• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pihak Pengembangan Pelaku Wisata

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 40-46)

Pengembangan pariwisata di Kawasan Umbul Ponggok tidak hanya bergantung dari peran Pemerintah Desa dan Badan Usaha Milik Desa saja tetapi juga memerlukan peran serta dari pihak pelaku wisata. Di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok diperlukan kerjasama antara pihak pelaku wisata dan Badan Usaha Milik Desa maupun Pemerintah Desa. Pelaku wisata tidak dapat dihapuskan dalam pengembangan pariwisata di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini karena mempunyai peran penting dalam penyediaan fasilitas bagi pengunjung. Fasilitas-fasilitas seperti warung-warung kuliner dan tempat parkir merupakan suatu hal yang penting di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini. Pasalnya, pengunjung-pengunjung yang datang ke Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok juga ingin menikmati Kawasan Umbul Ponggok dengan menyantap jajanan-jajanan yang ada di warung-warung kuliner tersebut. Selain itu keterbatasan lahan juga dimanfaatkan oleh para pelaku wisata yang memiliki lahan di sekitar Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok untuk membuka tempat parkir diluar naungan Badan Usaha Milik Desa “Tirta Mandiri”.

Berjualan di warung-warung kuliner Umbul Ponggok memang cukup menjanjikan bagi masyarakat desa Ponggok. Pada hari libur para pemilik warung bisa meraup untung sebesar Rp200.000 sampai Rp700.000

commit to user 88

perhari. Hal ini sesuai yang diungkapkan oleh ibu Mariam seorang pedagang di Umbul Ponggok yang telah berjualan selama 20 tahun berikut ini :

“Kalau pendapatan sehari-hari nggak tentu ya mas tergantung banyaknya pengunjung disini. Kalau hari biasa sekitar Rp200.000, terus kalau hari libur bisa sampai Rp700.000.”

(Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015)

Senada dengan Ibu Mariam, Pak Jito juga mengaku mempunyai omset yang berlimpah ketika beliau berjualan di Umbul Ponggok. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Pak Jito sebagai berikut :

“Yo nggak mesti mas, kalau hari biasa paling Rp500.000. kalau hari libur ya njenengan kira-kira sendiri aja mas soalnya hari libur aja saya nggak kober mau ngitungnya, kan tak buat bayar tenaga juga mas, soalnya pas hari libur kan saya cari orang buat bantuin warung sini mas. Kalau hari biasa ya cuma saya sama ibuk aja udah cukup kan mboten rame-rame banget mas.”

(Wawancara pada tanggal 27 Agustus 2015)

Dalam program penataan warung kuliner di Kawasan Umbul Ponggok, Pak Jito dan Ibu Mariam mendapat perlakuan khusus oleh pengelola obyek wisata. Pak Jito sudah berjualan di Kawasan Umbul Ponggok sejak 40 tahun yang lalu, sedangkan Ibu Mariam sudah berjualan di Kawasan Umbul Ponggok sejak 20 tahun yang lalu. Dengan alasan itu Pak Jito dan Ibu Mariam dibebaskan dari biaya kontrak sebesar 2,5 juta tersebut. Hal ini seperti yang diungkapkan Manajer Operasional Umbul Ponggok berikut ini :

commit to user 89

“untuk pemilik warung yang lama otomatis dapat perlakuan khusus, jadi waktu ada pembangunan baru pemilik lama itu kita prioritaskan karena ya itu jaman dulu waktu masih sepi-sepine itu kan dia ya ikut merasakan, jangan sampai waktu sudah ramai gini dia dianaktirikan gitu. Ya kembali lagi ke rasa keadilan dan pemerataan tadi.”

(Wawancara pada tanggal 7 Agustus 2015)

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Pak Jito dan Ibu Mariam berikut ini : Pak Jito

“Kalau saya nggak bayar mas, cuma bayar Rp5000 tiap hari itu. soalnya kan saya sudah sejak 40 tahun mas sudah dagang disini. Dulu udah punya warung jadi ya ini diganti sama Pak Lurah. Saya disini jadi warung panutan og mas kata pak Lurah, panutan warung-warung lainnya. Kata pak Lurah “Kae lho ditiru mbah Jito, meh rame meh sepi tetep dodolan” gitu mas katanya.”

(Wawancara pada tanggal 27 Agustus 2015) Ibu Mariam

“nggak mas saya kan pedagang lama disini, sebelum ramai gini juga sudah jualan, jadi saya dapat ganti rugi tanah dari pengelola.” (Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015)

Karena sudah lama berjualan maka kebanyakan pembeli diwarung ibu Mariam dan Pak Jito adalah para pelanggan lama. Di warung Pak Jito banyak pelanggan dari kalangan tim SAR yang sedang latihan di Umbul Ponggok. Hal tersebut disampaikan pak Jito dalam kutipan wawancara berikut ini :

“wes yang sering kesini itu saya sampai hafal og mas, dari tim SAR gitu kan nek jajan kesini semua mas, bilang Lek Jito Ponggok gitu nek kenal semua mas.”

commit to user 90

Pada dasarnya para pelaku wisata merasa senang jika Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok dikembangkan. Hal ini dikarenakan bertambahnya jumlah pengunjung yang datang ke Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok. Dengan bertambahnya jumlah pengunjung maka bertambah pula pendapatan yang diperoleh para pedagang di kawasan tersebut. Hal ini senada dengan pernyataan ibu Imro’ah berikut ini :

“Yo ramai iki to mas, lumayan iki, dulu kan pas dagange sabtu minggu nek pas rame aja dapet Rp200.000, itu pas rame-ramenya mas.”

(Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015)

Pengembangan Kawasan obyek Wisata Umbul Ponggok juga dirasakan pelaku wisata sudah memenuhi keinginan. Namun pengembangan juga seharusnya dapat dilakukan secara terus-menerus agar pengunjung tidak merasa bosan. Senada dengan pernyataan Ibu Mariam berikut ini :

“keinginannya ya agar dijaga pengunjungnya mas biar nggak sepi lagi dan biar nggak bosan.”

(Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015)

Ibu Mariam, Pak Jito dan Ibu Imro’ah juga merasa pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini sudah sesuai dengan yang diharapkan oleh para pedagang. Hal ini sesuai dengan pernyataan berikut ini :

commit to user 91

Ibu Mariam

“sudah mas, tiap tahun pengunjung tambah banyak disini. Jadi yang jajan juga tambah banyak.”

(Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015) Pak Jito

“Ya kalau buat pengelola saya sudah cukup bagus ya mas, soalnya disini saya juga merasa diuwongne, jadi panutan, dikasih warung lebih besar kan soalnya dulu ibaratnya saya itu tibo geteh neng kene mas, sepi ramene ponggok saya sudah pernah ngrasake.”

(Wawancara pada tanggal 27 Agustus 2015) Ibu Imro’ah

“Ya udah sih mas, soalnya kan tambah maju terus tambah rame.” (Wawancara pada tanggal 5 Agustus 2015)

Selain para pedagang-pedagang di warung-warung kuliner Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok, pelaku wisata juga ada dari warga yang memiliki lahan di depan kawasan tersebut. Warga yang mempunyai lahan tersebut melihat adanya peluang pemanfaatan lahan untuk dijadikan tempat parkir dengan adanya pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok dan semakin ramainya pengunjung yang datang menikmati keindahan alamnya. Dengan tidak adanya lahan parkir bagi pengunjung yang dimiliki Umbul Ponggok, maka bermunculan tempat parkir-tempat parkir yang letaknya persis di seberang Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok ini. Tempat parkir tersebut merupakan milik dari perseorangan yang berinisiatif merelakan rumahnya menjadi tempat parkir bagi para pengunjung Umbul Ponggok karena melihat celah

commit to user 92

bisnis dibalik meningkatnya jumlah pengunjung di setiap tahunnya. Hal ini senada dengan pernyataan mas Ardi yang merupakan pemilik usaha tempat parkir di Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok berikut ini :

“Karena yang datang ke Ponggok semakin ramai mas, rumah saya kan pas depan Umbul Ponggok mas jadi aksesnya deket ke pintu masuk Umbul Ponggok.”

(Wawancara pada tanggal 27 Agustus 2015)

Pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok yang dirasa telah sesuai dengan harapan para pelaku wisata karena bertambahnya pengunjung dari tahun ke tahun belum diimbangi dengan pengadaan tempat parkir oleh Badan Usaha Milik Desa “Tirta Mandiri”. Pasalnya akses menuju Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok hanya bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi karena tidak adanya transportasi umum menuju kawasan tersebut. Hal ini senada dengan pernyataan mas Ardi berikut ini :

“Ya Menurut saya kurang maksimal sih mas, parkirannya masih perlu dibenahi karena dibahu jalan kan ngganggu pengguna jalan juga mas, parkir mobil kan juga di pinggir jalan jadi kurang rapi mas.”

commit to user 93

Matriks 4.6

Tanggapan Program Oleh Pelaku Wisata

No Informan Tanggapan Manfaat

1 Pemilik Warung (1) Informan berpendapat bahwa pengembangan Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok sudah sesuai dengan yang diharapkan

Setiap tahun pengunjung yang datang bertambah banyak dan yang jajan juga tambah banyak.

2 Pemilik Warung (2) Informan berpendapat bahwa pengembangan sudah cukup bagus

Kawasan Obyek Wisata Umbul Ponggok lebih dikenal

3 Pemilik Warung (3) Informan berpendapat bahwa pengembangan yang

dilakukan pengelola sudah bagus

Dalam dokumen BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN (Halaman 40-46)

Dokumen terkait