• Tidak ada hasil yang ditemukan

HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIHADAPI DPRD DALAM MELAKSANAKAN FUNGSI PENGAWASAN

A. Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Kabupaten Serdang Bedagai

Sejak terbentunya Kabupaten Serdang Bedagai melalui UU No. 36 Tahun 2003 yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004, sedangkan DPRD Kabupaten Serdang Bedagai dilantik sejak tanggal 25 Oktober 2004. Dalam penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten Serdang Bedagai, maka diperlukan Peraturan Daerah serta Peraturan Kepala Daerah maupun peraturan lainnya.

Pembuatan Peraturan Daerah dilakukan secara bertahap, walaupun pembuatan peraturan daerah adalah merupakan prioritas dari DPRD dan pemerintah daerah, sehingga dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun yakni tahun 2005 hingga 2007 telah dibuat peraturan daerah sebanyak 98, sedangkan Peraturan Kepala Daerah sebanyak 33.

Jika dilihat dari jumlah perda yang dihasilkan oleh DPRD bersama Pemerintah Daerah, dimana perda retribusi adalah yang paling banyak. Tentu hal ini sebagai akibat dari Kabupaten Serdang Bedagai adalah Kabupaten baru, sehingga perda adalah merupakan payung hukum dalam melakukan aktivitas pemerintah daerah.

Perda Kabupaten Serdang Bedagai yang dibentuk disamping perda retribusi juga perda pajak daerah, institusi maupun perda lainnya. Sejak terbentuknya

Kabupaten Serdang Bedagai hingga 2007, jumlah perda terdiri dari 98 Perda terdiri dari: tentang retribusi 42 Perda, tentang pajak 10 Perda, tentang organisasi 20 Perda, Tentang APBD 7 Perda, dan lainnya 19 Perda.

1. Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai.

Tabel 7. Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2005 Nomor Lembaran Daerah Nomor Tambahan Lembaran Daerah

Tentang Status Perda

1 Thn 2005 - Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan anggota DPRD

2 Thn 2005 - Organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD

Diubah dgn no.2/2007

3 Thn 2005 - Organisasi Dinas-Dinas daerah Kab. Serdang Bedagai

Diubah dgn no.4 & 5/2007

4 Thn 2005 - Organisasi Lembaga Teknis Daerah Serdang Bedagai

5 Thn 2005 - Organisasi Satuan Polisi Pamong Praja 6 Thn 2005 1 Thn 2005 Pajak Hotel

7 Thn 2005 2 Thn 2005 Pajak Restoran 8 Thn 2005 3 Thn 2005 Pajak Hiburan 9 Thn 2005 4 Thn 2005 Pajak Reklame

10 Thn 2005 5 Thn 2005 Pajak Penerangan Jalan

11 Thn 2005 6 Thn 2005 Pajak Pengambilan dan Pengolahan Galian Gol. C

12 Thn 2005 7 Thn 2005 Pajak Parkir

13 Thn 2005 8 Thn 2005 Pengusahaan Sarang Burung Walet

14 Thn 2005 9 Thn 2005 Pajak Luas dan kemewahan/Penghiasan Kuburan

15 Thn 2005 10 Thn 2005 Pajak Budidaya Perikanan 16 Thn 2005 11 Thn 2005 Retribusi Pelayanan Kesehatan

17 Thn 2005 12 Thn 2005 Retribusi Pelayanan Persampahan dan Kebersihan

Diubah dgn no.4/07

18 Thn 2005 13 Thn 2005 Retribusi Penggantian Biaya Cetak KTP dan Akte Catatan Sipil

Dicabut dgn no. 13/2007

19 Thn 2005 14 Thn 2005 Retribusi parker ditepi Jalan Umum

20 Thn 2005 15 Thn 2005 Retribusi Pelayanan Pasar Diubah dgn no.15 /207 21 Thn 2005 16 Thn 2005 Retribusi Pelayanan Penanggulangan

Kebakaran

Diubah dgn no. 16/2007

22 Thn 2005 17 Thn 2005 Retribusi Norma Pembinaan, Pengawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di

Perusahaan

23 Thn 2005 18 Thn 2005 Retribusi izin Gangguan

24 Thn 2005 19 Thn 2005 Retribusi Izin Tempat Penjualan Muniman Beralkohol

25 Thn 2005 20 Thn 2005 Retribusi Izin Trayek

26 Thn 2005 21 Thn 2005 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan 27 Thn 2005 22 Thn 2005 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah

28 Thn 2005 23 Thn 2005 Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga Diubah dgn No. 17/2007

29 Thn 2005 24 Thn 2005 Retribusi Terminal

30 Thn 2005 25 Thn 2005 Retribusi Kesehatan Hewan dan Pemotongan Hewan

31 Thn 2005 26 Thn 2005 Rertibusi Pelayanan Dokumen Surat Keterangan Sahnya Hasil Hutan (SKSHH) hasil Hutan olahan serta Hutan Hak Rakyat dan Perkebunan

Diubah dgn No. 18/2007

32 Thn 2005 27 Thn 2005 Retribusi Usaha Konstruksi dan Konsultasi 33 Thn 2005 28 Thn 2005 Retribusi Dokumen Lelang

34 Thn 2005 29 Thn 2005 Retribusi Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup

35 Thn 2005 30 Thn 2005 Retribusi Penebangan dan atau Pemanfaatan kayu karet

Diubah dgn No. 24 /2007

36 Thn 2005 31 Thn 2005 Retribusi izin hotel, pondok wisata, perkemahan, usaha rekreasi dan hiburan 37 Thn 2005 32 Thn 2005 Retribusi Izin Rumah makan, Bar & Restrn 38 Thn 2005 33 Thn 2005 Retribusi Izin Usaha angkutan Kenderaan

bermotor umum dan kenderaan khusus 39 Thn 2005 34 Thn 2005 Retribusi Izin Bongkar Muat barang dagangan 40 Thn 2005 35 Thn 2005 Retribusi izin usaha bengkel umum

41 Thn 2005 36 Thn 2005 Retribusi izin Peruntukan penggunaan tanah 42 Thn 2005 37 Thn 2005 Retribusi izin pertambangan umum

42 Thn 2005 38 Thn 2005 Retribusi pemboran air bawah tanah dan izin pemakaian air bawah tanah

44 Thn 2005 39 Thn 2005 Retribusi izin usaha industri, usaha perdagangan dan usaha gudang

45 Thn 2005 40 Thn 2005 Retribusi Tanda Daftar Perusahan 46 Thn 2005 41 Thn 2005 Retribusi Izin usaha perkebunan daerah 47 Thn 2005 42 Thn 2005 Retribusi izin usaha penggilingan padi, huller

dan penyosohan beras

48 Thn 2005 43 Thn 2005 Retribusi izin usaha peternakan 49 Thn 2005 44 Thn 2005 Retribusi izin usaha perikanan 50 Thn 2005 45 Thn 2005 Retribusi izin usaha kesehatan

51 Thn 2005 46 Thn 2005 Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 52 Thn 2005 47 Thn 2005 Perubahan APBD

Tabel 8. Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006 Nomor Lembaran Daerah Nomor Tambahan Lembaran Daerah

Tentang Status Perda

1 Thn 2006 48 Thn 2006 APBD T.A. 2006

2 Thn 2006 49 Thn 2006 Perhitungan APBD T.A. 2005

3 Thn 2006 50 Thn 2006 Hari jadi daerah, logo daerah, motto daeah dan mars daerah kab. Serdang Bedagai

4 Thn 2006 51 Thn 2006 Organisasi Kecamatan Dilingkungan Pemerintah Kab. Serdang Bedagai

Dicabut dgn no. 30/2007

5 Thn 2006 52 Thn 2006 Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik 6 Thn 2006 53 Thn 2006 Perubahan Nomeklatur Kecamatan Bangun

Purba menjadi Kecamatan Silinda Kec. Galang Menjadi Serba Jadi

7 Thn 2006 54 Thn 2006 Susunan Organisasi dan tata Pemerintahan desa

8 Thn 2006 55 Thn 2006 Tata cara pemilihan, pencalonan, pengangkatan, pelantikan dan pemberhentian kepala desa

9 Thn 2006 56 Thn 2006 Tata cara pemilihan atau pengangkatan Perangkat Desa

10 Thn 2006 57 Thn 2006 Pembentukan kec. Pegajahan, Kec. Sei Bamban, Kec. Tebing Syahbandar dan Kec. Bintang bayu.

11 Thn 2006 58 Thn 2006 Penanggulangan HIV/AIDS di Serdang Bedagai

12 Thn 2006 59 Thn 2006 Pengelolaan Pulau Berhala Serdang Bedagai sebagai kawasan Eco Marine Tourism

Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

Tabel 9. Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2007

Nomor Lembaran Daerah Nomor Tambahan Lembaran Daerah

Tentang Status Perda

1 Thn 2007 60 Thn 2008 APBD 2007

2 Thn 2007 - Perubahan Atas Perda No. 02 Thn 2005 Tentang organisasi Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD

Dicabut dgn no. 30/2007 3 Thn 2007 61 Thn 2008 Susunan Organisasi Tata Kerja Kantor

Pelayanan Terpadu Kab. Serdang Bedagai 4 Thn 2007 - Perubahan atas peraturan daerah nomor 03

nThn 2005 tentang pebentukan organisasi dan tata kerja dinas-dinas dilingkungan pemerintah Kab. Serdang Bedagai

Dicabut dengan No. 30 /2007

5 Thn 2007 - Organisasi Kelurahan di kab. Serdang Bedagai 6 Thn 2007 - Pembentukan organisasi dan tata kerja rumah

sakit umum daerah Kab. Serdang Bedagai 7 Thn 2007 - Perubahan atas peraturan daerah nomor 03

tahun 2005 tentang pembentukan organisasi dinas-dinas daerah Kab. Serdang Bedagai

Dicabut dgn no. 30/2007 8 Thn 2007 - Pembentukan Badan Permusyawaratan Desa

9 Thn 2007 - Tata cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi rencana pembangunan desa

10 Thn 2007 - Anggaran dan Pendapatan Desa

11 Thn2007 - Pembentukan, Penghapusan dan

penggabungan desa

12 Thn 2007 62 Thn 2007 Penyelenggaraan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil

13 Thn 2007 - Retribusi penggantian biaya cetak dokumen kependudukan dan akta pencatatan sipil 14 Thn 2007 63 Thn 2007 Perubahan atas Perda no. 17/2005 tentang

retribusi pelayanan persampahan & kesehatan

15 Thn 2007 64 Thn 2007 Perubahan atas Perda No.20 Thn 2005 tentang retribusi pelayanan pasar

16 Thn 2007 65 Thn 2007 Perubahan atas Perda No. 21 Thn 2005 tentang retribusi pelayanan dan penanggulangan kebakaran

17 Thn 2007 66 Thn 2007 Perubahan atas Perda No.28/2005 tentang retribusi tempat rekreasi dan olahraga.

18 Thn 2007 67 Thn 2007 Perubahan atas Perda No. 31/2005 tentang retribusi pelayanan dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan (SKSHH), hasil hutan hak rakyat dan perkebunan

19 Thn 2007 68 Thn 2007 Pemanfaatan tanah kosong

20 Thn 2007 - Pengendalian kelebihan muatan angkutan barang

21 Thn 2007 69 Thn2007 Pembentukan Perseroan Terbatas Pembangunan Serdang Bedagai

22 Thn 2007 - Rencana tata ruang wilayah thn 2006-2016 23 Thn 2007 70 Thn 2007 Rencana pembangunan jangka menengah thn.

2006-2010

24 Thn 2007 71 Thn 2007 Perubahan atas Perda No. 35 tentang retriusi penebangan atau pemanfaatan kayu karet dan kayu hasil hutan hak rakyat lainnya

25 Thn 2007 72 Thn 2007 Larangan praktek tuna susila, gelandangan dan pengemis di Kab. Serdang Bedagai

26 Thn 2007 - APBD 2007

27 Thn 2007 - Nama Rumah sakit, nama jalan dan stadion 28 Thn 2007 - Pelestarian bangunan bersejarah

29 Thn 2007 - Pedoman pembentukan dan mekanisme penyusunan peraturan desa

30 Thn 2007 73 Thn 2007 Organsasi dan tata kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintahan

Serdang Bedagai 32 Thn 2007 - Kerja sama antar desa

33 Thn 2007 74 Thn 2007 Pokok-pokok pengelolaan keuangan daerah 34 Thn 2007 75 Thn 2007 Pengelolaan uang daerah

Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

Dari 98 Peraturan Daerah Kabupaten Serdang Bedagai, 8 (delapan) diantaranya telah diubah, sedangkan 5 (lima) Peraturan Daerah telah dinyatakan dicabut yakni penyesuaian dengan peraturan yang lebih tinggi.

Adanya Peraturan Daerah tentang retribusi yang diubah pada dasarnya akibat penyesuaian tarif retribusi yang dianggap tidak sesuai dengan kenaikan harga akibat laju inflasi, maka diadakan penyesuaian, sedangkan peraturan daerah yang dicabut sehubungan dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741).

Sehingga dengan keluarnya PP Nomor 41 Tahun 2007 tersebut, dimana terjadi perombakan terhadap struktur organisasi dan tata kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintahan daerah Kabupaten Serdang Bedagai. Maka peraturan daerah yang mengatur tentang struktur organisasi yang lama harus dicabut atau disesuaikan dengan PP Nomor 41 Tahun 2007 tersebut.

Jika ada peraturan daerah yang dianggap bertentang dengan kepentingan umum dan/atau peraturan yang lebih tinggi, maka sebagaimana yang diatur dalam Pasal 145 ayat (2) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004, maka perda tersebut dapat dibatalkan oleh Pemerintah. Sebagaimana yang diatur dalam UU No. 32 Tahun

2004 tersebut, belum ada sanksinya jika terdapat peraturan daerah yang bertentang kepentingan umum dan /atau peraturan yang lebih tinggi.

2. Peraturan Bupati Kabupaten Serdang Bedagai

Tabel 10. Himpunan Peraturan Bupati Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2006

No. Lembaran Daerah Tanggal pengesahan Tentang

1 Thn 2006 11-01-2006 Tentang prosedur penyusunan produk hukum daerah 2 Thn 2006 22-02-2006 Satuan biaya perjalanan dinas bagi pegawai negeri sipil 3 Thn 2006 28-03-2006 Satuan biaya perjalanan dinas bagi kepala daerah dan wakil 4 Thn 2006 28-03-2006 Pembentukan susunan panitia pelaksana musyawarah

perencanaan pembangunan daerah T.A. 2006

5 Thn 2006 13-04-2006 Pedoman tata naskah dinas dilingkungan pemerintah S. Bedagai 6 Thn 2006 17-04-2006 Standart harga/peralatan keperluan Pemerintah S. Bedagai 2006 7 Thn 2006 21-04-2006 Petunjuk pelaksanaan perda no. 1/2006 Ttg. APBD T.A. 2006 8 Thn 2006 11-05-2006 Mekanisme pelaksanaan pembayaran atas beban APBD 9 Thn 2006 12-07-2006 Pemberdayaan badan pengawasan daerah

10 Thn 2006 29-08-2006 Pembentukan unit pelayanan perizinan terpadu satu pintu 11 Thn 2006 30-08-2006 Tunjuangan perumahan bagi Pimpinan dan anggota DPRD 12 Thn 2006 19-09-2006 Penjabaran perubahan anggaran pendapatan dan belanja 2006 13 Thn 2006 08-11-2006 Satuan biaya perjalanan dinas bagi PNS Pemkab. S. Bedagai 14 Thn 2006 08-11-2006 Rincian tugas jabatan kecamatan Pemkab. Serdang Bedagai 15 Thn 2006 18-12-2006 Rincian tugas jabatan perangkat daerah Kab.Serdang Bedagai Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

Tabel 11. Himpunan Peraturan Bupati Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2007

No. Lembaran Daerah Tanggal Pengesahan Tentang

1 Thn 2007 25-01-2007 Penjabaran APBD T.A. 2007

2 Thn 2007 31-01-2007 Pelestarian perairan umum dan pelarangan alat tangkap ikan secara illegal

3 Thn 2007 14-02-2007 Pembentukan forum kerukunan umat beragama dan dewan penasehat forum kerukunan umat beragama Serdang Bedagai 4 Thn 2007 27-03-2007 Pembentukan badan permusyawaratan desa

5 Thn 2007 02-04-2007 Petunjuk teknis pelaksanaan pemilihan kepala desa

6 Thn 2007 09-04-2007 Susunan organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis dinas (UPTD) pada dinas kependudukan, catatan sipil dan Keluarga Berencana Kab. Serdang Bedagai.

7 Thn 2007 10-04-2007 Pembentukan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) Sanggar Kegiatan Belajar pada dinas Pendidikan Nasional.

8 Thn 2007 10-04-2007 Prosedur penyusunan produk hukum daerah 9 Thn 2007 22-06-2007 Alokasi Dana Desa

10 Thn 2007 22-06-2007 Pelimpahan sebahagian kewenangan pemerintahan dari Bupati kepada Camat di lingkungan Pemkab. Serdang Bedagai 11 Thn 2007 25-07-2007 Rencana kerja Pemkab. Serdang Bedagai T.A. 2008

12 Thn 2007 09-08-2007 Petunjuk pelaksanaan Bupati No. 12 ttg. Alokasi Dana Desa (ADD) Kab. Serdang Bedagai

13 Thn 2007 09-08-2007 Susunan organisasi & Tata Kerja unit pelaksana teknis (UPTD) pada dinas pertanian dan peternakan.

14 Thn 2007 08-10-2007 Petunjuk pelaksanan Perda Kab. Serdang Bedagai No.3 Tahun 2007 ttg. Susunan organisasi dan tata kerja kantor pelayanan terpadu kab. Serdang Bedagai

15 Thn 2007 08-10-2007 Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Pelayanan Terpadu

16 Thn 2007 16-11-2007 Dispensasi pelayanan akta kelahiran di Kab. Serdang Bedagai Sumber: Sekretariat Daerah Kabupaten Serdang Bedagai

Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati Kabupaten Serdang Bedagai tersebut di atas merupakan landasaan hukum Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai dalam menyelenggarakan pemerintahan di samping peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. Maka pengawasan yang dilaksanakan DPRD sebagaimana yang diuraikan di atas adalah terhadap Perda dan Peraturan Bupati tersebut.

Fungsi pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terhadap pemerintah daerah bersifat pengawasan kebijakan dan bukan pengawasan teknis.143

Demikian halnya pengawasan yang telah diuraikan di atas dimana DPRD dalam melaksanakan pengawasan terhadap implementasi Peraturan Daerah maupun Peraturan Bupati, bersifat pengawasan kebijakan. Artinya pengawasan terhadap Kebijakan, yang muatannya agar pelaksanaan pengawasan itu sesuai dengan perundang-undangan maupun tata tertib yang ada.

143

Lihat penjelasan, Peraturan Pemerintah Nomor 79 tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Pengawasan terhadap program, dimaksudkan pengawasan DPRD terhadap program pembangunan, yakni apakah pembangunan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan mata anggaran yang termuat dalam APBD.

Sedangkan pengawasan terhadap proyek, memamg seringkali pengawasan DPRD masuk kewilayah teknis. Misalnya, DPRD melakukan pengawasan terhadap pembangunan gedung atau fasilitas infrastruktur lain. Pengawasan seperti ini telah menimbulkan hubungan yang kurang harmonis dengan pemerintah daerah.144

Maka pengawasan yang dilakukan DPRD terhadap proyek adalah terhadap proyek yang bermasalah atau bertentangan dengan kebijakan daerah maupun nasional. Serta pengawasan ini dilakukan jika ada indikasi proyek yang merugikan daerah maupun Negara. Jika tidak ada indikasi maka pengawasan seperti ini tidak selamanya harus dilakukan.

Peraturan Daerah maupun Peraturan Bupati tersebut di atas dijadikan sebagai dasar kebijakan pengawasan DPRD atau sebagai acuan pengawasan, sehingga sepanjang tidak ada indikasi yang menyimpang atau yang merugikan daerah maupun negara, maka pengawasan terhadap Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati itu tidak semua untuk ditindaklanjuti pegawasannya.

144

B. Hambatan Hambatan Dalam Melaksanakan Pengawasan

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan DPRD terhadap implementasi Peraturan Daerah dan Peraturan Bupati, tentu mengalami banyak hambatan- hambatan. Hambatan-hambatan yang dialami DPRD Kabupaten Serdang Bedagai dalam melakukan pengawasan tidak terlepas daripada perubahan perundang- undangan yang ada seperti misalnya perubahan UU No. 22 Tahun 1999, tentang Pemerintahan Daerah menjadi UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Dalam UU No. 22 Tahun 1999, diamana peranan DPRD dirasa sangat kuat sehubungan dengan DPRD yang memilih Kepala Daerah serta proses Pengangkatan Sekretariat Daerah juga terdapat peranan DPRD. Dari sisi pertanggungjawaban Kepala Daerah, bahwa DPRD dapat menolak pertanggungjawaban Kepala Daerah dengan alasan-alasan yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk mempertanggungjawabkan penolakan DPRD tersebut, maka dalam waktu 30 (tiga puluh) hari Kepala Daerah harus menyempurnakan pertanggungjawabannya dan disampaikan kembali ke DPRD. Jika terjadi penolakan yang kedua kalinya, maka DPRD dapat mengusulkan pemberhentian Kepala Daerah kepada Presiden.

Namun dalam UU No. 32 Tahun 2004, tidak terdapat lagi pertanggungjawaban Kepala Daerah terhadap DPRD, maka bagaimanapun perobahan tersebut akan mempengaruhi terhadap pengawasan DPRD terhadap Pemerintah Daerah khususnya terhadap implementasi Perda dan Peraturan Kepala Daerah.

Masalah kualitas anggota DPRD juga menjadi hambatan dalam pengawasan, seperti pernyataan Gubernur Bengkulu wasil wawancara, Juanda dalam bukunya: Hukum Pemerintahan Daerah, Pasang Surut Hubungan Kewenangan antara DPRD dan Kepala Daerah, sebagai berikut:145

“Bahwa dari segi kualitas masih ada sebagian anggota DPRD yang belum memenuhi standar bak pendidikan maupun pengalaman yang diharapkan, hal ini karena rekrutmen anggota Dewan yang tidak selektif, Akibatnya, sebagian dari anggota DPRD masih ada yang belum memahami secara benar tugas, wewenang, fungsi dan kewajiannya. Hal itu dapat dilihat dan dinilai pada waktu pandangan umum anggota DPRD dan pembahasan-pembahasan melalui panitia khusus dan panitia musyawarah”.

Demikian halnya pengamatan yang dilaksanakan oleh penulis terhadap DPRD Kabupaten Serdang Bedagai, bahwa sebagaimana yang disebutkan diatas juga ada benarnya. Namun harus dipahami bahwa keberadaan DPRD sebagai pengawas adalah bahwa DPRD mewakili kumunitasnya, sehingga sudah pasti bahwa DPRD itu berasal dari berbagai latar belakang.

Keanggotaan DPRD Serdang Bedagai berasal dari latarbelakang dan pengalaman yang berbeda, sehingga memiliki persoalan dan masalah tersendiri yang mempengaruhi kinerja, seperti misalnya faktor kehadiran para anggota DPRD dalam melaksanakan kegiatan. Karena kehadiran Pimpinan/anggota DPRD yang tidak tepat waktu sehingga mengakibatkan molornya pelaksanaan kegiataan pengawasan.

Pengawasan yang dilakukan oleh DPRD pada umumnya diakui sebagai instrumen politik oleh masing-masing partai politik yang disampaikan lewat fraksi.

145

Hasil wawancara dengan Gubernur Bengkulu tanggal 3 April 2003, dikutif dari Buku: Juanda, Hukum Pemerintahan Daerah, Pasang Surut Hubungan Kewenangan antara DPRD dan Kepala Daerah, (Bandung: Penerbit Alumni Bandung, 2004), hlm. 326.

Sehingga pengawasan diarahkan pada kepentingan politik partai yang akibatkan akan mempengaruhi pengawasan itu kemana diarahkan. Kepala Daerah yang berasal dari fraksi yang ada di DPRD, maka pengawasan oleh fraksi tersebut pada dasarnya pengawasan itu hampir diabaikan, apalagi kepala daerah tersebut menguasai partai politik, sudah pasti akan kepala daerah akan mengendalikan kegiatan fraksi yang di DPRD.

Menurut pengamatan penulis bahwa program kerja pengawasan lebih sering terabaikan hal ini dapat dilihat dari kegiatan pengawasan yang dilaksanakan di DPRD Kabupaten Serdang Bedagai, maka program kerja pengawasan harus lebih konkrit.

Tingkat pendidikan dan “kondisi sosial ekonomi”146 juga mempengaruhi kinerja seorang anggota dewan. Hasil penelitian di DPRD Lampung Tengah, dan menurut Abcarian dan Masannat (1970), pengaruh social merupakan satu di antara sumber tingkah laku politik individu. Selanjutnya, mereka mengatakan:

“orang-rang dengan status social ekonomi yang tinggi seperti pengusaha dan professional umumnya lebih terlibat dalam hal pemikiran-pemikiran politik. Sedangkan yang cendrung bersikap apolitis biasanya adalah mereka yang berasal dari kelompok social ekonomi lebih rendah.”

Karena DPRD adalah berasal dari partai politik, maka kendala dalam pelaksanaan tugas DPRD termasuk fungsi pengawasan adalah sehubungan dewan selalu sibuk dalam mengurusi urusan partai politik, walaupun diatur dalam tata tertib

146

bahwa tugas dewan harus diutamakan daripada urusan lain, namun pada kenyataannya dewan selalu pengutamakan urusan politik.147 Hal ini tentu karena dewan berasal dari partai politik, apalagi sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan anggota MPR, DPR, DPD dan DPRD, bahwa partai politik dapat merecaal anggotanya yang ada di dewan.

Dari uaraian di atas dapat dipahami bahwa hambatan-hambatan dalam melaksanakan pengawasan terhadap implementasi perda dan peraturan bupati dapat dikategorikan hambatan yang berasal dari dewan itu sendiri atau faktor internal, maupun hambatan dari luar dewan atau faktor eksternal.

1. Hambatan faktor internal 1.1. Pendidikan.

Kualitas pendidikan anggota dewan, dimana latar belakang pendidikan dewan baik pendidikan formal, informal mapun non formal yang dimiliki sangat mempengaruhi pengawasan. Karena semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin tinggi juga tingkat partisipasi politiknya. Pendidikan yang hanya sekedar memenuhi persyaratan dasar calon dewan, akan mempengaruhi kualitas pekerjaan, bahkan hingga dewan tidak mengerti apa yang harus dilakukan.

Pendidikan formal yang dimiliki dewan sebahagian besar tidak berasal dari pendidikan yang berhubungan administrasi pemerintahan, bahkan pendidikan yang

147

bertolak belakang dengan situasi pekerjaan sebagai dewan. Maka akan menjadi hambatan dalam pelaksanaan tugas pengawasan dewan. Walaupun pendidikan non formal akan dapat menambah wawasan seseorang.

1.2. Pengalaman

Keanggotaan DPRD kabupaten Serdang Bedagai, dimana hanya 4(empat) dari 45 (empat puluh lima) anggota dewan yang memiliki pengalaman sebagai dewan sebelumnya, maka dengan sedikinya dewan yang punya pengalaman tersebut akan mempengaruhi kegiatan dalam pengawasan. Pengalaman adalah sangat berharga, jika pendidikan ditamah dengan pengalaman maka akan dapat memaksimalkan pengawasan.

1.3. Kondisi sosial ekonomi

Kondisi sosial ekonomi anggota DPRD tersebut hanya sedikit yang berprofesi sebagai pengusaha maupun orang profesional, bahkan didominasi dari kelompok sosial biasa maupun rendah. Sehingga sebagaimana pendapat yang diuraikan di atas, bahwa kondisi seperti inilah yang menghambat pengawasan DPRD, karena pengawasan tersebut sifatnya akan mengarah pada apolitis atau mengarah pada pragmatis.

1.4. Program kerja

Program kerja yang jelas dan terukur sangat dibutuhkan dalam melaksanakan tugas pengawasan, maka hambatan dalam pengawasan sebagaimana hasil

pengamatan dan wawancara peneliti adalah akibat dari progam kerja bidang pengawasan kurang jelas operasionalnya. Karena pengawasan yang dilakukan adalah jika ada kasus atau temuan maka pengawasan itu dilaksanakan. Seharusnya pengawasan terhadap perda maupun peraturan bupati itu dilaksanakan bukan karena ada kasus tetapi harus merupakan tugas rutin dari pada DPRD.

1.5. Sekretariat.

Sekretariat DPRD adalah yang memfasilitasi kegiatan DPRD, maka akibat sekretariat yang tergolong baru dalam melaksanakan tugas sebagai sekretariat dewan, karena kabupaten yang baru maka pelaksanaan pengawasan akan mempengaruhi. Demikian halnya akibat fasilitas dewan seperti gedung yang belum memadai untuk melaksanakan rapat-rapat. Jika pengalaman dewan masih kurang namun jika didukung dengan sekretariat yang berpengalaman, maka tugas pengawasan dapat maksimal. Berdasarkan pengamatan peneliti bahwa tugas sekretariatan masih belum maksimal, bukan karena ketidak terbukaan dewan akan tetapi karena masih kurangnya pengalaman dalam menjalankan tugas sekretariatan.

2. Hambatan faktor eksternal.

2.1. Perubahan peraturan perundang-undangan

Perubahan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam pelaksanaan sistim pemilihan akan manjadi masalah tersendiri dalam pengawasan. Memang perubahan undang-undang pemilihan adalah dengan maksud lebih

demokratis, namun dalam upaya memahami perundang-undangan yang baru akan butuh waktu dalam sosialisasi apalagi dalam penerapannya. Dalam UU No. 22 Tahun 1999, dimana peran DPRD sangat strategis dan menentukan, karena kepala daerah

Dokumen terkait