• Tidak ada hasil yang ditemukan

Setiap manusia di dalam kehidupannya pasti belajar, baik itu secara formal maupun non formal. Belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam bentuk perubahan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kebiasaan, sikap dan tingkah laku, serta perubahan-perubahan aspek lain yang dialami individu dalam belajar. Belajar juga merupakan proses pengumpulan atau penghafalan suatu fakta dalam bentuk informasi atau meteri pelajaran, demikianlah sebagian orang menafsirkan arti belajar.20 Ada pula yang menyebutkan bahwa belajar merupakan latihan seperti kegiatan membaca dan menulis.21 Dari pernyataan tersebut makna belajar terlihat kurang lengkap. Untuk menghindarinya maka beberapa ahli dalam dunia pendidikan mencoba untuk merumuskan definisi belajar sebagai berikut.

Belajar menurut Hilgrad dan Bower seperti yang dikutip oleh Purwanto berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau keadaan sesaat seseorang.22

Menurut Gagne yang dikutip Nurdin Ibrahim, memaparkan bahwa belajar sebagai suatu perubahan dalam disposisi atau kapabilitas manusia. Perubahan dalam menunjukkan kinerja (prilaku) berarti belajar itu menentukan semua keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai yang diperoleh siswa. Dalam belajar dihasilkan berbagai macam tingkah laku

20

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 64

21

Ibid.

22

Ngalim Purwantu, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja rosda Karya, 2003), h.84.

yang berlainan, seperti pengetahuan, sikap, keterampilan, kemampuan, informasi dan nilai.23

Sementara Witting seperti dikutip oleh Muhibbin Syah mengemukakan bahwa belajar merupakan perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.24 Pada definisi yang di kemukakan oleh Witting menekankan pada perubahan yang menyangkut seluruh aspek psiko-fisik organisme yang didasarkan pada kepercayaan bahwa tingkah laku lahiriyah organisme itu sendiri bukan indikator adanya peristiwa belajar, karena proses belajar itu tidak dapat diobservasi langsung.25

Sedangkan menurut Witrock, belajar adalah suatu terminology yang menggambarkan proses perubahan melalui pengalaman. Proses tersebut mempersyaratkan perubahan yang relatif permanen berupa sikap, pengetahuan, informasi, kemampuan, dan keterampilan melalui pengalaman.26

Keempat definisi belajar yang diungkapkan oleh Hilgrad, Gagne, Witting, dan Witrock menekankan bahwa proses belajar mengahruskan perubahan pada individu. Gagne menggunakan istilah perubahan dalam disposisi manusia. Sementara tiga ahli lainnya menekankan pada perubahan tingkah laku individu melaui pengalaman.

Belajar juga dapat diartikan sebagai aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman, dan proses belajar telah terjadi di dalam diri anak setelah terjadi perubahan. Perubahan dalam diri anak yang dikatakan sebagai hasil proses belajar, jika perubahan tersebut diperoleh dari pengalaman sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Jadi belajar ditandai oleh dua faktor yaitu adanya pengalaman dan perubahan.

23

Nurdin Ibrahim, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.031, Tahun ke-7, Hasil Belajar Fisika SLTP Terbuka Tanjungsari Sumedang Jawa Barat, (Jakarta: Depdiknas, September 2001), h. 487

24

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002) h. 90

25

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, loc. cit., h. 66

26

Nurdin Ibrahim, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No.044, Tahun ke-9, Pemanfaatan Tutorial Audio Interaktif, (Jakarta: Depdiknas, September 2003). h. 94

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang melalui proses latihan atau pengalaman sehingga terjadi perubahan yang lebih baik sebelumnya. Perubahan itu meliputi pengetahuan, kebiasaan, sikap dan tingkah laku.

Proses belajar mengajar dipengaruhi oleh dua factor, yaitu:

1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (Internal), diantaranya meliputi:

a. Intelegensi b. Bakat

c. Minat dan perhatian d. Motivasi

e. Kesehatan jasmani f. Cara belajar

2. Faktor (Eksternal) yang berasal dari luar diri siswa, yaitu lingkungan, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah ataupun lingkungan masyarakat.

b. Pengertian Biologi dan Hasil Belajar Biologi

Biologi merupakan cabang Ilmu Pengetahun Alam, yang mempelajari tentang alam dan mahluk hidup. Di lihat dari definisi etimologi biologi berasal dari kata bios dan logos. Bios artinya hidup dan

logos adalah ilmu. Sehingga dapat dikatakan bahwa biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hidup, mahluk hidup, dan kehidupan. Maka, konsep dasar biologi merupakan abstrak dari fenomena visual, sehingga biologi sebagai ilmu dapat dilihat sebagai gambar yang merupakan hakikat utama.27

27

Tim Penulis PEKERTI bidang MIPA, Hakikat Pembelajaran MIPA dan Kiat Pembelajaran Biologi di Perguruan Tinggi, (Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka, 2001), h. 11

Berdasarkan hakikat tersebut, terdapat tiga aspek biologi yang dikenal, yaitu:

a. Biologi untuk mengenal diri

Pemahaman ini meliputi pemahaman tentang proses-proses yang berlaku di dalam diri, menyadari potensi dan kemampuan diri serta peranan manusia sebagai pengurus alam.

b. Biologi untuk mengenal alam sekitar

Karena manusia berada dan hidup dalam suatu komunitas, merupakan hal yang wajar jika ia memahami tentang benda-benda hidup dan proses yang berada di sekelilingnya. Hal ini menjadikan manusia menghargai peranannya dalam kehidupan

c. Biologi untuk memahami interaksi diantara diri dengan alam sekitarnya.

Ini berarti bahwa manusia dan alam sekitarnya mempunyai hubungan yang berarti antara satu dengan yang lainnya demi kekekalan keseimbangan alam

Sebagaimana halnya IPA, biologi dapat dipandang sebagai:

a. Semua pengetahuan tentang mahluk hidup (sebagai bangunan ilmu) b. Metode ilmuah/logik yang dipergunakan oleh biologi untuk menambah

pengetahuannya.

Mengingat hal tersebut, biologi bukanlah ilmu pengetahuan yang statis, tetapi sebagai ilmu pengetahuan yang dinamis. Biologi merupakan pengetahuan fisik yang tidak dapat secara utuh dipindahkan dari pikiran guru ke pikiran siswa dengan kata lain tidak dapat diteruskan dalam bentuk jadi. Setiap siswa harus membangun sendiri pengetahuan-poengetahuan itu dan mengalaminya secara langsung.

Pada proses belajar biologi harus dikembangkan keterampilan proses IPA, hal ini dikarenakan biologi merupakan bagian dari IPA. Sehingga proses belajar lebih berfokus pada keterampilan intelektual. Keterampilan proses merupakan sejumlah keterampilan yang memungkinkan siswa memproses lebih lanjut dalam mempelajari biologi,

seperti observasi, klasifikasi, interpretasi, merancang percobaan, dan aplikasi.

Suatu aktivitas pembelajaran dapat dikatakan efektif bila proses pembelajaran tersebut dapat mewujudkan sasaran atau hasil belajar tertentu. Sebagaimana telah disebutkan bahwa belajar pada dasarnya adalah proses perubahan tingkah laku tersebut meliputi berbagai bentuk kemampuan.

Hasil belajar merupakan suatu hasil yang dicapai oleh siswa secara optimal selama berlangsungnya proses belajar atau perubahan tingkah laku dalam jangka waktu tertentu. Hasil belajar didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan, dan hasil belajar yang dicapai itu berupa nilai atau angka.28

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti sesuatu yang terjadi di diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian berpengaruh pada perilaku. Dan perilaku belajar seseorang didasarkan pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat diketahui melalui tes yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar dalam bentuk riil atau non riil. Lihat bagan. 2.1

Pengetahuan

Bagan. 2.1 Bagan Hasil Belajar

28

I Dewa Putu Nyeneh, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Pengaruh Fasilitas Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas I Cawu I SMUN 10 Bandar Lampung.

Perilaku

Nilai Hasil Belajar

Dari gambar di atas mencerminkan, bahwa hasil belajar diakibatkan oleh adanya kegiatan evaluasi belajar (tes) dan evaluasi belajar dilakukan karena adanya kegiatan belajar. Baik bururknya hasil belajar sangat tergantung dari pengetahuan dan perubahan prilaku dari individu yang bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya.

Hasil belajar menurut Gagne seperti dikutip Slameto, dapat dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian, atau kemampuan seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tahap demi tahap dan hasil belajar yang bertahap itu diwujudkan dalam lima kemampuan, yaitu: kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, kemampuan motorik, dan sikap.29 Lima kemampuan tersebut lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:

1) Informasi Verbal (Verbal Information)

Yaitu kemampuan seseorang untuk menuangkan dalam bentuk bahasa baik lisan maupun tertulis.

2) Kemampuan Intelektual (Intelectual Skills)

Yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membedakan, mengabstraksikan suatu objek, menghubung-hubungkan konsep dan dapat menghasilkan suatu pengertian, serta memecahkan suatu persoalan.

3) Strategi Kognitif (Cognitive Strategies)

Yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur dan mengarahkan aktifitas mentalnya sendiri dalam memecahkan persoalan yang dihadapinya.

4) Sikap (Attitude)

Yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang berupa kecenderungan untuk menerima dan menolak suatu objek berdasarkan penilaian atas objek itu.

5) Keterampilan Motorik

29

Yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan serangkaian gerakan jasmani dari anggota badan secara terpadu dan terkoordinasi.

Selanjutnya menurut Gronlund seperti yang dikutip Veithzal Rifa’i, hasil belajar adalah suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu sebagai akibat dari proses belajarnya.30

Sementara itu menurut Crowl, et.al, dalam kutipan yang sama, mengemukakan tentang perlunya ciri-ciri perilaku seseorang yang diperoleh dari hasil belajar, yaitu: perilaku berupa kemampuan aktual maupun potensial, kamampuan baru tersebur berlaku dalam waktu yang relatif lama, dan kemampuan baru itu diperoleh melalui usaha. Sependapat dengan uraian di atas, Gagne dan Briggs mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan internal (capability) yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah menjadi milik pribadi seseorang dan memungkinkan orang itu melakukan sesuatu.31

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas mengenai definisi hasil belajar dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa, setelah mengalami proses belajar mengajar dan ditandai dengan adanya perubahan kepandaian, kecakapan, dan tingkah laku pada diri siswa itu sendiri.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam dua faktor utama, yaitu faktor intern, yaitu faktor yang datang dari dalam diri siswa itu sendiri, dan faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa.32

1) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (Faktor Intern)

30

Veithzal Rifa’i, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.40, Tahun ke-9, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kepemimpinan Peserta Diklat Spama Survei Di Diklat Depkes (2000), (Jakarta:Depdiknas, Januari 2003), h. 130

31

Ibid., h. 130

32

Wayan Koster, Mimbar Pendidikan Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 2/XIX, Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Siswa SLTP Negeri di Jakarta, 2000, h. 25

Faktor ini terdiri dari dua macam kondisi, yaitu kondisi fisiologis siswa yang terdiri dari kondisi kesehatan dan kebugaran fisik, kondisi panca indera, terutama penglihatan dan pendengaran. Dan kondisi psikologis siswa yang mempengaruhi hasil belajar, seperti intelegensi, minat, bakat, motivasi, sifat dan kebiasaan belajar, ketekunan, kemampuan kognitif, dan kondisi sosial ekonomi siswa.

2) Faktor yang berasal dari luar diri siswa (Faktor Ekstern)

Faktor ini berasal dari luar diri siswa yang dapat menentukan atau mempengaruhi hasil belajar antara lain adalah faktor lingkungan.

Hasil belajar pada dasarnya tersirat pada tujuan pengajaran, sehingga hasil belajar siswa dipengaruhi baik oleh kemampuan siswa maupun mutu pengajaran itu sendiri. Hasil belajar akan membentuk kemampuan seseorang. Pengatahuan yang dimiliki seseorang akan mempengaruhi caranya bertindak dalam kehidupan sehari-hari, baik tindakan yang bentuknya intelek maupun yang bentuknya fisik. Oleh karena itu hasil belajar dapat diamati dan diukur dari tindakan seseorang yang merupakan wujud dari kemampuannya dalam menyerap sejumlah informasi dan pengetahuan dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar juga akan menumbuhkan pengetahuan seseorang sehingga ia dapat mempunyai kemampuan berupa keterampilan dan membentuk kebiasaan sikap, dan cita-cita hidupnya. Seseorang yang telah berhasil dalam belajar akan menjadi orang yang mandiri dan dapat meningkatkan kesejahteraan hidupnya, serta dapat menentukan arah hidupnya.

Berdasarkan uraian tersebut atas, maka dalam penelitian ini yang dimaksud hasil belajar biologi siswa yaitu pengetahuan yang dicapai siswa pada mata pelajaran biologi setelah mengalami proses pengajaran di sekolah dari hasil tes atau ujian yang diberikan setelah melewati proses belajar pada akhir pokok bahasan. Asumsinya adalah pengetahuan yang diajar oleh guru pada mata pelajaran biologi dapat diserap secara optimal

oleh siswa sehingga hasil belajar siswa dapat menggambarkan hasil pengajaran.

6. Hubungan Model Pembelajaran Portofolio dengan Hasil Belajar

Dokumen terkait