• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KAJIAN TEORITIS, DAN HIPOTESIS

B. Kajian Teoretis

2. Hakikat Teks Berita

Pada bagian ini akan dibahas teori tentang menulis berita. Menulis berita mencakup pengertian teks berita, unsur teks berita, struktur teks berita, jenis-jenis teks berita, dan cara menulis teks berita. Adapun pemaparannya sebagai berikut.

a. Pengertian Teks Berita

Mahsun (2014: 1) mengungkapkan bahwa teks adalah satuan bahasa yang digunakan untuk mengungkapkan suatu kegiatan sosial baik secara lisan maupun tulisan dengan struktur berpikir yang lengkap. Bahasa yang digunakan untuk tujuan sosial tertentu itulah yang akan melahirkan sebuah teks.

Menurut Djuraid (2009: 9) berita adalah laporan yang berisi pemberitahuan terjadinya sebuah peristiwa atau keadaan yang bersifat umum dan baru saja terjadi yang disampaikan oleh wartawan di media massa. Peristiwa dan keadaan yang ada di dalam berita merupakan fakta atau kondisi yang sesungguhnya terjadi, bukan merupakan karangan fiksi penulisnya. Oleh karena itu, isi berita haruslah mengandung suatu kebenaran yang benar-benar terjadi agar isi berita tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Sementara itu, Mitchtel V. Charnley (dalam Romli, 2014: 5) mengungkapkan bahwa berita adalah laporan dari suatu peristiwa atau kejadian yang cepat diberitakan,

faktual, penting, menarik dan menyangkut kepentingan sebagian besar pembaca. Sebuah informasi yang dijadikan sebuah berita akan lebih baik apabila diberitakan setelah kejadian tersebut berlangsung karena masih baru. Informasi atau kejadian yang sudah lama terjadi ataupun berita yang kurang menarik biasanya membuat orang tidak ingin untuk mengetahuinya.

Teks berita menurut Jonathan (dalam Pratiwi et al, 2015: 3) adalah urian yang memberikan suatu informasi berupa peristiwa atau kejadian kepada pembaca. Teks berita tidak dibuat sembarangan namun penuh dengan unsur-unsur berita yang dapat membuat masyarakat tertarik, sehingga akan mempengaruhi masyarakat umum secara tidak langsung. Pembuatan teks berita memiliki aturan khusus yang harus diikuti karena teks berita berbeda dengan teks non-berita. Teks berita dapat ditemukan di surat kabar seperti koran, majalah, dan tabloid.

Dari beberapa pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa teks berita adalah uraian yang berisi laporan atau pemberitahuan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat atau baru saja terjadi. Teks berita biasanya ditulis oleh seorang jurnalis untuk dimuat pada media cetak seperti surat kabar maupun majalah. Seorang jurnalis harus objektif dan akurat dalam menulis berita.

b. Unsur Teks Berita

Dalam menulis teks berita, seorang wartawan mengacu kepada unsur-unsur berita agar isi berita tersebut mengandung informasi yang lengkap dan akurat. Chaer (2010: 17-19) menyatakan bahwa teks berita harus mengandung unsur 5W+1H. Pertama adalah what, yakni peristiwa apa yang terjadi. Unsur ini berkenaan dengan fakta-fakta yang berhubungan dengan hal-hal yang

dilakukan pelaku atau korban dalam kejadian tersebut. Adanya unsur what akan membuat seseorang mengetahui hal yang akan dibahas dalam berita tersebut. Kedua adalah who, yakni siapa yang terlibat dalam peristiwa tersebut. Unsur ini berkenaan dengan fakta-fakta yang berhubungan dengan orang atau pelaku yang terlibat dalam suatu kejadian. Orang yang diberitakan harus diidentifikasi nama, umur, pekerjaan, dan berbagai keterangan mengenai orang itu.

Ketiga adalah why, yakni mengapa peristiwa tersebut dapat terjadi. Unsur ini berkenaan dengan fakta-fakta mengenai latar belakang dari suatu tindakan atau kejadian yang telah diketahui unsur what-nya. Misalnya what-nya adalah banjir, maka unsur why-nya adalah penyebab banjir itu dapat terjadi. Keempat adalah where, yakni berkenaan dengan tempat peristiwa terjadi. Nama tempat harus dapat diidentifikasi dengan jelas.

Kelima adalah when, yakni berkenaan dengan kapan (waktu) peristiwa itu terjadi. Waktu mungkin ada yang sudah terjadi, sedang terjadi, ataupun yang akan terjadi. Keenam adalah how, yakni berkenaan dengan proses terjadinya suatu peristiwa. Misalnya, bagaimana terjadinya suatu peristiwa; bagaimana pelaku melakukan perbuatannya; dan bagaimana nasib korban.

Unsur-unsur teks berita tersebut sangat penting dan harus ada dalam berita agar informasi dari teks berita tersebut bisa lebih dipertanggungjawabkan. Kelengkapan unsur 5W+1H yang berdasarkan fakta sangat diperhatikan apabila jurnalis ataupun reporter ingin menulis sebuah teks berita. Adanya unsur-unsur

teks berita yang lengkap, akan membentuk satu kesatuan informasi yang lengkap dan mudah dipahami oleh pembaca.

Djuraid (2009: 13) menyatakan bahwa unsur teks berita penting untuk diketahui sebelum menulis teks berita, karena mempermudah seorang wartawan untuk menentukan sebuah informasi layak atau tidak untuk dijadikan berita. Unsur-unsur teks berita tersebut, yakni aktual, kedekatan, penting, luar biasa, tokoh, eksklusif, ketegangan, konflik, human interest, seks, progresif, trend, humor.

Aktual yaitu kejadian yang benar-benar terjadi dan masih hangat-hangatnya dibicarakan. Kedekatan yaitu peristiwa dalam suatu teks berita harus memiliki unsur kedekatan dengan pembacanya baik geografis maupun psikologis agar pembaca tertarik dengan teks berita tersebut. Penting yaitu peristiwa dalam teks berita tersebut merupakan hal yang membuat orang merasa membutuhkan informasi yang ada di dalamnya. Luar biasa yaitu teks berita yang memuat peristiwa yang tidak terduga dan tidak pernah ada sebelumnya sehingga menarik untuk diberitakan.

Tokoh yaitu seseorang yang dijadikan sumber dalam berita bisa dilihat dari ketenaran, kepintaran, pengaruhnya dalam masyarakat, ataupun orang yang berkaitan dengan teks berita tersebut. Eksklusif yaitu teks berita yang dimiliki sendiri dan tidak dimiliki oleh orang lain. Ketegangan yaitu teks berita tersebut mampu menimbulkan ketegangan bagi pembacanya. Teks berita yang baik akan berpengaruh terhadap pembacanya baik positif maupun negatif.

Konflik yaitu setelah teks berita itu disajikan atau dibaca tidak menimbulkan konflik.

Human interest yaitu teks berita yang dapat menyentuh perasaan

pembacanya. Seks yaitu dengan adanya unsur seks akan membuat teks berita itu menarik bagi pembacanya. Progresif yaitu teks berita yang memuat sesuatu yang memilki prestasi, kemajuan ataupun suatu hal yang besar. Trend yaitu peristiwa yang disajikan sedang menjadi kebiasaan atau kecenderungan baru dimasyarakat. Humor yaitu hal yang lucu yang ditampilkan dalam suatu teks berita. Unsur-unsur teks berita tersebut dapat menjadi panduan seorang wartawan dalam menyusun sebuah teks berita. Informasi yang lengkap akan lebih memuaskan pembaca karena pembaca akan mendapatkan informasi secara jelas karena tertarik dengan berita tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa sebuah fakta layak diberitakan apabila memiliki unsur teks berita yaitu 5W+1H,

what (apa), where (dimana), when (kapan), who (siapa), why (mengapa), dan

how (bagaimana). Isi di dalam teks berita akan menjadi lebih lengkap dengan

adanya unsur 5W+1H. Unsur-unsur tersebut akan lebih memudahkan jurnalis dalam menyusun sebuah berita dan membuat pembaca mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat.

c. Struktur Teks Berita

Struktur teks berita tersaji dalam pola piramida terbalik. Bagian awal merupakan bagian pokok dan semakin kebawah teks berita itu merupakan perincian-perinciannya yang sifat cenderung tidak terlalu penting. Piramida

terbalik bertujuan untuk memudahkan pembaca dengan cepat dapat mengetahui isi suatu teks berita. Sementara bagi penulis akan memudahkan dalam menulis tes berita. Apabila digambarkan, struktur penulisan teks berita sistem piramida terbalik adalah sebagai berikut:

Gambar 1. Struktur Berita (Piramida Terbalik)

Menurut Sudarman (2008: 90) struktur teks berita terdiri dari judul teks berita (head line), titi mangsa (date line), teras teks berita (lead), perangkai teks berita (bridge), tubuh teks (body), dan kaki teks berita (leg). Judul teks berita merupakan identitas suatu berita. Judul teks berita haruslah menarik agar pembaca tertarik dengan berita tersebut. Judul teks berita juga harus dapat mencerminkan pokok berita yang dimaksud. Dengan adanya judul teks berita, pembaca akan segera mengetahui peristiwa yang disajikan dalam teks berita tersebut. Titi mangsa yaitu berkaitan dengan kapan teks berita itu dibuat. Titi

mangsa berguna agar pembaca mengetahui dengan tepat kapan peristiwa itu terjadi.

Dalam menulis teks berita, bagian yang terpenting adalah teras teks berita. Teras teks berita adalah kalimat pembuka pada paragfar pertama yang mengandung fakta atau informasi terpenting dari keseluruhan berita yang disajikan. Teras berita harus menarik dan dapat menggambarkan isi teks berita yang terdapat pada tubuh teks berita. Sementara itu, perangkai teks berita adalah kata-kata penghubung antara teras teks berita dengan tubuh teks berita agar saling berkaitan. Teras teks berita dan tubuh teks berita perlu dirangkai terlebih dahulu sebelum disajikan agar penyusunan kalimatnya tepat dan mudah dipahami oleh pembaca.

Tubuh teks berita adalah kalimat-kalimat atau paragraph-paragraf yang menjadi kelanjutan dari teras berita. Dalam menulis tubuh teks berita perlu mempertahankan kesatuan gagasan dengan teras teks berita. Penulis harus memaparkan materi dan kalimat yang relevan serta menghindari kalimat yang tidak relevan. Selanjutnya bagian yang terakhir yaitu kaki teks berita. Kaki teks berita adalah bagian terakhir dari penulisan teks berita. Biasanya pada bagian kaki teks berita diikuti dengan siapa penulis teks berita tersebut. Penulis berita lepas biasanya mencantumkan namanya dengan jelas, sedangkan wartawan tetap ditulis cukup dengan nama initial.

Menurut Kosasih (2014: 244) struktur penulisan teks berita sistem piramida terbalik terdiri tiga bagian, yakni kepala, tubuh, dan ekor teks berita. Posisi paling atas adalah kepala dan paling bawah adalah ekor teks berita.

Dengan struktur penyajian informasi seperti itu, segi kepentingan informasi teks berita semakin ke bawah semakin berkurang. Sebaliknya, informasi yang paling penting terletak pada bagian atas. Penggunaan piramida terbalik bertujuan agar pembaca mudah dan cepat mendapatkan informasi yang terdapat dalam teks berita.

d. Jenis-jenis Teks Berita

Jenis teks berita yang dimuat pada setiap surat kabar dibedakan menjadi beberapa jenis. Chaer (2010: 15-16) menyatakan teks berita dibagi menjadi tiga jenis yaitu: (1) teks berita langsung; (2) teks berita ringan; dan (3) teks berita kisah atau fitur.

Teks berita langsung adalah teks berita yang disusun untuk menyampaikan kejadian atau peristiwa yang secepatnya harus diketahui oleh pembaca atau anggota masyarakat. Unsur terpenting pada teks berita langsung adalah adanya unsur keaktualan. Artinya, berita itu masih hangat karena baru terjadi. Berbeda dengan teks berita langsung yang mensyaratkan adanya unsur “penting” dan “keaktualan”, teks berita ringan lebih mementingkan unsur manusia dari peristiwa itu. Oleh karena itu, apabila sebuah peristiwa sudah dituliskan sebagai teks berita langsung, maka masih dapat dituliskan kembali sebagai teks berita ringan dengan cara memasukkan unsur-unsur manusiawi di dalamnya. Unsur yang ditonjolkan yaitu unsur yang menarik dan menyentuh perasaan pembaca. Teks berita kisah adalah tulisan yang dapat menyentuh perasaan ataupun menambah pengetahuan. Oleh karena itu, dalam dunia jurnalistik wartawan dapat menulis berita dengan cara yang berbeda, tergantung pada nilai penting

informasi yang hendak disampaikan. Perbedaan cara penyampaian ini akan menghasilkan teks berita yang bervariasi.

Menurut Romli (2014: 11-12) jenis-jenis teks berita yang dikenal dalam dunia jurnalistik antar lain: (1) berita teks langsung adalah teks berita yang berisi laporan langsung mengenai peristiwa yang isinya apa adanya yang ditulis secara singkat dan lugas; (2) teks berita mendalam adalah teks berita yang dikembangkan dengan pendalaman hal-hal yang ada di bawah suatu permukaan atau sekitarnya. Penulis memerlukan informasi, data, dan fakta tambahan mengenai berita yang ditulis agar isinya lebih lengkap; (3) teks berita investigasi adalah teks berita yang dikembangkan berdasarkan penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber; (4) teks berita pelaporan interpretative adalah teks berita yang dikembangkan dengan pendapat atau penilaian wartawan berdasarkan fakta yang ditemukan. Berita ini biasanya memfokuskan pada isu maupun masalah yang kontoversial; dan (5) teks opinion news adalah teks berita mengenai pendapat dari seseorang yang biasanya merupakan cendekiawan sarjana, ahli, atau pejabat, mengenai suatu hal, peristiwa, kondisi poleksosbudhankam, dan sebagainya. Dalam menulis teks berita di surat kabar, seorang jurnalis akan mengemas berita yang didapatnya menjadi menarik dan bermacam-macam jenisnya agar pembaca atau penonton mendapatkan informasi yang akurat dan isinya lengkap.

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, dapat dikemukakan bahwa teks berita dibagi menjadi beberapa jenis yaitu: (1) teks berita langsung; (2) teks berita ringan; (3) teks berita kisah atau fitur; (4) teks berita mendalam; (5) teks

berita investigasi; (6) teks berita pelaporan interpretative dan; (7) teks opinion

news atau berita pendapat. Jenis-jenis berita yang di tulis oleh jurnalis memiliki

informasi penting yang hendak disampaikan dan dapat memberikan pilihan bagi pembaca untuk memilih berita yang ingin dibaca.

e. Cara Menulis Teks Berita

Menurut Sudarman (2008: 91) pada umumnya teks berita dapat ditulis dengan teknik deskripsi, narasi, dan eksposisi. Deskripsi yaitu teknik penulisan teks berita dengan pola penuturan yang menggambarkan sesuatu yang diberitakannya. Dalam teknik ini seolah-olah wartawan atau penulis terlibat langsung dalam kejadian tersebut. Narasi yaitu teknik penulisan teks berita dengan pola tutur berdasarkan cerita orang lain. Biasanya ditulis dengan kalimat-kalimat langsung dari narasumber yang dikutip dari hasil wawancara. Eksposisi yaitu teknik penulisan teks berita yang disertai dengan kiasan-kiasan tertentu dari penulisnya. Hal ini digunakan terutama untuk memperoleh efek yang lebih menarik. Biasanya teknik ini digunakan dalam penulisan berita jenis laporan khas. Teknik menulis teks berita digunakan untuk mengungkapkan isi teks berita dengan penulisannya yang tidak terlepas dari unsur 5W+1H. Keenam unsur tersebut mutlak diperlukan saat menulis teks berita, sehingga informasi yang disampaikan kepada pembaca lengkap dan tidak membuat pembaca merasa kebingungan karena kurangnya informasi yang ditulis.

Djuraid (2009: 73) menungkapkan bahwa dasar menulis teks berita dimulai dengan pengenalan bagian berita yaitu 5W + 1H (what, where, when,

disesuaikan 5W + 1H. Siapa tokohnya, dimana kejadiannya, apa yang terjadi, mengapa terjadi, bagaimana bisa terjadi dan seterusnya. Pedoman ini akan lebih memudahkan untuk mulai menulis berita. Setelah bahan-bahan berita terkumpul, selanjutnya diidentifikasi sesuai dengan 5W + 1H. Dengan demikian akan muncul gambaran tentang kerangka berita yang akan ditulis. Bagi siswa dalam pembelajaran menulis teks berita hal itu akan sangat membantu, karena siswa hanya perlu merangkai kalimat yang sesuai dengan unsur yang sudah didapatkan agar berita tersebut menjadi padu dan tersusun rapi.

Untuk menulis teks berita, terlebih dahulu dipilih peristiwa apa yang layak untuk ditulis dan dijadikan teks berita. Penulis harus mendapatkan bahan-bahan berita tersebut sesuai dengan fakta yang terjadi. Isi teks berita yang ditulis haruslah menarik agar orang tertarik ingin membacanya dan terdapat unsur 5W + 1H.

Dokumen terkait