• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.2 Hasil Analisis Data Akhir

Analisis data akhir dilakukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan. Data yang digunakan dalam analisis data akhir yaitu nilai pos test, nilai observasi dan data hasil angket respon siswa. Daftar nilai pos test kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 17.

4.1.2.1Uji Normalitas

Normalitas data pos test kelas sampel dihitung menggunakan rumus chi-kuadrat. Data dikatakan berdistribusi normal jika χ hitung < χ tabel. Hasil uji normalitas pos test disajikan pada Tabel 4.4.

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Pos test

No. Kelas χ hitung χ tabel Kriteria

1 Kontrol 8,4995 9,49 Normal

2 Eksperimen 1,8702 9,49 Normal

(Sumber: Data Primer) Merujuk pada Tabel 4.4, maka data pos test kelas sampel berdistribusi normal. Perhitungan uji normalitas data pos test dapat dilihat pada Lampiran 18. 4.1.2.2Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Pengujian rata-rata hasil pos test menggunakan uji t satu pihak kanan. Rata-rata kelas eksperimen dinyatakan lebih besar dari kelas kontrol apabila thitung t1-α

dengan dk = (n-1). Hasil uji perbedaan dua rata-rata pos test disajikan pada Tabel 4.5.

Tabel 4.3 Hasil Uji Perbedaan Dua Rata-rata

Kelas Rata-rata n dk t hitung t tabel Keterangan Kontrol 71.78 35

68 3,19 1,67 Ho ditolak Eksperimen 78.96 35

Merujuk pada Tabel 4.5, maka disimpulkan bahwa rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi dari rata-rata kelas kontrol. Perhitungan uji perbedaan dua rata-rata pos test dapat dilihat pada Lampiran 20.

Perbedaan hasil belajar kelas kontrol dan kelas eksperimen ditinjau dari hasil belajar kognitif disajikan pada Tabel 4.6.

Tabel 4.4 Data Hasil Belajar Kognitif

Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pre test Pos test Pre test Pos test

Rata-rata 30.43 78.96 29.29 71.78

Standar deviasi 8.43 9.24 8.59 9.58

Nilai tertinggi 43 97 43 90

Nilai terendah 13 60 13 57

Jumlah tuntas - 28 siswa - 10 siswa

Persentase ketuntasan 0% 80% 0% 28.6%

(Sumber: Data Primer) Merujuk pada Tabel 4.6, terlihat bahwa hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Dengan kata lain pembelajaran menggunakan metode Seven Jump lebih baik dibandingkan pembelajaran dengan metode yang biasa digunakan oleh guru mitra.

4.1.2.3Analisis Data Hasil Belajar Kognitif

Hasil belajar kognitif diukur menggunakan tes, terdiri dari pre test dan pos test. Analisis hasil belajar kognitif dimaksudkan untuk mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar kognitif pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Ukuran peningkatan hasil belajar kognitif dihitung menggunakan N-gain score. Besarnya N-gain kelas eksperimen adalah 0,697 lebih besar dari N-gain kelas kontrol yaitu

0,600. Hasil perhitungan N-gain score disajikan pada Tabel 4.7. Perhitungan analisis hasil belajar kognitif dapat dilihat pada Lampiran 33.

Tabel 4.5 Hasil Perhitungan N-gain Score

Rata-rata Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Pre test 29,29 30,43

Pos test 71,78 78,96

N-gain 0,600 0,697

Kategori sedang Sedang

(Sumber: Data Primer)

4.1.2.4Analisis Data Hasil Belajar Afektif

Hasil belajar afektif diukur menggunakan lembar observasi. Dilakukan dua kali pengamatan pada keadaan awal dan keadaan akhir. Ada sepuluh aspek yang dinilai melalui pengamatan. Hasil belajar afektif dijabarkan secara deskriptif pada setiap aspeknya.

Secara keseluruhan rata-rata kelas kontrol maupun kelas eksperimen mampu memperoleh kriteria baik. Pencapaian rata-rata setiap aspek penilaian afektif siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada Tabel 4.8. Perhitungan analisis hasil belajar afektif kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 21. Sedangkan perhitungan analisis hasil belajar afektif kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 23.

Tabel 4.6 Rata-rata Skor Tiap Aspek Afektif

Kode Aspek Kontrol Eksperimen

Rata-rata Kriteria Rata-rata Kriteria

A Spiritual 3,20 Baik 3,43 Baik

B Jujur 3,14 Baik 3,24 Baik

C Disiplin 2,99 Baik 3,26 Baik

D Santun 3,23 Baik 3,60 Sangat Baik

E Tanggung Jawab

2,94 Baik 3,17 Baik

F Peduli 2,80 Baik 3,01 Baik

G Kerjasama 3,00 Baik 3,13 Baik

H Ingin tahu 3,20 Baik 3,26 Baik

I Percaya diri 3,37 Baik 3,71 Sangat Baik

J Kerja keras 3,10 Baik 3,13 Baik

Jumlah 30,97 32,94

(Sumber: Data Primer) Ukuran peningkatan hasil belajar afektif dihitung menggunakan N-gain score. Berdasar hasil perhitungan diperoleh N-gain hasil belajar afektif kelas eksperimen sebesar 0,665 lebih besar dibandingkan dengan N-gain kelas kontrol yaitu 0,602. Hasil perhitungan N-gain score afektif disajikan pada Tabel 4.9. Perhitungan N-gain score afektif kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 22 dan Lampiran 24.

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan N-gain score Afektif

Rata-rata Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Awal 1,73 1,90

Akhir 3,10 3,29

N-gain 0,602 0,665

Kategori Sedang Sedang

4.1.2.5Analisis Data Hasil Belajar Psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik diukur menggunakan lembar observasi. Dilakukan dua kali pengamatan pada keadaan awal dan keadaan akhir. Ada sepuluh aspek yang dinilai melalui pengamatan.

Secara keseluruhan rata-rata kelas kontrol maupun kelas eksperimen mampu memperoleh kriteria baik. Pencapaian rata-rata setiap aspek penilaian psikomotorik siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada Tabel 4.10. Perhitungan analisis hasil belajar psikomotorik kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 25. Sedangkan perhitungan analisis hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 27.

Tabel 4.8 Rata-rata Skor Tiap Aspek Psikomotorik

Kode Aspek Kontrol Eksperimen

Rata-rata Kriteria Rata-rata Kriteria

A Persiapan siswa 2,93 Baik 3,01 Baik

B Persiapan alat dan bahan

3,37 Baik 3,61 Sangat Baik

C Keterampilan praktikum

3,04 Baik 3,20 Baik

D Kebersihan 3,36 Baik 3,69 Sangat Baik

E Kerjasama 3,09 Baik 3,41 Baik

F Kecakapan 2,73 Baik 2,96 Baik

G Keterampilan pengamatan

3,01 Baik 3,07 Baik

H Kebenaran data 3,11 Baik 3,57 Sangat Baik

I Laporan sementara

3,13 Baik 3,36 Baik

J Laporan akhir 2,71 Baik 3,39 Baik

Jumlah 30,48 33,27

Ukuran peningkatan hasil belajar psikomotorik dihitung menggunakan N-gain score. Berdasar hasil perhitungan diperoleh N-gain hasil belajar psikomotorik kelas eksperimen sebesar 0,662 lebih besar dibandingkan dengan N-gain kelas kontrol yaitu 0,556. Hasil perhitungan N-gain score psikomotorik disajikan pada Tabel 4.11. Perhitungan N-gain score psikomotorik kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 26 dan Lampiran 28.

Tabel 4.9 Hasil Perhitungan N-gain score Psikomotorik

Rata-rata Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Awal 1,86 2,01

Akhir 3,05 3,33

N-gain 0,556 0,662

Kategori sedang Sedang

(Sumber: Data Primer)

4.1.2.6Analisis Data Aktivitas Siswa

Aktivitas belajar siswa diukur menggunakan lembar observasi. Dilakukan dua kali pengamatan pada keadaan awal dan keadaan akhir. Ada delapan jenis aktivitas belajar yang dinilai. Aktivitas belajar siswa akan dijabarkan secara deskriptif pada setiap aspeknya.

Secara keseluruhan rata-rata kelas kontrol maupun kelas eksperimen mampu memperoleh kriteria baik. Pencapaian rata-rata setiap aspek penilaian aktivitas belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen disajikan pada Tabel 4.12. Perhitungan analisis aktivitas belajar siswa kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 29. Sedangkan perhitungan analisis aktivitas belajar siswa kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 31.

Tabel 4.10 Rata-rata Skor Tiap Aspek Aktivitas Belajar Siswa

Kode Aspek Kontrol Eksperimen

Rata-rata Kriteria Rata-rata Kriteria

A Visual act 2,99 Baik 3,37 Baik

B Oral act 3,36 Baik 3,63 Sangat Baik

C Listening act 3,00 Baik 3,29 Baik

D Writing act 3,04 Baik 3,20 Baik

E Drawing act 2,80 Baik 2,97 Baik

F Motor act 3,13 Baik 3,29 Baik

G Mental act 3,23 Baik 3,54 Sangat Baik

H Emotional act 3,09 Baik 3,14 Baik

Jumlah 24,64 26,43

(Sumber: Data Primer) Ukuran peningkatan aktivitas belajar siswa dihitung menggunakan N-gain score. Berdasar hasil perhitungan diperoleh N-gain aktivitas belajar siswa kelas eksperimen sebesar 0,668 lebih besar dibandingkan dengan N-gain kelas kontrol yaitu 0,597. Hasil perhitungan N-gain score aktivitas belajar siswa disajikan pada Tabel 4.13. Perhitungan N-gain score aktivitas belajar siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 30 dan Lampiran 32.

Tabel 4.11 Hasil Perhitungan N-gain score Aktivitas Belajar Siswa

Rata-rata Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Awal 1,72 1,91

Akhir 3,08 3,30

N-gain 0,597 0,668

Kategori sedang Sedang

4.1.2.7Analisis Data Hasil Angket Tanggapan Siswa

Penyebaran angket dilakukan untuk mengetahui respon siswa terhadap proses pembelajaran yang diterapkan. Angket berisi 15 butir pernyataan yang dibagikan kepada siswa kelas eksperimen. Butir pernyataan dalam angket mencakup kemudahan siswa dalam memahami materi pembelajaran, motivasi siswa, ketertarikan siswa dan tingkat percaya diri siswa. Hasil penyebaran angket disajikan pada Tabel 4.14. Hasil analisis tanggapan untuk setiap pernyataan dalam angket dapat dilihat pada Lampiran 35.

Gambar 4.1 Persentase Tanggapan Siswa

Hasil perhitungan diperoleh persentase rata-rata banyaknya siswa yang memilih Sangat Setuju (SS) = 28,38%, Setuju (S) = 52,19%, Tidak Setuju (TS) = 17,90% dam Sangat Tidak Setuju (STS) = 1,52%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa rata-rata siswa setuju terhadap penggunaan metode Seven Jump pada proses pembelajaran materi hidrokarbon.

0 10 20 30 40 50 60 70 80 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 ju m lah r e sp o n d e n (% ) Pernyataan nomor SS S TS STS

4.2 Pembahasan

Penelitian yang telah dilaksanakan bertujuan untuk mengetahui keefektifan metode Seven Jump terhadap aktivitas dan hasil belajar kimia siswa SMA Negeri 1 Kebumen. Materi yang dipilih adalah hidrokarbon. Materi ini ditempuh oleh siswa kelas X-MIA SMA Negeri 1 Kebumen.

Penelitian ini dilaksanakan dengan prosedur penelitian eksperimen yang melibatkan dua kelas sampel yang diambil secara acak dengan teknik cluster random sampling dari sebuah populasi yang memenuhi persyaratan. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-MIA E, X-MIA F dan X-MIA G SMA Negeri 1 Kebumen tahun ajaran 2014/2015. Sedangkan sampel yang dimaksud adalah kelas X-MIA E yang berlaku sebagai kelas eksperimen dan kelas X-MIA F sebagai kelas kontrol.

Sebelum melakukan pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling diperlukan analisis keadaan awal populasi. Data yang digunakan untuk analisis populasi yaitu data nilai UAS kimia semester ganjil kelas X SMA Negeri 1 Kebumen tahun ajaran 2014/2015. Hasil analisis menunjukkan bahwa data populasi berdistribusi normal, varians yang tidak berbeda dan mempunyai rata-rata keadaan awal yang tidak berbeda. Dari analisis yang ada, didapat suatu kesimpulan bahwa semua kelas populasi mempunyai kemampuan awal yang sama. Sehingga pengambilan sampel dengan teknik cluster random sampling dapat dilaksanakan. Pembelajaran pada kelas eksperimen dilakukan dengan metode Seven Jump. Sedangkan kelas kontrol dilakukan pembelajaran sesuai metode yang biasa diterapkan oleh guru mitra. Kedua kelas sampel tersebut diajar langsung oleh

peneliti. Pembelajaran dilakukan sebanyak 5 kali petemuan dan 2 kali pertemuan untuk pre test dan pos test.

Pre test dilakukan sebelum kedua kelas sampel diberi perlakuan. Data nilai pre test digunakan untuk keperluan analisis keadaan sampel. Dilakukan pengujian normalitas, kesamaan dua varians dan perbedaan dua rata-rata. Hasil yang didapat yaitu kedua kelas sampel mempunyai data yang berdistribusi normal, mempunyai varians yang sama dan rata-rata awal yang tidak berbeda. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian ini benar-benar berangkat dari keadaan pengetahuan awal yang sama.

Pos test dilakukan di akhir pembelajaran setelah kelas sampel diberi perlakuan. Data nilai pos test selanjutnya dianalisis untuk keperluan menjawab hipotesis yang dikemukakan peneliti.

Dokumen terkait