• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan defenisi Operasional

3.1.1 Variabel Penelitian

Variabel adalah construct yang diukur dengan berbagai macam nilai untuk memberikan gambaran yang lebih nyata mengenai fenomena-fenomena. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah

Variabel dependen (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen adalah:

Y= Perilaku penghindaran pajak progresif

Variabel Independen (X) adalah variabel yang mempengaruhi Y adalah

= Pengenaan tarif pajak progresif.

3.1.2 Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

Variabel Independen dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Pengenaan tarif pajak progresif

Pengenaan pajak progresif kendaraan bermotor yaitu dibebankan kepada pemilik kendaraan bermotor yang memiliki kendaraan bermotor lebih dari satu unit kendaraan.

Pajak tersebut diberlakukan bagi pemilik kendaraan dengan nama dan alamat yang sama.

pajak diberlakukan untuk semua jenis mobil pribadi , dan kendaraan roda dua atau

sepeda motor yang memiliki cc diatas 200. Penerapan pajak progresif kendaraan bermotor merupakan salah satu upaya pembatasan jumlah kendaraan.

Variabel pengenaan tarif Pajak Progresif dapat di ukur dengan indikator (Ermawati, 2013):

1. Pajak Progresif.

2. Asas The Four Maxims.

3. Objek dan subjek pajak.

4. Jenis mobil dan kendaraan.

5. Kendaraan yang mempunyai cc diatas 200.

6. Nilai jual dibawah 25 tahun.

7. Pemilik kendaraan lebih dari satu.

8. Nama dan alamat yang sama.

9. Peraturan Undang-Undang.

10. Pengenaan Tarif 2% setiap kendaraan kedua orang pribadi.

11. Pengenaan Tarif 0,50% Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

12. Kemampuan membayar pajak progresif.

13. Masyarakat yang berpendapatan tinggi.

14. Pengetahuan tentang Undang-Undang Pengenaan Pajak Progresif.

Instrumen ini terdiri lima item dengan lima poin skala Likert. Setiap responden diminta untuk menyatakan persepsinya dengan memilih salah satu pilihan yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-ragu (RG), Setuju (S) atau sangat setuju (SS) atas pertanyaan yang berhubungan dengan Penghindaran Pajak.

Variabel dependen dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Perilaku Penghindaran Pajak Progresif (Y)

Suatu skema transaksi yang ditujukan untuk meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan (loophole) ketentuan perpajakan suatu negara sehingga ahli pajak menyatakan legal karena tidak melanggar peraturan perpajakan.

Variabel perilaku Penghindaran Pajak dapat diukur dengan indikator (Ermawati, 2013):

1. Meminimalkan membayar Pajak Kendaraan Bermotor.

2. Tarif Pajak terlalu tinggi.

3. Kemampuan membayar Pajak.

4. Ketahuan Perilaku Penghindaran Pajak kecil untuk diperiksa.

5. Kurangnya Pengetahuan tentang pentingnya Pajak Progresif.

6. Tidak melanggar Undang-Undang.

Instrumen ini terdiri lima item dengan lima poin skala Likert. Setiap responden diminta untuk menyatakan persepsinya dengan memilih salah satu pilihan yaitu Sangat Tidak Setuju (STS), Tidak Setuju (TS), Ragu-ragu (RG), Setuju (S) atau sangat setuju (SS) atas pertanyaan yang berhubungan dengan Penghindaran Pajak.

3.2 Penentuan Populasi dan sampel 3.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang menjadi perhatian, pengamatan dan penyedia data. Populasi dalam Penelitian ini yaitu wajib pajak kendaraan bermotor yang membayar pajak di Kantor Bersama SAMSAT Jepara. Karena

populasi sangat besar, maka kerap kali tidak mungkin untuk meneliti seluruh populasi, sehingga perlu diadakan pengambilan sampel.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagaian elemen-elemen dari populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini sampel data diambil melalui kuesioner yang disebarkan kepada wajib pajak yang melakukan pengurusan pajak kendaraan bermotor di SAMSAT Jepara, khususnya wajib pajak yang melakukan pengurusan pajak kendaraan bermotor di SAMSAT Jepara yang memiliki kendaraan lebih dari satu unit, jenis kendaraan roda dua, empat atau lebih. Penentuan teknik sampel dalam peneliti ini dengan menggunakan purposive sampling, yaitu memilih responden yang terseleksi oleh peneliti berdasarkan ciri-ciri khusus yang dimiliki sampel tersebut yang dipandang mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri dan sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Rumus Slovin adalah sebagai berikut :

Dimana :

n : Jumlah sampel N : Jumlah Populasi

Batas ketelitian yang diinginkan

=

= 40.81

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Data primer yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau tidak melalui perantara.

Dalam hal ini Pengumpulan data primer diperoleh langsung melalui kuesioner yang dibagikan kepada wajib pajak yang melakukan pengurusan pajak kendaraan bermotor di SAMSAT Jepara yang memiliki kendaraan lebih dari satu unit.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yaitu metode pengumpulan data primer yang memerlukan adanya komunikasi antara peneliti dengan responden. Dalam penelitian ini kuesioner dipilih sebagai teknik pengumpulan data yang dianggap cocok diterapkan. Teknik ini memberikan tanggung jawab kepada responden untuk membaca dan menjawab pertanyaan. Kuesioner ini dibagikan secara personal.

Dengan mendatangi satu persatu calon responden, mengecek apakah calon memenuhi persyaratan sebagai calon responden dan menanyakan kesediaan untuk mengisi kuesioner. Prosedur ini penting dilaksanakan karena peneliti ingin menjaga agar kuesionernya hanya diisi oleh responden yang memenuhi syarat dan bersedia dengan sesungguhan.

3.5 Metode Analisis Data

Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah:

1) Data kualitatif

Yaitu data yang tidak berbentuk angka tetapi berbentuk keterangan-keterangan dari petugas SAMSAT Jepara.

2) Data Kuantitatif

Yaitu data yang berupa jumlah kendaraan bermotor di Jepara.

3.5.1 Uji Kuesioner 1. Uji Validitas

Uji Validitas untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali,2013).

2. Uji Reabilitas

Uji reabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorng terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, (Ghozali, 2013). Alat untuk mengukur reabilitas dengan uji statistik Cronboch Alpha. Suatu kontruk atau variabel dikatakan reliable, jika memberikan nilai Cronboch Alpha > 0,60 Nunnally (1994) dalam Ghozali (2001).

3.5.2 Analisis Korelasi

Analisis Korelasi bertujuan untuk mengukur mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel. Korelasi tidak menunjukkan hubungan fungsional atau dengan kata lain analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen.

3.5.3 Uji Koefisien Determinasi

Pada umunya Koefisien determinasi ) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai ) yang kecil berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang waktu (cressection), relatif rendah kerena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi (Ghozali, 2013).

3.5.4 Uji Hipotesis

1. Uji Statistik F/Uji Model

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen/terikat.

Hipotesis nol (H0) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter dalam model sama dengan nol, atau:

Ho : b1 = b2 = …… = bk = 0

Artinya, variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol, atau:

HA : b1 ≠ b2 ≠……. ≠ bk ≠ 0

Artinya, variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

2. Uji Statistik t / Uji Hipotensi

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau

Ho : bi = 0

Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (Ha) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau:

HA : bi ≠ 0

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait