BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
D. Hasil Analisis Data
a. Uji Normalitas
Pada bagian ini, uji normalitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah persebaran data pada penelitian ini berdistribusi normal atau tidak (Siregar, 2013). Selanjutnya, uji normalitas ini dilakukan dengan tujuan guna menentukan cara pengujian data pada uji hipotesis. Uji normalitas dilakukan dengan teknik analisis Kolmogorov-Smirnov pada program SPSS For Windows versi 23.
Apabila hasil uji normalitas menunjukkan hasil distribusi data normal maka pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji statistik parametrik (Siregar, 2013). Sedangkan jika uji normalitas menunjukkan hasil distribusi data yang tidak normal maka pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik nonparametrik (Siregar, 2013). Hasil data pengujian normalitas dapat dikatakan normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (p)>0,05 (Santoso, 2010).
Tabel 15
Uji Normalitas Dukungan Sosial (Berdasarkan Tipe) dan Stres Kerja.
Variabel Kolmogorov Smirnov Keterangan Distribusi Data Statistik Df Sig. Duksos Tipe Instrumental ,098 85 ,024 Tidak Normal Duksos Tipe Emosional ,083 85 ,200 Normal Duksos Tipe Persahabatan ,129 85 ,001 Tidak Normal Duksos Tipe Informasi ,139 85 ,000 Tidak Normal Stres_Kerja ,131 85 ,001 Tidak normal
Berdasarkan hasil uji normalitas pada variabel dukungan sosial, tipe dukungan instrumental menunjukkan nilai signifikansi (p): 0,024, tipe dukungan persahabatan menunjukkan nilai signifikansi (p): 0,001 dan tipe dukungan informasi menunjukkan nilai signifikansi (p): 0,000. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel dukungan sosial yang memuat tipe dukungan instrumental, tipe dukungan persahabatan dan tipe dukungan informasi memiliki hasil nilai signifikansi (p) lebih kecil dari 0,05 yang artinya distribusi data tidak normal. Berbeda dengan hasil uji normalitas pada variabel dukungan sosial tipe dukungan emosional yang memperoleh hasil nilai signifikansi (p): 0.200. Dukungan sosial pada tipe dukungan emosional menunjukkan nilai signifikansi (p) lebih besar dari 0,05 yang dapat diartikan bahwa distribusi data normal.
Selain itu, pada variabel stres kerja menunjukkan hasil nilai signifikansi dalam uji normalitas (p): 0,001 lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut dapat diartikan bahwa uji normalitas variabel stres kerja menunjukkan distribusi data tidak normal. Berdasarkan perolehan hasil uji normalitas menujukkan bahwa uji asumsi normalitas tidak terpenuhi. Maka dengan itu pada penelitian ini uji statistik yang akan digunakan adalah uji statistik hipotesis non parametrik.
b. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui bahwa hubungan antara variabel independen dengan variabel dependennya memiliki hubungan yang linear (Siregar, 2013). Pada penelitian ini, uji linearitas dilakukan dengan menggunakan Compare Means (Test for Linearity) pada SPSS 23 For Windows. Hasil uji linearitas terbukti jika nilai sig pada linearity lebih kecil dari 0,05 (p)<0,05 (Priyatno, 2012). Pada penelitian ini, uji lineritas dilakukan pada variabel dukungan sosial yang memuat tipe dukungan instrumental, tipe dukungan emosional, tipe dukungan persahabatan serta tipe dukungan informasi dengan variabel stres kerja.
Tabel 16
Uji Linearitas Dukungan Sosial Tipe Dukungan Instrumental dan Stres Kerja.
Sig. Keterangan Stres Kerja * Duksos Tipe Instrumental (Combined) 0,000 Linear Linearity 0,000 Defiation From Linearity 0,087
Berdasarkan hasil uji linearitas manunjukkan bahwa tipe dukungan instrumental dan stres kerja memiliki nilai signifikansi linearity sebesar (p)= 0,000 dibawah 0,05. Hal tersebut dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang linear antara tipe dukungan instrumental dan stres kerja.
Tabel 17
Uji Linearitas Dukungan Sosial Tipe Dukungan Emosional dan Stres Kerja. Sig. Keterangan Stres Kerja * Duksos Tipe Emosional (Combined) 0,000 Linear Linearity 0,000 Defiation From Linearity 0,197
Berdasarkan hasil uji linearitas manunjukkan bahwa tipe dukungan emosional dan stres kerja memiliki nilai signifikansi linearity sebesar (p)= 0,000 dibawah 0,05. Hal tersebut dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang linear antara tipe dukungan emosional dan stres kerja.
Tabel 18
Uji Linearitas Dukungan Sosial Tipe Dukungan Persahabatan dan Stres Kerja.
Sig. Keterangan Stres Kerja * Duksos Tipe Persahabatan (Combined) 0,000 Linear Linearity 0,000 Defiation From Linearity 0,007
Berdasarkan hasil uji linearitas manunjukkan bahwa tipe dukungan persahabatan dan stres kerja memiliki nilai signifikansi linearity sebesar (p)= 0,000 dibawah 0,05. Hal tersebut dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang linear antara tipe dukungan persahabatan dan stres kerja.
Tabel 19
Uji Linearitas Dukungan Sosial Tipe Dukungan Informasi dan Stres Kerja. Sig. Keterangan Stres Kerja * Duksos Tipe Persahabatan (Combined) 0,000 Linear Linearity 0,000 Defiation From Linearity 0,085
Berdasarkan hasil uji linearitas manunjukkan bahwa tipe dukungan informasi dan stres kerja memiliki nilai signifikansi linearity sebesar (p)= 0,000 dibawah 0,05. Hal tersebut dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang linear antara tipe dukungan informasi dan stres kerja.
2. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji asumsi normalitas Kolmogorov-Smirnov, diperoleh hasil bahwa persebaran data pada variabel dukungan sosial yang memuat tipe dukungan instrumental, tipe dukungan persahabatan dan tipe dukungan informasi serta pada variabel stres kerja tidak normal. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil nilai signifikansi dalam uji normalitas sebesar (p= 0,042; 0,001; 0,000; 0,001)<0,05. Pada variabel dukungan sosial tipe dukungan emosional didapatkan hasil signifikansi pada uji normalitas sebesar 0,200 (p)>0,05 yang menunjukkan distribusi normal. Berdasarkan hasil uji normalitas tersebut, maka uji hipotesis yang dilakuakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan uji korelasi Spearman’ Rho yang tidak menggunakan syarat persebaran data yang normal. Hal tersebut dipilih dikarenakan jika dengan menggunakan uji korelasi pearson product moment persebaran data penelitian mensyaratkan distribusi yang normal.
Berdasarkan hasil uji hipotesis, jika nilai sig (p) >0,05 maka hipotesis nol diterima dan dapat diartikan bahwa tidak ada hubungan signifikan antara kedua variabel. Akan tetapi, jika nilai sig (p)<0,05 maka hipotesis nol ditolak dan dapat diartikam bahwa ada hubungan signifikan antara kedua variabel (Priyatno, 2012). Selain itu, hasil dari nilai koefisien korelasi berada dalam rentang -1 sampai dengan 1
(Siregar, 2013). Berikut tabel nilai korelasi dan tingkat hubungan menurut Siregar (2013):
Tabel 20
Nilai Korelasi dan Tingkat Hubungan
Nilai Korelasi Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat Lemah
0,20-0,399 Lemah
0,40-0,599 Cukup
0,60-0,799 Kuat
0,80-0,100 Sangat Kuat
Berikut adalah hasil dari uji hipotesis hubungan pada variabel dukungan sosial yang memuat tipe dukungan instrumental, tipe dukungan emosional, tipe dukungan persahabatan dan tipe dukungan informasi dengan variabel stres kerja:
Tabel 21
Uji Korelasional Dukungan Sosial Tipe Dukungan Instrumental dan Stres Kerja.
Duksos Tipe Instrumental Stres Kerja Spearman's rho Duksos Tipe Instrumental Correlation Coefficient 1,000 -,719 ** Sig. (1-tailed) . ,000 N 85 85 Stres_Kerja Correlation Coefficient -,719 ** 1,000 Sig. (1-tailed) ,000 . N 85 85
Berdasarkan hasil analisis data uji korelasi diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,719 yang menunjukkan adanya hubungan negatif kuat. Selain itu, dari hasil analisis data juga menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang dapat diartikan bahwa ada hubungan signifikan antara variabel dukungan sosial tipe dukungan instrumental dan stres kerja. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho1 ditolak, sehingga ada hubungan negatif kuat dan signifikan antara dukungan sosial tipe dukungan instrumental dan stres kerja pada anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten. Semakin tinggi dukungan sosial tipe dukungan instrumental, maka semakin rendah stres kerja yang dialami oleh anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten.
Tabel 22
Uji Korelasional Dukungan Sosial Tipe Dukungan Emosional dan Stres Kerja.
Duksos Tipe
Emosional Stres Kerja Spearman's rho Duksos Tipe Emosional Correlation Coefficient 1,000 -,696 ** Sig. (1-tailed) . ,000 N 85 85
Stres Kerja Correlation
Coefficient -,696
** 1,000
Sig. (1-tailed) ,000 .
N 85 85
Berdasarkan hasil analisis data uji korelasi diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,696 yang menunjukkan adanya
hubungan negatif kuat. Selain itu, dari hasil analisis data juga menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang dapat diartikan bahwa ada hubungan signifikan antara variabel dukungan sosial tipe dukungan emosional dan stres kerja. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho2 ditolak, sehingga ada hubungan negatif kuat dan signifikan antara dukungan sosial tipe dukungan emosional dan stres kerja pada anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten. Semakin tinggi dukungan sosial tipe dukungan emosional, maka semakin rendah stres kerja yang dialami oleh anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten.
Tabel 23
Uji Korelasional Dukungan Sosial Tipe Dukungan Persahabatan dan Stres Kerja.
Duksos Tipe
Persahabatan Stres Kerja Spearman 's rho Duksos Tipe Persahabatan Correlation Coefficient 1,000 -,736 ** Sig. (1-tailed) . ,000 N 85 85
Stres Kerja Correlation
Coefficient -,736
** 1,000
Sig. (1-tailed) ,000 .
N 85 85
Berdasarkan hasil analisis data uji korelasi diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,736 yang menunjukkan adanya hubungan negatif kuat. Selain itu, dari hasil analisis data juga menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang
dapat diartikan bahwa ada hubungan signifikan antara variabel dukungan sosial tipe dukungan persahabatan dan stres kerja. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho3 ditolak, sehingga ada hubungan negatif kuat dan signifikan antara dukungan sosial tipe dukungan persahabatan dan stres kerja pada anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten. Semakin tinggi dukungan sosial tipe dukungan persahabatan, maka semakin rendah stres kerja yang dialami oleh anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten.
Tabel 24
Uji Korelasional Dukungan Sosial Tipe Dukungan Informasi dan Stres Kerja.
Duksos Tipe
Informasi Stres Kerja Spearman 's rho Duksos Tipe Informasi Correlation Coefficient 1,000 -,718 ** Sig. (1-tailed) . ,000 N 85 85 Stres Kerja Correlation Coefficient -,718 ** 1,000 Sig. (1-tailed) ,000 . N 85 85
Berdasarkan hasil analisis data uji korelasi diperoleh nilai koefisien korelasi (r) sebesar -0,718 yang menunjukkan adanya hubungan negatif kuat. Selain itu, dari hasil analisis data juga menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang dapat diartikan bahwa ada hubungan signifikan antara variabel dukungan sosial tipe dukungan informasi dan stres kerja. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Ho4 ditolak, sehingga ada hubungan negatif kuat dan signifikan antara dukungan sosial tipe dukungan informasi dan stres kerja pada anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten. Semakin tinggi dukungan sosial tipe dukungan informasi, maka semakin rendah stres kerja yang dialami oleh anggota Satsabhara Polisi di Polres Klaten.