• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. KATEKESE SEBAGAI UPAYA PENDAMPINGAN

H. Variabel Penelitian

I. Hasil Penelitian

7. Harapan dan Usulan

4, 5, 6, 7 4 3 Pelaksanaan pendampingan iman 8, 9, 10 3 4 Bentuk-bentuk pendampingan iman dan

manfaatnya bagi perkembangan iman di asrama

11, 12, 13, 14, 15,

16, 17

7

5 Kesulitan/hambatan dalam mengikuti kegiatan pendampingan iman

18, 19, 20, 21 4 6 Faktor pendukung kegiatan

pendampingan iman

22, 23 2

7 Harapan dan usulan tentang model pendampingan

24, 25, 26 3

Total item 26

I. Hasil Penelitian

Pada bagian berikut ini akan dibahas hasil penelitian yang telah dilaksanakan terhadap kegiatan pendampingan iman kaum muda di Asrama Putri Santa Theresia Kabanjahe. Jumlah kuesioner yang disebarkan adalah 40 kuesioner, dari jumlah tersebut hanya 28 yang mengembalikannya. Laporan hasil penelitian ini akan diuraikan dalam bentuk tabel yang terdiri dari: identitas

responden, pemahaman tentang kegiatan pendampingan iman, pelaksanaan pendampingan iman, bentuk-bentuk pendampingan iman dan manfaatnya bagi perkembangan iman di asrama, kesulitan/hambatan dalam mengikuti kegiatan pendampingan iman, faktor pendukung kegiatan pendampingan iman, serta harapan dan usulan tentang model pendampingan.

1. Identitas Responden

Tabel berikut ini akan memaparkan tentang identitas responden sesuai dengan data yang di peroleh dalam penelitian.

Tabel 2. Identitas Responden (N=28) No.

Item

Identitas responden Alternatif jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Nama Lengkap - - -

2 Paroki Asal Berastagi Kabanjahe Saribudolok Tigabinanga Lain-lain 3 15 2 2 5 10.71 53,57 7,14 7,14 17,86 3 Umur 15 tahun 16 tahun 17 tahun 2 14 12 7,14 50 42,86 Tabel 2, menunjukkan bahwa responden terbanyak berasal dari paroki Kabanjahe (53,57%). Dari paroki Berastagi (10,71%), paroki Saribudolok (7,14%), paroki Tigabinanga (7,14%). Selebihnya sebanyak 5 orang (17,86%) tidak diketahui karena responden tidak mencantumkan paroki asal mereka. Responden paling banyak berumur 16 tahun (50%). Selebihnya responden berusia 15 tahun sebanyak (7,14%) dan 17 tahun (42,86%).

Data tersebut di atas menunjukkan bahwa kebanyakan responden di sekitar paroki Kabanjahe (53,57%), sedangkan responden lain bertempat tinggal di sekitar paroki Tigabinanga dan Saribudolok. Usia reponden rata-rata 16 tahun (50%) yakni setara usia SMA kelas XI.

2. Pemahaman tentang Kegiatan Pendampingan Iman

Bagian ini akan memaparkan pemahaman para siswi di Asrama Putri santa Theresia Kabanjahe tentang kegiatan pendampingan iman.

Tabel 3. Pemahaman tentang kegiatan pendampingan iman (N=28) No. Item Daftar Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah % (1) (2) (3) (4) (5) 4 Arti pendampingan iman a. Ibadat b. Doa Rosario

c. Pendalaman Kitab Suci d. Komunikasi Iman 8 6 9 5 28,57 21,43 32,14 17,86 5 Model-model pendampingan iman yang sering digunakan di Asrama Putri St. Theresia Kabanjahe

a. Pendalaman Kitab Suci b. Meggali Pengalaman c. Sarasehan

d. Doa hafalan dari buku-buku doa

e. Renungan, Ekaristi, doa harian, spontan, rosario.

5 5 2 10 6 17,86 17,86 7,14 35,71 21,43 6 Tujuan dari pendampingan iman a. Berdoa bersama

b. Dewasa dalam iman dan berani bersaksi tentang Kristus

c. Komunikasi iman antar para peserta

d. Menggali iman para peserta

1 26 0 1 3,51 92,86 0 3,51 7 Langkah-langkah pendampingan iman

a. Pembukaan, bacaan Kitab Suci, doa umat, dan penutup b. Pembukaan, pengalaman

hidup peserta, mendalami Kitab Suci, menerapkan iman Kristiani dalam situasi hidup

5 8

17,86 28,57

(1) (2) (3) (4) (5)

para peserta dan

mengusahakan aksi konkrit.

c. Pembukaan, pembacaan Kitab Suci, renungan, doa umat dan penutup.

Pembukaan, pembacaan d. Kitab Suci, cerita pengalaman

bersadarkan Kitab Suci, renungan, doa umat dan penutup

8

7

28,57

25

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa sekitar (32,14%) siswi asrama menyebutkan bahwa arti pendampingan iman adalah pendalaman Kitab Suci, sementara (28,57%) mengatakan bahwa pendampingan iman adalah ibadat, kemudian sekitar (21,43%) mengatakan bahwa pendampingan iman adalah kegiatan doa rosario sedangkan sebanyak (17,86%) dari mereka mengatakan bahwa pendampingan iman adalah komunikasi iman. Jadi mereka lebih banyak menyebutkan arti dari pendampingan iman adalah pendalaman Kitab Suci.

Mengenai model-model pendampingan iman yang sering digunakan di Asrama Putri St. Theresia Kabanjahe sekitar 35,71% responden mengatakan bahwa model-model pendampingan iman yang sering digunakan adalah doa- hafalan dari buku-buku doa. Sementara sebanyak 21,43% responden lainnya mengatakan bahwa model-model pendampingan iman yang sering digunakan adalah renungan, ekaristi, doa harian, spontan, rosario. Kemudian sebanyak 17.86% responden mengatakan bahwa model-model pendampingan iman yang sering digunakan adalah pendalaman Kitab Suci dan selebihnya (17,86%) menyatakan model-model pendampingan iman yang sering digunakan adalah

menggali pengalaman, sedangkan (7,14%) mengatakan model pendampingan iman yang sering digunakan adalah model sarasehan.

Tentang tujuan pendampingan iman, hampir keseluruhan dari mereka yakni (92,86%) menyatakan tujuan pendampingan iman adalah dewasa dalam iman dan berani bersaksi tentang Kristus sedangkan (3,51%) menyatakan bahwa tujuan pendampingan iman adalah menggali iman para peserta dan (3,51%) lainnya menyatakan bahwa tujuan pendampingan iman adalah berdoa bersama.

Selain itu mengenai langkah-langkah pendampingan iman, berkisar (28,57%) dari mereka mengatakan bahwa langkah-langkah pendampingan iman adalah pembukaan, pengalaman hidup peserta, mendalami Kitab Suci, menerapkan iman Kristiani dalam situasi hidup para peserta dan mengusahakan aksi konkrit, sementara (28,57%) menyatakan langkah-langkah pendampingan iman adalah pembukaan, pembacaan Kitab Suci, renungan, doa umat dan penutup. Sedangkan (25%) dari mereka menyatakan bahwa langkah-langkah pendampingan iman itu adalah pembukaan, pembacaan Kitab Suci, cerita pengalaman bersadarkan Kitab Suci, renungan, doa umat dan penutup, selebihnya (17,86%) menyatakan bahwa langkah-langkah pendampingan iman adalah pembukaan, bacaan Kitab Suci, doa umat, dan penutup.

3. Pelaksanaan Pendampingan Iman

Pada tabel 4 ini akan di bahas mengenai pelaksanaan pendampingan iman yang terjadi di Asrama Putri Santa Theresia Kabanjahe.

Tabel 4. Pelaksanaan pendampingan iman (N=28) No. Item Daftar Pernyataan

Alternatif Jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

8 Sikap/peran para siswa saat mengikuti kegiatan pendampingan iman

a. Terlibat aktif

b. Berperan sebagai peserta yang mengikuti pemimpin

c. Berperan sebagai pemimpin secara bergantian

d. Bersikap cuek

e. Berperan sebagai peserta yang berpastisipasi aktif, mendengar dan memahami. 14 6 2 0 6 50 21,43 7,14 0 21,43 9 Suasana yang di ciptakan pendamping ketika proses pendampingan

a. Menyenangkan dan suasana hidup

b. Membosankan c. Monoton

d. Kreatif, menyenangkan dan dapat menemukan pegangan

setelah pendampingan berakhir. e. Rileks 0 0 2 24 2 0 0 7,14 85,71 7,14 10 Sarana yang sering digunakan dalam pendampingan iman a. Buku doa

b. Perikop Kitab Suci

c. Cerita bergambar, puisi dan lagu-lagu

d. Video singkat atau film

e. Buku renungan, madah bakti dan kidung pujian, lagu-lagu rohani 11 5 1 2 8 39,29 17,86 3,51 7,14 28,57

Dalam tabel 4 ini di sebutkan bahwa (50%) menyatakan bahwa sikap/peran para siswa saat mengikuti kegiatan pendampingan iman yakni terlibat aktif. Sementara (21,43%) mereka menyebutkan peran para siswa saat mengikuti kegiatan pendampingan iman adalah sebagai peserta yang mengikuti pemimpin. Kemudian yang menyatakan bahwa mereka berperan sebagai peserta yang berpastisipasi aktif, mendengar dan memahami adalah (21,43%). Selebihnya

(7,14%) menyatakan bahwa mereka berperan sebagai pemimpin secara bergantian. Jadi setengah dari mereka mengatakan bahwa sikap/peran para siswa saat mengikuti kegiatan pendampingan iman adalah terlibat aktif.

Suasana yang di ciptakan pendamping ketika proses pendampingan yakni, (85,71%) menyatakan suasananya adalah kreatif, menyenangkan dan dapat menemukan pegangan setelah pendampingan berakhir. Kemudian yang mengatakan bahwa suasana yang di ciptakan pendamping ketika proses pendampingan adalah monoton adalah (7,14%), rileks atau tenang adalah (7,14%). Dari semua pilihan yang disediakan mereka lebih banyak menyatakan bahwa suasana yang di ciptakan pendamping ketika proses pendampingan adalah kreatif, menyenangkan dan dapat menemukan pegangan setelah pendampingan berakhir.

Sarana yang sering digunakan dalam pendampingan iman adalah buku doa dinyatakan sekitar (39,29%). Sementara (28,57%) menyatakan sarana yang sering digunakan adalah buku renungan, madah bakti dan kidung pujian, lagu-lagu rohani. Sedangkan (17,86%) menyatakan bahwa sarana yang sering dugunakan adalah perikope Kitab Suci. Kemudian yang menyatakan bahwa sarana yang digunakan adalah video singkat atau film singkat adalah (7,14%), dan cerita bergambar, puisi dan lagu-lagu (3,51%) . Jadi (39,29%) dari mereka menyatakan bahwa sarana yang sering digunakan dalam pendampingan adalah buku doa dan biasanya buku doa harian.

4. Bentuk-bentuk Pendampingan Iman dan Manfaatnya Bagi Perkembangan Iman di Asrama

Tabel 5. Bentuk-bentuk pendampingan iman dan manfaatnya bagi perkembangan iman di asrama

(N=28) No.

Item

Daftar Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

11 Bentuk-bentuk

pendampingan iman kaum muda yang sering dilaksanakan di Asrama Putri Santa Theresia kabanjahe a. Retret b. Latihan Doa c. Rekoleksi d. Out Bond e. Latihan bernyanyi lagu rohani, doa harian, rosario dan renungan. 2 4 16 0 5 7,14 14,29 57,14 0 17,86 12 Pendampingan iman kaum muda di asrama putri dilaksanakan secara berkelanjutan a. Selalu b. Sering kali c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 11 6 11 0 39,29 21,43 39,29 0 13 Manfaat pendampingan iman kaum muda dalam membantu melaksanakan tugas-tugas pelayanan a. Sangat membantu b. Kurang membantu c. Cukup membantu d. Tidak membantu 22 0 6 0 78,57 - 21,43 - 14 Tema dalam pendampingan iman kaum muda menambah wawasan a. Selalu b. Sering kali c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 14 6 8 0 50 21,43 28,57 0 15 Materi pendampingan

iman kaum muda membantu anda di Asrama Putri Santa Theresia Kabanjahe memahami situasi hidup a. Sangat membantu b. Kurang membantu c. Cukup membantu d. Tidak membantu 20 0 8 0 71,43 0 28,57 0

16 Anda selalu mengikuti pendampingan yang dilaksanakan oleh pihak asrama a. Selalu b. Sering Kali c. Kadang-kadang d. Tidak pernah 18 2 7 0 64,29 7,14 25 0

(1) (2) (3) (4) (5) 17 Pendampingan iman membantu memeperkembangkan hidup rohani a. Sangat membantu b. Membantu c. Tidak membantu d. Tidak tahu 13 15 0 0 46,43 53,57 0 0

Mengenai bentuk-bentuk pendampingan iman kaum muda yang sering dilaksanakan di Asrama Putri Santa Theresia kabanjahe, yang menyatakan bentuk-bentuk pendampingan iman kaum muda yang sering dilaksanakan di Asrama Putri Santa Theresia kabanjahe yakni rekoleksi adalah sebanyak 57,14% responden. Sekitar 14,29% responden mengatakan bahwa bentuk-bentuk pendampingan iman kaum muda yang sering dilaksanakan adalah latihan doa. Sementara 7,14% responden lainnya mengatakan bahwa bentuk-bentuk pendampingan iman kaum muda yang sering adalah retret, dan sisanya sekitar 17,86% responden mengatakan bahwa bentuk-bentuk pendampingan iman kaum muda yang sering dilaksanakan adalah latihan bernyanyi lagu rohani, doa harian, rosario dan renungan.

Tentang pendampingan iman kaum muda di asrama putri dilaksanakan secara berkelanjutan atau tidak, yang mengatakan bahwa pendampingan iman kaum muda di asrama putri kadang-kadang dilaksanakan dan kadang-kadang tidak dilaksanakan adalah sebanyak (39,29%), dan yang mengatakan bahwa pendampingan iman kaum muda di asrama putri selalu dilaksanakan adalah sekitar (39,29%). Sementara sekitar (21,43%) responden mengatakan bahwa pendampingan iman kaum muda di asrama putri seringkali dilaksanakan.

Mengenai manfaat pendampingan iman kaum muda dalam membantu melaksanakan tugas-tugas pelayanan. Berkisar 78,57% responden menyatakan

bahwa kegiatan pendampingan iman kaum muda diasrama sangat membantu mereka dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan. Dan yang menyatakan bahwa kegiatan pendampingan iman kaum muda di asrama cukup membantu mereka dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan mereka 21,43% responden. Jadi dapat di simpulkan bahwa (78,57%) dari responden tersebut merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan pendampingan di asrama untuk membantu mereka dalam melaksanakan tugas-tugas pelayanan.

Tentang tema dalam pendampingan iman kaum muda menambah wawasan mereka atau tidaknya. Yang menyatakan bahwa tema dalam pendampingan iman kaum muda selalu menambah wawasan mereka adalah 16 orang atau 50% responden, dan yang menyatakan bahwa tema dalam pendampingan iman kaum muda seringkali menambah wawasan mereka adalah sekitar 21,43% respondem, serta sebanyak 28,57% responden menyatakan bahwa tema dalam pendampingan iman kaum muda kadang menambah wawasan mereka dan kadang tidak. Dari data hasil jawaban mereka, maka kegiatan pendampingan iman dengan tema yang diberikan adalah menambah wawasan mereka selalu menambah wawasan mereka dinyatakan oleh 16 orang atau 50% responden.

Materi pendampingan iman kaum muda dapat membantu memahami situasi hidup berkisar 71,43% responden menyatakan bahwa materi pendampingan iman kaum muda membantu sangat membantu mereka dalam memahami situasi hidup yang ada. Sedangkan sekitar 28,57% responden menyatakan bahwa materi pendampingan iman kaum muda yang diberikan cukup membantu mereka dalam memahami situasi hidup. Kesimpulannya adalah mereka

merasa bahwa materi yang sering diberikan dalam kegiatan pendampingan kaum muda sangat membantu mereka dalam memahami situasi hidup.

Kemudian mengenai keaktifan para siswi di asrama dalam mengikuti pendampingan iman yang dilaksanakan oleh pihak asrama. Mereka menyatakan bahwa mereka selalu aktif dalam mengikuti kegiatan pendampingan iman yang dilaksanakan oleh pihak asrama adalah sebanyak 64,29% responden. Kemudian sekitar 7,14% responden menyatakan bahwa mereka seringkali aktif dalam dalam mengikuti kegiatan pendampingan iman yang dilaksanakan oleh pihak asrama. Sementara sebanyak 25% responden menyatakan bahwa mereka kadang aktif dan kadang tidak dalam mengikuti kegiatan pendampingan iman yang dilaksanakan oleh pihak asrama.

Menurut para siswi tersebut sebanyak 46,43% responden menyatakan kegiatan pendampingan iman sangat membantu memperkembangkan hidup rohani mereka. Sementara yang menyatakan bahwa kegiatan pendampingan iman di asrama membantu mereka dalam memperkembangkan hidup rohani mereka adalah sebanyak 53,57% responden.

5. Kesulitan/Hambatan dalam Mengikuti Kegiatan Pendampingan Iman Tabel 6. Kesulitan/hambatan dalam mengikuti kegiatan pendampingan iman

(N=28) No.

Item

Daftar Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

18 Pernah atau tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti a. Pernah b. Kadang-kadang c. Tidak pernah d. Tidak tahu 16 10 2 0 57,14 35,71 7,14 0

(1) (2) (3) (4) (5) pendampingan

iman

19 Kesulitan yang anda alami dalam mengikuti

pendampingan iman

a. Pendampingan iman tidak terorganisir

b. Pendampingan iman terlalu monoton

c. Ada masalah pibadi yang menghambat pemahaman

dalam mengikuti pendampingan iman

d. Tidak berminat

e. Malas dan ketidaksiapan hati 0 2 21 0 4 0 7,14 75 0 14,29 20 Hambatan/kendala

yang timbul dari pihak Asrama Putri

St. Theresia Kabanjahe

a. Kurangnya dukungan

b. Kurangnya sarana untuk pendampingan iman

c. Kurangnya tenaga ahli d. Kurangnya komunikasi

e. Kurangnya kepedulian untuk kegiatan tersebut

4 14 0 7 3 14,29 50 0 25 10,71 21 Hambatan yang

timbul dari dalam diri anda selama anda mengikuti pendampingan iman di Asrama Putri St. Theresia Kabanjahe a. Kurangnya pengetahuan tentang pendampingan iman b. Kesibukan yang tidak bisa

dihindari

c. Urusan pribadi yang mendesak

d. Kurangnya sarana

pendukung

e. Adanya masalah pribadi dan kurang serius

15 6 2 1 4 53,57 21,43 7,14 3,51 14,29

Pada tabel berikut ini ditemukan data tentang kesulitan mereka dalam pengalaman mengikuti kegiatan pendampingan iman. Yang menyatakan bahwa mereka pernah mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pendampingan iman adalah sebanyak 16 orang atau 57,14% responden. Sementara yang menyatakan bahwa mereka kadang mengalami kesulitan dan kadang tidak adalah sekitar 35,71% responden. Kemudian sebanyak 2 orang atau 7,14% responden

menyatakan bahwa mereka tidak pernah mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pendampingan iman.

Mengenai kesulitan yang dialami mereka dalam mengikuti pendampingan iman, sekitar 7,14% responden menyatakan bahwa pendampingan iman terlalu monoton, serta sebanyak 21 orang atau 75% responden menyatakan bahwa kesulitan yang mereka alami adalah adanya masalah pibadi yang menghambat pemahaman dalam mengikuti pendampingan iman. Kemudian sebanyak 14,29% responden lainnya menyatakan bahwa kesulitan yang mereka alami adalah malas dan ketidaksiapan hati.

Hambatan/kendala yang timbul dari pihak Asrama Putri St. Theresia Kabanjahe dalam kegiatan pendampingan iman adalah kurangnya dukungan dari pihak asrama adalah dinyatakan oleh 14,29% responden. Sementara itu sebanyak 50% responden menyatakan bahwa hambatan/kendala yang timbul adalah kurangnya sarana yang diberikan oleh pihak asrama untuk kegiatan pendampingan iman. Kemudian sebanyak 25% responden menyatakan hambatan/kendala yang timbul adalah kurangnya komunikasi antara pembimbing asrama dengan para siswa di asrama. Selebihnya terdapat 10,71% responden menyatakan bahwa hambatan atau kendalanya adalah kurangnya kepedulian dari pihak asrama maupun dari para siswi asrama untuk kegiatan tersebut.

Hambatan yang timbul dari dalam diri para siswi selama anda mengikuti pendampingan iman di Asrama Putri St. Theresia Kabanjahe adalah kurangnya pengetahuan mereka tentang pendampingan iman dinyatakan oleh 53,57% responden. Kemudian sekitar 21,43% responden menyatakan bahwa hambatan

yang timbul dari dalam diri adalah kesibukan yang tak bisa dihindari. Sementara 7,14% responden lainnya menyatakan bahwa hambatan yang timbul dari dalam diri mereka adalah urusan pribadi yang mendesak. Selanjutnya yang menyatakan bahwa hambatan yang timbul dari dalam diri mereka adalah kurangnya sarana pendukung adalah sekitar 3,51% responden. Serta sebanyak 14,29% responden menyatakan hambatan yang timbul dari dalam diri mereka adalah adanya masalah pribadi dan kurang serius.

6. Faktor Pendukung Kegiatan Pendampingan Iman

Tabel 7. Faktor pendukung kegiatan pendampingan iman (N=28)

No. Item

Daftar Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

22 Dukungan yang diberikan oleh pihak asrama untuk pelaksanaan

pendampingan

iman di Asrama Putri St. Theresia Kabanjahe

a. Menyediakan fasilitas tempat b. Menyediakan sarana seperti

buku-buku doa

c. Mendatangkan katekis yang kompeten

d. Memberikan dukungan moril dan materil

e. Menyediakan tempat, sarana pendukung, frater (katekis), serta dukungan moril dan materil 1 17 2 2 6 3,51 60,71 7,14 7,14 21,43 23 Yang membuat anda tergerak untuk mengikuti kegiatan pendampingan iman di asrama

a. Kerinduan untuk berkumpul dengan teman-teman se-asrama.

b. Adanya ajakan dari teman untuk ikut kegiatan pendampingan iman

c. Keinginan untuk semakin d. mendekatkan diri dengan

Tuhan lewat pendampingan iman 1 0 22 3,51 0 78,57

(1) (2) (3) (4) (5)

e. Ingin menambah pengalaman

dan pengetahuan tentang iman

Karena kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan anak-anak di asrama 3 2 10,71 7,14

Dukungan yang diberikan oleh pihak asrama untuk pelaksanaan pendampingan iman di Asrama Putri St. Theresia Kabanjahe. Sebanyak 3,51% responden menyatakan bahwa asrama memberikan dukungan dalam bentuk fasilitas tempat untuk kegiatan pendampingan iman. Kemudian 60,71% responden menyatakan bahwa hendaknya asrama memberikan dukungan dengan menyediakan sarana seperti buku-buku doa untuk kegiatan pendampingan iman, dan yang menyatakan bahwa hendaknya asrama memberikan dukungan dengan mendatangkan katekis yang kompeten untuk kegiatan pendampingan iman adalah sekitar 7,14% responden, sementara itu sebanyak 7,14% reponden juga menyatakan bahwa hendaknya asrama memberikan dukungan dengan memberikan dukungan moril dan materil demi kelancaran kegiatan pendampingan iman di asrama serta sebanyak 21,43% reponden menyatakan, hendaknya asrama memberikan dukungan dengan menyediakan tempat, sarana pendukung, frater atau katekis, serta dukungan moril dan materil.

Berikut membahas tentang hal-hal yang membuat para siswi tergerak untuk mengikuti kegiatan pendampingan iman di asrama. Berkisar 3,15% responden menyatakan bahwa hal yang membuat mereka tergerak mengikuti kegiatan pendampingan iman di asrama adalah kerinduan untuk berkumpul

dengan teman-teman se-arsama. Kemudian sekitar 78,57% responden menyatakan bahwa hal yang membuat mereka tergerak adalah keinginan untuk semakin mendekatkan diri dengan Tuhan lewat pendampingan iman. Sementara 10,71% responden menyatakan bahwa hal yang membuat mereka tergerak adalah karena ingin menambah pengalaman dan pengetahuan tentang iman dan sekitar 7,14% responden menyatakan bahwa hal yang membuat mereka tergerak adalah karena kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan anak-anak di asrama.

7. Harapan dan Usulan

Mengenai harapan dan usulan mereka, terungkap dalam tabel di bawah. Tabel 8. Harapan dan usulan

(N=28) No.

Item

Daftar Pernyataan Alternatif Jawaban Jumlah %

(1) (2) (3) (4) (5)

24 Harapan terhadap penyelenggaraan pendampingan

iman yang akan datang untuk semakin memperkembangka n iman anda di Asrama Putri St. Theresia Kabanjahe

a. Pendampingan iman yang menarik, kreatif dan terarah

b. Pihak asrama dan pendamping menyediakan sarana-sarana pendukung

untuk kegiatan pendampingan iman

c. Kegiatan pendampingan iman mendapatkan tempat di program tahunan asrama

d. Pendampingan iman yang menyesuaikan tema dengan situasi konkrit para siswa 13 7 4 4 46,43 25 14,29 14,29

(1) (2) (3) (4) (5) 25 Usulan untuk

kegiatan pendampingan

iman yang akan datang

a. Asrama menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung b. Suasana pendampingan yang santai, menyenangkan dan mendalam c. Mendatangkan pendamping

pendampingan iman yang kompeten dan kreatif

d. Baiknya setiap selesai mengadakan

pendampingan iman, diadakan evaluasi

e. Lebih kreatif, terarah, diadakan evaluasi dan bermakna 4 11 9 2 2 14,29 39,29 36,09 7,14 7,14 26 Bentuk pendampingan iman kaum muda yang diharapkan untuk asrama putri ini

a. Pendampingan iman dalam bentuk katekese audiovisual

b. Pendampingan iman yang berbasis pengalaman c. Pendampingan iman yang

berbasis Kitab Suci d. Rekoleksi

e. Kegiatan pendampingan iman yang menyenangkan, menarik, bermakna, kreatif dan gaul

4 11 2 9 2 14,29 39,29 7,13 36,09 7,14

Harapan terhadap penyelenggaraan pendampingan iman yang akan datang untuk semakin memperkembangkan iman di Asrama Putri St. Theresia Kabanjahe. Sebanyak 46,43% responden menyatakan bahwa harapan mereka terhadap penyelenggaraan pendampingan iman yang akan datang untuk semakin memperkembangkan iman di asrama adalah pendampingan iman yang menarik, kreatif dan terarah. Kemudian sekitar 25% responden menyatakan bahwa harapan mereka adalah pihak asrama dan pendamping menyediakan sarana-sarana

pendukung untuk kegiatan pendampingan iman. Sementara sekitar 14,29% respoden menyatakan harapan mereka adalah kegiatan pendampingan iman mendapatkan tempat di program tahunan asrama. Sebanyak 14,29% responden menyatakan harapan mereka adalah pendampingan iman yang menyesuaikan tema dengan situasi konkrit para siswa.

Terkait dengan usulan untuk kegiatan pendampingan iman yang akan datang, maka 14,29% responden menyatakan usulan mereka untuk kegiatan pendampingan iman yang akan datang adalah asrama menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung. Serta 39,29% responden menyatakan usulan mereka adalah suasana pendampingan yang santai, menyenangkan dan mendalam. Sementara 36,09% responden menyatakan supaya mendatangkan pendamping pendampingan iman yang kompeten dan kreatif. Kemudian 7,14% responden menyatakan baiknya setiap selesai mengadakan pendampingan iman, diadakan evaluasi. Kemudian sebanyak 7,14% responden menyatakan kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan anak-anak di asrama.

Berdasarkan tabel 8, terdapat 14,29% responden menyatakan bentuk pendampingan iman kaum muda yang diharapkan adalah pendampingan iman dalam bentuk katekese audiovisual. Sedangkan 39,29% responden menyatakan bentuk pendampingan iman kaum muda yang diharapkan adalah pendampingan iman yang berbasis pengalaman (SCP). Sementara 7,14% responden menyatakan bentuk pendampingan iman kaum muda yang diharapkan adalah pendampingan iman berbasis kitab suci. Kemudian 36,09% responden menyatakan bentuk pendampingan iman kaum muda yang diharapkan adalah kegiatan rekoleksi serta

7,14% responden menyatakan harapannya adalah pendampingan iman yang menyenangkan, menarik, bermakna, kreatif dan gaul.

Dokumen terkait