A. Deskripsi Teoritis
2. Hakikat Problem Solving a. Pengertian Problem Solving a.Pengertian Problem Solving
Secara umum pengertian masalah adalah suatu hambatan dalam mencapai tujuan dan apabila tidak diatasi atau diselesaikan akan mengganggu orang yang mempunyai masalah tersebut. Winkel seperti dikutip Nizel Huda menyatakan bahwa masalah adalah suatu yang menghambat, merintangi, mempersulit bagi orang dalam usahanya mencapai sesuatu.9
Jadi suatu pertanyaan akan merupakan masalah jika seseorang tidak mempunyai aturan / hukum tertentu yang segera dapat digunakan untuk menemukan jawaban pertanyaan tersebut.
Menurut Radfors dan Burton dalam Goldin suatu masalah adalah suatu situasi dengan hasil akhir tidak dapat dengan segera dicapai. Sedangkan menurut Newel dan Simon dalam Goldin, seseorang berhadapan dengan suatu masalah apabila ia ingin sesuatu dan tidak mengetahui dengan segera rangkaian tindakan yang dapat dilakukan untuk mendapatkannya.
8
Ahmad Sabri, Op. Cit. h. 22 9
Nizlel Huda, Suatu Model Pengajaran untuk meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Pada Mahasiswa D2-PGSD Prajabatan FKIP Universitas Jambi, Jurnal
Masalah menurut Granham dan Oakhil seperti dikutip Roland W. Scholz adalah:
“ A problem is charaterized by an intial state, a desired target state, and a barrier that prevents an immediate, direct, or routine transition from the initial to the target state.” 10
Berdasarkan pendapat di atas sebuah masalah adalah sesuatu yang mempunyai karakteristik kuat yang didalamnya terdapat target yang harus diselesaikan dengan segera dan langsung melalui perpindahan yang rutin sehingga target yang dimaksud dapat tercapai.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa masalah adalah suatu pertanyaan atau soal yang dihadapi siswa atau dihadapkan kepada siswa dan sesuai dengan tingkat kognitifnya, namun siswa tersebut tidak mempunyai aturan tertentu yang dapat digunakan dengan segera untuk mendapatkan jawabannya.
Smith, menyatakan bahwa pengajaran yang baik mempunyai dua tujuan pokok : (1) mengembangkan pemahaman yang mendalam terhadap materi dan (2) meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Metode yang memerlukan kedua pengajaran tersebut adalah problem solving.
Pemecahan masalah menurut Agus Susanta dan Rusdi adalah suatu proses penerapan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman sebelumnya pada situasi yang baru dan asing.11
Menurut Michael E. Martinez, problem solving adalah :
“ Problem Solving is the procces of moving toward a goal when the past to that goal is uncertain. “12
10
Roland W Scholz & Barbara Fluckiger,Environmental Problem Solving Ability : Profiles In Aplication Documents Of Research Assistants, Journal Of Environmental Education; Summer97, Vol. 28 Issue 4, p37, 8p, 3 charts, 3 diagram, 2 graphs.
11
Agus Susanta dan Rusdi, Model Pendekatan Heuristik pada Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar, Jurnal Pendidikan, (Maret : 2006), Vol.4, No.1, hal.15
12
Michael E. Martinez, What Is Problem Solving ?, http://www-gse.uci.edu/doehome/Deftinfo/faculty/Martinez/Problem_Solving.html.
Menurut Martinez problem solving adalah suatu proses perubahan tujuan kedepan ketika tujuan dimasa lalu tidak pasti. Jadi problem solving merupakan suatu proses perubahan yang menghendaki adanya perbaikan dan digunakan ketika sesuatu hal tidak dapat diselesaikan.
Beberapa definisi Problem solving menurut Dr.Cassady adalah: a. Problem solving is the ability to formulate new answers. Going
beyond the simple application of previously learned rules to create a new solution.
b. Probem solving is also process in the which we perceive and resolve a gap between a present situation and desired goal, whit the path to the goal blocked by known or unknown obstacles.
c. Problem solving is the process of moving toward a goal when the path to goal is uncertain. 13
Proses yang dimulai dengan masalah yang telah dibuat dan diakhiri dengan penyelesaian menggunakan informasi yang diberikan. Masalah tak harus ditutup ataupun mempunyai solusi tunggal, tetapi dapat terbuka / dicoba diselesaikan dengan berbagai cara.
Metode problem solving menurut N. Sudirman adalah cara penyajian bahan pengajaran yang menjadi masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawaban oleh siswa.14
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berpikir secara sistematis, logis, teratur dan teliti. Tujuannya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional, luas, dan tuntas. Untuk itu, kemampuan siswa dalam
13
Cassady, Problem Solving, http://www.bsu.edu/web/emmeyer/edpsy393/Problemsolving.html.
14
menguasai konsep-konsep, prinsip-prinsip, dan generalisasi serta
insight (tilikan akal) amat diperlukan.15
Pengajaran dengan menggunakan metode problem solving ini, juga dapat merangsang kemampuan berpikir secara kreatif dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya siswa banyak melakukan proses mental dengan menyoroti permasalahan dari berbagai segi dalam mencari pemecahannya. Apabila guru mengajarkan problem solving dengan menciptakan lingkungan kelas yang menyenangkan dan mendukung, siswa dapat merasakan kepuasan mencari penyelesaian yang kreatif dan benar dari problem – problem dalam hal ini problem Biologi.
b. Jenis Masalah
Suydam seperti dikutip Akbar sutawidjaja memperoleh suatu daftar ciri pemecahan masalah yang baik sebagai berikut : (a) kemampuan memahami konsep-konsep dan istilah, (6) kemampuan melihat kesamaan, perbedaan dan analogi, (c) kemampuan untuk mengenali unsure-unsur kritis dan memilih data dan prosedur yang benar, (d) kemampuan untuk melihat rincian yang tidak relevan, (8) kemampuan untuk membuat estimasi dan analisis, (f) kemampuan untuk memvisualkan dan menginterpretasi fakta kuantitatif / spasial dan hubungan, (g) kemampuan membuat generalisasi berdasar pada beberapa contoh, (h) kemampuan berpindah metode, (i) percaya diri dan mempunyai skor rendah pada tes kecemasan.16
Hudoyo dan Sutawidjaja seperti dikutip J. Purmiassa Pical menguraikan jenis masalah sebagai berikut :
1. Masalah translasi merupakan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan untuk menyelesaikannya perlu translasi dari bentuk verbal ke
15
Muhibin syah, Psikologi Belajar ,( Jakarta : Raja Grafindo persada, 2004 ), cet 3, h.127
16
Akbar Sutawidjaja, Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika, Jurnal Teknologi Pembelajaran, (Desember : 2000), Th. 6, No.3, h.145
bentuk matematika, dengan derajat translasi dari sederhana ke kompleks.
2. Masalah aplikasi memberikan kesempatan bagi siswa
menyelesaikan masalah dengan menggunakan bermacam keterampilan dan prosedur.
3. Masalah proses untuk menyusun langkah-langkah merumuskan pola dan strategi khusus dalam menyelesaikan masalah.
4. Masalah teka teki dimaksudkan untuk rekreasi sebagai alat yang bermanfaat mencapai tujuan afektif dalam pengajaran.17
c. Langkah – Langkah Problem Solving
Metode Problem Solving bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai menarik kesimpulan. Menurut Nana Sudjana langkah-langkah metode ini adalah sebagai berikut :
1. Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan
2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah tersebut.
3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. 4. Menarik kesimpulan.18
Polya dalam bukunya “ How To Solve It ” sepertri dikutip Nizel Huda menguraikan secara rinci empat langkah dalam memecahkan masalah yaitu : (1) memahami masalah, (2) merencanakan atau mencari alternatif pemecahan, (3) melaksanakan rencana atau perhitungan dan (4) memeriksa atau menguji kebenaran perhitungan.19
17
J. Purmiassa Pical, Menyelesaikan Soal Cerita Matematika, Jurnal Pendidikan, (November : 2004), vol. 1, No.2, h. 161
18
Nana Sudjana, Dasar – Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung : PT. Sinar Baru Algensindo, 2000), h. 85
19
Selanjutnya Bell seperti dikutip Akbar Sutawidjaja mengemukakan bahwa menyelesaikan masalah biasanya melibatkan empat langkah yaitu : (a) menyatakan masalah dalam bentuk yang umum, (b) menyatakan kembali dalam definisi yang lebih operasional, (c) merumuskan hipotesis dan prosedur yang dipilih yang merupakan alat yang cocok untuk menyelesaikan masalah, (d) mentes hipotesis dan melaksanakan prosedur untuk memperoleh penyelesaian atau himpunan penyelesaian, dan (e) menentukan penyelesaian mana yang sesuai atau benar tidaknya suatu penyelesaian.20
Sedangkan langkah-langkah pemecahan masalah yang dikemukakan oleh Witting dan Williams seperti dikutip Ketut Sukarma adalah : (1) merumuskan masalah, (2) pengolahan dan penyelesaian, dan (3) mengevaluasi penyelesaian. Selanjutnya Ruseffendi mengemukakan langkah-langkah pemecahan masalah adalah : (1) menyatakan masalah dalam bentuk operasional, (2) menyusun hipotesis alternatif dan prosedur kerja dalam memecahkan masalah, (3) mengetes hipotesis dan melakukan kerja, dan (4) memeriksa
k i.21
Langkah embal
problem solving dapat digambarkan melalui singkatan
solve the problem
L - Look back and evaluate the outcome. 22
IDEAL, yaitu :
I - Identify the problem
D - Define and reprensent the problem E - Explore possible strategies to A - Act on the chosen strategy
20
Akbar Sutawidjaja, Op.cit, h. 144 21
Ketut Sukarma, Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Solving dan Problem Posing untuk meningkatkan Aktivitas Siswa, Jurnal Kependidikan, (Mei : 2004), vol. 3, No.1, h. 49
22
Gambar 1. Langkah Problem Solving
umum problem solving juga dapat digambarkan ebagai berikut : 23
No
s
Gambar 2. Pendekatan Umum Problem Solving
Identify the problem Represent the problem Select a strategy
Implement the problem Evaluate the Result
Pendekatan s
Identify the problem
Generate solutions
Evaluante solution choose best option action Is Pr So oblem lved Ye Exit
Proses yang telah dikemukakan para ahli dalam memecahkan masalah pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga langkah utama, yaitu : (1) merepresentasikan masalah, (2) mencari berbagai alternatif solusi tindakan berdasarkan pengetahuan yang telah dimiliki, dan (3) evaluasi
23
http:www.embracethefuture.org.au/youth/problem_solving.html.
atas solusi yang sudah dilakukan. Apabila masalah tersebut belum terpecahkan, proses pemecahan masalah dapat kembali melakukan
prese
ti menyimpulkan bahwa
langkah-alam soal
ecahan
n prosedur
mengevaluasi langkah-langkah pengerjaan
d.
swa dalam membangun pemahaman yang endal
l, menjelaskan ada tiga pendekatan dalam pemecahan asalah, yaitu :
re ntasi masalah atau mencari solusi baru, demikian seterusnya. Dari uraian diatas, peneli
langkah Problem Solving adalah :
1) Perumusan masalah yaitu mengidentifikasi unsur-unsur d dan menyajikan masalah dalam bentuk yang lebih jelas. 2) Pelaksanaan pemecahan masalah yaitu pelaksanaan pem
yang sesuai dengan yang telah dibuat.
3) Membuat rencana penyelesaian yaitu pembentukan model,
membuat beberapa alternative pemecahan, dan menyusu kerja untuk dipergunakan dalam memecahkan masalah.
4) Peninjauan kembali hasil pemecahan masalah yaitu interpretasi jawaban melalui perwujudan kembali, memeriksa jawaban dan permasalahannya dan
secara keseluruhan.
Pendekatan Pengajaran Problem Solving.
Ciri-ciri pendekatan pemecahan masalah menurut Cobe seperti dikutip Agus Susanta dan Rusdi, guru memberikan masalah yang cukup jelas, dan siswa mengklarifikasi, menginterpretasikan, dan mencoba mengkonstruksi satu atau beberapa proses penyelesaiannya. Dalam pendekatan pemecahan masalah guru sebagai fasilitator, mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengarah, dan bertukar gagasan dengan siswa dalam proses pemecahannya, sehingga guru berperan membantu siswa-si
m am dan prosesnya.24
Thomas Scroeder dan Frank Lester, Ir Kennedy seperti dikutip J. Purmiassa Pica
m
24
1.
nggunakan strategi yang bervariasi dan bersumber
2.
tuk memperkenalkan aru.
3.
Anak diajak berpikir unt
aiknya dipakai oleh guru, sebab akan
e.
dur yang efektif bagi siswa
suatu
h pernyataan masalah sebagian untuk mencatat konsep yang
ganisasikan
antar siswa, masalah itu dipecahkan dengan menggunakan
Mengajarkan Pemecahan Masalah
Digunakan guru dengan cara menjelaskan suatu proses pemecahan masalah dan me
dari buku teks.
Mengajarkan melalui pemecahan masalah
Guru menggambarkan situasi dunia nyata melalui proses pemecahan masalah dan strateginya un
konsep-konsep dan kemampuan yang b Mengajar melalui pemecahan masalah
Masalah dinilai tidak hanya sebagai suatu tujuan untuk belajar tetapi sebagai alat untuk mengerjakannya.
uk memecahkan masalah secara logika.25
Dari ketiga pendekatan tersebut, pendekatan yang ketiga ini merupakan pendekatan yang seb
memberikan hasil yang maksimal.
Usaha untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah
Barnet mengemukakan prose untuk memahami masalah seperti berikut :
1) Bacalah pernyataan masalah secara lengkap untuk memperoleh ide umum dari situasi dan memvisualisasikan situasi tersebut. 2) Bacala
sulit.
3) Bacalah pernyataan masalah untuk membantu mengor langkah-langkah utama untuk kemungkinan pemecahan.
Menurut Akbar Sutawidjaja, cara lain untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah adalah dengan cara guru menyampaikan materi baru. Materi baru dikemas dalam bentuk masalah. Kemudian melalui diskusi antara guru dan siswa serta diskusi
25
langkah di atas. Cara ini dikenal dengan nama “ belajar mengajar melalui pemecahan masalah.“ 26
Stacey dan Southwell memberikan petunjuk untuk guru dalam mengerjakan pemecahan masalah, yang garis besarnya sebagai berikut :
1) Berikan suatu masalah yang dapat dinikmati dan dari pengalaman yang menarik.
2) Adakalanya perlu ditunjukkan kepada siswa bagaimana mengerjakan masalah itu dan arahkan perhatiaan mereka pada keterampilan pemecahan masalah dan strategi yang dapat digunakan.
3) Anjurkan kepada siswa untuk menentukan suatu langkah permulaan, sekalipun pendekatan mereka harus diperbaiki kemudian. Anjurkan pula agar melihat kembali metode yang tidak berhasil dikerjakan dan mencoba membandingkannya.
Oleh sebab itu, pemecahan suatu masalah jangan diajarkan sebagai pengetahuan saja, melainkan harus menjadi alat bagi siswa untuk selanjutnya dapat memecahkan sendiri masalah-masalah yang mungkin dijumpainya sekarang maupun kelak di sekolah, rumah, maupun di masyarakat.
Dengan demikian proses belajar yang tertinggi ini hanya dapat berlangsung kalau proses-proses belajar fundalis lainnya telah dimiliki dan dikuasai . Kepada anak didik hendaknya :
1) Diberikan stimulus ( rangsangan ) yang dapat menimbulkan situasi bermasalah dalam diri anak didik.
2) Diberikan kesempatan untuk berlatih mencari alternative
pemecahannya.
3) Diberikan kesempatan untuk berlatih melaksanakan pemecahan dan pembuktiannya.
26
f. Kelebihan Problem Solving
Beberapa kebaikan metode Problem Solving dibandingkan metode lainnya berdasarkan uraian diatas, yaitu antara lain :
1) Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan kehidupan.
2) Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah dapat membiasakan para siswa menghadapi dan memecahkan masalah secara terampil.
3) Merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif dan menyeluruh.
4) Metode Problem Solving bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam Problem Solving dapat menggunakan metode-metode lainnya yang dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.
g. Kelemahan Problem Solving
Di samping beberapa kebaikan terdapat pula kelemahan metode ini yang dapat disimpulkan dari uraian diatas. Diantaranya : 1) Kurangnya persiapan yang matang.
2) Kurangnya pengetahuan dan pengalaman guru.
3) Perumusan masalah yang kurang baik, sehingga batas-batas masalah tidak jelas.
4) Anak-anak tidak terlatih atau tidak dipersiapkan untuk aktifitas-aktifitas belajar yang semacam ini.
5) Metode ini dapat dilaksanakan apabila siswa telah berada pada tingkat yang lebih tinggi dengan prestasi yang tinggi pula.
6) Metode ini perlu diwaspadai karena akan menimbulkan frustasi di kalangan siswa, lantaran masing-masing siswa belum dapat menemui solusinya dari proses yang dilakukannya.
h. Hasil Belajar Problem Solving
Adapun hasil belajar dari penggunaan metode Problem Solving ini antara lain :
1) Terbiasa untuk berfikir kritis, sistematis, logis, dan kreatif.
2) Siswa memperoleh pengalaman lebih banyak dalam upaya
menemukan cara-cara efektif dalam menyelesaikan masalah.
3) Siswa merasa memiliki keberanian untuk bertanya dan
mengemukakan ide serta gagasannya.
3. Hakikat Penguasaan Konsep