• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritik

1. Hasil Belajar

3. Pergantian kurikulum pendidikan.

4. Teknis pelaksanaan ujian nasional yang cukup rumit. 5. Kurangnya waktu belajar yang diberikan.

6. Pelaksanaan bimbingan yang tidak sesuai dengan program yang ada.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, agar penelitian lebih terfokus penulis membatasinya pada pelaksanaan program bimbingan yang

tidak sesuai dengan program yang ada dan hasil belajar peserta didik kurang yang kurang dari KKM.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah yang sudah disebutkan, penelitian ini memiliki rumusan masalah yaitu “Seberapa Besar Pengaruh Program Bimbingan Belajar terhadap Hasil Belajar Siswa Ekonomi Siswa kelas XII IPS MAN 2 Bogor?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program bimbingan belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas XII IPS MAN 2 Bogor.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, maka manfaat diadakannya penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Manfaat diadakan penelitian ini adalah sebagai kajian bagi para aktivis di dunia pendidikan untuk dapat membuat program terencana dan sesuai sehingga dapat membangkitkan dan meningkatkan potensi kecerdasan siswa dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dan sebagai bahan untuk perbandingan penelitian penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah: a. Bagi Guru di Kelas

Sebagai kajian bagi para guru di kelas untuk memberikan dan menyampaikan materi pembelajaran secara utuh dan dapat memaksimalkan alokasi waktu dengan baik agar terciptanya keberhasilan belajar siswa yang diinginkan.

b. Bagi Siswa

Memberikan kemudahan dan penguatan kepada siswa mengenai materi pelajaran yang diberikan, serta memberikan kemudahan cara berlatih soal sehingga mereka dapat mengingatnya ke dalam long term memory dari apa yang telah mereka lakukan dalam pengalaman belajarnya.

c. Bagi Sekolah

Sebagai bahan evaluasi mengenai program bimbingan yang dilaksanakan, serta memberikan kemudahan bagi sekolah dalam menganalisis hal-hal yang dianggap lemah dan kuat dalam pelaksanaan program bimbingan tersebut.

13 A. Deskripsi Teoritik

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar adalah salah satu kegiatan yang dilakukan oleh lembaga formal di bawah pengawasan penuh pemerintah dalam bidang pendidikan yang merupakan salah satu bidang penting dalam suatu negara guna untuk mencetak dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.

Menurut Sumadi Suryarata dalam bukunya Psikologi Pendidikan menyatakan bahwa “belajar itu membawa perubahan (dalam arti behavior changes, aktual maupun potensial), bahwa perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru, dan perubahan itu terjadi karena usaha.”1

Pengertian belajar lainnya yang dikemukakan oleh Cronbach yang dikutip oleh Saiful Bahri Djamarah mengatakan bahwa “belajar adalah suatu aktivitas yang ditunjukan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman”. 2

Selanjutnya Saiful Bahri menjelaskan kembali pengertian belajar oleh Howard L Kingskey yang mengatakan “belajar adalah proses dimana tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.”3

Pengertian lainnya oleh Slameto, masih dalam kutipannya mengungkapkan menurutnya “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

1

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2006), h. 232. 2

Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), Cet. 3, h. 13. 3

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”4

Pemahaman dari beberapa pengertian belajar di atas dapat diasumsikan bahwa belajar merupakan suatu proses serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sadar melalui kegiatan yang sifatnya praktek atau teori, dan melalui kegiatan belajar terdapat usaha yang dilakukan oleh tiap individu guna menghasilkan suatu perubahan, atau membentuk suatu perubahan yang baru sebagai hasil dari pengalaman serta interaksi antara individu dengan lingkungannya.

Perubahan yang terjadi pada proses belajar dari tiap individu adalah perubahan yang mengarah pada berubahnya tingkat kemampuan peserta didik. Misalnya ia menyadari bahwa dengan belajar kemampuan kognitif nya bertambah. Selain itu perubahan yang dihasilkan dari proses belajar yang dilakukan adalah untuk merubah pola tingkah laku peserta didik itu sendiri.

Konstruk yang dapat penulis gambarkan dari pengertian belajar di atas adalah bahwa belajar merupakan suatu aktivitas yang secara sadar dilakukan oleh tiap individu dimana dalam aktivitas tersebut terdapat berbagai kegiatan yang dilakukan guna memberikan perubahan dalam hal arti perubahan mengenai kemampuan yang dimiliki peserta didik baik pengetahuannya, perkembangan tingkah laku serta perubahan yang terjadi pada psikomotorik nya.

b. Ciri-Ciri Belajar

Ciri-ciri belajar dapat diketahui dari hakikat belajar yaitu perubahan tingkah laku. Maka ciri-ciri belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah adalah sebagai berikut:

4

1) Perubahan yang terjadi secara sadar: perubahan ini berarti bahwa individu yang belajar menyadari terjadinya perubahan yang terjadi dalam dirinya.

2) Perubahan belajar yang bersifat fungsional: perubahan yang terjadi dan berlangsung secara terus menerus.

3) Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif: belajar tertuju pada perubahan yang lebih baik dari sebelumnya, dan perubahan yang terjadi karena usaha.

4) Perubahan dalam belajar bertujuan dan terarah: perubahan tingkah laku dicapai karena adanya tujuan yang akan dicapai.5

Perubahan-perubahan yang terjadi pada tiap individu dari peserta didik merupakan sebuah ciri dari kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik. Dapat dikatakan bahwa ciri dari belajar adalah terbentuknya perubahan-perubahan baru dalam diri peserta didik, baik perubahan yang terjadi pada psikologi nya maupun fisiknya.

c. Hasil Belajar

Penguasaan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari kemampuan-kemampuan serta potensi yang dimilikinya, menurut Nana Syaodih Sukmadinata, hasil belajar adalah:

“Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.”6 Potensi yang dimiliki dan harus dikuasai oleh peserta didik dapat dilihat dari tujuan pendidikan yang berkaitan dengan perilaku peserta didik, yaitu penguasaan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

5

Ibid., h. 15. 6

Hasil belajar merupakan hasil yang didapat dari evaluasi yang dilakukan dan diberikan dalam kegiatan proses belajar mengajar. Menurut Tardif yang dikutip oleh Muhibbin Syah, bahwa evaluasi adalah

assessment yang berarti proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.7 Maka kriteria dari hasil belajar merupakan sebuah alat pengukur bagi peserta didik dalam menentukan tingkat keberhasilan dalam belajarnya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil dari serangkaian evaluasi yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik yang kriterianya sudah ditetapkan mengenai kompetensi-kompetensi yang dimiliki peserta didik seperti pengetahuan, selama berlangsungnya proses belajar mengajar.

d. Jenis-Jenis Hasil Belajar

Pada prinsipnya, hasil belajar yang ideal ialah meliputi seluruh aspek psikologis yang selalu berubah pada tiap pengalaman dan proses belajar yang dialami oleh siswa.8 Perubahan tersebut dapat dilihat pada hasil belajar yang dimiliki oleh peserta didik yang merupakan salah satu ukuran dari keberhasilan peserta didik dalam proses belajarnya.

Sistem pendidikan nasional mempunyai beberapa tujuan diantaranya, tujuan umum, tujuan khusus dan tujuan yang berikaitan dengan tingkah laku.9 Semua tujuan ini harus ada pada pelaksanaan di setiap sekolah sebagai acuan untuk mengukur hasil pendidikan yang diterima oleh siswa. Berkaitan dengan tujuan yang berkaitan dengan tingkah laku, yang sering dikenal dengan kognitif, afektif dan

7

Syah, op. cit.,h. 139. 8

Ibid., h. 148. 9

psikomotorik. Menurut Benyamin S.Bloom, hasil belajar dapat dikelompokan menjadi tiga domain, yaitu:

a. Ranah Kognitif

Domain kognitif memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu pengetahuan (knowledge), pemahaman (comprehension), penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis) dan evaluasi (evaluation). 10

b. Ranah Afektif

Ranah afektif meliputi kemampuan pada hal menerima rangsangan (reesiving), merespon rangsangan (responding), penilaian (valuing), organisasi nilai (organization), mewujudkan nilai (characterization by value or value complex).11

c. Ranah Psikomotorik

Ranah psikomotorik merupan ranah yang sangat berkaitan dengan keterampilan. Dalam kegiatan ini, kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran merupakan suatu yang konkret (nyata) karena perbuatan yang dilakukan tersebut merupakan kegiatan belajar yang saling terintergrasi antara pengetahuan serta sikap.12

Ada beberapa istilah yang digunakan untuk menentukan hasil balajar siswa dan mengukur selama proses pembelajaran berlangsung yang biasa disebut dengan tes pengukur keberhasilan. Maka untuk mengukur dan mengevaluasi keberhasilan belajar yang dicapai oleh peserta didik, berikut akan dijelaskan tes hasil belajar berdasarkan tujuan dan ruang lingkupnya.

10

Arifin, op. cit., h. 21. 11

Arikunto, op. cit., h. 138-139. 12

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), h. 23.

1. Tes Formatif

Penilaian pada tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program atau pokok bahasan tertentu. Sebagai contoh adalah ulangan harian dimana pemberian informasi diberikan demi perbaikan dan penyampaian dalam menentukan nilai.13

2. Tes Sumatif

Penilaian hasil belajar pada tes ini biasanya dilaksanakan setelah pemberian sekelompok program atau atau sebuah program yang lebih besar. Sebagai contoh penilaian dari tes ini dapat disamakan dengan ulangan umum, dan hasil belajar yang didapat oleh peserta didik bisa digunakan untuk kenaikan kelas dan menentukan rangking.14

3. Tes Subsumatif

Penilaian hasil belajar pada tes subsumatif merupakan penilaian yang didapat dari hasil belajar yang ada pada tes sumatif dan formatif. Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat dan taraf keberhasilan belajar siswa pada suatu periode tertentu. Biasanya hasil tes ini digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajarr dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.

Tes-tes yang telah disebutkan di atas merupakan salah satu cara untuk mengetahui hasil belajar yang telah dilakukan oleh peserta didik dan sebagai acuan pemahaman dan tingkat keberhasilan yang dicapai oleh peserta didik.

e. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang didapat oleh peserta didik merupakan cerminan dari kegiatan yang dilakukan selama proses belajar-mengajar

13

Arikuto, Op.Cit., Cet. 9, h. 36 14

berlangsung. Secara garis beasar, hasil belajar peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal adalah faktor yang berada di dalam individu yang sedang belajar, diantaranya berupa kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan emosi serta cara belajar yang dimiliki oleh peserta didik.15 Dalam hal ini hasil belajar peserta didik lebih banyak ditentukan oleh pribadinya sendiri, artinya lebih merujuk kepada diri yang ada pada peserta didik itu sendiri pada proses kegiatan belajar-mengajar.

Selain faktor internal di atas, terdapat juga faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik. Faktor eksternal ini sering dikenal dengan faktor yang berada di luar individu yang sedang belajar. Berikut akan dijelaskan faktor eksternal secara mendalam yang berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.

1) Keluarga

Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan anak dalam belajar, mulai dari penghasilan yang dimiliki oleh orang tua, serta keadaan rumah itu sendiri pun turut mempengaruhi keberhasilan anak dalam belajar.16

Lingkungan sosial dalam keluarga seperti sifat orang tua, ketegangan yang ada di keluarga pun sangat mempengaruhi, karena itu keluarga harus memberikan suasana belajar yang tenteram dan keluarga harus berperan sebagai fasilitator bagi anaknya agar tercapainya hasil belajar yang baik untuk anaknya.

2) Sekolah

Lingkungan hidup yang kedua bagi peserta didik selain keluarganya adalah sekolah atau lingkungan yang dijadikan oleh mereka sebagai tempat untuk menuntut ilmu.

15

Dalyono, op. cit., h. 55-57. 16

Sekolah sebagai lembaga pendidikan adalah tempat untuk mempersiapkan peserta didik menghadapi kehidupannya.17 Kualitas guru, mulai dari cara mengajar turut mempengaruhi keberhasilan peserta didik, selain itu kesesuaian kurikulum yang diterapkan pada sekolah yang bersangkutan, tata tertib sekolah, program-program yang ada di sekolah, semuanya yang berada pada lingkungan sekolah ini merupakan faktor kedua terpenting yang harus diperhatikan dalam menciptakan hasil dari pendidikan yang berkualitas.

3) Masyarakat

Kondisi seperti masyarakat dapat dikatakan sebagai lingkungan nonsosial yang ikut berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik. Keadaan masyarakat, khususnya tempat tinggal akan mempengaruhi giat belajar pada anak jika lingkungan tempat ia tinggal terdiri dari orang-orang yang berpendidikan, begitu pun sebaliknya.18

Kondisi setiap masyarakat serta tempat dimana ia tinggal pasti berbeda, maka dalam hal ini harus ada peran serta pengawasan dari orang tua terhadap anak nya di lingkungan masyarakat tersebut.

4) Lingkungan sekitar

Lingkungan sekitar yang bisa mempengaruhi hasil belajar anak bisa berupa keadaan lingkungan, bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya.19

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik sudah disebutkan di atas, tetapi untuk lebih jelasnya pada penelitian ini peneliti merujuk pada faktor eksternal atau yang berasal dari kondisi lingkungan belajar peserta didik. Faktor eksternal seperti sekolah

17

Syaiful Sagala, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, (Bandung: Alfabeta, 2013), Cet. 4, h. 228.

18

Dalyono, op. cit., h. 60. 19

merupakan salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik, karena di sekolah semua unsur yang terlibat seperti kualitas guru mulai dari cara mengajarnya, kesesuain kurikulum, sarana prasarana sekolah, jumlah murid per kelas, dan lain-lain nya turut mempengaruhi keberhasilan belajar peserta didik.

Dapat disimpulkan bahwa keberhasilan peserta didik pada hasil belajarnya dipengaruhi oleh banyak faktor baik dari dalam ataupun dari luar kondisi peserta didik, yang mempengaruhi pada berlangsungnya proses belajar yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri.

f. Indikator Hasil Belajar

Pengungkapan hasil belajar peserta didik meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotorik. Dari tiap ranah tersebut memiliki indikator atau pencapaian yang berbeda-beda dan penggunaan alat evaluasi untuk mengetahui hasil belajar dari tiap ranah juga berbeda, dan harus disesuaikan dengan jenis dan indikatornya.

Indikator hasil belajar sendiri merupakan uraian kemampuan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai ketercapaian hasil pembelajaran. Peserta didik diberi kesempatan untuk menggunakan pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang sudah mereka kembangkan selama pembelajaran dan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang sudah ditentukan.20 Berikut ini akan disajikan tabel mengenai indikator pencapaian hasil belajar peserta didik untuk memudahkan dan mengetahui hasil yang didapatkan oleh peserta didik.

20

Tabel 2.1

Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Hasil Belajar

Ranah/Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi

A.Ranah Kognitif 1. Pengamatan 1. Dapat menunjukan 2. Dapat membandingkan 3. Dapat menghubungkan 1. Tes lisan 2. Tes tertulis 3. observasi 2. Ingatan 3. Pemahaman 4. Analisis 5. Aplikasi 6. Sistesis 1. Dapat menyebutkan

2. Dapat menunjukan kembali.

1.Dapat menjelaskan 2.Dapat mendefinisikan

dengan lisan sendiri

1. Dapat menguraikan 2. Dapat mengklasifikasi

1. Dapat memberikan contoh 2. Dapat menggunakan secara

cepat 1.Dapat menghubungkan 2.Dapat menyimpulkan 3.menggeneralisasikan 1. Tes lisan 2. Tes tertulis 3. Observasi 1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas 3. Observasi 1. Tes tertulis 2. Pemberian tugas 1.Tes tertulis 2.Pemberian tugas 3.Observasi 1.Tes tertulis 2.Pemberian tugas B.Ranah Afektif 1. Penerimaan 2. Sambutan 3. Apresiasi

1.Menunjukan sikap menerima 2.Menunjukan sikap menolak

1.Kesediaan berpartisipasi 2.Kesediaan memanfaatkan

1. Menganggap penting dan bermanfaat

2. Menganggap indah dan

1.Tes tertulis 2.Tes skala sikap 3.Observasi

1.Tes skala sikap 2.Pemberian tugas 3.Observasi 1.Tes skala penilaian 2.Pemberian tugas 3.Observasi

4. Internalisasi

5. Karakterisasi

harmonis 3. Mengagumi

1.Mengakui dan meyakini 2.Mengingkari

1. Melembagakan atau meniadakan

2. Menjelmakan dalam pribadi dan prilaku sehari-hari

1.Tes skala sikap 2.Pemberian tugas 1.Pemberian tugas ekpresip dan proyektif 2.Observasi C.Ranah/Psikomotor 1. Ketrampilan bergerak dan bertindak 2. Kecakapan ekspresi verbal dan non-verbal 1. Kecakapan mengkoordinasikan gerak mata, tangan, kaki, dan anggota tubuh lainnya

1. Kefasihan melafalkan

2. Kecakapan membuat mimik dan gerakan jasmani

1.Observasi 2.Tes tindakan

1.Tes lisan 2.Observasi 3.Tes tindakan

2. Program Bimbingan Belajar

Dokumen terkait