• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Model Pembelajaran Portofolio Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa : Eksperimen di MTs Pembangunan UIN Jakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Model Pembelajaran Portofolio Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa : Eksperimen di MTs Pembangunan UIN Jakarta"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO

TERHADAP

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA

Eksperimen di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Disusun oleh:

SUBHANALLAH

NIM: 503016029893

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

Jakarta)” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian

Munaqasyah pada, 22 Januari 2009 di hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis

berhak memperoleh gelar Sarjana S1 (S.Pd) dalam bidang Pendidikan Biologi.

Jakarta, 22 Januari 2009

Panitia Ujian Munaqasyah

Tanggal Tanda Tangan

Ketua Panitia (Ketuan Jurusan/Program Studi)

Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si ... ... NIP. 150 222 933

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Baiq Hana Susanti, M.Sc ... ... NIP. 150 299 475

Penguji I

Abdul Rozak, M.Si. ... ... NIP. 150

Penguji II

Drs. Sujiyo Miranto, M.Pd. ... ... NIP. 150

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

(3)

Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412

Indonesia Hal : 1/1

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Subhanallah

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 21 Mei 1971

NIM : 503016029893

Jurusan / Prodi : Pendidikan IPA Program Studi Biologi

Judul Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Portofolio Terhadap

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa

Eksperimen di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta

Dosen Pembimbing : 1. Ir. Mahmud Siregar, M.Si

2. Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd.

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya sendiri dan

saya bertanggung jawab secara akademis atas a[a yang saya tulis.

Pernyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqosah

Jakarta, 20 Januari 2009

Mahasiswa yang bersangkutan

Subhanallah

(4)

Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran portofolio terhadap peningkatan hasil belajar biologi, apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran portofolio dan kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen, dengan analisis Uji Tukey yang menganalisa pengaruh yang terjadi antara variabel X dan variabel Y berdasarkan perbedaan hasil belajar antara kelompok yang menggunakan model pembelajaran portofolio dan kelompok kontrol yang menggunakan metode konvensional.

Penelitian ini dilakukan di MTs Pembangunan UIN Jakarta tahun pelajaran 2006-2007. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VII B sebagai kelompok eksperimen yang diberi pendekatan model pembelajaran portofolio dan siswa kelas VII D sebagai kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.

Instrumen yang akan digunakan untuk hasil belajar pada penelitian ini berupa tes objektif pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban dan terdiri dari 27 soal materi pengelolaan lingkungan yang telah diuji kesahihannya. Instrumen yang digunakan ini juga untuk mengukur aspek kognitif yang meliputi pengetahuan, pemahaman, dan aplikasi.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan pada penggunaan model pembelajaran portofolio dengan peningkatan hasil belajar biologi siswa.

Kata kunci: portofolio.

(5)
(6)

Alhamdulillah, segala puji atas kesabaran dan keagungan Allah SWT,

Tuhan yang telah menciptakan manusia dalam kesempurnaan. Segala syukur atas

kasih sayang dan bimbingan Allah Azza Wa Zalla, Rabb yang telah memberikan

kenikmatan dunia sebagai ladang untuk menghantarkan kepada kehidupan akhirat.

Ampuni atas kelalaian dan keingkaran syahadah yang tidak mampu termanifestasi

dalam kehidupan.

Allahuma shalli ‘ala Muhammad, semoga shalawat ini selalu tercurah untuk

sebaik-baik makhluk ciptaan yang mewarisi keberanian Ibrahim, tongkat

penuntun Musa, kasih sayang Isya, kesabaran Daud, dan kearifan Sulaiman yang

menemani zaman memapah manusia menuju rumah kebahagiaan dengan sinar

al-Islam.

Selanjutnya, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan

dan hambatan yang dihadapi selama penulisan skripsi ini. Namun, atas

bimbingan-Nya dan motivasi dari berbagai pihak penulis menyadari bahwa

keberhasilan dan kesempurnaan merupakan sebuah proses yang harus dijalani.

Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada semua pihak yang berjasa dalam penulisan skripsi ini, diantaranya:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta;

2. Bapak Ir. H. Mahmud M. Siregar, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan IPA

sekaligus Dosen Penasehat Akademik dan Dosen Pembimbing I;

3. Bapak Drs. Ahmad Sofyan, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang penuh

kesabaran dan keikhlasan dalam membimbing penulis selama ini;

4. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan IPA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama

mengikuti perkuliahan, semoga ilmu yang telah Bapak dan Ibu berikan

mendapatkan keberkahan dari Allah SWT;

5. Ibu Dra. Hj. Farida Hamid, MPd., Direktur Madrasah Pembangunan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan dan motivasi

(7)

membantu penulis melaksanakan penelitian di kelas VII MTs Pembangunan

UIN Jakarta, Ibu Dra. Hj. Rini Machdarini, Ibu Ir. Hj. Eha Soriha sebagai

guru mata pelajaran biologi, serta seluruh karyawan dan guru MTs

Pembangunan UIN Jakarta yang telah membantu melaksanakan penelitian.

7. terima kasih atas dukungannya baik moril maupun materil. Hanya Allah SWT

yang dapat mengganti semua yang telah diberikan kepada penulis selama ini

dengan balasan terindah dalam hidup untuk kalian.

8. Teristimewa untuk ayah Alm. H. M. Sirodj, Istri dan anak-anakku tercinta

Tuti Alawiyah, Sumayah Afifah, Alm. M. Izzudin al Qassam, M. Farhan

Abul Rahman, Vitra Fadhilah Akbar, dan saudara-saudaraku, Amrullah,

Basyir, dan Lutfi yang tak henti-hentinya mendo’akan, melimpahkan kasih

sayangnya, dan memberikan dukungan moril dan materil. Hanya Allah SWT

yang dapat membalasnya, semoga penulis dapat memberikan yang terbaik

untuk kalian.

9. Teman-teman terbaik di program Scholarship IPA, Ella, Maryati, dan Asep.

10. Teman-teman seperjuangan Program Scholarship Jurusan Pendidikan IPA

Program Studi Pendidikan Biologi yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

terimakasih untuk kebersamaanya yang menginspirasi untuk selalu menjadi

lebih baik setiap harinya dan semua keceriaan selama kuliah, sampai jumpa

dalam kesuksesan.

Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,

mudah-mudahan bantuan, bimbingan, semangat, dan do’a yang telah diberikan menjadi

pintu datangnya ridho dan kasih sayang Allah SWT di dunia dan akhirat kelak.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi khazanah

ilmu pengetahuan umumnya.

Jakarta, Januari 2009

(8)

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Pembatasan Masalah ... 4

D. Perumusan Masalah ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 6

1. Pengertian Model Pembelajara Portofolio ... 6

2. Prinsip Dasar model Pembelajaran Portofolio ... 13

(9)

B. Kerangka Berpikir ... 25

C. Pengajuan Hipotesis ... 27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian ... 29

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel ... 29

D. Metode Penelitian ... 30

E. Variabel Penelitian ... 31

F. Instrumen Penelitian ... 32

G. Teknik Pengumpulan Data ... 35

H. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Belajar Biologi ... 40

1. Deskripsi Data Pretest Hasil Belajar Biologi ... 40

2. Deskripsi Data Posttest Hasil Belajar Biologi ... 42

B. Pengujian Prasyarat Analisis ... 42

(10)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 53

B. Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 78

2. Modul Momentum, Impuls, dan Tumbukan ... 87

3. Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar ... 103

4. Instrumen Uji Coba ... 104

5. Kunci Jawabaan Instrumen Uji Coba ... 114

6. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas Instrumen Uji Coba ... 115

7. Persentase Klasifikasi Validitas Instrumen Uji Coba ... 116

8. Perhitungan Tingkat Kesukaran Instrumen Uji Coba ... 117

9. Persentase Klasifikasi Tingkat Kesukaran Instrumen Uji Coba ... 118

10. Klasifikasi Kelompok Siswa untuk Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Uji Coba ... 119

11. Proporsi Peserta Kelompok Atas (PA) dan Kelompok Bawah (PB) yang Menjawab Benar ... 120

12. Persentase Klasifikasi Daya Pembeda Instrumen Uji Coba ... 121

13. Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen ... 122

14. Instrumen Penelitian ... 123

15. Kunci Jawaban Instrumen Penelitian ... 129

16. Uji Analisis Data ... 130

a. Perhitungan Uji Normalitas ... 130

b. Perhitungan Uji Homogenitas ... 142

c. Perhitungan Uji Hipotesis ... 144

d. Perhitungan Uji Normal Gain ... 147

17. Surat Izin Penelitian ... 149

18. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari MAN 4 Jakarta ... 151

19. Tabel-t ... 152

20. Tabel Chi-Kuadrat ... 153

21. Tabel Kurva Normal dari 0–Z ... 154

22. Daftar Riwayat Hidup ... 155

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

3.1 Tahapan dalam Prosedur Penelitian ... 44

4.1 Histogram Distribusi Skor Hasil Pretest Pemahaman Konsep

Fisika Siswa Kelompok Eksperimen ... 58

4.2 Histogram Distribusi Skor Hasil Pretest Pemahaman Konsep

Fisika Siswa Kelompok Kontrol ... 59

4.3 Histogram Distribusi Skor Hasil Posttest Pemahaman Konsep

Fisika Siswa Kelompok Eksperimen ... .. 60

4.4 Histogram Distribusi Skor Hasil Posttest Pemahaman Konsep

Fisika Siswa Kelompok Kontrol ... 61

(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 Nonrandomized Control Group Pretest and Posttest Design ... 41

3.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 48

3.3 Interpretasi Kriteria Reliabilitas Instrumen ... 49

4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelompok Eksperimen ... 58

4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelompok Kontrol ... 59

4.3 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelompok Eksperimen ... 60

4.4 Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelompok Kontrol ... 61

4.5 Hasil Uji Normalitas Pretest ... 62

4.6 Hasil Uji Normalitas Posttest ... 63

4.7 Hasil Uji Homogenitas Pretest ... 63

4.8 Hasil Uji Homogenitas Posttest ... 64

4.9 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Pretest ... 65

4.10 Uji Kesamaan Dua Rata-Rata Hasil Posttest ... 66

(14)

Seiring pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi tuntutan

terhadap pendidikan yang berkualitas semakin menguat, sehingga pemerintah

melakukan berbagai upaya termasuk perubahan kurikulum. Kurikulum yang

dirumuskan oleh pemerintah bertujuan untuk menciptakan generasi penerus yang

berkualitas dan mampu bersaing pada era global. Hal ini, sejalan dengan apa yang

tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 :

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha esa, berahlak mulia, sehat, cakap, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

Tujuan sistem pendidikan nasional juga berfungsi memberikan arah pada

semua kegiatan pendidikan dalam satuan-satuan pendidikan yang ada. Tujuan

pendidikan nasional tersebut, merupakan tujuan umum yang hendak dicapai oleh

semua satuan pendidikan, selain itu setiap satuan pendidikan juga mempunyai

tujuan instruksional khusus yang ingin dicapai.

Perkembangan yang terjadi saat ini merupakan suatu tantangan bagi dunia

pendidikan untuk menata dan mengembangkan pendidikan seiring dengan

perubahan yang terus menerus dan semakin cepat, karena pada hakikatnya

manusia akan selalu berubah dan berkembang mengikuti dinamika kehidupannya.

Pendidikan memerlukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi tanpa mengabaikan nilai-nilai manusia, baik sebagai

mahluk sosial maupun sebagai mahluk relegius.

Biologi sebagai salah satu mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

diharapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional yang ada. Salah satu

langkah yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pengembangan metode

(15)

pengajaran dalam pembelajaran biologi, diantaranya dengan memusatkan

pembelajaran pada kebutuhan dan minat siswa dengan melibatkan siswa secara

aktif dalam proses belajar. Sebagaimana diketahui mata pelajaran biologi

berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami tentang alam secara

sistematis, sehingga pembelajaran biologi bukan hanya untuk penguasaan

kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, dan

prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pembelajaran biologi

diharapkan dapat menjadi wahana bagi anak untuk mempelajari dirinya sendiri

dan alam sekitarnya.

Dengan demikian guru IPA khususnya biologi dituntut untuk

menggunakan strategi pembelajaran kontekstual dan memberikan kegiatan yang

bervariasi agar pelajaran tidak menjenuhkan. Dahulu proses pembelajaran lebih

terarah pada satu fokus yaitu guru, guru dianggap sebagai satu-satunya sumber

pengetahuan dengan begitu proses pembelajaran tidak melibatkan siswa secara

langsung dan tidak memberi kesempatan melakukan aktivitas belajar sendiri untuk

memahami bahkan menyelami bahan ajar yang disajikan. Akibatnya kegiatan

pembelajaran menjadi pasif dan kurang efektif karena lebih menekankan pada

pengajaran bukan pembelajaran.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan

menerapkan pembelajaran yang menitikberatkan pada keterampilan-keterampilan

tertentu seperti keterampilan dalam menyelesaikan masalah, keterampilan dalam

mengambil keputusan, keterampilan dalam menganalisis data, berfikir secara logis

dan sistematis, keterampilan menyelesaikan masalah nyata, dan lain-lain.

Sehingga pembelajaran akan lebih dititikberatkan kepada siswa, karenanya siswa

dituntut untuk aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

Pendidikan biologi, yang merupakan bagian dari sains, menekankan

pembelajaran yang memberikan pengalaman secara langsung, atau siswa

ditekankan untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada dasarnya

pelajaran sains berupaya untuk membekali siswa dengan berbagai kemampuan

tentang “cara mengetahui” dan “cara mengerjakan” yang dapat membantu siswa

(16)

gejala-gejala alam yang ada disekitarnya. Atas dasar pemikiran tersebut maka model

pembelajaran yang dikembangkan perlu penekanan pada kegiatan belajar siswa

aktif dan mempraktekannya secara langsung.

Memperhatikan dua karakteristik pembelajaran sains yang harus

menekankan belajar secara aktif dan mempraktekannya secara langsung, maka

dikembangkanlah beberapa pendekatan belajar sains, diantaranya adalah yang

bertumpu pada, (1) Empat Pilar Pendidikan, (2) Inkuiri Ilmiah, (3)

Konstruktivisme, (4) Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat, dan (5)

Pemecahan Masalah.1

Empat pilar pendidikan yang dimaksud yaitu belajar mengetahui (learning

to know), belajar melakukan (learning to do), belajar menjadi diri sendiri

(learning to be), dan belajar hidup dalam kebersamaan (learning to live together),

yang dicanangkan UNESCO.2 Maka dengan empat pilar ini diharapkan pembelajaran sains akan lebih menuntut siswa untuk kreatif memecahkan

berbagai permasalahan sehingga proses pembelajaran menjadi aktif dan efisien

sehingga memperoleh hasil belajar yang memuaskan.

Berdasarkan hal di atas, maka perlu dikembangkan model pembelajaran

portofolio dalam proses pembelajaran, agar siswa mampu bekerja secara ilmiah,

yaitu memiliki sikap rasa ingin tahu, mau bekerja sama, keterbukaan pikiran,

tekun, dan tidak mudah menyerah. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap

aktivitas dan hasil belajar siswa, karena siswa diajak untuk lebih aktif dalam

membahas masalah-masalah yang diberikan pada proses pembelajaran, sedang

guru hanya bertindak sebagai fasilitator.

Penggunaan model pembelajaran portofolio pada bidang studi biologi

dalam proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk melakukan pengkajian secara

teoritis maupun praktis permasalahan ini dengan judul: “Pengaruh Model

Pembelajaran Portofolio terhadap Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa.”

1

Dasim Budimansyah, Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Biologi, (Bandung: Ganesindo, 2003), hal. 4

2

(17)

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang di atas maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah

berikut ini:

1. Apakah penggunaan model pembelajaran portofolio dapat

meningkatkan hasil belajar siswa?

2. Seberapa besar pengaruh model pembelajaran portofolio dalam

meningkatkan hasil belajar siswa ?

3. Apakah penggunaan model pembelajaran portofolio dapat menjadi

salah satu alternatif model pembelajaran yang menarik bagi siswa?

C. Pembatasan Masalah

Dalam kegiatan pembelajaran banyak sekali model atau metode

pembelajaran yang dapat digunakan guru. Penggunaan model pembelajaran yang

tepat, diharapkan dapat menarik perhatian siswa, menumbuhkan minat serta

motivasi belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh

karena itu penulis membatasi penelitian ini hanya pada pengaruh model

pembelajaran portofolio terhadap peningkatan hasil belajar biologi siswa. Hasil

belajar yang diukur dalam penelitian ini juga dibatasi pada hasil belajar secara

kognitip yang diukur dengan menggunakan instrumen soal tes tertulis.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka masalah dalam

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah terdapat pengaruh

penggunaan model pembelajaran portofolio terhadap peningkatan hasil belajar

siswa?”

E. Manfaat Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat untuk:

1. Menjadi bahan masukan bagi guru dalam memilih model pembelajaran

(18)

proses pembelajaran menjadi efektif dan mencapai tujuan

pembelajaran yang diharapkan.

2. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran di

sekolah.

3. Sebagai sumbangan data ilmiah mengenai model pembelajaran

portofolio dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

4. Penulis dapat memahami lebih jauh tentang model pembelajaran

(19)

1. Pengertian Model Pembelajaran Portofolio

Untuk mengatasi berbagai problematika dalam pelaksanaan

pembelajaran, diperlukan model-model mengajar yang dipandang mampu

mengatasi kesulitan guru melaksanakan tugas mengajar dan juga kesulitan

belajar peserta didik.

Model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan

sebagai pedoman dalam melakukan kegiatan.1 Komarudin dalam Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah yang dikutip oleh Sagala mengungkapkan,

Model dapat dipahami sebagai: (1) suatu tipe atau desain; (2) suatu

deskripsi atau analogi yang dipergunakan untuk membantu proses

visualisasi sesuatu yang tidak dapat langsung diamati; (3) suatu sistem

asumsi-asumsi, data-data, dan inferensi-inferensi yang dipakai untuk

menggambarkan secara matematis suatu obyek atau peristiwa; (4) suatu

desain yang disederhanakan dari suatu sistem kerja, suatu terjemah realitas

yang disederhanakan; (5) suatu deskripsi dari suatu sistem yang mungkin

atau imajiner; dan (6) penyajian yang diperkecil agar dapat menjelaskan

dan menunjukkan sifat bentuk aslinya.

Model dirancang untuk mewakili realitas yang sesungguhnya,

walaupun model itu sendiri bukanlah realitas dari dunia yang sebenarnya.

Atas dasar pengertian tersebut, maka model mengajar dipahami sebagai

kerangka konseptual yang mendeskripsikan dan melukiskan prosedur yang

sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar dan

pembelajaran untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi

sebagai pedoman bagi perencanaan pengajaran bagi para guru dalam

melaksanakan aktivitas pembelajaran.

1

Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung: Alfabeta, 2005), cet. ke-2, h. 175

(20)

Model menurut Joyce dan Weil seperti yang dikutip Sagala adalah

suatu deskriptif dari lingkungan belajar yang menggambarkan

perencanaan kurikulum, kursus-kursus, desain unit-unit pelajaran dan

pembelajaran, perlengkapan belajar, buku-buku pelajaran, buku-buku

kerja, program multimedia, dan bantuan belajar melalui program

komputer.2

Hakikat mengajar adalah membantu para pelajar memperoleh

informasi, ide, keterampilan, nilai, cara berfikir, sarana untuk

mengekspresikan dirinya, dan belajar bagaimana cara belajar. Hasil akhir

atau hasil jangka panjang dari mengajar adalah kemampuan siswa yang

tiggi untuk dapat belajar lebih mudah dan efektif di masa yang akan

datang. Model mengajar tidak hanya memiliki makna deskriptif dan

kekinian, akan tetapi juga bermakna prospektif dan berorientasi kemasa

depan.

Pembelajaran berasal dari kata belajar dan ditambahi imbuhan

pe-an. Pembelajaran merupakan proses belajar. Secara harfiah seperti yang

dikemukakan oleh Degeng yang dikutip Fatimah menyebutkan bahwa

pembelajaran merupakan sebuah upaya untuk membelajarkan siswa. Dari

pengertian tersebut mengandung makna bahwa terdapat sebuah kegiatan

memilih, menetapkan dan mengembangnkan metode atau strategi yang

optimal untuk mencapai hasil pembelajaran yang diharapkan.3

Pembelajaran pada umumnya dilakukan di lembaga pendidikan

baik formal maupun non formal. Pembelajaran melibatkan siswa dan guru.

Setiap guru menginginkan proses pembelajaran yang dilakukan

berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas adalah pembelajaran yang

efektif, efisien, dan menarik.4 Sehingga diharapkan dengan pembelajaran berkualitas hasil belajar pun dapat ideal.

2

Ibid. h. 176

3

Siti Fatimah, Jurnal Pendidikan Alternatif Th. X No. 1, Menciptakan Pembelajaran yang Menarik, (Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 2002), h. 137

4

(21)

Seperti yang dikemukakan oleh Saparhayuningsih, bahwa

tercapainya hasil belajar yang ideal sangat tergantung dari kegiatan belajar

mengajar yang dikelola oleh guru dan kegiatan belajar siswa selama siswa

mengikuti pelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.5

Terlepas dari kemampuan guru yang mampu atau tidak mengelola

pembelajaran yang berkualitas, kerjasama dan peran serta siswa pun

mempunyai andil yang cukup besar dalam keberhasilan belajar. Karena

tidak dapat dipungkiri bahwa komponen kehidupan tidak pernah dapat

berdiri sendiri tanpa adanya dukungan dari lingkungan sekitar. Oleh sebab

itu, maka interaksi yang harmonis antara siswa dan guru akan lebih

membantu tercapainya suatu tujuan pembelajaran.

Dalam lapangan pendidikan dan pengajaran, istilah portofolio

sebagai model pembelajaran relatif masih belum banyak dikenal secara

luas. Yang telah dikenal secara luas adalah portofolio sebagai suatu cara

penilaian (portofolio bassed assessment)6

Menurut Popham dalam Trineke, MJ. seperti yang dikutip Lina

Listiana portofolio didefinisikan sebagai suatu koleksi yang sistematis

dari suatu pekerjaan siswa.7 Kumpulan ini harus mencakup partisipasi siswa dalam seleksi inti, kriteria seleksi, kriteria penilaian, dan bukti

refleksi diri. Portofolio juga mencakup berbagai contoh pekerjaan siswa

yang bergantung kepada keluasan tujuan. Apa yang harus tersurat,

tergantung pada subjek dan tujuan penggunaan portofolio.8 Contoh, pekerjaan siswa ini memberikan dasar bagi pertimbangan kemajuan

belajarnya dan dapat dikomunikasikan kepada siswa, orang tua serta pihak

yang tertarik.

5

Sri Saparhayuningsih, Triadik Th. VII No. 8, Prasyarat Penguasaan Materi, Keterampilan Belajar, Sarana Belajar, Keadaan Diri Pribadi, Lingkungan Belajar, Sosio Emosional, dan Hasil Belajar Mahasiswa UNIB, (Bengkulu: FKIP Universitas Bengkulu, Oktober 2002), h. 124

6

Dasim Budimansyah., Model Pembelajaran Berbasis Portofolio Biologi, (Bandung: Ganesindo, 2003) h. 9

7

Lina Listiana, Portofolio Dalam Pembelajaran Biologi, Jurnal Didaktis (FKIP Universitas Muhamadiyah Surabaya, 2002), Vol. 1, No. 2, h. 61

8

(22)

Seperti yang dikatakan oleh Seldin, portofolio adalah binder

dengan semua dokumen pengajaran atau material yang membawa

tercapainya tujuan pengajaran, seperti informasi terpilih pada proses

mengajar, dan bukti padat dari aktivitas siswa. Hutchings dan Quinlan juga

menguraikan bahwa portofolio menyediakan bukti dokumentasi mengajar

yang dihubungkan pada pokok-pokok dan konteks dari apa yang akan

diajarkan kepada siswa.9 Sedang David Sweet mengungkapkan bahwa portofolio bermanfaat sebagai pendukung pada pendekatan interaktif yang

baru yang menekankan peran siswa didalam membangun pemahaman,

dan peran guru untuk membentuk pemahaman siswa tersebut.10

Portofolio sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu wujud benda

fisik, sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective.11 Sebagai suatu wujud benda fisik portofolio itu adalah bundel, yakni

kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik yang disimpan

dalam suatu bundel. Misalnya hasil tes awal, tugas-tugas, catatan anekdot,

piagam penghargaan, keterangan melaksanakan tugas terstruktur, hasil tes

akhir, dan lain sebagainya. Sebagai suatu proses sosial pedagogis,

portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat dalam

pikiran peserta didik, baik yang berwujud pengetahuan (kognitif),

keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap (afektif). Prinsip dasar dari

penilaian portofolio ini sendiri masuk kedalam empat bagian: pertama,

penilaian proses dan hasil. Kedua, penilaian berkala dan berkesinambung.

Ketiga, penilaian yang adil. Dan terakhir penilaian implikasi sosial belajar.

Adapun sebagai suatu adjective portofolio sering kali

disandangkan dengan konsep lain, misalnya dengan konsep pembelajaran

maka dikenal istilah pembelajaran berbasis portofolio (portofolio based

learning), sedangkan jika disandingkan dengan konsep penilaian maka

9

The Center for Teaching Effectiveness, Preparing A Teaching Portfolio, Main Building 2200, The University of Texas as Austin.

10

David Sweet, Student Portfolios: Classroom Uses, Consumer Guide Office of Resesrch, November 1993, h. 1

11

(23)

dikenal istilah penilaian berbasis portofolio (portofolio based

assesment).12

Menurut Burhanuddin portofolio based learning adalah suatu

penilaian yang mengukur sejauhmana kemampuan siswa dalam

mengkonstruksi dan merefleksi suatu pekerjaan atau tugas atau karya

dengan mengoleksi atau mengumpulkan bahan-bahan yang relevan dengan

keinginan dan tujuan yang dikonstruksi oleh siswa sehingga hasil hasil

konstruksi tersebut dapat dinilai atau dikomentari oleh guru atau penilai

dalam periode waktu tertentu.13

Definisi lain mengungkapkan penilaian portofolio merupakan

penilaian terhadap koleksi hasil kerja siswa yang menunjukkan kemajuan

siswa atau kelompok siswa, bukti pencapaian prestasi, keterampilan, dan

sikap siswa.14

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa portofolio

merupakan kumpulan atau koleksi dari bukti-bukti kemajuan akademik,

prestasi, keterampilan dan sikap siswa.

Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu inovasi

pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik memahami

teori secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik.15 Praktik belajar ini dapat menjadi program pendidikan yang mendorong

kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi peserta didik, belajar menilai

dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk

berperanserta dalam kegiatan antarsiswa, antarsekolah, dan antar anggota

masyarakat.

Portofolio biasanya merupakan karya terpilih dari siswa, tetapi

dapat juga berupa karya terpilih dari suatu kelas secara keseluruhan yang

12

Ibid, h. 9

13

Burhanuddin Tola, Penilaian Portofolio di Sekolah, Bahan TOT Desain dan Evaluasi Pembelajaran Guru MAK Tingkat Nasional, (Jakarta: FITK UIN, 2002), h. 81

14

Tanwey Gerson R., Jurnal Pendidikan dan Humaniora Vol. 2, No. 1, Penilaian Portofolio Dalam Penilaian Berbasis Kelas, (Ambon: FKIP Universitas Patimura, 2003), hal. 171

15

(24)

bekerja secara kooperatif membuat kebijakan untuk menyelesaikan

masalah. Istilah “karya ilmiah” merupakan kata kunci dari portofolio.

Maknanya adalah bahwa yang harus menjadi akumulasi dari segala

sesuatu yang ditemukan para siswa dari topik mereka harus memuat

bahan-bahan yang menggambarkan usaha yang terbaik siswa dalam

mengerjakan tugas-tugas yang telah diberikan oleh guru, serta mencakup

pertimbangan terbaiknya tentang bahan-bahan mana yang paling penting.

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

portofolio berpusat pada siswa. Dengan demikian model ini menganut

prinsip belajar siswa aktif. Sebagai konsep, CBSA adalah suatu proses

kegiatan belajar mengajar yang subjek didiknya terlibat secara intelektual

dan emosional sehingga ia betul-betul berperan dan berpartisipasi aktif

dalam melakukan kegiatan belajar.16 Pengertian tersebut menunjukkan bahwa CBSA menempatkan siswa sebagai inti dalam kegiatan belajar

mengajar, siswa dipandang sebagai subjek dan sebagai objek.

Pada dasarnya model pembelajaran portofoliomerupakan usaha

yang dilakukan guru agar siswa memiliki kemampuan untuk

mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun

kelompok. Kemampuan tersebut diperoleh siswa melalui pengalaman

belajar sehingga memiliki kemampuan mengorganisir informasi yang

ditemukan, membuat laporan dan menulis apa yang ada dalam pikirannya,

dan selanjutnya dituangkan secara penuh dalam pekerjaan atau

tugas-tugasnya.

Dalam proses pembelajaran berbasis portofolio, siswa dituntut

untuk aktif di dalam kegiatan belajar, baik dari mulai fase perencanaan di

kelas, kegiatan lapangan, dan pelaporan atau penyajian. Dalam fase

perencanaan aktivitas siswa terlihat pada saat mengidentifikasi masalah

dengan menggunakan teknik bursa ide, setiap siswa boleh menyampaikan

masalah yang menarik baginya yang berkaitan tentang mata pelajaran

16

(25)

biologi, setelah itu dilakukan voting untuk memilih satu masalah untuk

dijadikan kajian kelas.

Dalam fase kegiatan lapangan, siswa dituntut aktif untuk

mengumpulkan sumber data yang berkaitan dengan masalah kajian kelas,

dengan mengunakan teknik wawancara, pengamatan, kuisioner, dan

lain-lain. Selain itu siswa dapat juga melakukan kunjungan ke perpustakaan,

kantor penerbit surat kabar, biro kliping, pakar di Perguruan Tinggi, kantor

pemerintahan daerah, dan tempat-tempat lainnya yang dapat menunjang

data yang ingin mereka cari.

Pada fase pelaporan aktivitas, maka para siswa akan terfokus pada

pembuatan portofolio kelas. Segala bentuk data dan informasi yang telah

mereka terima disusun secara sistematis dan disimpan pada sebuah bundel

(portofolio seksi dokumentasi). Sedangkan informasi yang paling menarik

dan penting ditempel pada portofolio seksi penayangan, yaitu papan panel

yang terbuat dari karton, kardus bekas atau bahan lain yang tersedia. Dan

setelah portofolio dibuat, dilakukanlah public hearing dalam kegiatan

show-case di hadapan dewan juri, atau biasanya show-case ini disajikan

pada moment-moment tertentu seperti pada saat class metting di sekolah.

Dalam penerapan model pembelajaran berbasis portofolio ini, guru

sebagai fasilitator mempunyai peranan yang sangat penting dalam

menghidupkan kelas menjadi lebih aktif dan siswa mempunyai motivasi

belajar yang tinggi, guru harus menjadi guru reaktif, yang menjadikan

siswa sebagai pusat pembelajaran dan memulai pelajaran dengan hal-hal

yang sudah diketahui dan dipahami oleh siswa serta berupaya

membangkitkan motivasi belajar siswa dengan membuat materi pelajaran

sebagai suatu hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan siswa.17 Sehingga diharapkan dengan pendekatan model pembelajaran portofolio

yang diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pada mata

pelajaran biologi dapat meningkatkan aktivitas dan minat belajar siswa,

dan memotivasi siswa untuk dapat berkreasi lebih baik dalam

17

(26)

melaksanakan segala kegiatannya, sehingga akan diperoleh pula hasil

belajar yang baik.

2. Prinsip Dasar Model Pembelajaran Portofolio

Model pembelajaran portofolio mengacu pada sejumlah prinsip

dasar pembelajaran. Prinsip –prinsip pembelajaran dimaksud adalah

prinsip belajar siswa aktif, kelompok belajar kooperatif, pembelajaran

parasipatorik, dan mengajar yang reaktif.18 1). Prinsip Belajar Siswa Aktif

Proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran

portofolio berpusat pada siswa. Dengan demikian model ini menganut

prinsip belajar siswa aktif, karena hamper dari seluruh proses

pembelajaran, mulai dari fase perencanaan aktifitas di kelas,kegiatan

lapangan, dan pelaporan dilakukan oleh siswa.

2). Kelompok Belajar Kooperatif

Model pembelajaran portofolio juga menerapkan prinsip belajar

kooperatif, yaitu proses pembelajaran yang dilandasi dengan

kerjasama, baik kerjasama antarsiswa, guru, maupun pihak-pihak yang

ikut terlibat dalam pembuatan portofolio.

3). Pembelajaran Parasipatorik

Model pembelajaran ini juga menganut prinsip daasar

pembelajaran parasipatorik, sebab melalui model ini siswa belajar

sambil melakoni (learning by doing). Salah satu bentuk pelakonannya

yaitu siswa belajar hidup berdemokrasi, sebab tiap langkah yang

dikerjakan dalam model ini memiliki makna yang ada hubungannya

dengan praktik dan demokrasi.

4). Reactive Teaching

Dalam menerapkan model pembelajaran portofolio guru berperan

sangat penting, guru perlu menciptakan strategi yang tepat agar siswa

mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Selain itu guru juga harus

18

(27)

dapat menciptakan situasi yang membuat materi pelajaran selalu

menarik bagi siswa, dan tidak membosankan. Guru juga harus

mempunyai sensitifitas yang tinggi, sehinnga apabila pembelajaran

sudah membosankan siswa, guru akan dengan cepat mengetahuinya,

dan guru harus mencari cara lain untuk membuat pembelajaran

kembali menarik dan tidak membosankan.

Ciri-ciri guru reaktif diantaranya sebagai berikut:

a) Menjadikan siswa sebagai pusat kegiatan belajar

b) Pembelajaran dimulai dengan hal-hal yang sudah diketahui dan

dipahami siswa

c) Selalu berupaya membangkitkan motivasi belajar siswa dengan

mebuat materi pelajaran sebagai suatu hal yang menarik dan

berguna bagi siswa.

d) Segera mengenali materi atau metode pembelajaran yang membuat

siswa bosan.

3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Portofolio

a. Langkah I. Mengidentifikasi Masalah

Pada langkah ini guru dan siswa mencari masalah yang ada

dilingkungan sekitar berkenaan dengan “Pengelolaan

Lingkungan”. Kemudian guru memberikan tugas pekerjaan rumah

kepada siswa tentang masalah-masalah yang ada di lingkungan

masyarakat berkaitan dengan masalah yang akan dikaji yang

dianggap penting.

b. Langkah II. Memilih Masalah Untuk Kajian Kelas

Pada tahapan ini guru dan siswa bersama-sama mengkaji kembali

informasi-informasi yang telah dikumpulkan oleh siswa. Masalah

yang telah didapat oleh siswa ditulis kembali oleh guru di papan

tulis untuk kemudian siswa menentukan satu masalah yang akan

dikaji menjadi portofolio. Kemudian dilakukan pemilihan masalah

(28)

satu masalah yang ingin mereka bahas dalam selembar kertas,

masalah yang paling banyak dipilih oleh siswa maka akan dikaji

lebih lanjut.

c. Langkah III. Mengumpulkan Informasi Tentang Masalah Yang

Akan Dikaji di Kelas

Pada tahap ini guru memberikan contoh kepada siswa tentang

panduan atau format tentang konsep wawancara. Juga menjelaskan

kepada siswa panduan untuk mencari informasi dari media cetak,

yang diantaranya berisi tentang: nama siswa pencari informasi,

tanggal pelaksanaan, nama media yang menjadi sumber informasi,

waktu penerbitan, pokok masalah berita, dll.

d. Langkah IV. Membuat Portofolio Kelas

Pada tahap ini siswa sudah selesai melaksanakan penelitian dan

memperoleh informasi-informasi dari berbagai sumber yang

dibutuhkan untuk membuat portofolio kelas, selanjutnya jumlah

siswa di kelas dibagi menjadi 2 kelompok besar, kemudian dari

kelompok besar tersebut dibagi lagi menjadi empat kelompok kecil

dan setiap kelompok akan bertanggung jawab untuk membuat satu

bagian portofolio.

Keempat kelompok tersebut yaitu:

Kelompok 1 bertugas : menjelaskan masalah yang dikaji

Kelompok 2 bertugas : menjelaskan berbagai kebijakan

alternatif atau masukan untuk mengatasi

masalah.

Kelompok 3 bertugas : mengusulkan kebijakan kelas untuk

mengatasi masalah

Kelompok 4 bertugas : membuat rencana tindakan yang

dilakukan untuk pemecahan masalah

e. Langkah V. Penyajian Portofolio Kelas (Show Case) Setelah

(29)

akan mempresentasikan hasil karyanya dihadapan guru dan peserta

lainnya.

4. Kekuatan dan Kelemahan Model Pembelajaran Portofolio

Penggunaan portofolio sebagai pembelajaran memiliki kekuatan dan

kelemahan. Kekuatannya antara lain:19

a. Dapat mengembangkan keterampilan atau kecakapan siswa,

diantaranya keterampilan memecahkan masalah, mengemukakan

pendapat, berdebat, menggunakan berbagai sumber informasi,

mengumpulkan data, membuat laporan, dan sebagainya.

b. Mendorong adanya kolaborasi (komunikasi dan hubungan) antar

siswa dan antar siswa dan guru.

c. Memungkinkan guru mengakses kemampuan siswa

d. Meningkatkan dan mengembangkan wawasan siswa mengenai

masalah-masalah kemasyarakatan atau lingkungannya, dan dapat

memotivasi adanya rasa peduli atau peka terhadap lingkungan

masyarakat disekitarnya.

e. Mendidik siswa memiliki kemampuan merefleksi pengalaman

belajarnya, sehingga siswa termotivasi untuk belajar lebih baik.

f. Pengalaman belajar yang tersimpan dalam memorinya akan lebih

lama, karena telah melakukan serangkaian proses belajar dari

mengetahui, memahami, melakukan aktivitas dan bekerjasama

dengan teman-temannya dalam kebersamaan hidup di masyarakat.

Adapun kelemahan dari model pembelajaran portofolio, antara lain:

a. Memerlukan ketekunan, kesabaran dan keterampilan guru.

b. Memerlukan biaya.

c. Memerlukan adanya jaringan komukasi yang erat antar siswa,

guru, sekolah, keluarga, dan masyarakat.

19

(30)

5. Hasil Belajar Biologi

a. Pengertian Belajar

Setiap manusia di dalam kehidupannya pasti belajar, baik itu

secara formal maupun non formal. Belajar merupakan suatu proses yang

ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai

hasil dari proses belajar dapat ditunjukkan dalam bentuk perubahan

pengetahuan, pemahaman, keterampilan, kebiasaan, sikap dan tingkah

laku, serta perubahan-perubahan aspek lain yang dialami individu dalam

belajar. Belajar juga merupakan proses pengumpulan atau penghafalan

suatu fakta dalam bentuk informasi atau meteri pelajaran, demikianlah

sebagian orang menafsirkan arti belajar.20 Ada pula yang menyebutkan bahwa belajar merupakan latihan seperti kegiatan membaca dan menulis.21 Dari pernyataan tersebut makna belajar terlihat kurang lengkap. Untuk

menghindarinya maka beberapa ahli dalam dunia pendidikan mencoba

untuk merumuskan definisi belajar sebagai berikut.

Belajar menurut Hilgrad dan Bower seperti yang dikutip oleh

Purwanto berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap

suatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalaman yang

berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat

dijelaskan atas dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan atau

keadaan sesaat seseorang.22

Menurut Gagne yang dikutip Nurdin Ibrahim, memaparkan bahwa

belajar sebagai suatu perubahan dalam disposisi atau kapabilitas manusia.

Perubahan dalam menunjukkan kinerja (prilaku) berarti belajar itu

menentukan semua keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai yang

diperoleh siswa. Dalam belajar dihasilkan berbagai macam tingkah laku

20

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 64

21

Ibid.

22

(31)

yang berlainan, seperti pengetahuan, sikap, keterampilan, kemampuan,

informasi dan nilai.23

Sementara Witting seperti dikutip oleh Muhibbin Syah

mengemukakan bahwa belajar merupakan perubahan yang relatif menetap

yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku suatu

organisme sebagai hasil pengalaman.24 Pada definisi yang di kemukakan oleh Witting menekankan pada perubahan yang menyangkut seluruh aspek

psiko-fisik organisme yang didasarkan pada kepercayaan bahwa tingkah

laku lahiriyah organisme itu sendiri bukan indikator adanya peristiwa

belajar, karena proses belajar itu tidak dapat diobservasi langsung.25

Sedangkan menurut Witrock, belajar adalah suatu terminology

yang menggambarkan proses perubahan melalui pengalaman. Proses

tersebut mempersyaratkan perubahan yang relatif permanen berupa sikap,

pengetahuan, informasi, kemampuan, dan keterampilan melalui

pengalaman.26

Keempat definisi belajar yang diungkapkan oleh Hilgrad, Gagne,

Witting, dan Witrock menekankan bahwa proses belajar mengahruskan

perubahan pada individu. Gagne menggunakan istilah perubahan dalam

disposisi manusia. Sementara tiga ahli lainnya menekankan pada

perubahan tingkah laku individu melaui pengalaman.

Belajar juga dapat diartikan sebagai aktivitas pengembangan diri

melalui pengalaman, dan proses belajar telah terjadi di dalam diri anak

setelah terjadi perubahan. Perubahan dalam diri anak yang dikatakan

sebagai hasil proses belajar, jika perubahan tersebut diperoleh dari

pengalaman sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Jadi belajar

ditandai oleh dua faktor yaitu adanya pengalaman dan perubahan.

23

Nurdin Ibrahim, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.031, Tahun ke-7, Hasil Belajar Fisika SLTP Terbuka Tanjungsari Sumedang Jawa Barat, (Jakarta: Depdiknas, September 2001), h. 487

24

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002) h. 90

25

Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, loc. cit., h. 66

26

(32)

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

belajar merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang melalui

proses latihan atau pengalaman sehingga terjadi perubahan yang lebih baik

sebelumnya. Perubahan itu meliputi pengetahuan, kebiasaan, sikap dan

tingkah laku.

Proses belajar mengajar dipengaruhi oleh dua factor, yaitu:

1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (Internal), diantaranya

meliputi:

a. Intelegensi

b. Bakat

c. Minat dan perhatian

d. Motivasi

e. Kesehatan jasmani

f. Cara belajar

2. Faktor (Eksternal) yang berasal dari luar diri siswa, yaitu lingkungan,

baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah ataupun lingkungan

masyarakat.

b. Pengertian Biologi dan Hasil Belajar Biologi

Biologi merupakan cabang Ilmu Pengetahun Alam, yang

mempelajari tentang alam dan mahluk hidup. Di lihat dari definisi

etimologi biologi berasal dari kata bios dan logos. Bios artinya hidup dan

logos adalah ilmu. Sehingga dapat dikatakan bahwa biologi adalah ilmu

yang mempelajari tentang hidup, mahluk hidup, dan kehidupan. Maka,

konsep dasar biologi merupakan abstrak dari fenomena visual, sehingga

biologi sebagai ilmu dapat dilihat sebagai gambar yang merupakan hakikat

utama.27

27

(33)

Berdasarkan hakikat tersebut, terdapat tiga aspek biologi yang dikenal,

yaitu:

a. Biologi untuk mengenal diri

Pemahaman ini meliputi pemahaman tentang proses-proses yang

berlaku di dalam diri, menyadari potensi dan kemampuan diri serta

peranan manusia sebagai pengurus alam.

b. Biologi untuk mengenal alam sekitar

Karena manusia berada dan hidup dalam suatu komunitas, merupakan

hal yang wajar jika ia memahami tentang benda-benda hidup dan

proses yang berada di sekelilingnya. Hal ini menjadikan manusia

menghargai peranannya dalam kehidupan

c. Biologi untuk memahami interaksi diantara diri dengan alam

sekitarnya.

Ini berarti bahwa manusia dan alam sekitarnya mempunyai hubungan

yang berarti antara satu dengan yang lainnya demi kekekalan

keseimbangan alam

Sebagaimana halnya IPA, biologi dapat dipandang sebagai:

a. Semua pengetahuan tentang mahluk hidup (sebagai bangunan ilmu)

b. Metode ilmuah/logik yang dipergunakan oleh biologi untuk menambah

pengetahuannya.

Mengingat hal tersebut, biologi bukanlah ilmu pengetahuan yang

statis, tetapi sebagai ilmu pengetahuan yang dinamis. Biologi merupakan

pengetahuan fisik yang tidak dapat secara utuh dipindahkan dari pikiran

guru ke pikiran siswa dengan kata lain tidak dapat diteruskan dalam

bentuk jadi. Setiap siswa harus membangun sendiri

pengetahuan-poengetahuan itu dan mengalaminya secara langsung.

Pada proses belajar biologi harus dikembangkan keterampilan

proses IPA, hal ini dikarenakan biologi merupakan bagian dari IPA.

Sehingga proses belajar lebih berfokus pada keterampilan intelektual.

Keterampilan proses merupakan sejumlah keterampilan yang

(34)

seperti observasi, klasifikasi, interpretasi, merancang percobaan, dan

aplikasi.

Suatu aktivitas pembelajaran dapat dikatakan efektif bila proses

pembelajaran tersebut dapat mewujudkan sasaran atau hasil belajar

tertentu. Sebagaimana telah disebutkan bahwa belajar pada dasarnya

adalah proses perubahan tingkah laku tersebut meliputi berbagai bentuk

kemampuan.

Hasil belajar merupakan suatu hasil yang dicapai oleh siswa secara

optimal selama berlangsungnya proses belajar atau perubahan tingkah laku

dalam jangka waktu tertentu. Hasil belajar didefinisikan sebagai hasil yang

telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar terlebih dahulu

mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan, dan hasil belajar

yang dicapai itu berupa nilai atau angka.28

Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal dalam arti

sesuatu yang terjadi di diri seseorang. Peristiwa tersebut dimulai dari

adanya perubahan kognitif atau pengetahuan untuk kemudian berpengaruh

pada perilaku. Dan perilaku belajar seseorang didasarkan pada tingkat

pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari dapat diketahui melalui tes

yang pada akhirnya memunculkan nilai belajar dalam bentuk riil atau non

riil. Lihat bagan. 2.1

Pengetahuan

Bagan. 2.1

Bagan Hasil Belajar

28

I Dewa Putu Nyeneh, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Pengaruh Fasilitas Belajar di Rumah Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas I Cawu I SMUN 10 Bandar Lampung.

Perilaku

Nilai Hasil Belajar

(35)

Dari gambar di atas mencerminkan, bahwa hasil belajar diakibatkan oleh

adanya kegiatan evaluasi belajar (tes) dan evaluasi belajar dilakukan

karena adanya kegiatan belajar. Baik bururknya hasil belajar sangat

tergantung dari pengetahuan dan perubahan prilaku dari individu yang

bersangkutan terhadap apa yang dipelajarinya.

Hasil belajar menurut Gagne seperti dikutip Slameto, dapat

dikaitkan dengan terjadinya perubahan kepandaian, atau kemampuan

seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tahap demi tahap dan hasil

belajar yang bertahap itu diwujudkan dalam lima kemampuan, yaitu:

kemampuan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, kemampuan

motorik, dan sikap.29 Lima kemampuan tersebut lebih lanjut dijelaskan sebagai berikut:

1) Informasi Verbal (Verbal Information)

Yaitu kemampuan seseorang untuk menuangkan dalam bentuk bahasa

baik lisan maupun tertulis.

2) Kemampuan Intelektual (Intelectual Skills)

Yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang untuk membedakan,

mengabstraksikan suatu objek, menghubung-hubungkan konsep dan

dapat menghasilkan suatu pengertian, serta memecahkan suatu

persoalan.

3) Strategi Kognitif (Cognitive Strategies)

Yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur dan mengarahkan

aktifitas mentalnya sendiri dalam memecahkan persoalan yang

dihadapinya.

4) Sikap (Attitude)

Yaitu kemampuan yang dimiliki seseorang berupa kecenderungan

untuk menerima dan menolak suatu objek berdasarkan penilaian atas

objek itu.

5) Keterampilan Motorik

29

(36)

Yaitu kemampuan seseorang untuk melakukan serangkaian gerakan

jasmani dari anggota badan secara terpadu dan terkoordinasi.

Selanjutnya menurut Gronlund seperti yang dikutip Veithzal

Rifa’i, hasil belajar adalah suatu hasil yang diharapkan dari pembelajaran

yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu sebagai akibat dari

proses belajarnya.30

Sementara itu menurut Crowl, et.al, dalam kutipan yang sama,

mengemukakan tentang perlunya ciri-ciri perilaku seseorang yang

diperoleh dari hasil belajar, yaitu: perilaku berupa kemampuan aktual

maupun potensial, kamampuan baru tersebur berlaku dalam waktu yang

relatif lama, dan kemampuan baru itu diperoleh melalui usaha. Sependapat

dengan uraian di atas, Gagne dan Briggs mengemukakan bahwa hasil

belajar merupakan kemampuan internal (capability) yang meliputi

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah menjadi milik pribadi

seseorang dan memungkinkan orang itu melakukan sesuatu.31

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas mengenai definisi

hasil belajar dapat diambil kesimpulan bahwa hasil belajar adalah hasil

yang dicapai oleh siswa, setelah mengalami proses belajar mengajar dan

ditandai dengan adanya perubahan kepandaian, kecakapan, dan tingkah

laku pada diri siswa itu sendiri.

Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor

yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam dua faktor utama, yaitu

faktor intern, yaitu faktor yang datang dari dalam diri siswa itu sendiri, dan

faktor ekstern, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa.32 1) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (Faktor Intern)

30

Veithzal Rifa’i, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan No.40, Tahun ke-9, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kepemimpinan Peserta Diklat Spama Survei Di Diklat Depkes (2000), (Jakarta:Depdiknas, Januari 2003), h. 130

31

Ibid., h. 130

32

(37)

Faktor ini terdiri dari dua macam kondisi, yaitu kondisi

fisiologis siswa yang terdiri dari kondisi kesehatan dan

kebugaran fisik, kondisi panca indera, terutama penglihatan dan

pendengaran. Dan kondisi psikologis siswa yang

mempengaruhi hasil belajar, seperti intelegensi, minat, bakat,

motivasi, sifat dan kebiasaan belajar, ketekunan, kemampuan

kognitif, dan kondisi sosial ekonomi siswa.

2) Faktor yang berasal dari luar diri siswa (Faktor Ekstern)

Faktor ini berasal dari luar diri siswa yang dapat menentukan

atau mempengaruhi hasil belajar antara lain adalah faktor

lingkungan.

Hasil belajar pada dasarnya tersirat pada tujuan pengajaran,

sehingga hasil belajar siswa dipengaruhi baik oleh kemampuan siswa

maupun mutu pengajaran itu sendiri. Hasil belajar akan membentuk

kemampuan seseorang. Pengatahuan yang dimiliki seseorang akan

mempengaruhi caranya bertindak dalam kehidupan sehari-hari, baik

tindakan yang bentuknya intelek maupun yang bentuknya fisik. Oleh

karena itu hasil belajar dapat diamati dan diukur dari tindakan seseorang

yang merupakan wujud dari kemampuannya dalam menyerap sejumlah

informasi dan pengetahuan dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar

juga akan menumbuhkan pengetahuan seseorang sehingga ia dapat

mempunyai kemampuan berupa keterampilan dan membentuk kebiasaan

sikap, dan cita-cita hidupnya. Seseorang yang telah berhasil dalam belajar

akan menjadi orang yang mandiri dan dapat meningkatkan kesejahteraan

hidupnya, serta dapat menentukan arah hidupnya.

Berdasarkan uraian tersebut atas, maka dalam penelitian ini yang

dimaksud hasil belajar biologi siswa yaitu pengetahuan yang dicapai siswa

pada mata pelajaran biologi setelah mengalami proses pengajaran di

sekolah dari hasil tes atau ujian yang diberikan setelah melewati proses

belajar pada akhir pokok bahasan. Asumsinya adalah pengetahuan yang

(38)

oleh siswa sehingga hasil belajar siswa dapat menggambarkan hasil

pengajaran.

6. Hubungan Model Pembelajaran Portofolio dengan Hasil Belajar

Model pembelajaran portofolio merupakan pembelajaran yang

berlandaskan pada teori belajar konstruktivisme, yang pada prinsipnya

siswa akan membentuk atau membangun pengetahuannya melalui

interaksi di lingkungan sekitarnya. Selain itu model pembelajaran ini juga

menganut prinsip belajar siswa aktif (CBSA), karena pada proses

pembelajarannya segala kegiatan akan berpusat langsung pada siswa.

Dalam melaksanaan model pembelajaran portofolio, selain

memperoleh pengalaman fisik terhadap objek dalam pembelajaran, siswa

juga memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman

fisik dalam artian mempertemukan siswa dengan objek pembelajaran.

Pengalaman mental dalam arti siswa diberi kebebasan untuk menyusun

atau merekonstruksi sendiri informasi-informasi yang telah diperoleh.

Dalam penerapannya model pembelajaran portofolio akan menuntuk

siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar dan mengajar,

karena siswa akan melewati banyak fase dalam menyelesaikan tugas

portofolionya, dari mulai fase perencanaan di kelas, kegiatan lapangan,

dan pelaporan atau penyajian. Dengan demikian akan didapatkan hasil

belajar yang lebih baik karena siswa terlibat langsung dalam proses

pembelajaran.

B. Kerangka Berpikir

Belajar merupakan perubahan yang relatif permanen dalam

perilaku manusia, sebagai hasil dari latihan penguatan. Perubahan terjadi,

manakala penguatan terus-menurus diberikan. Dalam penguatan ini,

hubungan stimulus dan respon sebagai bagian dari proses belajar

mengalami proses intersifikasi. Penguatan stimulus ini atau perangsang

(39)

belajar sebagai bentuk respon siswa terhadap stimulus yang diberikan

guru.

Penerapan suatu strategi, model, atau metode dalam pembelajaran

biologi, merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan

kemampuan siswa secara konstruktif dan mengarah kepada penguasaan

materi, karena itu dalam proses belajar mengajar, guru harus memiliki

strategi dan metode pembelajaran yang tepat, efektif, efisien dan mengena

pada tujuan yang diharapkan. Salah satunya dapat melibatkan siswa secara

aktif, menarik minat dan perhatian siswa, mengembangkan motivasi siswa,

sehingga tentunya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Penciptaan situasi belajar yang kondusif dan efektif dapat dicapai

dengan penggunaan metode-metode belajar yang menyenangkan sehingga

siswa menjadi aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah

satunya yaitu dengan penggunaan model pembelajaran portofolio yang

memusatkan pembelajaran pada siswa.

Keberhasilan guru dalam menerapkan model pembelajaran

portofolio bergantung kepada kemampuan guru dalam

mentransformasikan pesan kepada siswa. Faktor ini sangat penting, karena

bila hal ini terpenuhi, maka minat siswa akan semakin baik dan suasana

belajar menjadi kodusif dan efektif dengan indikasi yaitu kecenderungan,

meningkatkan perhatian, dan perilaku siswa terhadap model pembelajaran

portofolio, sehingga akan tercipta hasil belajar yang diinginkan.

Hasil belajar siswa merupakan seluruh hasil yang dijalankan oleh

siswa dalam proses belajar mengajar, baik dalam pemahaman materi yang

diberikan oleh guru, nilai-nilai tugas, dan juga nilai raport. Minat siswa

terhadap terhadap mata pelajaran dan metode yang diberikan oleh guru

selama proses belajar mengajar berlangsung akan tampak dalam hasil

belajar mereka.

Penggunaan model pembelajaran portofolio berpusat pada siswa,

sehingga diharapkan dapat membuat siswa menjadi lebih aktif dan kreatif

(40)

dasar portofolio yaitu prinsip belajar siswa aktif, berajar kooperatif,

pembelajaran poarasiptorik, dan reaktif teaching. Selain itu adanya minat

dan motivasi siswa dalam belajar akan sangat membantu siswa dalam

memahami materi pelajaran sehingga diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar yang baik pula.

Jadi dapat diartikan bahwa penggunaan model pembelajaran

portofolio dapat mempengaruhi minat, aktivitas, dan pemahaman siswa

terhadap materi yang telah diajarkan sehingga siswa diharapkan mendapat

hasil belajar yang diharapkan. Artinya, diduga bahwa siswa yang diberi

pengajaran dengan pendekatan model pembelajaran portofolio, memiliki

minat, aktivitas, dan pemahaman materi yang lebih baik dan dapat

meningkatkan hasil belajarnya sesuai dengan yang diharapkan dari materi

pelajaran yang diberikan, atau dapat dikatakan terdapat pengaruh metode

pembelajaran yang digunakan guru, dalam hal ini model pembelajaran

portofolio terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi.

C. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan deskripsi teoritis dan kerangka pikir, serta terdapatnya

berbagai macam model pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi melatar

beakangi penelitian ini, maka hipotesis statistic penelitian dirumuskan

sebagai berikut:

Ho, µA = µB

Ha, µA > µB

Keterangan:

Ho : Hipotesis yang akan diuji kebenarannya

Ha : Hipotesis alternatif

Ho :Tidak terdapat pengaruh model pembelajaran portofolio yang

(41)

artinya bahwa hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran portofolio sama dengan peningkatan hasil belajar biologi

siswa yang diajarkan dengan model konvensional.

Ha :Terdapat pengaruh positip model pembelajaran portofolio yang

digunakan guru terhadap peningkatan hasil belajar biologi siswa,

artinya bahwa hasil belajar biologi siswa yang diajarkan dengan

pembelajaran portofolio lebih tinggi dari pada peningkatan hasil

(42)

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh penggunaan model

pembelajaran portofolio terhadap peningkatan hasil belajar biologi, apakah

terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara kelas yang

diajarkan dengan model pembelajaran portofolio dan kelas yang diajarkan dengan

model pembelajaran konvensional.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari - Maret 2007 yang

berlokasi di Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Kegiatan dimulai dengan uji coba instrumen di madrasah yang sama

dengan kelas berbeda, kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan kepada

kelas eksperimen yang diawali dengan pretest, dan diakhiri dengan pemberian

post test untuk mendapatkan skor hasil belajar terhadap materi yang diberikan.

C. Populasi dan Sampel

Populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa di Madrasah

Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan populasi

terjangkaunya adalah siswa kelas VII yang memperoleh pelajaran biologi dengan

jumlah seluruhnya sebanyak 7 kelas.

Pengambilan sampel dilaksanakan secara cluster sampling, dan pemilihan

kelas diambil secara random artinya setiap kelas dalam populasi mempunyai

kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel.

Setelah sampel diambil secara random, maka terpilihlah dua kelas dari

tujuh kelas yang ada dikelas 1 Madrasah Tsanawiyah Pembangunan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta., kelas tersebut adalah kelas VII-B sebagai kelas eksperimen

dengan jumlah sebanyak 36 siswa yang diberi pendekatan model pembelajaran

(43)

portofolio, dan kelas VII-D sebagai kelas kontrol berjumlah 36 siswa yang diberi

pendekatan konvensional.

Tabel 3.1

Daftar Sampel yang Akan Diteliti

Kelas Eksperimen Jumlah Kelas Kontrol Jumlah

VII – B 36 siswa VII – D 36 siswa

D. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen,

dengan analisis Uji Tukey yang menganalisa pengaruh yang terjadi antara variabel

X dan variabel Y berdasarkan perbedaan hasil belajar antara kelompok yang

menggunakan model pembelajaran portofolio dan kelompok kontrol yang

menggunakan metode konvensional. Eksperimen merupakan kegiatan yang

direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan bukti-bukti

yang ada hubungannya dengan hipotesis yang diajukan yang meneliti adanya

akibat setelah subyek dikenai perlakuan pada variabel bebasnya.1

Tujuan dari penelitian eksperimen yaitu untuk mengetahui hubungan

sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok

eksperimental kondisi perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau

lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.2 Pada penelitian ini rancangan yang digunakan adalah Pretest-Posttest Eqiuvalent Group Design,

yaitu kelompok eksperimen dan control sebelum dilakukan perlakuan diobservasi

untuk menjamin bahwa kedua kelompok tersebut sebelum mendapat perlakuan

adalah sama dan jika berbeda itu dapat dikendalikan.3 Pada akhir penelitian subyek diberikan post test. Subyek diambil dari kelompok tertentu yang terbagi

menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tujuan dari metode ini

yaitu untuk mengetahui besarnya pengaruh antara satu variabel dengan variabel

1

M. Subana & Sudrajat, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah (Bandung: Pustaka Setia, 2001) h. 39

2

Sumadi Suryabrata, Metodologi penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002) h. 88

3

(44)

yang lain yang menjadi objek penelitian melalui pengumpulan data, pengolahan

data, dan analisa serta pengambilan kesimpulan.

Adapun rancangan pre eksperimen dilakukan dengan pola sebagai berikut :

Tabel 3.2

Rancangan Pre Eksperimen

Kelompok Perlakuan

(Metode Belajar) Posttest

O1 X T1

O2 Y T2

Dimana :

O1 = Kelompok eksperimen

O2 = Kelompok kontrol

X = Pengajaran pada kelompok eksperimen dengan model

pembelajaran portofolio

Y = Pengajaran dengan menggunakan metode konvensional

T1 = Hasil belajar pada kelompok eksperimen

T2 = Hasil belajar pada kelompok kontrol

E. Variabel Penelitian

1. Variabel X (Model Pembelajaran Portofolio)

a. Definisi Konseptual

Portofolio diartikan sebagai wujud benda fisik, sebagai suatu proses

sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Sebagai suatu benda fisik

portofolio adalah bundel, yakni kumpulan data dokumentasi hasil

pekerjaan siswa yang disimpan pada suatu bendel. Sedang sebagai suatu

proses sosial pedagogis. Portofolio adalah collection of learning

experience yang terdapat dalam pikiran siswa baik yang berwujud

pengetahuan, (kognitif), keterampilan (skill), maupun nilai dan sikap

(45)

b. Definisi Operasional

Model pembelajaran portofolio merupakan suatu bentuk proses belajar

mengajar yang membentuk siswa menjadi mandiri dan kreatif dalam

memecahkan suatu permasalahan sehingga siswa dituntut aktif dalam

mengikuti kegiatan belajar mengajar. Dan merupakan suatu inovasi

pembelajaran yang dirancang untuk membantu siswa memahami teori

secara mendalam melalui pengalaman belajar praktik-empirik. Praktik

belajar di sini dapat menjadi program pendidikan yang mendorong

kompetensi, tanggung jawab, dan partisipasi para siswa, belajar menilai

dan mempengaruhi kebijakan umum, dan memberanikan diri untuk

berperan serta dalam kegiatan anatrsiswa, antarsekolah, maupun

antaranggota masyarakat.

2. Variabel Y (Hasil Belajar Biologi)

a. Definisi Konseptual

Hasil belajar adalah terjadinya perubahan perilaku, kepandaian, atau

kemampuan seseorang dimana proses kepandaian itu terjadi tahap demi

tahap. Hasil belajar biologi adalah terjadinya perubahan perilaku

kepandaian atau kemampuan seseorang pada mata pelajaran biologi.

b. Definisi Operasional

Hasil belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah

mengalami proses belajar mengajar, ditandai dengan adanya perubahan

kepandaian dan tingkah laku dari siswa itu sendiri. Sehingga hasil

belajar biologi merupakan hasil yang dicapai siswa pada mata pelajaran

biologi setelah mengalami proses belajar mengajar, ditandai dengan

adanya perubahan-perubahan.

F. Instrumen Penelitian

1. Sumber Data

Instrumen merupakan alat ukur untuk mendapatkan informasi kuantitatif

Gambar

Gambar
Tabel
Tabel 3.1 Daftar Sampel yang Akan Diteliti
Tabel 3.2 Rancangan Pre Eksperimen
+7

Referensi

Dokumen terkait

Eksperimen yang dilakukan adalah pengukuran laju infiltrasi secara langsung di lapangan dan uji sifat fisis tanah berupa tekstur, kerapatan, dan kadar air tanah..

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, tes performansi (unjuk kerja), observasi, dan studi pustaka. 1) Wawancara dilakukan untuk

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat ALLAH SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul Pengaruh

Berdasarkan kasus diatas dapat diketahui bahwa pihak kepolisian melakukan tugas dengan memparhatikan bahwa sebuah perkara tindak pidana KDRT tersebut menggunakan pertimbangan

Dokumen akreditasi program studi sarjana yang dapat diproses harus telah memenuhi persyaratan awal (eligibilitas) yang ditandai dengan adanya izin yang sah dan berlaku

Dapat disimpulkan bahwa penggunaan area pujasera lebih banyak dilakukan di pagi hari.Area pujasera selain digunakan untuk kegiatan berniaga, penghuni memanfaatkan

Ingat, selama ini Anda selalu gugup dan tidak tahu harus berbicara apa ketika berinteraksi dengan wanita cantik dan menarik.. Kalau Anda tahu cara yang

 Antara yang berikut, berikut, manakah manakah bukan bukan  bahan   bahan tambah dalam detergen. tambah