• Tidak ada hasil yang ditemukan

VIII. SIMPULAN DAN SARAN

19 Hasil Analisis Kelayakan Ekonomi Usahatani Jamur Tiram

di Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung Kriteria Kelayakan Usahatani

Non Plasma A

Usahatani Non Plasma B

Uasahatani

Plasma Kelayakan

NPV (ribu rupiah) 2 447 219.56 129 589.37 821.62 layak IRR (%) 61.44 59.32 9.17 layak Net B/C 2.94 2.52 1.09 layak Sumber: Data primer (diolah), 2012

Berdasarkan kriteria ekonomi yang telah dilakukan dengan umur usahatani

selama lima tahun, nilai NPV dari ketiga jenis usahatani yang ada menunjukkan

nilai positif. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga jenis usahatani jamur tiram putih

di Kecamatan Cisarua dan Megamendung dapat mendatangkan keuntungan bagi

petani selama melakukan usahataninya selama lima tahun, sehingga berdasarkan

kriteria NPV ketiga usahatani jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua dan

Megamendung layak untuk dijalankan, rincian analisis ekonomi usahatani non

plasma A dapat dilihat pada Lampiran 8 dan rincian analisis ekonomi usahatani

Non plasma B dapat dilihat pada Lampiran 9.

Nilai NPV terbesar dari ketiga jenis usahatani yang ada, yaitu usahatani

non plasma A dengan nilai NPV sebesar Rp 2 447 219 560. Hal ini di karenakan usahatani non plasma A memiliki arus masuk dan arus keluar terbesar dari pada

usahatani non plasma B dan usahatani plasma.

Nilai IRR dari ketiga jenis usahatani yang ada lebih dari discount rate

yang berlaku, yaitu 5.49%. Hal ini menunjukkan bahwa berinvestasi pada

usahatani jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua dan Megamendung akan lebih

82 usahatani jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua dan Megamendung layak untuk

dijalankan berdasarkan kriteria IRR.

Nilai IRR terbesar dari ketiga jenis usahatani yang ada, yaitu usahatani

non plasma A sebesar 61.44%. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pengembalian

investasi yang ditanamkan pada usahatani non plasma A sebesar 61.44%.

Perhitungan Net B/C dari ketiga jenis usahatani yang ada menghasilkan

nilai lebih dari satu. Nilai Net B/C terbesar dari ketiga jenis usahatani yang ada,

yaitu usahatani non plasma A sebesar 2.94 Nilai Net B/C dari ketiga jenis

usahatani yang ada usahatani non plasma A memiliki nilai Net B/C terbesar, yaitu

2.94 Usahatani non plasma A memiliki nilai NPV, IRR dan Net B/C terbesar

karena biaya investasi yang di keluarkan dan pendapatan yang diterima oleh

usahatani non plasma A lebih besar dari pada usahatani non plasma B dan

usahatani plasma. Rincian biaya investasi usahatani non A plasma dapat dilihat

pada Lampiran 10. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani jamur tiram putih di

Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung menguntungkan, sehingga

berdasarkan kriteria Net B/C usahatani jamur tiram putih layak untuk

dilaksanakan.

Adanya pemanfaatan limbah bag log oleh masyarakat menyebabkan

limbah bag log yang sebelumnya berdampak negatif yaitu menyebabkan

pencemaran tanah menjadi berdampak positif bagi lingkungan sekitar yaitu berupa

penerimaan dari penjualan pupuk organik dan plastik bekas bag log, sehingga

menimbulkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar. Perolehan manfaat

ekonomi terbesar diterima oleh masyarakat sekitar usahatani non plasma A dan

83 usahatani non plasma A dalam satu tahun dapat menghasilkan pupuk organik

sebesar 1 000 kg/tahun setara dengan Rp 333 330/tahun dan tenaga kerja

usahatani non plasma A memperoleh limbah palstik bag log sebesar 15 kg/tahun

setara dengan Rp 10 500/tahun. Hal ini terjadi karena usahatani non plasma A

memproduksi bag log terbesar.

Manfaat ekonomi terkecil dari hasil pembuatan pupuk diperoleh

masyarakat sekitar usahatani plasma dan hasil limbah palstik bag log terkecil

diperoleh tenaga kerja pada usahatani plasma, namun usahatani plasma layak

untuk dilaksanakan berdasarkan analisis ekonomi sedangkan berdasarkan analisis

pendapatan yang dilakukan tidak layak untuk dilaksanakan. Hal tersebut

dikarenakan pada analisis pendapatan tidak menghitung manfaat yang didapat

oleh masyarakat dari hasil pembuatan pupuk organik dan manfaat yang diperoleh

tenaga kerja dari penjualan plastik bekas, pada analisis ekonomi hal tersebut

diperhitungkan. Manfaat yang diperoleh masyarakat dari hasil pengolahan limbah

serbuk gergaji bag log menjadi pupuk organik pada usahatani plasma sebesar 250

kg/tahun setara dengan Rp 83 332.5/tahun dan manfaat yang diperoleh tenaga

kerja dari hasil penjualan plastik bekas sebesar 7.5kg/tahun setara dengan

VIII. ANALISIS SENSITIVITAS USAHATANI JAMUR TIRAM PUTIH DI KECAMATAN CISARUA DAN KECAMATAN MEGAMENDUNG

Analisis sensitivitas dilakukan untuk melihat bagaimana hasil usahatani

jamur tiram putih di Kecamatan Cisarua dan Megamendung jika terjadi penurunan

harga jamur tiram putih segar sebesar Rp 50.00/kg. Harga jamur tiram putih segar

yang semula Rp 7 500.00/kg menjadi Rp 7 450.00/kg. Hal ini mengakibatkan

penerimaan dari hasil penjualan jamur tiram putih segar usahatani jamur tiram

putih di Kecamatan Cisarua dan Megamendung mengalami penurunan. Hasil

perhitungan analisis sensitivitas ketika harga jamur tiram putih segar mengalami

penurunan sebesar Rp 50.00/kg dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Analisis Sensitivitas dengan Menurunkan Harga Jamur Tiram Putih Segar Sebesar Rp 50.00/kg di Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung

Kriteria Kelayakan Usahatani Non Plasma A

Usahatani Non

Plasma B Uasahatani Plasma

NPV (ribu rupiah) 2 385 901.53 116 982.62 -839.11 IRR (%) 59.87 53.93 1.67

Net B/C 2.88 2.35 0.91

Kelayakan Layak layak tidak layak Sumber: Data primer (diolah), 2012

Kriteria kelayakan ekonomi dari ketiga jenis usahatani jamur tiram putih

yang ada di Kecamatan Cisarua dan Megamendung, usahatani non plasma A dan

usahatani non plasma B memiliki nilai NPV positif dan lebih kecil dari kondisi

awal ketika belum dilakukan analisis sensitivitas dengan menurunkan harga jamur

tiram segar sebesar Rp 50.00/kg. Hal ini terjadi dikarenakan arus kas masuk

usahatani non plasma A dan non plasma B mengalami penurunan. Berdasarkan

kriteria NPV usahatani non plasma A dan usahatani non plasma B di Kecamatan

Cisarua dan Megamendung jika terjadi penurunan harga jamur tiram sebesar

85

usahatani non plasma A ketika harga jamur tiram putih diturunkan sebesar

Rp 50.00 dapat dilihat pada Lampiran 11.

Usahatani plasma memiliki nilai NPV negatif yaitu sebesar

Rp -839 110.00dan mengalami penurunan sebesar Rp 1 660 720.00 yang semula

sebelum dilakaukan analisis sensitivitas dengan menurunkan harga jamur tiram

putih segar sebesar Rp 50.00/kg sebesar Rp 821 620.00, hal ini menunjukkan

bahwa usahatani plasma tidak layak untuk dijalankan jika terjadi penurunan harga

jamur tiram putih segar sebesar Rp 50.00/kg, apabila usahatani plasma dijalankan

petani akan mengalami kerugian sebesar Rp -839 110.00. Rincian analisis

ekonomi usahatani plasma dapat dilihat pada Lampiran 12. Hal ini disebabkan

karena arus kas keluar pada usahatani plasma lebih besar dari pada arus kas yang

masuk. Rincian casflow analisis sensitivitas usahatani plasma ketika harga jamur

tiram putih diturunkan sebesar Rp 50.00 dapat dilihat pada Lampiran 13.

Nilai IRR dari ketiga jenis usahatani yang ada, usahatani non plasma A

dan usahatani non plasma B memiliki nilai IRR lebih dari discount rate yang

berlaku dan nilai IRR mengalami penurunan dari pada kondisi awal ketika belum

dilakukan analisis sensitivitas. Hal ini menunjukkan berinvestasi pada usahatani

non plasma A dan usahatani non plasma B jika terjadi penurunan harga jamur

tiram putih segar sebesar Rp 50.00/kg tetap menguntungkan jika dibandingkan

jika dana yang dimiliki ditabung di bank, sehingga usahatani non plasma A dan

usahatani non plasma B layak untuk dijalankan berdasarkan kriteria investasi ini.

Penurunan nilai IRR dikarenakan arus kas masuk usahatani non plasma A dan non

86 non plasma B ketika harga jamur tiram putih diturunkan sebesar Rp 50.00 dapat

dilihat pada Lampiran 14.

Usahatani plasma memiliki nilai IRR kurang dari discount rate yang

berlaku, yaitu sebesar 1.67%, selain itu nilai IRR usahatani plasma mengalami

penurunan sebesar 7.50% dari kondisi awal ketika belum dilakukan analisis

dengan menurunkan harga jemur tiram putih segar sebesar Rp 50.00/kg

sensitivitas IRR sebesar 9.17%. Hal ini menunjukkan bahwa berinvestasi di

usahatani plasma jika terjadi penurunan harga jamur tiram putih segar sebesar

Rp 50.00/kg akan mendatangkan kerugian sehingga lebih baik dana ditabung di

bank dari pada diinvestasikan pada usahatani plasma.

Nilai Net B/C dari ketiga jenis usahatani yang ada, usahatani non plasma

A dan usahatani non plasma B memiliki nilai Net B/C lebih dari satu dan lebih

kecil dari pada kondisi awal ketika belum dilakukan analisis sensitivitas dengan

menurunkan harga jamur tiram putih segar sebesar Rp 50.00. Hal ini terjadi

dikarenakan arus kas masuk usahatani non plasma A dan non plasma B

mengalami penurunan. Berdasarkan kriteria Net B/C usahatani non plasma A dan

usahatani non plasma B di Kecamatan Cisarua dan Megamendung jika terjadi

penurunan harga jamur tiram sebesar Rp 500.00/kg akan menguntungkan dan

layak untuk dijalankan.

Nilai Net B/C dari ketiga jenis usahatani jamur tiram putih, usahatani non

plasma A memiliki nilai terbesar, yaitu 2.88 dan nilai Net B/C usahatani non

plasma A mengalami penurunan sebesar 0.06, dari kondisi awal ketika belum

dilakukan analisis sensitivitas sebesar 2.94. Usahatani plasma memiliki nilai Net

87 mengalami penurunan sebesar 0.18 dari kondisi awal ketika belum belum

dilakukan analisis sensitivitas dengan menurunkan harga jamur tiram putih

sebesar Rp 50.00/kg Net B/C sebesar 1.09. Riancian cashflow usahatani plasma

dapat dilihat pada Lampiran 11. Hal ini berarti jika terjadi penurunan harga jamur

tiram putih sebesar Rp 50.00/kg usahatani plasma di Kecamatan Cisarua dan

Megamendung tidak menguntungkan, sehingga tidak layak untuk dilaksanakan

IX. SIMPULAN DAN SARAN

9.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan terhadap hasil penelitian dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Usahatani non plasma A memliki pendapatan dan penyerapan tenaga kerja

terbesar. Pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 535 477 600.00/tahun dan

penyerapan tenaga kerja sebesar 1 146.70 HOK. Berdasarkan analisis

pendapatan, usahatani plasma tidak layak untuk dijalankan karena dalam

menjalankan usahataninya petani mengalami kerugian sebesar

Rp 239 020.00/tahun dan diperoleh nilai R/C sebesar 0.99.

2. Berdasarkan kriteria kelayakan ekonomi ketiga jenis usahatani jamur tiram

putih di Kecamatan Cisarua dan Megamendung layak untuk dijalankan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai NPV, IRR dan Net B/C terbesar

didapat oleh usahatani non plasma A. Nilai NPV usahatani non plasma A

sebesar Rp 2 447 219.56, IRR sebesar 61.44% dan Net B/C sebesar 2.94,

selain itu manfaat ekonomi terbesar dari pengolahan limbah serbuk gergaji

bag log dan penjualan limbah plastik bag log diperoleh masyarakat sekitar

usahatani non plasma A dan tenaga kerja yang bekerja pada usahatani

plasma A.

3. Analisis sensitivitas yang dilakukan dengan menurunkan harga jamur tiram

putih segar sebesar Rp 50.00 menunjukakan bahwa usahatani non plasma A

dan usahatani non plasma B layak untuk dijalankan jika terjadi penurunan

89

dilaksanakan jika terjadi penurunkan harga jamur tiram segar sebesar

Rp 50.00.

9.2 Saran

Berdasarkan simpulan yang diperoleh, saran yang dapat disampaikan

antara lain:

1. Petani sebaiknya membuat bag log dan bibit sendiri, karena petani yang

membuat yang membuat bag log dan bibit sendiri lebih menguntungkan dan

dapat meningkatkan penggunaan tenaga kerja.

2. Petani plasma sebaiknya beralih menjadi petani non plasma A dan non

plasma B untuk menghindari kerugian dan agar usahatani yang dijalankan

tahan terhadap perubahan harga yang terjadi, karena hasil analisis

sensitivitas dengan menurunkan harga jamur tiram putih segar sebesar

Rp 50.00/kg usahatani non plasma A dan usahatani non plasma B layak

untuk dijalankan sedangkan usahatani plasma tidak layak dijalankan.

3. Penelitian lebih lanjut dapat membahas mengenai dampak lingkungan yang

ditimbulkan karena adanya usahatani jamur tiram putih di Kecamatan

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor (a). 2011. Cisarua dalam Angka Tahun 2011. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Bogor.

_________________________________ (b). 2011. Megamendung dalam Angka Tahun 2011. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bogor, Bogor.

Dienazzola R dan Rahmat P. 2009. Bertanam Jamur Konsumsi. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat. 2011. Produksi Sayuran di Jawa Barat. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat, Bandung.

Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor. 2011. Monografi Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor 2011. Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, Bogor.

_________________________________________. 2012 Budidaya Jamur Kayu (Tiram, Shiitake dan Kuping). Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Bogor, Bogor.

Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. 20010. Produksi Beberapa Tanaman Sayuran di Indonesia. Departemen Pertanian, Jakarta.

Gittinger J P. 2008. Analisa Ekonomi Proyek-Proyek Pertanian. Edisi Kedua. Mangiri, Sutomo. Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Gray C, Simanjuntak P, Sabur L K, Maspaitella P F L dan Varley R C G. 1997. Pengantar Evaluasi Proyek. Cetakan Keempat. PT Gramedia, Jakarta.

Guza A. 2008. Undang-Undang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah UU RI Nomor 20 Tahun 2008. Penerbit Asa Mandiri, Jakarta.

Hazami B. 2004. Pencemaran Limbah Plastik. Jurnal Lingkungan. 4(44). 24 - 30.

Herbowo A N. 2011. Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Jamur Tiram Putih (Studi Kasus: Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor). Skripsi. Program Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Hernanto F. 1980. Usahatani. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

_________. 1996. Ilmu Usahatani. PT Penebar Swadaya, Jakarta.

Hidayat I W. 2011. Prospek Budidaya Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) Studi Kasus: Kecamatan Ciampea dan Ciawi, Kabupaten Bogor. Skripsi. Program Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

91 Husnan S dan Suwarsono.1994. Studi Kelayakan Proyek. Edisi Revisi. UPP AMP

KYPN, Yogyakarta.

Kadaria, Karlina L dan gray C. 1976. Pengantar Evaluasi Proyek. Jilid 1. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Kadaria. 2001. Evaluasi Proyek Analisis Ekonomi. Edisi 2001. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta.

Kadarsan H W. 1995. Keuangan Pertanian dan Pembiayaan Perusahaan. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kasmir dan Jaffar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi Kedua. Cetakan Keenam. Kencana Prenada Media, Jakarta.

Khairunisa V. 2011. Analisis Daya Dukung Lingkungan dan Kelayakan Ekonomi Unit Pengelolaan Sampah “Mutu Elok” Di Perumahan Cipinang Elok Jakarta Timur. Skripsi. Program Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kusumawaty F. 2012. Harga Bayangan (shadow price).

http://fitrikusumawaty.blogspot.com/p/harga-bayangan-dapat-ditaksi-html.

Diakses 7 Desember 2012.

Mardiyatuljanah M. 2009. Studi Kelayakan Ekonomi Proyek Pompanisasi Desa Keboncau Kecamatan Ujungjaya Kabupaten Sumedang. Skripsi. Program Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Martawijaya E dan Nurjayadi. 2010. Bisnis Jamur Tiram di Rumah Sendiri. IPB Press, Bogor.

_________________________. 2011. Bisnis Jamur Tiram di Rumah Sendiri. IPB Press, Bogor.

Meitasari Y dan Mursidah. 2011. Studi Tata Niaga Jamur Tiram Putih di Kota Samarinda. Jurnal agrikultutal. 8(2). 48 - 56.

Nasution P H. 2010. Analisi Usahatani Jamur Tiram Putih (Kasus di Komunitas Petani Jamur Iklas, Desa Cibening, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor). Skripsi. Program Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nisa K. 2006. Analisis Ekonomi Usaha Budidaya Udang Galah pada Kelompok Tani “Mitra Gemah Ripah” di Desa Siyujaya Kecamatan karangpawitan Kabupaten Garut. Skripsi. Program Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Nugraha A P. 2006. Analisis Efisiensi Jamur Tiram Segar di Bogor, Jawa Barat. Skripsi. Program Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

92 Partomo T S dan Soejoedono A R. 2004. Ekonomi Skala Kecil/Menengah &

Koperasi. Ghalia Indonesia, Bogor.

Pasaribuan T, Permana D R dan Alda E R. 2002. Aneka Jamur Unggulan yang Menembus Pasar. PT Grasindo, Jakarta.

Pearson S, Gotsch C, Bahri S. 2004. Applications of The Policy Analysis Matrix in Indonesia Agriculture. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.

Soekartawi. 2006. Analisis Usahatani. Universitas Indonesia, Jakarta.

Sunaryanto. 2010. Bertanam Jamur Tiram di Ladang Sempit. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Suratiyah K. 2008. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tria E N. 2010. Analisis Pendapatan dan Efisiensi Ekonomi Usahatani Jamur Tiram Putih Di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor: Pendekatan

Stochastic Production Frontier. Skripsi. Program Sarjana. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

94 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN UNTUK MENGETAHUI

GAMBARAN UMUM USAHA JAMUR TIRAM PUTIH DI KECAMATAN CISARUA DAN KECAMATAN MEGAMENDUNG KABUPATEN BOGOR

Oleh Shinta Margaretta (H44080113),Mahasiswa Departemen Ekonomi

Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut

Pertanian Bogor sedang melakukan penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Ekonomi Jamur Tiram Putih di Kecamatan Megamendung dan Kecamatan Cisaruan, Kabupaten Bogor”. Dimohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap. Data yang didapat akan kami jamin tidak untuk disebarluaskan kecuali hanya untuk kebutuhan penelitian sebagai data primer. Atas bantuang dan kerjasamanya saya ucapkan TERIMAKASIH

Petunjuk umum: Isilah/Berilah tanda (X)

I. IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ...

2. Jenis kelamin : (1) Laki-laki : (2) Perempuan

3. Usia : ... tahun 4. Pendidikan terakhir : (1) SD/Sederajat : (4) Diploma

: (2) SMP/Sederajat : (5) Sarjana : (3) SMA/Sederajat : (6) ………...

5. Desa : ... 6. Kecamatan : ...

7. Lama usahatani jamur tiram putih: ………....tahun

8. Alasan Usahatani Jamur Tiram Putih :

..……… ……… ……… ……

9. Manajemen Usahatani Jamur Tiram (Ada/Tidak Ada)

10.Secara singkat gambaran usahatani jamur tiram pada Petani Responden Bersangkutan: ……… ………...……… ………...……… I. INVESTASI A. Modal 1. Modal awal : Rp... 2. Sumber kepemilikan modal : (1) Pribadi : (3) Kerjasama

: (2) Pinjaman : (4) Lainnya... 3. Sumber pinjaman : (1) Bank : (3) Lainnya...

: (2) Koperasi

4. Bunga pinjaman/lainnya : ...%/tahun B. Lahan

1. Luas lahan yang digunakan : ...m x...m

95 Lampiran 1. Lanjutan

(3)Lainnya...

3. Besar biaya sewa lahan : Rp.../ bulan C. Kumbung

1. Volume kumbung : ...m x...m x ...m = ...m3 2.Biaya pembuatan kumbung

No Uraian Jumlah Harga

Satuan (Rp) Total (Rp) Umur Ekonomis (tahun) 1. Kayu ……kubik 2. Bambu ……..buah 3. Paku ……..kg 4. Asbes ……..buah 5. Upah tenaga kerja 6. Semen ……..sak

7. Batu bata ……..buah

8. Gaji tenaga pembuat kumbung ……..orang 9. 10.

D. Bibit dan Bag Log

1. Bibit F2 :……botol; ……kg; Harga :Rp………../(kg)

2. Jumlah bag log yang dibuat :………log

3. Biaya pembuatan baglog

No Uraian Jumlah Harga

Satuan (Rp) Total (Rp) Umur Ekonomis (tahun) 1. Serbuk gergaji ……..kg 2. Plastik baglog ……..kg 3. Dedak/Bekatul ……..kg 4. Gips+Kapur ……..kg 5. Penambahan Tepung Jagung ……..kg 6. Kapas ……..kg 7. Karet ……..kg 8. Cincin pralon ……..kg 9. 10. 11.

96 Lampiran 1. Lanjutan

E. Peralatan

No Uraian Jumlah Harga

Satuan (Rp)

Total (Rp) Umur

Ekonomis (tahun) 1. Mesin stimmer ...buah

2. Drum ...buah

3. Tabung gas ...buah

4. Kompor ...buah

5. Sekup/cangkul ...buah 6. Mesin pompa air ...buah

7. Sprayer ...buah

8 Timbangan ...buah

9. 10

F. Biaya Operasional

No Uraian Nilai (RP)/Bulan

1. Upah tenaga kerja a. Teknisi b. Buruh c. d. 2. Listrik 3. Air 4. Telpon 5 Biaya trasportasi

6. Biaya pemeliharaan kumbung

7. PBB

8. Plastik/pembungkus 9. Isi tabung gas 10.

11.

III. PENERIMAAN

No Uraian Jumlah Panen

Per Hari

Harga (RP)/Kg Nilai (Rp)

1. Penjualan jamur segar

2. Penjualan baglog

bekas

3. Penjuakan peralata

bekas 4.

97 Lampiran 1. Lanjutan

VI. BUDIDAYA JAMUR TIRAM PUTIH

1. Keikut sertaan dalam pelatihan: (ikut/ tidak ikut)

2. Keikut sertaan dalam kelompok tani/ lembaga lain : (ikut/ tidak ikut)

3. Apabila iya, apa nama lembaga tersebut : ………....

4. Apabila tidak, faktor penyebabnya apa: ………....

5. Selama melakukan usahatani jamur tiram pernah tidak anda mengalami

kerugian : (1) Pernah (2) Tidak pernah

6. Apabila pernah mengalami kerugian disebabkan karena apa :

……… ……… ………

7. Selama anda melakukan usahatani jamur tiram putih pernahkah anda

mendapat bantuan dari pihak pemerintah : (pernah/ tidak pernah)

8. Apabila pernah mendapat bantuan dari pihak pemerintah bantuan tersebut

dalam bentuk apa : ………

9. Pemberian pestisida : ………....hari

10. Penyiraman : ………....hari

11. Penyiangan : ………....hari

12. Waktu pemanenan : ………....hari

13. Pemasaran output : (1) Sendiri (2) Tengkulak

14. Wilayah pemasaran : ………....

15. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk sekali produksi

:Rp... 16. Masalah yang sering dihadapi :

……… ………...……… ………...……… ………

108

Lampiran 2. Rincian Kekayaan Usahatani Non Plasma B di Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung

No Uraian Jumlah Umur Teknis

(tahun) Harga Satuan (ribu rupiah) Nila Investasi (ribu rupiah) Penyusutan (ribu rupiah)

Nilai Sisa (ribu rupiah) 1 Kumbung 2.00 5.00 28 870.95 57 741.90 11 548.38 0.00 2 Peralatan Produksi a. Sekup (unit) 3.00 3.00 65.00 195.00 65.00 65.00 b. Cangkul (unit) 3.00 3.00 40.00 120.00 40.00 40.00 c. Ayakan (2x1 m2) (unit) 1.00 2.00 100.00 100.00 50.00 50.00 d. Timbangan 50 kg (unit) 1.00 5.00 200.00 200.00 40.00 0.00 3 Peralatan Sterilisasi a. Autoklaf (unit) 2.00 10.00 6 000.00 12 000.00 1 200.00 0.00

b. Drum baja besar (unit) 1.00 5.00 1 500.00 1 500.00 300.00 0.00

c. Drum baja kecil (unit) 2.00 5.00 700.00 1 400.00 280.00 0.00

d. Tabung gas (3 kg) (unit) 6.00 3.00 145.00 870.00 290.00 290.00

e. Tabung gas (12 kg) (unit) 4.00 3.00 325.00 1 300.00 433.33 433.33

f. Kompor semawar (unit) 3.00 5.00 280.00 840.00 168.00 0.00

4 Peralatan Inokulasi

a. Lampu ultraviolet (unit) 1.00 2.00 114.00 114.00 57.00 57.00

b. Lampu bunsen (unit) 3.00 3.00 15.00 45.00 15.00 15.00

c. Sendok spatula (unit) 3.00 3.00 15.00 45.00 15.00 15.00

d. Sprayer (unit) 3.00 2.00 15.00 45.00 22.50 22.50

e. pinset (unit) 3.00 3.00 15.00 45.00 15.00 15.00

5 Peralatan Inkubasi

a. Keranjang angkut (ukuran 50 kg) (unit) 5.00 3.00 85.00 425.00 141.67 141.67

b. Rolly (unit) 2.00 5.00 450.00 900.00 180.00 0.00

6 Peralatan growing

a. Mesin pompa air (unit) 1.00 5.00 360.00 360.00 72.00 0.00

b. Selang (unit) 40.00 5.00 7.00 280.00 56.00 0.00

c. Stik steam air (unit) 2.00 5.00 75.00 150.00 30.00 0.00

d. Spul selang (unit) 3.00 2.00 18.00 54.00 27.00 27.00

e. Toren/tandon air (unit) 1.00 5.00 500.00 500.00 100.00 0.00

f. Keranjang panen (5 kg) (unit) 10.00 3.00 7.00 70.00 23.33 23.33

g. Termometer (unit) 3.00 5.00 117.00 351.00 70.20 0.00 h. Timbangan 20 kg (unit) 1.00 5.00 175.00 175.00 35.00 0.00 i. Timbangan 15 kg (unit) 1.00 5.00 150.00 150.00 30.00 0.00 j.Timbangan 10 kg (unit) 1.00 5.00 100.00 100.00 20.00 0.00 k. Tangga (unit) 1.00 5.00 250.00 250.00 50.00 0.00 Total 80 325.90 15 374.41 1 194.83 98

109

Lampiran 3. Rincian Kekayaan Usahatani Plasma di Kecamatan Cisarua dan Kecamatan Megamendung

No Uraian Jumlah Umur Teknis (tahun) Harga Satuan (ribu rupiah)

Nila Investasi (ribu rupiah)

Penyusutan (ribu

rupiah) Nilai Sisa (ribu rupiah)

1 Kumbung 1.00 5.00 9000.00 9000.00 180.00 0.00

Peralatan di Kumbung

a. Mesin pompa air (unit) 1.00 5.00 350.00 350.00 70.00 0.00

b. Selang (unit) 25.00 5.00 7.00 175.00 35.00 0.00

c. Spul selang (unit) 2.00 2.00 16.50 33.00 16.50 16.50

d. Keranjang panen (5 kg) (unit) 4.00 3.00 7.00 28.00 9.33 18.67

e. Termometer (unit) 2.00 5.00 115.00 230.00 46.00 0.00

f. Timbangan 15 kg (unit) 1.00 5.00 150.00 150.00 30.00 0.00

Total 9966.00 2006.83 35.17

100 Lampiran 4. Biaya Usahatani Non Plasma A di Kecamatan Cisarua dan

Kecamatan Megamendung No Uraian Jumlah Satu Kali Produksi Harga Satuan (ribu rupiah) Harga Total (ribu rupiah/tahun) Biaya Tunai

A Pembuatan Bag Log

a.1 Cutter (buah) 2.00 5.00 3 120.00

a.2 Masker (pak) 2.00 10.00 6 240.00

a.3 Gas 12 kg (buah) 7.00 77.00 168 168.00

a.4 Spirtus (liter) 3.00 11.00 10 296.00

a.5 Alkohol (liter) 4.50 12.00 16 848.00

a.6 Plastik jamur 60 cmx85 cm (kg) 1.50 23.00 10 764.00

a.7 Telpon 1.00 250.00 3 000.00

a.8 Listrik 1.00 450.00 5 400.00

a.9 BBM (bensin) (liter) 5.00 4.50 7 020.00 a.10 Serbuk gergaji (kg) 3 450.00 0.23 242 190.00 a.11 Plastik bag log 18 cmx35 cm (kg) 20.50 23.00 147 108.00

a.12 Dedak (kg) 650.00 2.00 405 600.00

a.13 Kapur (kg) 84.50 0.50 13 182.00

a.14 Tepung jagung (kg) 62.00 3.85 74 474.40

a.15 Kapas (kg) 2.25 8.00 5 616.00

a.16 Gula putih bubuk (kg) 9.50 16.00 47 424.00

a.17 Bibit (botol) 744.00 0.00 0.00

a.18 Biaya ngelog 3 625.00 0.05 56 550.00

a.19 Karet (kg) 0.70 55.00 12 012.00

a.20 Tali rapia (gulung) 0.50 15.00 2 340.00 a.21 Cincin (buah) 3 650.00 0.05 56 940.00

Total Biaya Pembuatan Bag log 1 294 292.40

B Pembuatan Bibit

b.1 Kentang (kg) 15.00 9.00 1 620.00

b.2 Gula pasir bubuk (kg) 15.00 16.00 2 880.00 b.3 Agar-agar (bungkung) 60.00 3.50 2 520.00 b.4 Kapas (kg) 60.00 8.00 5 760.00 b.5 Serbuk gergaji (kg) 9 000.00 0.23 24 300.00 b.6 Dedak (kg) 6 000.00 1.90 136 800.00 b.7 Biji jagung (kg) 3 000.00 2.50 90 000.00 b.8 Kapur (kg) 1 500.00 0.23 4 050.00 b.9 Gips (kg) 600.00 2.50 18 000.00 b.10 Botol (biji) 30 000.00 0.70 252 000.00 b.11 Gas 12 kg (tabung) 24.00 77.00 22 176.00 b.12 Sepirtus (liter) 10.00 11.00 1 320.00 b.13 Alkohol (liter) 16.00 12.00 2 304.00 b.14 Karet (kg) 2.00 55.00 1 320.00 b.15 Plastik (kg) 1.00 23.00 276.00 b.16 Listrik 1.00 70.00 840.00 b.17 Telpon 1.00 200.00 2 400.00

Total Biaya Pembuatan Bibit 568 566.00

C Gaji Pegawai

c.1 Gaji TKL teknisi (orang) 2.00 1 300.00 31 200.00 c.2 Gaji TKL pembuat bibit (orang) 1.00 3 750.00 45 000.00 c.3 Gaji TKL sterilisasi (orang) 6.00 780.00 56 160.00 c.4 Gaji TKL inkubasi (orang) 6.00 650.00 468 00.00 c.5 Gaji TKP inokulasi (orang) 4.00 520.00 24 960.00 c.6 Gaji TKP pemanen & pascapanen (orang) 10.00 450.00 54 000.00

Total Gaji Pegawai 258 120.00

Total Biaya Tunai 2 146 178.40

Biaya Non Tunai

101 Lampiran 4. Lanjutan No Uraian Jumlah Satu Kali Produksi Harga Satuan (ribu rupiah) Harga Total (ribu rupiah/tahun) 2 Penyusutan kumbung 49 653.33

4 Penyusutan peralatan produksi 190.00

5 Penyusutan peralatan sterilisasi 6 112.33

6 Penyusutan peralatan inokulasi 322.50

7 Penyusutan peralatan inkubasi 676.67

8 Penyusutan peralatan growing 1 241.00

9 Penyusutan lahan 0.00

10 Penyusutan mobil 3 750.00

Total Biaya Non Tunai 67 700.00

102 Lampiran 5. Biaya Usahatani Non Plasma B di Kecamatan Cisarua dan

Kecamatan Megamendung No Uraian Jumlah Satu Kali Produksi Harga Satuan (ribu rupiah) Harga Total (ribu rupiah /tahun) Biaya Tunai

A Biaya pembuatan Bag log

a.1 Cutter (buah) 1.00 5.00 1 560.00

a.2 Masker (pak) 0.50 10.00 1 560.00

a.3 Gas 12 kg (buah) 1.00 77.00 24 024.00

a.4 Gas 3 kg (buah) 4.00 17.00 21 216.00

a.5 Spirtus (liter) 2.00 11.00 6 864.00

a.6 Alkohol (liter) 3.00 12.00 11 232.00

a.7 Plastik jamur 60 cmx85 cm (kg) 0.60 23.00 4 305.60

a.8 Telpon 1.00 200.00 2 400.00

a.9 Listrik 1.00 150.00 1 800.00

a.10 BBM (bensin) (ilter) 4.00 4.50 5 616.00 a.11 Serbuk gergaji (kg) 920.91 0.23 64 647.82 a.12 Plastik bag log 18 cmx35 cm(kg) 6.35 23.00 45 554.55

a.13 Dedak (kg) 106.36 1.90 63 052.36

a.14 Kapur (kg) 47.36 0.23 3 324.93

a.15 Tepung jagung (kg) 9.32 3.85 11 193.00

a.16 Kapas (kg) 1.85 8.00 4 617.60

a.17 Gula putih bubuk (kg) 2.00 16.00 9 984.00

a.18 Bibit (botol) 66.55 3.20 66 438.98

a.19 Biaya ngelog 1 005.00 0.05 15 678.00

a.20 Karet (kg) 0.23 55.00 3 900.00

a.21 Tali rapia (gulung) 0.50 15.00 2 340.00

a.22 Cincin 1 005.00 0.05 15 678.00

a.23 Koran (kg) 0.38 4.00 468.00

a.24 Tepung Tapioka (kg) 5.00 8.50 13 260.00

a.25 TSP (kg) 2.75 2.60 2 230.80

a.26 Urea (kg) 3.33 2.00 2 080.00

a.27 Gips (kg) 26.13 4.00 32 604.00

Total Biaya Pembuatan Bag Log 403 781.54

B Gaji Pegawai

b.1 Gaji TKL teknisi (orang) 1.00 1 300.00 15 600.00 b.2 Gaji TKL sterilisasi (orang) 3.00 780.00 28 080.00 b.3 Gaji TKL inkubasi (orang) 3.00 650.00 23 400.00 b.4 Gaji TKP inokulasi (orang) 2.00 520.00 12 480.00 b.5 Gaji TKP pemanen & pascapanen

(orang) 3.00 450.0 16 200.00

Total Gaji Pegawai 95 760.00

C Pemelirahaan kumbung 0.00 800.0 9 600.00 D Sewa lahan (m2) 2 000.00 4.40 8 800.00

Total Biaya Tunai 517 941.54

Dokumen terkait