• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis tentang Media Pembelajaran 1. Pengertian Media Pembelajaran

4. Hakikat Media Pembelajaran Interaktif

Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari “Medium” yang berarti “Perantara” atau “Pengantar” yaitu perantara atau pengantar sumber pesan dengan penerima pesan. Menurut Wikipedia, Media Pembelajaran interaktif adalah sebuah metode pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Media Pembelajaran interaktif merupakan media penyampaian pesan antara tenaga pendidik kepada peserta didik yang memungkinkan komunikasi antara manusia dan teknologi melalui sistem dan infrastruktur berupa program aplikasi, serta pemanfaatan media elektronik sebagai bagian dari metode edukasinya.31

Menurut Seels dan Glasgow, media interaktif merupakan sistem media penyampaian yang menyajikan materi video rekaman dengan pengendalian komputer kepada penonton yang tidak hanya mendengar dan melihat video dan suara, tetapi juga memberikan respon yang aktif, dan respon itu yang menentukan kecepatan dan sekuensi penyajian. Media interaktif memiliki unsur audio-visual (termasuk animasi) dan disebut interaktif karena media ini dirancang dengan melibatkan respon pemakai secara aktif. Selain itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), media interaktif adalah alat perantara atau penghubung

31Tania, 2013, Media Pembelajaran Interaktif (http://tania91.ilearning.me/laporan-kkp/bab-ii/2-8-media-pembelajaran-interaktif/, diakses 20 Oktober 2016 pukul 11:24 WIB).

berkaitan dengan komputer yang bersifat saling melakukan aksi antar-hubungan dan saling aktif.32

Dari beberapa definisi di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa media interaktif adalah alat perantara yang dirancang dengan pemanfaatan komputer menggunakan unsur, seperti suara (audio), gambar (visual), dan teks untuk menyampaikan suatu pesan.

Manfaat dari Media Pembelajaran interaktif adalah:33

a. Penyampaian materi pembelajaran yang dapat diseragamkan

Dengan bantuan media pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar tenaga pendidik dapat dihindari dan dapat mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara peserta didik dimanapun berada.

b. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik

Media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan, dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu tenaga pendidik untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.

c. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif

Dengan media akan terjadinya komukasi dua arah secara aktif.

32Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), hal. 36.

33Tania, 2013, Media Pembelajaran Interaktif (http://tania91.ilearning.me/laporan-kkp/bab-ii/2-8-media-pembelajaran-interaktif/, diakses 20 Oktober 2016 pukul 11:24 WIB).

d. Efisiensi dalam waktu dan tenaga

Dengan media, tujuan belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin. Tenaga pendidik tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab dengan sekali sajian menggunakan media, peserta didik akan lebih mudah memahami pelajaran. e. Meningkatkan kualitas hasil belajar peserta didik

Media Pembelajaran dapat membantu peserta didik menyerap materi belajar lebih mendalam dan utuh.

f. Media Pembelajaran interaktif

Proses belajar dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Media Pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa, sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan kapanpun tanpa tergantung seorang guru.

g. Media dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses belajar

Media dapat membantu peserta didik agar lebih percaya diri terhadap kemampuan akademik dan potensi bakat yang dimiliki.

h. Mengubah peran tenaga pendidik ke arah yang lebih positif dan produktif Tenaga pendidik menjadi tenaga yang kompeten, karena mampu memanfaatkan teknologi yang tepat guna. Media memiliki peranan penting dalam mengarahkan proses pembelajaran dan hasil yang di inginkan dalam pembelajaran.

Kelebihan dari Media Pembelajaran secara interaktif, antara lain:34 a. Dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap materi

pembelajaran yang sedang dibahas, karena dapat menjelaskan konsep yang sulit atau rumit menjadi mudah atau lebih sederhana.

b. Dapat menjelaskan materi pembelajaran atau objek yang abstrak (tidak nyata atau tidak dapat dilihat langsung) menjadi konkrit (nyata dapat dilihat, dirasakan, atau diraba), seperti menjelaskan peredaran darah dan organ-organ tubuh manusia pada mata pelajaran Sains.

c. Membantu pengajar menyajikan materi pembelajaran menjadi lebih mudah dan cepat, sehingga peserta didik pun mudah memahami, lama diingat, dan mudah diungkapkan kembali.

d. Menarik dan membangkitkan perhatian, minat, motivasi, aktifitas, dan kreatifitas belajar peserta didik, serta dapat menghibur peserta didik.

e. Memancing partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dan memberikan kesan yang mendalam dalam pikiran peserta didik.

f. Materi pembelajaran yang sudah dipelajari dapat diulang kembali (playback). Misalnya menggunakan rekaman video, compact disk (cakram padat), tape

recorder atau televisi.

g. Dapat membentuk persamaan pendapat dan persepsi yang benar terhadap suatu objek, namun dalam bentuk nyata menggunakan media pembelajaran.

34Tania, 2013, Media Pembelajaran Interaktif (http://tania91.ilearning.me/laporan-kkp/bab-ii/2-8-media-pembelajaran-interaktif/), diakses 20 Oktober 2016 pukul 11:24 WIB).

h. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga peserta didik dapat berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya, sehingga memberikan pengalaman nyata dan langsung. Misalnya, peserta didik mempelajari tentang jenis-jenis tumbuhan. Mereka langsung melihat, memegang, atau merasakan tumbuhan tersebut.

i. Membentuk sikap peserta didik (aspek afektif) dan meningkatkan keterampilan (psikomotor).

j. Peserta didik belajar sesuai dengan karakteristiknya, kebutuhan, minat, dan bakatnya, baik secara individual, kelompok, atau klasikal.

k. Menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

B. Tinjauan Teoritis tentang Game Edukasi Berbasis Unity Software 1. Pengertian Game Edukasi

Education menurut John M Echols dan Hasan Shadily dalam kamus

inggris Indonesia berarti pendidikan, yang berhubungan dengan pendidikan.35 Sedangkan menurut Petter Salim education adalah yang bersifat mendidik dan memberikan contoh suri tauladan yang baik dan berhubungan langsung dengan pengajaran atau pendidikan.36

35John M.Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia (Jakarta:Gramedia,1996), hal 207.

36Dahlan Y al-Barry L. Lya Sofyan Yakub, Kamus Induk Istilah Ilmiah, (Surabaya: Target Press, 2000), hal. 581.

Education yaitu sesuatu yang bersifat mendidik, memiliki unsur

pendidikan Games menurut John M Echols dan Hasan Shadily dalam kamus Inggris Indonesia berarti permainan.37 Permainan, bermain atau padanan kata dalam bahasa inggris disebut “Games” (kata benda), “toplay (kata kerja)”,“toys” (kata benda) ini berasal dari kata main berarti melakukan perbuatan untuk tujuan bersenang-senang (dengan alat-alat tertentu atau tidak); perbuatan sesuatu dengan sesuka hati, berbuat asal saja.38Permainan adalah suatu perbuatan yang mengandung keasyikan dan dilakukan atas kehendak diri sendiri, bebas tanpa paksaan dengan bertujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu melakukan kegiatan tersebut.39

Menurut Abu Ahmadi dalam bukunya Psikologi Perkembangan permainan adalah suatu perbuatan yang mengandung keasyikan atas kehendak sendiri, bebas tanpa paksaan, dengan tujuan untuk memperoleh kesenangan pada waktu mengadakan kegiatan tersebut.40

Permainan merupakan kesibukan yang dipilih sendiri tanpa ada unsur paksaan, tanpa di desak oleh rasa tanggung jawab.41 Secara umum permaianan adalah sesuatu yang menyenangkan dan menghibur, yang tidak memiliki tujuan ekstrinsik dan tujuan praktis. Permainan tersebut bersifat sukarela. Education

37John M. Echols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris Indonesia hal. 263.

38Dani Wardani, Bermain Sambil Belajar, (edukasi, 2009). hal.17.

39H.Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Asdi Mahasatya, 2005),

40Imam Bawani, Perkembangan Jiwa, (Surabaya: Bina Ilmu,1997), hal. 56.

Games (permainan edukatif) menurut Andang Ismail dalam bukunya Education Games, yaitu suatu kegiatan yang sangat menyenangkan dan dapat merupakan cara

atau alat pendidikan yang bersifat mendidik.42

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Education Games (permainan edukatif) adalah sebuah permainan yang digunakan dalam proses pembelajaran dan dalam permainan tersebutmengandung unsur mendidik atau nilai-nilai pendidikan.