• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Analisis Data .1 Deskripsi Hasil Penelitian

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Penelitian

6. Tugas dan Wewenang Kepala Seksi Penagihan dan Pemberdayaan Aset

4.3 Hasil Analisis Data .1 Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi hasil penelitian ini akan mengungkapkan persepsi dari responden mengenai Pengenaan Pajak Progresif yang mempengaruhi Perilaku Penghindaran Pajak di Jepara dapat dilihat dari nilai rata-rata pernyataan responden pada setiap pertanyaan/kuesioner yang diajukan dan untuk penilaiannya dilakukan dengan rentang skala sebagai berikut:

Nilai Maksimum : 5 Nilai Minimum :1 Rentang Skala : = 0.8

Kategoti:

1. 1.0 - 1.80 = Sangat rendah/sangat buruk 2. 1.81 - 2.60 = Rendah/buruk

3. 2.61 - 3.40 = Sedang/cukup 4. 3.41 - 4.20 = Baik/tinggi

5. 4.21 - 5.00 = Sangat baik/sangat tinggi 4.3.2 Tanggapan

Berdasarkan hasil jawaban diatas kuesioner yang dibagikan kepada para responden terhadap variabel-variabel yang diteliti, dapat diketahui jumlah orang maupun prosentasinya sebagai berikut:

a. Tanggapan Terhadap Variabel Pengenaan Pajak Progresif (X1)

Tanggapan responden mengenai Pengenaan Pajak Progrosif dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.5

Tanggapan tentang Pengenaan Pajak Progresif (X1)

No

2 Asas The Four Maxims

0 0 0 0 3 9 19 76 28 140 4,5

3 Objek dan subjek pajak

0 0

0 0 0 3 9 19 76 28 140 4,5

4 Jenis mobil dan kendaraan

0 0 0 0 3 9 14 56 33 165 4,6

5 Kendaraan yang 0 0 0 0 3 9 14 56 33 165 4,6

mempunyai cc diatas 200

6 Nilai jual dibawah 25 tahun

0 0 0 0 3 9 19 76 28 140 4,5

7 Pemilik kendaraan lebih dari satu

0 0 0 0 3 9 14 56 33 165 4,6

8 Nama dan alamat yang sama

0 0 0 0 2 6 14 56 34 170 4,64

9 Peraturan Undang-Undang

0 0 0 0 3 9 14 56 33 165 4,6

10 Pengenaan Tarif 2%

setiap kendaraan

Nilai r2erata table 4,57

Sumber : Data yang diolah

Secara umum dari tabel 4.5 dapat dijelaskan bahwa responden memberikan persepsi yang sangat baik/sangat tinggi terhadap Pengenaan Pajak Progresif dengan nilai rata-rata secara keseluruhan menunjukkan nilai 4,57. Hal ini menunjukkan responden bersepsi bahwa Pengenaan Pajak Progresif yang diwakili dari Pajak Progresif, Asas The Four Maxims, Objek dan subjek pajak, Jenis mobil dan kendaraan, Kendaraan yang mempunyai cc diatas 200, Nilai jual dibawah 25 tahun, Pemilik kendaraan lebih dari satu, Nama dan alamat yang sama, Peraturan Undang-Undang, Pengenaan Tarif 2%

setiap kendaraan kedua orang pribadi, Pengenaan Tarif 0,50% Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Kemampuan membayar pajak progresi, Masyarakat yang berpendapatan tinggi, Pengetahuan tentang Undang-Undang Pengenaan Pajak Progresif.

Sementara itu persepsi responden untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

a. Pada item pertanyaan ke Pertama, sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 33 orang (66%) dan nilai rata-ratanya 4,6 sehingga indikator ini tergolong sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengenaan tarif pajak progresif berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

b. Pada item pertanyaan ke dua , sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 28 orang (56%) dan nilai rata-ratanya 4,5 sehingga indikator ini tergolong sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengenaan tarif pajak progresif berdasarkan Asas The Four Maxims berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

c. Pada item pertanyaan ke tiga, sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 28 orang (56%) dan nilai rata-ratanya 4,5 sehingga indikator ini tergolong sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengenaan tarif pajak progresif berdasarkan objek dan subjek pajak berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

d. Pada item pertanyaan ke empat, sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 33 orang (66%) dan nilai rata-ratanya 4,6 sehingga indikator ini tergolong sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengenaan tarif pajak progresif yang diberlakukan untuk semua jenis mobil dan kendaraan berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

e. Pada item pertanyaan ke lima, sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 33 orang (66%) dan nilai rata-ratanya 4,6 sehingga indikator ini tergolong sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengenaan tarif pajak progresif berdasarkan kendaraan yang mempunyai cc diatas 200 berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

f. Pada item pertanyaan ke enam, sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 28 orang (56%) dan nilai rata-ratanya 4,5 sehingga indikator ini tergolong sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengenaan tarif pajak progresif berdasarkan nilai jual dibawah 25 tahun berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

g. Pada item pertanyaan ke tujuh, sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 33 orang (66%) dan nilai rata-ratanya 4,6 sehingga indikator ini tergolong sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengenaan tarif pajak progresif terhadap pemilik kendaraan lebih dari satu berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

h. Pada item pertanyaan ke delapan, sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 34 orang (68%) dan nilai rata-ratanya 4,64 sehingga indikator ini tergolong sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengenaan tarif pajak progresif berdasarkan nama, alamat yang sama berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak di Jepara.

i. Pada item pertanyaan ke sembilan, sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 33 orang (66%) dan nilai rata-ratanya 4,6 sehingga indikator ini tergolong

sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengenaan tarif pajak progresif berdasarkan peraturan Undang-Undang berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

j. Pada item pertanyaan ke sepuluh, sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 28 orang (56%) dan nilai rata-ratanya 4,5 sehingga indikator ini tergolong sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengenaan tarif pajak progresif 2% kendaraan kedua orang pribadi berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

k. Pada item pertanyaan ke sebelas, sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 28 orang (56%) dan nilai rata-ratanya 4,5 sehingga indikator ini tergolong sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pengenaan tarif pajak progresif 0.50% setiap kendaraan Pemerintah Pusat dan Daerah berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

l. Pada item pertanyaan ke duabelas , sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 34 orang (68%) dan nilai rata-ratanya 4,64 sehingga indikator ini tergolong sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa wajib pajak yang dikenakan Pajak Progresif berarti memiliki kemampuan membayar pajak berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

m. Pada item pertanyaan ke tigabelas, sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 33 orang (66%) dan nilai rata-ratanya 4,6 sehingga indikator ini tergolong sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa wajib pajak yang dikenakan Pajak Progresif dikategorikan masyarakat berpendapatan tinggi berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

n. Pada item pertanyaan ke empatbelas, sebagian responden menjawab sangat setuju sebanyak 33 orang (66%) dan nilai rata-ratanya 4,6 sehingga indikator ini tergolong sangat baik/sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan tentang Undang-Undang Pengenaan Pajak Progresif berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

Tabel 4.6

Tanggapan tentang Perilaku Penghindaran Pajak Progresif (Y)

No

2 Tarif Pajak terlalu tinggi

3 3 31 62 14 42 2 8 0 0 2,3

3 Wajib pajak tidak

mampu membayar

Nilai rerata table 2.44

Secara umum dari tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa responden memberikan persepsi yang rendah/buruk terhadap perilaku penghindaran pajak dengan nilai rata-rata secara

keseluruhan menunjukkan nilai 2,44. Hal ini menunjukkan responden bersepsi bahwa Perilaku penghindaran pajak yang diwakili dari Meminimalkan membayar Pajak Kendaraan Bermotor, Tarif Pajak terlalu tinggi, Kemampuan membayar Pajak, Ketahuan Perilaku Penghindaran Pajak kecil untuk diperiksa, Kurangnya Pengetahuan tentang pentingnya Pajak Progresif, Tidak melanggar Undang-Undang. Sementara itu persepsi responden untuk masing-masing indikator adalah sebagai berikut:

a. Pada item pertanyaan ke pertama , sebagian responden menjawab tidak setuju sebanyak 26 orang (52%) dan nilai rata-ratanya 2,42. sehingga indikator ini tergolong rendah/buruk. Hal ini menunjukkan bahwa meminimalkan membayar Pajak Kendaraan Bermotor, rendah berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

b. Pada item pertanyaan ke dua , sebagian responden menjawab tidak setuju sebanyak 31 orang (62%) dan nilai rata-ratanya 2,3. sehingga indikator ini tergolong rendah/buruk. Hal ini menunjukkan bahwa tarif Pajak terlalu tinggi, rendah berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

c. Pada item pertanyaan ke tiga, sebagian responden menjawab ragu-ragu sebanyak 23 orang (46%) dan nilai rata-ratanya 2,46. sehingga indikator ini tergolong sedang/cukup. Hal ini menunjukkan bahwa wajib pajak tidak mampu membayar pajak cukup berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

d. Pada item pertanyaan ke empat, sebagian responden menjawab tidak setuju sebanyak 25 orang (50%) dan nilai rata-ratanya 2,44. sehingga indikator ini tergolong rendah/buruk. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan ketahuannya kecil untuk diperiksa, rendah berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

e. Pada item pertanyaan ke lima, sebagian responden menjawab ragu-ragu sebanyak 24 orang (48%) dan nilai rata-ratanya 2,68. sehingga indikator ini tergolong sedang/cukup. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya pengetahuan tentang pentingnya pajak, cukup berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak.

f. Pada item pertanyaan ke enam, sebagian responden menjawab tidak setuju sebanyak 26 orang (52%) dan nilai rata-ratanya 2,38. sehingga indikator ini tergolong rendah/buruk. Hal ini menunjukkan bahwa penghindaran tidak melanggar Undang-undang, rendah berpengaruh terhadap perilaku penghindaran pajak di Jepara.

4.4 Uji Kuesioner

Dokumen terkait