• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

D. Hakikat Bimbingan Klasikal

Winkel & Hastuti (2013) menjelaskan bahwa bimbingan klasikal

merupakan layanan kegiatan yang diberikan oleh guru BK dalam yang

mencakup berbagai bidang seperti bidang akademik, sosial, pribadi, dan

karier. Bidang bimbingan yang diberikan dapat membantu mencapai aspek

31

Bimbingan klasikal merupakan salah satu strategi layanan dasar

berupa layanan kegiatan yang diberikan kepada sejumlah siswa/ konseli

yang dilaksanakan secara tatap muka antara guru BK atau konselor dengan

siswa di dalam kelas. Layanan kegiatan yang diberikan berupa pemberian

bimbingan yang sifatnya pencegahan, pengembangan dan pemeliharaan.

Metode yang diberikan dalam bimbingan klasikal berupa diskusi, bermain

peran dan ekspositori(Kemendikbud Direktorat Jendral Guru dan Tenaga

Kependidikan, 2016).

Dapat disimpulkan bahwa bimbingan klasikal merupakan layanan

kegiatanyang dirancangoleh guru BK kepada siswa secara tatap muka di

dalam kelas. Bimbingan yang diberikan mencakup berbagai bidang yang

sifatnya membantu mencapai setiap aspek perkembangan siswa.

2. Tujuan Bimbingan Klasikal

Kegiatan layanan bimbingan klasikal bertujuan membantu siswa

mencapai kemandirian dalam kehidupannya, mencapai perkembangan yang

utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karir serta

mencapai keselarasan antara pikiran, perasaan dan perilaku.Tujuan

bimbimngan klasikal guna membantu mecapai perkembangan siswa

(Kemendikbud, 2016).

Menurut Barus (2015) bimbingan klasikal digunakan untuk

mengembangkan dimensi sosial-psikologis, keterampilan hidup,klarifikasi

nilai, dan perubahan sikapperilakuindividu dalam kelompok. Bimbingan

32

lebih luas, bimbingan klasikal membantu individu-individu dalam

mengembangkan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang

menunjang pada perwujudan tingkah laku.

Dapat diketahui bahwa bimbingan klasikal memiliki andil yang besar

dalam proses mencapai perkembangan sehingga membentuk karakter

tertentu pada siswa di sekolah. Layanan bimbingan klasikal memiliki sifat

yang fleksibel karena dapat dipalikasikan untuk pengembangan,

pencegahan, perbaikan hingga pemeliharaan.

3. Manfaat Bimbingan Klasikal

Menurut Hartinah (2009) menguraikan bahwa bimbingan secara

bersama-sama dalam kelasmemiliki manfaat sebagai berikut :

a. Bimbingan secara bersama-sama akan membantu tenaga pembimbing

yang terbatas jumlahnya. Secara klasikal pembimbing akan memberikan

pelayanan kepada siswa secara menyeluruh.

b. Melalui bimbingan klasikal, siswa dilatih untuk menghadapi dan

memecahkan suatu masalah secara bersama-sama. Dengan demikian,

siswa dilatih untuk saling bekerja sama.

c. Siswa yang dihadapkan untuk memecahkan masalah bersama, secara

tidak langsung didorong untuk berani mengemukakan pendapat serta

menghargai pendapat orang lain.

d. Informasi yang dibutuhkan oleh siswa dapat dibagikan oleh pembimbing

33

e. Melalui bimbingan secara bersama, siswa akan menjadi lebih sadar jika

mendapat bimbingan secara lebih mendalam oleh pembimbing.

f. Bagi pembimbing baru, melaksanakan layanan bimbingan secara

bersama-sama dapat memperkenalkan diri dan berusaha mendapat

kepercayaan dari murid.

Hartinah, 2009 : 9-10 memaparkan bahwa pelaksanaan bimbingan

dengan pendekatan kelompok juga memiliki keuntungan yang besar dalam

pembentukan karakter yang diharapkan antara lain sebagai berikut:

a. Siswa bermasalah dapat mengenal dirinya melalui teman-teman

kelompok, selain itu juga dapat membandingkan potensi dirinya

dengan yang lain. Siswa dibantu dalam menemukan dirinya dan dapat

membantu kawannya menemukan dirinya. Kecenderungan tersebut

didorong dengan dasar bahwa siswa adalah makhluk individu dan

sebagai makhluk sosial.

b. Melalui kelompok, sikap-sikap positif siswa dapat dikembangkan

seperti toleransi, saling menghargai, kerja sama, tanggung jawab,

disiplin, kreativitas, dan sikap-sikap positif lainnya.

c. Melalui kelompok, dapat menghilangkan beban-beban moril seperti

malu, penakut, dan sifat-sifat egoistis, agresif, manja dan sebagainya.

d. Melalui kelompok, dapat menghilangkan ketegangan emosi, konflik,

kekecewaan, sikap saling curiga, iri hati dan lainnya.

e. Melalui kelompok dapat mengembangkan gairah hidup dalam

34

4. Langkah-langkah Persiapan Bimbingan Klasikal

Langkah-langkah persiapan bimbingan klasikal menurut

Kemendikbud(2016) sebagai berikut:

a. Persiapan

1) Mengajukan masuk kelas 2 jam setiap kelas/minggu untuk

ditetapkan pimpinan sekolah sesuai kalender akademik sekolah.

2) Mempersiapkan topik materi bimbingan klasikal yang dirumuskan

berdasarkan Standar Kompetensi Kemandirian Siswa (SKKPD)

(Ditjen PMPTK, 2007) terkait masalah yang dihadapi siswa/konseli

yang diakses menggunakan AUM atau DCM dan instrumen lainnya

yang relevan.

3) Menyusun rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal dengan

menggunakan sistematika yang disajikan dalam format RPL.

4) Mendokumentasikan rencana pelaksanaan layanan bimbingan

klasikal yang akan diberikan.

b. Pelaksanaan

1) Melaksanakan layanan bimbingan klasikal sesuai jadwal dan materi

yang telah dirancang.

2) Mendokumentasikan rencana pelaksanaan layanan bimbingan

klasikal yang telah diberikan.

3) Mencatat peristiwa dan atau hal-hal yang perlu perbaikan dan atau

tindak lanjut setelah layanan bimbingan klasikal dilaksanakan.

35

1) Melakukan evaluasi proses layanan bimbingan klasikal.

2) Melakukan evaluasi hasil layanan bimbingan klasikal yang telah

diberikan.

5. Strategi/ Teknik Pelaksanaan Bimbingan Klasikal

Romlah (2001) memaparkan bahwa strategi atau teknik bimbingan klasikal digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan yang hendak

dicapai. Untuk mendukung tujuan dari pemberian layanan bimbingan,

maka diperlukan adanya strategi, antara lain:

a. Pemberian Informasi

Pemberian informasi juga disebut sebagai metode ceramah.

Pemberian informasi merupakan penjelasan yang disampaikan oleh

pembicara kepada pendengar. Pelaksanaan teknik pemberian informasi

mencakup tiga hal yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

Keuntungan dari teknik ini ialah dapat melayani banyak orang, efisiensi

waktu, tidak banyak memerlukan fasilitas, dan mudah dilakukan. Akan

tetapi, teknik ini juga memiliki kelemahan yaitu, sering dilakukan

secara monolog, pendengar menjadi kurang aktif, dan menuntut

keterampilan bicara yang baik dari pembicara agar menarik.

b. Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok merupakan percakapan yang dilakukan oleh tiga

36

Melalui diskusi kelompok, seseorang dapat mengembangkan potensi

dalam diri, mengembangkan kesadaran diri, dan mengembangkan

pandangan baru terkait hubungan antar manusia.

c. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah mengajarkan seseorang untuk mencari solusi

yang tepat dari suatu permasalahanmelalui langkah-langkah yang

sistematis. Langkah-langkah tersebut antara lain:

1) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah,

2) Mencari sumber dan sebab-sebab masalah,

3) Mencari alternatif pemecahan masalah,

4) Menguji setiap alternatif pemecahan masalah,

5) Memilih dan melaksanakan alternatif yang paling menguntungkan,

6) Mengadakan penilaian terhadap hasil yang dicapai.

d. Bermain Peran

Bennett (Romlah, 2001) menjelaskan bahwa bermain peran

bermanfaat mengembangkan keterampilan dan dapat mempelajari

hubungan antar manusia dengan cara memerankan situasi yang sesuai

dengan kehidupan nyata. Terdapat dua macam bermain peran yakni

sosiodrama dan psikodrama. Sosiodrama merupakan permainan

peranan yang ditunjukkan untuk memecahkan masalah sosial. Pemeran

diberi kesempatan untuk menghayati situasi masalah yang terjadi,

37

Sedangkan psikodrama merupakan proses bermain peran yang

dilakukan seseorang guna mengurangi konflik atau ketegangan dalam

dirinya (psikis). Melalui psikodrama, seseorang dapat memperoleh

pengertian yang baik tentang dirinya, menemukan konsep diri, menilik

kebutuhan-kebutuhan pribadi serta menyatakan reaksi terhadap

tekanan-tekanan yang dialami.

e. Permainan Simulasi (Simulation Games)

Permaian simulasi bertujuan untuk membantu seseorang untuk

dapat merefleksikan situasi-situasi yang nyata. Simulasi permainan

dilakukan dengan cara bermain peran dan diskusi terkait situasi nyata

yang menjadi topik bahasan.

f. Home Room

Home Roommerupakan program kegiatan yang dilakukan oleh

guru untuk membahas hal-hal yang diperlukan. Kegiatan ini hendaknya

dilakukan di luar jam mata pelajaran agar dapat menciptakan

situasi-situasi yang lebih nyaman, bebas, menyenangkan sehingga murid dapat

mengungkapkan pikiran dan perasaanya seperti di rumah. Kegiatan ini

berisi tanya jawab, diskusi pendapat, perencanaan kegiatan dan

sebagainya.

38

Karyawisata merupakan program belajar di luar sekolah guna

mendapatkan informasi terkait hal-hal yang diperlukan dan memahami

situasi konkrit yang ada di lingkungan sekitarnya. Tujuan program ini

agar siswa dapat memperoleh penyesuaian diri dengan kelompok,

mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki, serta mencipatkan

kerja sama dan tanggung jawab pada diri siswa.

h. Pengajaran Remedial

Pengajaran remedial merupakan usaha untuk membimbing siswa

yang mengalami kesulitan dalam menguasi mata pelajaran tertentu,

terutama yang tidak dapat diatasi secara klasikal.

i. Organisasi Siswa atau Kegiatan Kelompok

Organisasi siswa atau kegiatan kelompok merupakan salah satu

cara untuk memberikan bimbingan secara klasikal. Melalui kegiatan ini,

banyak ditemui permasalahan yang kerap terjadi di dalam kelompok.

Dari kegiatan ini, siswa akan dibimbing untuk memahami dan

mengenal berbagai aspek kehidupan, permasalahan-permasalahan yang

dihadapi dalam kelompok, mengembangkan kemampuan untuk

memimpin, memupuk rasa tanggung jawab dan harga diri serta

menemukan solusi untuk memecahkan permasalahan kelompok.

Dokumen terkait