• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

H. Kerangka Pemikiran

I. Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 : Pembiayaan Bermasalah tidak memiliki pengaruh terhadap

23Fernando Africano.. “Pengaruh NPF terhadap Car serta dampaknya terhadap Profitabilitas Bank Umum Syari’ah Di Indonesia”. Forum Bisnis dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP. Vol. 6,No 1. 2016

Pembiayaan bermasalah (X1)

Kecukupan Modal (Y) Likuiditas (X2)

27

kecukupan modal bank

H1 : Pembiayaan bermasalah memiliki pengaruh terhadap kecukupan modal bank

H0 : Likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap kecukupan modal bank

H2 : Likuiditas memiliki pengaruh terhadap kecukupan modal bank H 12 : Pembiayaan Bermasalah dan Likuiditas tidak memiliki

pengaruh terhadap kecukupan modal bank

H 1,2 : Pembiayaan bermasalah dan Likuiditas memiliki pengaruh terhadap kecukupan modal bank

28 A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk numerik/angka.24

B. Waktu dan Periode Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan bulan Juli 2020 sampai November 2020. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah periode 2011-2019.

C. Jenis dan sumber data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Sumber data penelitian ini adalah laporan triwulan PT bank BRISyari’ah dari website resmi www.brisyariah.co.id dan www.ojk.go.id. Data yang berkenaan dengan ; 1) Non Performing Financing (NPF), 2) Financing to Deposite Ratio (FDR), dan 3) Capital Adequacy Ratio pada (CAR), pada PT Bank BRISyari’ah.

D. Defenisi operasional variabel 1. Variabel Dependen

24Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam, (Jakarta:Kencana, 2015), hal.109

29

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecukupan modal dengan indikator Capital Adequacy Ratio (CAR). Capital Adequacy Ratio adalah rasio permodalan yang menunjukan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan resiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank.25 Rumus yang digunakan dalam mengukur nilai CAR adalah :

CAR = Modal

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko × 100%

2. Variabel independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

a. Pembiayaan Bermasalah

Indikator yang digunakan adalah Non Performing Financing (NPF). Non Performing Financing adalah perbandingan antara pembiayaan yang bermasalah yang diberikan dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah. Rumus yang digunakan untuk mengukur nilai NPF adalah :

NPF =Total Pembiayaan Bermasalah

Total Pembiayaan × 100%

b. Likuiditas

25Medina al munawarah dan Rina marliana. Pengaruh CAR, NPF dan FDR terhadap Profitabilitas Bank Syari’ah di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan syari’ah Universitas Siliwangi, Vol. 2 No. 1 halm 7

Indikator yang digunakan adalah Financing to Deposite Ratio (FDR). Financing to Deposite Ratio adalah kemampuan sebuah bank dalam membayar hutang jangka pendeknya dan membayar kembali kepada deposan, serta memenuhi permintaan Pembiayaan yang di ajukan oleh masyarakat dengan tepat waktu.26 Rumus yang digunakan untuk mengukur nilai FDR adalah :

FDR = Pembiayaan

Dana Pihak Ketiga × 100%

E. Teknik analisis data

1. Analisis regresi linear berganda

Regresi linier berganda adalah regresi yang didalamnya terdapat satu variabel terikat (Y) dan lebih dari satu variabel bebas (X). secara umum, data hasil pengamatan Y diperngaruhi oleh variabel-variabel bebas X1, X2, X3, …Xn, sehingga rumus umum dari regresi linear

26Yuwita Ariessa Pravasanti. 2018. Pengaruh NPF dan FDR terhadap CAR dan Dampaknya terhadap ROA pada Perbankan Syari’ah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam

27Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 126

31

β = Koefisien Regresi 1 = NPF

2 = FDR

= Standar Error 2. Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur derajat hubungan, meliputi kekuatan hubungan dan bentuk/arah hubungan. Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada diantara -1 dan 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan negatif (-). Nilai koefisien korelasi (R) dapat dicari dengan menggunakan rumus:

= ∑ − (∑ )(∑ )

( ∑ − (∑ ) ) ( ∑ − (∑ ) )

3. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel atau lebih (variabel bebas) terhadap variasi (naik/turunnya) variabel yang lain (variabel terikat). Nilai koefisien determinan (R2) dapat dicari dengan menggunakan rumus:

= ESS TSS

Keterangan :

R2= koefisien determinan

ESS = rata-rata kuadrat regresi

TSS = jumlah total kuadrat

4. Uji T

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai t dapat dicari dengan menggunakan rumus:

= √ − 2

√1 −

Keterangan :

t = t – hitung

r = koefisien korelasi

R2= koefisien determinan

n = jumlah baris

5. Uji F

Uji statistik F digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-bersama terhadap variabel dependen. Apabila nilai probabilitas signifikan < 0.05, maka variabel

33

independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.28 Nilai F dapat dicari dengan menggunakan rumus:

= ⁄

(1 − ) ( − − 1)⁄

Keterangan :

r = Nilai koefisien korelasi

k = jumlah variabel independen

n = jumlah data

28Yuwita Ariessa Pravasanti. 2018. Pengaruh NPF dan FDR terhadap CAR dan Dampaknya terhadap ROA pada Perbankan Syari’ah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islamsofyan

34

A. Gambaran Umum PT Bank BRISyari’ah Tbk 1. Sejarah berdirinya Bank BRISyari’ahTbk

PT Bank BRISyari’ah Tbk berdiri pada tanggal 19 desember 2007.

Pendiriannya merupakan hasil dari akuisisi yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bank Jasa Arta setelah mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia melalui surat no.

10/67/kep.GBI/DPG/2008 pada tanggal 16 oktober 2008. Bank BRISyari’ah resmi menjalankan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syari’ah pada 17 November 2008 dengan nama PT Bank BRISyari’ah.

Pada 19 Desember 2008, unit usaha syari’ah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melebur kedalam PT Bank BRISyari’ah.

Proses Spin off tersebut efektif pada tanggal 1 Januari 2009 dengan penandatanganan oleh direktur utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yaitu Sofyan Basir dan Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRISyari’ah.

2. Visi dan Misi Bank BRISyari’ah

Adapun Visi dan Misi dari Bank BRISyari’ah antara lain:

35

a. Visi Bank BRISyari’ah

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.

b. Misi Bank BRISyari’ah

1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan finansial nasabah.

2) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah.

3) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapanpun dan dimanapun.

4) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kulaitas hidup dan menghadirkan ketentraman pikiran.

3. Produk Bank BRISyari’ah

a. Produk penghimpun dana (Funding) 1) Tabungan Faedah BRISyari’ah iB

Adalah produk simpanan dari BRISyari’ah untuk nasabah perorangan yang menginginkan kemudahan transaksi keuangan sehari – hari. Akad yang digunakan adalah wadi’ah yad dhamanah. Fasilitas / keunggulan:

a) Ringan setoran awal Rp.

100.000,-b) Gratis biaya adm bulanan dan kartu ATM bulanan

c) Ringan biaya tarik tunai diseluruh jaringan ATM BRI, Bersama dan Prima.

d) Ringan biaya cek saldo di jaringan ATM BRI, Bersama dan Prima.

e) Ringan biaya debit di jaringan EDC BRI dan Prima.

2) Tabungan Faedah Haji BRISyari’ah iB

Adalah produk simpanan yang menggunakan akad bagi hasil sesuai prinsip syari’ah khusus bagi calon haji yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH). Akad yang digunakan adalah mudharabah muthalaqah. Fasilitas / keunggulan :

a) Setoran awal yang ringan

b) Gratis biaya adm dan asuransi jiwa serta kecelakaan c) Bebas setiap saat menambahkan saldo

d) Online dengan SISKOHAT (sistem komputerasisasi haji terpadu) untuk kepastian porsi keberangkatan haji

e) Dapat bertransaksi diseluruh jaringan kantor cabang BRISyari’ah secara online

f) Pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang didapatkan

g) Kemudahan dalam merencanakan persiapan ibadah haji

37

h) Dapat dibukakan untuk anak – anak

i) Tersedia pilihan ibadah reguler dan haji khusus 3) Tabungan Faedah Impian BRISyari’ah iB

Adalah produk simpanan berjangka dari BRISyari’ah untuk nasabah perorangan yang dirancang untuk mewujudkan impian nasabahnya (kurban, pendidikan, liburan, belanja) dengan terencana memakai mekanisme autodebet setoran rutin bulanan. Akad yang digunakan adalah mudharabah muthlaqah.

Fasilitas / keunggulan :

a) Mendapatkan buku tabungan dan sertifikat asuransi b) Gratis asuransi hingga Rp. 750 juta

4) Simpanan Faedah BRISyari’ah iB

Adalah simpanan dana pihak ketiga dengan akad mudharabah dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah dan jangka waktu yang disepakati antara bank dan nasabah. Akad yang digunakan adalah mudharabah muthlaqah

5) Simpanan Pelajar (SimPel) BRISyari’ah iB

Adalah tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank – bank di Indonesia dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya

menabung sejak dini. Akad yang digunakan adalah wadi’ah yad dhamanah. Keunggulan :

a) Setoran awal ringan

b) Biaya murah dan bebas biaya adm c) Memperoleh kartu ATM (optional)

d) Gratis fitur faedah (transaksi melalui ATM jaringan BRI, PRIMA dan Bersama)

e) Memperoleh buku tabungan

f) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan bank

g) Rekening dapat diberikan fasilitas layanan autodebet berdasarkan standing instruction, pembayaran tagihan rutin, zakat/infaq/sedekah, autosweep dan sebagainya.

6) Giro Faedah Mudharabah BRISyari’ah iB

Adalah simpanan investasi dana nasabah pada BRISyari’ah dengan menggunakan akad mudharabah muthlaqah yang penarikannya dapat dilakukan sesuai kesepakatan dengan menggunakan cek,bilyet giro, sarana perintah pembayaran atau dengan pemindah bukuan. Fasilitas / keunggulan:

a) Dapat bertransaksi di seluruh jaringan kantor cabang BRISyari’ah secara online

b) Buku cek dan bilyet giro sebagai media penarikan

39

c) Pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang diterima

d) Dapat diberikan layanan e-channel berupa cash management system (CMS)

7) Deposito Faedah BRISyari’ah iB

Adalah produk simpanan berjangka menggunakan akad mudharabah muthlaqah bagi nasabah perorangan maupun perusahaan yang diberikan keuntungan optimal. Fasilitas / keunggulan :

a) Bagi hasil yang kompetitif

b) Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang didapatkan

c) Pemindahanbukuan otomatis setiap bulan dari bagi hasil yang didapat ke rekening tabungan atau giro di BRISyari’ah

d) Dapat diperpanjang secara otomatis dengan nisbah bagi hasil sesuai yang berlaku pada saat diperpanjang

e) Dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan b. Produk Penyaluran Dana (Financing)

1) Griya Faedah BRISyari’ah iB (KPR BRISyari’ah iB)

Adalah pembiayaan kepemilikan rumah kepada perorangan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan

hunian dengan menggunakan prinsip jual beli (Murabahah) / sewa menyewa (ijarah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar setiap bulan.

2) KPR Sejahtera BRISyari’ah iB

Adalah pembiayaan kepemilikan rumah (KPR iB) yang diterbitkan bank BRISyari’ah untuk pembiayaan rumah dengan dukungan bantuan dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam rangka pemilikan rumah sejahtera yang dibeli dari pengembangan (develover). KPR Sejahtera terdiri dari :

a) KPR Sejahtera Syari’ah Tapak untuk pembiayaan rumah sejahtera tapak (landed house)

b) KPR Sejahtera Syari’ah Susun untuk pembiayaan rumah sejahtera susun (nonlanded house)

3) Oto Faedah BRISyari’ah iB

Adalah pembiayaan kepemilikan mobil dari BRISyari’ah kepada nasabah perorangan untuk memenuhi kebutuhan akan kendraan dengan menggunakan prinsip jual beli (murabahah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar setiap bulan.

41

4) Pembiayaan Umrah BRISyari’ah iB

Adalah pembiayaan yang diberikan BRISyari’ah untuk mewujudkan niat beribadah ke baitullah melalui ibadah umrah dengan mudah tenang dan nyaman.

5) KMF Purna BRISyari’ah iB

Adalah kepemilikan multifaedah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada para pensiunan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan paket barang atau jasa dengan menggunakan prinsip jual beli atau sewa menyewa dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar setiap bulan.

6) KMF Purna BRISyari’ah iB

Adalah fasilitas pembiayaan kepada para PNS aktif yang akan memasuki masa pensiunan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan paket barang atau jasa dengan menggunakan prinsip jual beli atau sewa menyewa dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar setiap bulan sampai memasuki masa pensiunan.

7) Kepemilikan Multi Faedah BRISyari’ah iB

Adalah pembiayaan yang diberikan khusus kepada karyawan untuk memenuhi segala kebutuhan (barang/jasa) yang bersifat konsumtif dengan cara yang mudah. Akad yang digunakan adalah murabahah wal wakalah untuk pembelian barang dan ijarah wal wakalah untuk pembelian paket jasa.

8) Gadai Faedah BRISyari’ah iB

Adalah pembiayaan kepada perorangan untuk tujuan kepemilikan emas dengan menggunakan akad murabahah dimana pengembalian pembiayaan dilakukan dengan mengangsur setiap bulan sampai dengan jangka waktu selesai sesuai kesepakatan.

9) Mikro Faedah BRISyari’ah iB

Adalah pembiayaan mikro BRISyari’ah dengan tujuan pembiayaan untuk modal kerja, investasi dan konsumsi (setinggi – tingginya 50% dari tujuan produktif nasabah) dengan menggunakan akad jual beli (murabahah). Jenis pembiayaan mikro BRISyari’ah adalah Mikro 25iB, Mikro 75 iB, Mikro 200 iB dan KUR.

43

B. Deskripsi Variabel Penelitian

Dari data sekunder yang diperoleh dari website resmi otoritas jasa keuangan (OJK) dan PT Bank BRISyari’ah selama periode 2011 – 2019 dapat dikemukakan :

1. Non Performing Financing (NPF)

Untuk melihat Non Performing Financing (NPF) sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.1

Tabel Non Performing Financing (NPF) PT Bank BRISyari’ah Tbk periode Triwulan tahun 2011 – 2019

Tahun Triwulan NPF Peningkatan/Penurunan

2016 1 4,84 -0,02

Sumber : Data Sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat nilai NPF PT.Bank BRISyari’ah Tbk mengalami peningkatan dan penurunan setiap triwulan tiap tahunnya. Pada tahun 2011 triwulan 2 mengalami peningkatan sebesar 0,97. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,6. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,03.

Pada tahun 2012 triwulan 1 mengalami peningkatan sebesar 0,54. Pada triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 0,43. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,01. Pada triwulan ke-4 mengalami peningkatan sebesar 0,13. Pada tahun 2013 triwulan 1 mengalami peningkatan sebesar 0,04. Pada triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 0,15. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 0,09.

Pada triwulan ke-4 mengalami peningkatan sebesar 1,08.

45

Pada tahun 2014 triwulan 1 mengalami penurunan sebesar 0,02.

Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 0,34. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 0,41. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,19.Pada tahun 2015 triwulan 1 mengalami peningkatan sebesar 0,36. Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 0,35. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,41. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,04.

Pada tahun 2016 triwulan 1 mengalami penurunan sebesar 0,02. Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 0,03. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 0,35. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,65.

Pada tahun 2017 triwulan 1 mengalami peningkatan sebesar 0,14.

Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 0,11. Pada triwulan ke-3 tidak mengalami peningkatan maupun penurunan. Pada triwulan ke-4 mengalami peningkatan sebesar 1,61. Pada tahun 2018 triwulan 1 mengalami penurunan sebesar 1,51. Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 0,21. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 0,17. Pada triwulan ke-4 mengalami peningkatan sebesar 1,43.

Pada tahun 2019 triwulan ke-1 mengalami penurunan sebesar 1,05.

Pada triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 0,7. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,53. Pada triwulan ke-4 mengalami peningkatan sebesar 0,77.

2. Financing to Deposite Ratio (FDR)

Untuk melihat Financing to Deposite Ratio (NPF) sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.2

Tabel Financing to Deposite Ratio (FDR)PT Bank BRISyari’ah Tbk periode Triwulan tahun 2011 – 2019

Tahun Triwulan FDR peningkatan/penurunan

47

Sumber : data sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat nilai FDR PT.Bank BRISyari’ah Tbk mengalami peningkatan dan penurunan setiap triwulan tiap tahunnya. Pada tahun 2011 triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 4,1. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 2,24. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 3,38.

Pada tahun 2012 triwulan ke-1 mengalami peningkatan sebesar 9,56.

Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 1,01. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 2,78. Pada triwulan ke-4 mengalami peningkatan sebesar 3,08. Pada tahun 2013 triwulan ke-1 mengalami penurunan sebesar 2,17. Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 2,77. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 3. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 3,97.

Pada tahun 2014 triwulan ke-1 mengalami penurunan sebesar 0,57.

Pada triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 6,99. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,29. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,95. Pada tahun 2015 triwulan ke-1 mengalami penurunan sebesar 5,66. Pada triwulan ke-2 mengalami

peningkatan sebesar 4,26. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 5,69. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 2,65.

Pada tahun 2016 triwulan ke-1 mengalami penurunan sebesar 1,43.

Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 5,19. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 3,94. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 2,51.

Pada tahun 2017 triwulan ke-1 mengalami penurunan sebesar 3,91. Pada triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 0,77. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 3,65. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 1,27. Pada tahun 2018 triwulan ke-1 mengalami penurunan sebesar 3,17. Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 9,08. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 1,38. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,91.

Pada tahun 2019 triwulan ke-1 mengalami peningkatan sebesar 4,06.

Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 5,7. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 5,15. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 10,28.

3. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Untuk melihat Capital Adequancy Ratio (CAR) sebagaimana tabel berikut:

49

Tabel 4.3

Tabel Capital Adequacy Ratio (CAR) PT Bank BRISyari’ah Tbk periode Triwulan tahun 2011 – 2019

Tahun Triwulan CAR Peningkatan/Penurunan

3 26,55 -0,33

4 25,26 -1,29

Sumber : data sekunder diolah,2020

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat nilai CAR PT.Bank BRISyari’ah Tbk mengalami peningkatan dan penurunan setiap triwulan tiap tahunnya. Pada tahun 2011 triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 1,73. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 1,66. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 3,59.

Pada tahun 2012 triwulan ke-1 mengalami penurunan sebesar 1,4. Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 0,25. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,67. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 1,57. Pada tahun 2013 triwulan ke-1 mengalami peningkatan sebesar 0,46. Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 3,19. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,34.

Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,17.

Pada tahun 2014 triwulan ke-1 mengalami penurunan sebesar 0,34.

Pada triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 0,16. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,13. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,97. Pada tahun 2015 triwulan ke-1 mengalami peningkatan sebesar 0,33. Pada triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 2,19. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 2,79.

Pada triwulan ke-4 mengalami peningkatan sebesar 0,12. Pada tahun 2016 triwulan ke-1 mengalami peningkatan sebesar 0,72. Pada triwulan

51

ke-2 mengalami penurunan sebesar 0,63. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 0,27. Pada triwulan ke-4 mengalami peningkatan sebesar 6,33.

Pada tahun 2017 triwulan ke-1 mengalami peningkatan sebesar 0,51. Pada triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 0,76. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 0,6. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,69. Pada tahun 2018 triwulan ke-1 mengalami peningkatan sebesar 3,35. Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 5,67. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 0,48. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,07.

Pada tahun 2019 triwulan ke-1 mengalami penurunan sebesar 1,9. Pada triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 0,94. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,33. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 1,29.

C. Hasil Analisis Data

1. Regresi Linear Berganda

Tabel 4.4

Hasil Uji Regresi Linear Berganda Coefficientsa

1 (Constant) 57,825 14,664 3,943 ,000

NPF -,665 1,145 -,123 -,581 ,565

FDR -,413 ,117 -,751 -3,538 ,001

Sumber : Hasil Output SPSS,2020

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, maka diperoleh model persamaan regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = 57,825 – 0,665X1– 0,413X2 + e

Berdasarkan persamaan regresi yang diperoleh diatas, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Konstanta yang diperoleh adalah sebesar 57,825 menyatakan jika nilai NPF dan FDR sama dengan nol, maka nilai CAR akan bertambah sebesar 57,825 % satuan pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

b. Koefisien regresi NPF sebesar -0,665 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% NPF maka akan menurunkan nilai CAR sebesar 0,665% pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

c. Koefisien regresi FDR sebesar -0,413 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% FDR maka akan menurunkan nilai CAR sebesar 0,413% pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

2. Koefisien Korelasi (R)

Tabel 4.5

Nilai Koefisien Korelasi

53

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat koefisien korelasi (R) sebesar 0,659. Hal ini menunjukan bahwa tingkat hubungan antara variabel NPF (X1), FDR (X2) dan CAR (Y) pada PT Bank BRISyari’ah Tbk tergolong korelasi positif kuat. Artinya terjadi hubungan searah variabel X dan Variabel Y, bila variabel X naik maka Variabel Y naik.

3. Koefisien Determinan (R2)

Tabel 4.6

Nilai Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb

Berdasarkan tabel 4.6 diatas dapat dilihat hasil Koefisien Determinan (R2) sebesar 0,434. Hal ini berarti sebesar 43,4% CAR pada PT Bank BRISyari’ah Tbk dipengaruhi oleh NPF dan FDR, sedangkan sebesar 56,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini.

4. Uji T

1 (Constant) 57,825 14,664 3,943 ,000

NPF -,665 1,145 -,123 -,581 ,565

FDR -,413 ,117 -,751 -3,538 ,001

Sumber : Hasil Output SPSS,2020

Berdasarkan tabel 4.7 diatas maka dapat disimpulkan bahwa:

a. Hasil perhitungan uji t untuk variabel NPF diperoleh nilai t hitung sebesar -0,581 dan nilai signifikan sebesar 0,565 (lebih dari 0,05).

Dan nilai T tabel diperoleh sebesar 1,697 dengan nilai signifikan 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung (-0,0581) < t tabel (1,697) dengan signifikan 0,565 > 0,05, maka H0diterima dan H1 ditolak sehingga variabel NPF berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap CAR pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

b. Hasil perhitungan uji t untuk variabel FDR diperoleh nilai t hitung sebesar -3,358 dan nilai signifikan sebesar 0,001 (kurang dari 0,05). Dan nilai t tabel diperoleh sebsra 1,697 dengan nilai

55

signifikan 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai t hitung (-3,358) < t tabel (1,697) dengan signifikan 0,001 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima sehingga variabel FDR berpengaruh negatif signifikan terhadap CAR pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

5. Uji F

Tabel 4.8 Nilai Uji F ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 522,047 2 261,024 12,643 ,000b

Residual 681,294 33 20,645

Total 1203,341 35

Sumber: Hasil Output SPSS,2020

Dari tabel 4.8 diatas dapat dilihat hasil uji F sebesar 12,643 dengan nilai signifikan sebesar 0,000. Sedangkan F tabel diperoleh sebesar 3,27 dengan signifikasi sebesar 0,05. Jadi F hitung (12,643) > F tabel (3,27) dengan signifikan 0,000 < 0,05. Dari hasil tersebut maka H012 ditolak dan Ha12diterima, maka variabel NPF dan FDR berpengaruh secara signifikan terhadap CAR pada PT Bank BRISyari’ah Tbk.

D. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan pengaruh pembiayaan bermasalah dengan indikator Non Performing Financing (NPF) dan

Dokumen terkait