• Tidak ada hasil yang ditemukan

Handrata Sadeli Presiden Direktur

Dalam dokumen Laporan Tahunan | Panin Sekuritas (Halaman 30-34)

2010 sebesar Rp 363,14 miliar. Penurunan Pendapatan Usaha terutama disebabkan karena penurunan keuntungan dari Aset Keuangan. Perseroan telah menempatkan sebagian dananya pada Aset Keuangan, khususnya pada beberapa Reksa Dana. Selama tahun 2011 Nilai Aktiva Bersih (NAB) Reksa Dana tidak mengalami kenaikan yang sebesar tahun 2010, sehingga Perseroan membukukan keuntungan dari Aset Keuangan yang lebih rendah dari tahun 2010. Meskipun demikian, Perseroan dapat membukukan kenaikan Pendapatan Usaha dari aktivitas Transaksi Efek, Pembiayaan Transaksi Nasabah dan Manajer Investasi. Sedangkan Laba Bersih Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 201,09 miliar atau turun 16,05% dibandingkan tahun 2010 yang sebesar Rp 239,53 miliar, yang terutama disebabkan oleh peningkatan beban usaha, khususnya beban pemasaran, sehubungan dengan upaya Perseroan untuk memperluas jangkauan usahanya.

Pendapatan Usaha Perseroan diperoleh dari kegiatan Transaksi Efek, Pembiayaan Transaksi Nasabah, Penjamin Emisi Efek, Manajer Investasi dan penempatan dana pada Aset Keuangan. Kegiatan Transaksi Efek oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 mencapai Rp 27,66 triliun atau naik 5,70% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 26,17 triliun dan memberikan kontribusi pendapatan sebesar Rp 48,05 miliar, atau naik 5,90% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 45,37 miliar.

Penggunaan rata-rata kegiatan Pembiayaan Transasi Nasabah yang meliputi Pembiayaan Marjin (Margin Financing) dan Beli Efek Dengan Janji Jual Kembali (Reverse Repo) pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 339,66 miliar atau tumbuh 7,32% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 316,49 miliar dan menghasilkan pendapatan Pembiayaan Nasabah sebesar Rp 69,51 miliar atau naik 2,50% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 67,81 miliar.

Selama tahun 2011 Perseroan telah bertindak sebagai Penjamin Emisi untuk 12 emisi saham dan obligasi dengan nilai penjaminan seluruhnya sebesar Rp 170,26 miliar atau mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 20 emisi saham dan obligasi dengan nilai penjaminan sebesar Rp 244,87 miliar. Pendapatan dari Jasa Penjamin Emisi dan Penjualan Efek pada tahun 2011 sebesar Rp 748,15 juta atau turun 24,16% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 986,51 juta.

Dalam kegiatan Asset Management, jumlah dana kelolaan tumbuh dari Rp 4,30 triliun pada akhir tahun 2010 menjadi Rp 9,07 triliun atau tumbuh 110,95%. Pada tahun 2011 Perseroan dan Anak Perusahaan menawarkan 12 reksa dana yang meliputi reksa dana saham, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana US Dollar. Dua diantaranya diluncurkan pada tahun 2011, yaitu ’Panin Dana Fleksi Maxi’ dan ’Panin Dana Bersama Plus’. Pertumbuhan jumlah dana kelolaan tersebut telah meningkatkan pendapatan Jasa Manajer Investasi dari Rp 57,42 miliar pada akhir tahun 2010 menjadi Rp 131,24 miliar atau meningkat 128,58%.

of Mutual Funds did not increase as much as the year 2010, therefore the gain from Financial Assets was less than the year 2010. However, the Company was able to book an increase of Revenues from the Securities Trading, Customer Financing and Investment Manager activities. Meanwhile, the Company’s Net Profit in 2011 was Rp 201.09 billion, down 16.05% compared to the year 2010 which amounted to Rp 239.53 billion, mainly due to the increased operating expenses, particularly marketing expenses, relating to the Company’s efforts in enhancing its network.

The Company’s Revenues are derived from the Securities Transactions, Customer Financing, Underwriter, Investment Manager and the placement of funds in Financial Assets. The Company’s Securities Transactions at Indonesia Stock Exchange in 2011 reached Rp 27.66 trillion, up 5.70% over the previous year which amounted to Rp 26.17 trillion and contributed revenue of Rp 48.05 billion, up 5.90% over the previous year which amounted to Rp 45.37 billion.

The average use of Customer Financing activities which include Margin Financing and Reverse Repo in the year 2011 amounted to Rp 339.66 billion or an increase of 7.32% if compared to that of previous year amounting to Rp 316.49 billion which generated Customer Financing Revenue of Rp 69.51 billion, or up 2.50% over the previous year which amounted Rp 67.81 billion. During the year 2011 the Company acting as the Underwriter for 12 stock and bond issuances with total value amounting to Rp 170.26 billion or a decline from the previous year of 20 stock and bond issuances with an underwriting value of Rp 244.87 billion. Revenue from Underwriting and Selling Fees in 2011 amounting to Rp 748.15 million, down 24.16% over the previous year which amounted to Rp 986.51 million.

In Asset Management activities, the amount of assets under management grew from Rp 4.30 trillion at the end of 2010 to Rp 9.07 trillion, or increase 110.95%. In 2011 the Company and its Subsidiary offered 12 mutual funds comprise of equity funds, fixed income funds, balance funds and US Dollar fund. Two of them were launched in 2011, namely ‘Panin Dana Fleksi Maxi’ and ‘Panin Dana Bersama Plus’. Growth of Assets Under Management has increased Investment Management Fees from Rp 57.42 billion at the end of 2010 to Rp 131.24 billion, an increase of 128.58%.

The Company has also placed some of its funds in Financial Assets, particularly in mutual funds. The Company’s average Financial Assets in 2011 amounted to Rp 529.61 billion, increased 34.03% over the previous year which amounted to Rp 395.14 billion. In 2011, the Company booked a profit from Financial Assets despite the performance of Indonesia capital market was not as good as the previous year. Gain from Financial Assets in 2011 amounted to Rp 72.30 billion, went down 57.18% compared to the previous year which amounted to Rp 168.84 billion.

Next Section :

Perseroan juga telah melakukan penempatan sebagian dana pada Aset Keuangan, terutama reksa dana. Rata-rata Aset Keuangan Perseroan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 529,61 miliar atau meningkat 34,03% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 395,14 miliar. Pada tahun 2011 Perseroan dapat membukukan keuntungan dari Aset Keuangan meskipun kinerja pasar modal Indonesia tidak sebaik tahun sebelumnya. Keuntungan dari Aset Keuangan pada tahun 2011 adalah sebesar Rp 72,30 miliar atau turun 57,18% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 168,84 miliar. Pada tahun 2011, obligasi Perseroan yang masih belum jatuh tempo adalah ’Obligasi Panin Sekuritas III Tahun 2007’ dengan jumlah pokok seluruhnya sebesar Rp 200 miliar. Perseroan telah melaksanakan pembayaran seluruh kupon Obligasi sebagaimana mestinya. Perseroan berkomitmen untuk melakukan pelunasan pokok Obligasi pada saat jatuh tempo tanggal 15 Juni 2012.

Sejalan dengan peningkatan kinerjanya, selama tahun 2011 Perseroan memperoleh sejumlah penghargaan dalam level nasional maupun internasional, diantaranya adalah Capital Market Award 2011 (Penghargaan Khusus Anggota Bursa berdasarkan Kinerja Keuangan dan Tingkat Kepatuhan) dari Menteri Keuangan Republik Indonesia, Indonesia Brand Champion 2011 dari MarkPlus Inc., The 40 Top Performing Small & Midsized Companies dari Forbes Indonesia, Best Under A Billion Companies 2011 dari Forbes Asia, Asia’s Best Companies 2011 dari Majalah FinanceAsia, Reksa Dana Terbaik 2011 dari Majalah Investor dan Reksa Dana Bintang Lima dari Morningstar Inc.

Perseroan melakukan berbagai upaya langkah untuk terus mengembangkan kegiatan usahanya secara strategis dengan merestrukturisasi kegiatan usaha utama, yaitu mengalihkan kegiatan usaha Manajer Investasi dari Perseroan ke Anak Perusahaan, PT Panin Asset Management. Setelah Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 9 Mei 2011 yang keputusannya antara lain menyetujui pengalihan kegiatan usaha Manajer Investasi, Perseroan telah memproses pengalihan hak dan kewajiban atas produk-produk investasi kepada PT Panin Asset Management sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dengan selesainya restrukturisasi dimaksud, diharapkan Perseroan dan Anak Perusahaan dapat lebih fokus dalam mengembangkan kegiatan usahanya masing- masing.

Dalam rangka memperluas jaringan pemasaran, pada tahun 2011 Perseroan telah membuka empat kantor cabang di kota Denpasar, Batam, Medan dan Jakarta Selatan. Dengan demikian, kegiatan pemasaran terus ditingkatkan melalui kantor pusat serta 20 kantor cabang di berbagai kota di Indonesia. Guna memberikan kemudahan bagi para nasabah untuk bertransaksi saham, Perseroan telah melengkapi fasilitas online trading dengan basis aplikasi yang diberi nama ’POST-Pro’. Melalui fasilitas tersebut nasabah dapat memantau dan menganalisa saham dengan memanfaatkan fitur-fitur yang lebih lengkap dan efisien.

Perseroan telah mengembangkan sistem back office yang sejalan dengan program pemerintah dalam rangka mempersiapkan pasar modal Indonesia berintegrasi

In 2011, the outstanding Company’s bonds are ‘Obligasi Panin Sekuritas III Tahun 2007’ with total principal value of Rp 200 billion. Meanwhile the Company has paid the coupons due accordingly. The Company is committed to repayment of principal at maturity date of 15 June 2012. In line with the Company’s performance, during 2011 the Company received awards in national as well as international level, including the Capital Market Award 2011 (Exchange Members Special Award based on Financial Performance and Compliance) by the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, Indonesia Brand Champion 2011 by MarkPlus Inc., The 40 Top-Performing Small & Midsized Companies by Forbes Indonesia, Best Under A Billion Companies 2011 by Forbes Asia, Asia’s Best Companies 2011 by FinanceAsia Magazine, Best Mutual Funds 2011 by Investor Magazine and Top 5-Star Funds by Morningstar Inc.

The Company continues its efforts to strategically enhance its business development by restructuring its main businesses activities. A corporate action undertaken was to transfer the Investment Manager activities to a Subsidiary, PT Panin Asset Management. After the General Meeting of Shareholders on 9 May 2011 which approved the decision to include the transfer of business activities of the Investment Manager, the Company has been processing the transfer of rights and obligations of the investment products to PT Panin Asset Management in accordance with applicable regulations. With the completion of the restructuring, the Company and its Subsidiary will be in a position to focus more in developing their business activities.

In order to expand its marketing network, in 2011 the Company opened four branches in Denpasar, Batam, Medan and Jakarta. Thus, marketing activities continue to be improved through the central office and 20 branch offices in various cities in Indonesia. To give an easy access to clients, the Company has completed the online trading facility on the basis of an application that is named ’POST-Pro’. Through this facility the customer can monitor and analyze stocks to take advantage of more features to choose from in an efficient system.

The Company has developed a back office system that is in line with government programs in order to prepare Indonesia capital market integration with global capital markets, including the Straight Through Processing (STP) in order to make stock exchange transaction to be more efficient, transparent and also to be able to provide assurance for investors. The Company has conducted various developments and improvements of the system and operating procedures, such as online trading program development, Securities Ownership Card (AKSes), Single Investor Identification (SID), changes in the calculation of Net Adjusted Working Capital (MKBD), as well as changes of other Bapepam-LK regulations that must be complied by the Company. The Company has also implemented segregation of customer funds and put it in some of the paying bank on behalf of customers, or the so-called Customers Fund Account (RDN). These changes are done by the Company to provide a better service to its customers.

dengan pasar modal global, diantaranya adalah Straight Through Processing (STP) agar transakasi efek di bursa efek dapat lebih efisien, transparan serta memberikan kepastian kepada Investor. Perseroan telah melakukan berbagai pengembangan dan perbaikan secara sistem maupun operating procedure, antara lain pengembangan program online trading, Kartu Acuan Kepemilikan Sekuritas (AKSes), Single Investor Identification (SID), perubahan perhitungan Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD), serta perubahan-perubahan peraturan Bapepam- LK lainnya yang wajib disesuaikan. Perseroan juga telah mengimplementasikan pemisahan dana nasabah dan menyimpannya di beberapa bank pembayar atas nama nasabah, atau yang disebut Rekening Dana Nasabah (RDN). Tentunya ini semua dilakukan agar Perseroan dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada para nasabah.

Perseroan secara berkesinambungan melaksanakan dan mengimplementasikan berbagai ketentuan yang terkait dengan Tata Kelola Perusahaan yang baik, termasuk peraturan yang berlaku di pasar modal serta pedoman yang ditetapkan oleh Perseroan.

Dalam rangka pengelolaan Manajemen Resiko, Perseroan telah mengembangkan sistem pengawasan transaksi (trading surveillance) yang dapat mengawasi transaksi nasabah di pasar reguler maupun pasar non reguler yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia. Pengawasan yang dilakukan meliputi beberapa kriteria yang dituangkan dalam bentuk modul seperti wash sale, marking the close, fake demand/supply, front running, unusual volume dan beberapa modul lainnya. Modul yang telah ada akan terus dikembangkan baik dari segi kualitas maupun kuantitas dengan menyesuaikan terhadap perkembangan pasar dan perubahan peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Pasar Modal.

Kami optimis bahwa industri pasar modal nasional akan terus berkembang di tengah tantangan eksternal yang semakin kompetitif sejalan dengan pemulihan ekonomi global. Di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global, penguatan momentum ekonomi nasional masih dapat dipertahankan dengan mengandalkan basis-basis pertumbuhan domestik. Dua perusahaan pemeringkat internasional telah menaikkan peringkat Indonesia ke dalam Investment Grade. Iklim investasi yang kondusif di Indonesia diharapkan lebih meningkatkan minat para investor asing maupun lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Perseroan akan memanfaatkan setiap peluang untuk mengembangkan usahanya, antara lain melalui perluasan jaringan pemasaran dan peluncuran produk-produk investasi yang inovatif, dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik.

Pada kesempatan ini perkenankanlah kami menyampaikan terima kasih kepada para nasabah, pemegang saham, pemegang obligasi, semua relasi bisnis dan kepada Otoritas Pasar Modal atas kepercayaan yang diberikan kepada Perseroan. Kami yakin dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan serta dedikasi dari para karyawan, Perseroan akan terus tumbuh berkembang dalam mencapai visinya menjadi perusahaan efek andalan dan terpercaya dalam kegiatan pasar modal.

The Company has been continuously carrying out and implementing various provisions relating to Good Corporate Governance, including regulations applied in the capital market as well as guidelines set by the Company.

In order to enhance its risk management, the Company has developed a transaction monitoring system (trading surveillance) to monitor customer transactions in regular market as well as non regular market in Indonesia Stock Exchange. The supervision that is carried out is set forth in the form of modules such as the wash sale, marking the close, fake demand/supply, front running, unusual volume, and several other modules. Existing module will be continuously developed in terms of both quality and quantity to adjust to market developments and regulatory changes issued by Capital Market Authority.

We are optimistic that the national capital market industry will continue to grow in the midst of increasingly competitive external challenges in line with the global economic recovery. In a slowing global economic growth, strengthening of national economic momentum can still be achieved by relying on domestic growth bases. Two international rating agencies have raised Indonesia’s ranking in the Investment Grade. Conducive investment climate in Indonesia is expected to further increase the interest of foreign and local investors to invest in Indonesia’s capital markets. The Company will utilize every opportunity available to expand its business, including through the expansion of marketing network and launch investment products that are innovative, yet adhered to the principle of prudence and good governance. We take this opportunity to thank our customers, shareholders, bondholders, business partners and to the Capital Market Authority, for the confidence given to the Company. We believe that with the support of all stakeholders and the dedication of our employees, the Company will continue to grow in achieving its vision of becoming a leading and trusted securities company in the capital market.

Next Section :

Umum

Pasar modal Indonesia pada tahun 2011 menghadapi tantangan seiring dengan gejolak yang terjadi di pasar keuangan global. Setelah dibuka pada level 3.704,44, kinerja pasar modal Indonesia pada tahun 2011 sempat menunjukkan adanya peningkatan, dimana Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mencapai titik tertinggi di bulan Agustus 2011 pada level 4.193,44. Namun memasuki bulan berikutnya kinerja pasar modal Indonesia mengalami koreksi seiring dengan perubahan yang terjadi di pasar keuangan global. Penurunan peringkat surat utang negara Amerika Serikat dan kemungkinan terjadinya potensi gagal bayar (default) atas surat utang yang diterbitkan oleh negara-negara di Eropa telah menimbulkan kekhawatiran atas prospek pertumbuhan ekonomi global. Para investor global berupaya mengamankan portofolio investasinya dan kondisi ini berdampak pula terhadap pasar modal Indonesia. IHSG mengalami koreksi pada bulan September dan Oktober hingga mencapai titik terendah pada level 3.269,45. Fluktuasi yang terjadi di pasar modal Indonesia tersebut selanjutnya dapat mereda seiring dengan keyakinan akan tetap baiknya pertumbuhan ekonomi nasional di tengah pertumbuhan ekonomi global yang melambat. Disamping itu berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah, bank sentral dan lembaga keuangan global guna mengatasi krisis ekonomi yang terjadi di Eropa. IHSG kemudian mengalami apresiasi dan dapat ditutup pada level 3.821,99 pada akhir tahun 2011.

Perseroan yang bergerak di industri pasar modal tidak terlepas dari pengaruh fluktuasi tersebut. Jumlah Aset pada akhir tahun 2011 sebesar Rp 1.562,53

General

Indonesia capital market in 2011 faced challenges affected by turmoil in global financial markets. Opened at 3,704.44, Indonesia capital market performance in 2011 had shown an increase, where the Jakarta Composite Index (JCI) in Indonesia Stock Exchange reached its highest point in August 2011 at 4,193.44. But entering the following month the Indonesian capital market performance experienced a correction in line with changes in global financial markets. The downgrades of the United States’ sovereign rating and the possibility of potential default of debt securities issued by European countries have raised concerns over the outlook for global economic growth. Global investors seek to secure its investment portfolio and this also had implications for Indonesia capital market. JCI experience a correction in September and October and reached its lowest point at 3,269.45. Fluctuations that occurred in Indonesia capital market may subsequently be eased in line with the conviction that national economic will remain have strong growth and amid a slowing global economic growth. Many efforts also have been made by the global governments, central banks and financial institutions to overcome the economic crisis in Europe. JCI then underwent an increase and was able to close at 3,821.99 at the end of 2011.

The Company that is engaged in capital market industry is inseparable from the influence of these fluctuations. Total Assets at the end of 2011 were Rp 1,562.53 billion, up 10.71% compared to the end of the previous year which were Rp 1,411.33 billion. Equity Attributable to the Owners of the Parent rose 22.65% from Rp 633.51 billion at the end of 2010 to

Analisis dan Pembahasan oleh Manajemen

Dalam dokumen Laporan Tahunan | Panin Sekuritas (Halaman 30-34)