• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian

1. Data Hasil Belajar Kognitif

Berdasarkan data hasil belajar kognitif pada materi Pencemaran Lingkungan maka dapat dilihat pada hasil belajar peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam bentuk tabel berikut :

Tabel. 9

Rekapitulasi Hasil Pretest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kriteria Pretest

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nilai tertinggi 70 65

Nilai terendah 20 20

Jumlah 1850 1910

Rata-rata 46,25 47,75

BerdasarkanTabel. 9 dapat dilihat bahwa nilai pretest pada kelas eksperimen dan kontrol memiliki perbedaan. Pada pretest kelas kontrol nilai rata-ratanya lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen, yaitu 46,25 untuk kelas eksperimen dan 47,75 untuk kelas kontrol.

Tabel. 10

Rekapitulasi Hasil Posttest pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kriteria Posttest

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Nilai tertinggi 100 95

Nilai terendah 70 60

Jumlah 3420 3320

52

BerdasarkanTabel. 10 dapat dilihat bahwa posttest yang diperoleh kelas eksperimen dan kontrol memiliki perbedaan.Nilai posttest kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Predict Observe Explain nilai rata-ratanya lebih tinggi dari kelas kontrol. Untuk nilai rata-rata posttest kelas eksperimen yaitu 85,5 dan untuk kelas kontrol nilanya 83.

Peningkatan nilai rata-rata setiap kelas dapat disajikan pada diagram di bawah ini :

Diagram 2. Perbedaan Peningkatan Rata-Rata Hasil Belajar Kognitif Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

0 20 40 60 80 100 120

Kelas eksperimen Kelas kontrol

Nilai pretest Nilai postest Column1

53 2. Uji Normalitas

Tabel. 11

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Pretest Karakteristik Hasil Pretest Hasil Interpretasi Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Lhitung 0,13867 0,09701

Lhitung < Ltabel Berdistribusi Normal

Ltabel 0,14009 0,14009

Fhitung 1,02

Fhitung < Ftabel Homogen

Ftabel 1,84

Db 78

Taraf Signifikasi 5 % (0,05)

Tabel 12.

Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Posttest Karakteristik Hasil Posttest Hasil Interpretasi Kelas Kontrol Kelas Eksperimen Lhitung 0,12002 0,12442

Lhitung < Ltabel Berdistribusi Normal

Ltabel 0,14009 0,14009

Fhitung 1,28

Fhitung < Ftabel Homogen

Ftabel 1,84

Db 78

Taraf Signifikasi 5 % (0,05)

Berdasarkan Tabel. 11 dan Tabel.12 diperoleh hasil uji normalitas untuk Lhitung pretes kelas kontrol = 0,13867 dan Lhitung kelas eksperimen = 0,09701 sedangkan Ltabel = 0,14009, dengan demikian kelas kontrol dan kelas eksperimen berdistribusi normal karena Lhitung < Ltabel yaitu 0,13867<0,14009 dan 0,09701 >0,14009. Pada posttest kelas kontrol diperoleh Lhitung = 0,12002dan pada kelas eksperimen Lhitung = 0,12442 dengan Ltabel = 0,14009.

54

Hal ini juga menunjukkan bahwa berdasarkan hasil posttest kelas kontrol dan kelas eksperimen masih berdistribusi normal karena 0,12002<0,14009 dan 0,12442<0,14009.

Hasil uji homogenitas untuk Fhitung pretest = 1,02 dan Fhitung posttest = 1,28 dengan Ftabel = 1,84 pada taraf nyata 5 % (0,05) dan derajat kebebasan sebesar 78, maka Fhitung < Ftabel yaitu 1,02 <1,84 dan 1,28 <1,84.61 Hal ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan berarti data tersebut homogen atau sama, sehingga dapat dilakukan sebagai objek penelitian selanjutnya.

Data yang berdistribusi normal dan homogen kemudian di uji hipotesis dengan menggunakan rumus Independent T-Test (Polled Varians). Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel. 13

Hasil Uji Hipotesis Polled Varians

Karakteristik Hi diterima

Ttabel Thitung Db Interpretasi

1,664 2,631 78 Thitung 2,631 > Ttabel 1,664

Hasil perhitungan dengan menggunakan rumus Independent T-Test (Polled Varians) didapatkan bahwa Thitung 2,631 > Ttabel 1,664 dengan db = 78. Maka dalam hal ini Hi diterima, artinya ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) terhadap hasil belajar peserta didik di SMP N 5 Pesawaran.

61

55

Setelah dilakukan uji normalitas didapatkan sampel berdistribusi normal dan uji homogenitas menunjukkan sampel berasal dari varians homogen maka dilanjutkan dengan uji hipotesis preetest dan posttest yang menggunakan rumus uji-t. Dari perhitungan uji-t tersebut, didapatkan hasil thitung = 2,631 sedangkan ttabel(0,05) = 1,664 dengan db 78. Dengan demikian kriteria uji H0 ditolak apabila thitung > ttabel dalam hal ini H1 diterima.62 Jadi dapat disimpulkan bahwa H1 diterima pada taraf signifikasi 5%, Artinya dalam penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran POE memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII pada materi pencemaran lingkungan di SMPN 5 Pesawaran.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis terhadap data hasil belajar yang diperoleh dari lembar kerja peserta didik berupa LKS, LKK, Preetest dan posttest menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran POE berpengaruh nyata terhadap hasil belajar peserta didik (mengobservasi, mengklasifikasi, mengkomunikasikan, berhipotesis).Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor akhir peserta didik baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol meningkat.Hal ini dapat terlihat pada nilai LKS, dan pretest-posttest peserta didik.Pada penelitian ini kelas eksperimen meningkat lebih tinggi dibanding kelas kontrol. Ini menunjukan bahwa penggunaan model pembelajaran POE dapat berpengaruh terhadap hasil

62

56

belajar peserta didik karena model pembelajaran POE lebih memberikan kesempatan peserta didik untuk lebih aktif.

Penggunaan model pembelajaran POE memberikan kesempatan yang lebih luas bagi peserta didik untuk berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran dan juga diharapkan dapat menyelesaikan masalah, misalnya masalah lingkungan yang terjadi dikehidupan sehari-hari sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman yang didapat disekolah. Hal demikian terjadi pada kelas eksperimen yakni kelas VII D di SMP N 5 Pesawaran, pada pembelajaran berlangsung peserta didik terlihat bersemangat dalam belajar dan memiliki ketertarikan dalam meningkatkan pengetahuan dan mengikuti pembelajaran secara penuh.

Penyebab dari meningkatnya nilai rata-rata pada kelas eksperimen yaitu peserta didik terlihat lebih aktif dibandingkan kelas kontrol.Keadaan ini terlihat pada saat peserta didik melakukan praktikum dan mengerjakan lembar kerja kelompok. Dalam melakukan praktikum para peserta didik yang sudah dibagi beberapa kelompok terlihat kompak dan memiliki kerja sama yang kuat sehingga kegiatan praktikum begitu kondusif. Dan ketika mengisi lembar kerja kelompok pada kegiatan diskusi peserta didik kelas eksperimen sangat baik dalam menjawab pertanyaan, peserta didik dapat menjawab dengan tepat, dan dalam memperesentasikan hasil lembar kerja kelompok didepan kelas, peserta didik terlihat sangat aktif.

Pada kelas kontrol dengan menggunakan model diskusi dan tanya jawab nilai rata-rata hasilnya juga meningkat. Akan tetapi nilai rata-rata kelas kelas

57

kontrol lebih rendah dari kelas eksperimen walaupun keduanya sama-sama meningkat.Ketika dilakukan praktikum banyak peserta didik yang tidak serius dan tidak fokus sehingga tingkat kerja samanya kurang serta kurang efektif.Dan saat mengisi lembar kerja kelompok pada kegiatan diskusi hanya sebagian peserta didik yang aktif mengisi lembar kerja dalam kelompok, mempresentasikan lembar kerja dengan cara yang sistematis namun jawabannya masih bersifat biasa. Dari hasil analisis juga diketahui bahwa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan model diskusi dan tanya jawabpeserta didik sedikit kurang dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan dengan baik mereka banyak yang tidak memperhatikan penjelasan guru karena tahapan dari proses pembelajaran dikelas kurang menarik.

Model pembelajaran POE dapat meningkatkan hasil belajar karena peserta didik dapat memiliki kreativitas yang tinggi melalui pengalaman belajar dikelas yang nantinya diharapkan peserta didik memiliki kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungannya.63Sebagaimana yang dikemukakan oleh Rustaman dalam bukunya yang menuliskan tentang keberhasilan belajar dan pembentukan makna berdasarkan paham konstruktivisme yaitu : keberhasilan belajar bukan bergantung hanya pada lingkungan atau kondisi belajar tetapi juga pada pengetahuan awal peserta didik. Belajar melibatkan pembentukan makna oleh peserta didik dari

63

Djumadi, Erfan Budi Santoso, “Pengaruh Model Pembelajaran Search, Solve, Create, And

Share dan Predict Observe Explain Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII SMPN 1

Gondangrejo Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014” (Jurnal Pendidikan Program Study Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta).

58

apayang mereka lakukan, lihat, dan dengar. Dimana peserta didik dapat merapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran POE tidak hanya mengembangkan aspek kognitif melalui keterampilan intelektual tetapi juga mengembangkan keterampilan spiritual dan emosional.Hal ini diperkuat oleh jurnal penelitian Wahyuni, dkk.Yang berjudul “Penerapan Pendekatan Problem Posing dengan Model Predict Observe Explain (POE) Pada Materi Fotosintesis dan Gerak Tumbuhan”.Yang menyatakan bahwa ketertarikan peserta didik menyatakan rasa ingin tahu dan motivasi peserta didik untuk mengikuti pembelajaran sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar.64Hal ini sesuai dengan pendapat Slameto yang menyatakan bahwa berhasil tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.Hal demikian merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan hasil belajar peserta didik dikelas VII D SMP N 5 Pesawaran.

Menggunakan model pembelajaran POE, peserta didik memiliki kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep-konsep sains yang diperoleh dalam proses pembelajaran dikelas dan kegiatan praktikum.65

64

Rizqia Eka Wahyuni, Y. Ulung Anggraito, Eling Purwantoyo “Penerapan Pendekatan

Problem Posing dengan Model Predict Observe Explain (POE) Pada Materi Fotosintesis dan Gerak

Tumbuhan”, (Jurnal Pendidikan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang)

65Desi Nur Anisa, Mohammad Masykuri, dan Sri Yamtinah, “Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain) dan Sikap Ilmiah Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Asam Basa dan Garam Kelas VII Semester 1 SMP N 1 Jaten Tahun Ajaran 2012/2013”, (Jurnal Mahasiswa Pendidikan Program Studi Kimia, FKIP UNS), Surakarta.

59

Proses pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan model pembelajaran POE yaitu pada materi Pencemaran Lingkungan. Adapun langkah-langkah dari POE yang pertama yaitu Predict dimana guru memberikan apersepsi kemudian peserta didikmenanggapinya dengan memberikan hipotesis atau gambaran berdasarkan permasalahan yang diambil dari pengalaman peserta didik, atau buku panduan yang memuat suatu fenomena terkait materi yang akan dibahas. Kedua Observedimana peserta didik mengobservasi dengan melakukan eksperimen atau demonstrasi berdasarkan permasalahan yang dikaji dan mencatat hasil pengamatan untuk direfleksikan satu sama lain. Ketiga Explain dimana peserta didik mendiskusikan fenomena yang telah diamati secara konseptual-matematis, serta membandingkan hasil observasi dengan hipotesis sebelumnya bersama kelompok masing-masing, dan mempresentasikan hasil observasi di kelas, serta kelompok lain memberikan tanggapan, sehingga diperoleh kesimpulan dari permasalahan yang sedang dibahas.

Proses pembelajaran yang pertama peneliti memberikan rangsangan pertanyaan atau apersepsi, dimana ini merupakan langkah pertama dalam POE yaitu Predict “Pernahkan kalian berfikir apa yang akan terjadi jika setiap orang membuang sampah di sembarang tempat, misalnya sungai” ?kemudian beberapa peserta didik dengan antusias mengungkapkan jawaban dan peneliti menuliskan di white board sampai akhirnya peneliti dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan pengertian dari Pencemaran Lingkungan.

60

Kemudian peneliti membagi peseta didik menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 6-7 peserta didik, setiap kelompoknya dan setiap kelompok mempunyai ketua kelompok yang berperan dalam keberhasilan anggota kelompoknya dan bertindak sebagai pemateri dalam kelompoknya dan tugas peneliti hanya sebagai motivator dan membantu peserta didik apabila mengalami kesulitan, pada proses pembagian kelompok peneliti mengalami kesulitan dalam pembagian kelompok itu di karenakan sebagian peserta didik tidak mau menerima salah satu dari anggota kelompok akhirnya peneliti memutuskan untuk berhitung mulai dari satu sampai tujuh.

Kemudian peneliti membagiakan soal pretest kepada peserta didik yang bertujuan untuk melihat rata-rata nilai harian peserta didik.Setelah semua peserta didik selesai mengerjakan soal pretest dengan tenang peneliti membagikan lembaran materi ke setiap kelompok dan membagikan LKS dari lembaran materi tersebut tugas ketua kelompok adalah menjelaskan materi kepada anggota kelompoknya, di mana peserta didik melaksakan tugas dalam suatu kelompok dengan menciptakan situasi dimana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya. Ada beberapa peserta didik yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas kelompoknya oleh sebab itu peran ketua kelompok atau peneliti memberikan bantuan secara individual kepada peserta didik yang membutuhkan maka proses.

Setelah peseta didik menyelesaikan tugas kelompoknya dan mempersentasikan di depan kelas maka peneliti menilai dan memberikan

61

penghargaan kepada kelompok yang terbaik dan memberikan nasehat kepada kelompok yang belum berhasil. Kemudian peneliti melanjutkan dengan memberian materi pelajaran kepada peserta didik, setelah proses pembelajaran selesai peneliti memberikan tes-tes kecil kepada peserta didik untuk mengetahui pemahaman peserta didik ini.Sebelum proses pembelajaran selesai peneliti memberikan tugas, nasehat serta materi berikutnya yang harus dipelajari peserta didik pada pertemuan selanjutnya.

Pemberian teori yang disampaikan cukup maka di lanjutkan pada kegiatan Observe yaitu pengamatan atau praktikum yang merupakan tahapan kedua dari model POE, dimana peserta didik melaksanakan percobaan berkelompok. Pada proses ini peserta didik sangat antusias dan semangat karena belajar diikuti dengan proses praktikum, melalui kegiatan ini dapat memberikan stimulus-response-reiforcement peserta didik dan ini sesuai dengan teori belajar kognitif.

Praktikum yang dilakukan beriringan dengan teori membuat peserta didik memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.Setelah selesai melakukan pengamatan, masuk ketahap yang ketiga yaitu Explain dimana peserta didik menjelaskan laporan hasil pengamatan secara tertulis dan menjelaskan kedepan kelas.Setelah peserta didik dapat mengaitkan teori dengan praktikum selanjutnya peserta didik diberi kesempatan untuk menerapkan pengetahuan pada situasi baru, yaitu peserta didik diminta untuk menjelaskan tentang hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya tanpa melihat buku.

62

Akhir pembelajaran pada kelas eksperimen peneliti menyimpulkan bahwa respon peserta didik dari fase awal sampai akhir lebih aktif dan semangat sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Hasil penelitian ini kemudian diperkuat oleh hasil penelitian sebelumnya bahwa peserta didik pada model pembelajaran POE hasil belajarnya mengalami peningkatan (Shanti “Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain) Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Peserta Didik Materi Pokok Pencemaran Lingkungan (Study Quasi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas X Sma Negeri 1 Katibung Lampung Selatan Tahun Ajaran 2013/2014)66. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa ada peningkatan dan perbedaan hasil pada kelas X1 (Kelas Kontrol) menggunakan model konvensional dan X3 (Kelas Eksperimen) menggunakan model POE, berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik. Jurnal Annisa Shinta Devi, Darlen Sikumbang, Arwin Achmad. 2014. Judul Penelitian “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Predict Observe Explain Terhadap Aktivitas dan Pemahaman Konsep67

.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran POE membuat peserta didik aktif dalam berdiskusi dan mengemukakan pendapat serta dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep pada materi pencemaran

66

Shanti,“Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain) Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis Peserta Didik Materi Pokok Pencemaran Lingkungan (Study Quasi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas X Sma Negeri 1 Katibung Lampung Selatan Tahun Ajaran 2013/2014”. IAIN Raden Intan Lampung.

67

Annisa Shinta Devi, Darlen Sikumbang, Arwin Achmad.“Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Predict Observe Explain Terhadap Aktivitas dan Pemahaman Konsep”. Universitas Gajah Mada.

63

lingkungan.Dengan demikian model pembelajaran terebut dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep.

Kemudian pada proses pembelajaran kelas kontrol dimana peneliti menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya jawab, dari awal peneliti memberikan materi Pencemaran Lingkungan melalui kegiatan tanya jawab, diskusi dan ceramah dengan bantuan bahan ajar saja, peserta didik kelas kontrol terlihat bosan dan kurang aktif karena hanya sebatas mendengar dan bertanya. Respon peserta didik pada pelaksanaan praktikum kelas kontrol sangat tidak bersemangat dan banyak yang tidak mempedulikan terutama peserta didik laki-laki mereka hanya banyak bermain dari pada mengikuti kegiatan praktikum.Hal ini berbeda dengan kelas eksperimen, pada kelas eksperimen mereka lebih cenderung melakukan praktikum dengan serius dan lebih mengikuti intruksi dari peneliti.

Berdasarkan perbedaan proses pembelajaran yang ditulis di atas antara kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa model pembelajaran POE pada kelas eksperimen peserta didik lebih terarah dan lebih aktif, selain itu peserta didik menjadi lebih memahami konsep Pencemaran Lingkungan dan pengalaman mereka dalam kehidupan sehari-hari sehingga belajar menjadi lebih bermakna.

Ini membuktikan bahwa model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan sesuai materi sangat berpengaruh terhadap kegiatan

64

belajar mengajar di dalam kelas yang nantinya akan berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan pemaparan hasil dan pembahasan penelitian di atas penulis memiliki kendala dan keterbatasan dalam melaksanakan penelitian tesebut adalah sebagai berikut :

a. Pada saat mengajar pada jam pelajaran pertama di kelas VII C banyak dari peserta didik yang di panggil oleh guru BK dan penjaga karena ada beberapa masalah dan ketahuan tidak piket pas hari sebelumnya dan menyita waktu belajar.

b. Kurang fokusnya peserta didik secara keseluruhan dikarenakan waktu penelitian bersamaan dengan kegiatan sekolah sehingga banyak peserta didik yang tidak mengikuti proses pembelajaran dengan maksimal.

c. Waktu penelitian yang mendapatkan jadwal siang hari banyak peserta didik yang sudah mulai lelah dan mengantuk sehingga mengakibatkan peserta didik tidak konsentrasi dan kehilangan energi untuk menangkap konsep-konsep dari peneliti.

65 BAB V KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, serta sesuai dengan pembahasan yang telah diutarakan di atas tentang pengaruh model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII di SMP Negeri 5 Pesawaran, menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran POE yang telah dilakukan berpengaruh positif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik. Dengan taraf signifikan α = 0,05% didapat nilai rata-rata untuk kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran POE yaitu sebesar 85,5 dan untuk kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah memperoleh nilai rata-ratanya sebesar 83 dengan selisih untuk kedua nilai tersebut adalah sebesar 2,5.Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran POE terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pokok pencemaran lingkungan di kelas VII SMP Negeri 5 Pesawaran.

B. Saran

Setelah memperhatikan data lapangan serta analisis data dan kesimpulan, maka penulis memberikan beberapa saran diantaranya sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan, hendaknya seorang pendidik bidang studi dapat menerapkan model-model pembelajaran yang

66

sesuai dengan materi pembelajaran salah satunya dengan penggunaan model pembelajaran POE.

2. Pendidik hendaknya dalam proses pembelajaran memacu keaktifan peserta didik, agar pola berfikir peserta didik berjalan, sehingga peserta didik mampu menyelesaikan permasalahan-permasalahan kehidupan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Mengingat penelitian ini sangat sederhana dan apa yang dihasilkan dari penelitian ini bukan akhir, sehingga perlu diadakan penelitian lebih lanjut terhadap konsep lain pada mata pelajaran IPA khususnya menggunakan model pembelajaran POE.

67

Dokumen terkait