• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V HASIL

B. Hasil Penelitian

2. Hasil Investigasi Sistem Informasi Lama

Tabel 5.2 Analisis Sistem Informasi Lama berdasarkan Aspek Performa, Informasi, Ekonomi, Kontrol, Efisiensi dan Servis

No Aspek Sistem Lama

1. Performa Belum berjalan dengan baik, masih lambat. Belum konsisten menghasilkan informasi antara satu hari sampai satu bulan.

2. Informasi Informasi yang ada belum cukup sesuai dengan yang dibutuhkan

3. Ekonomi Membutuhkan biaya yang cukup besar dengan pengeluaran Rp 2.000.000 per 1000 lembar kartu pada sekali cetak, setiap 3 bulan.

4. Kontrol Sistem berjalan diawasi dari pihak manajer sampai pengawas, terdapat prosedur, keamanan data cukup terjamin.

5. Efisiensi Efisiensi masih rendah, hasil yang diharapkan masih jauh dari upaya yang telah dilakukan.

6. Servis Sistem lama sudah cukup mudah untuk dimengerti dan dilaksanakan oleh pengguna.

Tabel 5.2 merupakan hasil investigasi sistem lama berdasarkan aspek performa, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan servis.

a. Aspek Performa Sistem Informasi Lama

Performa pada sistem informasi lama belum berjalan dengan baik dan lambat, hal tersebut didapatkan dari hasil wawancara kepada seorang pengawas fungsi HSSE, yaitu:

“..saat ini sistem sudah ada dan berjalan, namun masih belum berjalan dengan baik, data-data belum dapat lengkap kami peroleh.

Perolehan informasi masih lambat karena kesibukan masing-masing

personil juga.”.

Begitupula menurut manajer fungsi HSSE yang mengatakan:

“..butuh banyak waktu yang digunakan untuk mengurusi program

tersebut untuk mendapatkan informasi..”

Berdasarkan hasil observasi, sistem dapat dikatakan lambat, karena memiliki aktivitas pekerjaan yang terpisah-pisah, hal tersebut menyebabkan proses dalam sistem informasi membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan input kembali ke dalam komputer dan mengolah laporan satu persatu sehingga menghasilkan sebuah informasi. Berdasarkan hasil observasi, waktu diperlukan untuk menghasilkan informasi masih belum konsisten, antara satu hari sampai satu bulan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, aspek performa dari sistem informasi lama pada program observasi keselamatan kerja dan

pelaporan nearmiss di PT. PGE Area Ulubelu dapat dikatakan belum berjalan dengan baik dan masih lambat.

b. Aspek Informasi Sistem Informasi Lama

Informasi yang didapatkan dari sistem informasi lama belum cukup atau belum memenuhi apa yang diinginkan, hal tersebut diketahui dari wawancara dengan manajer fungsi HSSE, dikatakan:

“informasi belum cukup, butuh banyak waktu yang digunakan untuk mengurusi program tersebut untuk mendapatkan informasi..”.

Menurut pengawas fungsi HSSE informasi yang saat ini digunakan baru sebatas kuantitas, berapa banyak kasus yang terjadi pada jangka waktu tertentu. Data yang masuk seringkali belum sempat untuk dilakukan pengolahan dan banyak juga kejadian yang belum terlaporkan. Dari hasil observasi dan telaah dokumen, waktu untuk mendapatkan informasi masih belum konsisten, bisa cepat, bisa lambat, hal itu terjadi karena kesibukan penanggung jawab program yang berbeda-beda sepanjang tahunnya.

Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan telaah dokumen, aspek informasi dari sistem informasi lama pada program observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss di PT. PGE Area Ulubelu dapat dikatakan belum cukup sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.

c. Aspek Ekonomi Sistem Informasi Lama

Anggaran untuk program observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss, dapat dilihat dalam dokumen ABO (Anggaran Biaya Operasi)

PT. PGE Area Ulubelu. Diketahui bahwa dibutuhkan uang sejumlah RP. 2.000.000 untuk menerbitkan 1000 lembar kartu observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss. Anggaran tersebut secara rutin dikeluarkan setiap tiga bulan. Dokumen anggaran tidak dapat dilampirkan karena merupakan rahasia perusahaan. Berdasarkan hasil telaah dokumen tersebut, aspek ekonomi yang digunakan pada sistem informasi lama pada program observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss di PT. PGE Area Ulubelu masih membutuhkan biaya yang cukup besar untuk pengadaan kartu.

d. Aspek Kontrol Sistem Informasi Lama

Kontrol sistem cukup baik dari pihak manajer fungsi HSSE, manajer ikut berperan dalam pelaksanaan, ikut mengawasi dan juga melaporkan hasil temuannya. Kontrol data juga dinilai cukup baik dengan membatasi autoritas untuk melihat dokumen yang ada di fungsi HSSE PT. PGE Area Ulubelu, seperti yang dikatakann oleh penanggung jawab program, yaitu:

“..kemanan baik. data-data selalu masuk ke kami, walau belum semua masuk dokumen atau ditindaklanjuti. tapi kami simpan di laci dan

Berdasarkan hasil telaah dokumen sistem dikatakan memiliki kontrol yang baik, karena telah memiliki pedoman pelaksanaan program pada dokumen prosedur NO. B-015/PGE254-1/2015-S0 tentang “Pelaporan Nearmisss, Kondisi Tidak Aman Dan Tindakan Tidak Aman”. Dari hasil observasi, dokumen-dokumen hasil temuan juga disimpan dengan baik pada sebuah ordner (dokumen fisik) atau pada sebuah folder (dokumen elektrik).

Berdasarkan hasil wawancara, telaah dokumen dan observasi, aspek kontrol dalam sistem informasi lama pada program observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss di PT. PGE Area Ulubelu telah berjalan dengan baik dengan keamanan yang cukup terjamin. e. Aspek Efisiensi Sistem Informasi Lama

Berdasarkan hasil wawancara, diketahui bahwa hasil yang didapatkan dari program ini belum maksimal. Hal tersebut dapat dilihat dari upaya yang dilakukan tidak sebanding dengan hasilnya yang hanya sedikit. Seperti yang dikatakan oleh salah seorang pengawas fungsi HSSE, yaitu:

“..kami telah menyusun sistemnya, membuat dokumen prosedur, mensosialisasikan, menyediakan sumber daya, namun dalam

pelaksanaannya belum dapat kami terapkan dengan baik, karena

data kurang memadai dan memerlukan waktu yang banyak untuk

Sumber daya berupa kartu, banyak yang terbuang setiap pengadaannya, karena tidak semua habis digunakan. Usaha yang sia-sia juga dapat terlihat dari tidak digunakannya kembali kotak nearmiss atau nearmiss box. Padahal berdasarkan hasil observasi, masih terdapat

nearmiss box di beberapa tempat yang hanya menggantung dan tidak memiliki fungsi sebagaimana semestinya. Pengisian yang tidak lengkap juga memakan waktu kerja, baik pelapor maupun penanggung jawab program, karena waktu tersebut digunakan untuk berdiskusi terkait variabel-variabel yang tidak terisi pada kartu.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, aspek efisiensi dari sistem informasi lama pada program observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss di PT. PGE Area Ulubelu masih jauh dari apa yang diharapkan, karena usaha tidak berbanding lurus dengan hasil. Sistem informasi lama masih memiliki efisiensi yang rendah.

f. Aspek Servis Sistem Informasi Lama

Pelaksanaan sistem oleh pengguna diketahui cukup sederhana dan mudah untuk dipahami serta dilakukan, seperti yang dikatakan oleh salah seorang pengawas fungsi operasi, yaitu:

“..cukup mudah dimengerti oleh kalangan pekerja...”.

Namun karena beberapa hal, seperti jauhnya lokasi pengambilan kartu dari tempat pekerjaan, waktu kerja yang sibuk, lupa dan lain sebagainya,

sehingga banyak pekerja yang tidak melaporkan kejadian nearmiss atau unsafe act dan unsafe condition.

Berdasarkan hasil observasi, pekerja dan pekarya fungsi operasi, pemeliharaan, dan engineering lebih banyak memiliki waktu di lapangan daripada di kantor sepanjang waktu jam kerja. Sehingga mereka kesulitan bila harus kembali untuk mengambil kartu bila tidak membawanya sebelum berangkat ke lapangan. Selain itu bila sudah membawa ke lapangan, belum tentu ada kejadian seperti yang dikatakan oleh salah seorang staff fungsi humas dan pemerintah, yaitu:

“..tidak setiap orang ingat bawa kartu ketika ke lapangan, atau

sudah bawa ternyata tidak ada kejadian, jadi sia-sia..”.

Berdasarkan observasi, sistem informasi lama ini belum banyak mendukung pekerjaan pihak manajemen dan penanggung jawab program. Justru menambahkan beban penanggung jawab dan pihak manajemen yang belum dapat menghasilkan keputusan berkaitan dengan keselamatan kerja dari hasil sistem informasi ini.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, aspek servis dari sistem informasi lama sudah cukup baik, hal tersebut dibuktikan dengan sistem yang cukup mudah dimengerti dan dilaksanakan oleh pengguna.

Dokumen terkait