• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hambatan yang Ditemui terkait Pengembangan Kawasan Wisata Umbul Ponggok

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 46-52)

dan tambah ramai.

4 Pemilik Usaha Tempat Parkir

Informan berpendapat bahwa pengembangan Umbul Ponggok kurang maksimal di bidang tempat parkir

Menjadi peluang bisnis bagi pemilik lahan di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok

Sumber : Data Primer, diolah pada September 2015

2.3. Hambatan yang Ditemui terkait Pengembangan Kawasan Wisata Umbul Ponggok

Pengembagan pariwisata di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok memang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Desa dan Badan Usaha Milik Desa. Dalam prosesnya, pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul

commit to user 94

Ponggok tidak lepas dari kendala-kendala yang menghambat perkembangan pariwisata. Memang pengunjung yang datang ke Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan jumlah wisatawan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.1

Data Pengunjung Obyek Wisata Umbul Ponggok

No Tahun Jumlah Pengunjung Persentase (%)

1 2010 5.300 pengunjung 1,7 % 2 2011 33.600 pengunjung 10,9 % 3 2012 41.800 pengunjung 13,6 % 4 2013 60.000 pengunjung 19,5 % 5 2014 167.000 pengunjung 54,3 % Jumlah 307.700 pengunjung 100 %

Sumber: Laporan Badan Usaha Milik Desa “Tirta Mandiri” 2010-2014 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung yang datang ke Kawasan obyek wisata Umbul Ponggok dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada tahun 2010 Umbul ponggok belum terlalu ramai dikunjungi oleh pengunjung karena kurangnya promosi dari Pemerintah Desa dan Badan Usaha Milik Desa Ponggok. Tahun 2010 adalah tahun pertama Badan Usaha Milik Desa Ponggok “Tirta Mandiri” mulai mengembangkan Umbul Ponggok. Pada tahun 2011 sampai tahun 2013 semakin lama kehadiran

commit to user 95

pengunjung semakin menunjukkan peningkatan yang signifikan. Puncaknya pada tahun 2014 minat pengunjung untuk mengunjungi Kawasan Obyek Wisata Ponggok tersebut semakin menunjukkan peningkatan. Hal ini karena adanya promosi-promosi dan pengenalan-pengenalan dari pihak pengelola, media massa, dan pengunjung yang pernah berkunjung di Umbul Ponggok.

Uraian diatas menunjukkan bahwa perkembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok memang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini terkait juga dengan pengembangan yang dilakukan oleh pengelola agar Umbul Ponggok menjadi salah satu Kawasan Obyek Daya Tarik Wisata yang memenuhi syarat baik dari fasilitas, kenyamanan, maupun kualitas pelayanan. Dalam proses pengembangannya pihak Badan Usaha Milik Desa mengalami kendala-kendala yang dihadapi sehingga menjadikan tidak maksimal dalam mengembangkan pariwisata Umbul Ponggok. Kendala-kendala yang dihadapi dalam pengembangan pariwisata Umbul Ponggok sebagai berikut :

a. Lokasi yang tidak bisa diperluas

Dalam pengembangan sebuah obyek pariwisata, faktor lokasi juga dapat mempengaruhi minat pengunjung untuk berkunjung ke suatu obyek wisata. keberadaan lahan parkir juga menjadi faktor penting dalam kenyamanan pengunjung. Umbul Ponggok merupakan kawasan wisata yang mempunyai lahan yang terbatas. Dengan lahan atau lokasi

commit to user 96

yang sudah tidak bisa diperluas lagi maka tempat untuk lahan parkir juga sangat sempit. Tempat parkir yang dimiliki Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini terletak di bahu jalan utama Desa Ponggok. Hal ini memang dirasakan mengganggu aktifitas lalu lintas di jalan tersebut. Hal ini senada dengan pernyataan Pak Sentot selaku Manajer Operasional Umbul Ponggok berikut ini :

“untuk parkir selain yang kita kelola itu tanggung jawab penuh pada lingkungannya masing-masing. Itu milik pribadi kok mas. Jadi parkirnya dimasukkan ke rumah-rumah warga gitu. Kalau disini kan mengganggu lalu lintas soalnya di bahu jalan mas.” (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015)

Gambar 4.11 Tempat Parkir Umbul Ponggok

Kendala ini pula yang menjadikan pengelola jarang sekali mengadakan event-event hiburan setiap minggunya. Ketakutan akan tidak adanya lahan untuk menampung jumlah kendaraan bermotor yang datang menjadikan pengelola mengurungkan niat untuk mengadakan hiburan rutin seperti orkes dangdut maupun musik band meskipun sudah tersedia panggung hiburan permanen di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Saat ini event-event hiburan hanya diadakan ketika ada

commit to user 97

perayaan seperti agustusan, padusan, maupun pengadaan dari sponsor tertentu saja. Hal ini sesuai dengan pernyataan Pak Sentot selaku Manajer Operasional Umbul Ponggok berikut ini :

“Kita cuma bisa mengadakan pada event-event tertentu saja misalnya nanti agustusan, terus padusan, terus ada lagi dari sponsor misalnya.”

“Kita belum berani setiap minggu karena areanya tadi, parkirnya nanti juga bagaimana kan kita terus terang parkirnya di bahu jalan mas yang kita rasakan mengganggu arus lalu lintas tapi nanti rencana kedepannya ada kita buat parkir khusus.” (Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015)

b. Kualitas dan kreativitas Sumber Daya Manusia yang kurang memadai Dalam pengembangan yang akan berlangsung terus menerus, nantinya akan datang pendayagunaan karyawan yang lebih baik. Kualitas sumber daya manusia (SDM) akan mempengaruhi keberlangsungan organisasi. Kualitas SDM juga berpengaruh terhadap keberlangsungan pencapaian tujuan yang diharapkan oleh Badan Usaha Milik Desa sebagai pengelola. Apalagi dengan adanya pabrik Aqua di daerah tersebut maka kebanyakan pemuda dan pemudi di Desa Ponggok hanya tamatan SMA. Bapak ibunya lebih menginginkan anaknya untuk bekerja sebagai buruh di pabrik Aqua daripada melanjutkan ke jenjang perkuliahan. Hal ini memang jelas memutus kualitas dan kreativitas sumber daya manusia untuk berkembang lebih maju lagi terutama untuk mengembangkan desanya. Ketika Umbul Ponggok sudah ramai seperti

commit to user 98

saat ini, sekarang masyarakat Desa Ponggok berlomba-lomba mencari ide agar bisa membuka usaha di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok tersebut. Sesuai dengan pernyataan Pak Junaedhi Mulyono selaku Kepala Desa Ponggok berikut ini :

“masyarakat disini itu kreativitasnya kurang mas, karena setelah adanya Aqua mereka itu kayak berangkat kerja, pulang, tidur, trus ntar satu bulan sekali gajian kan gitu. Dulu mereka itu disuruh jualan nggak mau, tapi sekarang berebut pada pengen jualan disana karena sudah ramai”

“di Ponggok ini setelah adanya Aqua kan orang kuliah jarang mas, jaman saya dulu bapak ibunya petani aja mampu mengkuliahkan anak, Sekarang kalau sudah adanya Aqua ini SMA lulus mlebu Aqua begitu seterusnya akhirnya SDMnya terputus, termasuk kreativitas dan lain-lainnya terputus.”

(Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015)

Dalam pengembangannya, Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok mulai menggunakan teknologi sebagai bentuk modernisasi Umbul Ponggok. Hal ini terlihat dari manajemennya yang perlahan-lahan mengikuti manajemen sebuah perusahaan dan sistem tiket online lokal yang bisa diakses dari tempat pembelian karcis di Umbul Ponggok ke Kantor Badan Usaha Milik Desa yang terletak di Balai Desa Ponggok. Hal ini harus diimbangi dengan kualitas dan kreativitas SDM yang memadai.

commit to user 99

Matrik 4.7

Hambatan yang Ditemui

No Informan Hambatan

1 Kepala Desa Ponggok - Kurangnya kreativitas masyarakat Desa Ponggok - SDM hanya dipersiapkan untuk

menjadi buruh pabrik 2 Manajer Operasional Umbul

Ponggok

- Lahan parkir yang berada di bahu jalan utama Desa Ponggok mengganggu lalu lintas

- Kurangnya lahan parkir ketika ada event-event tertentu

Sumber : Data Primer, diolah pada Agustus 2015

3. Tanggapan Pengunjung Mengenai Pengembangan Obyek Wisata

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 46-52)

Dokumen terkait