dalam memperlakukan narapidana adalah untuk mendorong reformasi pribadi dan rehabilitasi sosial.
ICCPR, pasal 10, para.3
Pasal 3 UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
Pasal 1 PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan
42 Pasal 1 PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Tujuan dari rezim penjara seharusnya adalah membantu narapidana untuk menjalani kehidupan yang taat hukum dan mandiri setelah mereka dibebaskan.
SMR, aturan 65 dan 66 (1) Pasal 3 UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
Pasal 1 PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan Pasal 1 PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
MEKANISME KEBERATAN DAN PENGADUAN ATAS PERLAKUAN BAGI NARAPIDANA Setiap narapidana saat masuk akan
diberikan informasi tertulis tentang peraturan dan tentang keluhan dan prosedur disipliner dalam bahasa yang dia mengerti. Jika perlu, aturan ini harus dijelaskan secara lisan.
SMR, aturan 35
Pasal 14 UU No. 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan
Pasal 15 huruf i UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
Pemberian Program Pembinaan
Pemberian Program
Pembinaan Kepribadian Tujuan utama dari otoritas Lapas dalam memperlakukan narapidana adalah untuk mendorong reformasi pribadi dan rehabilitasi sosial.
ICCPR, pasal 10, para.3
Pasal 3 UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
43 Pendidikan Nasional
Pasal 1 PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan Pasal 1 PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Tujuan dari rezim penjara seharusnya adalah membantu narapidana untuk menjalani kehidupan yang taat hukum dan mandiri setelah mereka dibebaskan.
SMR, aturan 65 dan 66 (1)
Pasal 3 UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan Pasal 1 PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Dari awal pertimbangan hukuman penjara harus diberikan kepada masa depannya setelah dibebaskan dan narapidana harus dibantu untuk memastikan reintegrasi ke masyarakat di masa depan.
SMR, aturan 81; BPT, prinsip 10
Pasal 3 UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
44 Pasal 1 PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan Pasal 1 PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Semua lembaga dan layanan yang bertanggung jawab untuk reintegrasi narapidana ke dalam masyarakat harus memastikan bahwa semua narapidana memiliki sarana dan sumber daya yang tersedia untuk mempertahankan diri mereka dalam periode segera setelah pembebasan mereka.
SMR, aturan 81 BPT, prinsip 10
Pasal 3 UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
Pasal 3 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan Pasal 1 PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Pelatihan kejuruan harus disediakan,
terutama bagi narapidana muda ICESCR, pasal 13 CRC, pasal 28
Aturan untuk Remaja, aturan 38 dan 42 Pasal 2 PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan
45 Dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan
Pendidikan dan kegiatan budaya harus disediakan dan didorong, termasuk akses ke perpustakaan yang memadai.
UDHR, artikel 26 dan 27 ICESCR, pasal 13 SMR, aturan 40,77 dan 78
Pasal 14 UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
Pasal 5 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 1 PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan Pasal 1 PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Pendidikan di Lapas harus ditujukan untuk mengembangkan keseluruhan pribadi, dengan mempertimbangkan latar belakang sosial, ekonomi dan budaya narapidana.
BPT, prinsip 6
Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial 1990/20 dari 24 Mei 1990, paragraf 3 (a)
Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
46 Dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan Pendidikan wajib bagi narapidana
muda dan narapidana yang buta huruf. Otoritas Lapas harus memberikan prioritas tinggi ini.
SMR, aturan 77
UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan Pasal 8 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 22 PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan Komunitas luar harus dilibatkan
sebanyak mungkin dalam kegiatan pendidikan dan budaya di Lapas.
Resolusi Dewan Ekonomi dan Sosial 1990/20 dari 24 Mei 1990, paragraf 3 (i)
Pasal 5 PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan Pasal 10 PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Pemberian Program
Pembinaan Kemandirian Narapidana dewasa yang sehat secara medis harus bekerja. Sejauh mungkin, pekerjaan ini harus memberi mereka keterampilan yang akan memungkinkan mereka untuk mendapatkan kehidupan yang jujur setelah pembebasan mereka.
SMR, aturan 66 (1) dan 71 BPT, prinsip 8
Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pasal 3 PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan
47 Peraturan perundang-undangan
nasional tentang kesehatan dan keselamatan di tempat kerja akan berlaku di Lapas dengan cara yang sama seperti di masyarakat.
SMR, aturan 71 ayat (5), aturan 72 ayat (1) dan 74
Narapidana harus dibayar untuk
pekerjaan yang mereka lakukan. UDHR, pasal 23 SMR, aturan 76 (1)
Pasal 14 UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
Pasal 29 PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012 tentang Syarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Narapidana harus diizinkan untuk menghabiskan setidaknya sebagian dari penghasilan mereka, untuk mengirimkan bagian kepada keluarga mereka dan untuk menabung sebagian.
SMR, aturan 76 ayat (2) dan (3)
LAPAS KHUSUS Semua orang setara di hadapan
hukum dan berhak, tanpa diskriminasi, untuk pelindungan hukum yang sama.
UDHR, pasal 7 ICCPR, pasal 2 dan 26
Konvensi Internasional tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Rasial, Pasal 2 dan 5
48 Pasal 5 UU No. 12 Tahun 1995 tentang
Pemasyarakatan
Pasal 2 Permenkumham No. 3 tahun 2018 tentang Syarat Dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat LAPAS WANITA
Narapidana wanita tidak akan mengalami diskriminasi dan harus dilindungi dari segala bentuk kekerasan atau eksploitasi.
CEDAW, pasal 1, 6 dan 7
Deklarasi tentang Kekerasan terhadap Perempuan, pasal 2 dan 4
Pasal 5 UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
Pasal 49 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Kapan pun praktis, narapidana wanita harus dibawa ke rumah sakit/klinik kebidanan di luar (Lapas) untuk melahirkan.
SMR, aturan 23 ayat (1)
Pasal 41 UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Pasal 73 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan LPKA/Anak
Anak Didik Pemasyarakatan harus diperlakukan dengan cara yang mempromosikan rasa martabat dan nilai mereka, memfasilitasi reintegrasi mereka ke dalam masyarakat,
CRC, pasal 3 dan 37 Aturan Beijing, aturan 1, 5 dan 6
49 mencerminkan kepentingan terbaik
mereka dan mempertimbangkan kebutuhan mereka.
Pasal 3 UU No. 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
Pasal 2 UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak
Pasal 14 Ayat (3) PP No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan Dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan
Pasal 1 PP No. 32 Tahun 1999 sebagaimana telah diubahterakhir kali dengan PP No. 99 Tahun 2012 tentangSyarat Dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
Pemberian Program Integrasi Mengusulkan dan memberikan program asimilasi, CMK, CMB, CB maupun PB sesuai dengan syarat subtantif dan administratif yang telah terpenuhi
HAK RASA AMAN DALAM PENGELOLAAN NARAPIDANA