• Tidak ada hasil yang ditemukan

VI. KERAGAAN INDUSTRI KELAPA SAWIT DAN KARET

6.2 Keragaan Blok Indonesia

6.2.3 Ekspor Indonesia

6.2.5.2 Harga Domestik Karet Alam

Dari hasil pendugaan yang diperoleh bahwa harga domestik karet alam dipengaruhi oleh harga ekspor karet alam (PRETR), nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar (ERR), dan lag harga domestik CPO (LHRETR). Tabel 18 menunjukkan bahwa tanda parameter dugaan dari masing-masing peubah sesuai dengan yang diharapkan. Secara statistik semua peubah memberikan pengaruh yang nyata kecuali lag harga domestik karet alam. Peubah harga ekspor karet alam permintaan karet alam domestik dan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.05.

Tabel 18. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Harga Domestik Karet Alam (HRETR)

Peubah Koefisien t Value Pr > |t| ESR ELR

Intersep -230.929 -0.11 0.9136

Harga ekspor karet alam 3.490522 3.68 0.0014 0.5269 0.6234 Nilai tukar Rp thdp US$ 0.362422 2.4 0.0257 0.3462 0.4097 Harga domestik karet alam t-1 0.154859 0.88 0.3899

R2 =0.53267 F =7.98 DW=1.6946 Dh = 1.620

Keterangan: ESR = Elastisitas Jangka Pendek; ELR = Elastisitas Jangka Panjang Nilai parameter dugaan harga ekspor karet alam Indonesia adalah 3.4905. Hal ini menunjukkan bahwa harga ekspor karet alam Indonesia memiliki hubungan yang positif terhadap harga riil karet alam domestik. Respon harga riil karet alam domestik terhadap harga ekspor karet alam Indonesia adalah inelastis baik jangka pendek (0.5269) maupun jangka panjang (0.6234), artinya bahwa kenaikan harga ekspor karet alam Indonesia sebesar satu persen akan meningkatkan harga riil karet alam domestik dalam jangka pendek sebesar 0.5269

persen dan jangka panjang sebesar 0.6234 persen. Jadi peningkatan harga ekspor karet alam Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang berdampak kecil terhadap harga riil karet alam domestik.

Nilai parameter dugaan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar adalah 0.3624. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar memiliki hubungan yang positif terhadap harga riil karet alam domestik. Respon harga riil karet alam domestik terhadap nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar adalah inelastis baik jangka pendek (0.3462) maupun jangka panjang (0.4097), artinya bahwa kenaikan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar sebesar satu persen akan meningkatkan harga riil karet alam domestik dalam jangka pendek sebesar 0.3462 persen dan jangka panjang sebesar 0.4097 persen. Jadi peningkatan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar dalam jangka pendek dan jangka panjang berdampak kecil terhadap harga riil karet alam domestik.

6.2.6 Harga Ekspor

6.2.6.1 Harga Ekspor Crude Palm Oil Indonesia

Dari hasil analisis yang diperoleh bahwa harga ekspor CPO dipengaruhi oleh harga riil CPO dunia (WCPOPR), pajak ekspor CPO (TCPO), dan lag harga ekspor CPO (LPCPOR). Hasil pendugaan parameter dan elastisitas dari peubah-peubah yang mempengaruhi harga ekspor CPO pada Tabel 19 menunjukkan bahwa tanda parameter dugaan dari masing-masing peubah sesuai dengan yang diharapkan. Secara statistik hanya peubah lag harga riil CPO dunia memberikan pengaruh nyata pada taraf α = 0.05.

Nilai parameter dugaan harga riil CPO dunia adalah 0.5676. Hal ini menunjukkan bahwa harga riil CPO dunia memiliki hubungan yang positif

121

terhadap harga ekspor riil CPO. Respon harga ekspor riil CPO terhadap harga riil CPO dunia adalah inelastis dalam jangka pendek (0.6925) dan jangka panjang (0.9988), artinya bahwa kenaikan harga riil CPO dunia sebesar satu persen akan meningkatkan harga ekspor riil CPO dalam jangka pendek sebesar 0.6925 persen dan jangka panjang sebesar 0.9988 persen. Jadi peningkatan harga riil CPO dunia dalam jangka panjang berdampak kecil terhadap harga ekspor riil CPO.

Tabel 19. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Harga Ekspor Crude Palm Oil Indonesia (PCPOR)

Peubah Koefisien t Value Pr > |t| ESR ELR

Harga CPO di pasar Dunia 0.567677 5.21 <.0001 0.6925 0.9988 Pajak ekspor CPO t-1 -0.66394 -0.34 0.7362 -0.0115 -0.0166 Harga ekspor CPOR t-1 0.306649 2.32 0.0298

R2 =0.96740 F=217.61 DW=1.20587 Dh = 7.244 Keterangan: ESR = Elastisitas Jangka Pendek; ELR = Elastisitas Jangka Panjang

Nilai parameter dugaan pajak ekspor CPO adalah -0.6639. Hal ini menunjukkan bahwa pajak ekspor CPO memiliki hubungan yang negatif terhadap harga ekspor riil CPO. Respon harga ekspor riil CPO terhadap pajak ekspor CPO adalah inelastis baik dalam jangka pendek (-0.0115) maupun dalam jangka panjang (-0.0166), artinya bahwa kenaikan pajak ekspor CPO sebesar satu persen akan menurunkan harga ekspor riil CPO dalam jangka pendek sebesar 0.0115 persen dan jangka panjang sebesar 0.0166 persen. Jadi peningkatan pajak ekspor CPO dalam jangka pendek dan jangka panjang berdampak kecil terhadap harga ekspor riil CPO.

6.2.6.2 Harga Ekspor Karet Alam Indonesia

Dari hasil analisis yang diperoleh bahwa harga ekspor karet alam dipengaruhi oleh harga karet alam dunia (WRETPR), dan lag harga ekspor karet alam (LPRETR). Hasil pendugaan parameter dan elastisitas dari peubah-peubah

yang mempengaruhi harga ekspor karet alam pada Tabel 20 menunjukkan bahwa tanda parameter dugaan semua peubah sesuai dengan yang diharapkan. Secara statistik peubah yang memberikan pengaruh yang nyata adalah peubah harga dunia karet alam berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.01.

Tabel 20. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Harga Ekspor Karet Indonesia (PRETR)

Peubah Koefisien t Value Pr > |t| ESR ELR

Intersep -94.5212 -1 0.3288

Harga karet di pasar dunia 17.84817 9.81 <.0001 0.9995 1.0790

Harga ekspor karet t-1 0.07368 0.71 0.4843

R2 =0.92304 F=131.93 DW=1.6645 Dh= 0.981 Keterangan: ESR= Elastisitas Jangka Pendek; ELR= Elastisitas Jangka Panjang

Nilai parameter dugaan harga riil karet alam dunia adalah 17.8482. Hal ini menunjukkan bahwa harga riil karet alam dunia memiliki hubungan yang positif terhadap harga ekspor riil karet alam. Respon harga ekspor riil karet alam terhadap harga riil karet alam dunia adalah inelastis dalam jangka pendek (0.9995) namun elastis untuk jangka panjang (1.0790), artinya bahwa kenaikan harga riil karet alam dunia sebesar satu persen akan meningkatkan harga ekspor riil karet alam dalam jangka pendek sebesar 0.9995 persen dan jangka panjang sebesar 1.0790 persen. Jadi peningkatan harga riil karet alam dunia dalam jangka panjang berdampak besar terhadap harga ekspor riil karet alam.

6.3 Keragaan Blok Importir Utama Indonesia

6.3.1 Blok Importir Utama CPO

6.3.1.1 India

Hasil pendugaan parameter dan elastisitas dari peubah-peubah yang mempengaruhi impor CPO India dapat dilihat pada Tabel 21. Impor CPO India dipengaruhi oleh harga riil CPO dunia (WCPOPR), nilai tukar Rupee India

123

terhadap US Dollar (ERR), dan lag Impor CPO India (LCPOMIND). Tanda parameter dugaan dari masing-masing peubah sesuai dengan yang diharapkan. Secara statistik semua peubah memberikan pengaruh yang nyata. Secara statistik hanya peubah teknologi dan lag impor CPO India yang pengaruhnya berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.01 sedangkan peubah harga riil CPO dunia dan nilai tukar Rupee terhadap US Dollar pengaruhnya berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.20.

Nilai parameter dugaan harga riil CPO dunia adalah -0.6542. Hal ini menunjukkan bahwa harga riil CPO dunia memiliki hubungan yang negatif terhadap impor CPO India. Respon impor CPO India terhadap harga riil CPO dunia adalah elastis dalam jangka pendek (0.0029) jangka panjang elastis (0.0108), artinya bahwa kenaikan harga riil CPO dunia sebesar satu persen akan menurunkan impor CPO India dalam jangka pendek 0.0029 persen dan jangka panjang 0.0108 persen. Jadi peningkatan harga riil CPO dunia dalam jangka pendek dan jangka panjang memiliki dampak yang besar terhadap impor CPO India.

Tabel 21. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Impor Crude Palm Oil India (CPOMIND)

Peubah Koefisien t Value Pr > |t| ESR ELR

Intersep 589.7224 0.96 0.3501

∂Harga CPO di pasar dunia -0.65418 -1.34 0.1938 0.0029 0.0108 Nilai tukar Rupee thdp US$ -28.7171 -1.44 0.1654 -0.5983 -2.1929

Trend waktu 88.9612 2.55 0.0193

Impor CPO India t-1 0.727161 5.07 <.0001

R2 =0.91711 F=55.32 DW=1.1836 Dh = 2.928 Keterangan: ESR = Elastisitas Jangka Pendek; ELR = Elastisitas Jangka Panjang;

∂ = perubahan.

Nilai parameter dugaan nilai tukar Rupee terhadap US Dollar adalah -28.7171. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar Rupee terhadap US Dollar

memiliki hubungan yang negatif terhadap impor CPO India. Respon impor CPO India terhadap nilai tukar India terhadap US Dollar adalah inelastis dalam jangka pendek (-0.5983) dan jangka panjang elastis (-2.1929), artinya bahwa nilai tukar India terhadap US Dollar sebesar satu persen akan menurunkan impor CPO India dalam jangka pendek 0.5983 persen dan jangka panjang 2.1929 persen. Jadi peningkatan nilai tukar India terhadap US Dollar dalam jangka panjang memiliki dampak yang besar terhadap impor CPO India.

Berdasarkan hasil pendugaan pada Tabel 22 diketahui bahwa konsumsi CPO India dipengaruhi oleh Impor CPO India (CPOMIND), pendapatan perkapita penduduk India, dan lag konsumsi CPO India (LCPOCIND). Tanda parameter dugaan sesuai dengan yang diharapkan dan hanya peubah jumlah impor CPO India yang memberi pengaruh yang berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.01. Tabel 22. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Konsumsi Crude Palm Oil India

(CPOCIND)

Peubah Koefisien t Value Pr > |t| ESR ELR

Intersep -309.002 -0.74 0.47

Impor CPO India 1.079924 6.61 <.0001 1.0326 1.0866

GDP India 0.208026 0.47 0.6458 0.0747 0.0786

Konsumsi CPO India t-1 0.049672 0.31 0.7625

R2 =0.96384 F=186.59 DW=1.30185 Dh= 2.689 Keterangan: ESR = Elastisitas Jangka Pendek; ELR = Elastisitas Jangka Panjang

Nilai parameter dugaan impor CPO India adalah 1.0799. Hal ini menunjukkan bahwa impor CPO India memiliki hubungan yang positif terhadap konsumsi CPO India. Respon konsumsi CPO India terhadap impor CPO dunia adalah elastis dalam jangka pendek (1.0326) jangka panjang (1.0866), artinya bahwa impor CPO India sebesar satu persen akan meningkatkan konsumsi CPO India dalam jangka pendek 1.0326 persen dan jangka panjang 1.0866 persen. Jadi

125

peningkatan impor CPO India dalam jangka pendek dan jangka panjang memiliki dampak yang besar terhadap konsumsi CPO India.

6.3.1.2 Belanda

Hasil pendugaan parameter dan elastisitas dari peubah-peubah yang mempengaruhi impor CPO Belanda dapat dilihat pada Tabel 23. Impor CPO Belanda dipengaruhi oleh harga riil CPO dunia (WCPOPR), dan lag Impor CPO Belanda (LCPOMBLD). Tanda parameter dugaan sesuai dengan yang diharapkan dan hanya lag impor Belanda memberi pengaruh nyata pada taraf α = 0.01.

Nilai parameter dugaan harga riil CPO dunia adalah -0.0632. Hal ini menunjukkan bahwa harga riil CPO dunia memiliki hubungan yang negatif terhadap impor CPO Belanda. Respon impor CPO Belanda terhadap harga riil CPO dunia adalah inelastis dalam jangka pendek (-0.0544), artinya bahwa kenaikan harga riil CPO dunia sebesar satu persen akan menurunkan impor CPO Belanda dalam jangka pendek 0.0544 persen. Jadi peningkatan harga riil CPO dunia dalam jangka pendek memiliki dampak yang kecil terhadap impor CPO Belanda.

Tabel 23. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Impor Crude Palm Oil Belanda (CPOMBLD)

Peubah Koefisien t Value Pr > |t| ESR

Intersep 67.81701 1.7 0.1038

Harga CPO di pasar dunia -0.06322 -1.24 0.2267 -0.0544

Impor CPO Belandat-1 1.04298 41.81 <.0001

R2 =0.98864 F=957.73 DW=2.0298 Dh=-0.075 Keterangan: ESR = Elastisitas Jangka Pendek; ELR = Elastisitas Jangka Panjang

Konsumsi CPO Belanda dipengaruhi oleh impor CPO Belanda (CPOMBLD), pendapatan perkapita Belanda (GDPBLDR), dan lag konsumsi CPO Belanda (LCPOCBLD). Tanda parameter dugaan sesuai dengan yang

diharapkan. Secara statistik peubah impor CPO Belanda lag konsumsi CPO Belanda memberikan pengaruh yang secara statistik berbeda nyata pada taraf α = 0.05 dan α = 0.01, secara lebih rinci disajikan pada Tabel 24.

Nilai parameter dugaan impor CPO Belanda adalah 0.3224. Hal ini menunjukkan bahwa impor CPO Belanda memiliki hubungan yang positif terhadap konsumsi CPO Belanda. Respon konsumsi CPO Belanda terhadap impor CPO Belanda adalah inelastis dalam jangka pendek (0.3685) namun untuk jangka panjang elastis (2.3005), artinya bahwa kenaikan impor CPO Belanda sebesar satu persen akan meningkatkan konsumsi CPO Belanda dalam jangka pendek 0.3685 persen dan jangka panjang 2.3005 persen. Jadi peningkatan impor CPO Belanda dalam jangka panjang memiliki dampak yang besar terhadap konsumsi CPO Belanda.

Tabel 24. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Konsumsi CPO Belanda (CPOCBLD)

Peubah Koefisien t Value Pr > |t| ESR ELR

Intersep -448.286 -0.96 0.3455

Impor CPO Belanda 0.322396 2.23 0.037 0.3685 2.3005 GDP Belanda 0.014986 0.82 0.4191 0.6281 3.9214 Konsumsi CPO Belanda t-1 0.839838 6.45 <.0001

R2 =0.97782 F=308.64 DW=2.33327 Dh= -1.098 Keterangan: ESR = Elastisitas Jangka Pendek; ELR = Elastisitas Jangka Panjang

Nilai parameter dugaan pendapatan perkapita Belanda adalah 0.0150. Hal ini menunjukkan bahwa impor CPO Belanda memiliki hubungan yang positif terhadap konsumsi CPO Belanda. Respon konsumsi CPO Belanda terhadap pendapatan perkapita Belanda adalah inelastis dalam jangka pendek (0.6281) jangka panjang elastis (3.9214), artinya bahwa pendapatan perkapita Belanda sebesar satu persen akan meningkatkan konsumsi CPO Belanda dalam jangka pendek 0.6281 persen dan jangka panjang 3.9214 persen. Jadi peningkatan impor

127

CPO Belanda dalam jangka panjang memiliki dampak yang besar terhadap konsumsi CPO Belanda.

6.3.1.3 Blok China

Hasil pendugaan parameter dan elastisitas dari peubah-peubah yang mempengaruhi Impor CPO China dapat dilihat pada Tabel 25. Impor CPO China dipengaruhi oleh harga riil CPO dunia (WCPOPR), dan lag impor CPO China (LCPOMCHN). Tanda parameter dugaan sesuai dengan yang diharapkan dan secara statistik lag impor CPO China memberi pengaruh nyata pada taraf α = 0.01. Nilai parameter dugaan harga riil CPO dunia adalah -0.4089. Hal ini menunjukkan bahwa harga riil CPO dunia memiliki hubungan yang negatif terhadap impor CPO China. Respon impor CPO China terhadap harga riil CPO dunia adalah elastis dalam jangka pendek (-0.1234), artinya bahwa kenaikan harga riil CPO dunia sebesar satu persen akan menurunkan impor CPO China dalam jangka pendek 0.1234 persen. Jadi peningkatan harga riil CPO dunia dalam jangka pendek dan jangka panjang memiliki dampak yang besar terhadap impor CPO China.

Tabel 25. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Impor Crude Palm Oil China (CPOMCHN)

Peubah Koefisien t Value Pr > |t| ESR

Intersep 380.4841 1.59 0.1254

Harga CPO di pasar dunia -0.40889 -1.26 0.2224 -0.1234

Impor CPO China t-1 1.053616 22.61 <.0001

R2 =0.9611 F=271.12 DW=2.0962 Dh= -0.247

Keterangan: ESR = Elastisitas Jangka Pendek

Konsumsi CPO China dipengaruhi oleh impor CPO China (CPOMCHN), pendapatan perkapita China (GDPCHNR), dan lag konsumsi CPO China (LCPOCCHN). Tanda parameter dugaan sesuai dengan yang diharapkan. Peubah

impor CPO China, pendapatan perkapita China secara statistik berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.01.

Tabel 26. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Konsumsi Crude Palm Oil China (CPOCCHN)

Peubah Koefisien t Value Pr > |t| ESR ELR

Intersep -398.794 -2.62 0.0161

Impor CPO China 0.81104 10.07 <.0001 0.8402 0.9426

GDP China 0.484747 2.63 0.0156 0.2691 0.3019

Konsumsi CPO China t-1 0.108682 1.14 0.2681

R2 =0.99515 F=1437.50 DW=1.7315 Dh= 0.764 Keterangan: ESR = Elastisitas Jangka Pendek; ELR = Elastisitas Jangka Panjang

Nilai parameter dugaan impor CPO China adalah 0.81104. Hal ini menunjukkan bahwa impor CPO China memiliki hubungan yang positif terhadap konsumsi CPO China. Respon konsumsi CPO China terhadap impor CPO dunia adalah elastis dalam jangka pendek (0.8402) jangka panjang elastis (0.9426), artinya bahwa kenaikan impor CPO China sebesar satu persen akan menurunkan konsumsi CPO China dalam jangka pendek 0.8402 persen dan jangka panjang 0.9426 persen. Jadi peningkatan impor CPO China dalam jangka pendek dan jangka panjang berdampak kecil terhadap impor CPO China.

6.3.2 Blok Importir Utama Karet Alam Indonesia

6.3.2.1 Blok Amerika Serikat

Hasil pendugaan parameter dan elastisitas dari peubah-peubah yang mempengaruhi impor karet alam Amerika Serikat dapat dilihat pada Tabel 27. Impor karet alam Amerika Serikat dipengaruhi oleh harga dunia karet alam (WRETPR), trend waktu (TREND), dan lag impor karet alam Amerika Serikat (LRETMUSA). Tanda parameter dugaan dari masing-masing peubah sesuai dengan yang diharapkan. Secara statistik hanya peubah trend waktu yang

129

memberikan pengaruh yang nyata, sedangkan peubah harga riil karet alam dunia dan lag impor karet alam tidak nyata.

Tabel 27. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Impor Karet Alam Amerika (RETMUSA)

Peubah Koefisien t Value Pr > |t| ESR ELR

Intersep 808.0887 3.62 0.0016

Harga karet di pasar dunia -0.97754 -1.07 0.2973 -0.0727 -0.0710

Trend waktu 19.95979 3.71 0.0013

Impor karet USA t-1 -0.02386 -0.09 0.9255

R2 =0.74988 F=20.99 DW=1.9191

Keterangan: ESR = Elastisitas Jangka Pendek; ELR = Elastisitas Jangka Panjang Nilai parameter dugaan harga riil karet alam dunia adalah -0.97754. Hal ini menunjukkan bahwa harga riil karet alam dunia memiliki hubungan yang negatif terhadap impor karet alam Amerika Serikat. Respon impor karet alam Amerika Serikat terhadap harga riil karet alam dunia adalah inelastis dalam jangka pendek (-0.0727), jangka panjang (-0.0710), artinya bahwa kenaikan harga riil karet alam dunia sebesar satu persen akan menurunkan impor karet alam Amerika Serikat dalam jangka pendek 0.0727 persen dan jangka panjang 0.0710 persen. Jadi peningkatan harga riil karet alam dunia dalam jangka pendek dan jangka panjang memiliki dampak yang sangat kecil terhadap impor karet alam Amerika Serikat.

Nilai parameter dugaan koefisien peubah teknologi (proksi melalui trend waktu) adalah 19.9598. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi memiliki hubungan yang positif terhadap impor karet alam Amerika Serikat. Respon impor karet alam Amerika Serikat terhadap peningkatan teknologi adalah inelastis dalam jangka pendek (0.2816), jangka panjang (0.2750), artinya bahwa kecenderungan peningkatan teknologi sebesar satu persen akan meningkatkan impor karet alam Amerika Serikat dalam jangka pendek 0.2816 persen dan jangka panjang 0.2750

persen. Jadi peningkatan teknologi dalam jangka pendek dan jangka panjang memiliki dampak yang sangat kecil terhadap impor karet alam Amerika Serikat. Tabel 28. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Konsumsi Karet Alam Amerika

(RETCUSA)

Peubah Koefisien t Value Pr > |t| ESR ELR

Intersep -178.938 -0.56 0.5786

Impor karet USA 0.637217 5.91 <.0001 0.6535 1.0079

GDP USA 0.004482 0.85 0.4069 0.1853 0.2857

Konsumsi karet USA t-1 0.35166 3.27 0.0037

R2 =0.91124 F =71.87 DW=1.7658 Dh= 0.694 Keterangan: ESR = Elastisitas Jangka Pendek; ELR = Elastisitas Jangka Panjang

Konsumsi karet alam Amerika Serikat dipengaruhi oleh impor karet alam Amerika Serikat (RETMUSA), jumlah penduduk Amerika Serikat (PDKUS), dan lag konsumsi karet alam Amerika Serikat (LRETCUSA). Tanda parameter dugaan sesuai dengan yang diharapkan. Secara statistik peubah impor karet alam Amerika Serikat dan lag konsumsi karet alam Amerika Serikat berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.01, secara lebih rinci disajikan pada Tabel 28.

Nilai parameter dugaan impor karet alam Amerika Serikat adalah 0.6372. Hal ini menunjukkan bahwa impor karet alam Amerika Serikat memiliki hubungan yang positif terhadap konsumsi karet alam Amerika Serikat. Respon konsumsi karet alam Amerika Serikat terhadap impor karet alam Amerika Serikat adalah inelastis dalam jangka pendek (0.6535), namun elastis untuk jangka panjang (1.0079), artinya bahwa kenaikan harga riil karet alam dunia sebesar satu persen akan meningkatkan konsumsi karet alam Amerika Serikat dalam jangka pendek sebesar 0.6535 persen dan jangka panjang sebesar 1.0079 persen. Jadi peningkatan impor karet alam Amerika Serikat dalam jangka panjang memiliki dampak yang besar terhadap konsumsi karet alam Amerika Serikat.

131

6.3.2.2 Blok Jepang

Hasil pendugaan parameter dan elastisitas dari peubah-peubah yang mempengaruhi impor karet alam Jepang dapat dilihat pada Tabel 29. Impor karet alam Jepang dipengaruhi oleh harga dunia karet alam (WRETPR), nilai tukar riil mata uang Yen Jepang terhadap US Dollar (ERJR), dan lag impor karet alam Jepang (LRETMJPG). Tanda parameter dugaan sesuai dengan yang diharapkan. Secara statistik hanya lag Impor karet alam Jepang yang berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.01.

Nilai parameter dugaan lag harga riil karet alam dunia adalah -0.1634. Hal ini menunjukkan bahwa harga riil karet alam dunia memiliki hubungan yang negatif terhadap impor karet alam Jepang. Respon impor karet alam Jepang terhadap harga riil karet alam dunia adalah inelastis baik jangka pendek (-0.0169) maupun jangka panjang (-0.1552), artinya bahwa kenaikan harga riil karet alam dunia sebesar satu persen akan menurunkan impor karet alam Jepang dalam jangka pendek 0.0169 persen dan jangka panjang 0.1552 persen. Jadi peningkatan harga riil karet alam dunia dalam jangka pendek dan jangka panjang memiliki dampak yang sangat kecil terhadap impor karet alam Jepang.

Tabel 29. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Impor Karet Alam Jepang (RETMJPG)

Peubah Koefisien t Value Pr > |t| ESR ELR

Intersep 121.3821 1.57 0.1315

Harga karet dipasar dunia t-1 -0.1634 -0.4 0.6910 -0.0169 -0.1552 Nilai tukar Yen thdp US$ -0.1863 -0.39 0.6993 -0.0271 -0.2495

Impor karet Jepang t-1 0.8912 11.31 <.0001

R2 =0.86587 F=45.19 DW=2.3129 Dh= 0.851 Keterangan: ESR = Elastisitas Jangka Pendek; ELR = Elastisitas Jangka Panjang

Nilai parameter dugaan nilai tukar Yen Jepang (ERJR) adalah -0.1863. Hal ini menunjukkan bahwa nilai tukar Yen Jepang terhadap US Dollar memiliki

hubungan yang positif terhadap impor karet alam Jepang. Respon impor karet alam Jepang terhadap peningkatan nilai tukar adalah inelastis dalam jangka pendek (-0.0271), jangka panjang (-0.2495), artinya bahwa kecenderungan peningkatan teknologi sebesar satu persen akan meningkatkan impor karet alam Jepang dalam jangka pendek 0.0271 persen dan jangka panjang 0.2495 persen. Jadi peningkatan nilai tukar dalam jangka pendek dan jangka panjang hanya berdampak kecil terhadap impor karet alam Jepang.

Konsumsi karet alam Jepang dipengaruhi oleh impor karet alam Jepang (RETMJPG) dan lag konsumsi karet alam Jepang (LRETCJPG). Tanda parameter dugaan sesuai dengan yang diharapkan. Secara statistik peubah pendapatan perkapitaimpor karet alam Jepang dan lag konsumsi karet alam Jepang berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.01, secara lebih rinci disajikan pada Tabel 30. Tabel 30. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Konsumsi Karet Alam Jepang

(RETCJPG)

Peubah Koefisien t Value Pr > |t| ESR ELR

Intersep -95.3444 -1.12 0.2757

Impor karet Jepang 0.6305 3.31 0.0032 0.6508 1.2989

Konsumsi karet Jepang t-1 0.4989 3.46 0.0022

R2 =0.82822 F =53.04 DW=1.8485 Dh= 0.546 Keterangan: ESR = Elastisitas Jangka Pendek; ELR = Elastisitas Jangka Panjang

Nilai parameter dugaan impor karet alam Jepang adalah 0.6305. Hal ini menunjukkan bahwa impor karet alam Jepang memiliki hubungan yang positif terhadap konsumsi karet alam Jepang. Respon konsumsi karet alam Jepang terhadap impor karet alam Jepang adalah inelastis dalam jangka pendek (0.6508), namun elastis untuk jangka panjang (1.2989), artinya bahwa kenaikan harga riil karet alam dunia sebesar satu persen akan meningkatkan konsumsi karet alam Jepang dalam jangka pendek sebesar 0.6508 persen dan jangka panjang sebesar

133

1.2989 persen. Jadi peningkatan impor karet alam Jepang dalam jangka panjang memiliki dampak yang besar terhadap konsumsi karet alam Jepang.

6.3.2.3 China

Hasil pendugaan parameter dan elastisitas dari peubah-peubah yang mempengaruhi impor karet alam China dapat dilihat pada Tabel 31. Impor karet alam China dipengaruhi oleh lag harga dunia karet alam (LWRETPR), nilai tukar riil mata uang Yuan China terhadap US Dollar (ERCR), dan lag impor karet alam China (LRETMCHN). Tanda parameter dugaan sesuai dengan yang diharapkan. Secara statistik harga dunia karet alam berbeda nyata dengan nol pada taraf α = 0.15 sedangkan peubah lag impor karet alam China berbeda nyata dengan nol pada taraf nyata α = 0.01.

Tabel 31. Hasil Pendugaan Parameter Fungsi Impor Karet Alam China

Dokumen terkait