• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

C. Hasil Analisis Data

1. Regresi Linear Berganda

Tabel 4.4

Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficientsa

1 (Constant) 57,825 14,664 3,943 ,000

NPF -,665 1,145 -,123 -,581 ,565

FDR -,413 ,117 -,751 -3,538 ,001

Sumber : Hasil Output SPSS,2020

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, maka diperoleh model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 57,825 – 0,665X1– 0,413X2 + e

Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Konstanta yang diperoleh adalah sebesar 57,825 menyatakan jika nilai NPF dan FDR sama dengan nol, maka nilai CAR akan bertambah sebesar 57,825 % satuan pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

b. Koefisien regresi NPF sebesar -0,665 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% NPF maka akan menurunkan nilai CAR sebesar 0,665% pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

c. Koefisien regresi FDR sebesar -0,413 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% FDR maka akan menurunkan nilai CAR sebesar 0,413% pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

2. Koefisien Korelasi (R)

Tabel 4.5

Nilai Koefisien Korelasi

53

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat koefisien korelasi (R) sebesar 0,659. Hal ini menunjukan bahwa tingkat hubungan antara variabel NPF (X1), FDR (X2) dan CAR (Y) pada PT Bank BRISyari’ah Tbk tergolong korelasi positif kuat. Artinya terjadi hubungan searah variabel X dan Variabel Y, bila variabel X naik maka Variabel Y naik.

3. Koefisien Determinan (R2)

Tabel 4.6

Nilai Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat hasil Koefisien Determinan (R2) sebesar 0,434. Hal ini berarti sebesar 43,4% CAR pada PT Bank BRISyari’ah Tbk dipengaruhi oleh NPF dan FDR, sedangkan sebesar 56,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

4. Uji T

1 (Constant) 57,825 14,664 3,943 ,000

NPF -,665 1,145 -,123 -,581 ,565

FDR -,413 ,117 -,751 -3,538 ,001

Sumber : Hasil Output SPSS,2020

Berdasarkan tabel 4.7 diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Hasil perhitungan uji t untuk variabel NPF diperoleh nilai t hitung sebesar -0,581 dan nilai signifikan sebesar 0,565 (lebih dari 0,05).

Dan nilai T tabel diperoleh sebesar 1,697 dengan nilai signifikan 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung (-0,0581) < t tabel (1,697) dengan signifikan 0,565 > 0,05, maka H0diterima dan H1 ditolak sehingga variabel NPF berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap CAR pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

b. Hasil perhitungan uji t untuk variabel FDR diperoleh nilai t hitung sebesar -3,358 dan nilai signifikan sebesar 0,001 (kurang dari 0,05). Dan nilai t tabel diperoleh sebsra 1,697 dengan nilai

55

signifikan 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung (-3,358) < t tabel (1,697) dengan signifikan 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga variabel FDR berpengaruh negatif signifikan terhadap CAR pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

5. Uji F

Tabel 4.8 Nilai Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 522,047 2 261,024 12,643 ,000b

Residual 681,294 33 20,645

Total 1203,341 35

Sumber: Hasil Output SPSS,2020

Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat hasil uji F sebesar 12,643 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Sedangkan F tabel diperoleh sebesar 3,27 dengan signifikasi sebesar 0,05. Jadi F hitung (12,643) > F tabel (3,27) dengan signifikan 0,000 < 0,05. Dari hasil tersebut maka H012 ditolak dan Ha12diterima, maka variabel NPF dan FDR berpengaruh secara signifikan terhadap CAR pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

D. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan pengaruh pembiayaan bermasalah dengan indikator Non Performing Financing (NPF) dan

likuiditas dengan indikator Financing to Deposite Ratio (FDR) terhadap kecukupan modal dengan indikator Capital Adequacy Ratio (CAR) pada Bank BRISyari’ah di Indonesia. Berikut penjelasan dari masing – masing variabel yang terkait dalam penelitian ini:

3. Pengaruh pembiayaan bermasalah terhadap kecukupan modal

Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang kolektifitasnya masuk dalam kriteria pembayaran kurang lancar, diragukan dan macet. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, didapatkan nilai koefisien negatif pada regresi linear berganda dengan nilai sebesar 0,665 yang menunjukan adanya hubungan yang berlawanan antara NPF terhadap CAR pada PT Bank BRISyari’ah Tbk. Dari hasil uji T, diperoleh nilai T hitung (-0,0581) < t tabel (1,697) dengan signifikan 0,565 > 0,05, dapat disimpulkan bahwa NPF memiliki pengaruh secara negatif tidak signifikan terhadap CAR pada PT Bank BRISyari’ah Tbk. Artinya semakin tinggi nilai NPF maka nilai CAR semakin menurun pada PT Bank BRISyari’ah Tbk. Jadi untuk meningkatkan kecukupan modal pada Bank BRISyari’ah yaitu memperkecil pembiayaan (Financing) kepada masyarakat agar pembiayaan bermasalah dikemudian hari semakin berkurang. Tetapi karena hubungan yang tidak signifikan mengakibatkan peningkatan kecukupan modal yang diperoleh Bank BRISyari’ah tidak terlalu tinggi .

57

4. Pengaruh likuiditas terhadap kecukupan modal

Likuiditas adalah kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan persediaan uang tunai atau aset tunai. Dari hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan nilai koefisien negatif pada regresi linear berganda dengan nilai sebesar 0,413 yang menunjukan hubungan berlawanan antara FDR dan CAR pada PT Bank BRISyari’ah Tbk. Dari hasil uji T, diperoleh nilai T hitung (-3,358) < T tabel (1,697) dengan signifikan 0,001 < 0,05, dapat disimpulkan bahwa FDR memiliki pengaruh secara negatif signifikan terhadap CAR pada PT Bank BRISyari’ah Tbk. Artinya semakin tinggi nilai FDR semakin menurun nilai CAR pada PT Bank BRISyari’ah Tbk. Jadi untuk meningkatkan kecukupan modal pada Bank BRISyari’ah yaitu dengan memperbanyak menghimpun dana (funding) dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana lalu menyalurkan pembiayaan yang sewajarnya dan tidak berlebihan.

5. Pengaruh pembiayaan masalah dan likuiditas terhadap kecukupan modal

Dari hasil pengujian yang dilakukan, didapatkan bahwa NPF dan FDR secara simultan mempunyai pengaruh terhadap CAR pada Bank BRISyari’ah. Hal ini dibuktikan dengan hasil uji F yang menyatakan bahwa F hitung (12,643) > F tabel (3,27) dengan nilai signifikan 0,000

< 0,05. Jadi pembiayaan bermasalah dan likuiditas mempunyai pengaruh terhadap kecukupan modal pada Bank BRISyari’ah.

Dalam islam harta tidak boleh menumpuk pada sebagian orang saja yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapatkan bahagian” (Q.S. adz – Dzariyat : 19).

Berdasarkan ayat diatas hendaknya harta yang dimiliki oleh masyarakat berkelebihan harta bisa memberikan sebagian kepada mereka yang membutuhkan baik untuk dikonsumsi maupun di jadikan modal usaha sehingga harta terus berputar dan tidak menumpuk.

Perputaran harta dalam islam sangat cepat seperti yang digambarkan oleh Rasulullah SAW, suatu pagi selesai sholat subuh buru – buru pulang kemudian balik lagi ke masjid untuk melanjutkan dzikir dan do’anya karena teringat ada uang 3 dirham yang belum disedekahkan. Pada hadist yang driwayatkan oleh bukhari, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda yang artinya: “Jika saya memiliki emas sebesar gunung Uhud, saya tidak akan suka kecuali setelah 3 hari tidak tersisa satu dinar pun yang ada padaku apabila ada orang lain yang berhak menerimanya dariku, kecuali sejumlah yang akan aku pakai untuk membayar hutangku”.

59

Harta bisa diberikan dalam bentuk konsumsi, sedeqah maupun investasi, disinilah pentingnya peran bank syari’ah sebagai mediator. Bank syari’ah menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki harta yang berlebih dan menyalurkan nya kepada masyarakat dalam bentuk pembiayaan, investasi, konsumsi dan zakat.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa setiap pertambahan jumlah dana yang dihimpun dari masyarakat dan memperkecil penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan akan meningkatkan nilai kecukupan modal yang dimiliki pada PT Bank BRISyari’ah Tbk. Dana yang menumpuk pada masyarakat akan berkurang dengan adanya peningkatan menghimpun dana dan penyaluran dana tersebut dapat disalurkan kepada masyarakat yang benar – benar membutuhkannya serta perputaran harta seperti yang di gambarkan Rasulullah SAW terpenuhi dengan baik.

60

Dari hasil penelitian yang dilakukan pada PT Bank BRISyari’ah Tbk berdasarkan data sekunder, maka dapat dikemukakan kesimpulan bahwa pengaruh pembiayaan bermasalah dan likuiditas terhadap kecukupan modal pada PT Bank BRISyari’ah Tbk untuk data triwulan periode 2011 – 2019, maka dapat kita tarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil pengujian data dengan analisis regresi linear berganda diperoleh persamaan Y = 57,825 – 0,665X1 – 0,413X2 + e. Dijelaskan bahwa nilai konstanta sebesar 57,825 menyatakan jika nilai Pembiayaan bermasalah dan likuiditas sama dengan nol, maka nilai kecukupan modal akan bertambah sebesar 57,825. Koefisien regresi variabel pembiayaan bermasalah (X1) adalah sebesar 0,665 dan likuiditas (X2) sebesar 0,413. Menyatakan bahwa setiap kenaikan 1 satuan pembiayaan bermasalah dan likuiditas maka kecukupan modal akan mengalami penurunan sebesar koefisien regresi variabel tersebut pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

2. Hasil pengujian berdasarkan uji t pada variabel pembiayaan bermasalah diperoleh nilai t hitung (-0,0581) < t tabel (1.697) dengan nilai sig 0,565 > 0,05. Jadi variabel pembiayaan bermasalah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap kecukupan modal pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

61

3. Hasil pengujian berdasarkan uji t pada variabel likuiditas diperoleh nilai t hitung (-3,358) < t tabel (1,697) dengan nilai sig 0,001 < 0,05.

Jadi variabel likuiditas berpengaruh negatif secara signifikan terhadap kecukupan modal PT Bank BRISyari’ah Tbk.

4. Hasil pengujian berdasarkan uji f pada variabel pembiayaan bermasalah dan likuiditas diperoleh nilai f hitung (12,643) > f tabel (3,27) dengan nilai sig 0,000 < 0,05. Jadi variabel pembiayaan bermasalah dan likuiditas berpengaruh secara signifikan terhadap kecukupan modal pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka dapat dikemukakan saran sebagai berikut :

1. Dalam meningkatkan kecukupan modal pada PT Bank BRISyari’ah, diharapakan pihak bank syari’ah agar meningkatkan manajemen dan performa dalam menghimpun dan menyalalurkan dana agar masyarakat lebih tertarik untuk melakukan transaksi di PT Bank BRISyari’ah Tbk.

2. Dalam meningkatkan kecukupan modal pada PT Bank BRISyari’ah Tbk, pihak bank dapat mengurangi penyaluran dana (Financing) kepada masyarakat dan agar resiko pembiayaan bermasalah dapat berkurang dikemudian hari.

3. Dalam meningkatkan kecukupan modal pada PT Bank BRISyari’ah Tbk, pihak bank dapat melakukan peningkatkan penghimpunan dana

(Funding) dari masyarakat melalui produk – produk Funding yang ada..

4. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan bisa lebih mengembangkan atau menambahkan variabel lain yang juga ada kaitannya dengan kecukupan modal pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

63

Daftar Pustaka

Africano, Fernando. 2016. “Pengaruh NPF terhadap Car serta dampaknya terhadap Profitabilitas Bank Umum Syari’ah Di Indonesia”. Forum Bisnis

dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP. Vol. 6,No 1.

Al munawarah, Medina dan Rina marliana.2018. Pengaruh CAR, NPF dan FDR terhadap Profitabilitas Bank Syari’ah di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan syari’ah Universitas Siliwangi, Vol. 2 No.1

Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. Bank Syari’ah dari teori ke praktik. Jakarta : Gemani Insani.

Darmawi, Herman. 2012. Manajemen Perbankan. Jakarta : Bumi Aksara

Ismail. 2010. Akuntansi Bank Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Muhamad. 2014. Manajemen Dana Bank Syari’ah. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Munir, Misbahul. 2018. Pengaruh CAR, NPF, FDR dan Inflasi terhadapProfitabilitas Perbankan Syari’ah di Indonesia. Ihtifaz Journal of Islamic Economic Finance and Banking Universitas Ahmad Dahlan Vol.1, No.1&2.

Pravasanti, yuwita ariessa. 2018. Pengaruh NPF dan FDR Terhadap CAR Dan Dampaknya Terhadap ROA Pada Perbankan Syari’ah Di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam

Putri, Mega Herdiana. 2018. Pengaruh Financing to Deposite Ratio (FDR) dan Non Performing Ratio (FDR) terhadap Capital Adequency Ratio (CAR) pada PT. Bank BCA Syari’ah. Skripsi UIN Sunan Gunung Jati Bandung.

Sudirman, I Wayan. 2013. Manajemen perbankan menuju bankir konvensional yang professional. Jakarta : Kencana.

Suryani. Analisis Pengaruh Financing to Deposite Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Perbankan Syari’ah di Indonesia. Vol.2 ,No.2

Suryani dan Hendryadi. 2015. Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam. Jakarta : Kencana

Turmudi, Muhammad. 2016. Manajemen Penyelesaian pembiayaan bermasalah pada lembaga perbankan syari’ah. Jurnal studi ekonomi dan bisnis islam

Vol. 1, No. 1

Ubaidillah. 2018. Pembiayaan Bermasalah Pada Bank Syari’ah: Strategi penanganan dan penyelesaiannya. Jurnal Ekonomi Islam. Vol. 6,No. 2

Umar, Husein. 2014. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Rajawali Pers

65

Lampiran I : Laporan Ratio Keuangan Triwulan PT Bank BRISyari’ah Tbk tahun 2011-2019

Laporan Publikasi Triwulanan Laporan Rasio Keuangan Triwulanan

Maret 2012

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN

Pos-pos

Maret 2012 Maret 2011

I. Permodalan 1. CAR (KPMM)

a. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana 14,34 21,72

b. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana dan Risiko Pasar

14,34 21,72

2. Aktiva tetap terhadap modal 22,88 17,31

II. Aktiva Produktif

1. Aktiva produktif bermasalah (NPA) 3,03 2,11

2. NPF

a. Gross 3,31 2,43

b. Net 2,40 1,70

3. PPA produktif terhadap aktiva produktif 1,74 1,43

4. Pemenuhan PPA produktif 100,00 100,00

III. Rentabilitas

1. ROA 0,17 0,23

2. ROE 1,41 1,23

3. NIM/NOI (Net Operational Income) 7,70 8,20

4. OER (Operational Efficiency Ratio) (BOPO) 99,15 101,38

IV. Likuiditas

1. Quick RatiO 46,89 76,83

2. Antar Bank Passiva (SIMA) terhadap DPK 5,34 3,36

3. Deposan Inti terhadap DPK 42,96 42,99

V. Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait

a. 2. Pihak Tidak Terkait b. Persentase Pelampauan BMPK b. 1. Pihak Terkait

b. 2. Pihak Tidak Terkait

2. GWM Rupiah 5,03 5,04

3. PDN

Laporan Publikasi Triwulanan Laporan Rasio Keuangan Triwulanan

Juni 2012

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat UNAUDITED BY OTORITAS JASA

a. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana 13,59 19,99

b. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana dan Risiko Pasar

13,59 19,99

2. Aktiva tetap terhadap modal 22,34 19,08

II. Aktiva Produktif

1. Aktiva produktif bermasalah (NPA) 2,58 2,93

2. NPF

a. Gross 2,88 3,40

b. Net 2,15 2,77

3. PPA produktif terhadap aktiva produktif 1,66 1,42

4. Pemenuhan PPA produktif 106,28 100,00

III. Rentabilitas

1. ROA 1,21 0,20

2. ROE 9,98 1,52

3. NIM/NOI (Net Operational Income) 7,68 7,78

4. OER (Operational Efficiency Ratio) (BOPO) 91,16 100,30

IV. Likuiditas

1. Quick RatiO 51,63 83,25

2. Antar Bank Passiva (SIMA) terhadap DPK 8,55

3. Deposan Inti terhadap DPK 44,29 48,59

V. Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait

a. 2. Pihak Tidak Terkait b. Persentase Pelampauan BMPK b. 1. Pihak Terkait

b. 2. Pihak Tidak Terkait

2. GWM Rupiah 5,03 5,04

3. PDN

67

Laporan Rasio Keuangan Triwulanan

September 2012

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat

UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN

Pos-pos

September 2012 September 2011 I. Permodalan

1. CAR (KPMM)

a. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana 12,92 18,33 b. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana dan

Risiko Pasar

12,92 18,33

2. Aktiva tetap terhadap modal 23,48 20,14

II. Aktiva Produktif

1. Aktiva produktif bermasalah (NPA) 2,54 2,53

2. NPF

a. Gross 2,87 2,80

b. Net 1,89 2,27

3. PPA produktif terhadap aktiva produktif 1,74 1,24

4. Pemenuhan PPA produktif 100,00 100,00

III. Rentabilitas

1. ROA 1,34 0,40

2. ROE 11,40 3,18

3. NIM/NOI (Net Operational Income) 8,36 7,59

4. OER (Operational Efficiency Ratio) (BOPO) 89,95 98,56

IV. Likuiditas

1. Quick RatiO 59,70 69,93

2. Antar Bank Passiva (SIMA) terhadap DPK 6,25

3. Deposan Inti terhadap DPK 48,76 49,31

V. Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait

a. 2. Pihak Tidak Terkait b. Persentase Pelampauan BMPK b. 1. Pihak Terkait

b. 2. Pihak Tidak Terkait

2. GWM Rupiah 5,03 5,04

3. PDN

Desember 2012

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat

UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN

Pos-pos

Desember 2012 Desember 2011 I. Permodalan

1. CAR (KPMM)

a. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana 11,35 14,74

b. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana dan Risiko Pasar 11,35 14,74

2. Aktiva tetap terhadap modal 24,03 21,76

II. Aktiva Produktif

1. Aktiva produktif bermasalah (NPA) 2,55 2,42

2. NPF

a. Gross 3,00 2,77

b. Net 1,84 2,12

3. PPA produktif terhadap aktiva produktif 1,79 1,34

4. Pemenuhan PPA produktif 100,00 100,00

III. Rentabilitas

1. ROA 1,19 0,20

2. ROE 10,41 1,19

3. NIM/NOI (Net Operational Income) 7,15 6,99

4. OER (Operational Efficiency Ratio) (BOPO) 86,63 99,25

IV. Likuiditas

1. Quick RatiO 22,89 31,37

2. Antar Bank Passiva (SIMA) terhadap DPK 4,99 1,60

3. Deposan Inti terhadap DPK 41,26 38,56

V. Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait

a. 2. Pihak Tidak Terkait b. Persentase Pelampauan BMPK b. 1. Pihak Terkait

b. 2. Pihak Tidak Terkait

2. GWM Rupiah 5,03 5,02

3. PDN

69

Laporan Publikasi Triwulanan Laporan Rasio Keuangan Triwulanan

Maret 2014

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat

UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN

Pos-pos

Maret 2014 Maret 2013 I. Permodalan

1. CAR (KPMM)

a. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana 14,15 11,81

b. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana dan Risiko Pasar 14,15 11,81

2. Aktiva tetap terhadap modal 20,64 23,51

II. Aktiva Produktif

1. Aktiva produktif bermasalah (NPA) 3,42 2,54

2. NPF

a. Gross 4,04 3,04

b. Net 3,36 2,01

3. PPA produktif terhadap aktiva produktif 1,28 1,74

4. Pemenuhan PPA produktif 100,00 100,00

III. Rentabilitas

1. ROA 0,46 1,71

2. ROE 4,07 18,63

3. NIM/NOI (Net Operational Income) 6,09 6,61

4. OER (Operational Efficiency Ratio) (BOPO) 92,43 85,54

IV. Likuiditas

1. Quick RatiO 70,42 95,02

2. Antar Bank Passiva (SIMA) terhadap DPK 9,01 3,90

3. Deposan Inti terhadap DPK 43,24 49,01

V. Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait

a. 2. Pihak Tidak Terkait b. Persentase Pelampauan BMPK b. 1. Pihak Terkait

b. 2. Pihak Tidak Terkait

2. GWM Rupiah 5,02 5,02

3. PDN 0,00

Laporan Publikasi Triwulanan

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat

UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN

Pos-pos

Juni 2014 Juni 2013

I. Permodalan 1. CAR (KPMM)

a. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana 13,99 15,00

b. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana dan Risiko Pasar 13,99 15,00

2. Aktiva tetap terhadap modal 21,48 17,60

II. Aktiva Produktif

1. Aktiva produktif bermasalah (NPA) 3,66 2,49

2. NPF

a. Gross 4,38 2,89

b. Net 3,61 1,94

3. PPA produktif terhadap aktiva produktif 1,44 1,69

4. Pemenuhan PPA produktif 100,00 100,00

III. Rentabilitas

1. ROA 0,03 1,41

2. ROE 0,24 14,81

3. NIM/NOI (Net Operational Income) 5,97 6,57

4. OER (Operational Efficiency Ratio) (BOPO) 99,84 87,55

IV. Likuiditas

1. Quick RatiO 73,21 92,07

2. Antar Bank Passiva (SIMA) terhadap DPK 5,39 2,39

3. Deposan Inti terhadap DPK 51,23 50,25

V. Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait

a. 2. Pihak Tidak Terkait b. Persentase Pelampauan BMPK b. 1. Pihak Terkait

b. 2. Pihak Tidak Terkait

2. GWM Rupiah 5,05 5,03

3. PDN 0,08

71

Laporan Publikasi Triwulanan Laporan Rasio Keuangan Triwulanan

September 2014

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat

UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN

Pos-pos

September 2014 September 2013 I. Permodalan

1. CAR (KPMM)

a. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana 13,86 14,66

b. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana dan Risiko Pasar 13,86 14,66

2. Aktiva tetap terhadap modal 22,29 17,64

II. Aktiva Produktif

1. Aktiva produktif bermasalah (NPA) 4,06 2,58

2. NPF 4,06 2,58

a. Gross 4,79 2,98

b. Net 4,19 2,14

3. PPA produktif terhadap aktiva produktif 0,51 1,60

4. Pemenuhan PPA produktif 100,00 100,00

III. Rentabilitas

1. ROA 0,20 1,36

2. ROE 0,49 13,16

3. NIM/NOI (Net Operational Income) 5,90 7,48

4. OER (Operational Efficiency Ratio) (BOPO) 97,35 80,80

IV. Likuiditas

1. Quick RatiO 66,84 78,20

2. Antar Bank Passiva (SIMA) terhadap DPK 4,55 4,96

3. Deposan Inti terhadap DPK 50,96 46,09

V. Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait

a. 2. Pihak Tidak Terkait b. Persentase Pelampauan BMPK b. 1. Pihak Terkait

b. 2. Pihak Tidak Terkait

2. GWM Rupiah 5,06 5,02

3. PDN 0,20

Laporan Publikasi Triwulanan

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat

UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN

Pos-pos

Desember 2014 Desember 2013 I. Permodalan

1. CAR (KPMM)

a. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana 12,89 14,49

b. Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit/Penyaluran Dana dan Risiko Pasar 12,89 14,49

2. Aktiva tetap terhadap modal 22,41 20,25

II. Aktiva Produktif

1. Aktiva produktif bermasalah (NPA) 3,59 3,35

2. NPF

a. Gross 4,60 4,06

b. Net 3,65 3,26

3. PPA produktif terhadap aktiva produktif 1,39 1,47

4. Pemenuhan PPA produktif 85,35 100,00

III. Rentabilitas

1. ROA 0,08 1,15

2. ROE 0,44 10,20

3. NIM/NOI (Net Operational Income) 6,04 6,27

4. OER (Operational Efficiency Ratio) (BOPO) 99,14 83,23

IV. Likuiditas

1. Quick RatiO 76,43 20,96

2. Antar Bank Passiva (SIMA) terhadap DPK 5,61 6,45

3. Deposan Inti terhadap DPK 53,30 37,31

V. Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPK a. 1. Pihak Terkait

a. 2. Pihak Tidak Terkait b. Persentase Pelampauan BMPK b. 1. Pihak Terkait

b. 2. Pihak Tidak Terkait

2. GWM Rupiah 5,05 5,03

3. PDN 0,34

73

Laporan Publikasi Triwulanan Laporan Rasio Keuangan Triwulanan

Maret 2016

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat

UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN

Pos-pos

Maret 2016 Maret 2015

Rasio Kinerja

1. Kewajiban Pemenuhan Modal Minimun (KPMM) 14,66 13,21

2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif

4,52 4,69

3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 4,26 4,66

4. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif

11. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 90,70 96,13

12. Pembiayaan bagi hasil terhadap total pembiayaan 37,34 32,40

13. Financing to Deposit Ratio (FDR) 82,73 88,24

Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPD

1. Pihak Terkait 0,00 0,00

2. Pihak Tidak Terkait 0,00 0,00

b. Persentase Pelampauan BMPD

1. Pihak Terkait 0,00 0,00

2. Pihak Tidak Terkait 0,00 0,00

2. GWM

a. GWM rupiah 5,05 5,05

b. GWM valuta asing 1,31 1,11

3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 0,75 0,23

Laporan Rasio Keuangan Triwulanan

Juni 2016

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat

UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN

Pos-pos

Juni 2016 Juni 2015

Rasio Kinerja

1. Kewajiban Pemenuhan Modal Minimun (KPMM) 14,06 11,03

2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif

4,24 4,66

3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 4,28 4,64

4. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif

11. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 90,41 93,84

12. Pembiayaan bagi hasil terhadap total pembiayaan 37,09 33,99

13. Financing to Deposit Ratio (FDR) 87,92 92,05

Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPD

1. Pihak Terkait 0,00 0,00

2. Pihak Tidak Terkait 0,00 0,00

b. Persentase Pelampauan BMPD

1. Pihak Terkait 0,00 0,00

2. Pihak Tidak Terkait 0,00 0,00

2. GWM

a. GWM rupiah 5,05 5,05

b. GWM valuta asing 1,18 1,30

3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 1,62 1,24

75

Laporan Rasio Keuangan Triwulanan

September 2016

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat

UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN

Pos-pos

September 2016 September 2015

Rasio Kinerja

1. Kewajiban Pemenuhan Modal Minimun (KPMM) 14,30 13,82

2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif

5,27 4,43

3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 4,98 4,40

4. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif

11. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 90,99 93,97

12. Pembiayaan bagi hasil terhadap total pembiayaan 37,09 36,67

13. Financing to Deposit Ratio (FDR) 83,98 86,61

Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPD

1. Pihak Terkait 0,00 0,00

2. Pihak Tidak Terkait 0,00 0,00

b. Persentase Pelampauan BMPD

1. Pihak Terkait 0,00 0,00

2. Pihak Tidak Terkait 0,00 0,00

2. GWM

a. GWM rupiah 5,02 5,05

b. GWM valuta asing 1,13 2,19

3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 2,38 4,64

Desember 2016

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat

UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN

Pos-pos

Desember 2016 Desember 2015

Rasio Kinerja

1. Kewajiban Pemenuhan Modal Minimun (KPMM) 20,63 13,94

2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif

3,09 3,38

3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 3,03 3,38

4. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif

11. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 91,33 93,79

12. Pembiayaan bagi hasil terhadap total pembiayaan 36,96 37,24

13. Financing to Deposit Ratio (FDR) 81,42 84,16

Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPD

1. Pihak Terkait 0,00 0,00

2. Pihak Tidak Terkait 0,00 0,00

b. Persentase Pelampauan BMPD

1. Pihak Terkait 0,00 0,00

2. Pihak Tidak Terkait 0,00 0,00

2. GWM

a. GWM rupiah 5,02 5,05

b. GWM valuta asing 1,13 3,74

3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 1,44 6,01

77

Laporan Publikasi Triwulanan Laporan Rasio Keuangan Triwulanan

Maret 2018

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat

UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN

Pos-pos

Maret 2018 Maret 2017

Rasio Kinerja

1. Kewajiban Pemenuhan Modal Minimun (KPMM) 23,64 21,14

2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif

4,14 3,91

3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 3,15 3,80

4. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif

11. Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) 90,75 93,67

12. Pembiayaan bagi hasil terhadap total pembiayaan 34,09 35,27

13. Financing to Deposit Ratio (FDR) 68,70 77,56

Kepatuhan (Compliance)

1. a. Persentase Pelanggaran BMPD

1. Pihak Terkait 0,00 0,00

2. Pihak Tidak Terkait 0,00 0,00

b. Persentase Pelampauan BMPD

1. Pihak Terkait 0,00 0,00

2. Pihak Tidak Terkait 0,00 0,00

2. GWM

a. GWM rupiah 7,03 7,02

b. GWM valuta asing 1,60 1,08

3. Posisi Devisa Neto (PDN) secara keseluruhan 0,80 0,00

Juni 2018

PT. Bank BRI Syariah

Jl. Abdul Muis No. 2-4, Jakarta Pusat

UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN

Pos-pos

Juni 2018 Juni 2017

Rasio Kinerja

1. Kewajiban Pemenuhan Modal Minimun (KPMM) 29,31 20,38

2. Aset produktif bermasalah dan aset non produktif bermasalah terhadap total aset produktif dan aset non produktif

4,04 3,69

3. Aset produktif bermasalah terhadap total aset produktif 3,25 3,60

4. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset

4. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset

Dokumen terkait