• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Pembelajaran Portofolio di MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

C. Pengujian Hipotesis

1. Model Pembelajaran Portofolio di MTs Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Model pembelajaran portofolio merupakan pembelajaran yang berlandaskan pada teori belajar konstruktivisme, yang pada prinsipnya siswa akan membentuk atau membangun pengetahuannya melalui interaksi di lingkungan sekitarnya. Selain itu model pembelajaran ini juga menganut prinsip belajar siswa aktif (CBSA), karena pada proses pembelajarannya segala kegiatan akan berpusat langsung pada siswa.

MTs Pembangunan UIN Jakarta dipilih oleh peneliti sebagai tempat untuk menerapkan model pembelajaran portofolio pada bidang studi biologi, karena di sekolah ini sebelumnya tidak diterapkan model pembelajaran tersebut, sehingga hal ini akan memudahkan peneliti untuk mengukur hasil belajar yang

7

eksperimen. Dan diharapkan bisa digunakan oleh guru di sekolah tersebut sebagai salah satu metode belajar pada kurikulum berbasis kompetensi.

Peneliti melihat dalam pelaksanaan model pembelajaran portofolio, siswa di samping memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran, juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman fisik dalam artian mempertemukan siswa dengan objek pembelajaran. Dan pengalaman mental dalam arti siswa diberi kebebasan untuk menyusun atau merekonstruksi sendiri informasi-informasi yang telah diperoleh.

Dalam penerapannya model pembelajaran portofolio akan menuntut siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran, karena siswa akan melewati banyak fase dalam menyelesaikan tugas portofolionya, dari mulai fase perencanaan di kelas, kegiatan lapangan, dan pelaporan atau penyajian.

Pada waktu penelitian, peneliti memilih kelas VII-D yang berjumlah 36 siswa untuk dijadikan sampel penelitian yang akan diajarkan dengan model pembelajaran portofolio bidang studi biologi pada materi pengelolaan lingkungan.

Pada awal pembelajaran guru mengajak siswa berdiskusi dengan menanyakan masalah-masalah yang diketahui siswa atau dilihat siswa di sekitar tempat tinggal mereka yang berkenaan dengan konsep pengelolaan lingkungan untuk kemudian masalah tersebut dijadikan tema dalam pembuatan portofolio.

Setelah didapatkan tema untuk pembuatan portofolio kelas maka guru menugaskan kepada siswa untuk mencari informasi atau data-data sesuai yang diperlukan untuk pembuatan portofolio lebih lanjut. Informasi atau data-data tersebut dapat diperoleh siswa dengan membaca buku, majalah, dan Koran yang berhubungan dengan tema, ataupun dapat diperoleh dari sumber media elektronik seperti televisi, radio, dan internet.

Tugas-tugas portofolio yang diberikan oleh guru kepada siswa merupakan tugas di luar kelas sehingga setelah guru memberikan atau menanyakan tugas di awal pelajaran guru dapat melanjutkan kembali menerangkan materi

selama pembelajaran guru bertindak menjadi guru yang sangat reaktif, yaitu guru yang cepat tanggap terhadap situasi pembelajaran dan akan menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan belajar sehingga guru selalu berupaya membangkitkan motivasi dan membuat materi pelajaran menjadi suatu yang sangat menarik dan berguna bagi kehidupan siswa. Hal ini sangat penting karena siswa akan sangat terpacu untuk lebih giat dalam belajar sehingga nantinya akan diperoleh hasil belajar yang baik.

Setelah data atau informasi yang dibutuhkan untuk pembuatan portofolio diperoleh siswa, maka guru akan membagi kelas menjadi 2 kelompok besar, yang kemudian kelompok besar ini akan dibagi kembali menjadi 4 kelompok kecil sehingga setiap kelompok akan beranggotakan 5 siswa, hal ini dilakukan agar kerjasama antar kelompok menjadi lebih efektif karena jumlahnya yang tidak terlalu banyak. Sehingga tidak ada siswa yang saling mengandalkan temannya. Kemudian keempat kelompok kecil ini akan membuat portofolio penayangan dari data-data yang telah mereka peroleh. Kelompok satu akan membahasa tentang latar belakang masalah, kelompok kedua menjelaskan usulan-usulan untuk mengatasi masalah yang bersumber dari masyarakat, kelompok ketiga akan menjelaskan usulan yang bersumber dari siswa-siswa di kelas, sedang kelompok keempat akan membuat rencana tindakan yang dilakukan untuk pemecahan masalah.

Selama proses pembuatannya peneliti melihat bahwa siswa dituntut untuk lebih aktif dan dapat bekerjasama dengan anggota kelompok lainnya agar portofolio kelompok yang mereka kerjakan mendapatkan hasil yang maksimal. Selama proses diskusi kelompok kecil berlangsung guru selalu mendatangi setiap kelompok memberikan arahan dan menanyakan hal-hal yang belum dimengerti oleh siswa dan membantu siswa bila siswa menemukan kesulitan dalam proses pembuatan portofolio. Dalam pembuatan portofolio penanyangan data-data yang telah diperoleh siswa ditempelkan pda karton hitam, data tersebut dapat berupa gambar, maupun ulasan dari informasi yang sudah didapat oleh masing-masing kelompok.

melihat bahwa dalam pembuatan portofolio penanyangan siswa akan dituntut untuk mempunyai kreativitas yang tinggi sehingga portofolio penanyangan yang mereka buat memiliki daya tarik yang tinggi bagi siapa saja yang melihatnya.

Setelah semua tahapan dari proses pembuatan portofolio selesai maka portofolio kelas siap ditayangkan atau dipresentasikan oleh masing-masing kelompok di hadapan guru dan siswa lainnya. Dalam penyajian portofolio ini siswa harus bisa mempertanggungjawabkan hasil karya yang telah mereka buat dan menjawab pertanyaan-pertanyaan baik pertanyaaan dari guru maupun dari siswa lain.

Rangkaian proses pembuatan portofolio dari mulai mencari masalah, mencari informasi atau data-data dari berbagai sumber, sampai pembuatannya menjadi portofolio penanyakan akan sangat menuntut siswa untuk lebih aktif melakukan segala pembelajaran baik saat di kelas maupun di luar kelas. Siswa juga akan belajar bekerjasama antar teman, karena selama pembuatannya siswa selalu melakukan diskusi dengan teman kelompoknya. Selain itu pembelajaran portofolio juga akan sangat memungkinkan siswa membuat suatu keputusan yang berkaitan dengan konsep yang telah dipelajarinya dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada di masyarakat. Dalam hal ini peneliti melihat banyak sekali hal-hal positif yang diperoleh siswa selama mengikuti pembelajaran dengan model portofolio, di antaranya yaitu rasa ingin tahu yang tinggi, kerjasama, juga pengalaman-pengalaman baru yang mereka peroleh di luar kelas yang tidak mereka dapatkan pada saat guru mengajar di kelas, dan hal ini semua dapat membawa hasil belajar yang baik pula bagi siswa.

Dokumen terkait