• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

Bagan 2.7 Siklus Hidup Perkembangan Sistem

sistem, analisis sistem, perancangan sistem, implementasi sistem.

Bagan 2.7 Siklus Hidup Perkembangan Sistem (O'Brien dan Marakas, 2010)

Investigasi Sistem Analisis Sistem Perancangan Sistem Implementasi Sistem Pemeliharaan Sistem

a) Investigasi Sistem

Investigasi disebut juga sebagai inisiasi awal atau perencanaan dimana sistem dinilai dan diperoleh tujuan pengembangan sistem, baik dari segi performa, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan servis (Marakas, 2006).

b) Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan penilaian terhadap kebutuhan sistem sehingga sesuai dengan kebutuhan pengguna, termasuk analisis sistem dan spesifikasi alat pendukung yang telah terdapat pada perusahaan. Analisis kebutuhan terdiri dari kebutuhan user interface, kebutuhan pengolahan/proses, kebutuhan penyimpanan

dan kebutuhan pengendalian (O'Brien dan Marakas, 2010). Cooper (1998) menyatakan bahwa dalam mengembangkan suatu sistem, seseorang harus mengetahui informasi yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna, tipe dari pengambilan keputusan yang dapat didukung oleh informasi tersebut, seberapa cepat informasi dibutuhkan, seberapa cepat informasi akan kadaluarsa, cara yang lebih baik untuk mendapatkan informasi, bagaimana data disimpan dan diproses dan apakah sistem yang telah digunakan serta pengembangan yang dapat dilakukan. c) Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah proses menerjemahkan kebutuhan- kebutuhan pengguna dalam sebuah rancangan secara fisik.

Rancangan tersebut mencakup rancangan user interface (tampilan), rancangan basis data, rancangan input, rancangan output dan rancangan pengolahan/proses (O'Brien dan Marakas,

2010).

Dalam rancangan proses, terdapat beberapa pemodelan yang dapat digunakan, pemodelan tersebut adalah (Mulyanto, 2009):

(1) Diagram Alir Data/Data Flow Diagram (DFD), yaitu perangkat pemodelan yang digunakan untuk menunjukan aliran data di dalam sistem.

(2) Diagram E-R/Entity-Relationship Diagram (ERD), yaitu perangkat pemodelan yang menunjukkan hubungan dari beberapa data di dalam penyimpanan data.

(3) State Transtiton Diagram (STD), yaitu perangkat pemodelan yang menunjukkan transisi dari sebuah sistem yang menghasilkan sistem baru.

(4) Tabel Keputusan (Decision Table), suatu tabel yang digunakan dalam peorgram apabila terdapat banyak sekali kondisi yang harus diselesaikan.

d) Implementasi Sistem

Implementasi sistem merupakan aktivitas pengujian dan pengoperasian sistem oleh pengguna. Implementasi sistem baru dapat berperan untuk memberikan saran perbaikan terhadap sistem

baru dan memberikan pendapat mengenai pencapaian tujuan pengembangan sistem (O'Brien dan Marakas, 2010).

e) Pemeliharaan Sistem

Pemeliharaan sistem merupakan langkah terakhir dalam pengembangan sistem. aktivitas pada pemeliharaan termasuk pada evaluasi dan modifikasi sistem yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi (O'Brien dan Marakas, 2010).

Berikut merupakan perbandingan dari metode siklus hidup pengembangan sistem waterfall, spiral dan prototipe.

Tabel 2.2 Perbandingan Model Waterfall, Spiral dan Prototipe

Fitur Model

Waterfall Spiral Prototipe

Spesifikasi Kebutuhan Hanya pada permulaan

Hanya pada permulaan Sering berubah Kebutuhan untuk mudah

mengerti Sangat mudah dimengerti Sangat mudah dimengerti Tidak mudah dimengerti

Biaya Rendah Sangat tinggi Tinggi

Siklus berulang Tidak Ya Ya

Kerumitan sistem Sederhana Kompleks Kompleks Analisa risiko Hanya pada

permulaan

Setiap tahap Tidak ada Keterlibatan pengguna dalam

pengembangan

Hanya pada permulaan

Tinggi Tinggi

Kemungkinan sukses Kecil Tinggi Sedang

Tahap tumpang tindih Tidak Ya Ya

Waktu penerapan Panjang Tergantung Proyek Pendek

Fleksibilitas Kaku Fleksibel Sangat

fleksibel

Kontrol biaya Ya Ya Tidak

Kontrol sumber daya Ya Ya Tidak

c. Analisis PIECES

Analisis PIECES merupakan sebuah instrumen untuk melakukan investigasi sistem berdasarkan aspek performa, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan servis (Wetherbe dan Vitalari, 1994).

1) Performa

Performa merupakan aspek yang memiliki fokus pada bagaimana proses berjalan dan waktu respon dari proses sebuah sistem. Proses berjalan dapat dinilai selama periode dimana suatu sistem tersebut berjalan dan waktu respon dapat dinilai dari waktu rata-rata antara mulai proses sampai dihasilkannya suatu informasi yang diinginkan dari suatu sistem tersebut.

2) Informasi

Informasi merupakan aspek yang memiliki fokus pada nilai informasi dihasilkan dari sebuah sistem. Nilai dari informasi tersebut dapat dinilai dari terlalu sedikit atau terlalu banyaknya informasi,apakah informasi sesuai dengan yang dibutuhkan, informasi yang relevan, informasi yang konsisten, informasi yang akurat dan pengelolaan data menjadi informasi yang baik dan teratur.

3) Ekonomi

Ekonomi merupakan aspek yang berfokus pada biaya yang digunakan dalam sebuah sistem. Hal tersebut dapat dinilai dari

keseimbangan antara kemampuan suatu sistem dengan biaya yang dikeluarkan.

4) Control (Kontrol)

Kontrol merupakan aspek yang berhubungan dengan keamanan data dan informasi dari sebuah sistem. kontrol dapat dinilai dari privasi data yang terlindungi dan pembatasan akses untuk orang-orang yang tidak berkepentingan.

5) Efisiensi

Efisiensi merupakan aspek yang berhubungan dengan pengurangan terhadap energi yang digunakan untuk melakukan sesuatu, secara matematis efisiensi dapat dinyatakan sebagai pembagian antara keluaran dengan masukan. Dalam konteks sistem hal ini dapat dinilai dari bagaimana informasi yang dihasilkan cukup serta waktu melaksanakan pekerjaan dan usaha yang dikeluarkan dapat berkurang.

6) Servis

Servis merupakan aspek yang fokus dengan bagaimana pelaksana sistem atau pengguna terlibat dalam sistem tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dari kemudahan sistem untuk dimengerti, dipahami dan digunakan oleh pengguna.

D. Website

1. Pengertian Internet

Sebelum mengenal website, kita harus mengenal Internet yang menghubungkan jaringan website. Internet atau international network merupakan rangkaian jaringan tersebesar di dunia di mana semua jaringan yang berada pada semua organisasi dihubungkan dengan suatu jaringan terbesar sehingga dapat saling berkomunikasi (Mulyanto, 2009). Internet sangat menarik karena dengan internet pengguna dapat memperoleh akses mengenai berbagai sistem dimanapun ia berada. Pengguna baik perusahaan maupun individu dapat mengakses berbagai bentuk data, seperti tulisan, gambar, video dan suara. Perubahan dalam akses informasi ini menjadi salah satu keuntungan bagi profesional bidang keselamatan untuk menggunakannya dalam aktivitas K3. Pada tingkat pemerintahan (amerika) dapat ditemukan website seperti www.osha.gov atau www.epa.gov (National Safety Council, 2001).

2. Pengertian Website

World Wide Web (WWW) atau Website merupakan halaman-halaman berisikan informasi yang berada pada tingkat dunia berbasis hypertext yang memungkinkan pengguna untuk mencari berbagai macam informasi di dunia selama terhubung dengan internet (National Safety Council, 2001). Website inilah tempat dimana pengguna dapat berinteraksi langsung dengan informasi dalam bentuk teks, gambar, video maupun suara. Terdapat tiga macam jenis website secara umum, yaitu (Nugroho, 2012):

a. Website statis

Website statis merupakan website yang dibentuk melalui pengetikan

kode-kode HTML secara manual menjadi suatu halaman web. Isi web statis tidak dimaksudkan untuk di edit atau di perbaharui secara berkala. Contoh dari website ini adalah website promosi yang terpisah dari website utama.

b. Website dinamis

Website dinamis merupakan website yang dapat diperbaharui

dengnan mudah baik isi maupun tampilan website oleh pengurus website. Halaman website ini secara umum terbagi menjadi dua, yaitu

halaman website yang dapat dibuka oleh pengunjung dan halaman website yang hanya dapat dibuka oleh pengurus website. Contoh dari

halaman ini adalah halaman berita atau blog. c. Website interaktif

Website interaktif merupakan pengembangan dari website dinamis.

Website ini memungkinkan komunikasi dua arah antara pengunjung

dan pengurus website ataupun pengujung lainnya. Contoh website ini adalah facebook dan twitter.

3. Kelebihan dan kekurangan website

Kelebihan dari website terdapat pada file dan database yang terpusat dan hanya perlu melakukan instalasi di server, hal tersebut memudahkan pengembang untuk melakukan prose update dan perawatan. Website dapat dengan mudah diakses dari jarak jauh melalui browser tanpa harus melakukan

instalasi perangkat lunak pada setiap komputer atau alat lain seperti telepon genggam pintar, sehingga dalam pengoperasian aplikasi berbasis website tidak membutuhkan perangkat keras dengan spesifikasi tertentu, cukup dapat menjalankan browser.

Kekurangan website juga terdapat pada kelebihannya, aplikasi berbasis website tidak dapat digunakan bila tidak terdapat koneksi internet untuk

melakukan akses dari jarak jauh. Selain itu keamanan data dan file rentan (ESSII TECH, 2014). Namun dengan koneksi internet yang sudah dapat diperoleh dimana saja dan keamanan perangkat lunak berbasis website yang semakin canggih, sehingga kekurangan terhadap perangkat lunak berbasis website tersebut dapat ditanggulangi.

4. Perangkat perancangan Website

Dalam melakukan perancangan website membutuhkan beberapa perangkat, berikut merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk membangun sebuah website:

a. HTML

HTML merupakan singkatan dari HyperText Markup Language, adalah sebuah bahasa yang digunakan untuk menulis web. HTML dirancang untuk dapat digunakan pada sebuah platform tertentu. Dokumen HTML merupakan dokumen teks biasa, namun disebut markup language karena mengandung tanda tertentu yang dapat menentukan tampilan teks pada suatu dokumen lainnya (Setiawan, 2012).

b. PHP

PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP merupakan sebuah bahasa pemograman berupa script yang digunakan untuk pengembangan web dengan pendekatan tipe hybird yang memiliki kemampuan lebih daripada template asli (HTML) karena mengijinkan untuk menempelkan blok-blok script pemograman. Kemampuan tersebut bertujuan untuk menawarkan manfaat untuk merancangan struktur berorientasi halaman yang dapat digabungkan dengan kemampuan bahasa pemograman yang lainnya seperti bahasa C, Java dan Perl (Simarmata, 2010).

PHP berfungsi membuat sebuah website menjadi lebih menarik, dinamis dan interaktif. Selain untuk proses dalam website, PHP juga dapat berguna untuk membangun rancangan User Interface. Dengan menggunakan PHP proses update dan pemeliharaan sebuah website akan menjadi lebih mudah (Sidik, 2012). Keunggulan PHP, yaitu (Dwiartara, 2011):

1. Gratis

2. dapat digunakan pada berbagai platform 3. mendukung banyak database

4. dapat membuat berbagai jenis format file seperti word, excel, gambar, flash dan lain-lain

c. MySQL

MySQL merupakan sebuah aplikasi perangkat lunak pengolah data atau database management system (DBMS) yang cukup dikenal oleh masyarakat dan dapat diakses oleh beberapa user dalam satu waktu serta memiliki dasar SQL (Structured Query Language) sebagai dasar untuk mengakses databasenya. Sebagai sebuah sistem database MySQL terdiri dari server dan client. Server database akan menerima permintaan client untuk menampilkan atau menyimpan data. Client dapat berupa PHP yang akan melakukan permintaan kepada MySQL server untuk menampilkan atau menyimpan data yang berasal dari pengguna melalui PHP. Terdapat banyak perangkat database untuk PHP, namun MySQL merupakan perangkat yang paling disarankan. Berikut merupakan keuntungan dari MySQL (Nugroho, 2012):

1) Merupakan aplikasi gratis

2) Terdapat versi komersial, digunakan jika ingin memberikan dukungan teknis

3) Biaya yang dikeluarkan jauh lebih murah dibanding merek lainnya 4) Tersedia di banyak platform

5) Menggunakan standar penulisan SQL ANSI d. Website Server

Website server atau web server merupakan tulang punggung dari web yang akan menerima permintaan dari pengguna yang akan mengakses website dari sebuah browser seperti google chrome, mozilla firefox, dan

internet explorer. Server akan melakukan proses terhadap permintaan

pengguna (menggunakan http://) sehingga akan ditampilkan kembali sesuai dengan permintaan pengguna dalam bentuk halaman yang umumnya berbentuk dokumen HTML (Solichin, 2009). Sebuah perangkat lunak website server yang cukup dikenal adalah Apache. Apache digunakan karena merupakan web server yang sangat efektif bila berpasangan dengan PHP.

Berbeda dengan MySQL server, webserver berhubungan dengan perintah-perintah dalam website dan terpisah dari permintaan pengelolaan data. Sehingga dapat disimpulkan bahwa PHP merupakan bahasa pemograman, MySQL merupakan database yang mengelola data, sedangkan webserver merupakan perangkat yang mengeksekusi script PHP dan menampilkannya kepada pengguna dan melalui webserver php dapat mengolah data dan menyimpan data tersebut ke dalam database (Dwiartara, 2011).

e. XAMPP

XAMPP merupakan sebuah aplikasi perangkat lunak yang berisi paket instalasi Apache, PHP dan MySQL sehingga memudahkan seorang perancang perangkat lunak berbasis website untuk melakukan instalasi dan konfigurasi, perancangan, serta operasi perangkat lunak berbasis website melalui tiga alat perancangan website tersebut (Solichin, 2009).

f. Yii Framework

Merupakan sebuah aplikasi perangkat lunak untuk membuat kerangka PHP. Aplikasi ini memiliki fitur MVC, DAO/ActiveRecord, I18N/L10N caching, autentikasi dan pengaturan akses kontrol, scaffolding, uji coba,

dll. Aplikasi ini digunakan untuk mengurangi waktu pengembangan secara signifikan (Yii Software LLC, 2015). Yii Framework yang digunakan pada penelitian ini adalah Yii2.

g. Dreamweaver

Dreamweaver merupakan sebuah aplikasi perangkat lunak untuk mendesain dan mengembangkan sebuah website yang responsive. Aplikasi perangkat lunak ini merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Adobe System, Inc (Adobe, 2015a).

h. Photopshop

Photoshop merupakan sebuah aplikasi untuk mengedit, merekayasa gambar atau membuat suatu desain yang rumit dan detail. Aplikasi perangkat lunak ini juga merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh Adobe System, Inc (Adobe, 2015b).

5. Perangkat Penggunaan Website a. Perangkat lunak

Perangkat lunak yang digunakan untuk mengakses dan menggunakan website adalah web browser. Web browser yang digunakan dapat berupa:

Google Chrome, Firefox, Internet Explorer, Opera dan Safari (Kulkarni

b. Perangkat Keras

Perangkat keras yang dapat digunakan untuk mengakses website dapat berupa komputer atau smartphone. Komputer dengan spesifikasi minimum pada tabel di bawah ini:

Tabel 2.3 Spesifikasi Minimum Komputer

Komponen Spesifikasi Minimum

Prosesor 3,5 Hertz/ Intel Pentium 4 (SSE2)

VGA 256 MB

RAM 1 GB

Hard Disk Drive 40 GB

OS Windows XP SP 2/Mac 1.06/Linux: Ubuntu 10.04, Debian 6, OpenSuse 11.3, Fedore 14

NIC/LAN CARD YA

PSU YA

Keyboard, Mouse/Touchpad YA Sumber : (Brinkmann, 2012)

Sedangkan smartphone memiliki spesifikasi minimum sebagai berikut:

Tabel 2.4 Spesifikasi Minimum Smartphone

Komponen Spesifikasi Minimum

Prosesor 1 GHz

Resolusi 480x320 pixel

RAM 1 GB

Memory 2 GB internal

OS Android 4.0 ICS/IOS

Jaringan Internet/Wifi 3G/YA Sumber : (Brinkmann, 2012)

E. Kerangka Teori

Berdasarkan teori yang telah dijelaskan oleh peneliti pada sub-bab sebelumnya, dapat diketahui bahwa tahapan pengembangan suatu sistem meliputi investigasi sistem, analisis sistem, rancangan sistem, implementasi sistem dan pemeliharaan sistem (O'Brien dan Marakas, 2010). Dalam tahapan

investigasi sistem digunakan salah satu analisis yang dinamakan analisis PIECES yang terdiri dari performa, informasi, ekonomi, kontrol efisiensi dan servis (Wetherbe dan Vitalari, 1994). Kerangka teori tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Bagan 2.8 Kerangka Teori

(O'Brien dan Marakas, 2010; Wetherbe dan Vitalari, 1994) Investigasi Sistem - Performa - Informasi - Ekonomi - Kontrol - Efisiensi - Servis Analisis Sistem Sistem lama dan Kebutuhan Sistem

Baru

- Input (data, sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan) - Proses - Ouput Perancangan Sistem - Output - Input - Proses - Database - User Interface Implementasi Sistem Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan & Perbaikan berkelanjutan

46 BAB III

KERANGKA PIKIR DAN DEFINISI ISTILAH

A. Kerangka Pikir

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan perancangan sistem informasi pada program observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss dengan merancang sistem informasi berbasis website di PT. PGE Area Ulubelu. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan dalam sistem dan kebutuhan perolehan informasi yang lebih cepat dan tepat sebagai salah satu pertimbangan pengambilan keputusan. Perancangan sistem ini dilaksanakan pada program observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss karena kedua program tersebut merupakan program yang terintegrasi dan secara aktif dapat menanggulangi permasalahan keselamatan kerja dan mencegah kecelakaan tanpa harus mengalami kecelakaan terlebih dahulu.

Metodologi pengembangan sistem mencakup kegiatan investigasi sistem, analisis sistem, rancangan sistem, implementasi sistem dan pemeliharaan sistem. Kegiatan implementasi dan pemeliharaan sistem tidak dilakukan pada penelitian ini karena memiliki lingkup yang luas serta membutuhkan waktu yang panjang, sehingga kegiatan pengembangan hanya dilakukan sampai Perancangan sistem.

Tahap investigasi dilakukan pada sistem lama untuk mengetahui aspek performa, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan servis. Tahap kedua, yaitu analisis sistem, dilakukan untuk mengetahui gambaran sistem informasi

lama dan kebutuhan sistem informasi baru yang akan dirancang. Analisis sistem informasi tersebut dibagi berasarkan input, proses dan output. Analisis input akan dianalisis berdasarkan komponen sistem informasi berbasis

komputer oleh O’brien dan Marakas, yaitu data, sumber daya manusia,

perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan.

Tahap berikutnya, adalah perancangan sistem. Perancangan sistem merupakan langkah mentransformasikan hasil analisis sistem dalam bentuk fisik, yang terdiri dari rancangan input dan output, rancangan proses, rancangan database, serta rancangan user interface secara fisik. Perancangan sistem akan menghasilkan keluaran berupa rancangan sistem informasi baru berbasis website pada program observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss. Proses pengembangan sistem pada penelitian ini tidak sampai pada

tahap implementasi sistem, oleh karena itu untuk mengetahui kesesuaian fungsi rancangan, maka rancangan akan dilakukan uji coba sederhana berdasarkan skenario pada masing-masing proses.

48 Kerangka pikir digambarkan sebagai berikut:

Bagan 3.1 Kerangka Pikir

Investigasi Sistem - Performa - Informasi - Ekonomi - Kontrol - Efisiensi - Servis Analisis Sistem Sistem lama dan Kebutuhan

Sistem Baru - Input (data, sumber daya

manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan) - Proses - Ouput Perancangan Sistem - Input - Proses - Output - Database - User Interface - Uji Coba Rancangan

49 B. Definisi Istilah

Tabel 3.1 Definisi Istilah

No Istilah Definisi Cara Ukur Instrumen Hasil

1 Investigasi Sistem Kegiatan mengumpulkan data berdasarkan aspek performa, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan servis pada sistem informasi lama

Wawancara, observasi, telaah dokumen Pedoman wawancara, pedoman observasi, pedoman telaah dokumen

Gambaran sistem lama dalam aspek performa, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan servis

a Performa Merupakan aspek yang menggambarkan apakah sistem berespons cepat atau lambat, bagaimana total waktu sistem melakukan proses dan apakah sistem mengalami gangguan dalam prosesnya

b Informasi Merupakan aspek yang menggambarkan apakah informasi akurat, konsisten, disajikan dengan baik serta data yang ada mudah untuk diolah dengan baik dan teratur.

c Ekonomi Aspek yang menggambarkan apakah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menjalankan sistem sudah sesuai dengan apa yang diharapkan

d Kontrol Aspek yang menggambarkan keamanan data dari akses orang yang tidak berkepentingan

e Efisiensi Aspek yang menggambarkan besarnya upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk menjalankan sistem informasi

f Servis Aspek yang menggambarkan bagaimana penggunaan suatu sistem oleh pengguna

50

No Istilah Definisi Cara Ukur Instrumen Hasil

2 Analisis Sistem Kegiatan menganalisis data mengenai sistem lama dan kebutuhan sistem yang diinginkan pengguna dari hasil investigasi berdasarkan input, proses dan output.

Wawancara, Observasi, Telaah Dokumen Pedoman wawancara, Pedoman observasi, pedoman telaah dokumen

Hasil analisis sistem informasi lama serta kebutuhan pengguna akan sistem informasi baru

a Input Kegiatan analisis sistem lama dan kebutuhan sistem baru dalam aspek data, sumber daya manusia, perangkat keras, perangkat lunak dan jaringan.

b Proses Kegiatan analisis proses pada sistem lama dan kebutuhan proses sistem baru.

c Output Kegiatan analisis output pada sistem lama dan kebutuhan output sistem baru.

3 Perancangan Sistem Kegiatan mentransformasikan hasil analisis sistem dalam bentuk fisik Telaah Dokumen Dokumen hasil analisis sistem Rancangan sistem informasi baru berbasis website dalam bentuk fisik berdasarkan pada hasil analisis

a Rancangan Input Kegiatan merancang input sistem baru dalam bentuk fisik dengan mempertimbangkan hasil analisis sistem

b Rancangan Proses Kegiatan merancang prosessistem baru dalam bentuk fisik dengan mempertimbangkan hasil analisis sistem c Rancangan Output Kegiatan merancang Output sistem baru dalam bentuk

fisik dengan mempertimbangkan hasil analisis sistem d Rancangan Database Kegiatan merancang database sistem baru dalam bentuk

fisik dengan mempertimbangkan hasil analisis sistem e Rancangan User

Interface

Kegiatan merancang user interface sistem baru dalam bentuk fisik dengan mempertimbangkan hasil analisis sistem

f Uji Coba Rancangan Kegiatan mencoba hasil rancangan secara sederhana sehingga dapat diketahui berjalan atau tidaknya rancangan sesuai dengan fungsinya

51 BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian operasional research dengan pendekatan kualitatif. Penelitian operasional research merupakan penelitian yang bertujuan untuk memutuskan secara ilmiah, bagaimana merancang dan menjalankan sistem terbaik dengan optimum serta menyelesaikan masalah- masalah yang rumit pada sebuah organisasi (Taha, 2007). Dalam penelitian ini akan dirancang suatu sistem informasi berbasis website, yang mendukung pelaksanaan program observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss di perusahaan.

B. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada PT. Pertamina Geothermal Energy (PT. PGE) Area Ulubelu, Lampung dengan waktu pelaksanaan dari bulan Mei 2015 sampai dengan Mei 2016.

C. Metode Penelitian

Terdapat dua metode yang digunakan pada penelitian ini. Metode pertama merupakan metode untuk mengumpulkan data menggunakan pendekatan kualitatif, yang dilakukan pada tahap investigasi dan analisis sistem untuk mendapatkan gambaran sistem lama dan kebutuhan akan sistem baru. Sedangkan metode berikutnya terdapat pada perancangan sistem. Pada

perancangan sistem dilakukan aktivitas perancangan sehingga menghasilkan sistem informasi baru berbasis website pada program observasi keselamatan kerja dan pelaporan nearmiss.

1. Metode Investigasi dan Analisis Sistem

Tahap invetigasi dan analisis sistem pada penelitian ini dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang mencari jawaban atas pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu keadaan terjadi, bukan sekedar apa, di mana, dan bilamana, sedangkan studi kasus merupakan penelitian mendalam tentang suatu individu, satu kelompok atau satu organisasi dan sebagainya dalam waktu tertentu (Kaswandani dan Sastroasmoro, 2014). Investigasi sistem bertujuan untuk mengetahui gambaran performa, informasi, ekonomi, kontrol, efisiensi dan servis pada sistem lama. Sedangkan analisis sistem bertujuan untuk mengetahui gambaran sistem lama secara utuh dan kebutuhan sistem informasi baru sebagai dasar untuk membuat rancangan sistem informasi baru berbasis website.

a. Informan Penelitian

Pemilihan informan penelitian ini diambil dengan menggunakan jenis pengambilan sampel non-probability sampling yaitu metode purposive sampling. Non-probability sampling dipilih untuk mendapatkan informasi yang memadai secara terperinci untuk menjawab pernyataan penelitian (Kaswandani dan Sastroasmoro, 2014). Purposive sampling dipilih dengan pertimbangan untuk mendapatkan subyek yang paling

mengerti dengan situasi yang ada sehingga dapat mempermudah peneliti untuk mencapai tujuan penelitian (Sugiyono, 2008). Penelitian kualitatif lebih mengutamakan jumlah subyek yang sedikit namun terfokus daripada sekedar jumlah subyek yang banyak (Kaswandani dan

Dokumen terkait