• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hakikat Mind map

Dalam dokumen Skripsi. Oleh Shafa Ulfia (Halaman 28-38)

BAB II KAJIAN TEORETIK

B. Hakikat Mind map

sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dapat pula dikatakan bahwa metode adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan ke pencapaian tujuan.9

Metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Dalam memilih dan menentukan metode, guru perlu mempertimbangkan tujuan yang hendak dicapai, kondisi dan karakteristik siswa, sifat materi pembelajara, ketersediaan fasilitas dan media, dan juga tingkat partisipasi siswa.10

Setelah mengetahui pengertian metode pembelajaran menurut beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran merupakan langkah atau cara yang digunakan pendidik dalam melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa agar mempermudah tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Dalam menentukan metode pembelajaran sebaiknya guru memperhatikan kebutuhan dan karakteristik seluruh siswa di kelas. Guru juga harus mempertimbangkan apakah metode yang dipakainya dapatdiimplementasikan pada materi yang akan diberikan kepada siswa. Sehinggga tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, akan tercapai dengan baik dan lebih mudah.

B. Hakikat Mind map 1. Pengertian Mind map

Metode pembelajaran Mind map adalah metode pembelajaran yang mempelajari konsep atau teknik mengingat sesuatu dengan bantuan mind

map (menggunakan peta konsep, pencatatan materi belajar dituangkan

dalam bentuk diagram yang memuat simbol, kode, gambar, dan warna

9

Sifa Siti Mukrimah, 53 Metode Belajar dan Pembelajaran, (Bandung: Business

Management of Education, 2014) h. 70

10

11

yang saling berhubungan) sehingga kedua otak manusia dapat digunakan secara maksimal.11

Sedangkan menurut Buzan dari Inggris sebagai penemu mind map, ia memberikan beberapa pengertian mengenai mind map itu sendiri. Menurutnya mind map adalah cara mencatat yang kreatif, efektif, dan secara harfiah akan “memetakan” pikiran-pikiran kita.12

Pada awal tahun 1970-an, Tony Buzan yang merupakan seorang pakar pengembangan otak dari Inggris secara resmi menggunakan mind

map sebagai alternatif penggambaran (mempresentasikan) keseluruhan

pemikiran yang dihasilkan otak untuk berpikir secara linear. Mind map adalah salah satu sistem yang menggunakan prinsip manajemen otak untuk membuka seluruh potensi dan kapasitas otak yang masih tersembunyi.13 Pembelajaran menggunakan mind map terkesan lebih efektif dan efisien karena pada dasarnya cara kerja mind map sama dengan cara keja dasar otak yaitu tidak tersusun sistematis namun lebih pada bercabang-cabang seperti pohon, pola ini dapat mempermudah proses recall pada setiap apa yang pernah dipelajari, dapat meningkatkan motivasi siswa dan guru karena siswa dan guru akan terangsang untuk membuat gambar-gambar atau warna-warna pada mind map agar terlihat lebih menarik, mempertajam daya analisa dan logika siswa karena siswa tidak lagi dituntut untuk mencatat buku sampai habis kemudian menghapalnya, namun lebih kepada pemahaman dan keativitas untuk dapat menghubungkan topik umum dengan sub-sub topik bahasan.

Mind map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan,

memungkinkan menyusun fakta dan pikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti informasi akan lebih

11

Karunia Eka dan M. Ridwan, Penelitian Pendidikan Matematika, (Bandung: Refika Aditama, 2015), h. 76

12

Tony Buzan, Buku Pintar Mind Map, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2012), h.4

13

Sutanto Windura, Mind Map: Langkah Demi Langkah, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2016), h. xiii.

12

mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan metode pencatatan tradisional. Pembuatan mind map ini membutuhkan pemanfaatan imajinasi dari pembuatnya, siswa yang kreatif akan lebih mudah membuat Mind map. Semakin sering siswa membuat Mind map maka dia akan semakin kreatif.

Kegeniusan seseorang dapat tercapai jika terpenuhinya 3 unsur yang saling tidak terpisahkan,yaitu what to learn (materi pelajaran), how

to learn (cara-cara dan teknik-teknik belajar), dan why to learn (sistem

motivasi dan program pikiran anak yang membuat dia mau belajar atau tidak.14 Kebanyakan pembelajaran yang sudah diberikan kepadasiswa hanya difokuskan saja pada what to learn atau materi dari pelajaran tersebut dan siswa tidak dilatih untuk how to learn yang merupakan cara atau teknik dalam belajar seperti cara memahami, cara membaca penuh konsentrasi, cara berpikir analisis, cara berpikir kreatif dan cara-cara belajar lainnya.

Mind map adalah sebuah keterampilan how to learn dan how to think. How to learn ini juga tidak hanya sekedar learning skill atau

keterampilan belajar saja, tetapi lebih sebagai life skill atau keterampilan hidup yang sangat berguna bagi pemikiran siswa.15 Dengan siswa menguasai what to learn dan how to learn, selanjutnya adalah memotivasi siswa dengan berbagai cara atau why to learn agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai dengan maksimal.

Mind map adalah salah satu sistem how to learn yang paling

penting dan harus didapatkan paling pertama oleh anak jika mau menggunakan otaknya secara efektif dan efisien dalam belajar. Penggunaan mind map akan menyebabkan proses belajar yang

14

Sutanto Windura, 1st Mind Map untuk Siswa, Guru, dan Orang Tua, (Jakarta: Elex

Media Komputindo, 2013), h. 5-6.

15

13

menyenangkan dan mendorong anak untuk mandiri belajar serta sukses dalam prestasi akademiknya.16

Mind map diciptakan berawal dari asumsi bahwa otak manusia

tidak bekerja secara linear melainkan secara kreatif memancar seperti radiasi dari suatu konsep atau ide sentral. Mind map digunakan untuk menggambarkan dan meningkatkan cara berpikir kreatif yang disebut

Radiant Thinking yaitu proses berpikir yang berawal dari titik sentral idea

atau konsep yang kemudian menyebar ke segala arah. Mind map yang baik adalah mind map yang berwarna-warni, menggunakan banyak gambar dan simbol, yang biasanya nampak seperti karya seni. Mind map mempunyai prinsip yang sederhana yaitu mengikuti kemana otak berpikir. Selanjutnya Buzan juga mengibaratkan Mind Map seperti pusat kota. Pusat mind map mewakili pikiran-pikiran utama dalam proses pemikiran kita, jalan-jalan sekunder mewakili pikiran-pikiran sekunder, dan seterusnya. Gambar-gambar atau bentuk-bentuk khusus dapat mewakili area yang menarik atau ide-ide menarik tertentu.

Terdapat beberapa aturan yang diperlukan dalam membuat mind

map, yaitu diperlukannya kertas yang diutamakan berwarna putih dan

berorientasi landscape, spidol warna-warni yang tia cabangnya berbeda warna, garis lengkung, huruf, keyword yang tidak terlalu panjang, key

image yang mempermudah untuk mengingat, serta struktur yang

memancar dan jelas,17

Buzan menjelaskan bahwa mind map juga merupakan peta rute yang hebat bagi ingatan, memungkinkan kita menyusun fakta dan pemikiran sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan sejak awal. Ini berarti mengingat sekaligus memproduksi kembali informasi

16

Sutanto Windura, op.cit., h. xiv.

17

Doni Swadarma Penerapan Mind map dalam Kurikulum Pembelajaran, (Jakarta: Elex Media Komputindo: 2013), h.10-13

14

akan lebih mudah dan lebih bisa diandalkan daripada menggunakan metode mencatat konvesional.

Mind map adalah metode yang tepat untuk meringkas catatan agar

siswa lebih mudah memahami pelajaran yang sudah dipelajari, dengan menggunakan mind map kemampuan otak menyimpan dan mengembangkan konsep materi atau infromasi tertentu dapat ditingkatkan dengan sangat baik. Untuk mempermudah otak dalam mengingat ada kata kunci dalam mind map yaitu garis lengkung, gambar, dan warna yang bervariasi. Karena mind map ini menggabungkan cara kerja otak bagian kanan dan kiri. Wilayah otak bagian kanan melibatkan gambar, warna, imajinasi, sedangkan wilayah otak bagian kiri melibatkan kata, angka, dan logika, sehingga siswa dapat menggunakan potensi otaknya secara optimum.

Jadi metode mind map bukan hanya dapat dikatakan sebagai metode untuk mencatat yang akan meningkatkan daya ingat siswa, tetapi mind

map juga dapat meningkatkan proses berpikir dan kreativitas siswa.

2. Kelebihan Mind Map

Kelebihan mind map, mind map akan memberikan pandangan menyeluruh tentang pokok masalah atau area yang luas, memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan, mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat, mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan terobosan kreatif, dan menyenangkan untuk dilihat, dibaca, dicerna dan diingat.18

Mind map menawarkan cara pembelajaran menggunakan gambar, symbol, dan warna yang disukai anak-anak. Setiap gambar, simbol, warna, huruf, dan kata-kata saling berkaitan sebagai penjelasan mengenai sesuatu

18

Lukita Octavia Lukman, “Mind Map Sebagai Model Pembelajaran Menilai Penguasaan Konsep dan Alat Evaluasi Menilai Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa”, Seminar Nasional Pendidikan dan Saintek, 2016, h. 629-630

15

hal. Cara ini diyakini akan menjadi alat bantu yang bisa memanfaatkan kedua belahan otak ketika berpikir. Selain itu, mind map masih mempunyai benyak kelebihan, diantaranya:19

a. Cara untuk mudah menggali informasi dari dalam dan luar otak b. Sebagai cara baru untuk belajar dan berlatih dengan cepat dan

ampuh

c. Membuat catatan agar tidak membosankan d. Mampu membuka pikiran sebebas-bebasnya

e. Merangsang kecerdasan majemuk anak seperti kecerdasan visual spasial, verbal (linguistik), logis matematis, kinestetik, dan intrapersonal anak

f. Sebagai cara terbaik untuk mendapatkan ide baru dan merencanakan proyek

g. Sebagai alat berpikir yang mengasyikkan karena membantu berpikir 2 kali lebih baik, 2 kali lebih cepat, 2 kali lebih jernih, dan dengan lebih menyenangkan.

Banyak sekali kelebihan dari penggunaan metode pembelajaran

Mind map pada pembelajaran di kelas. Dengan menggunakan metode mind map ini merupakan salah satu cara yang dapat membuat siswa lebih

bersemangat dan termotivasi dalam pembelajaran di kelas. Siswa dapat merasakan pembelajaran yang menyenangkan. Ketika siswa merasa senang atau bahagia, siswa akan lebih mudah dalam menerima suatu materi pembelajaran. Selain mempermudah siswa dalam memahami materi pembelajaran, mind map juga melatih siswa untuk dapat berfikir kreatif yang merupakan salah satu kemampuan yang sangat dicari di abad ke-21 ini.

19

Femi Olivia, Gembira Belajar dengan Mind map, (Jakarta: Elex Media Komputindo, 2008), h. 12-13

16 3. Kekurangan Mind Map

Selain mempunyai kelebihan, mind map juga mempunyai kelemahan dalam sistem pembelajaran, yaitu hanya siswa yang aktif yang terlibat karena pada mind map merupakan catatan masing-masing siswa dan pembuatan atau penulisannya tidak dipatokkan bagaimana bentuknya oleh guru.20 Sehingga dapat membuat guru kesulitan dalam memeriksa hasil mind map siswa yang sangat beragam sesuai kreatifitas masing-masing siswa.

4. Manfaat Mind Map

Secara ringkas, dengan belajar membuat peta pikiran atau mind map, akan banyak manfaat yang bisa diperoleh, diantaranya yaitu:21

a. Meningkatkan kecerdasan visual dan keterampilan observasi b. Membantu untuk berkonsentrasi (memusatkan perhatian) dan lebih

banyak mengingat

c. Melatih kemampuan berpikir kritis dan komunikasi d. Melatih inisiatif dan rasa ingin tahu

e. Menghemat waktu sebaik mungkin

f. Membantu mengembangkan diri serta merangsang pengungkapan pemikiran

g. Meningkatkan kreativitas dan daya cipta

h. Membuat tetap fokus pada ide utama maupun semua ide tambahan

Mind map sebagai sistem berpikir dan kreasi memiliki manfaat

diberbagai segi dalam kehidupan sehari-hari mulai dari pembelajaran, keluarga hingga dalam bisnis. Namun, guna menjadi landasan penelitian pendidikan, hanya akan dipaparkan manfaat mind map dalam aspek pembelajaran. Menurut Bobbi DePorter, Mark Reardon, dan Sarah Singer

20

A. M. Dwitha Evayanti dan MadeSumantri, “Penerapan Metode Mind map untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Surat Pribadi Siswa Kelas IIIA”, Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar. Vol.1 (1), 2017, h.43.

21

17

Nourie, “metode ini dapat membantu kita mengingat perkataan dan bacaan, meningkatkan pemahaman terhadap materi, membantu mengorganisasiakan materi, dan memberikan wawasan baru karena di dalamnya memuat kata-kata kunci dalam sebuah topik”.22

Dengan mengorganisasikan materi menggunakan skema dan kata kunci, pengguna mind map dapat lebih mudah mengingat dan memahami bahasan yang telah mereka dapat dan mereka catat menggunakan mind

map.

Kegunaan mind map yang dijelaskan oleh Buzan secara umum “mind maps are multi-sensory tools that use visuospatial orientation to

help students integrate, organize, and retain information”.23 Secara umum penggunaan mind map dipengaruhi dan mempengaruhi sistem kerja otak, dengan mengolah informasi yang telah diperoleh otak, penggunaan mind

map dapat membantu penggunaanya mengingat kembali dan memahami

informasi yang telah mereka dapat sebelumnya, serta dapat membantu memecahkan masalah yang kompleks.

Subjek yang akan merasakan manfaat dari penggunaan mind map pada pembelajaran adalah siswa dan guru. Adapun manfaat mind map bagi siswa dalam belajar, berpikir dan merencanakan kegiatan sehari-hari ialah sebagai berikut:24

Mencatat, meringkas, mengarang, berpikir analis, berpikir kreatif, merencanakan (jadwal, waktu, kegiatan, dan lainnya), menguraikan artikel bacaan (misal: reading comprehension Bahasa Inggris), mengurai soal cerita matematika atau sains, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan

mind map siswa mendapat kemudahan dalam mempelajari kembali apa

yang telah mereka pelajari dan mereka rangkum dan catat ke dalam mind

22

Norma Kusmintayu, “Penerapan Metode Mind map untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara pada Siswa Sekolah Menengah Pertama”, Basastra Jurnal Penelitian Bahasa, Sastra Indonesia dan Pengajarannya, vol.1 No.1, 2012, h. 209.

23

Anthony V. D’Antoni, “Does the Mind Map Learning Strategy Facilitate Information

Retrieval and Critical Thingking In Medical Students?”, Journal of the Academy of Chiropractic Orthopedists, Volume 8, Issue 1, 2010, h. 2.

24

18

map mereka. Keuntungan lainnya bagi siswa ialah dalam mencatat

pelajaran yang telah mereka dapat, siswa tidak akan bosan, terlebih lagi pada siswa sekolah dasar, karena mind map dirancang sebagai teknik mencatat yang kreatif dan menyenangkan siswa dengan menggunakan gambar, garis, dan warna-warni.

Adapun manfaat mind map bagi guru ialah merancang kurikulum pengajaran yang komprehensif, menyatukan materi pengajaran dari berbagai sumber, meringkas materi pengajaran, mengembangkan ide materi mengajar, mempersiapkan presentasi mengajar, presentasi mengajar, manejemen waktu dalam mengajar, membuat catatan mengajar di papan tulis atau whiteboard, dan lain sebagainya.

Jadi sebenarnya manfaat mind map tidak hanya dirasakan oleh siswa saja, guru pun dapat merasakan manfaat mind map dalam sebuah pembelajaran. Siswa dan guru harus terbiasa dalam pembuatan mind map, pembuatan mind map harus diawali dan dibiasakan dalam lingkup kelas. Dengan pembekelan dan pembiasaan akan aturan-aturan mind map, dirasa akan mampu menciptakan karakter siswa dan guru yang kreatif serta lebih disiplin dan teratur.

5. Langkah-langkah Membuat Mind Map

Berikut ini adalah petunjuk atau langkah-langkah membuat peta pikiran yang dikemukakan oleh Tony Buzan:25

a. Mulailah dengan menulis topik utama di tengah kertas kosong, b. Gunakan ilustrasi gambar, simbol-simbol, kode-kode pada

keseluruhan peta pikiran,

c. Pilih kata-kata kunci pada tiap-tiap cabang yang dikembangkan, d. Setiap kata/gambar harus berdiri sendiri pada setiap

garis/cabangnya,

25

Rijal Darusman, “Penerapan Metode Mind map (Peta Pikiran) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematik Siswa SMP” Jurnal Ilmiah Program Studi Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol 3, No.2, September 2014, h. 169

19

e. Cabang-cabang yang dibuat harus terkait dengan topik utama di tengah kertas. Garis cabang utama lebih tebal dan menjadi lebih tipis ketika semakin menjauh dari cabang utama,

f. Buat garis/cabang yang sama panjangnya dengan kata-katanya, g. Gunakan warna-warni dalam peta pikiran paling tidak tiga warna,

sesuai selera,

h. Kembangkan bentuk peta pikiran yang sesuai dengan gaya atau kreativitas masing-masing,

i. Sisakan ruang untuk penambahan tema berikutnya.

Sejalan dengan pendapat Buzan tersebut, Windura mengemukakan pendapatnya mengenai langkah-langkah dalam membuat mind map yaitu:26

a. Mulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya diletakkan vertikal atau horizontal;

b. Menentukan central topic yang akan dibuat dengan metode Mind

map, central topic biasanya adalah judul buku atau judul bab yang

dipelajari dan harus diletakkan di tengah kertas serta diusahakan berbentuk gambar;

c. Membuat basic ordering ideas (BOI) untuk central topic yang telah dipilih, gunakan warna yang berbeda pada masing-masing garis BOI. BOI biasanya adalah judul bab atau sub bab dari buku yang akan dipelajari atau bisa jugadengan menggunakan 5WH (what, where, why, who, when, dan how). Garis BOI dibuat lebih tebal dibandingkan dengan garis cabang-cabang selanjutnya setelah cabang utama (BOI) dan seluruh garis cabang utama (BOI) harus tersambung ke pusat/central topic;

d. Melengkapi setiap BOI dengan cabang-cabang yang berisi data-data pendukung yang terkait garis cabang kedua, ketiga, dan selanjutnya lebih tipis dibandingkan garis cabang utama (BOI) dan

26

Muhammad Chomsi Imaduddin & Unggul Haryanto Nur Utomo, “Efektifitas Metode

Mind map untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika pada Siswa Kelas VIII“, Jurnal Humanitas,

20

warna garis cabang kedua, ketiga, dan selanjutnyatersebut mengikuti warna BOI nya masing-masing;

e. Melengkapi setiap cabang dengan gambar, simbol, kode, daftar, grafik agar lebih menarik, lebih mudah untuk diingat dan dipahami, jika perlu lengkapi dengan garis penghubung bila ada BOI yang saling terkait satu dengan lainnya serta tuliskan kata kuncinya saja untuk setiap garis.

Pembuatan mind map dapat melatih siswa dalam berpikir secara terstruktur dan terorganisir, karena dimulai dari satu topik besar menuju ke sub-sub dari topik tersebut. mind map juga dapat melatih siswa dalam menyelesaikan suatu permasalahan.

Dalam dokumen Skripsi. Oleh Shafa Ulfia (Halaman 28-38)

Dokumen terkait