HASIL DAN ANALISIS DATA
B. Hasil Analisa Data 1. Hasil Observasi
Observasi dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2018 sampai 3 maret 2018 di wilayah RT 002 RW 004, Parung Bingung, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas. Wilayah RT 002 Rw 004 ini cukup luas, lingkungannya yang cukup baik tanpa lingkungan kumuh, dan terdiri dari 100 Kepala Keluarga (KK). Terdapat satu musholah di daerah tersebut, serta padat penduduknya. Observasi ini tidak hanya memperhatikan bagaimana keadaan lingkungan masyarakatnya saja melainkan wilayah dimana warga yang sebagai narasumber dari penelitian yang diteliti. Data yang diperoleh dari hasil observasi oleh peneliti adalah sebagai berikut :
46
Tempat yang diobservasi peneliti adalah warga lingkungan Rt 002 Rw 004. Dalam observasi, peneliti melihat lingkungan warga yang akan dilakukan penelitian cukup baik. Dirumah mereka memiliki fasilitas serta keadaan lingkungan yang cukup mampu dalam ekonomi tingkat sosial serta dalam masyarakat. Tempat sekitar warga yang akan dilakukan penelitian cukup baik. Di sana juga terdapat musholah yang dijadikan sebagai tempat pengajian oleh warga sekitar, dan setiap minggu hari senin pagi ada pengajian ibu-ibu, setiap sore harinya ada pengajian anak-anak dan remaja, dan setiap sebulan sekali ada mabit yang mana pada saat itu orang tua dan anak-anaktadarus bersama, namun untuk yang anak-anaknya menginap di musholahuntuk melaksanakan sholat tahajud bersama. Pengajian disana pun tidak hanya dilakukan di musholah saja, tapi ada juga pengajian yang dilakukan di setiap rumah secara bergantian yang diadakan setiap minggu pagi saat shubuh.
b. Hasil Observasi Waktu
Kegiatan ini dilaksanakan pada waktu tertentu, yaitu pada siang hari karena yang peneliti wawancara adalah para ibu rumah tangga, namun ada juga seorang ayah yang diwawancarai sehingga untuk yang satu ini dilaksanakan pada malam hari, dikarekan sang ibu tidak ingin diwawancara. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga minggu. Penelitian dilaksanakan dengan baik dan dilakukan pada saat narasumber sedang tidak melakukan kegiatan yang rutin dilakukan atau saat sedang senggang.
47 c. Hasil Observasi Pelaku
Observasi yang dilakukan beberapa pengamatan dimana
lingkungan serta tempat narasumber berada di tempat, sehingga perilaku serta apa yang diterliti sesuai apa adanya. Warga yang terlibat dalam kegiatan ini adalah orang tua yang memiliki anak usia 10 – 11 tahun. d. Hasil Observasi Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan orang tua adalah ayah bekerja, ibu mengurus rumah tangga, hampir sebagian orang tua yang diteliti seperti itu. Sehingga, hanya ibu yang memiliki waktu luang banyak yang dapat mendampingi dan memantau anaknya dirumah, adapun sang ayah, biasanya mendampingi setelah pulang kerja. Sedangkan dalam keseharian anak, anak bersekolah, kemudian anak bermain dan mengaji, namun ada juga anak yang mengikuti les atau pelajaran tambahan di luar sekolah.
e. Rangkaian yang dilakukan pelaku
Dalam kesehariannya, orang tua menyempatkan waktu untuk selalu mendampingi anak, namun, tidak setiap waktu didampingi, karena orang tua memiliki kesibukan masing-masing.Meski begitu, anak tetap didampingi dan dipantau secara maksimal oleh orang tua. Orang tua pun biasa mendampingi anak ketika belajar, bergaul dengan lingkungannya, serta mengawasi anak ketika bermain dengan teman-temannya.
Dalam keseharian anak, anak sehabis pulang sekolah bermain dengan teman-temannya yang lain, entah itu bermain bola, main kartu
48
gambar, genteng tujuh, petak umpet dan permainan lainnya yang menurut mereka asyik untuk dimainkan, atau mereka hanya mengobrol dan cerita tentang pengalamannya. Namun, ada juga anak yang sehabis pulang sekolah mengikuti les tambahan di luar sekolah mengenai mata pelajaran di sekolah. Lalu, setelah mereka pulang bermain atau les, mereka biasanya akan pergi ke musholah untuk mengaji.
2. Hasil Data Wawancara
Peneliti melakukan wawancara pada warga Rt 002 Rw 004, Kelurahan Rangkapan Jaya Baru, Kecamatan Pancoran Mas, Depok, yaitu mewawancarai orang tua yang memiliki anak berusia 10 – 11 tahun. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam
memperkenalkan pendidikan seks dini kepada anak usia 10 – 11 tahun. a. Hasil wawancara dengan Orang Tua
Tabel 4.1
Data – data Orang Tua yang di Wawancara
No Nama Sebagai Alamat Tanggal
1. Su Orang Tua Rt 002/004 06 maret 2018
2. St Orang Tua Rt 002/004 06 maret 2018
3. Ta Orang Tua Rt 002/004 06 maret 2018
4. Sn Orang Tua Rt 002/004 06 maret 2018
49
6. Ay Orang Tua Rt 002/004 06 maret 2018
7. El Orang Tua Rt 002/004 07 maret 2018
8. Dd Orang Tua Rt 002/004 07 maret 2018
9. Ns Orang Tua Rt 002/004 08 maret 2018
10. Hl Orang Tua Rt 002/004 08 maret 2018
Hasil wawancara dengan orang tua adalah sebagai berikut : 1) Wawancara dengan Ibu. Su
a) Pertanyaan :“Bagaimana Ibu/Bapak memberikan contoh sikap yang baik dan tidak baik kepada anak ?”
Jawaban : “ya di bilangin aja setiap hari gini, kalo yang salah jangan dikerjain yang bener ya dikerjain kan gitu, mudah-mudahan si lulut, ngaji yang bener sama rajin sekolah ”.
b) Pertanyaan : “Bagaimana cara Ibu/Bapak mendidik anak ?”
Jawaban : “ya kalo saya si ngomong gitu mba, ya ngocehlah gitu maksudnya mba, jadi sambil ngomong tapi kitanya juga ngasih contoh gitu mba, misalnya shalat ya gak perlu dibilangin tapi kitanya juga ngajakin dia shalat bareng, jadi dianya juga ngerti”. c) Pertanyaan : “Menurut Ibu/Bapak sudahkah Anda mengenalkan
perbedaan antara jenis kelamin perempuan dan laki-laki kepada anak sejak dini?”
50
Jawaban : “Kalo saya si udah, soalnya saya bilang gak boleh mandi bareng apalagi sama kakaknya juga gak boleh gitu, walaupun sodara dan sama-sama perempuan, “.
d) Pertanyaan :“Bagaimana cara orang tua mengenalkan bagian-bagian tubuh kepada anak ?”
Jawaban : “Saya si gak terlalu memberitahukan hal tersebut, cuma saya bilang gini “nih kakak kalo udah besar gini de, nanti dadanya membesar dan akan mengalami haid,” gitu mba “.
e) Pertanyaan :“Bagaimana cara orang tua menjelaskan bagian-bagian tubuh kepada anak ?”
Jawaban : “Kalo saya gini mba ngomongnya ama kakaknya ni, kan kakak nya suka ngomong gini “bu aku ni dada nya udah besar “. “oh ya kalo kayak gini berarti kakak udah harus pake bra, terus kalo mandi juga jangan bareng sama ade, pake baju juga jangan sampe keliatan sama ade”, gitu mba”.
f) Pertanyaan : “Kapan orang tua menjelaskan bagian mana yang boleh disentuh oleh orang lain dan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain?”
Jawaban : “Kalo saya si ya begitu mereka udah pada masuk SD udah saya kasih tau gitu mba”.
51
g) Pertanyaan :“Bagaimana cara orang tua menjelaskan bagian mana yang boleh disentuh oleh orang lain dan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain ?”
Jawaban : “ya saya si bilangin aja mba jangan sembarangan orang menyentuh dia, apalagi saat bermain ya saya bilangin ke temannya juga jangan megang-megang sembarangan”.
h) Pertanyaan : “Bagaimana orang tua menjelaskan jika ada orang lain yang tanpa izin memegang alat kelamin dia dan anak lainnya ?”
Jawaban : “ya kalo itu si saya marahin mba, maksudnya ya saya bilangin gitu jangan megang-megang sembarangan.”
i) Pertanyaan :“Perlukah anak diajarkan tentang cara menjaga diri dari pelecehan seksual ?”
Jawaban : “Perlu banget”.
j) Pertanyaan : “Bagaimana orang tua menjelaskan cara untuk menjaga diri dari pelecehan seksual ?”
Jawaban : “Ya setiap hari kita bilangin kalo mau sekolah atau main, kita pesan hati-hati kalo main, kalo di sekolah bergaulnya harus liat-liat”.
k) Pertanyaan : “Perlukah anak diajarkan tentang cara menjaga aurat sejak dini ?”
52
l) Pertanyaan :“Usia berapakah sebaiknya anak diajarkan untuk menutup aurat ?”
Jawaban : “Ya sejak SD mba udah di kasih tau”.
m) Pertanyaan : “Bagaimana Anda mengajarkan anak untuk menjaga atau melindungi alat kelamin atau bagian vital lainnya ?”
Jawaban : “ya dikasih tau kalo misalkan mau keluar rumah tuh pake bajunya yang rapi yang menutup aurat jangan yang terbuka bajunya gitu”.
n) Pertanyaan :“Menurut Bapak/Ibu apakah pendidikan seks dapat mencegah terjadinya perilaku seks bebas ?”
Jawaban : “Insya Allah ya bisa”.
o) Pertanyaan : “Apakah Anda membatasi anak dalam bergaul dan bermain dengan lawan jenis ?”
Jawaban : “Ya gak juga cuma kita awasin aja, mau main mah sama siapa aja, yang penting mah di awasin mainnya”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Su, dapat disimpulkan bahwa orang tua selalu mengingatkan kepada anak tentang mana sikap yang baik dan tidak baik, juga memberikan contoh dengan mengajaknya melakukan hal yang baik bersama-sama. Orang tua juga sudah mengenalkan perbedaan jenis kelamin antara perempuan dan laki-laki, juga mengenalkan dan menjelaskan bagian-bagian tubuh dengan contohnya. Lalu sejak anak memasuki usia Sekolah Dasar, orang tua sudah menjelaskan
53
untuk menutup aurat dan menjaga diri dengan tidak membiarkan orang lain menyentuh dirinya sembarangan, kecuali bagian tubuh yang boleh disentuh.
Menurut mereka pun dengan menutup aurat atau berpakaian yang tertutup, dapat melindungi anak dari pelecehan seksual dan mengajarkan anak untuk selalu menjaga diri dari hal-hal yang tidak diinginkan. Setiap harinya orang tua selalu mengingatkan anak untuk tetap berhati-hati dalam bergaul atau bertemu dengan orang asing, baik itu di sekolah maupun di rumah. Namun, biarpun begitu orang tua juga tidak membatasi anak untuk bermain dengan siapa saja, karena mereka tetap mengawasi anaknya sehingga dapat mengetahui dengan siapa anaknya bermain.
2) Wawancara dengan Ibu. St
a) Pertanyaan : “Bagaimana Ibu/Bapak memberikan contoh sikap yang baik dan tidak baik kepada anak ?”.
Jawaban : “Ya dikasih tau mba mana sikap yang baik, mana yang gak baik, di omongin aja gitu ke anaknya”.
b) Pertanyaan : “Bagaimana cara Ibu/Bapak mendidik anak ?”
Jawaban : “ya itu tadi dibilangin aja ke anaknya mana sikap yang baik dan tidak baik”.
54
c) Pertanyaan : “Menurut Ibu/Bapak sudahkah Anda mengenalkan perbedaan antara jenis kelamin perempuan dan laki-laki kepada anak sejak dini?”
Jawaban : “Sudah”.
d) Pertanyaan : “Bagaimana cara orang tua mengenalkan bagian-bagian tubuh kepada anak ?”
Jawaban : “ya kasih tau dengan contohnya juga kaya gimana”.
e) Pertanyaan : “Bagaimana cara orang tua menjelaskan bagian-bagian tubuh kepada anak ?”
Jawaban : “ya saya jelasin dengan di kasih tau sama fungsinya juga ka, kaya tangan yang gunanya buat makan dan yang lainnya”.
f) Pertanyaan : “Kapan orang tua menjelaskan bagian mana yang boleh disentuh oleh orang lain dan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain?”
Jawaban : “Umur 4 th”.
g) Pertanyaan : “Bagaimana cara orang tua menjelaskan bagian mana yang boleh disentuh oleh orang lain dan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain ?”
Jawaban : “ya di jelasin secara terang dan jelas aja bagian mana yang boleh disentuh dan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain”.
h) Pertanyaan : “Bagaimana orang tua menjelaskan jika ada orang lain yang tanpa izin memegang alat kelamin dia dan anak lainnya ?”
55
Jawaban : “diberikan penjelasan bahwa gak boleh sembarang orang menyentuh dia termasuk alat kelaminnya, karena itu gak sopan, dan ya harus hati-hati dalam bermain”.
i) Pertanyaan : “Perlukah anak diajarkan tentang cara menjaga diri dari pelecehan seksual ?”
Jawaban : “Perlu dan wajib”.
j) Pertanyaan : “Bagaimana orang tua menjelaskan cara untuk menjaga diri dari pelecehan seksual ?”
Jawaban : “berikan pengertian dan penjelasan bahwa anak harus berhati-hati dalam bermain, juga terhadap orang yang tidak dikenal”. k) Pertanyaan : “Perlukah anak diajarkan tentang cara menjaga aurat
sejak dini ?”
Jawaban : “Perlu dan wajib”.
l) Pertanyaan : “Usia berapakah sebaiknya anak diajarkan untuk menutup aurat ?”
Jawaban : “Sejak kecil”.
m) Pertanyaan : “Bagaimana Anda mengajarkan anak untuk menjaga atau melindungi alat kelamin atau bagian vital lainnya ?”
Jawaban : “Jangan mengumbar aurat atau berpakaian yang terbuka”. n) Pertanyaan : “Menurut Bapak/Ibu apakah pendidikan seks dapat
mencegah terjadinya perilaku seks bebas ?” Jawaban : “Iya bisa mencegah”.
56
o) Pertanyaan : “Apakah Anda membatasi anak dalam bergaul dan bermain dengan lawan jenis ?”
Jawaban : “Iya dibatasi dan diawasi”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu St, bahwa orang tua mendidik anaknya dan memberikan contoh yang baik dan tidak baik melalui ucapan atau nasihat. Orang tua juga sudah mengenalkan perbedaan jenis kelamin antara perempuan dan laki-laki sejak dini, mengenalkan dan menjelaskan bagian-bagian tubuh dengan fungsinya juga seperti tangan yang berguna untuk berjabat tangan. Serta menjelaskan bahwa ada bagian tubuh yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain, dan tidak boleh sembarang orang menyentuh dirinya, terutama bagian alat kelamin atau bagian vital lainnya karena itu tidak sopan.
Orang tua juga setuju bahwa anak perlu diajarkan tentang menjaga diri dari pelecehan seksual, untuk itulah sejak kecil orang tua sudah mengajarkan anak untuk menutup aurat dan berpakaian yang tertutup
dan rapi dalam langkah melindungi anak dari pelecehan
seksual.Menurut orang tua pun pemberian pendidikan seks kepada anak dapat mencega terjadinya perilaku seks bebas yang terjadi pada anak-anak di bawah umur.Sebab itu juga, orang tua membatasi pergaulan anak dan mengawasi anak bermain dengan siapa saja. 3) Wawancara dengan Ibu.Ta
57
a) Pertanyaan : “Bagaimana Ibu/Bapak memberikan contoh sikap yang baik dan tidak baik kepada anak ?”
Jawaban : “Saya kasih tau terus ya di bilangin aja gitu yang baik begini, yang gak baik begini, terus yang baik mah boleh dikerjain, kalo yang gak baik ya gak boleh dikerjain gitu”.
b) Pertanyaan : “Bagaimana cara Ibu/Bapak mendidik anak ?”
Jawaban : “Mendidik anaknya ya dibilangin harus nurut sama orang tua, harus baik, gak boleh macem-macem sama orang tua diluar rumah juga sama, apalagi anak cewe mah waduh wanti-wanti dah neng”.
c) Pertanyaan : “Menurut Ibu/Bapak sudahkah Anda mengenalkan perbedaan antara jenis kelamin perempuan dan laki-laki kepada anak sejak dini?”
Jawaban : “Udah dibilangin gini kalo perempuan begini, laki-laki begini, ya di contohin aja gitu neng”.
d) Pertanyaan : “Bagaimana cara orang tua mengenalkan bagian-bagian tubuh kepada anak ?”
Jawaban : “ya dibilanginaja sambil ngasih liat contohnya dan kasih tau nama bagian-bagian tubuhnya juga”.
e) Pertanyaan : “Bagaimana cara orang tua menjelaskan bagian-bagian tubuh kepada anak ?”
Jawaban : “ya dijelasin aja sama fungsinya juga gitu yang ini apa namanya terus buat apa gunanya gitu”.
58
f) Pertanyaan : “Kapan orang tua menjelaskan bagian mana yang boleh disentuh oleh orang lain dan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain?”
Jawaban : “ya dari kecil si udah dijelasin mulu neng karena kan dia perempuan gitu jadi ya wanti-wanti aja gitu”.
g) Pertanyaan : “Bagaimana cara orang tua menjelaskan bagian mana yang boleh disentuh oleh orang lain dan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain ?”
Jawaban : “dikasih tau kalo dia gakboleh sembarangan ngumbar aurat kepada orang lain juga keluarga sendiri, dan jangan biarin orang lain menyentuh bagian tubuh yang tidak boleh disentuh”.
h) Pertanyaan : “Bagaimana orang tua menjelaskan jika ada orang lain yang tanpa izin memegang alat kelamin dia dan anak lainnya ?”
Jawaban : “ya saya bilangin “awas kamu kalo di sekolah ke, temennya cowo ke, di mana gitu pokoknya, kamu harus bisa ngejaga diri”, ya gak boleh macem-macemlah neng pokoknya kalo sama cowok mah”. i) Pertanyaan : “Perlukah anak diajarkan tentang cara menjaga diri dari
pelecehan seksual ?”
Jawaban : “iya harus itu mah perlu dah”.
j) Pertanyaan : “Bagaimana orang tua menjelaskan cara untuk menjaga diri dari pelecehan seksual ?”
Jawaban : “ya dibilangin dengan jelas untuk berpakaian yang rapi dan tertutup gak boleh sembarangan ngumbar aurat kepada siapapun”.
59
k) Pertanyaan : “Perlukah anak diajarkan tentang cara menjaga aurat sejak dini ?”
Jawaban : “iya perlu, lagian kan dia juga sekolahnya di madrasah ya neng, jadi paling ya kalo dirumah doang yang gak pake jilbab mah, kalo keluar rumah pergi jauh mah tetep pake jilbab”.
l) Pertanyaan : “Usia berapakah sebaiknya anak diajarkan untuk menutup aurat ?”
Jawaban : “ya dari mulai sekolah dasar neng udah diajarin buat nutup aurat”.
m) Pertanyaan : “Bagaimana Anda mengajarkan anak untuk menjaga atau melindungi alat kelamin atau bagian vital lainnya ?”
Jawaban : “ya dengan berpakaian yang rapi dan menutup aurat, juga gak boleh sembarangan ngumbar aurat sama cowo gitu”.
n) Pertanyaan : “Menurut Bapak/Ibu apakah pendidikan seks dapat mencegah terjadinya perilaku seks bebas ?”
Jawaban : “Iya bisa mencegah perilaku seks bebas”.
o) Pertanyaan : “Apakah Anda membatasi anak dalam bergaul dan bermain dengan lawan jenis ?”
Jawaban : ”Iya membatasi, makanya kalo pergi ke masjid gitu ngaji misalnya ya sama temennya yang cewe”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu. Ta, bahwa orang tua memberitahukan kepada anak mana sikap yang baik dan yang tidak baik juga menjelaskan bahwa sebagai manusia harus mengerjakan
60
suatu hal dan berprilaku yang baik saja, sedangkan yang tidak baik tidak boleh dikerjakan. Cara mendidik orang tua adalah dengan menasehati anak untuk berperilaku yang baik, mentaati dan menghormati orang tua, tidak boleh berbuat atau mengerjakan sesuatu yang dilarang dalam agama saat berada di luar rumah. Orang tua juga sudah mengenalkan perbedaan antara jenis kelamin perempuan dan laki-laki kepada anak sejak dini.Yang kemudian orang tua mengenalkannya dengan memperlihatkan contoh dan nama-nama dari bagian tubuh. Tidak lupa juga orang tua menjelaskannya dengan memberikan penjelasan mengenai fungsi dari bagian-bagian tubuh, agar anak bisa mengetahui dan memahami nama dan fungsi dari bagian-bagian tubuh sendiri.
Sejak kecil anak sudah di kasih tahu dan dijelasin tentang bagian tubuh mana yang boleh disentuh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain. Lalu, orang tua juga menjelaskan bahwa anak tidak boleh sembarangan mengumbar aurat baik itu terhadap keluarga ataupun orang lain. Tidak lupa mereka pun menasehati anaknya untuk berhati-hati sama orang lain, baik itu kepada teman cowoknya sekalipun, hal ini dilakukan untuk mencegah jika ada orang lain yang berani menyentuh tubuhnya. Mereka juga mengatakan bahwa perlu kiranya anak diajarkan untuk menjaga diri dari pelecehan seksual untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Penjelasan tentang cara menjaga diri dari pelecehan seksual pun dijelasin dengan
61
menasehati anak untuk berpakaian yang rapi dan tertutup, tidak boleh sembarangan memperlihatkan aurat kepada siapapun.
Menurut mereka mengajarkan anak untuk menjaga atau menutup aurat itu perlu dilakukan sejak dini atau saat usia sekolah dasar. Untuk itulah mereka menyekolahkan anak mereka ke Madrasah Ibtidaiyah yang mana di sekolah tersebut diwajibkan untuk memakai jilbab dan berpakaian yang tertutup.Hal ini juga merupakan salah satu cara orang tua untuk melindungi atau menjaga alat kelamin atau bagian vital lainnya kepada anak, karena dengan berpakain yang rapi dan tertutup anak bisa terjaga dari pelecehan seksual. Pemberian pendidikan seks pun bisa mencegah terjadinya perilaku seks bebas pada anak. Untuk itulah mereka membatasi pergaulan sang anak.
4) Wawancara dengan Ibu. Sn
a) Pertanyaan : “Bagaimana Ibu/Bapak memberikan contoh sikap yang baik dan tidak baik kepada anak ?”
Jawaban : “ya mencontohkan dengan perilaku yang baik kaya menghormati orang tua, harus sopan, dan tau tata krama yang baik, kalo yang gak baiknya ya bilangin aja buat gak usah dikerjain gitu”. b) Pertanyaan : “Bagaimana cara Ibu/Bapak mendidik anak ?”
Jawaban : “saya si mendidiknya dengan tegas, disiplin dan bertanggung jawab, kaya dia harus rajin belajar, bertanggung jawab sama tugasnya di rumah atau pun di sekolah gitu”.
62
c) Pertanyaan : “Menurut Ibu/Bapak sudahkah Anda mengenalkan perbedaan antara jenis kelamin perempuan dan laki-laki kepada anak sejak dini?”
Jawaban : “Udah”.
d) Pertanyaan : “Bagaimana cara orang tua mengenalkan bagian-bagian tubuh kepada anak ?”
Jawaban : “Ya dikasih tau aja si gitu apa saja nama dari bagian-bagian tubuh”.
e) Pertanyaan : “Bagaimana cara orang tua menjelaskan bagian-bagian tubuh kepada anak ?”
Jawaban : “ya dijelasin aja dengan dikasih liat bagian-bagian tubuhnya terus jelasin juga fungsinya untuk apa gitu”.
f) Pertanyaan : “Kapan orang tua menjelaskan bagian mana yang boleh disentuh oleh orang lain dan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain?”
Jawaban : “ya itu si dari kecil ka, dari usia TK gitu udah dikasih tau”. g) Pertanyaan : “Bagaimana cara orang tua menjelaskan bagian mana
yang boleh disentuh oleh orang lain dan yang tidak boleh disentuh oleh orang lain ?
Jawaban : “ya saya si biasanya diskusi gitu ka atau kalo gak ya ngobrol santai lah jadi anak bisa lebih nyaman untuk bercerita dan kita pun bisa lebih gampang ngasih taunya”.
63
h) Pertanyaan : “Bagaimana orang tua menjelaskan jika ada orang lain yang tanpa izin memegang alat kelamin dia dan anak lainnya ?”