• Tidak ada hasil yang ditemukan

good corporate governance implementation

Dalam dokumen Pertamina - Hubungan Investor (Halaman 166-172)

• Implementasi GCG

Pelaksanaan Good Corporate Governance di Badan Usaha Milik Negara adalah berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) No.Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan Good Corporate Governance pada BUMN.

Untuk melaksanakan Surat keputusan Menteri tersebut diatas, terhitung sejak tahun 2003 Pertamina melakukan usaha-usaha Penerapan GCG di Perusahaan yang didasarkan pada pembuatan pedoman, soft structure dan implementasi serta melaksanakan sosialisasi GCG.

Hasil rating oleh external assessment atas penerapan GCG di Pertamina tahun 2007 dapat disimpulkan bahwa nilai capaian secara korporat adalah 74 (tujuh empat) dengan predikat CUKUP (dari kemungkinan sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang). Pencapaian nilai skor pada tahun 2007 di atas lebih tinggi dibandingkan dengan pencapaian tahun 2005 dan 2006 yaitu nilai capaian aktual 2005 adalah 62,45 dan tahun 2006 adalah 62,86.

Control Room di Jakarta

GCG Implementation

The implementation of Good Corporate Governance in State-Owned Enterprises is based on the Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises (SOE) No. Kep-117/M-MBU/2002 dated 1 August 2002 regarding the application of Good Corporate Governance in SOE.

In order to implement the above Ministerial Decree, as of 2003 Pertamina has endeavored to support GCG Implementation in the Company through preparation of guidance, soft structure and implementation, and conducting GCG socialization.

From external assessment result on GCG implementation in Pertamina in 2007, it was concluded that the corporate achievement score was 74 (seventy four) with SUFFICIENT category (based on ratings very good, good, sufficient, insufficient and very insufficient). The achieved score grade for 2007 was higher compared to 2005 and 2006 which were 62.45 and 62.86 respectively.

Pencapaian rating GCG pelaksanaan self assessment

maupun external assessment adalah sebagai berikut:

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 55,73 62,45 62,86 74 2004 2005 2006 2007 Pencapaian Rating GCG

PT PERTAMINA (PERSERO) Tahun 2004-2007

SANGAT KURANG KURANG CUKUP BAIK SANGAT BAIK KURANG % THCP BEST

Pada tahun 2007 Pertamina melaksanakan external assessment implementasi GCG yang dilakukan oleh kantor Konsultan GCG Independen. External assessment GCG mengacu kepada Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor 612/S-MBU/2005 tanggal 19 Oktober 2005.

Parameter yang digunakan untuk menguji penerapan GCG di Pertamina meliputi aspek-aspek:

1. Partisipasi Shareholder; 2. Kebijakan GCG; 3. Penerapan GCG;

4. Disclosure Kebijakan dan Praktik GCG.

The achievement of self assessment as well as external assessment grade on GCG implementation is as follow:

In 2007 Pertamina held external assessment on GCG implementation conducted by an Independent GCG Consultant. GCG external assessment is referred to the Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises (SOE) No. 612/S-MBU/2005 dated 19 October 2005.

Paramaters used in testing GCG implementation in Pertamina consist of the following aspects: 1. Shareholder Participation;

2. GCG Policies; 3. GCG Implementation;

4. GCG Policies and Pratic Disclosure.

The achievement on GCG rating of PT PERTAMINA (PERSERO) on 2004-2007

Dalam rangka mendukung implementasi GCG di Pertamina, telah dilakukan berbagai upaya agar menjadi perusahaan yang lebih profesional, bersih dan terpercaya. Hal yang telah dilaksanakan adalah melakukan tinjauan ulang dan perbaikan Pedoman dan Peraturan Perusahaan yang mengacu pada prinsip-prinsip GCG.

Sejalan dengan program Transformasi Pertamina dimana salah satu tema fundamentalnya adalah

Clean (Bersih), maka pada tahun 2007, dibentuk program Breakthrough Project (BTP) Pertamina

Clean. BTP Pertamina Clean dilakukan adalah untuk mempercepat perwujudan menjadi lebih baik. Sebagai bentuk komitmen Direksi terhadap implementasi program GCG, maka Direksi menandatangani Prinsip-Prinsip Dasar Integritas Perusahaan dan Pakta Integritas di depan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Menteri BUMN yang kemudian diikuti secara berjenjang oleh pejabat-pejabat lainnya di Pertamina.

Selain itu dibentuk unit kerja Manajemen GCG yang berada dibawah koordinasi Sekretaris Perseroan dengan tugas dan tanggung jawabnya antara lain: 1. Menyusun softstructure GCG seperti Code of

Conduct (CoC), Code of Corporate Governance

(CoCG) dan Board Manual (BM).

2. Menyusun peraturan mengenai penerimaan, pemberian hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment).

3. Menjalin kerjasama dengan pihak diluar

Pertamina antara lain Kantor Kementerian Negara PAN terkait usaha pemberantasan korupsi. 4. Melakukan sosialisasi implementasi GCG kepada

para pekerja dan vendor/supplier.

5. Untuk pertama kali, melakukan External Assessment GCG yang dilakukan oleh kantor konsultan independen sesuai dengan parameter yang dikeluarkan oleh Kantor Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

In order to support GCG implementation in Pertamina, various efforts have been conducted to make Pertamina more professional, clean, and trusted company. The efforts are reviewing and improving Company Manual and Regulation in accordance with the GCG principles.

In line with the Pertamina Transformation program in which one of its fundamental themes is Clean, in 2007 a Breakthrough Project (BTP) Pertamina Clean program was constituted. BTP Pertamina Clean is intended to accelerate the realization of Pertamina to become a better company. As part of the Board of Directors commitments regarding the

implementation of GCG program, the Board of Directors signed the Basic Principles of Company Integrity and subsequently the Board of Directors signed Integrity Pact in front of the State Minister of Administrative Reform and the Minister of SOE which were followed gradually by other Pertamina officials.

In addition, GCG Management work unit under the Corporate Secretary coordination was constituted with the following tasks and responsibilities: 1. Formulating GCG Soft Structure such as Code of

Conduct (CoC), Code of Corporate Governance (CoCG) and Board Manual (BM).

2. Formulating regulation on receiving, or presenting gift and entertainment. 3. Cooperating with external parties outside of

Pertamina such as State Minister of

Administrative Reform in relation to corruption eradication efforts.

4. Conducting socialization of GCG implementation to employees and vendor/supplier.

5. For the first time, conducting GCG External Assessment through an independent consultant in line with the parameters issued by the State Minister of State-Owned Enterprises (SOE).

• Rapat dewan komisaris dan direksi

Catatan : Irnanda Laksanawan berhenti pada tanggal 26 Juni 2007 dan diganti oleh Achmad Rohjadi (ref. SK Menteri BUMN No. Kep-106/MBU/2007 Tgl 27.06.2007 1 Endriartono Sutarto 27 2 Umar Said 26 3 Muhammad Abduh 26 4 Maizar Rahman 26 5 Irnanda Laksanawan 9

6 Achmad Rohjadi (Alm.) 10

Penghasilan Dewan Komisaris dan Direksi Tahun 2007 Board of Commissioners and Directors Remunerations for 2007

(miliar rupiah)

• Peran Satuan Pengawasan Internal (SPI) Satuan Pengawasan Internal (SPI) Pertamina yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang

No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara merupakan aparat pengawas intern perusahaan yang memiliki peran strategis di dalam mengawal pencapaian visi dan misi perusahaan melalui kegiatan pengawasan dan berperan sebagai katalisator di dalam transformasi perusahaan, menjadi

auditor atas semua kegiatan perusahaan dan sebagai

consulting intern yang dimaksudkan mendukung tugas operasional manajemen.

1 Ari H Soemarno 38

2 Iin Arifin Takhyan 37

3 Sukusen Soemarinda 38

4 Suroso Atmomartoyo 38

5 Achmad Faisal 38

6 Sumarsono 37

7 Ferederick ST Siahaan 38

• Board Of Commissioners And Board Of Directors Meetings

The Roles of Internal Audit

The Internal Audit Unit (SPI) of Pertamina established based on the Law No. 19 Year 2003 regarding State-Owned Enterprises is the Company's internal audit officials possessing strategic roles in achieving the realization of Company vision and mission through audit activities and served as catalisator in the Company's transformation, served as auditor of all company activities and as internal consulting to support the operational duties of the management. NAMA

NAME REMUNERATIONSPENGHASILAN PAJAKTAX TANTIEM TOTAL

DEWAN KOMISARIS/ BOARD OF COMMISSIONERS 2,91 1,23 4,14

DIREKSI/ DIRECTORS 13,35 6,76 20,11

TOTAL 16,27 7,99 24,25

(billion rupiah)

No Direksi/ Directors Kehadiran/ Attendant

Dewan Komisaris/ Board of Commissioner

No Kehadiran/ Attendant

Note: Irnanda Laksanawan resigned on 26 June 2007 replaced by Achmad Rochjadi (ref. Decree of the Minister of State-Owned Company No. KEP-106/MBU/2007 dated 26 June 2007).

Kegiatan pengawasan tahun 2007 berupa penilaian efektifitas pengendalian intern, pengelolaan

manajemen resiko dan proses tata kelola perusahaan. SPI juga memberikan rekomendasi atas

penyempurnaan proses bisnis perusahaan melalui layanan jasa konsultansi. SPI berkontribusi di dalam mendorong efektifitas manajemen resiko perusahaan dan implementasi tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) dilingkungan Pertamina.

Aktifitas penting selama tahun 2007 diantaranya: • Audit terhadap 119 aktivitas perusahaan dengan

temuan dan rekomendasi sejumlah 1.036 item dan telah ditindaklanjuti sebanyak 686 item atau 74,41%.

• Layanan jasa konsultansi diberikan kepada auditee

dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas-tugas operasional manajemen. Selama tahun 2007 dilaksanakan sebanyak 140 kali.

• Penggunaan metodologi audit yaitu Audit Berbasis Resiko dan Audit Teknologi Informasi (IT General Control & IT Application Control).

• Inisiasi untuk mendorong penyusunan peta resiko proses bisnis Pertamina. Perlunya segera terbentuk peta resiko proses bisnis Pertamina ini erat kaitannya dengan pola penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) SPI yang telah mengarah kepada Audit Berbasis Resiko. • Pengembangan kompetensi auditor SPI

dilaksanakan melalui sertifikasi profesi auditor (QIA, CIA, CFE, CISA, CPRM, Sertifikasi Pengadaan Barang & Jasa).

• Berkoordinasi dengan eksternal auditor (BPK-RI, BPKP, Kantor Akuntan Publik) di dalam

pelaksanaan audit eksternal di Pertamina baik audit reguler maupun audit khusus.

Audit activities conducted in 2007 consist of internal control effectivity assessment, risk management and corporate governance process. SPI also submits recommendation on the perfection of company business process through consultation service. SPI contributes to encourage company risk management effectivity and the implementation of Good Corporate Governance (GCG) in Pertamina.

Significant activities in 2007 are as follow:

Audit of 119 company activities have been completed with 1,036 findings and

recommendations in which 686 or 74.41% of them have been followed-up.

Consultancy service was rendered to auditee in order to support the implementation of management operational duties. During 2007, this activity was conducted 140 times.

The use of audit methodology, i.e., Risk-based Audit and Information Technology Audit (IT General Control & IT Application Control) in implementing its new roles.

Initiation to encourage the formulation of Pertamina business process risk maps. The urgency of Pertamina business process risk map is closely related to the preparation of Annual Audit Work Program (PKPT) of SPI which is led to Risk-based Audit.

The development of SPI auditor competency is conducted through auditor profession certification (QIA, CIA, CFE, CISA, CPRM, the Procurement of Goods and Service Certification .Coordinating with external auditor (BPK-RI, BPKP,

Public Accountant Office) in external audit implementation in Pertamina both regular and special audit.

corporate social responsibility

Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan

Pelaksanaan tanggung jawab sosial bertujuan untuk membangun

hubungan yang harmonis dan kondusif, memberikan kontribusi

dalam memecahkan permasalahan sosial, meningkatkan nilai dan

budaya Perseroan yang terintegrasi serta dalam rangka

membangun citra dan reputasi Perseroan. Perencanaan dan

implementasi program tersebut dapat bermitra dengan

Pemerintah, LSM dan Perguruan Tinggi.

The purposes of corporate social responsibility are to develop harmonious and conducive relationships, to provide contribution in dealing with social problems, to improve corporate culture and values integrated with company business and to build corporate image and reputation. The Company can cooperate with the Government, NGO and Universities in planning and Implementing of the above program.

Dalam dokumen Pertamina - Hubungan Investor (Halaman 166-172)

Dokumen terkait