• Tidak ada hasil yang ditemukan

XI RENCANA STRATEGIS

Dalam dokumen Laporan GCG Tahun 2014 (Halaman 57-65)

Good Corporate Governance 2014 Komposisi Personil SKA

XI RENCANA STRATEGIS

Arah kebijakan Bank Victoria sesuai dengan Visi & Misis Bank, maka Bank Victoria pada Rencana Bisnis Bank

di tahu e ga il te a e i gkatka kualitas Ba k Vi toria u tuk mencapai pertumbuhan yang

erkela juta de ga e di ersifikasi ko se trasi risiko . Te a i i agia ya g tidak terpisahka de ga

rencana strategis pengembangan bisnis Bank.

Langkah-langkah strategis yang akan ditempuh Bank sbb:

1. Optimalisasi Kantor Cabang dan mendisiplinkan pelaksanaan salesprocess dari seluruh Kantor Cabang; 2. Memperkuat brand image dari Bank Victoria serta aktif dalam pengembangan produk dan strategi

marketing;

3. Menerapkan organisasi yang efektif untuk mendukung peningkatan produktivitas; 4. Memperkuat aspek operasional, administrasi kredit serta kapasitas dari IT system;

5. Memperkuat penerapan dan pengelolaan Manajemen Risiko di seluruh aspek operasional dan bisnis Bank.

Secara keseluruhan, Bank menargetkan pertumbuhan yang sustainable pada kisaran 20% sampai dengan 22% baik dari sisi asset maupun liabilities. Adapun dari sisi ekuitas, Bank secara konservatif akan menganggarkan pertumbuhan ekuitas berdasarkan akumulasi dari laba ditahan secara konsisten dan diperkirakan akan tumbuh antara 22% hingga 24% per tahunnya. Terkait penyaluran kredit Bank menargetkan tumbuh secara sehat pada kisaran 22% sampai dengan 24%, dimana diharapkan porsi penyaluran kredit kepada UMKM dalam tiga tahun ke depan semakin bertumbuh secara positif dan dapat mencapai target minimal 20% dari total penyaluran kredit di tahun 2015. Sedangkan untuk rencana perbaikan komposisi produk giro dan tabungan (CASA) secara bertahap, maka Bank menargetkan pertumbuhan produk CASA yang lebih besar dibandingkan dengan produk deposito untuk pertumbuhan Dana Pihak Ketiganya.

Good Corporate Governance 2014

Sementara itu dari sisi laba/(rugi), Bank secara bertahap juga akan menargetkan pertumbuhan pendapatan bunga yang sedikit lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan beban bunga. Dengan target indicator keuangan utama ini, maka diharapkan Bank dapat menjaga rasio Net Interest Margin selalu berada diatas 3%. Terkait dengan Program efisiensi, maka Bank akan terus menjaga pertumbuhan biaya dibawah pertumbuhan dari pendapatan bunga bersih.

C. KESIMPULAN

Dewan Komisaris senantiasa memantau pelaksanaan pengendalian intern Bank melalui evaluasi atas laporan internal audit yang disampaikan oleh Direksi. Dewan Komisaris melakukan evaluasi atas laporan pengendalian intern melalui Komite Audit dalam rapat internal komite secara berkala maupun rapat koordinasi Komite Audit dengan unit internal audit. Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya secara profesional dan independen dengan berlandaskan pada tata kelola perusahaan yang baik. Dewan Komisaris berkomitmen untuk proaktif dalam melaksanakan fungsi pengawasan. Dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris, senantiasa memberikan saran dan masukan kepada pihak manajemen (Direksi), sebagai fungsi pengawasan terhadap operasional Bank.

Direksi telah menunjukkan upaya serius untuk mencapai kinerja terbaik dalam merealisasikan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang telah ditetapkan. Bank telah menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, memiliki sistem pengendalian intern yang cukup, dan Satuan Kerja Audit Intern yang telah berjalan efektif dan independen.

Secara konsolidasi dari sisi aset, Bank mampu meningkatkan total aset di 2014 menjadi Rp 21.364,88 miliar dari Rp 19.153,13 miliar di 2013. Peningkatan total aset tersebut mencapai Rp 2.211,75 miliar atau sebesar 11,5% dibandingkan dengan tahun lalu. Peningkatan total aset tesebut khususnya berasal dari peningkatan aset keuangan.

Penyaluran kredit tahun 2014 meningkat sebesar 10,8% dari Rp 11.220,40 miliar di 2013 menjadi Rp12.430,39 miliar di 2014. Peningkatan ini didominasi oleh pinjaman tetap. Pinjaman tetap meningkat Rp1.433,21 miliar atau sebesar 22,5% dari Rp 6.367,39 miliar di 2013 menjadi Rp 7.800,60 miliar di 2014. Jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank mengalami peningkatan sebesar 14,3% dari Rp14.153,08 miliar di 2013 menjadi Rp 16.177,98 miliar di 2014. Peningkatan ini berasal dari peningkatan jumlah tabungan sebesar 31,0% dan peningkatan jumlah deposito berjangka sebesar 18,1%.

Jumlah rekening dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun Bank di 2014 mengalami peningkatan sebesar 27,8% dari 44.276 unit rekening di 2013 menjadi 56.579 unit rekening di 2014. Peningkatan tersebut didominasi oleh peningkatan tabungan sebesar 36,5%, diikuti peningkatan deposito berjangka sebesar 14,9% dan peningkatan giro sebesar 2,1%.

Pada tahun 2014, Bank Victoria membukukan laba bersih secara konsolidasi sebesar Rp105,70 miliar, Bank juga mampu mempertahankan tingkat kecukupan modal yang kuat. Dengan tingkat kecukupan modal

(Capital Adequacy Ratio/CAR) yang kuat, Bank mampu menopang pertumbuhan portofolio kredit yang berkualitas. Nilai CAR Bank Victoria di 2014 lebih besar dibandingkan rata-rata peer group (Buku II Perusahaan Terbuka dengan modal inti Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun).

Rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk risiko kredit dan risiko operasional serta rasio kewajiban penyediaan modal minimum untuk risiko kredit, risiko operasional, dan risiko pasar mencapai 18,4%, jauh lebih besar dari yang diwajibkan sebesar 8,0%.

Sedangkan pada aspek pengakuan masyarakat/stakeholder atas pengelolaan bank, Bank Victoria telah mendapatkan berbagai penghargaan. Penghargaan di bidang GCG yang diperoleh Bank tahun 2014, antara lain:

Good Corporate Governance 2014

56

1. Peringkat 5 Kategori Bank Buku 2, Perusahaan Tbk. dengan Modal Inti Rp 1T hingga 5T. dengan aspek GCG mendapat peringkat 2 Dalam ajang Anugerah Perbankan Indonesia 2014 Penyelenggara Economic Review.

2. Peringkat 8 dalam Kategori Perusahaan Private Keuangan Listed Dalam ajang Annual Report Award 2013 Penyelenggara OJK, BI, KNKG, BEI, Dirjen Pajak, Kementerian BUMN, IAI.

Setelah melakukan penilaian terhadap masing-masing aspek diatas, yang tercermin dari penilaian pelaksanaan

Self Assessment GCG terlampir, dengan ini menetapkan penilaian pelaksanaan GCG Bank Victoria Tahun 2014 adalah BAIK.

Jakarta, 20 Mei 2015

PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, Tbk.

EKO RACHMANSYAH GINDO TAMUNAN

Lampiran IV - SE BI NO. 15/15/DPNP 29 April 2013 : P e l a k s a n a a n G o o d C o r p o r a t e G o v e r n a n c e LAPORAN TAHUN 2014

PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

NAMA BANK PT. BANK VICTORIA INTERNATIONAL, TBK

POSISI TAHUN 2014

PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT

INDIVIDUAL 2

Bank telah melakukan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang secara umum baik,tercermin dari penerapan terhadap 11 (sebelas) aspek yang telah dituangkan dalam analisis.

KONSOLIDASI - -

NO ASPEK NILAI ANALISIS

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

1 Governance Structure

Jumlah anggota Dewan Komisaris berdasarkan keputusan RUPST tanggal 24 April 2014 terdiri dari 4 (empat) orang Komisaris dan tidak melampaui jumlah Direksi yaitu 6 (enam) Orang.

Anggota Dewan Komisaris telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi serta kompetensi sesuai ketentuan Bank Indonesia.

3 (tiga) anggota Dewan Komisaris adalah independen, telah memenuhi kriteria independensi dari Peraturan Bapepam & LK/OJK.

Setiap anggota Dewan Komisaris tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua maupun keuangan dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau anggota Direksi.

Governance Process

Dewan Komisaris telah melakukan pengawasan terhadap kinerja Direksi, dengan mekanisme melalui rapat-rapat.

Dalam melaksanakan tugasnya Dewan Komisaris berdasarkan pada Pedoman yang telah ditetapkan serta sangat memperhatikan prinsip-prinisp GCG dan ketentuan yang berlaku.

Dewan Komisaris telah memberikan arahan dan nasehat kepada Direksi dalam proses pencapaian target yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank.

Dalam melakukan tugasnya Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-Komite yang berada dibawah Dewan Komisaris.

Governance Outcome

Pengarahan atau nasehat dari Dewan Komisaris telah dibahas dalam rapat dan dituangkan dalam risalah rapat;

Hasil rapat menjadi salah satu acuan Direksi dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, dengan tetap berpedoman pada GCG dan target dan pencapaian yang telah ditetapkan dalam Rencana Bisnis Bank.

Menindaklanjuti rekomendasi yang disampaikan atau dituangkan dalam risalah rapat dan dimonitor secara berkesinambungan.

Lampiran IV - SE BI NO. 15/15/DPNP 29 April 2013 : P e l a k s a n a a n G o o d C o r p o r a t e G o v e r n a n c e LAPORAN TAHUN 2014

PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

NO ASPEK NILAI ANALISIS

2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

1 Governance Structure

Jumlah anggota Direksi berdasarkan keputusan RUPST tanggal 24 April 2014 terdiri dari 6 (enam) orang terdiri dari:

Direktur Utama, Wakil Direktur Utama, Direktur Business, Direktur Treasury, Financial Institutional and Capital Market, Direktur Operasi dan Sistem, serta Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko.

Setiap Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua maupun keuangan dengan anggota Direksi lainnya dan/atau anggota Komisaris.

Direksi tidak memiliki jabatan rangkap sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank, perusahaan dan/atau lembaga keuangan lain, kecuali untuk jabatan lain sebagaimana diperkenankan oleh ketentuan BI/OJK.

Governance process

Dalam melaksanakan tugasnya Direksi berdasarkan pada Pedoman yang telah ditetapkan dan senantiasa memperhatikan dan menerapkan prinsip-prinisp GCG dan ketentuan yang berlaku.

Dalam menjalankan tugasnya Direksi senantiasa memperhatikan arahan/nasehat Dewan Komisaris melalui mekanisme rapat- rapat,

Pembahasan fokus kepada rencana bisnis Bank dan pencapaiannya serta aspek-aspek yang mempengaruhi pencapaian target dimaksud.

Dalam menjalankan tugas-tugasnya Direksi dibantu oleh beberapa Komite dibawah Direksi serta Unit-Unit terkait.

Governance Outcome

Pencapaian kinerja tahun 2014 menunjukan kondisi yang hampir sama dengan kondisi tahun 2013, pencapian dan kondisi yang terjadi telah dikomunikasikan pencapaiannya dalam rapat-rapat serta fokus kepada penerapan strategi yang telah diambil Direksi dengan arahan/nasehat Dewan Komisaris.

Bank dapat menjaga dalam pemenuhan kewajiban yang ditetapkan regulator, disisi lain tidak adanya pelanggaran yang dapat mempengaruhi performance dan kerugian bagi Bank.

3. Kelengkapan dan Pelaksanaan Tugas Komite

2 Governance Structure

Komposisi dan kompetensi anggota komite telah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank;

Seluruh anggota Komite Bank berasal dari pihak independen dan tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi independensi anggota komite.

Lampiran IV - SE BI NO. 15/15/DPNP 29 April 2013 : P e l a k s a n a a n G o o d C o r p o r a t e G o v e r n a n c e LAPORAN TAHUN 2014

PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

NO ASPEK NILAI ANALISIS

Governance process

Komite bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat yang profesional dan independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris;

Melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Komisaris.

Melalui mekanisme rapat-rapat komite serta Unit-Unit terkait lainnya telah membahas berbagai hal, hasilnya dituangkan dalam risalah rapat yang akan ditindaklanjuti oleh masing Unit terkait.

Governance Outcome

Masing-masing Komite, senantiasa meningkatkan peran aktifnya dalam menindaklanjuti hal-hal yang dibahas dalam meeting Komite;

Hasil risalah rapat telah didokumentasi dengan baik. 4. Penanganan

Benturan Kepentingan

1 Governance Structure

Bank telah memiliki kebijakan dan prosedur dalam penyelesaian benturan kepentingan,

Kebijakan telah mengatur secara rinci masing-masing elemen yang mengatur proses, mekanisme serta personil yang berhak bertindak dalam penyelesaiannya.

Governance process

Mengutamakan tindakan pencegahan dan selalu meningkatkan budaya pembelajaran dan budaya kepatuhan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, dengan tetap menjunjung tinggi profesionalisme.

Governance Outcome

Tidak terdapat benturan kepentingan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan bagi Bank

5. Penerapan Fungsi Kepatuhan

1 Governance Structure

Satuan kerja kepatuhan independen terhadap satuan kerja operasional.

Proses pengangkatan, pemberhentian dan atau pengunduran diri Direktur yang membawahi kepatuhan telah sesuai dengan ketentuan BI/OJK dan atau regulator lainnya.

Governance process

Dalam pelaksanaan tugasnya Direktur yang membawahi Kepatuhan telah memastikan kepatuhan Bank terhadap ketentuan yang berlaku;

Memantau dan menjaga agar kegiatan usaha Bank tidak menyimpang;

Menetapkan langkah-langkah konstruktif dalam mencegah atau memitigasi terhadap beberapa risiko yang timbul.

Governance Outcome

Telah melaporkan terkait tugas dan tanggung jawab Direktur yang membawahi kepatuhan sesuai dengan kebijakan BI/OJK

Lampiran IV - SE BI NO. 15/15/DPNP 29 April 2013 : P e l a k s a n a a n G o o d C o r p o r a t e G o v e r n a n c e LAPORAN TAHUN 2014

PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

NO ASPEK NILAI ANALISIS

dan waktu yang telah ditetapkan;

Bank senantiasa sangat fokus dan peduli terkait dampak atas pelanggaran yang mungkin terjadi, sehingga terbentuk budaya patuh pada masing-maing Unit Kerja.

6. Penerapan Fungsi Audit Intern

1 Governance Structure

Struktur yang dibentuk berdasarkan kebijakan berlaku dan independen terhadap Unit Kerja lain;

Telah memiliki pedoman atau Standart Fungsi Audit Intern Bank (SPFAIB)

Governance process

Pelaksanaan fungsi Audit Intern Bank telah berjalan sesuai dan memenuhi pedoman intern sesuai dengan standar minimum yang telah ditetapkan dalam SPFAIB dan SKAI telah menjalankan fungsinya secara independen dan objectif. Melaporkan hasil Audit dan memonitor tindak lanjut penyelesaiannya.

Pelaksanaan transaksi harian secara day to day dilakukan oleh

Internal Control dan memonitor tindak lanjut penyelesainya dengan segera.

Governance Outcome

Laporan telah disampaikan kepada pihak terkait dan dimonitor secara berkala tindaklanjutnya;

Hasil pemeriksaan dilakukan berdasarkan risk based audit.

7. Penerapan Fungsi Audit Ekstern

1 Governance Structure

Penugasan audit kepada Akuntan Publik telah memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan;

Governance process

Penunjukan Akuntan Publik telah melalui mekanisme yang diatur dalam kebijakan;

Akuntan Publik telah melakukan audit secara independen dan professional;

Akuntan Publik telah melaporkan hasil auditnya sesuai dengan waktu dan menyampaikannya kepada pihak-pihak penerima laporan hasil audit.

Governance Outcome

Pelaknaan audit oleh Akuntan Publik senantiasa bertindak objektif dan independen serta sesuai dan telah memenuhi persyaratan terhadap ketentuan yang berlaku.

8. Penerapan Manajemen Risiko termasuk Sistem Pengendalian Intern 1 Governance Structure

Bank telah memiliki struktur yang mendukung penerapan manajemen risiko dan pengendalian internal;

Bank telah memiliki kebijakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas-tugas komite.

Governance process

Dewan Komisaris telah mengevaluasi dan menyetujui kebijakan yang akan digunakan sebagai pedoman dalam penerapan

Lampiran IV - SE BI NO. 15/15/DPNP 29 April 2013 : P e l a k s a n a a n G o o d C o r p o r a t e G o v e r n a n c e LAPORAN TAHUN 2014

PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

NO ASPEK NILAI ANALISIS

manajemen risiko maupun pengendalian internal;

Mengembangkan budaya Manajemen Risiko termasuk kesadaran risiko pada seluruh jenjang organisasi.

Governance Outcome

Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern Bank telah sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha Bank, serta risiko yang dihadapi Bank.

Bank tidak melakukan aktivitas bisnis yang melampaui kemampuan permodalanannya. 9. Penyediaan Dana Kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Penyediaan Dana Besar (Large Exposure) 1 Governance Structure

Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang memadai untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar.

Governance process

Bank telah secara berkala mengevaluasi dan mengkinikan kebijakan, sistem dan prosedur;

Proses penyediaan dana kepada pihak terkait dan large exposure dipantau dan dikaji oleh beberapa unit kerja, termasuk unit yang membawahi kepatuan.

Governance Outcome

Tidak terdapat pelanggaran dan pelampauan BMPK yang menjadi acuan Bank dalam pelaksanaan kegiatan bisnisnya. 10. Transparansi

Kondisi Keuangan dan Non keuangan Bank, Laporan pelaksanaan GCG dan Pelaporan Internal

1 Governance Structure

Bank memiliki kebijakan dan prosedur mengenai tata cara pelaksanaan tranparasi kondisi keuangan dan non keuangan;

B an k t el a h m en yu su n La p o r a n Pelaksanaan GCG pada setiap akhir tahun buku dengan cakupan sesuai ketentuan yang berlaku

Governance process

Bank menyusun dan menyajikan laporan dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan.

Bank telah menyusun Laporan Pelaksanaan GCG dengan isi dan cakupan sekurang-kurangnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Governance Outcome

Bank telah menyampaikan informasi keuangan dan non keuangan secara transparan kepada public melalui homepage

Bank. Cakupan informasi keuangan dan non keuangan tersebut sangat tepat waktu, lengkap dan akurat.

11. Rencana Strategis Bank

2 Governance Structure

Rencana strategis Bank telah disusun Dalam bentuk Rencana Korporasi (corporate plan) dan Rencana Bisnis (business plan)

Lampiran IV - SE BI NO. 15/15/DPNP 29 April 2013 : P e l a k s a n a a n G o o d C o r p o r a t e G o v e r n a n c e LAPORAN TAHUN 2014

PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

NO ASPEK NILAI ANALISIS

Governance process

Rencana Korporasi (Corporate Plan) dan Rencana Bisnis Bank (Business Plan) disusun secara realistis dengan memperhatikan factor eksternal maupun internal, prinsip kehati-hatian serta disesuaikan dengan visi dan misi Bank.

Direksi telah mengkomunikasikan Rencana Bisnis Bank dengan elemen-elemen terkait;

Direksi telah melaksanakan Rencana Bisnis Bank (RBB) secara efektif.

Governance Outcome

Realisasi bisnis Bank pada Tahun 2014, khususnya kinerja keuangan menunjukan kondisi yang berada dibawah rencana Bank dan disisi lain posisi pertumbuhan asset mengalami pertumbuhan yang berkesinambungan.

Kondisi realisasi bisnis telah dikomukasikan Direksi kepada pemegang saham, sehingga terjalin komunikasi yang kondusif dan telah merumuskan beberapa langkah untuk mengatur strategi bisnis tahun mendatang.

Dalam dokumen Laporan GCG Tahun 2014 (Halaman 57-65)