• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL

B. Hasil Penelitian

3. Hasil Analisis Sistem Informasi

a. Input

1) Input Sistem Informasi Lama

a) Data

Data yang terdapat pada sistem informasi lama masih belum lengkap. Seperti yang dikatan oleh salah satu pengawas HSSE, yaitu:

data belum lengkap, sedikit yang dapat kami tindak lanjuti menjadi sebuah informasi, terkadang dari lapangan juga

banyak yang tidak terlaporkan atau tercatat.

Berdasarkan hasil observasi dan telaah dokumen data yang digunakan pada laporan hanya berupa berapa jumlah kejadian perilaku tidak aman, kondisi tidak aman dan nearmiss pada rentang waktu tertentu. Masukan juga belum sesuai, terdapat data yang kurang tepat seperti isi variabel yang salah, maupun variabel tidak diisi.

b) Sumber Daya Manusia

Tabel 5.3 Sumber Daya Manusia pada Sistem Lama

No Sumber Daya Manusia 1. Pelapor

2. Penanggung Jawab Program 3. Manajer fungsi HSSE

Sumber daya manusia yang dibutuhkan adalah pelapor, yaitu orang yang melaporkan kejadian, pelapor tersebut dapat merupakan admin, pengawas, petugas lapangan dan manajer pada semua fungsi di PT. PGE Area Ulubelu. Sumber daya manusia kedua adalah Penanggung Jawab Program, merupakan sumber daya manusia yang melakukan input dan pengolahan data terhadap laporan kejadian dari pelapor. Penanggung Jawab Program ini merupakan salah satu Pengawas fungsi HSSE yang ditunjuk untuk membuat dan mengelola Sistem Observasi Keselamatan Kerja dan Pelaporan Nearmiss. Sumber daya manusia yang ketiga adalah manajer fungsi HSSE, yaitu sumber daya manusia yang bertugas untuk menerima laporan, melakukan pemeriksaan dan membuat keputusan terkait dengan keselamatan kerja.

c) Perangkat Keras

Berdasarkan hasil observasi, perangkat keras yang digunakan dalam pelaksanaan sistem lama adalah kartu observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss (lampiran 7), nearmiss box serta komputer untuk melakukan pengolahan data.

Gambar 5. 2 Nearmissbox dan komputer di PT. PGE Area Ulubelu

d) Perangkat Lunak

Berdasarkan hasil observasi, perangkat lunak yang digunakan adalah microsoft word dan mircrosoft excel untuk mengolah data dan membuat laporan.

e) Jaringan

Berdasarkan hasil observasi, tidak dibutuhkan jaringan internet pada sistem lama, namun dalam pendistribusian data dan informasi, penanggung jawab program dibantu dengan jaringan intranet/lokal koneksi menggunakan topologi star.

2) Kebutuhan Input Sistem Informasi Baru a) Data

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengawas dan manajer HSSE data yang pada sistem baru adalah data yang akan menghasilkan output yang akurat, cepat dan tepat waktu. Data tersebut diolah menjadi informasi yang akan ditulis dalam

laporan. Sistem informasi baru harus dapat mengurangi bahkan meniadakan data yang salah dan tidak diisi, sehingga menghasilkan informasi yang yang akurat dan lengkap. Cara-cara sistem informasi mengurangi dan meniadakan kekurangan pada sistem informasi yang lama akan dihasilkan pada rancangan sistem informasi.

b) Sumber Daya Manusia

Tabel 5.4 Sumber Daya Manusia pada Sistem Baru

No Sumber Daya Manusia Status

1. Pelapor Tersedia

2. Penanggung Jawab Program Tersedia

3. Manajer fungsi HSSE Tersedia

4. Petugas pemeliharaan website dan jaringan Tersedia

Sumber daya yang dibutuhkan pada sistem baru adalah pelapor, penanggung jawab program, manajer fungsi HSSE, dan petugas pemeliharaan website dan jaringan. Pelapor merupakan seluruh karyawan PT. PGE Area Ulubelu yang melaporkan kejadian unsafe act dan unsafe condition atau nearmiss. Penanggung Jawab Program merupakan pengawas fungsi HSSE yang bertanggung jawab pada program ini. Manajer fungsi HSSE merupakan sumber daya yang melakukan pengawasan dan

pengambilan keputusan terkait keselamatan berdasarkan informasi yang dihasilkan dari sistem.

Petugas pemeliharaan website dan jaringan merupakan staff yang ditunjuk untuk melakukan pemeliharan terhadap website dan jaringan dan bekerjasama dengan Penanggung Jawab Program dalam rangka melakukan pemeliharaan jaringan dan website, termasuk mengelola akun dan keamanan yang terdapat pada website. Berdasarkan hasil observasi, telah terdapat staff yang memiliki kemampuan sebagai personil yang dapat ditunjuk sebagai petugas pemeliharaan jaringan dan website, yaitu staff pada fungsi ICT sehingga PT. PGE Area Ulubelu tidak perlu untuk melakukan penambahan personil baru, hanya perlu mengoptimalkan sumber daya manusia dengan menambahkan deksripsi kerja pada personil yang ditunjuk.

c) Perangkat Keras

Perangkat keras yang dibutuhkan pada sistem baru adalah komputer dan seperangkat alat untuk konkesi internet seperti perangkat wifi atau kabel koneksi internet.

Berdasarkan hasil observasi, telah terdapat perangkat komputer (Bagan 5.4) pada masing-masing fungsi PT. PGE Area Ulubelu dengan spesifikasi minimum sebagai berikut:

Tabel 5.5 Spesifikasi Minimum Perangkat Komputer di PT. PGE Area Ulubelu

Komponen Spesifikasi Minimum

Prosesor 3,5 Hertz/ Intel Pentium 4 (SSE2)

VGA 4 GB

RAM 4 GB

Hard Disk Drive 40 GB

OS Windows 8 Pro 32 bit (6.2, Build 9200)

NIC/LAN CARD YA

PSU YA

Keyboard, Mouse/Touchpad YA

Untuk perangkat laptop, masing-masing pengawas memiliki fasilitas laptop dengan spesifikasi minimum yang terdapat pada tabel di bawah ini:

Tabel 5.6 Spesifikasi Minimum Perangkat Laptop di PT. PGE Area Ulubelu (ASUS S400CA)

Komponen Spesifikasi Minimum

Prosesor Intel® Core™ i7 3517U@1,7Ghz

VGA Integrated Intel® HD Graphics 4000 *2

RAM DDR3 1600 MHz SDRAM, OnBoard

Memory 2 GB

Hard Disk Drive 2.5" SATA 500GB 5400RPM OS Microsoft Windows 8 Pro 32 bit

NIC/LAN CARD YA

PSU YA

Keyboard, Mouse/Touchpad YA

Untuk perangkat smartphone, memiliki spesifikasi minimum pada tabel 5.7.

Tabel 5.7 Spesifikasi Minimum Perangkat Smartphone di PT. PGE Area Ulubelu (lenovo A6000)

Komponen Spesifikasi Minimum

Prosesor Quad-core 1.2 GHz Cortex-A53 Resolusi 720 x 1280 pixels (~294 ppi pixel density)

RAM 1 GB

Memory Internal 8 GB; MicroSD 32 GB

OS Android OS, v4.4.4 (KitKat)

Jaringan Internet/Wifi YA

Berdasarkan observasi, ditemukan perangkat lunak untuk mengakses website pada masing-masing perangkat tersebut. d) Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dibutuhkan pada sistem baru adalah, web browser dan jaringan internet. Berdasarkan hasil observasi terdapat web browser baik pada komputer, laptop, maupun smartphone. Web browser yang banyak ditemukan yaitu, internet

explorer, mozilla firefox dan google chrome pada komputer dan laptop. Pada smartphone web browser yang ditemukan berupa

web browser” bawaan smartphone dan google chrome for smartphone

e) Jaringan

Dibutuhkan jaringan internet pada sistem baru ini. Berdasarkan hasil observasi, terdapat jaringan internet nirkabel atau “wifi” yang merupakan fasilitas kantor dan juga jaringan 3G untuk provider XL dan Simpati. Berdasarkan hasil wawancara

dengan staff ICT, walau jaringan internet mampu mencapai kecepatan 10 Mbps, namun internet fasilitas kantor di batasi sebanyak 1 (satu) Mbps untuk setiap pengguna.

b. Proses

1) Proses Sistem Informasi Lama

PT. Pertamina Geothermal Energy (PT. PGE) Area Ulubelu menggunakan metode manual dengan kartu untuk melaksanakan program observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss. Tahapan-tahapan dalam sistem tersebut adalah sebagai berikut: 1) Semua pekerja dan pekarya pada masing-masing fungsi wajib

melaporkan nearmiss, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman baik yang dialami sendiri maupun yang disaksikan kepada fungsi HSSE.

2) Semua pekerja dan pekarya yang ingin melaporkan atau membutuhkan kartu observasi keselamatan kerja dan nearmiss dapat mengambil kartu di ruang fungsi HSSE pada salah satu pengawas fungsi HSSE.

3) Pekerja dan pekarya yang ingin melaporkan kejadian mengisi kartu sesuai dengan kejadian yang dialami ataupun disaksikan.

4) Pekerja dan pekarya yang telah mengisi kartu sesuai dengan kejadian wajib mengembalikan kartu kepada salah satu pengawas fungsi HSSE.

5) Bila diperlukan fungsi HSSE akan melakukan pemanggilan terhadap pelapor untuk menanyakan lebih jelas tentang kejadian nearmiss atau kondisi tidak aman dan perilaku tidak aman.

6) Kartu yang telah berisi laporan akan disimpan oleh penanggung jawab program, yaitu salah satu pengawas fungsi HSSE.

7) Laporan akan diinput dan diolah sehingga dapat diketahui jenis kejadian dan ditentukan status serta tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk menanggulangi kejadian nearmiss atau tindakan dan kondisi tidak aman. Tindak lanjut merupakan keputusan yang dibuat dari hasil rapat internal fungsi HSSE.

8) Setelah ditentukan status dan tindak lanjut, fungsi HSSE akan menunjuk fungsi atau individu yang bertanggung jawab untuk melakukan tindak lanjut. Tindak lanjut yang belum dilakukan akan

diberi status “OPEN” dan tindak lanjut yang sudah dilakukan dengan akan diberi statsu “CLOSE”.

9) Semua laporan akan diolah dan dimasukan dalam laporan bulanan, triwulanan maupun laporan tahunan.

10)Laporan-laporan pada jangka waktu tertentu tersebut akan diperiksa dan ditanda tangani oleh manajer fungsi HSSE sebelum diterbitkan ke fungsi lain atau diteruskan ke pihak atasan.

83

Berikut merupakan flowchat Sistem Informasi Program Observasi Keselamatan kerja dan Pelaporan Nearmiss di PT. PGE Area Ulubelu yang sedang berjalan.

Flow Chart Sistem Informasi Program Observasi Keselamatan Kerja dan Pelaporan Nearmiss yang sedang berjalan (sistem lama)

Pelapor Penanggung jawab program Manajer fungsi HSSE

Bagan 5.3 Flowchat Sistem Informasi Program Observasi Keselamatan kerja dan Pelaporan Nearmiss di PT. PGE Area Ulubelu yang sedang berjalan.

Mulai

Kartu Observasi Keselamatan Kerja

dan Nearmiss

Pengisian Kartu

Kartu yang telah diisi

Kartu yang telah diisi

Kartu terisi data lengkap Memeriksa data

dalam kartu

Kartu terisi data

tidak lengkap Kartu terisi data lengkap Memanggil pelapor Memenuhi panggilan fungsi HSSE Memberikan keterangan lebih lanjut

Kartu dengan data yang telah lengkap

Menginput dan mengolah data Menentukan status “OPEN” dan tindak lanjut Menunjuk Penanggung Jawab tindak lanjut (PIC)

Hasil tindak lanjut dan status “CLOSE”

Membuat laporan sesuai

jangka waktu

Laporan Program Observasi Keselamatan dan Nearmiss

Laporan Program Observasi Keselamatan dan Nearmiss

Laporan Program Observasi Keselamatan dan Nearmiss dipublikasikan Arsip Arsip Menentukan tindak lanjut Memeriksa dan menyetujui laporan

2) Kebutuhan Proses Sistem Informasi Baru

Sistem baru diharapkan dapat membantu pekerjaan dan mempersingkat waktu kerja sistem, seperti yang dikatakan oleh salah seorang pengawas fungsi HSSE yaitu:

“..membantu program ini supaya dapat berjalan lebih baik..”.

Untuk alur sistem baru sesuai dengan kebutuhan, yaitu mengadopsi dari sistem lama dan ditransformasikan media dan pengolahan datanya menggunakan website. Sistem akan dibuat sesederhana mungkin, namun diharapkan dapat mempercepat alur data dan perolehan informasi terkait kondisi dan tindakan tidak aman serta nearmiss di PT. PGE Area Ulubelu. Alur sistem baru adalah sebagai berikut:

1) Semua pekerja dan pekarya pada masing-masing fungsi wajib melaporkan nearmiss, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman baik yang dialami sendiri maupun yang disaksikan kepada fungsi HSSE.

2) Semua pekerja dan pekarya yang ingin melaporkan dapat membuka website observasi keselamatan kerja dan nearmiss. 3) Semua pekerja dan pekarya yang telah membuka website dapat

langsung memilih menu melaporkan kondisi dan situasi tidak aman atau nearmiss sesuai kejadian. Setelah memilih menu, pekerja dan pekarya yang ingin melaporkan mengisi formulir

yang terdapat dalam website sesuai dengan kejadian dan

melakukan “submit”. Bila pengisian tidak sesuai atau data kurang, maka formulir tidak akan bisa di “submit”.

4) Penanggung jawab program dan seluruh pengawas serta manajer fungsi HSSE akan mendapatkan informasi bahwa ada laporan

yang “submit” pada perangkat masing-masing.

5) Penanggung jawab program akan menentukan status dan tindak lanjut berdasarkan keputusan fungsi HSSE. Status, penanggung jawab dan batas waktu tertentu untuk tindak lanjut akan diinput langsung di website oleh penanggung jawab. Akan ada sistem

pengingat bila tindak lanjut masih “OPEN” melebihi batas waktu

yang telah ditentukan.

6) Hasil olahan data dari database dalam website akan dimasukan dalam laporan bulanan, triwulanan maupun laporan tahunan. 7) Laporan-laporan pada jangka waktu tertentu tersebut akan

diperiksa dan ditanda tangani oleh manajer fungsi HSSE sebelum diterbitkan ke fungsi lain atau diteruskan ke pihak atasan.

86

Berikut merupakan flowchat Sistem Informasi Program Observasi Keselamatan kerja dan Pelaporan Nearmiss di PT. PGE Area Ulubelu yang akan dirancang.

Flow Chart Sistem Informasi Program Observasi Keselamatan Kerja dan Pelaporan Nearmiss yang akan dirancang (sistem baru)

Pelapor Penanggung jawab program Manajer fungsi HSSE

Bagan 5.4 Flowchat Sistem Informasi Program Observasi Keselamatan kerja dan Pelaporan Nearmiss di PT. PGE Area Ulubelu yang akan dirancang

Mulai

Website Observasi Keselamatan Kerja

dan Nearmiss

Mengisi Form pada website

Submit

Mendapatkan data hasil

submit

Mendapatkan data hasil submit Menenetukan status “OPEN”dan tindak lanjut Menunjuk Penanggung Jawab tindak lanjut (PIC)

Hasil tindak lanjut dan status “CLOSE”

Membuat laporan sesuai

jangka waktu

Laporan Program Observasi Keselamatan dan Nearmiss

Laporan Program Observasi Keselamatan dan Nearmiss

Laporan Program Observasi Keselamatan dan Nearmiss dipublikasikan Data base Arsip Data base Mendapatkan hasil pengolahan oleh web Pengolahan data oleh website Pengolahan data oleh website Menentukan tindak lanjut Memeriksa dan menyetujui laporan

c. Output

1. Output Sistem Informasi Lama

Output pada sistem informasi lama dari Program Observasi

Keselamatan Kerja dan Pelaporan Nearmiss di PT. PGE Area Ulubelu berupa data tabel dalam bentuk dokumen Microsoft Excel. Berdasarkan hasil observasi oleh peneliti, output dari sistem informasi program ini belum lengkap dan sebagian besar masih berupa kumpulan data masukan yang belum diolah menjadi sebuah informasi. Hal tersebut diperkuat dengan hasil wawancara oleh salah satu staf fungsi HSE terkait dengan informasi dan data yang dihasilkan,

“..belum lengkap, sedikit yang dapat kami tindak lanjuti menjadi

sebuah informasi, terkadang dari lapangan juga banyak yang

tidak terlaporkan atau tercatat”.

Output dari sistem informasi berupa informasi yang belum sesuai dengan kebutuhan, yaitu akurat, cepat dan tepat waktu, mengakibatkan belum dapat digunakannya keluaran sistem informasi lama untuk pertimbangan pengambilan keputusan yang baik oleh pihak manajemen terkait Keselamatan Kerja.

2. Kebutuhan Output Sistem Informasi Baru

Berdasarkan hasil telaah wawancara kepada staff HSSE dan telaah dokumen, output pada sistem informasi baru setidaknya harus dapat

menggambarkan jumlah dan jenis kejadian yang terjadi dalam suatu waktu (harian, bulanan, triwulan tahunan) dan suatu tempat, jumlah laporan yang dikirim oleh pelapor dan mengenali status tindak lanjut yang belum atau telah dilakukan.

Output harus dapat terintegrasi dengan masukan dan proses dalam sebuah aplikasi berbasis website, sehingga pengolahan data menjadi informasi menjadi lebih akurat, lebih lengkap dan lebih cepat untuk dilakukan. Hal tersebut diharapkan dapat mendukung keluaran informasi yang lebih baik, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan pihak manajemen dalam mengambil keputusan terkait dengan keselamatan kerja.

Output akan dikatakan akurat karena terdapat verifikasi pada saat masukan dan rekaputalasi dihasilkan berdasarkan rumus pada tabel 5.8.

Tabel 5.8 Rumus Keluaran Sistem Informasi Baru Berbasis Website

No Nama

Rumus

Rumus Keterangan

1. Berdasarkan Waktu

Harian Jumlah Kejadian Harian = ∑Kejadian (Kondisi Tidak Aman/Perilaku Tidak Aman/Nearmiss) pada rentang hari tertentu

Misal, kejadian kondisi tidak aman: Tanggal 1 – 15 Juni 2016

Jumlah kejadian: 4 Bulanan Jumlah Kejadian Bulanan = ∑Kejadian

(Kondisi Tidak Aman/Perilaku Tidak Aman/Nearmiss) pada bulan tertentu

Misal, kejadian kondisi tidak aman:

Januari 2016 : 5 Februari 2016: 6 Maret 2016: 4 Triwulan Jumlah Kejadian Triwulanan = ∑Kejadian

(Kondisi Tidak Aman/Perilaku Tidak Aman/Nearmiss) pada tiga bulan pertama/kedua/ketiga/keempat

Misal, kejadian kondisi tidak aman:

Triwulan Pertama Tahun 2016:

Januari+Februari+Maret = 15

Tahunan Jumlah Kejadian Tahunan = ∑Kejadian (Kondisi Tidak Aman/Perilaku Tidak Aman/Nearmiss) pada tahun tertentu

Misal, kejadian kondisi tidak aman: Tahun 2013: 27 tahun 2014: 26 tahun 2015: 20 2. Berdasarkan Tempat Kejadian

Jumlah Kejadian berdasarkan Tempat = ∑Kejadian (Kondisi Tidak Aman/Perilaku Tidak Aman/Nearmiss) pada tempat dan rentang hari tertentu

Misal: kejadian kondisi tidak aman, Tanggal 1-15 Juni 2016 Jumlah Kejadian di Tempat A: 1 Tempat B: 3 Tempat C: 1 3. Berdasarkan Pelapor

Jumlah Kejadian berdasarkan Pelapor = ∑Kejadian (Kondisi Tidak Aman/Perilaku Tidak Aman/Nearmiss) berdasarkan pelapor dan rentang hari tertentu

Misal: kejadian kondisi tidak aman, Tanggal 1-15 Juni 2016

Pelapor yang melaporkan : Afif: 2 Joko: 1 Febri: 1 4. Berdasarkan Status Tindak Lanjut

Jumlah Kejadian berdasarkan Status Tindak Lanjut = ∑Kejadian (Kondisi Tidak Aman/Perilaku Tidak

Aman/Nearmiss) belum/sudah

ditindaklanjuti pada rentang hari tertentu

Misal: kejadian kondisi tidak aman, Tanggal 1-15 Juni 2016

Status tindak lanjut: Sudah: 2

Belum: 1

Output dapat dikatakan lengkap karena memenuhi aspek berdasarkan informasi yang dibutuhkan manajemen yaitu berdasarkan

waktu (harian, bulanan, triwulan, tahunan), tempat kejadian, nama pelapor dan status tindak lanjut yang dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 5.9 Output yang dibutuhkan pada Sistem Informasi Baru

No Nama Output Tabel dan Diagram

1. Berdasarkan Waktu Harian:

(Contoh: Periode Tanggal 1-15 Juni 2016)

Observasi Keselamatan Kerja

(Perilaku Tidak Aman dan Kondisi Tidak Aman) Diagram

Tabel

Tabel Hasil Observasi Keselamatan Kerja Harian Periode 1-15 Januari 2016 Nearmiss Diagram 0 0.5 1 1.52 2.5 Ju m la h Tanggal

Diagram Hasil Observasi Keselamatan Kerja Harian Periode 1-15 Januari 2016

Perilaku Tidak Aman Kondisi Tidak Aman

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1 -J a n -1 6 2 -J a n -1 6 3 -J a n -1 6 4 -J a n -1 6 5 -J a n -1 6 6 -J a n -1 6 7 -J a n -1 6 8 -J a n -1 6 9 -J a n -1 6 1 0 -J a n -1 6 1 1 -J a n -1 6 1 2 -J a n -1 6 1 3 -J a n -1 6 1 4 -J a n -1 6 1 5 -J a n -1 6 Ju m la h Tanggal

Diagram Pelaporan Nearmiss Harian Periode 1-15 Januari 2016

Tabel 5.9 Output yang dibutuhkan pada Sistem Informasi Baru (Lanjutan)

No Nama Output Tabel dan Diagram

Tabel

Tabel Pelaporan nearmiss harian Periode 1-15 Januari 2016

Bulanan

(Contoh: Tahun 2015)

Observasi Keselamatan Kerja

(Perilaku Tidak Aman dan Kondisi Tidak Aman) Diagram 0 1 2 3 4 5 6 Ju m la h Bulan

Diagram Hasil Observasi Keselamatan Kerja Bulanan Periode Tahun 2015

Tabel 5.9 Output yang dibutuhkan pada Sistem Informasi Baru (Lanjutan)

No Nama Output Tabel dan Diagram

Tabel

Tabel Hasil Observasi Keselamatan Kerja Bulanan Periode tahun 2015

Bulan Jenis Kejadian

Perilaku Tidak Aman Kondisi Tidak Aman

Januari 5 5 Februari 4 5 Maret 4 2 April 0 1 Mei 2 0 Juni 0 0 Juli 0 0 Agustus 0 0 September 3 4 Oktober 1 2 November 5 1 Desember 3 5 Jumlah 27 25 Nearmiss Diagram 0 0.5 1 1.5 2 2.5 Ju ml ah Bulan

Diagram Pelaporan Nearmiss Bulanan Periode Tahun 2015

Tabel 5.9 Output yang dibutuhkan pada Sistem Informasi Baru (Lanjutan)

No Nama Output Tabel dan Diagram

Tabel

Tabel Pelaporan Nearmiss Bulanan Periode tahun 2015 Bulan Jumlah Kejadian

Nearmiss Januari 1 Februari 2 Maret 0 April 1 Mei 1 Juni 2 Juli 1 Agustus 2 September 0 Oktober 0 November 0 Desember 1 Jumlah 11 Triwulan

(Contoh: Triwulan I-IV Tahun 2015)

Observasi Keselamatan Kerja

(Perilaku Tidak Aman dan Kondisi Tidak Aman) Diagram

Tabel

Tabel Hasil Observasi Keselamatan Kerja Triwulanan Periode tahun 2015

Triwulan Jenis Kejadian

Perilaku Tidak Aman Kondisi Tidak Aman

Triwulan I 13 12 Triwulan II 2 1 Triwulan III 3 4 Triwulan IV 9 8 Jumlah 27 25 0 5 10 15

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Ju

ml

ah

Triwulan

DiagramPelaporan Observasi Keselamatan Kerja Triwulanan Periode Tahun 2015

Tabel 5.9 Output yang dibutuhkan pada Sistem Informasi Baru (Lanjutan)

No Nama Output Tabel dan Diagram

Nearmiss Diagram

Tabel

Tabel Pelaporan Nearmiss Trilwulanan

Periode tahun 2015 Triwulan Jumlah Kejadian

Nearmiss Triwulan I 3 Triwulan II 4 Triwulan III 3 Triwulan IV 1 Jumlah 11 Tahunan: Periode Tahun 2013-2015

Observasi Keselamatan Kerja

(Perilaku Tidak Aman dan Kondisi Tidak Aman) Diagram 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5

Triwulan I Triwulan II Triwulan III Triwulan IV

Ju

ml

ah

Triwulan

Diagram Pelaporan Nearmiss Triwulanan Periode Tahun 2015 0 5 10 15 20 25 30 35 2013 2014 2015 Ju ml ah Tahun

Diagram Hasil Observasi Keselamatan Kerja Tahunan Periode tahun 2013-2015

Tabel 5.9 Output yang dibutuhkan pada Sistem Informasi Baru (Lanjutan)

No Nama Output Tabel dan Diagram

Tabel

Tabel Hasil Observasi Keselamatan Kerja Tahunan Periode tahun 2013-2015

Tahun Jenis Kejadian

Perilaku Tidak Aman Kondisi Tidak Aman

2013 22 21 2014 30 24 2015 27 25 Jumlah 79 70 Nearmiss Diagram Tabel

Tabel Pelaporan Nearmiss Tahunan

Periode tahun 2013-2015 Tahun Jumlah Kejadian

Nearmiss Tahun 2013 10 Tahun 2014 12 Tahun 2015 11 Jumlah 46 2. Berdasarkan Tempat Kejadian

(Contoh: Periode 1 Januari 2015 – 31 Desember 2015)

Observasi Keselamatan Kerja

(Perilaku Tidak Aman dan Kondisi Tidak Aman)

Diagram

8 10 12 14

Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Ju

m

la

h

Tahun

Diagram Pelaporan Nearmiss Tahunan Periode Tahun 2016 0 2 4 6 Kantor lama Kantor Baru Cluster A Cluter B Cluster C Cluster D Cluster K Cluster I Cluster R1 Cluster R2 Ju m la h Tempat Kejadian

Diagram Hasil Observasi Keselamatan Kerja Berdasarkan Tempat Kejadian

Periode Tanggal 1 Januari 2015 –31 Desember 2015

Tabel 5.9 Output yang dibutuhkan pada Sistem Informasi Baru (Lanjutan)

No Nama Output Tabel dan Diagram

Tabel

Tabel Hasil Observasi Keselamatan Kerja Berdasarkan Tempat Kejadian Periode Tanggal 1 Januari 2015 – 31 Desember 2015 Tempat Kejadian Jenis Kejadian

Perilaku Tidak Aman Kondisi Tidak Aman

Kantor lama 3 3 Kantor Baru 2 1 Cluster A 3 4 Cluter B 4 4 Cluster C 2 1 Cluster D 1 2 Cluster K 2 3 Cluster I 2 2 Cluster R1 5 2 Cluster R2 3 3 Jumlah 27 25 Nearmiss Diagram Tabel

Tabel Pelaporan Nearmiss Berdasarkan Tempat Kejadian

Periode Tanggal 1 Januari 2015 – 31 Desember 2015 Tempat Kejadian Jumlah Kejadian

Nearmiss Kantor Lama 3 Kantor Baru 2 Cluster A 2 Cluster C 1 Cluster D 1 Cluster R1 1 Jumlah 11 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5

Kantor Lama Kantor Baru Cluster A Cluster C Cluster D Cluster R1

Ju m la h Keja d ia n Tempat Kejadian

Diagram Pelaporan Nearmiss Berdasarkan Tempat Kejadian Periode Tanggal 1 Januari 2015 –31 Desember 2015

Tabel 5.9 Output yang dibutuhkan pada Sistem Informasi Baru (Lanjutan)

No Nama Output Tabel dan Diagram

3. Berdasarkan Pelapor (Contoh: Periode 1 Januari 2015 – 31 Desember 2015)

Observasi Keselamatan Kerja

(Perilaku Tidak Aman dan Kondisi Tidak Aman) Diagram

Tabel

Tabel Hasil Observasi Keselamatan Kerja Berdasarkan Nama Pelapor Periode Tanggal 1 Januari 2015 – 31 Desember 2015 Nama Pelapor Jenis Kejadian

Perilaku Tidak Aman Kondisi Tidak Aman

Hendra 2 2 Joko 2 1 Widodo 4 4 Febri 2 3 Bambang 2 1 Wirawan 3 2 Agung 2 3 Hendro 2 3 Diki 4 3 Saji 3 2 Indra 1 1 Jumlah 27 25 Nearmiss Diagram 0 1 2 3 4 5 Ju m la h L a p o ra n Nama Pelapor

Diagram Hasil Observasi Keselamatan Kerja Berdasarkan Nama Pelapor

Periode Tanggal 1 Januari 2015 –31 Desember 2015

Perilaku Tidak Aman Kondisi Tidak Aman

0 1 2 3

Joko Widodo Febri Karinta Andri Diki Saji

Ju m la h k ej a d ia n Nama Pelapor

Diagram Pelaporan Nearmiss Berdasarkan Nama Pelapor

Periode Tanggal 1 Januari 2015 –31 Desember 2015

Tabel 5.9 Output yang dibutuhkan pada Sistem Informasi Baru (Lanjutan)

No Nama Output Tabel dan Diagram

Tabel

Tabel Pelaporan Nearmiss Berdasarkan Nama Pelapor

Periode Tanggal 1 Januari 2015 – 31 Desember 2015

Nama Pelapor Jumlah Kejadian

Nearmiss Joko 2 Widodo 2 Febri 2 Karinta 1 Andri 1 Diki 2 Saji 1 Jumlah 11 4. Berdasarkan Status Tindak Lanjut

Dokumen terkait