• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEOR

7. Hakikat Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sering disebut dengan singkat sebagai Sains. Dalam bahasa Inggris: Science berasal dari bahasa latin “scientia” yang berarti (1) pengetahuan tentang, atau tahu tentang; (2)

pengetahuan, pengertian, paham yang benar dan mendalam. Ilmu atau

Science mengalami perluasan dan merujuk ke pengetahuan alam yang sifatnya lebih pasti karena gejala yang diamati relatif nyata dan terukur, (Wonorahardjo, 2010: 11).

Samatowa (2011: 3) berpendapat bahwa ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan dari kata bahasa inggris yaitu natural science,

artinya ilmu pengetahuan alam. IPA ini membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia.

Iskandar (2001: 2-3) juga menambahkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) disebut sebagai ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Ilmu pengetahuan alam sebagai disiplin ilmu disebut juga sebagai produk IPA yang bentuknya berupa fakta-fakta, konsep- konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA. Fakta dalam pembelajaran IPA merupakan pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, dan peristiwa yang benar-benar terjadi serta sudah dikonfirmasi secara objektif. Konsep dalam IPA adalah suatu ide yang menghubungkan beberapa fakta yang telah ada. IPA mempunyai suatu prinsip yang bersifat analitik sebab merupakan penggabungan dari konsep-konsep Ilmu Pengetahuan.

mengamati, mengukur, menarik kesimpulan, mengendalikan variabel, merumuskan hipotesis, membuat grafik dan tabel data, membuat definisi operasional, dan melakukan eksperimen. Keterampilan proses dalam IPA juga memuat kegiatan melakukan penelitian dan mengkomunikasikan hasil penelitiannya. Aspek-aspek keterampilan proses menurut Iskandar (2001:51) memuat beberapa hal yaitu: 1) mengamati, yang merupakan proses pengumpulan informasi dengan mempergunakan semua alat indra, 2) pengklasifikasian, merupakan kegiatan mengklasifikasi adah kegiatan mengatur atau menyusun obyek-obyek, kejadian-kejadian, atau informasi ke dalam golongan atau kelas dengan mempergunakan cara tertentu untuk sistem tertentu, 3) pengukuran, yang merupakan kegiatan mengukur hasil pengamatan dengan jalan membandingkan dengan suatu standar yang telah ditetapkan, 4) pengidentifikasian dan pengendalian variabel, yaitu untuk menandai karakteristik obyek atau faktor dalam kejadian atau peristiwa yang tetap dan yang berubah di dalam kondisi yang berbeda-beda, 5) perumusan hipotesis, dilakukan untuk memberikan dugaan tentang hubungan alasan yang mungkin ditemukan di dalam percobaan atau penelitian, 6) perancangan eksperimen dan penyimpulan hasil eksperimen ialah suatu proses yang disusun dengan memuat langkah-langkah percobaan yang harus dilakukan. Perancangan eksperimen dilakukan agar mendapatkan data yang baik sehingga hasil nya dapat memuaskan,

pengkomunikasian hasil eksperimen yaitu berarti mencatat data yang telah didapat sebagai hasil eksperimen dalam bentuk yang dapat dipahami oleh orang lain dan menceritakannya.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa IPA adalah ilmu pengetahuan yang membahas tentang gejala alam yang sifatnya lebih pasti karena didasarkan pada percobaan dan pengamatan manusia secara terukur yang dikatakan sebagai keterampilan proses serta sebagai produk IPA yang bentuknya berupa fakta-fakta, konsep- konsep, prinsip-prinsip, dan teori-teori IPA.

a. Pengaruh belajar IPA

Purnomo (2008: 269) mengungkapkan bahwa pengalaman belajar dalam kurikulum IPA membantu siswa untuk: (1) menjalani kehidupan sehari-hari secara efektif, (2) memahami dunianya dan hal-hal yang mempengaruhinya, (3) memanfaatkan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif, fleksibel, dan inovatif, (4) mengembangkan pengertian tentang konsep-konsep IPA, (5) menilai dan menggunakan produk teknologi IPA, (6) memahami bahwa karier dalam IPA dan teknologi sangat cocok bagi pria dan wanita, (7) membuat penilaian tentang isu-isu yang berkenaan dengan lingkungan alam dan buatan, (8) bertanggung jawab terhadap perbaikan kualitas lingkungan, (9) memberikan pemecahan pada dilema moral sehubungan dengan isu-isu IPA dan teknologi, dan (10) menyiapkan diri untuk studi pada tingkatan yang lebih lanjut.

b. Fungsi IPA atau sains bagi manusia

Wonorahardjo (2010: 12-14) mengungkapkan beberapa fungsi IPA bagi manusia yaitu sebagai berikut :

1) Sains membantu manusia berpikir dalam pola sistematis

Karena belajar sains sangat berurusan dengan logika dan matematika, tentu saja sains sangat membantu kita berpikir lebih sistematis, terutama dalam hal menghadapi permasalahan di dunia dan menyangkut alam.

2) Sains dapat menjelaskan gejala alam serta hubungan satu sama lain antar gejala alam

Karena sains merupakan kumpulan pengetahuan mengenai alam, kita dapat dengan mudah merujuk ke penjelasan alam untuk menjelaskan gejala-gejala alam di sekitar kita.

3) Sains dapat digunakan untuk meramalkan gejala alam yang akan terjadi berdasarkan pola gejala alam yang dipelajari

Salah satu sifat sains adalah kausatif. Jika ada hukum alam berarti gejala alam dapat dijamin akan mengikuti hukum alam tersebut. Misal dalam meramal letusan gunung berapi, dinas meteorologi dan geofisika akan mengamati pola aktivitas gunung tersebut dan meramalkan kapan terjadi letusan dan dengan demikian dapat diambil langkah evakuasi penduduk di sekitarnya.

4) Sains digunakan untuk menguasai alam dan mengendalikannya demi kepentingan manusia

Dengan serangkaian pengamatan serius mengenai gejala alam dan dengan demikian sifat-sifatnya diketahui manusia, manusia akan berusaha mengatur dan mengendalikan alam

dengan tujuan tertentu yang berkatan dengan kepentingan manusia sendiri. Fungsi sains inilah yang paling terasa manfaatnya bagi manusia. Kita bayangkan saja seandainya listrik tidak ditemukan oleh Thomas Alfa Edison, mungkin sampai sekarang kita masih menggunakan lampu minyak. 5) Sains digunakan untuk melestarikan alam karena sumbangan

ilmunya mengenai alam

Karena dari pengamatan dan analisis yang mendalam mengenai alam ilmuwan akan tahu sampai dimana alam dapat dimanfaatkan dan sampai dimana alam justru dirusak oleh aktivitas manusia. Dengan pengetahuan inilah sebenarnya alam yang sudah terlanjur rusak dapat direhabilitasi dan dijaga dari pihak pelaku yang tidak bertanggung jawab.

Berdasarkan pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa IPA memiliki dampak yang besar terhadap diri manusia. Dengan adanya IPA, manusia dapat menjadi pribadi yang berpikir sistematis dan manusia dapat memahami gejala alam sekitar guna menangani kelangsungan hidupnya di dunia.

Dokumen terkait