A. Deskripsi Teoritis
1. Hakikat Strategi Pembelajaran a. Pengertian Strategi Pembelajaran a.Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah gambaran komponen materi dan prosedur atau cara yang digunakan untuk memudahkan siswa belajar.1
Dalam konteks pengajaran, strategi dimaksudkan sebagai daya upaya guru dalam menciptakan suatu sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses mengajar, agar tujuan pembelajaran berhasil guna. Guru dituntut memiliki kemampuan mengatur secara umum komponen-komponen pembelajaran sedemikian rupa, sehingga terjalin keterkaitan fungsi antar komponen pembelajaran dimaksud.
b. Komponen Strategi Pembelajaran
Menurut Newman dan Logan sebagaimana dikutip Ahmad Sabri, strategi meliputi empat masalah :
1) Mengidentifikasikan serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku dan kepribadiaan peserta didik sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
2) Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat.
3) Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik
pembelajaran yang dianggap paling tepat dan efektif .
4) Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan / kriteria dan standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan
1
Binsar Panjaitan, Pengaruh Strategi Pemecahan Masalah dan Lokus Kendali Siswa terhadap Hasil Belajar dalam Pemecahan Masalah Matematika, ( Medan : IKIP, 2000 ), h. 40
pedoman oleh guru dalam melakukan evaluasi hasil kegiatan pembelajaran.2
c. Hal Pokok dalam Strategi Pembelajaran
Dalam melaksanakan strategi pembelajaran, ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan oleh guru, yaitu :
1) Tahapan mengajar
Terdiri dari tahapan pemula ( pra Instruksional ), tahapan pengajaran ( Instruksional ), dan tahapan penilaian dan tindak lanjut.3
2) Penggunaan model atau pendekatan mengajar
Beberapa model atau pendekatan mengajar diantaranya adalah :
• Pendekatan Ekspositori / model informasi
Biasanya guru menyampaikan informasi mengenai bahan pengajaran dalam bentuk penjelasan dan penuturan secara lisan, yaitu dikenal dengan istilah kuliah / ceramah / lecture.
• Pendekatan Inquiry / Discovery
Metode mengajar yang biasa digunakan adalah metode diskusi dan pemberian tugas.
• Pendekatan Interaksi Sosial
Metode mengajar yang biasa digunakan adalah diskusi, problem solving, metode simulasi, bekerja kelompok dan pendekatan lain ysng menunjang berkembangnya hubungan sosial siswa.
• Pendekatan tingkah laku ( Behavior Models )
Pendekatan-pendekatan tersebut digunakan pada tahapan intruksional.4
2
Ahmadi Sabri, Strategi Belajar Mengajar dan Mikro Teaching, ( Padang, PT. Ciputat Press, 2005 ), h.3
3
Ibid, h.3 4
3) Penggunaan prinsip mengajar.
Prinsip mengajar yang digunakan disesuaikan dengan pendekatan yang digunakan pada saat proses belajar mengajar.
Ketiga hal tersebut saling berhubungan tahapan mengajar disesuaikan dengan pendekatan mengajar yang digunakan pada saat proses belajar mengajar.
d. Pengertian Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara-cara atau tehnik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok.5
Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran. Metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
e. Macam-Macam Metode Pembelajaran
Beberapa metode pembelajaran diantaranya adalah : 1) Metode Ceramah ( Lecture )
Adalah metode yang dilakukan guru dalam menyampaikan bahan pelajaran di dalam kelas. Interaksi guru dan siswa banyak menggunakan bahasa lisan.
2) Metode Tanya Jawab
Adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic. Sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa.
3) Metode Diskusi
Diskusi suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu masalah dengan maksud untuk mendapatkan pengertian bersama yang lebih teliti tentang sesuatu atau untuk merampungkan keputusan bersama.
5
4) Metode Tugas Belajar dan Resitasi
Metode ini merangsang siswa aktif belajar baik secara individual maupun secara kelompok.
5) Metode Kerja Kelompok
Mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang sebagai satu kesatuan ( kelompok ) tersendiri atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil ( sub-sub kelompok ).
6) Metode Demontrasi dan Eksperimen
adalah metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu.
7) Metode Sosiodrama dan Bermain Peran
Adalah metode mengajar dengan mendemontrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan sosial. Sedangkan bermain peran menekankan permainan peranan di dalam mendemontrasikan masalah-masalah sosial.
8) Metode Problem Solving
Metode ini bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam Problem Solving dapat menggunakan metode-metode lainnya kepada menarik kesimpulan.
9) Metode Sistem Regu ( Team Teaching )
Adalah suatu pengajaran yang dilaksanakan bersama oleh beberapa orang.
10)Metode Latihan ( drill )
Pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari.
11)Metode Karya Wisata
Adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dan membawa siswa mengunjungi objek yang akan dipelajari.6
6
Dalam proses pembelajaran biasanya digunakan lebih dari satu macam metode. kadang-kadang di dalam proses pembelajaran guru kaku dengan menggunakan satu atau dua metode, dan menterjemahkan metode itu secara sempit dan menerapkan metode di kelas dengan metode yang pernah ia baca. Metode pembelajaran merupakan cara menyampaikan, menyajikan, memberi latihan, dan memberikan contoh pelajaran kepada siswa. Dengan demikian metode dapat dikembangkan dari pengalaman. Metode-metode dapat dipergunakan secara variatif, dalam arti kita tidak boleh monoton dalam suatu metode.
f. Strategi Memilih Metode Pembelajaran
Beberapa pertimbangan yang harus diperhatikan oleh pengajar dalam memilih metode pembelajaran secara tepat dan akurat, adalah : 1) Tujuan Instruksional
2) Pengetahuan awal siswa 3) Bidang studi / pokok bahasan 4) Alokasi waktu dan sarana penunjang 5) Jumlah siswa.7
Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran, metode pembelajaran berfungsi sebagai cara untuk menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi latihan kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu, tetapi tidak setiap metode pembelajaran sesuai digunakan untuk mencapai tujuan instruksional tertentu. Dalam memilih metode yang tepat, diperlukan pertimbangan-pertimbangan agar proses belajar mengajar dapat berjalan.
g. Pola-Pola Belajar Siswa
Gagne seperti dikutip Ahmad Sabri mengolongkan pola-pola belajar siswa ke dalam tujuh tipe dimana yang satu merupakan pra syarat
7
Martimis Yamin, Strategi pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta : Gaung Persada Press, 2005), h.58
bagi yang lainnya yang lebih tinggi tingkatannya. Tipe-tipe tersebut adalah:
1) Signal Learning ( belajar isyarat )
Merupakan tipe yang paling dasar namun merupakan tingkat yang harus dilalui untuk tipe belajar yang lebih tinggi. Signal Learning dapat diartikan sebagai proses penguasaan pola-pola dasar prilaku bersifat involuntary (tidak disengaja dan tidak disadari tujuannya ) 2) Stimulus – Respon Learning ( belajar merangsang tanggapan )
Belajar ini termasuk ke dalam instrumental Condition atau belajar dengan trial dan eror.
3) Chaining ( mempertautkan ) dan 4 tipe Verbal Association
Kondisi yang diperlukan dalam berlangsungnya tipe belajar ini antara lain secara internal anak sudah menguasai sejumlah satuan pola S-R. baik psikomotorik maupun verbal. Selain itu prinsip kesinambungan, pengulanggan, dan reinforment tetap penting bagi berlangsungnya proses chaining dan association.
4) Discrimination Learning ( belajar membedakan )
Kondisi utama dalam proses belajar ini adalah siswa mempunyai kemahiran melakukan chaining dan association serta pengalaman. 5) Concept Learning ( belajar pengertian )
Dengan berdasarkan kesamaan ciri-ciri dari kesimpulan stimulus dan objek-objeknya, ia membentuk suatu pengertian / konsep utama yang diperlukan yaitu kemahiran deskriminasi dan proses kognitif fundamental sebelumnya.
6) Rule Learning ( belajar membuat generalisasi, hukum dan kaidah ) Siswa belajar mengadakan kombinasi berbagai konsep dengan mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal ( induktif, deduktif, analysis, sintesis, asosiasi, diferensiasi, komparasi dan kausalitas ), sehingga siswa dapat memberikan kesimpulan tertentu yang mungkin selanjutnya dapat dipandang sebagai aturan.
7) Problem Solving ( belajar memecahkan masalah )
Pada tingkat ini, siswa belajar merumuskan dan memecahkan masalah, memberikan respon terhadap rangsang yang menggambarkan / membangkitkan situasi problematika, mempergunakan berbagai kaidah yang dikuasainya.8
Guru dapat mengidentifikasi tahap belajar / tipe belajar yang telah dijalaninya dengan proses pengidentifikasian hasil kegiatan mengajar yang tercermin dalam perubahan prilaku, baik secara material- subtansial, struktur fungsional, maupun secara behavioral.
2. Hakikat Problem Solving