• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

D. Hubungan Pembiayaan Bermasalah dan Kecukupan Modal

Modal bank dapat berkurang atau dapat bertambah karena dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti laba yang diperoleh oleh bank akan menambah modal bank dan rugi akan mengurangi modal bank. Jika aktiva produktif (Pembiayaan) bermasalah seperti kemacetan atau tidak dapat ditagih, kerugian itu ditutupi dengan penyisihan penghapusan aktiva produktif.

Dengan kurangnya penyisihan tersebut, maka dibebankan pada pengurangan modal inti bank.17

E. Hubungan Hubungan Likuiditas dan kecukupan modal

Penyaluran pembiayaan oleh bank selain bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga bertujuan untuk mendapatkan laba. Semakin besar pembiayaan yang disalurkan oleh bank maka laba yang didapatkan

17I Wayan Sudirman. Manajemen perbankan menuju bankir konvensional yang professional. (Jakarta : kencana. 2013) halm 110

semakin besar pula. Dengan perolehan laba tersebut juga akan menambah modal bank.18

F. Landasan Syari’ah

Perbankan syari’ah muncul karena adanya kekhawatiran masyarakat dengan sistem perbankan yang menggunakan sistem bunga. Karena bunga merupakan sebuah surplus (keuntungan) yang ditetapkan diawal atas pinjaman yang diberikan, baik dari pihak yang menabung maupun dari pihak kredit tanpa memperhitungkan kejadian yang akan terjadi di masa mendatang yang sifatnya tidak pasti. Dalam islam sistem tersebut merupakan sebuah kebatilan karena adanya unsur ketidak pastian (gharar) sehingga nantinya terdapat pihak yang dirugikan dan mengandung riba. Sedangkan riba merupakan sebuah dosa besar bahkan Allah SWT akan memerangi pemakan riba. Sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 279 :

َنﻮُﻤَﻠْﻈُﺗ َﻻ َو َنﻮُﻤ

﴿ ٢٧٩

“Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu;

kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.”

Dan dalam surat An-Nisa’ ayat 29 :

18I Wayan Sudirman. Manajemen perbankan menuju bankir konvensional yang professional. (Jakarta : kencana. 2013) halm 110

23

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

Dalam kegiatan transaksi di sebuah bank, Pihak bank merupakan penerima riba karena mendapatkan bunga atau tambahan dari pada pinjaman.

Pihak nasabah sebagai pemberi riba sebab memberikan tambahan dari pinjaman yang diterima kepada bank. Semua yang masuk kedalam transaksi riba ini dosanya sama termasuk yang mencatat kegiatan transaksi mereka dan saksi-saksi.

Dalam permodalan bank harus terbebas dari yang namanya riba, sebab modal merupakan sesuatu hal dasar dan pondasi berdirinya dari sebuah usaha.

Dengan demikian perkembangan selanjutnya akan mendatangkan keberkahan dari usaha dan mendapatkan ridho dari Allah SWT serta terhindar dari kehancuran.

G. Kajian Terdahulu

Mega Herdiana Putri tentang Pengaruh Financing to Deposite Ratio (FDR) dan Non Performing Ratio (NPF) terhadap Capital Adequency Ratio (CAR) pada PT. Bank BCA Syari’ah. yang mana hasilnya Financing to

deposite Ratio (FDR) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap terhadap Capital Adequency Ratio (CAR) dan perubahan Capital Adequency Ratio (CAR) dapat dijelaskan oleh Financing to deposite Ratio (FDR) sebesar 7,6%. Non Performing Financing (NPF) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap terhadap Capital Adequency Ratio (CAR) dan perubahan Capital Adequency Ratio (CAR) dapat dijelaskan oleh Non Performing Financing (NPF) sebesar 0,5%. Financing to deposite Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) secara simultan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap terhadap Capital Adequency Ratio (CAR) pada PT. Bank BCA Syari’ah dan perubahan Capital Adequency Ratio (CAR) dapat dijelaskan oleh Financing to deposite Ratio (FDR) dan Non Performing Financing (NPF) sebesar 10,2%. Dan sisanya 89,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.19

Yuwita Ariesta Pravasanti tentang Pengaruh NPF dan FDR terhadap CAR dan Dampaknya terhadap ROA pada Perbankan Syari'ah di Indonesia.

Yang mana hasil penelitiannya bahwa NPF berpengaruh tidak signifikan terhadap CAR. FDR berpengaruh signifikan terhadap CAR. NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA. FDR berpengaruh signifikan terhadap ROA. CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA. Hasil uji F, secara simultan

19Mega Herdiana Putri. 2018. Pengaruh Financing to Deposite Ratio (FDR) dan Non Performing Ratio (FDR) terhadap Capital Adequency Ratio (CAR) pada PT. Bank BCA Syari’ah.

Skripsi UIN Sunan Gunung Jati Bandung

25

disimpulkan bahwa variabel NPF dan FDR berpengaruh terhadap terhadap CAR, dan NPF, FDR dan CAR berpengaruh terhadap ROA.20

Medina Almunawwaroh dan Rina Marlina tentang Pengaruh CAR, NPF dan FDR terhadap Profitabilitas Bank Syari'ah di Indonesia.Yang mana hasil penelitiannya bahwa CAR dan NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Sedangkan FDR menunjukan pengaruh yang positif signifikan terhadap profitabilitas (ROA). Kemampuan prediksi dari ketiga variabel tersebut terhadap profitabilitas (ROA) dalam penelitian ini sebesar 80,9%, sedangkan sisanya 19,1% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dimasukan ke model penelitian ini.21

Misbahul Munir tentang Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR dan Inflasi terhadap profitabilitas perbankan syari'ah di Indonesia. Yang mana hasil penelitiannya bahwa Berdasarkan uji F, diperoleh nilai statistik sebesar 0,000085 dibawah 0,05. Dengan kata lain Variabel Independent meliputi CAR, NPF, FDR dan Inflasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu ROA. Sedangkan secara parsial berdasarkan uji T, variabel NPF berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Sementara variabel CAR, FDR dan Inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA.22

20Yuwita Ariessa Pravasanti. 2018. Pengaruh NPF dan FDR terhadap CAR dan Dampaknya terhadap ROA pada Perbankan Syari’ah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam

21Medina al munawarah dan Rina marliana. Pengaruh CAR, NPF dan FDR terhadap Profitabilitas Bank Syari’ah di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan syari’ah Universitas Siliwangi, Vol. 2 No. 1 2018

22Misbahul Munir. Pengaruh CAR, NPF, FDR dan Inflasi terhadapProfitabilitas Perbankan Syari’ah di Indonesia. Ihtifaz Journal of Islamic Economic Finance and Banking Universitas Ahmad Dahlan Vol.1, No.1&2. 2018

Fernando Africano tentang Pengaruh NPF terhadap CAR serta Dampaknya terhadap Profitabilitas Bank Umum Syari’ah di Indonesia. Yang mana hasil penelitiannya bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap ROA.

NPF juga berpengaruh negative terhadap CAR. CAR berpengaruh negatif terhadap ROA. CAR memediasi parsial pengaruh NPF terhadap ROA.23

Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian yang saya lakukan terletak pada penyebab terjadinya hubungan antar variabel dan objek yang diteliti.

H. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut : Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

I. Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

H0 : Pembiayaan Bermasalah tidak memiliki pengaruh terhadap

23Fernando Africano.. “Pengaruh NPF terhadap Car serta dampaknya terhadap Profitabilitas Bank Umum Syari’ah Di Indonesia”. Forum Bisnis dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP. Vol. 6,No 1. 2016

Pembiayaan bermasalah (X1)

Kecukupan Modal (Y) Likuiditas (X2)

27

kecukupan modal bank

H1 : Pembiayaan bermasalah memiliki pengaruh terhadap kecukupan modal bank

H0 : Likuiditas tidak memiliki pengaruh terhadap kecukupan modal bank

H2 : Likuiditas memiliki pengaruh terhadap kecukupan modal bank H 12 : Pembiayaan Bermasalah dan Likuiditas tidak memiliki

pengaruh terhadap kecukupan modal bank

H 1,2 : Pembiayaan bermasalah dan Likuiditas memiliki pengaruh terhadap kecukupan modal bank

28 A. Jenis penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif.

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan analisis data yang berbentuk numerik/angka.24

B. Waktu dan Periode Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan bulan Juli 2020 sampai November 2020. Periode pengamatan dalam penelitian ini adalah periode 2011-2019.

C. Jenis dan sumber data

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Sumber data penelitian ini adalah laporan triwulan PT bank BRISyari’ah dari website resmi www.brisyariah.co.id dan www.ojk.go.id. Data yang berkenaan dengan ; 1) Non Performing Financing (NPF), 2) Financing to Deposite Ratio (FDR), dan 3) Capital Adequacy Ratio pada (CAR), pada PT Bank BRISyari’ah.

D. Defenisi operasional variabel 1. Variabel Dependen

24Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif: Teori dan Aplikasi Pada Penelitian Bidang Manajemen Dan Ekonomi Islam, (Jakarta:Kencana, 2015), hal.109

29

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kecukupan modal dengan indikator Capital Adequacy Ratio (CAR). Capital Adequacy Ratio adalah rasio permodalan yang menunjukan kemampuan bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha serta menampung kemungkinan resiko kerugian yang diakibatkan dalam operasional bank.25 Rumus yang digunakan dalam mengukur nilai CAR adalah :

CAR = Modal

Aktiva Tertimbang Menurut Resiko × 100%

2. Variabel independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah :

a. Pembiayaan Bermasalah

Indikator yang digunakan adalah Non Performing Financing (NPF). Non Performing Financing adalah perbandingan antara pembiayaan yang bermasalah yang diberikan dengan total pembiayaan yang disalurkan oleh bank syariah. Rumus yang digunakan untuk mengukur nilai NPF adalah :

NPF =Total Pembiayaan Bermasalah

Total Pembiayaan × 100%

b. Likuiditas

25Medina al munawarah dan Rina marliana. Pengaruh CAR, NPF dan FDR terhadap Profitabilitas Bank Syari’ah di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Keuangan syari’ah Universitas Siliwangi, Vol. 2 No. 1 halm 7

Indikator yang digunakan adalah Financing to Deposite Ratio (FDR). Financing to Deposite Ratio adalah kemampuan sebuah bank dalam membayar hutang jangka pendeknya dan membayar kembali kepada deposan, serta memenuhi permintaan Pembiayaan yang di ajukan oleh masyarakat dengan tepat waktu.26 Rumus yang digunakan untuk mengukur nilai FDR adalah :

FDR = Pembiayaan

Dana Pihak Ketiga × 100%

E. Teknik analisis data

1. Analisis regresi linear berganda

Regresi linier berganda adalah regresi yang didalamnya terdapat satu variabel terikat (Y) dan lebih dari satu variabel bebas (X). secara umum, data hasil pengamatan Y diperngaruhi oleh variabel-variabel bebas X1, X2, X3, …Xn, sehingga rumus umum dari regresi linear

26Yuwita Ariessa Pravasanti. 2018. Pengaruh NPF dan FDR terhadap CAR dan Dampaknya terhadap ROA pada Perbankan Syari’ah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam

27Husein Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali Pers, 2014), hal. 126

31

β = Koefisien Regresi 1 = NPF

2 = FDR

= Standar Error 2. Koefisien Korelasi (R)

Koefisien korelasi digunakan untuk mengukur derajat hubungan, meliputi kekuatan hubungan dan bentuk/arah hubungan. Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi berada diantara -1 dan 1, sedangkan untuk arah dinyatakan dalam bentuk positif (+) dan negatif (-). Nilai koefisien korelasi (R) dapat dicari dengan menggunakan rumus:

= ∑ − (∑ )(∑ )

( ∑ − (∑ ) ) ( ∑ − (∑ ) )

3. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan sebuah variabel atau lebih (variabel bebas) terhadap variasi (naik/turunnya) variabel yang lain (variabel terikat). Nilai koefisien determinan (R2) dapat dicari dengan menggunakan rumus:

= ESS TSS

Keterangan :

R2= koefisien determinan

ESS = rata-rata kuadrat regresi

TSS = jumlah total kuadrat

4. Uji T

Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu variabel penjelas individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai t dapat dicari dengan menggunakan rumus:

= √ − 2

√1 −

Keterangan :

t = t – hitung

r = koefisien korelasi

R2= koefisien determinan

n = jumlah baris

5. Uji F

Uji statistik F digunakan untuk menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-bersama terhadap variabel dependen. Apabila nilai probabilitas signifikan < 0.05, maka variabel

33

independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen.28 Nilai F dapat dicari dengan menggunakan rumus:

= ⁄

(1 − ) ( − − 1)⁄

Keterangan :

r = Nilai koefisien korelasi

k = jumlah variabel independen

n = jumlah data

28Yuwita Ariessa Pravasanti. 2018. Pengaruh NPF dan FDR terhadap CAR dan Dampaknya terhadap ROA pada Perbankan Syari’ah di Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islamsofyan

34

A. Gambaran Umum PT Bank BRISyari’ah Tbk 1. Sejarah berdirinya Bank BRISyari’ahTbk

PT Bank BRISyari’ah Tbk berdiri pada tanggal 19 desember 2007.

Pendiriannya merupakan hasil dari akuisisi yang dilakukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan Bank Jasa Arta setelah mendapatkan izin usaha dari Bank Indonesia melalui surat no.

10/67/kep.GBI/DPG/2008 pada tanggal 16 oktober 2008. Bank BRISyari’ah resmi menjalankan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syari’ah pada 17 November 2008 dengan nama PT Bank BRISyari’ah.

Pada 19 Desember 2008, unit usaha syari’ah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melebur kedalam PT Bank BRISyari’ah.

Proses Spin off tersebut efektif pada tanggal 1 Januari 2009 dengan penandatanganan oleh direktur utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yaitu Sofyan Basir dan Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama PT Bank BRISyari’ah.

2. Visi dan Misi Bank BRISyari’ah

Adapun Visi dan Misi dari Bank BRISyari’ah antara lain:

35

a. Visi Bank BRISyari’ah

Menjadi bank ritel modern terkemuka dengan ragam layanan finansial sesuai kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna.

b. Misi Bank BRISyari’ah

1) Memahami keragaman individu dan mengakomodasi beragam kebutuhan finansial nasabah.

2) Menyediakan produk dan layanan yang mengedepankan etika sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah.

3) Menyediakan akses ternyaman melalui berbagai sarana kapanpun dan dimanapun.

4) Memungkinkan setiap individu untuk meningkatkan kulaitas hidup dan menghadirkan ketentraman pikiran.

3. Produk Bank BRISyari’ah

a. Produk penghimpun dana (Funding) 1) Tabungan Faedah BRISyari’ah iB

Adalah produk simpanan dari BRISyari’ah untuk nasabah perorangan yang menginginkan kemudahan transaksi keuangan sehari – hari. Akad yang digunakan adalah wadi’ah yad dhamanah. Fasilitas / keunggulan:

a) Ringan setoran awal Rp.

100.000,-b) Gratis biaya adm bulanan dan kartu ATM bulanan

c) Ringan biaya tarik tunai diseluruh jaringan ATM BRI, Bersama dan Prima.

d) Ringan biaya cek saldo di jaringan ATM BRI, Bersama dan Prima.

e) Ringan biaya debit di jaringan EDC BRI dan Prima.

2) Tabungan Faedah Haji BRISyari’ah iB

Adalah produk simpanan yang menggunakan akad bagi hasil sesuai prinsip syari’ah khusus bagi calon haji yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan biaya perjalanan ibadah haji (BPIH). Akad yang digunakan adalah mudharabah muthalaqah. Fasilitas / keunggulan :

a) Setoran awal yang ringan

b) Gratis biaya adm dan asuransi jiwa serta kecelakaan c) Bebas setiap saat menambahkan saldo

d) Online dengan SISKOHAT (sistem komputerasisasi haji terpadu) untuk kepastian porsi keberangkatan haji

e) Dapat bertransaksi diseluruh jaringan kantor cabang BRISyari’ah secara online

f) Pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang didapatkan

g) Kemudahan dalam merencanakan persiapan ibadah haji

37

h) Dapat dibukakan untuk anak – anak

i) Tersedia pilihan ibadah reguler dan haji khusus 3) Tabungan Faedah Impian BRISyari’ah iB

Adalah produk simpanan berjangka dari BRISyari’ah untuk nasabah perorangan yang dirancang untuk mewujudkan impian nasabahnya (kurban, pendidikan, liburan, belanja) dengan terencana memakai mekanisme autodebet setoran rutin bulanan. Akad yang digunakan adalah mudharabah muthlaqah.

Fasilitas / keunggulan :

a) Mendapatkan buku tabungan dan sertifikat asuransi b) Gratis asuransi hingga Rp. 750 juta

4) Simpanan Faedah BRISyari’ah iB

Adalah simpanan dana pihak ketiga dengan akad mudharabah dengan pembagian hasil usaha antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah dan jangka waktu yang disepakati antara bank dan nasabah. Akad yang digunakan adalah mudharabah muthlaqah

5) Simpanan Pelajar (SimPel) BRISyari’ah iB

Adalah tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank – bank di Indonesia dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya

menabung sejak dini. Akad yang digunakan adalah wadi’ah yad dhamanah. Keunggulan :

a) Setoran awal ringan

b) Biaya murah dan bebas biaya adm c) Memperoleh kartu ATM (optional)

d) Gratis fitur faedah (transaksi melalui ATM jaringan BRI, PRIMA dan Bersama)

e) Memperoleh buku tabungan

f) Dapat diberikan bonus sesuai kebijakan bank

g) Rekening dapat diberikan fasilitas layanan autodebet berdasarkan standing instruction, pembayaran tagihan rutin, zakat/infaq/sedekah, autosweep dan sebagainya.

6) Giro Faedah Mudharabah BRISyari’ah iB

Adalah simpanan investasi dana nasabah pada BRISyari’ah dengan menggunakan akad mudharabah muthlaqah yang penarikannya dapat dilakukan sesuai kesepakatan dengan menggunakan cek,bilyet giro, sarana perintah pembayaran atau dengan pemindah bukuan. Fasilitas / keunggulan:

a) Dapat bertransaksi di seluruh jaringan kantor cabang BRISyari’ah secara online

b) Buku cek dan bilyet giro sebagai media penarikan

39

c) Pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang diterima

d) Dapat diberikan layanan e-channel berupa cash management system (CMS)

7) Deposito Faedah BRISyari’ah iB

Adalah produk simpanan berjangka menggunakan akad mudharabah muthlaqah bagi nasabah perorangan maupun perusahaan yang diberikan keuntungan optimal. Fasilitas / keunggulan :

a) Bagi hasil yang kompetitif

b) Dapat dilakukan pemotongan zakat secara otomatis dari bagi hasil yang didapatkan

c) Pemindahanbukuan otomatis setiap bulan dari bagi hasil yang didapat ke rekening tabungan atau giro di BRISyari’ah

d) Dapat diperpanjang secara otomatis dengan nisbah bagi hasil sesuai yang berlaku pada saat diperpanjang

e) Dapat dijadikan sebagai jaminan pembiayaan b. Produk Penyaluran Dana (Financing)

1) Griya Faedah BRISyari’ah iB (KPR BRISyari’ah iB)

Adalah pembiayaan kepemilikan rumah kepada perorangan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan akan

hunian dengan menggunakan prinsip jual beli (Murabahah) / sewa menyewa (ijarah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar setiap bulan.

2) KPR Sejahtera BRISyari’ah iB

Adalah pembiayaan kepemilikan rumah (KPR iB) yang diterbitkan bank BRISyari’ah untuk pembiayaan rumah dengan dukungan bantuan dana fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam rangka pemilikan rumah sejahtera yang dibeli dari pengembangan (develover). KPR Sejahtera terdiri dari :

a) KPR Sejahtera Syari’ah Tapak untuk pembiayaan rumah sejahtera tapak (landed house)

b) KPR Sejahtera Syari’ah Susun untuk pembiayaan rumah sejahtera susun (nonlanded house)

3) Oto Faedah BRISyari’ah iB

Adalah pembiayaan kepemilikan mobil dari BRISyari’ah kepada nasabah perorangan untuk memenuhi kebutuhan akan kendraan dengan menggunakan prinsip jual beli (murabahah) dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar setiap bulan.

41

4) Pembiayaan Umrah BRISyari’ah iB

Adalah pembiayaan yang diberikan BRISyari’ah untuk mewujudkan niat beribadah ke baitullah melalui ibadah umrah dengan mudah tenang dan nyaman.

5) KMF Purna BRISyari’ah iB

Adalah kepemilikan multifaedah fasilitas pembiayaan yang diberikan kepada para pensiunan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan paket barang atau jasa dengan menggunakan prinsip jual beli atau sewa menyewa dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar setiap bulan.

6) KMF Purna BRISyari’ah iB

Adalah fasilitas pembiayaan kepada para PNS aktif yang akan memasuki masa pensiunan untuk memenuhi sebagian atau keseluruhan kebutuhan paket barang atau jasa dengan menggunakan prinsip jual beli atau sewa menyewa dimana pembayarannya secara angsuran dengan jumlah angsuran yang telah ditetapkan dimuka dan dibayar setiap bulan sampai memasuki masa pensiunan.

7) Kepemilikan Multi Faedah BRISyari’ah iB

Adalah pembiayaan yang diberikan khusus kepada karyawan untuk memenuhi segala kebutuhan (barang/jasa) yang bersifat konsumtif dengan cara yang mudah. Akad yang digunakan adalah murabahah wal wakalah untuk pembelian barang dan ijarah wal wakalah untuk pembelian paket jasa.

8) Gadai Faedah BRISyari’ah iB

Adalah pembiayaan kepada perorangan untuk tujuan kepemilikan emas dengan menggunakan akad murabahah dimana pengembalian pembiayaan dilakukan dengan mengangsur setiap bulan sampai dengan jangka waktu selesai sesuai kesepakatan.

9) Mikro Faedah BRISyari’ah iB

Adalah pembiayaan mikro BRISyari’ah dengan tujuan pembiayaan untuk modal kerja, investasi dan konsumsi (setinggi – tingginya 50% dari tujuan produktif nasabah) dengan menggunakan akad jual beli (murabahah). Jenis pembiayaan mikro BRISyari’ah adalah Mikro 25iB, Mikro 75 iB, Mikro 200 iB dan KUR.

43

B. Deskripsi Variabel Penelitian

Dari data sekunder yang diperoleh dari website resmi otoritas jasa keuangan (OJK) dan PT Bank BRISyari’ah selama periode 2011 – 2019 dapat dikemukakan :

1. Non Performing Financing (NPF)

Untuk melihat Non Performing Financing (NPF) sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.1

Tabel Non Performing Financing (NPF) PT Bank BRISyari’ah Tbk periode Triwulan tahun 2011 – 2019

Tahun Triwulan NPF Peningkatan/Penurunan

2016 1 4,84 -0,02

Sumber : Data Sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat nilai NPF PT.Bank BRISyari’ah Tbk mengalami peningkatan dan penurunan setiap triwulan tiap tahunnya. Pada tahun 2011 triwulan 2 mengalami peningkatan sebesar 0,97. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,6. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,03.

Pada tahun 2012 triwulan 1 mengalami peningkatan sebesar 0,54. Pada triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 0,43. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,01. Pada triwulan ke-4 mengalami peningkatan sebesar 0,13. Pada tahun 2013 triwulan 1 mengalami peningkatan sebesar 0,04. Pada triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 0,15. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 0,09.

Pada triwulan ke-4 mengalami peningkatan sebesar 1,08.

45

Pada tahun 2014 triwulan 1 mengalami penurunan sebesar 0,02.

Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 0,34. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 0,41. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,19.Pada tahun 2015 triwulan 1 mengalami peningkatan sebesar 0,36. Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 0,35. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,41. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,04.

Pada tahun 2016 triwulan 1 mengalami penurunan sebesar 0,02. Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 0,03. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 0,35. Pada triwulan ke-4 mengalami penurunan sebesar 0,65.

Pada tahun 2017 triwulan 1 mengalami peningkatan sebesar 0,14.

Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 0,11. Pada triwulan ke-3 tidak mengalami peningkatan maupun penurunan. Pada triwulan ke-4 mengalami peningkatan sebesar 1,61. Pada tahun 2018 triwulan 1 mengalami penurunan sebesar 1,51. Pada triwulan ke-2 mengalami peningkatan sebesar 0,21. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan sebesar 0,17. Pada triwulan ke-4 mengalami peningkatan sebesar 1,43.

Pada tahun 2019 triwulan ke-1 mengalami penurunan sebesar 1,05.

Pada triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 0,7. Pada triwulan ke-3 mengalami penurunan sebesar 0,53. Pada triwulan ke-4 mengalami peningkatan sebesar 0,77.

2. Financing to Deposite Ratio (FDR)

Untuk melihat Financing to Deposite Ratio (NPF) sebagaimana tabel berikut:

Tabel 4.2

Tabel Financing to Deposite Ratio (FDR)PT Bank BRISyari’ah Tbk periode Triwulan tahun 2011 – 2019

Tahun Triwulan FDR peningkatan/penurunan

47

Sumber : data sekunder diolah, 2020

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat nilai FDR PT.Bank BRISyari’ah Tbk mengalami peningkatan dan penurunan setiap triwulan tiap tahunnya. Pada tahun 2011 triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 4,1. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat nilai FDR PT.Bank BRISyari’ah Tbk mengalami peningkatan dan penurunan setiap triwulan tiap tahunnya. Pada tahun 2011 triwulan ke-2 mengalami penurunan sebesar 4,1. Pada triwulan ke-3 mengalami peningkatan

Dokumen terkait