• Tidak ada hasil yang ditemukan

Good Corporate Governance 2014 5 KOMITE KREDIT

Dalam dokumen Laporan GCG Tahun 2014 (Halaman 30-34)

Merupakan Komite yang terdiri dari Anggota Direksi Bank dan Kepala Divisi terkait yang bertanggung jawab dan diberi wewenang untuk memutuskan jumlah Credit Exposure Bank dalam bentuk Aktiva Produktif sesuai dengan jumlah atau limit tertentu yang telah ditetapkan.

5.1.Tugas dan Tanggung Jawab Komite Kredit

1. Menyelenggarakan Rapat untuk mengevaluasi usulan kredit dan meminta data/informasi apabila diperlukan;

2. Memberikan persetujuan/penolakan terhadap usulankredit, baik kredit Treasury, Financial Institution, Capital Market, Kredit Korporasi, Kredit Komersil, Kredit SME/UKM, Kredit Konsumer serta Kredit Perusahaan Pembiayaan;

3. Memastikan bahwa proses pemberian kredit sesuai dengan ketentuan yang berlaku; 4. Memastikan bahwa proses pemberian kredit telah menerapkan manajemen risiko.

5.2 Rapat Komite Kredit

Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Kredit melakukan pertemuan berkala (mingguan) atau sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan. Sepanjang tahun 2014 Komite Kredit telah melakukan 22 (dua puluh dua) kali rapat.

5.3.Pelaksanaan Tugas Komite Kredit

1. Memberikan persetujuan terhadap usulan kredit yang diajukan oleh Unit Bisnis; 2. Mengawasi implementasi proses pemberian kredit;

3. Memastikan risks appetite atas usulan kredit yang disetujui sesuai dengan kebijakan manajemen risiko Bank Victoria.

6. KOMITE TRANSAKSI PRODUCT ASSET & LIABILITIES

Merupakan komite yang membantu Direksi dalam memberikan arahan kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan produk yang akan dan atau telah diterbitkan agar produk tersebut mampu bersaing dengan Bank lain. Dalam pelaksanaannya Komite wajib memperhatikan kepentingan nasabah dan Bank, sekaligus menerapkan prinsip-prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko.

6.1.Tugas dan Tanggung jawab Komite Transaksi, Product Asset & Liabilities

1. Memberikan masukan pertimbangan dan rekomendasi atas pengelolaan produk asset & liabilities kepada Direksi mulai dari rencana penerbitan, pengembangan dan/ atau modifikasi produk, sampai dengan melakukan analisis/kajian terhadap existing product. 2. Mengawasi Kebijakan Produk agar dapat diterapkan dan dilaksanakan secara konsekuen,

konsisten, dan bertanggungjawab, serta mencari solusi apabila terjadi hambatan atau kendala dalam penerapannya.

3. Memantau dan mengevaluasi potensial risiko yang akan terjaditerhadap : a. Perkembangan penjualan produk dan portfolio produk;

b. Poin-poin pengawasan Kebijakan Produk; c. Strategi Kebijakan Produk;

d. Portofolio Produk untuk kemudian dipergunakan sebagai masukan dan saran kepada Direksi untuk menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

6.2.Rapat Komite Transaksi, Product Asset & Liabilities

Komite Transaksi, Product Asset & Liabilities menyelenggarakan rapat secara berkala atau sewaktu-waktu apabila diperlukan (insidentil).

Good Corporate Governance 2014

28 6.3.Pelaksanaan Tugas Komite Transaksi, Product Asset & Liabilities

Pelaksanaan Tugas Komite Transaksi, Product Asset & Liabilities tahun 2014 sebagai berikut. 1. Sharing terkait produk program Tabungan dan Deposito; Program Merah Putih, Christmas

Vaganze, dan Victoria 88;

2. Sharing prosedur penerbitan produk tabungan dan deposito bundling; 3. Sharing program consumer lending dan aktivitas baru;

4. Sharing terkait aktivitas Bancassurance;

5. Sharing proses penerbitan produk baru Bancassurance.

7. KOMITE PERSONALIA

Merupakan komite yang membantu Direksi dalam merumuskan Kebijakan, mengawasi pelaksanaan kebijakan, memantau perkembangan dan kondisi Ketenagakerjaan serta memberikan saran langkah perbaikan yang sesuai dengan peraturan Ketenagakerjaan Bank dan Undang-undang Ketenagakerjaan yang berlaku di lndonesia.

7.1.Tugas dan Tanggung Jawab Komite Personalia

1. Memberikan masukan kepada Direksi dalam merumuskan kebijakan ketenagakerjaan. 2. Mengawasi kebijakan yang berhubungan dengan karyawan dilaksanakan secara

konsekuen dan konsisten.

3. Melakukan kajian terhadap kebijakan ketenagakerjaan Bank dan memberikan saran kepada Direksi apabila diperlukan perubahan kebijakan ketenagakerjaan Bank.

4. Memantau dan mengevaluasi efektifitas setiap pegawai.

5. Memberikan masukan dan solusi untuk hambatan dan masalah yang terjadi terkait dengan ketenagakerjaan Bank.

7.2.Rapat Komite Personalia

Rapat Komite Personalia diselenggarakan minimal sekali dalam 1 (satu) bulan. Komite Personalia telah melaksanakan 12 (dua belas) kali rapat.

7.3.Pelaksanaan Tugas Komite Personalia

1. Mengadakan kegiatan sosialisasi BPJS kepada karyawan non staff;

2. Menyusun jadwal kegiatan pelatihan karyawan Kantor Pusat dan Kantor Cabang;

3. Menyusun jadwal kegiatan training bagi Personal Banker dan Relationship Manager;

4. Menyampaikan usulan kegiatan CSR serta rencana angaran kegiatan CSR; 5. Menyampaikan proses kegiatan rekrutmen pegawai;

6. Memberikan usulan terkait kegiatan silaturahmi dengan karyawan;

7. Memberikan usulan penyempurnaan kebijakan dan prosedur terkait Human Capital Management;

8. KOMITE PENGADAAN BARANG DAN JASA

Merupakan Komite yang membantu Direksi dalam hal memberikan masukan untuk hal-hal penting dan relevan dalam perumusan Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa serta memberikan persetujuan untuk setiap pengadaan barang dan jasa.

8.1.Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengadaan Barang dan Jasa

1. Meminta informasi hal-hal yang diperlukan terkait pengadaan barang dan jasa dari berbagai pihak, baik internal maupun eksternal;

Good Corporate Governance 2014

3. Mengajukan persetujuan kepada Dewan Komisaris terhadap pengadaan barang/dan jasa dengan nilai/harga minimum sesuai yang diatur di Anggaran Dasar Perseroan;

4. Memberikan masukan kepada Direksi hal-hal penting dan relevan dalam perumusan kebijakan pengadaan barang dan jasa, sehingga proses Pengadaan barang dan jasa dilakukan secara transparan, obyektif, efektif dan efisien.

8.2.Rapat Komite Pengadaan Barang dan Jasa

Rapat Komite Pengadaan Barang dan Jasa diselenggarakan minimal sekali dalam 2 (dua) bulan dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota.

8.3.Pelaksanan Tugas Komite Pengadaan Barang dan Jasa

1. Memberikan persetujuan terhadap pengajuan pengadaan barang dan jasa Bank;

2. Mengajukan usulan untuk dimintakan persetujuan kepada Dewan Komisaris terhadap pengadaan barang dan jasa yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris;

3. Memberikan masukan kepada Direksi terkait kebijakan pengadaan barang dan jasa.

9. KOMITE PEMANTAU PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (KPP-GCG)

Merupakan komite yang membantu Direksi dalam memberikan arahan kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) di Bank Victoria.

9.1.Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Pelaksanaan GCG

1. Memantau dan menganalisa setiap kebijakan terbaru maupun best practice terkait penerapan GCG;

2. Melakukan pemantauan kebijakan internal (existing) terhadap setiap perubahan kebijakan GCG, sehingga kebijakan yang digunakan sesuai dengan kebijakan terbaru dan sesuai best practice;

3. Memantau secara berkala terhadap rencana dan realisasi/pencapaian bisnis Bank melalui rapat-rapat Komite;

4. Memantau action plan dan pelaksanaannya melalui rapat-rapat komite;

5. Menentukan aspek dan PIC/petugas dalam penyusunan GCG sesuai dengan bidang yang tercermin dari aspek-aspek GCG;

6. Mengkoordinir pembuatan pelaporan pelaksanaan GCG yang dilengkapi dan didukung dengan underlying-nya;

7. Memantau pelaporan pelaksanaan GCG Bank dan melakukan Self Assessment sesuai ketentuan berlaku;

8. Memantau proses penyampaian dan pendokumentasian pelaporan kepada pihak-pihak yang disebutkan dalam ketentuan (diantaranya kepada Pemegang Saham, Bank Indonesia, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Lembaga Pemeringkat di Indonesia, Asosiasi-asosiasi Bank di Indonesia, Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), 2 (dua) Lembaga penelitian di bidang ekonomi dan keuangan dan 2 (dua) majalah ekonomi dan keuangan).

9.2.RapatKomite Pemantau Pelaksanaan GCG

Komite Pemantau Pelaksanaan GCG menyelenggarakan rapat secara rutin (bulanan) dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota. Selama 2014, KPP GCG tercatat telah melaksanakan rapat 11 (sebelas) kali.

9.3.Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Pelaksanaan GCG

Pelaksanaan Tugas Komite Pemantau Pelaksanaan GCG tahun 2014 sebagai berikut:

1. Ketua dan Sekretaris KPP GCG memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas anggotanya sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Good Corporate Governance 2014

30

2. KPP GCG dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab :

Melakukan pemantauan dan komunikasi dengan seluruh Komite dibawah Direksi melalui rapat secara rutin dan berkesinambungan, yang dituangkan dalam risalah rapat dan didokumentasikan.

Pemantauan dilakukan dengan berdasakan prinsip-prinsip penerapan GCG dan berdasarkan Governance System yaitu Commitment, Structure, Process & Outcome.

3. Selama tahun 2014 KPP GCG telah melakukan rapat berkala sebanyak 11 (sebelas) kali. 4. Dalam kondsi tertentu, KPP GCG juga melakukan koordinasi dengan Komite dibawah

Dewan Komisaris khususnya terkait pelaksanaan GCG.

10. SEKRETARIS PERUSAHAAN (CORPORATE SECRETARY)

Sebagai perusahaan publik, Bank harus membangun dan memelihara komunikasi dengan regulator, kalangan pasar modal, investor maupun masyarakat umum. Hal ini dilakukan dalam rangka keterbukaan informasi sesuai dengan prinsip GCG dan dalam rangka citra publik terhadap Bank.

Sejalan dengan persyaratan ketentuan tentang keterbukaan informasi perusahaan, Bank telah menunjuk Sekretaris Perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertugas dan bertanggung jawab atas kegiatan publikasi mengenai aktifitas Bank dan memelihara kewajaran, konsistensi dan transparansi mengenai hal-hal terkait tata kelola perusahaan dan tindakan korporasi. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab memonitor kepatuhan Bank terhadap peraturan dan ketentuan pasar modal serta sebagai penghubung antara Bank Victoria dengan stakeholders.

Sekretaris Perusahaan memiliki peranan penting untuk memastikan aspek keterbukaan dari Perusahaan. Sekretaris Perusahaan bertanggungjawab secara langsung kepada Direktur Utama. Tugas dan tanggung jawab pokok Sekretaris Perusahaan meliputi komunikasi internal dan eksternal serta hubungan kesekretariatan pimpinan perusahaan.

10.1. Profil Sekretaris Perusahana

Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Ruly Dwi Rahayu sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No. 021/SK-DIR/01/13 tanggal 31 Januari 2013 efektif sejak tanggal 01 Februari 2013. Warga Negara Indonesia, umur 49 tahun, lahir di Jakarta pada tahun 1965. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak 2013. Sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko (2011-2013), Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan Bank Victoria (2006-2011), Kepala Satuan Kerja Audit Internal Bank Victoria (1995-2006). dan sebagai Staf Auditor PT Bank Panin Tbk. (1991-1995). Memperoleh gelar Sarjana Kimia dari Universitas Indonesia pada tahun 1990.

10.2. Tugas Sekretaris Perusahaan

1. Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal.

2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap Informasi yang dibutuhkan pemodal berkaitan dengan kondisi Emiten atau Perusahaan Publik.

3. Memberikan masukan kepada Direksi Emiten atau Perusahaan Publik untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

4. Sebagai penghubung atau contact person antara Emiten atau Perusahaan Publik dengan Bapepam dan LK serta masyarakat.

Good Corporate Governance 2014

Dalam dokumen Laporan GCG Tahun 2014 (Halaman 30-34)