• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.2. Kajian Pustaka

2.2.5 Hambatan Komunikasi

Berkomunikasi dengan orang lain kelihatanya sangat mudah dilakukan, tetapi sebenarnya pada pelaksanaanya sering terjadi kesalahan komunikasi atau kesalahan pengertian yang diakibatkan oleh berbagai faktor yang menjadi kendala atau hambatan komunikasi. Terhambatnya komunikasi terjadi karena banyak faktor, namun hambatan tersebut akan dapat diminimalisir apabila kita memahami hal apa yang menyebabkannya. Hambatan komunikasi ini menyebabkan informasi yang disampaikan menjadi tidak tepat sasaran atau terjadi kesalahpahaman

pengertian atau sering disebut misunderstanding. Komunikasi yang awalnya

berjalan dengan baik, tetapi karena adanya hambatan tersebut maka dapat membuat kesalahan yang sangat fatal. Misalnya kesalahan komunikasi seseorang dapat menyebabkan konfli diantara mereka.

Menurut Liliweri (2001:236) beberapa hambatan komunikasi yang perlu diantisipasi antar lain adalah hambatan internal, eksternal, dan pribadi. Pada hambatan internal perlu diperhatikan adalah masalah yang berkaitan dengan struktur/hirarki/wewenang, spesialisasi, kekuasaan, jarak sosial/psikologi, manager “ownership information”, saran dan prasarana, benalu komunikasi. Pada

hambatan eksternal yang perlu diperhatikan adalah beberapa faktor seperti perubahan sosial, ekonomi, masalah persaingan, dan konflik.

Kemudian Rakhmat (1978) menjelaskan hambatan tidak menyebabkan komunikasi terhenti, tetapi ia menahan (menimbulkan kesulitan) pada aliran pesan. Beberapa pesan dibendung dan tidak bisa melampaui hambatan itu.

2.2.5.1 Faktot-Faktor Penghambat Komunikasi

Faktor-faktor yang menjadi penghambat seseorang dalam melakukan komunikasi dengan sasamanya adalah sebagai berikut:

1. Hambatan sosio-antro-psikologi

Berlangsungnya sebuah komunikasi diantara manusia merupakan proses yang

situasional (situational context). Hali ini berarti komunikator harus

memperhatikan kondisi situasi saat belagsungya komunikasi, karena situasi sangat berpengaruh terhadap kelancaran komunikasi, terutama situasi yang berhubungan dengan faktor-faktor sosiologo, antropologi, dan psikologi.

a. Habatan sosiologi

Seorang sosiolog jerman bernama Ferdinan Tonnies mengklasifikasikan kehidupan manusia dalam masyarakat menjadi dua jenis pergaulan yaitu : Gemeinschalft yaitu pergaulan hidup yang bersifat pribadi, statis dan tak rasional dan Gesellschalft yaitu pergaulan hidup yang tak pribadi,dinamis, dan rasional.

Berkomunikasi dengan Gemeinschalft dengan istri atau anak maka tidak akan dijumpai banyak hambatan komunikasi karena sifatnya personal atau pribadi

sehingga dapat dilakukan dengan santai. Sementara Gesellschalft misalnya

seseorang yang bagaimanapun tingginya kedudukan jabatannya, ia akan menjadi bawahan orang lain. Dengan kata lain seseorang akan berkuasa hanya pada daerahnya tetapi didaerah lain ia harus tunduk pada aturan daerah tersebut.

Masyarakat terdiri dari bebrbagai golongan dan lapisan yang menimbulkan perbedaan dalam status sosial, agama, ideologi, tingkat pendidikan tingkat kekayaan dan sebagainya yang semuanya dapat menjadi hambatan bagim kelancaran komunikasi.

b. Hambatan Antropologis

Seorang komunikator pada waktu akan melakukan komunikasi dengan seseorang yang menjadi sasarannya, maka komunikator harus terlebih dahulu mengenal siapa siapa komunikan yang akan diajak berkomunikasi. Dalam hal ini mengenal maksudnya adalah mengenal latarbelakangnya bukan sekedar namanya, misalnya mengetahui suku, ras, dan bangsa apa.

Komunikasi akan berlangsung lancara apabila suatu pesan yang disampaikan komunikator diterima secara tuntas oleh komunikan. Diterima maksudnya adalah dalam pengertiam sebagai received atau secara indrawi dan dalam pengertian accepted atau secara rohani.

c. Hambatan Psikologis

Faktor psikologis sering kali menjadi hambatan dalam berkomunikasi. Hal ini biasanya disebabkan komunikator sebelum melancarkan komunikasinya tidak terlebih dahulu mengkaji diri si komunikan. Komunikasi akan sulit berhasil apabiala komunikan dalam kadaan sedang bersedih,bingung, marah, merasa kecewa, iri hati, dan kondisi psikologis lainnya dan juga jika komunikasi menaruh prasangka (prejudice) kepada komunikator.

Prasangka merupakan hambatan berat bagi kegiatan komunikasi, karena orang yang berprasangka belum apa-apa sudah bersikap menentang komunikator. Orang yang bersikap prasangka emosinya menyebabkan dia menarik kesimpulan tanpa menggunakan pikiran secara rasional. Emosi sering kali membutakan pikiran dan perasaan terhadap suatu fakta yang bagaimanapun jalas dan tegasnya. Prasangka sebagai faktor psikologis dapat dapat disebabkan oleh aspek antropologis dan sosiologis, dapat terjadi terhadap ras, bangsa, suku bangsa, agama, partai politik, dan apa saja bagi seseorang yang merupakan perangsang disebabkan dalam pengalaman pernah diberi kesan yang tidak enak.

2. Hambatan Semantis

Faktor semantis merupakan faktor yang menyangkut bahasa yang dipergunakan oleh komunikator sebagai alat untuk menyalurkan prilaku dan perasaannya kepada komunikan. Demi kelancaran komuniksinya seorang

komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab salah ucapan atau salah tulis dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding)

dan salah tafsir (misinterpretation) yang pada gilirannya menimbulkan salah

komunikasi ( miscommunication).

Gangguan semantis kadang-kadang disebabkan oleh aspek antropologis, yakni kata-kata yang sama bunnyinya dan tulisannya, tetapi memiliki makna yang berbeda. Salah komunikasi atau miscommunication ada kalanya disebabkan oleh pemilihan kata yang tidak tepat, kata-kata yang sifatnya konotatif. Dalam komunikasi kata-kata yang digunakan sebaiknya kata-kata yang denotatif. Kalau terpaksa juga menggakan kata-kata yang konotatif seyogianya dijelaskan apa yang dimaksudkan sebenarnya sehingga tidak terjadi salah tafsir.

Untuk menghilankan hambatan semantis dalam komunikasi, seorang komunikator harus mengcapkan pernyataan dengan jelas dan tegas, memilih kata-kata yang tidak menimbulkan persepsi yang salah, dan disusun dengan kalimat-kalimat yang logis.

3. Hambatan Mekanis

Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Banyak conoh yang kita alami dalam kehidupan sehari-hari misalnya suara telepon yang krotokan, ketikan huruf yang uram pada surat, suara yang hilang muncul pada pesawat radio, berita surat kabar yang sulit dicari sambungan kolomnya, gambar yang meliuk-liuk pada pesawat televisi dan lain-lain.

Hambatan pada beberapa media tidak mungkin diatasi oleh komunikator, misalnya hambatan yang dijumpai pada surat kabar, radio, dan televisi. Tetapi pada beberapa media, komunikator dapat saja mengatasinya dengan mengambil sikap tertentu, misalnya pada saat menelpon terganggu oleh krotokan. Barangkali dia dapat mengulanginya beberapa daat kemudian.

Yang penting perlu diperhatikan dalam komunikasi ialah seperti telah disinggung di muka. Sebelum suatu pesan komunikasi dapat diterima secara

rohani (accepted), terlebih dahulu harus dipastikan dapat diterima secara indrawi (received), dalam arti kata bebas dari hambatan mekanis.

4. Hambatan Ekologis

Hambatan ekologis terjadi disebabkan oleh gangguan lingkungan terhadap poses berlangsungnya komunikasi. Cantoh hambatan ekologis adalah suara riuh orang-orang atau kebisingan lalulintas, suara hujan atau petir, suara pesawat terbang lewat, pada saat komunikator sedang berpidato.

Situasi komunikasi yang tidak menyenangkan seperti itu dapat diatasi komunikator dengan menghindarkanya jauh sebelum atau dengan mengatasinya pada saat ia sedang berkomunikasi. Untuk menghindarkanya komunikator harus mengusahakan tempat komunikasi yang bebas dari gangguan suara lalulintas atau kebisingan orang-orang seperti yang telah disebutkan. Dalam menghadapi gangguan seperti hujan, petir, persawat terbang lewat dan lain sebagainya yang datang tiba-tiba tanpa diduga terlebih dahulu, maka komunikator dapat melakukan kegiatan tertentu, misalnya berhenti dahulu sejenak atau memperkeras suaranya (Effendy, 2004:16).

2.2.6 Gambaran Partuturan Dalam Kekerabatan Masyarakat Suku

Dokumen terkait