• Tidak ada hasil yang ditemukan

Grafik Performance pada Rangkaian Seri dan

Dalam dokumen TUGAS AKHIR ME (Halaman 170-186)

BAB IV ANALISA DATA

4.9. Grafik Performance pada Rangkaian Seri dan

Gambar 4.49 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri ketika

baterai penuh

Gambar 4..50 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian paralel

ketika baterai penuh

0

25.255 25.260 25.265 25.270

DAYATORSI

50.550 50.555 50.560 50.565

DAYATORSI

PUTARAN

Pada gambar 4.49 dan 4.50 menunjukkan grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri dan rangkaian paralel ketika baterai penuh. Pada rangkaian seri ketika baterai penuh, ketika putaran mencapai nilai 25,25598 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm. Pada rangkaian paralel ketika baterai penuh, ketika putaran mencapai nilai 50,55111 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm. Jadi hubungan torsi dengan putaran adalah berbanding terbalik. Pada rangkaian seri ketika baterai penuh, ketika putaran mencapai nilai 25,25598 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 393,16013 kW. Pada rangkaian paralel ketika baterai penuh, ketika putaran mencapai nilai 50,55111 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 786,92975 kW.

Gambar 4.51 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri ketika

baterai 90%

23.405 23.410 23.415 23.420 23.425

DAYATORSI

PUTARAN

Gambar 4.52 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian paralel

ketika baterai 90%

Pada gambar 4.51 dan 4.52 menunjukkan grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri dan rangkaian paralel ketika baterai 90%. Pada rangkaian seri ketika baterai 90%, ketika putaran mencapai nilai 23,40724 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm.

Pada rangkaian paralel ketika baterai 90%, ketika putaran mencapai nilai 46,85362 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm. Jadi hubungan torsi dengan putaran adalah berbanding terbalik. Pada rangkaian seri ketika baterai 90%, ketika putaran mencapai nilai 23,40724 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 364,38072 kW. Pada rangkaian paralel ketika baterai 90%, ketika putaran mencapai nilai 46,85362 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 729,37091 kW.

0

46.850 46.855 46.860 46.865 46.870

DAYATORSI

PUTARAN

Gambar 4.53 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri ketika

baterai 80%

Gambar 4.54 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian paralel

ketika baterai 80%

0

23.385 23.390 23.395 23.400

DAYATORSI

46.805 46.810 46.815 46.820 46.825

DAYATORSI

PUTARAN

Pada gambar 4.53 dan 4.54 menunjukkan grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri dan rangkaian paralel ketika baterai 80%. Pada rangkaian seri ketika baterai 80%, ketika putaran mencapai nilai 23,38623 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm.

Pada rangkaian paralel ketika baterai 80%, ketika putaran mencapai nilai 46,81065 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm. Jadi hubungan torsi dengan putaran adalah berbanding terbalik. Pada rangkaian seri ketika baterai 80%, ketika putaran mencapai nilai 23,38623 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 364,05368 kW. Pada rangkaian paralel ketika baterai 80%, ketika putaran mencapai nilai 46,81065 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 728,70197 kW.

Gambar 4.55 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri ketika

baterai 70%

23.360 23.365 23.370 23.375 23.380

DAYATORSI

PUTARAN

Gambar 4.56 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian paralel

ketika baterai 70%

Pada gambar 4.55 dan 4.56 menunjukkan grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri dan rangkaian paralel ketika baterai 70%. Pada rangkaian seri ketika baterai 70%, ketika putaran mencapai nilai 23,36426 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm.

Pada rangkaian paralel ketika baterai 70%, ketika putaran mencapai nilai 46,76768 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm. Jadi hubungan torsi dengan putaran adalah berbanding terbalik. Pada rangkaian seri ketika baterai 70%, ketika putaran mencapai nilai 23,36426 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 363,71177 kW. Pada rangkaian paralel ketika baterai 70%, ketika putaran mencapai nilai 46,76768 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 728,03303 kW.

0

46.765 46.770 46.775 46.780 46.785

DAYATORSI

PUTARAN

Gambar 4.57 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri ketika

baterai 60%

Gambar 4.58 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian paralel

ketika baterai 60%

0

23.330 23.335 23.340 23.345 23.350

DAYATORSI

46.705 46.710 46.715 46.720 46.725

DAYATORSI

PUTARAN

Pada gambar 4.57 dan 4.58 menunjukkan grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan power pada rangkaian seri dan rangkaian paralel ketika baterai 60%. Pada rangkaian seri ketika baterai 60%, ketika putaran mencapai nilai 23,33466 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm.

Pada rangkaian paralel ketika baterai 60%, ketika putaran mencapai nilai 46,70943 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm. Jadi hubungan torsi dengan putaran adalah berbanding terbalik. Pada rangkaian seri ketika baterai 60%, ketika putaran mencapai nilai 23,33466 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 363,25094 kW. Pada rangkaian paralel ketika baterai 60%, ketika putaran mencapai nilai 46,70943 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 727,12624 kW.

Gambar 4.59 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri ketika

baterai 50%

23.290 23.295 23.300 23.305 23.310

DAYATORSI

PUTARAN

Gambar 4.60 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian paralel

ketika baterai 50%

Pada gambar 4.59 dan 4.60 menunjukkan grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri dan rangkaian paralel ketika baterai 50%. Pada rangkaian seri ketika baterai 50%, ketika putaran mencapai nilai 23,29455 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm.

Pada rangkaian paralel ketika baterai 50%, ketika putaran mencapai nilai 46,62731 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm. Jadi hubungan torsi dengan putaran adalah berbanding terbalik. Pada rangkaian seri ketika baterai 50%, ketika putaran mencapai nilai 23,29455 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 362,62660 kW. Pada rangkaian paralel ketika baterai 50%, ketika putaran mencapai nilai 46,62731 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 725,84781 kW.

0

46.625 46.630 46.635 46.640 46.645

DAYATORSI

PUTARAN

Gambar 4.61 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri ketika

baterai 40%

Gambar 4.62 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian paralel

ketika baterai 40%

0

23.230 23.235 23.240 23.245 23.250

DAYATORSI

46.500 46.505 46.510 46.515 46.520

DAYATORSI

PUTARAN

Pada gambar 4.61 dan 4.62 menunjukkan grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri dan rangkaian paralel ketika baterai 40%. Pada rangkaian seri ketika baterai 40%, ketika putaran mencapai nilai 23,23344 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm.

Pada rangkaian paralel ketika baterai 40%, ketika putaran mencapai nilai 46,50507 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm. Jadi hubungan torsi dengan putaran adalah berbanding terbalik. Pada rangkaian seri ketika baterai 40%, ketika putaran mencapai nilai 23,23344 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 361,67521 kW. Pada rangkaian paralel ketika baterai 40%, ketika putaran mencapai nilai 46,50507 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 723,94504 kW.

Gambar 4.63 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri ketika

baterai 30%

23.130 23.135 23.140 23.145

DAYATORSI

PUTARAN

Gambar 4.64 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian paralel

ketika baterai 30%

Pada gambar 4.63 dan 4.64 menunjukkan grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri dan rangkaian paralel ketika baterai 30%. Pada rangkaian seri ketika baterai 30%, ketika putaran mencapai nilai 23,13126 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm.

Pada rangkaian paralel ketika baterai 30%, ketika putaran mencapai nilai 46,30167 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm. Jadi hubungan torsi dengan putaran adalah berbanding terbalik. Pada rangkaian seri ketika baterai 30%, ketika putaran mencapai nilai 23,13126 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 360,08461 kW. Pada rangkaian paralel ketika baterai 30%, ketika putaran mencapai nilai 46,30167 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 720,77871 kW.

0

46.300 46.305 46.310 46.315 46.320

DAYATORSI

PUTARAN

Gambar 4.65 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri ketika

baterai 20%

Gambar 4.66 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian paralel

ketika baterai 20%

0

22.925 22.930 22.935 22.940 22.945

DAYATORSI

45.890 45.895 45.900 45.905 45.910

DAYATORSI

PUTARAN

Pada gambar 4.65 dan 4.66 menunjukkan grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan power pada rangkaian seri dan rangkaian paralel ketika baterai 20%. Pada rangkaian seri ketika baterai 20%, ketika putaran mencapai nilai 22,92786 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm.

Pada rangkaian paralel ketika baterai 20%, ketika putaran mencapai nilai 45,89392 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm. Jadi hubungan torsi dengan putaran adalah berbanding terbalik. Pada rangkaian seri ketika baterai 20%, ketika putaran mencapai nilai 22,92786 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 356,91828 kW. Pada rangkaian paralel ketika baterai 20%, ketika putaran mencapai nilai 45,89392 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 714,43118 kW.

Gambar 4.67 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri ketika

baterai 10%

22.315 22.320 22.325 22.330

DAYATORSI

PUTARAN

Gambar 4.68 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian paralel

ketika baterai 10%

Pada gambar 4.67 dan 4.68 menunjukkan grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri dan rangkaian paralel ketika baterai 10%. Pada rangkaian seri ketika baterai 10%, ketika putaran mencapai nilai 22,31671 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm.

Pada rangkaian paralel ketika baterai 10%, ketika putaran mencapai nilai 44,67256 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm. Jadi hubungan torsi dengan putaran adalah berbanding terbalik. Pada rangkaian seri ketika baterai 10%, ketika putaran mencapai nilai 22,31671 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 347,40443 kW. Pada rangkaian paralel ketika baterai 10%, ketika putaran mencapai nilai 44,67256 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 695,41834 kW.

0

44.670 44.675 44.680 44.685 44.690

DAYATORSI

PUTARAN

Gambar 4.69 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri ketika

kecepatan mendekati 0 knot

Gambar 4.70 Grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian paralel

ketika kecepatan mendekati 0 knot 0

4.600 4.605 4.610 4.615 4.620

DAYATORSI

PUTARAN

Pada gambar 4.69 dan 4.70 menunjukkan grafik hubungan antara putaran dengan torsi dan daya pada rangkaian seri dan rangkaian paralel ketika kecepatan mendekati 0 knot. Pada rangkaian seri, ketika putaran mencapai nilai 4,30960 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm. Pada rangkaian paralel, ketika putaran mencapai nilai 4,60563 rpm maka nilai torsi yang dihasilkan adalah 129 Nm. Jadi hubungan torsi dengan putaran adalah berbanding terbalik. Pada rangkaian seri, ketika putaran mencapai nilai 4,30960 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 67,08756 kW. Pada rangkaian paralel, ketika putaran mencapai nilai 4,60563 rpm maka daya yang dihasilkan adalah 71,69583 kW.

4.10. Analisa Perhitungan Lama Baterai pada saat

Dalam dokumen TUGAS AKHIR ME (Halaman 170-186)

Dokumen terkait