• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.3. Hasil Analisis Data

5.1.3.1. Pengetahuan Anak tentang Kecacingan

Pada penelitian ini, dalam kuesioner terdapat 10 pertanyaan mengenai pengetahuan tentang kecacingan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Sehingga pertanyaan tersebut dapat mewakili pengetahuan responden tentang kecacingan. Data lengkap mengenai distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.2.

30

Tabel 5.2.

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Pengetahuan

No Pertanyaan Benar Salah

Frekuensi % Frekuensi % 1 Defenisi Kecacingan 49 59,0 34 40.9 2 Melalui apa telur cacing

masuk ke dalam tubuh

51 61,4 32 38,5

3 Cara mengetahui seseorang menderita kecacingan

64 77,1 19 22,8

4 Bersama dengan apa telur cacing dikeluarkan dari tubuh

73 87,9 10 12,0

5 Gejala kecacingan 56 67,4 27 32,5 6 Berapa kali minum obat

cacing dalam setahun

32 38,5 51 61,4

7 Cara penularan kecacingan 21 25,3 62 74,6 8 Kapan sebaiknya memotong

kuku

44 53,0 39 46,9

9 Kapan sebaiknya mencuci tangan

39 46,9 44 53,0

10 Pencegahan kecacingan 41 49,3 42 50,6

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pertanyaan pengetahuan yang paling banyak dijawab dengan benar adalah pertanyaan nomor 4 dan 3 yaitu sebesar 87,9 % dan 77,1 %. Sementara pertanyaan pengetahuan yang paling banyak dijawab dengan salah adalah nomor 7 yaitu sebesar 74,6 %.

Tingkat pengetahuan dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu baik dan tidak baik. Seorang responden akan dikatakan berpengetahuan baik bila memperoleh nilai melebihi 76 % dari total nilai dan berpengetahuan tidak baik bila memperoleh nilai kurang atau sama dengan 75 %. Berdasarkan hal tersebut,

31

maka tingkat pengetahuan siswa-siswi kelas III-VI SD Negeri 040470 dapat dikategorikan pada tabel 5.3.

Tabel 5.3. Distribusi Kategori Pengetahuan Responden

Pengetahuan Frekuensi %

Baik 14 16,9

Tidak baik 69 83,1

Total 83 100,0

Dari tabel 5.3 dapat dilihat bahwa tingkat pengetahuan dengan kategori baik memiliki persentase 16,9 % dan tingkat pengetahuan yang dikategorikan tidak baik sebesar 83,1%.

5.1.3.2. Sikap Anak tentang Kecacingan

Pada penelitian ini, dalam kuesioner terdapat 10 pernyataan mengenai sikap terhadap kecacingan. Pernyataan-pernyataan tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Sehingga pertanyaan tersebut dapat mewakili sikap responden tentang kecacingan. Data lengkap mengenai distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel sikap dapat dilihat pada tabel 5.4.

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Sikap

No Pertanyaan SS KS TS

N % N % N %

1 Cacing biasanya berkembang biak di usus

8 9,63 25 30,1 50 60,2

2 Memelihara kebersihan diri dan lingkungan dapat mengurangi kecacingan pada anak

13 15,6 21 25,3 49 59

3 Memotong kuku dengan teratur dapat mencegah kecacingan

32

4 Kecacingan bisa timbul karena menggunakan alas kaki jika keluar rumah

29 34,9 21 25,3 33 39,7

5 Cacingan tidak berbahaya karena cacingan merupakan penyakit yang banyak di masyakat.

26 31,3 26 31,3 31 37,3

6 Pengobatan penyakit

kecacingan dapat dilakukan di sekolah

10 12 17 20,4 56 67,4

7 Kecacingan dapat

mengakibatkan badan kurus dan malas belajar

22 26,5 11 13,2 50 60,2

8 Setiap orang yang cacingan apabila tidak diobati akan dapat menularkan kecacingan pada orang lain

23 27,7 22 26,5 38 45,7

9 Jajan sembarangan tidak akan menyebabkan kecacingan

18 21,6 24 28,9 41 49,3

10 Pencegahan kecacingan adalah tanggung jawab semua anggota keluarga

18 21,6 10 12 55 66,2

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pernyataan sikap yang paling disetujui oleh responden adalah pernyataan nomor 4 yaitu sebesar 34,9 %. Pernyataan sikap yang paling banyak dijawab dengan tidak setuju adalah nomor 3 yaitu sebesar 72,2 %.

Penilaian sikap dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu baik dan tidak baik. Seorang responden akan dikatakan bersikap baik bila memperoleh nilai melebihi 76 % dari total nilai dan bersikap tidak baik bila memperoleh nilai

33

kurang atau sama dengan 75 %. Berdasarkan hal tersebut, maka sikap siswa-siswi kelas III-VI SD Negeri 040470 dapat dikategorikan pada tabel 5.5.

Tabel 5.5. Distribusi Kategori Sikap Responden

Pengetahuan Frekuensi %

Baik 49 59,0

Tidak baik 34 41,0

Total 83 100,0

Dari tabel 5.5 dapat dilihat bahwa sikap responden dengan kategori baik memiliki persentase 59,0 % dan sikap yang dikategorikan tidak baik sebesar 41 %.

5.1.3.3. Tindakan Anak tentang Kecacingan

Pada penelitian ini, dalam kuesioner terdapat 10 pernyataan mengenai tindakan pencegahan kecacingan. Pernyataan-pernyataan tersebut telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Sehingga pernyataan tersebut dapat mewakili tindakan responden terhadap kecacingan. Data lengkap mengenai distribusi frekuensi jawaban responden pada variabel tindakan dapat dilihat pada tabel 5.6.

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Jawaban Responden Pada Variabel Tindakan

No Pertanyaan Sering Kadang-

kadang

Tidak pernah

N % N % N %

1 Adik mencuci tangan pakai sabun sebelum dan sesudah makan

4 4,8 26 31,3 53 63,8

2 Adik menggunakan jamban apabila buang air besar

5 6,0 36 43,3 42 50,6

3 Adik selalu membersihkan kuku dan menggunting kuku

34

adik secara teratur (sedikitnya 1 minggu sekali)

4 Adik suka menggigit kuku 12 14,4 32 38,5 39 46,9 5 Adik menggunakan alas kaki

apabila keluar rumah

9 10,8 27 32,5 47 56,6

6 Adik mencuci tangan sesudah buang air besar

19 22,8 32 38,5 32 38,5

7 Adik minum obat cacing secara teratur 2x setahun

10 12,0 34 40,9 39 46,9

8 Adik suka jajan di sembarang tempat/ langsung beli tanpa melihat kebersihannya

13 15,6 37 44,5 33 39,7

9 Adik mencuci buah-buahan sebelum di makan

19 22,8 40 48,1 24 28,9

10 Adik mencuci anus hingga bersih setelah Buang Air Besar

6 7,2 22 26,5 55 66,2

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pernyataan tindakan yang paling banyak dijawab dengan sering oleh responden adalah pernyataan nomor 6 dan 9 yaitu sebesar 22,8 %. Pernyataan tindakan yang paling banyak dijawab dengan tidak pernah adalah nomor 10 yaitu sebesar 66,2 %.

Penilaian tindakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi 2, yaitu baik dan tidak baik. Seorang responden akan dikatakan bertindakan baik bila memperoleh nilai melebihi 76 % dari total nilai dan bertindakan tidak baik bila memperoleh nilai kurang atau sama dengan 75 %. Berdasarkan hal tersebut, maka tindakan siswa-siswi kelas III-VI SD Negeri 040470 dapat dikategorikan pada tabel 5.7.

35

Tabel 5.7 Distribusi Kategori Tindakan Responden

Tindakan Frekuensi %

Baik 51 61,4

Tidak baik 32 38,6

Total 83 100,0

Dari tabel 5.7 dapat dilihat bahwa tindakan responden dengan kategori baik memiliki persentase 61,4 % dan tindakan yang dikategorikan tidak baik sebesar 38,6 %.

5.1.3.5. Intensitas Kecacingan Pada Anak

Pada penelitian ini, telah dilakukan pemeriksaan feses secara kualitatif yaitu dengan metode Kato-Katz untuk melihat intensitas infeksi kecacingan pada anak. Dari hasil pemeriksaan feses 83 sampel, dapat diketahui bahwa seluruh sampel positif terinfeksi STH (100 %). Prevalensi infeksi Ascaris lumbricoides yaitu sebesar 90,3 %, prevalensi infeksi Trichiuris trichiura sebesar 89,1 % dan infeksi campuran sebesar 79,5 %. Dalam penelitian ini, sampel tidak terinfeksi cacing tambang ( hookworm).

Tabel 5.8. Distribusi Infeksi STH

Infeksi Frekuensi %

Ascaris lumbricoides 8 9,6

Trichiuris trichiura 9 10,8

Infeksi campuran 66 79,5

Dari tabel 5.8 dapat dilihat sebagian besar responden mengalami infeksi campuran Ascaris lumbricoides dan Trichiuris trichiura yaitu sebanyak 66 orang (79,5 %). Sampel yang menderita trikuriasis sebanyak 9 orang ( 10,8 %), dan sampel yang menderita askariasis sebanyak 8 orang ( 9,6 %).

36

Tabel 5.9. Distribusi Intensitas Infeksi STH pada Sampel

Infeksi STH Frekuensi %

Ringan 49 59,0

Sedang 31 37,3

Berat 3 3,6

Total 83 100,0

Klasifikasi intensitas infeksi STH ditentukan berdasarkan kriteria WHO (2012), yang dibagi dalam 3 kategori yaitu intensitas ringan, sedang, dan berat. Sampel yang mengalami infeksi campuran Ascaris lumbricoides dan Trichiuris

trichiura, di tentukan intensitas infeksinya berdasarkan intensitas terberat dari

masing- masing spesies. Dari tabel 5.9 dapat dilihat sebagian besar responden mengalami infeksi STH dengan intensitas ringan yaitu sebanyak 49 orang (59,0 %). Sementara responden dengan infeksi STH intensitas sedang sebanyak 31 orang (37,3 %). Responden dengan infeksi STH intensitas berat sebanyak 3 orang (3,6 %).

Namun berdasarkan hasil pemeriksaan feses sampel, ditemukan bahwa sebagian besar sampel dengan intensitas infeksi STH sedang, memiliki jumlah telur yang lebih cenderung ke intensitas berat. Maka dalam penelitian ini sampel dengan intensitas infeksi sedang digabung dengan sampel yang intensitas infeksinya berat. Hal ini juga dilakukan untuk mempermudah analisis data. Sehingga intensitas infeksi STH dalam penelitian ini terbagi menjadi 2 kategori, yaitu intensitas ringan dan intensitas sedang-berat.

5.1.3.6. Hubungan Pengetahuan dengan Intenitas Infeksi STH pada Anak

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk melihat adanya hubungan antara perilaku terhadap intensitas infeksi STH. Untuk mengetahui hasil tersebut maka data dari 83 sampel yang telah terkumpul diolah dengan menggunakan uji Chi

37

Tabel 5.10 . Hubungan Pengetahuan dengan Intensitas InfeksiSTH pada Anak

Perilaku Infeksi STH Jumlah

Ringan Sedang + Berat

N % N % N %

Baik 11 13,3 3 3,6 14 16,9

Tidak Baik 38 45,8 31 37,3 69 83,1

Total 49 34 83 100

X2 = 2,658 Df = 1 P = 0,103

Berdasarkan tabel 5.9 di atas menunjukkan bahwa responden yang memiliki pengetahuan baik, dengan intensitas infeksi STH ringan sebanyak 11 orang (13,3 %) dan yang intensitas sedang-berat sebanyak 3 orang (3,6 %). Responden yang memiliki pengetahuan tidak baik, dengan intensitas infeksi STH ringan sebanyak 38 orang (45,8 %) dan yang intensitas sedang- berat sebanyak 31 orang (37,3 %). Dari hasil uji statisik Chi- Square (X2) diperoleh p>0,05 artinya tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan anak dengan intensitas infeksi STH. 5.1.3.7. Hubungan Sikap dengan Intenitas Infeksi STH pada Anak

Tabel 5.11. Hubungan Sikap dengan Intensitas InfeksiSTH pada Anak

Sikap Infeksi STH Jumlah

Ringan Sedang + Berat

N % N % N %

Baik 32 38,5 17 20,5 49 59,0

Tidak Baik 17 20,5 17 20,5 34 41,0

Total 49 34 83 100

X2=1,945 Df=1 P=0,163

Berdasarkan tabel 5.10 di atas menunjukkan bahwa responden yang memiliki sikap baik, dengan intensitas infeksi STH ringan sebanyak 32 orang (38,5 %) dan

38

yang intensitas sedang-berat sebanyak 17 orang (20,5 %). Responden yang memiliki sikap tidak baik, dengan intensitas infeksi STH ringan sebanyak 17orang (20,5 %) dan yang intensitas sedang-berat sebanyak 17 orang (20,5 %). Dari hasil uji statisik Chi-Square (X2) diperoleh p>0,05 artinya tidak ada hubungan antara sikap anak dengan intensitas Infeksi STH.

5.1.3.8. Hubungan Tindakan dengan Intenitas Infeksi STH pada Anak Tabel 5.12. Hubungan Tindakan dengan Intensitas InfeksiSTHpada Anak

Tindakan Infeksi STH Jumlah

Ringan Sedang + Berat

N % N % N %

Baik 28 33,7 23 27,7 51 61,4

Tidak Baik 21 25,3 11 13,3 32 38,6

Total 49 34 83 100

X2=0.935 Df=1 P=0,334

Berdasarkan tabel 5.11 di atas menunjukkan bahwa responden yang memiliki tindakan baik, dengan intensitas infeksi STH ringan sebanyak 28 orang (33,7 %) dan yang intensitas sedang-berat sebanyak 23 orang (27,7 %). Responden yang memiliki tindakan tidak baik, dengan intensitas infeksi STH ringan sebanyak 21 orang (25,3 %) dan yang intensitas sedang-berat sebanyak 11 orang (13,3 %). Dari hasil uji statisik Chi-Square (X2) diperoleh p>0,05 artinya tidak ada hubungan antara sikap anak dengan intensitas Infeksi STH.

39

Dokumen terkait