• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional

study yaitu melihat hubungan antara perilaku tentang pencegahan penyakit

kecacingan dengan intensitas infeksi Soil Transmitted Helminths pada siswa-siswi SD Negeri 040470 Desa Lingga Julu Kabupaten Karo Tahun 2014.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 040470 di Desa Lingga Julu Kabupaten Karo. Alasan pemilihan lokasi adalah faktor geografis dan demografis, dimana lokasi berada di kawasan tanah yang lembab dan subur. Kebersihan lingkungan sekolah juga kurang terjaga. Penduduk yang tinggal di lokasi ini sebagian besar bekerja sebagai petani. Anak-anak yang berada di lokasi ini juga sering tidak menggunakan alas kaki, sehingga sangat beresiko cukup tinggi untuk terinfeksi cacing.

4.2.2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian pada bulan Maret – Desember 2014.

4.3. Populasi dan Sampel 4.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD Negeri 040470 kelas III - VI. 4.3.2. Sampel

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling Sampel terdiri dari siswa kelas III - VI SD Negeri 040470 sebanyak 101 orang.

24

4.3.3. Kriteria Inklusi

1. Siswa- siswi yang bersedia mengikuti penelitian dan mendapatkan persetujuan dari orang tua.

2. Siswa- siswi yang bersedia membawa feses.

4.3.4. Kriteria Eksklusi

1. Siswa- siswi yang menderita penyakit berat sehingga tidak dapat mengikuti penelitian.

2. Siswa-siswi yang tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.

3. Siswa-siswi yang telah menerima pengobatan cacing dalam 6 bulan terakhir

4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1. Data Primer

Data Primer merupakan data yang diperoleh dari anak SD dan dari pemeriksaan feses anak. Data dari anak SD diperoleh dengan metode angket yang menggunakan kuesioner. Pemeriksaan feses anak dilakukan untuk mengetahui infeksi kecacingan pada anak. Pemeriksaan feses ini dilakukan di Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dengan menggunakan metode Kato-Katz.

4.4.2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data mengenai keadaan lingkungan disekitar lokasi penelitian yang diperoleh dari SD Negeri 040470 Desa Lingga Julu Kabupaten Karo.

4.4.3. Metode Pemeriksaan feses dengan metode Kato katz A. Bahan yang diperlukan:

• Lembar selofan yang sudah direndam dengan larutan gliserin hijau malaikit

25

• Kawat kasa stainless (60 atau 80 meshs) atau kasa nilon (105 meshs) berukuran 3 cm x 3 cm

• Karton persegi (3 cm x 4 cm x 1,37 mm) dengan lubang berdiameter 6 mm.

• Lidi

• Kaca benda

• Kertas minyak B.Cara kerja:

• Taruh contoh feses di atas kertas minyak

• Tekan bagian atas feses dengan kasa

• Feses halus yang keluar melalui kasa diambil dengan lidi

• Isi lubang karton dengan feses sampai penuh

• Keluarkan dengan lidi seluruh feses yang ada di dalam lubang karton dan letakkan di atas kaca benda.

• Tutup feses dengan lembar selofan dan tekan sediaan yang sudah dibalikkan, yaitu dengan permukaan selofan di bawah, di atas kertas saring, sehingga menyebar rata.

• Diamkan selama 15 menit pada suhu kamar

• Periksa dengan mikroskop

C. Interpretasi hasil:

Telur per gram (tpg) = hasil telur x 24 (Hadidjaja, 1990).

4.5. Aspek Pengukuran

Pertanyaan tentang perilaku (pengetahuan, sikap, dan tindakan) anak terhadap pencegahan infeksi cacing berjumlah 30 pertanyanan, dimana untuk menilai pengetahuan, sikap , dan tindakan masing-masing terdiri dari 10 pertanyaan. Kriteria penilaian menurut Arikunto (2006) dalam Agustin (2011):

26

1. Nilai baik, apabila responden mendapat nilai 76% -100 % dari seluruh skor yang ada.

2. Nilai tidak baik, apabila responden mendapat nilai ≤ 75% dari seluruh skor yang ada.

Untuk variabel pengetahuan, ketentuan penilaian ialah skor jawaban benar adalah 1, dan skor jawaban salah adalah o. Untuk variabel sikap, ketentuan penilaian ialah skor jawaban setuju adalah 3, skor jawaban kurang setuju adalah 2 dan skor jawaban tidak setuju adalah 1. Untuk variabel tindakan , ketentuan penilaian ialah skor jawaban sering adalah 3, skor jawaban kadang - kadang adalah 2, dan skor jawaban tidak pernah adalah 1.

Pengolahan dan Analisis Data 4.6.1. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu:

1. Editing, yaitu mengecek nama dan kelengkapan identitas responden serta

memastikan bahwa semua jawaban telah diisi sesuai petunjuk.

2. Coding, yaitu memberi kode atau angka tertentu pada kuesioner untuk

mempermudah waktu mengadakan tabulasi dan analisa.

3. 3. Entry, yaitu memasukkan data dari kuesioner ke dalam program computer

dengan menggunakan program SPSS versi17.0.

4. Cleaning, mengecek kembali data yang telah di entry untuk mengetahui ada

kesalahan atau tidak ( Wahyuni, 2008).

Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur. Kuesioner yang telah selesai disusun akan diuji validitasnya dengan menggunakan SPSS 17.0.

Angket penelitian ini telah disusun sebelumnya dengan jumlah 30 pertanyaan, kemudian dilakukan uji validitas dan keseluruhan 30 soal dinyatakan valid. Pengujian ini menggunakan program SPSS 17.0. Sampel untuk uji validitas

27

sebanyak 25 orang yang diambil dari siswa-siswi SDN 030283 Sidikalang. Uji validitas ini dilakukan pada bulan Oktober 2014.

Uji validitas dilakukan dengan korelasi Pearson. Skor setiap pertanyaan dikorelasikan dengan dengan skor total untuk tiap variabel. Hasilnya kemudian dibandingkan dengan nilai r tabel. Apabila nilai koefisien korelasi Pearson dari suatu pertanyaan tersebut berada di atas nilai r tabel maka pertanyaan tersebut valid.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu indeks yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau diandalkan.Kuesioner yang telah selesai disusun akan diuji reliabilitasnya dengan menggunakan SPSS 17.0. Sampel untuk uji reliabilitas adalah sebanyak 25 orang yang diambil dari siswa- siswi SDN 030283 Sidikalang.

Angket penelitian ini berjumlah 30 pertanyaan. Uji reliabilitas dilakukan pada seluruh pertanyaan yang valid dengan koefisien Reliabilitas Alpha pada aplikasi SPSS 17.0. Jika nilai Alpha lebih besar dari nilai r tabel maka pertanyaan tersebut reliabel.

4.6.2. Analisis Data

Analisa data dilakukan dengan menyajikan data dalam bentuk tabel kemudian dilanjutkan dengan analisa statistik untuk mengetahui ada tidaknya hubungan variabel-variabel dalam penelitian yaitu hubungan perilaku (pengetahuan, sikap, tindakan) dengan intensitas infeksi Soil Transmitted Helminths pada siswa-siswi SD Negeri 040470 Desa Lingga Julu Kabupaten Karo Tahun 2014 . Karena data yang digunakan adalah data yang diklasifikasikan atas kategori (dikelompokkan) maka uji statistik dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square dengan α = 0,05.

28

Dokumen terkait