• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Analisis Kualitas Air Tukad Yeh Sungi yang melampaui Baku Mutu Kualitas Air Kelas 1

PEMBAHASAN 6.1 Hasil Identifikasi Sumber Pencemar

6.2 Hasil Analisis Kualitas Air Tukad Yeh Sungi yang melampaui Baku Mutu Kualitas Air Kelas 1

Beragam aktivitas yang terdapat di sepanjang Tukad Yeh Sungi seperti kegiatan pertanian dalam arti luas dan kegiatan/usaha yang dilakukan oleh masyarakat akan menghasilkan limbah dimana terdapat kecenderungan limbah yang dihasilkan dibuang ke badan air. Limbah tersebut dapat mengancam lingkungan yaitu terjadinya pencemaran. Kondisi ini dipicu oleh tidak terkelolanya limbah dengan baik, mengakibatkan tercemarnya air sungai tersebut. Beberapa indikator yang menunjukkan terjadinya pembuangan limbah ke lingkungan antara lain :

 Tumpukan sampah, baik anorganik (plastik, botol, kemasan makanan dll) maupun sampah organik (potongan kayu, sisa daun baik yang disebabkan oleh alam maupun kegiatan manusia). Pemanfaatan Das sebagai tempat pembuangan sampah dapat dilihat pada Lampiran 1.

 Sedimentasi akibat alih fungsi lahan mengakibatkan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas air sungai. Secara kuantitas jumlah air yang terserap berkurang selanjutnya membawa lapisan permukaan lahan yang mengakibatkan terjadinya erosi yang membawa partikel-partikel tanah tersebut masuk ke dalam badan air sehingga peraiaran menjadi keruh. Kondisi demikian mengakibatkan kualitas air sungai menjadi menurun yang dapat mempengaruhi nilai sifat fisik, kimia dan biologi air sungai (Lampiran 2)

Pencemaran yang ditimbulkan akibat pembuangan limbah langsung ke badan air ditunjukkan oleh hasil analisis pada beberapa parameter kualitas air. Hasil analisis kualitas air menunjukkan bahwa terdapat parameter pencemaran telah melampaui baku mutu yang ditetapkan yaitu kandungan Fosfat dan Faecal coliform. Kandungan air sungai dengan kandungan di atas baku mutu menunjukkan bahwa air tersebut tidak layak digunakan sebagai air baku air minum kecuali dilakukan treatment.

6.2.1 Perubahan Nilai COD pada Tukad Yeh Sungi

Nilai COD menggambarkan jumlah total oksigen yang dibutuhkan untuk

mengoksidasi bahan organik secara kimia, baik yang dapat didegradasi secara biologis (biodegredable) maupun yang sukar didegradasi secara biologis (non

biodegradable) menjadi karbondioksida dan air. Nilai COD untuk air Tukad Yeh Sungi di hulu pada Minggu I berkisar antara 2,00 – 8,00 mg/l, di tengah meningkat menjadi 2,20 – 12,00 mg/l kemudian mengalami penurunan pada bagian hilir berkisar antara 2,20 – 10,00 mg/l. Pada Minggu II di bagian hulu berkisar antara 0,90 - 2,00 mg/l sementara di bagian tengah meningkat menjadi 8,00 – 12,20 mg/l kemudian mengalami penurunan pada bagian hilir berkisar antara 7,30 – 9,30 mg/l. Minggu III di bagian hulu pada Minggu I berkisar antara 1,90 - 2,00 mg/l sementara di bagian tengah yang telah memasuki Kecamatan Kediri meningkat menjadi 9,20 – 11,90 mg/l kemudian mengalami penurunan pada bagian hilir berkisar antara 7,30 – 9,40 mg/l. Karakter sumber pencemar pada sungai ini adalah limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai dan timbulan sampah di sempadan sungai. Secara keseluruhan nilai rata – rata COD pada daerah hulu sebesar 3,07 mg/l, daerah tengah 8,36 mg/l sedangkan di daerah hilir sebesar 8,64 mg/l. Data tersebut menunjukkan bahwa kandungan COD masih dibawah baku mutu kualitas air kelas 1. Kandungan COD pada bagian tengah dan hilir lebih tinggi dibandingkan dengan daerah hulu akibat adanya pemukiman padat penduduk dan aktivitas lain yang menghasilkan limbah domestik. Data profil Desa Abiantuwung menunjukkan terdapat pemukiman yang padat penduduk dimana sebagian besar mata pencahariannya beternak babi serta ayam. Selain itu di sekitar Desa Abiantuwung terdapat kegiatan usaha dan industri di antaranya pabrik pengalengan ikan, kerajinan logam, bengkel service dan ganti oli untuk mobil dan motor serta terdapat tempat pencucian mobil. Aktivitas

tersebut menghasilkan limbah yang mengandung bahan organik dengan konsentrasi yang cukup besar.

6.2.2 Perubahan Kandungan Fosfat pada Tukad Yeh Sungi.

Menurut Peavy et al. (1986), Fosfat berasal dari deterjen dalam limbah cair dan pestisida serta insektisida dari lahan pertanian. Fosfat terdapat dalam air alam atau air limbah sebagai senyawa ortofosfat, polifosfat dan Fosfat organis.

Kandungan ataupun residu fosfat di perairan merupakan indikasi tingkat kesuburan perairan dan memicu terjadinya pengkayaan perairan (eutrofikasi). Menurut Boyd (1982), kadar fosfat (PO4) yang diperkenankan dalam air minum adalah 0,2 ppm. Kadar fosfat dalam perairan alami umumnya berkisar antara 0,005-0,02 ppm. Kadar fosfat melebihi 0,1 ppm, tergolong perairan yang eutrof. Berdasarkan hasil analisis kualitas air didapatkan hasil bahwa kandungannya melampaui baku mutu yang diijinkan untuk kualitas air kelas 1. Kisaran nilai rata – rata Fosfat pada daerah hulu sebesar 0,26 mg/l, tengah sebesar 0,38 mg/l, sedangkan pada daerah hilir sebesar 0,42 mg/l. Hal ini disebabkan oleh adanya pemanfaatan kawasan untuk pertanian dan dalam melakukan aktivitasnya, petani penggarap lahan lebih banyak menggunakan pestisida atau insektisida sebagai pembasmi hama tanpa memperhatikan dosis yang seharusnya. Komposisi pupuk buatan yang terdiri dari Na (Natrium), P (Fosfat) dan K (Kalium) merupakan salah satu zat yang sukar diuraikan secara alamiah dan tidak semua terpakai, sehingga sebagian akan masuk ke dalam perairan. Hal inilah yang menjadikan nilai Fosfat pada Tukad Yeh Sungi tinggi dan melampaui baku mutu. Pada bagian tengah kadar Fosfat melampaui baku mutu dan bahkan kadarnya lebih tinggi

daripada di hulu. Hal ini disebabkan karena aliran sungai pada tengah Tukad Yeh Sungi cenderung lebih tenang sehingga Fosfat (PO4) memiliki konsentrasi yang

tinggi selain itu di kawasan tengah terdapat juga lahan pertanian.

Kandungan Fosfat pada bagian hilir memiliki nilai tertinggi. Fosfat (PO4) berasal dari limpasan daerah pertanian dan daerah pemukiman penduduk dan villa akibat adanya limbah domestik / pemakaian detergen dan minyak pelumas. Fosfor (P) membentuk kompleks dengan ion besi dan kalsium pada kondisi aerob, bersifat tidak larut dan mengendap pada sedimen. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Tukad Yeh Sungi memiliki tingkat kesuburan yang cukup tinggi, yang dapat menstimulir pertumbuhan algae di perairan (algae bloom) yang membentuk lapisan pada permukaan air/mengurangi penetrasi cahaya perairan.

6.2.3 Perubahan Kandungan Faecal coliform pada Tukad Yeh Sungi.

Bakteri Faecal coliform adalah salah satu bakteri patogen. Keberadaan bakteri Faecal coliform di perairan secara berlimpah menggambarkan bahwa perairan tersebut tercemar oleh kotoran manusia, yang mungkin juga disertai dengan cemaran bakteri lain. Kandungan Faecal coliform pada tengah dan hilir di minggu pertama melebihi baku mutu masing – masing berkisar antara 70 – 280/100 ml sedangkan di hilir berkisar antara 40 – 200 /100 ml. Kandungan Faecal coliform terendah pada tanggal 7 Oktober di hulu Tukad Yeh Sungi karena di daerah hulu sungai tidak banyak dipergunakan untuk kegiatan MCK karena letak pemukiman penduduk serta aktivitas masyarakat letaknya relatif cukup jauh akan tetapi masih ada sebagian kecil penduduk memanfaatkan sungai sebagai tempat MCK.

Kandungan Faecal coliform pada Minggu II pada bagian tengah dan hilir Tukad Yeh Sungi melebihi baku mutu berkisar antara 90 – 140/100 ml dan 110 – 150/100 ml. Hal ini disebabkan oleh adanya pemukiman padat penduduk yaitu di desa Dakdakan, Desa Nyambu, dan Desa Kaba-Kaba yang letaknya dekat dengan Tukad Yeh Sungi. Pemukiman penduduk daerah hilir tidak sebanyak pada bagian tengah, di hilir hanya terdapat pemukiman di desa Nyanyi dan terdapat 9 (sembilan) unit villa walaupun begitu limbah kotoran manusia yang dihasilkan cukup dapat mencemari kualitas Tukad Yeh Sungi (Gambar 6.1).

Kandungan Faecal coliform Minggu III pada hulu Tukad Yeh Sungi masih memenuhi baku mutu dibandingkan di tengah dan di hilir yang telah melebihi baku mutu. Pada daerah hulu Tukad Yeh Sungi dimana penduduk masih memanfaatkan Tukad Yeh Sungi untuk mandi, mencuci pakaian, hingga membuang kotoran kecil dan besar. Hal inilah yang menyebabkan Tukad Yeh Sungi pada bagian hulu telah tercemar bakteri Faecal coliform. Kandungan Faecal coliform mencapai 90 jml/100ml. Idealnya pada bagian hulu suatu sungai kandungan Faecal coliform harus 0 jml/100ml karena bagian hulu merupakan awal dari bagian sungai yang tidak boleh tercemar oleh bakteri Faecal coliform. Apabila di hulu suatu sungai telah tercemar maka pada bagian tengah dan hilir sungai pasti ikut tercemar. Kandungan Faecal coliform bagian tengah pada Minggu III pada tanggal 19 sebesar 230 jml/100ml telah melampaui baku mutu, sedangkan di hilir Tukad Yeh Sungi kandungan Faecal coliform tertinggi pada tanggal 17 dan 19 Oktober sebesar 150 jml/100ml. Hal ini menunjukkan daerah

tengah Tukad Yeh Sungi lebih tercemar dari pada di daerah hilir. Hal ini disebabkan oleh padatnya aktivitas penduduk di daerah tengah.

6.2.4 Perubahan Kadar Total coliform pada Tukad Yeh Sungi.

Berdasarkan asal dan sifatnya kelompok bakteri Colliform dibagi menjadi dua golongan yaitu:

1. Coli – Faecal, Seperti E . coli yang berasal dari tinja manusia.

2. Coli–non Faecal, seperti aerobakteri dan klebsiele yang lebih banyak didapatkan di dalam habitat tanah dan air daripada di dalam usus, umumnya tidak patogen. Perbedaan antara kedua kelompok ini terletak pada temperatur inkubasi selama fermentasi kaldu laktosa, kandungan bakteri Colliform serta sifat-sifat biokimia lainnya. Kehadiran faeses atau tinja di dalam subtrat atau benda yang berhubungan dengan kepentingan manusia, sangat tidak diharapkan karena kehadiran materi faecal ini langsung maupun tidak langsung pada suatu subtrat dapat dikatakan substrat tersebut tercemar oleh tinja (Suriawiria,1996).

Kadar Total coliform melebihi baku mutu pada bagian tengah pada tanggal 3 dan 5 Oktober sedangkan di hilir melebihi baku mutu pada tanggal 3 Oktober. Penyebab meningkatnya kadar Total coliform hingga melebihi baku mutu pada bagian tengah khususnya di desa Dakdakan adalah karena terdapat pemukiman yang padat penduduk, perternakan ayam, dan kandang babi yang secara tidak langsung segala kotoran atau feses manusia dan hewan akan dibuang ke dalam sungai. kandungan Total coliform pada daerah hilir Tukad Yeh Sungi telah melampaui baku mutu akibat adanya pemukiman penduduk dan kandang babi. Limbah kotoran yang dihasilkan dari hewan babi dan manusia tidak diolah

terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan sehingga pada musim hujan limbah tersebut akan masuk ke sungai. Kandungan Total coliform pada daerah hulu masih memenuhi baku mutu sebab sebagian besar kawasan hulu adalah pertanian sehingga jumlah kotoran hewan jauh lebih sedikit dibandingkan di daerah tengah dan hilir sungai.

Kadar Total coliform Minggu II dan III pada hulu, tengah dan hilir masih memenuhi baku mutu berkisar antara 110 – 280/1000 ml. Hal ini menunjukkan bahwa air di Tukad Yeh Sungi masih memenuhi baku mutu lingkungan.

Perubahan kadar Total coliform Minggu III baik di daerah hulu, tengah, dan hilir Tukad Yeh Sungi masih tetap memenuhi baku mutu, tetapi di tengah terjadi peningkatan kadar Total coliform yang cukup besar yaitu tanggal 19 Oktober terlihat pada Gambar 5.12. Hal ini disebabkan oleh adanya kegiatan peternakan ayam dan babi yang dipelihara oleh penduduk di Desa Nyambu dan Desa Abiantuwung. Limbah padat dan cair hewan tersebut secara tidak langsung terbuang ke sungai akibat tidak dikelolanya limbah dengan baik.

6.2.5. Perubahan Kadar BOD pada Tukad Yeh Sungi.

BOD5 yang dimaksud adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan-bahan organik yang mudah terurai. Bahan-bahan tersebut merupakan beban bagi lingkungan perairan sungai yang mengancam timbulnya pencemaran. Bahan organik yang mudah terurai umumnya berasal dari bahan-bahan alam yang menjadi limbah dari berbagai kegiatan manusia. Pada perairan alami nilai BOD antara 0,5 – 7,0 ppm. Sedangkan yang sukar terurai umumnya berasal dari aktivitas pertanian, laundry, bengkel dan

kegiatan /industri kecil yang mulai berkembang di Kota Tabanan. Perairan yang memiliki nilai BOD lebih dari 10 ppm dianggap telah mengalami pencemaran. Nilai BOD limbah industri makanan antara 500 – 4.000 ppm.

Ambang batas baku mutu untuk nilai BOD air Tukad Yeh Sungi untuk baku mutu kualitas air kelas 1 adalah minimal 2 ppm, sesuai dengan peruntukan air yang memerlukan persyaratan tersebut, yaitu sebagai kebutuhan untuk air baku bagi PDAM. Berdasarkan penelitian yang dilakukan bulan Oktober tahun 2011, nilai Kadar BOD pada hulu, tengah serta hilir Tukad Yeh Sungi untuk Minggu I dan II memenuhi baku mutu yang ditetapkan. Kadar BOD pada hulu Tukad Yeh Sungi masih rendah karena letaknya yang relatif jauh dengan pemukiman penduduk. Aktivitas pada daerah dekat hulu sungai di Br. Palian, Desa Luwus antara lain : pemukiman, pertanian, perkebunan. Jarak antara sungai dengan sumber pencemar masih relatif jauh. Kadar BOD pada tengah Tukad Yeh Sungi lebih tinggi dibandingkan di hulu karena berdekatan dengan pemukiman penduduk di Desa Abiantuwung. Seluruh aktivitas menghasilkan limbah domestik yang mengandung bahan organik dan gugus sulfonat (S) dan fosfat (P) dari pemakaian sabun/detergent. Daerah hilir Tukad Yeh Sungi di Banjar, Nyanyi terdapat pemukiman dan 9 (sembilan) unit villa. Jarak sungai dengan pencemar berdekatan dengan jarak minimal + 100 meter.

Kadar BOD melampaui Baku Mutu Air kelas 1 terjadi pada Minggu II di daerah tengah Tukad Yeh Sungi. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan kandungan bahan organik pada badan air yang disebabkan oleh limbah domestik dari pemukiman, dan tempat pencucian mobil sumber pencemar juga dari bahan

organik yang berasal dari areal persawahan yang luas terdapat di sisi sungai. Sungai pada area ini banyak dimanfaatkan penduduk untuk membuang sisa-sisa kegiatan ibadah. Pemukiman penduduk terkonsentrasi pada tepi sungai, dengan jarak terdekat 8-30 meter. Kondisi ini menandakan terdapat banyak aktivitas di tengah Tukad Yeh Sungi yang berdampak pada peningkatan volume limbah cair yang dihasilkan sehingga dapat meningkatkan nilai BOD.

Kadar BOD pada daerah hulu dan hilir Minggu III masih memenuhi baku mutu yang ditetapkan karena aktivitas tidak sepadat di daerah tengah Tukad Yeh Sungi. Nilai BOD rata – rata daerah hulu Tukad Yeh Sungi berkisar 0,96 mg/l, daerah tengah yang telah memasuki kota kawasan padat pemukiman kandungan BOD meningkat menjadi 1,47 mg/l kemudian menurun lagi pada bagian hilir sebesar 1,45 mg/l. Tipikal sumber pencemar dari sungai ini terutama limbah rumah tangga yang dibuang ke sungai dan timbulan sampah di sempadan sungai yang menyumbang lindi ke sungai serta bersumber dari peningkatan intensitas kegiatan baik pemukiman maupun kegiatan perdagangan yang berdampak tidak

langsung maupun langsung terhadap air sungai.

6.3 Hasil Nilai Rata-rata Parameter Fisika, Kimia dan Biologi pada Tukad

Dokumen terkait