• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

D. Hasil Belajar Biologi

Pembelajaran yang telah dilakukan di kelas sampel diakhiri dengan pemberian tes (posttest). Penggunaan tes dalam penelitian ini betujuan untuk melihat hasil belajar yang dilakukan selama penelitian. Analisis hasil belajar siswa pada kedua kelas dapat dilihat pada tabel 4.7.

Tabel 4.7. Analisis Hasil Belajar Posttest antara Kelas Kontrol dengan Kelas Eksperimen

SK KD Indikator S oalNo Konse p C

Kel as Kontrol

Kel as Eks peri men

F % F % Menjelas-kan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kela inan/ penyakit yang mungkin terjadi Menjelas-kan keterka itan antara struktur, fungsi, dan proses serta kela inan/ penyakit yang dapat terjadi pada Menjelaskan hubungan antara berbagai komponen darah dan fungsinya

1 Plas ma darah C1 34 89.47 27 71.05 2 Plas ma darah C1 21 55.26 23 60.53 3 Darah C2 14 36.84 23 60.53 4 Darah C3 20 52.63 24 63.16 5 Sel darah C3 28 73.68 26 68.42 6 Sel darah C4 23 60.53 13 34.21 Membuat skema pembekuan darah 7 Tro mbosit C1 24 63.16 30 78.95 8 Pe mbekuan darah C2 18 47.37 22 57.89 9 Pe mbekuan darah C3 18 47.37 23 60.53

52

SK KD Indikator S oalNo Konse p C

Kel as Kontrol

Kel as Eks peri men

F % F % serta implikasi-nya pada salingte-mas sistem peredaran darah pada manusia 10 Pe mbekuan darah C4 22 57.89 26 68.42 Menguji golongan darah 11 Go longan darah AB C3 28 73.68 27 71.05 12 Go longan darah O C2 32 84.21 34 89.47 13 Tranfusi darah C3 36 94.74 35 92.11 14 Uji go longan darah C4 26 68.42 30 78.95 15 Tranfusi darah C4 18 47.37 27 71.05 Menjelaskan hubungan bagian-bagian jantung dan fungsinya 16 Sistol C1 16 42.11 29 76.32 17 Bagian jantung C2 21 55.26 31 81.58 18 Denyut nadi C2 21 55.26 27 71.05 19 Bagian jantung C3 18 47.37 25 65.79 Menjelaskan struktur

pembuluh darah dan fungsinya 20 Pe mbuluh vena C1 20 52.63 24 63.16 21 Kara kteristik pembuluh darah C3 32 84.21 27 71.05 Menggambarkan sistem peredaran darah manusia 22 Peredaran darah kecil C3 23 60.53 27 71.05 23 Perbedaan sistem peredaran darah dan sistem limfa

C4 19 50 32 84.21

Menjelaskan sistem

limfa 24 Sistem limfa C2 26 68.42 28 73.68 Mendeskripsi-kan

gangguan/ penyakit yang terjadi pada sistem peredaran darah manusia 25 Leukimia C1 35 92.11 32 84.21 26 Arteriosklerosis C2 18 47.37 34 89.47 27 Eritroblastosis fetalis C2 24 63.16 32 84.21 28 Akibat penyempitan arteri koronaria C4 23 60.53 31 81.58 Mendeskripsi-kan sistem sirkulasi pada hewan avertebrata

29 Planaria C1 30 78.95 24 63.16

30 Peredaran darah

terbuka C2 16 42.11 25 65.79 Keterangan:

F : Ju mlah siswa yang men jawab benar

Soal yang digunakan adalah soal yang valid yang diujikan pada saat pretest dan posttest, lihat la mpiran 6

Pada pembelajaran konvensional, soal yang paling banyak dijawab benar adalah soal nomor 13 tentang tranfusi darah yang dijawab benar sebanyak 36

53

siswa dan soal nomor 1 dijawab benar oleh 34 siswa. Sedangkan untuk soal yang paling sedikit dijawab benar oleh kelas kontrol adalah soal nomor 16 tentang sistol dan nomor 30 tentang peredaran darah terbuka yang masing- masing dijawab benar oleh 16 siswa.

Soal-soal yang paling banyak dijawab benar oleh siswa di kelas kontrol berada pada jenjang C3 dan C1. Pada soal C3 di nomor 13 dan C1 pada soal nomor

1, siswa dapat menjawabnya dengan baik karena pada saat pembelajaran pertanyaan ini dibahas pada saat pembelajaran oleh guru terutama pada saat pembahasan Lembar Kerja Siswa (LKS). Sedangkan untuk soal yang paling sedikit dijawab benar di kelas kontrol pada soal nomor 16 dan nomor 30 berada pada jenjang C1 dan C2. Untuk pertanyaan nomor 16, masih terdapat kekeliruan

diantara siswa antara istilah sistol dan diastol, karena dalam proses pembelajaran ini hanya sekilas dibahas dalam pembelajaran awal. Sedangkan untuk nomor 30, masih terjadi kekeliruan diantara siswa tentang perbedaan mendasar antara peredaran darah terbuka dan tertutup, sehingga siswa banyak yang menjawab oksigen dan karbondioksida diangkut dalam sistem trakea.

Pada kelas eksperimen, soal yang paling banyak dijawab benar oleh siswa adalah soal nomor 13 tentang tranfusi yaitu sebanyak 35 siswa dan nomor 12 serta 26 yang masing- masing dijawab benar oleh 34 siswa. Soal yang paling sedikit dijawab benar adalah soal nomor 6 tentang sel darah yang hanya dijawab benar oleh 13 siswa.

Berbeda dari kelas kontrol, pertanyaan pada soal nomor 13 di kelas eksperimen tidak dilakukan pembahasan LKS oleh guru. Sehingga dapat diperkirakan bahwa perbedaan perlakuan ini yang menyebabkan rendahnya hasil pada kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol pada butir soal nomor 13. Hasil yang tinggi yang didapat pada butir soal ini dimungkinkan adanya kerjasama pada saat pembelajaran diantara siswa dalam satu kelompok. Sedangkan untuk soal nomor 12 dan 26 yang berada pada jenjang C2, siswa banyak menjawab benar

karena pertanyaan ini berada di permainan make a match. Dengan demikian, permainan make a match memberikan kontribusi yang baik dalam meningkatkan

54

pemahaman siswa dalam mempelajari istilah- istilah penting dalam pembelajaran Biologi.

Pertanyaan yang paling sedikit dijawab siswa eksperimen adalah soal nomor 6 tentang sel darah yang berada pada jenjang C4. Pertanyaan ini merupakan

jenis pertanyaan yang memerlukan daya nalar yang tinggi dari siswa, mengaitkan antara satu konsep ke konsep yang lainnya. Pertanyaan ini sedikit yang menjawab benar dikarenakan proses pengkombinasian ini kurang dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menganalisis pertanyaan, karena dalam permainan maupun turnamen siswa lebih ditekankan pada jenjang kognitif C1-C4.

Perbedaan nyata antara hasil yang didapatkan oleh kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada jawaban benar pada soal nomor 1, 6, 16, 23, 26, dan 29. Soal yang banyak dijawab benar oleh kelas eksperimen namun sedikit dijawab benar oleh kelas kontrol adalah soal nomor 16, 23, dan 26. Sedangkan yang paling banyak dijawab benar oleh kelas kontrol dibandingkan kelas ekperimen adalah soal nomor 1, 6, dan 29.

Jenjang kognitif pada soal 16, 23, dan 26 adalah C1, C4, dan C2. Pada soal

ini, kelas eksperimen lebih banyak menjawab benar dibandingkan kelas kontrol. Penyebab perbedaan hasil ini dikarenakan pada permainan make a match siswa lebih dikenalkan pada istilah- istilah yang ada pada konsep yang sedang dipelajari. Begitu pun pada tahapan turnamen, meski ditunjukkan untuk meningkatkan jenjang C3-C4 tetapi pada pelaksanaannya siswa masih kesulitan ketika menjawab

pertanyaan C4. Penggunaan permainan make a match dan turnamen lebih banyak membantu siswa dalam mengetahui dan memahami istilah- istilah penting dalam pembelajaran Biologi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan kombinasi ini cocok dalam meningkatkan kemampuan siswa pada jenjang C1-C4

terutama berkaitan mengenai pengenalan istilah asing dalam biologi.

Pada soal yang banyak dijawab benar oleh siswa di kelas kontrol namun sedikit dijawab benar oleh siswa di kelas eksperiman memiliki jenjang kognitif C1

(soal nomor 1), C4 (soal nomor 6), dan C1 (soal nomor 29). Perbedaan hasil

belajar yang didapatkan pada soal-soal ini dikarenakan perbedaan pada saat pembelajaran awal. Pada kelas eksperimen, pembelajaran awal ditekankan kepada

55

pengetahuan dasar serta garis besar konsep ya ng akan dipelajari. Berbeda dari kelas eksperimen, pada kelas kontrol pembelajaran awal yang dilakukan oleh guru tidak hanya pada pengetahuan dasar dan garis besar konsep saja, akan tetapi keseluruhan konsep. Hal ini dikarenakan porsi pembelajaran awal pada kelas kontrol lebih banyak dibandingkan di kelas eksperimen sehingga siswa dapat lebih mendalam memahami konsep yang diberikan oleh guru pada sub konsep tertentu. Setelah dilakukan presentasi kelompok pada kelas kontrol, dilakukan konfirmasi oleh guru mengenai informasi yang diberikan oleh siswa pada saat presentasi. Dengan demikian peran guru pada kelas kontrol masih dominan.

Tabel 4.2. di atas tidak hanya memperlihatkan perbedaan hasil antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, akan tetapi memperlihatkan pula soal-soal yang dijawab benar hampir sama antara kelas kontrol dan kelas eksperimen. Artinya pada soal-soal ini penggunaan permainan dan turnamen pada kelas eksperimen tidak berpengaruh, yaitu soal nomor 11 dan 13.

Soal nomor 11 dan 13 merupakan pertanyaan mengenai golongan darah dan tranfusi darah yang berada pada jenjang kognitif C3. Perbedaan kedua soal ini

antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah satu poin, sehingga dapat dikatakan sejajar dalam pemberian perlakuan di kedua kelas sampe l. soal nomor 11 masing- masing dijawab oleh kelas kontrol dan eksperimen adalah 28 siswa dan 27 siswa. Sedangkan pada soal nomor 13 dijawab oleh kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah 36 siswa dan 35 siswa. Untuk soal nomor 13 selain memiliki nilai yang hampir sama dikedua kelas sampel, soal ini juga memiliki nilai tertinggi dari masing- masing kelas.

Seperti yang telah dijabarkan di atas, metode permainan dan turnamen tidak berpengaruh pada kedua pertanyaan/soal ini. Penyebab utama persamaan hasil ini adalah LKS yang dikerjakan oleh siswa. LKS ini dikerjakan secara mandiri dan kelompok oleh siswa. Salah satu tugas mandiri yang dikerjakan oleh siswa yaitu mengenai kedua pertanyaan ini sehingga siswa akan lebih mudah menjawabnya.

56

Gambar 4.1. Persentase Frekuensi Jenjang Kognitif pada Kedua Kelas Penelitian

Dari hasil analisis butir soal di atas, dapat disimpulkan bahwa kombinasi model kooperatif tipe TGT dengan make a match cocok untuk meningkatkan kemampuan siswa pada jenjang C1-C4 serta penerapan pada konsep yang memiliki

istilah- istilah penting yang banyak dalam materinya. Hal ini dibuktikan dari analisis hasil belajar posttest di kedua kelas sampel. Siswa pada kelas eksperimen lebih banyak menjawab benar di soal/pertanyaan pada jenjang C1-C4

dibandingkan siswa yang berada pada kelas kontrol. Perbedaan yang signifikan dalam meningkatkan kemampuan kognitif siswa berada pada jenjang C3 dan C4, pada jeniis pertanyaan ini siswa di kelas eksperimen jauh lebih banyak menjawab benar dibandingkan kelas kontrol. Sedangkan pada pertanyaan berjenjang C1 dan C3, hasil yang didapat tidak terlalu jauh berbeda di dua kelas sampel penelitian. Hal ini diperkirakan terjadi karena persamaan tindakan dalam hal pembelajaran awal, diskusi kelompok, dan pengerjaan LKS yang sama.

67.67 55.56 66.78 57.46 71.05 74.85 70.39 69.74 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 C1 C2 C3 C4 Fr e k ua ns i (% ) Jenjang Kognitif Kontrol Eksperimen

57

E. Pengaruh Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Dokumen terkait