• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN Skripsi Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S"

Copied!
179
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII

PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

ADE INDAH LESTARI NPM : 1111060061 Jurusan: Pendidikan Biologi

Pembimbing Pertama : Busmayaril, S.Ag., M.Ed. Pembimbing Kedua : Laila Puspita, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) RADEN INTAN LAMPUNG

(2)

i

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE) TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII PADA

MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

(Study Quasi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas VII di SMP N 5 Pesawaran Tahun Pejaran 2015/2016)

Skripsi

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar

Sarjana S1 dalam Ilmu Biologi

Oleh :

ADE INDAH LESTARI

NPM 1111060061

Jurusan : Pendidikan Biologi

Pembimbing I

:

Busmayaril, S. Ag., M.Ed.

Pembimbing II

:

Laila Puspita, M.Pd

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG

(3)

ii ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PREDICT OBSERVE EXPLAIN (POE)TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VII PADA

MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI SMP NEGERI 5 PESAWARAN

Oleh Ade Indah Lestari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII pada materi pencemaran lingkungan. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah Predict Observe Explain (POE). Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII SMP N 5 Pesawaran, adapun populasinya yaitu seluruh kelas VII di SMP N 5 Pesawaran dan sampel penelitiannya adalah kelas VII.C sebagai kelas kontrol dan kelas VII.D sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah soal pretest-posttest berupa pilihan ganda untuk mengukur hasil belajar ranah kognitif. Setelah data dikumpulkan kemudian pengolahannya dilakukan dengan analisis statistik dengan menggunakan uji t. tetapi sebelumnya telah dilakukan uji prasyarat dengan menggunakan uji normalitas dan homogenitas.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa peserta didik untuk kelas eksperimen dengan menggunakan model POE diperoleh nilai uji-t pada pretest dan posttest diperoleh thitung = 2,631 dengan ttabel(0,05) = 1,664. Dengan demikian apabila thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1diterima.

Jadi dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran POE berpengaruh terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII pada materi pencemaran lingkungan di SMP Negeri 5 Pesawaran.

(4)
(5)
(6)

v 1

1 Departemen RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya Mushaf. 2007. Solo: Qomari Prima Publisher.

Artinya: “Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan” (Qs Al-Qashash: 77).

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, pencipta semesta alam yang telah memberikan taufik serta hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Dengan rasa syukur yang dalam, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul : Pengaruh Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE) Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas 7 Pada Materi Pencemaran Lingkungan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan jurusan Pendidikan Biologi.

Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan semua pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Chairul Anwar, M.Pd selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung.

2. Bapak Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku ketua Jurusan Biologi IAIN Raden Intan Lampung.

3. Bapak Busmayaril, S.Ag.,M.Ed selaku pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Laila Puspita, M.Pd selaku pembimbing II yang juga telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.

(8)

vii

6. Ibu Suhermiati, S.Pd selaku Kepala SMP N 5 Pesawaran yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.

7. Bapak Suyoto selaku guru Mata Pelajaran IPA yang telah membantu selama penulis mengadakan penelitian.

8. Sahabat-sahabatku Nurul Khotimah, Afriyana Wiranti, Yuniar Risa, Sya’banah dan teman-teman seperjuangan program study Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung Angkatan 2011 yang telah mendorong dan memotivasiku untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Almamater IAIN Raden Intan Lampung kebanggaanku yang telah mendewasakanku dalam berpikir dan bertindak.

10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis, namun telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga semua kebaikan yang telah diberikan dengan ikhlas dicatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT, dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangsi bagi dunia pendidikan.

Bandar Lampung, 11 Mei 2016 Penulis

(9)

viii

PERSEMBAHAN

Dengan mengharap ridho ilahi dibawah naungan rahmat dan hidayah-Nya serta dengan curahan cinta

Ku Persembahkan karya kecil ku ini untuk

1. Kedua orang tuaku, yang sangat saya banggakan dan saya cintai Ayahanda (Bahtoni Haiyun Pani) dan Ibunda (Hermiyati) tercinta atas segala pengorbanan, kasih sayang dan cinta serta do’a yang tak pernah terhenti

tercurah disetiap waktu.

2. Kakak ku Meidya Pratama dan Adik-adik ku tersayang Amita Putriani dan Yogi Okta Pranata terima kasih atas do’a, kasih sayang dan motivasi serta

perhatian kalian.

(10)

ix

RIWAYAT HIDUP

Ade Indah Lestari dilahirkan pada hari rabu tanggal 05 Januari 1994, di Desa Banjar Negeri Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung. Puteri ke dua dari empat bersaudara oleh pasangan Bahtoni Haiyun Pani dan Hermiati, S.Pd. Penulis memulai pendidikan di SDN 2 Desa Banjar Negeri Kecamatan Waylima Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung yang diselesaikan pada tahun 2005, dan melanjutkan pendidikn di MTs.N 1 Kedondong dan pada tahun 2008 penulis menyelesaikan pendidikan di MTs.N Kedondong dan melanjutkan pendidikan di MAN 1 Kedondong mengambil jurusan IPA dan diselesaikan pada tahun 2011.

(11)

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

PENGESAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

RIWAYAT HIDUP ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Rumusan Masalah ... 10

D. Pembatasan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian ... 12

1. Tujuan Penelitian ... 12

2. Kegunaan Penelitian... 12

F. Ruang Lingkup Penelitian... 13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka ... 14

(12)

xi

a. Pengertian Model Pembelajaran POE ... 14

b. Langkah-Langkah Model Pembelajaran POE ... 16

c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran POE ... 17

2. Hakikat Pembelajaran Biologi ... 17

3. Hasil Belajar ... 18

a. Pengertian Hasil Belajar ... 18

b. Macam-Macam Pengukuran Hasil Belajar ... 22

B. Materi Sistem Pencernaan ... 24

C. Penelitian Relevan. ... 33

D. Kerangka Pikir... 35

E. Hipotesis ... 37

BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 38

B. Metode Penelitian ... 38

C. Variabel Penelitian ... 39

D. Populasi dan Sampel ... 40

1. Populasi ... 40

2. Sampel ... 41

E. Tehnik Pengambilan Sampel ... 41

F. Tehnik Pengumpulan Data ... 42

G. Uji Coba Intrumen ... 42

a. Validitas Instrumen ... 43

b. Reliabilitas Instrumen ... 44

c. Uji Daya Pembeda ... 45

d. Uji Tingkat Ksukaran ... 46

H. Tehnik Analisis Data ... 47

1. Uji Normalitas ... 48

(13)

xii

3. Uji Hipotesis dengan Menggunakan Uji t ... 49

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil ... 51 B. Pembahasan ... 55

BAB V. KESIMPULAN

A. Kesimpulan ... 65 B. Saran ... 65

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Daftar Nilai Kognitif Peserta Didik Kelas 7 ... 6

Tabel 2 Daftar Nilai Afektif Peserta Didik Kelas 7 ... 7

Tabel 3 Daftar Nilai Psikomotorik Peserta Didik Kelas 7 ... 8

Tabel 4 Langkah-Langkah Model Pembelajaran POE... 16

Tabel 5 Kriteria Harga Koefisien Korelasi Untuk Validitas Butir Soal… ... 44

Tabel 6 Hasil Validasi Uji Instrumen………... 44

Tabel 7 Daya Pembeda... 46

Tabel 8 Tingkat Kesukaran ... 47

Tabel 9 Rekaputilasi Nilai Preetest……….. ... 51

Tabel 10 Rekapitulasi Nilai Posstest ... 51

Tabel 11 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas Preetest………... 53

Tabel 12 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas posttest……… ... 53

(15)

xiv

DAFTAR DIAGRAM

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

Lampiran 1. Profil Sekolah ... 70

Lampiran 2. Sarana dan Prasarana ... 73

Lampiran 3. Daftar Nama Siswa Kelas Uji Coba SMP 4 Pesawaran ... 74

Lampiran 4. Daftar Nama Siswa Kelas Eksperimen ... 75

Lampiran 5. Daftar Nama Siswa Kelas Kontrol ... 76

Lampiran 6. Daftar Nama Kelompok Kelas Eksperimen ... 77

Lampiran 7. Daftar Nama Kelompok Kelas Kontrol ... 78

Lampiran 8. Silabus ... 79

Lampiran 9. RPP Kelas Eksperimen ... 84

Lampiran 10. RPP Kelas Kontrol... 105

Lampiran 11. Lembar Kerja Siswa ... 125

Lampiran 12. Lembar Kerja Praktikum ... 130

Lampiran 13. Lembar Kerja Kelompok ... 136

Lampiran 14. Persentase Penentuan Indikator ... 137

Lampiran 15. Instrument Pretest dan Posttest ... 138

Lampiran 16. Soal Pretest dan Posttest ... 148

Lampiran 17. Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 151

Lampiran 18. Analisis Uji Validitas Pretest dan Posttest ... 152

Lampiran 19. Analisis Uji Reliabilitas Pretest dan Posttest ... 153

Lampiran 20. Indeks Daya Pembeda ... 154

Lampiran 21. Korelasi ... 155

Lampiran 22. Tingkat Kesukaran ... 156

Lampiran 23. Data Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 157

Lampiran 24. Uji Normalitas ... 159

Lampiran 25. Uji Homogenitas ... 163

(17)

xvi

Lampiran 27. Uji Homogenitas Manual ... 167

Lampiran 28. Uji Hipotesis Kelas Eksperimen ... 168

Lampiran 29. Uji Hipotesis Kelas Kontrol ... 170

(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu berubah lantaran mengikuti perkembangan zaman, teknologi, dan budaya masyarakat.”Di Indonesia Lembaga pendidikan perlahan-perlahan mengalami

kemajuan yaitu dengan perubahan kurikulum maupun diterimanya suatu model-model pembelajaran”.2

”Pada dasarnya belajar merupakan suatu aktifitas mental atau psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap”.3 Proses pembelajaran itu meliputi mengajar dan belajar. Kegiatan pembelajaran dilakukan oleh dua orang pelaku, yaitu guru dan peserta didik.Perilaku guru adalah mengajar dan perilaku peserta didik adalah belajar.

Harapan pemerintah dalam pembangunan di bidang pendidikan sebagai salah satu bagian dari pembangunan Nasional, perlu diwujudkan guna peningkatan dan kemajuan sektor pendidikan. Oleh karena itu pemerintah berupaya semaksimal mungkin mengadakan perbaikan dan penyempurnaan di bidang pendidikan. Sebagai langkah antisipasi, maka pendidikan banyak

2

Martinis Yamin, Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), h.5

3

(19)

2

diarahkan pada penataan proses belajar, penggunaan dan pemilihan metode dan strategi belajar secara tepat.

“Pendidikan adalah setiap pergaulan atau hubungan mendidik yang terjadi antara orang dewasa dengan anak-anak. Di dalam Undang-undang ( UU ) No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas), disebutkan bahwa, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.4

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prisip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

IPA merupakan salah satu mata pelajaran di sekolah, yang bertujuan mengajak peserta didik mengenal dan memahami konsep-konsep tentang alam untuk membangun keahlian dan kemampuan berfikir agar dapat berperan aktif menerapkan ilmunya dalam dunia teknologi. Untuk merealisasikan hal tersebut maka harus terjadi peningkatan mutu pendidikan dalam pembelajaran biologi.IPA merupakan pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah mengalami uji

4

(20)

3

kebenaran melalui metode ilmiah, dengan ciri; objektif, metodik, sistematis, universal, dan tentatif. Ilmi Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya.5

Islam mengajarkan kepada umatnya agar menuntut ilmu dan menekankan pentingnya arti belajar dalam kehidupan umat manusia sebagai mana yang telah diperintahkan oleh Allah sejak wahyu pertama diturunkan kepada rosulullah SAW. yaitu surah al’alaq ayat 1-5:

1).Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, 2).Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3). Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4). Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, 5). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (Q.S. Al-„Alaq/96:1-5).

“Secara umum sains atau IPA khususnya biologi dipahami sebagai ilmu

yang lahir dan berkembang lewat langkah-langkah observasi, perumusan masalah, penyusunan hipotesis, pengujian hipotesis melalui eksperimen, penarik kesimpulan serta penemuan teori dan konsep”. Dapat pula dikatakan bahwa

hakikat Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala melalui serangkai proses yang dikenal dengan proses ilmiah yang dibangun atas dasar

5

(21)

4

sikap ilmiah.6“Pembelajaran IPA pada hakikatnya terdiri atas produk, proses, dan sikap yang menuntut peserta didik melakukan penemuan dan pemecahan masalah”.7

Mata pelajaran biologi umumnya sangat menuntut adanya praktikum langsung agar pemahan peserta didik tidak bias, tetapi ini sangat jarang sekali diadakan oleh guru, karena guru lebih sering menggunakan metode diskusi kelompok dalam menambah pemahaman peserta didik.

Sejauh ini, pendidikan di Indonesia didominasi oleh pandangan bahwa pengetahuan sebagai kerangka fakta-fakta yang harus dihafal. Proses pembelajaran masih berfokus pada guru yang dijadikan sebagai sumber pengetahuan. Proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan peserta didik untuk menghafal informasi, otak peserta didik hanya untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya agar dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari. “Dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Akibatnya, ketika peserta didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis tetapi miskin aplikasi”.8

6

Trianto, M.Pd, model pembelajaran terpadu konsep, strategi, dan implementasikan dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP),Cet.4,(Jakarta:Bumi Aksara,2012),h.141.

7Ratna Widyaningrum dkk, “

Pengembangan Modul Berorientasi POE (Predict Observe Explain) Berwawasan Lingkungan Pada Materi Pencemaran Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa,”(Jurnal penelitian program studi pendidikan sains Universitas Sebelas Maret Surakarta,2013),h.1.

8Yulianti, “

(22)

5

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMP Negeri 5 Pesawaran diketahui bahwa pencapaian hasil belajar selama ini masih relatif rendah, di karenakan peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran,

sarana dan prasarana yang kurang memadai, seperti laboraturium yang tidak

memiliki kelengkapan alat praktikum, dan kurangnya penggunaan media

pembelajaran seperti LCD, peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran yaitu masih berpusat pada guru, misalnya cenderung hanya guru saja yang dominan menerangkan dari awalsampai akhir materi tanpa ada interaksi dengan peserta didik, walaupun ada interaksi dengan peserta didik itu sangat kecil sekali dan juga pembelajarannya tidak disertai dengan praktikum, sehingga pembelajaran kurang efektif dan penggunaan laboraturium kurang maksimal.

Selain itu buku–buku yang digunakan sebagai referensi sangat terbatas sehingga pengetahuan peserta didik kurang berkembang. Hal ini menyebabkan peserta didik kurang mengetahui dan memahami manfaat ilmu biologi dalam kehidupan sehari–hari, serta rendahnya hasil belajar peserta didik terutama pada ranah kognitif. Namun nilai psikomotorik dan afektif peserta didik sudah banyak yang diatas KKM, hal inilah yang mendasari penulis hanya meneliti pada ranah kognitif.“Aspek kognitif terdiri dari enam aspek yakni mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan”.9

pendidikan biologi Universitas Pendidikan Upi.Repository.Upi, Bandung,2012), h. 2.di akses 18 Mei 2015.

9

(23)

6

Adapun daftar nilai kognitif peserta didik kelas 7 di SMP Negeri 5 Kabupaten Pesawaran tahun ajaran 2015/2016 disajikan dalam tabel 1 berikut ini :

Tabel 1

Dafar Nilai KognitifPeserta Didik Kelas VII SMPN 5 Pesawaran Tahun Pelajaran 2015/2016

Sumber : Buku legger nilai ujian semester ganjil tahun 2015/2016 bidang studi IPA kelas VIISMP Negeri 5 Pesawaran

Berdasarkan tabel 1 diatas, menunjukan bahwa nilai kognitif peserta didik kelas VII SMP Negeri 5 pada materi pencemaran lingkungan yang tuntas sebanyak 40%, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 60%. Nilai ini belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) disekolah tersebut yaitu sebesar 70.Ini menggambarkan bahwa selama ini pembelajaran IPA khususnya sains biasa menggunakan metode ceramah.

Adapun daftar nilai afektif peserta didik kelas VII di SMP Negeri 5Kabupaten Pesawaran tahun ajaran 2015/2016 disajikan dalam tabel 2 berikut ini :

No Nilai Kelas Jml Persentase Ket.

7.A 7.B 7.C 7.D 7.E 7.F (%)

1 81-90 5 3 4 4 3 4 23 9,6 % Tuntas

2 71-80 6 4 5 4 5 4 28 11,7 % Tuntas

3 61-70 7 9 8 8 6 7 45 18,7 % Tuntas

4 51-60 12 10 12 11 15 14 74 30,8 % Tidak tuntas 5 0-50 10 14 11 13 11 11 70 29,2 % Tidak tuntas

(24)

7 Tabel 2

Dafar Nilai AfektifPeserta Didik Kelas VII SMPN 5 Pesawaran Tahun Pelajaran 2015/2016

Sumber : Buku legger nilai ujian semester ganjil tahun 2015/2016 bidang studi IPA kelas VIISMP Negeri 5 Pesawaran

Keterangan :

A : Sangat Baik B : Baik C : Cukup D : Kurang

E : Sangat Kurang

Berdasarkan tabel 2 diatas, menunjukan bahwa nilai afektif peserta didik kelas VII SMP Negeri 5 pada materi pencemaran lingkungan yang tuntas sebanyak 88,8%, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 11,2%. Nilai ini sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) disekolah tersebut yaitu sebesar 70. Adapun daftar nilai psikomotorik peserta didik kelas VII di SMP Negeri 5Kabupaten Pesawaran tahun ajaran 2015/2016 disajikan dalam tabel 3 berikut ini :

No Nilai Kelas Jml Persentase Ket.

7.A 7.B 7.C 7.D 7.E 7.F (%)

1 A 15 12 12 14 12 12 77 32,1 % Tuntas

2 B 13 14 15 9 13 11 75 31,3 % Tuntas

3 C 9 11 8 11 10 12 61 25,4 % Tuntas

4 D 2 2 3 5 4 3 19 7,9 % Tidak tuntas

5 E 1 1 2 1 1 2 8 3,3 % Tidak tuntas

(25)

8 Tabel 3

Dafar Nilai PsikomotorikPeserta Didik Kelas VII SMPN 5 Pesawaran Tahun Pelajaran 2015/2016

Sumber : Buku legger nilai ujian semester ganjil tahun 2015/2016 bidang studi IPA kelas VIISMP Negeri 5 Pesawaran

Berdasarkan tabel 3 diatas, menunjukan bahwa nilai psikomotorik peserta didik kelas VII SMP Negeri 5 pada materi pencemaran lingkungan yang tuntas sebanyak 85%, sedangkan yang tidak tuntas sebanyak 15%. Nilai ini sudah mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) disekolah tersebut yaitu sebesar 70.

Berdasarkan masalah yang ada disekolah, peneliti berharap guru bisa lebih kreatif lagi dalam menggunakan strategi, model dan pendekatan pembelajaran, seperti yang digunakan pada saat ini yaitu dengan menggunakan metode ceramah, sehingga membuat peserta didik mudah jenuh atau bosan.Penggunaan strategi dan model pembelajaran harus disesuaikan dengan mata pelajaran serta materi yang hendak disampaikan. Dalam pembelajaran sains, peserta didik akan lebih mengusai

No Nilai Kelas Jml Persentase Ket.

7.A 7.B 7.C 7.D 7.E 7.F (%)

1 71-90 15 9 13 14 10 12 73 30,4 % Tuntas 2 71-70 11 13 10 10 10 13 67 27,9 % Tuntas 3 61-70 7 11 9 11 15 11 64 26,7 % Tuntas 4 51-60 5 4 5 3 2 2 21 8,7 % Tidak tuntas

5 0-50 2 3 3 2 3 2 15 6,3 % Tidak tuntas

(26)

9

pelajaran apabila peserta didik memperoleh serta mencari tahu sendiri tentang konsep tersebut. Adapun model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran sains, salah satunya adalah model pembelajaran Predict Observe Explain (POE).

Model pembelajaran POE adalah model pembelajaran dengan urutan proses membangun pengetahuan terlebih dahulu atau meramalkan solusi terlebih dahulu dari suatu permasalahan, lalu melakukan observasi untuk membuktikan ramalan, lalu menjelaskan hasil observasi. Model pembelajaran POE memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan sendiri, melakukan pengetahuan terhadap fenomena yang terjadi, serta mengkomunikasikan pemikiran dan hasil diskusinya, serta melatih peserta didik menemukan konsep-konsep sendiri melalui proses yang melatih peserta didik berkembang baik secara kognitif, afektif dan psikomotorik.10 Hal inilah yang mendasari peneliti memilih model pembelajaran POE, selain itu model pembelajaran ini bisa dijadikan sebagai refrensi guru dalam proses pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka diidentifikasi masalah pada penelitian ini adalah :

10

(27)

10

1. Proses pembelajaran IPA di SMP Negeri 5 Pesawaran masih menggunakan metode diskusi dan ceramah.

2. Pembelajaran IPA dikelas kurang begitu efektif, peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran karena jarang mengajukan pertanyaan atau mengutarakan pendapatnya pada sesi diskusi kelas.

3. Hasil belajarkognitif peserta didik masih rendah dapat di lihat dari hasil belajar masih relatif rendah di bawah KKM yaitu ≤ 50.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka penulis dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut : “Apakah ada pengaruh

penggunaan model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) terhadap hasil belajar peserta didik kelas VII pada materi pencemaran lingkungan ?”

D. Pembatasan Masalah

Agar masalah tidak terlalu meluas dan menyimpang, maka penulis membatasi masalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh model POE terhadap hasil belajar peserta didik memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengemukakan pengetahuan mereka terkait materi yang diberikan.11 Adapun

11

(28)

11

sintaks yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori Tsai, Chin Chung dan Ying Tien Wu yang dikutip dari jurnal Wahyu Bekti Lestari dengan sintaks (1) predict (meramalkan) pada tahap ini peserta didik akan meramalkan atau memberikan hipotesis mengenai dari apa yang akan terjadi dari suatu permasalahan yang diberikan oleh guru yang ditemukan peserta didik dalam kehidupan sehari-hari terkait dengan materi yang sedang dibahas, (2) observe(mengamati) pada tahap ini guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk melakukan eksperimen dan demonstrasi terkait permasalahan yang sedang dibahas, untuk membuktikan kebenaran dari ramalan peserta didik, dan mencatat hasil pengamatan. (3) explain (menjelaskan) pada tahap ini peserta didik melakukan diskusi bersama kelompoknya , kemudian memberikan penjelasan terhadap hasil observasinya. 2. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil belajar tes kognitif saja.Kemampuan kognitif yang akan diukur yaitu menggunakan Taksonomi Bloom Revisi yaitu mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4).12

Negeri Kompleks Ikip Makasar, (Program Study Pendidikan Dasar, Program Pascasarjana, UNS, Indonesia), (Journal of Primary Educational, Semarang : 2013), h.86 (diakses pada 26 agustus 2015)

12

(29)

12 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

a. Tujuan Penelitian

1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) terhadap hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan.

b. Kegunaan Penelitian 1. Peserta Didik :

a) Memberikan peserta didik pengalaman belajar yang berbeda dalam mata belajaran IPA.

b) Memberikan kesempatan pada peserta didik umtuk berperan aktif dalam mencari informasi sendiri.

c) Sebagai wahana untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi pencemaran lingkungan.

2. Pendidik :

a) Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan, penegetahuan dan keterampilan peneliti serta menjadi acuan untuk meningkatkan potensi guru dalam mengajar,terutama untuk guru IPA.sehingga suasana belajar mengajar menjadi bermakna dan hasil belajar peserta didik dapat meningkat.

3. Peneliti :

(30)

13 F. Ruang Lingkup

Agar Penelitian ini lebih terarah, guna menghindari pembiasan dalam memahami pembahasan, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas sebagai berikut :

1. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 5 Pesawaran dan yang menjadi sampel penelitian adalah peserta didik kelas VII, pada kelas 7.C sebagai kelas kontrol dan 7.D sebagai kelas eksperimen pada materi pencemaran lingkungan.

(31)

14 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Kajian Pustaka

1. Model Pembelajaran PredictObserve Explain(POE) a. Pengertian Model Pembelajaran POE

Model PredictObserve Explain (POE) pertama kali diperkenalkan oleh White dan Gunstone pada tahun 1992 dalam bukunya probing understanding. Menurut Joyce yang dikutip oleh Cipta Suhud Wiguna menyatakan bahwa model POE termasuk dalam kelompok model pengajaran memproses informasi model berfikir induktif.13POE dapat menjadi salah satu model alternatif dalam pembelajaran IPA.Menurut pendapat Indrawati dan Setiawan “model pembelajaran POE didasarkan atas teori pembelajaran kontruktivisme”14

.Dimana pembelajaran kontruktivisme yaitu memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengemukakan pengetahuan awal mereka.

Model POE ini berasal dari teori kontruktivisme. Teori kontruktivisme dalam pembelajaran didasari oleh kenyataan bahwa setiap individu memiliki kemampuan untuk mengkonstruksikan kembali pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki. Ini berarti Peserta didik sendiri harus menemukan pengetahuan atau konsep, menemukan segala sesuatu untuk dirinya. Hubungan Model POE dengan teori kontruktivisme yaitu menganggap bahwa peserta didik dengan pengetahuan yang telah mereka miliki akan dapat mengembangkan kemampuan atau pengetahuan itu.15

“Menurut Tsai, Chin Chung dan Ying Tien Wu model POE merupakan rangkaian proses pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik

13 Cipta Suhud Wiguna, “Pengaruh Model Pembelajaran POE (Predict Observe Explain) Terhadap Pemahaman Konsep dan Kemampuan Berfikir Kreatif Peserta didik (Studi Experimen Mata pelajaran Geografi Kelas X di SMA Negeri Darmaraja Kabupaten Sumedang),Universitas Pendidikan Indonesia”,( Repository.Upi.Edu, Bandung),h.7. di akses pada tanggal 06 September 2015.

14

Nila Ayu Yulinar Firdos, Ely Rudyatmi, Lina Herlina, “Pengaruh Model Pembelajaran Predict Observe Explain dengan Bantuan Media Foto Pada Materi Struktur dan Fungsi Jaringan

Tumbuhan”, FMIPA Universitas Negeri Semaarang, Indonesia. 15Liew, C. W. & Treagust, D.”

The Effectiveness Predict-Observe-Explain (POE) Technique

in Diagnosing Studen’s Understanding of Science and Identifying Their Level of Achievement”.

Tersedia pada

(32)

15

melalui tahap prediksi atau membuat dugaan awal (Predict), pengamatan atau pembuktian dugaan (Observe), serta penjelasan terhadap hasil pengamatan (Explain)”.16

”POE merupakan singkatan dari Predict Observe Explain. Pendidik

menggali pemahaman peserta didik dengan cara meminta mereka untuk melaksanakan tiga tugas yaitu memprediksi, mengobservasi dan menjelaskan hasil observasi”.17

Berdasarkan beberapa pendapat diatas bahwa model pembelajaran POE berasal dari teori kontruktivisme yaitu memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengemukakan pengetahuan awal mereka. Karena POE adalah model pembelajarn yang menggabungkan 3 tahapan dalam proses pembelajarannya yaitu memprediksi, mengobservasi, dan menjelaskan hasil dari observasi tersebut.

Model POEjuga memberikan kesempatan padapeserta didik dengan membuat prediksi atas suatu kejadian berdasarkan konsepsi mereka sendiri, kemudian mengobservasi kejadian tersebut secara nyata, kemudian menjelaskan hasil pengamatan mereka serta menjelaskan ketidaksesuaian prediksi mereka dengan keadaan yang sebenarnya.Dengan demikian peserta didik dapat menggali pemahaman dari suatu pelajaran dengan menggunakan model POE tersebut.

16Wahyu Bekti Lestari,“

Pendekatan Acitive Learning Melalui Model Pembelajaran Predict Observe Explain (POE) di sertai media teka teki silang untuk meningkatkan partisipasi belajar sain siswa kelas VII C SMP N 7 Purworejo”, (Skripsi Fakultas Keguruan dan Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Semarang). h.2

17

(33)

16

b.Langkah-langkah Model Pembelajaran POE

Adapun langkah-langkah dalam model pembelajaran POE ini adalah : Tabel.4

Langkah-langkah Model Pembelajaran POE Langkah

Pembelajaran Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Tahap 1

- Memberikan hipotesis berdasarkan permasalahan yang diambil dari pengalaman peserta didik, atau buku panduan yang memuat suatu fenomena terkait materi yang akan dibahas.

- Mengobservasi dengan melakukan eksperimen atau demonstrasi berdasarkan permasalahan yang dikaji dan mencatat hasil

pengamatan untuk direfleksikan

- Mendiskusikan fenomena yang telah diamati secara konseptual-matematis, serta membandingkan hasil observasi dengan hipotesis sebelumnya bersama kelompok masing-masing.

- Mempresentasikan hasil observasi di kelas, serta kelompok lain memberikan tanggapan, sehingga

Wah liew.(2004). “The effectiveness of predict, observe, explain technique in diagnosing

studens’understanding of science and identifying their level of

(34)

17

c. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran POE 1. Kelebihan

Adapun kelebihan dari model pembelajaran POEmenurut Wah Liewadalah sebagai berikut :

a) Model Pembelajaran POE dapat digunakan untuk menggali gagasan awal yang dimiliki oleh peserta didik.

b)Membangkitkan diskusi baik antara peserta didik dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan pendidik.

c) Memberikan motivasi kepada peserta didik untuk menyelidiki konsep yang belum dipahami.

d)Membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap suatu permasalahan.19

Sedangkan menurut Joyce yang dikutip dari buku Trianto kelebihan dari model pembelajaranPOE yaitu merangsang peserta didik untuk lebih kreatif khususnya dalam mengajukan prediksi, proses pembelajaran menjadi lebih menarik, sebab peserta didik tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati peristiwa yang terjadi melalui eksperimen maupun observasi, peserta didik akan memiliki kesempatan untuk membandingkan antara teori (dugaan) dengan kenyataan.20

2. Kelemahan

Menurut Joyce kelemahan dari model pembelajaran PredictObserveExplain(POE) adalah memerlukan persiapan yang lebih matang terutama berkaitan penyajian persoalan Biologi dan kegiatan yang akan dilakukan untuk membuktikan prediksi yang akan diajukan peserta didik, memerlukan alat, bahan dan tempat yang memadai, memerlukan kemampuan dan keterampilan yang khusus bagi pendidik. Sehingga pendidik dituntut untuk bekerja lebih professional, memerlukan kemauan dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran peserta didik.21 2. Hakikat Pembelajaran Biologi

Pengajaran pada hakekatnya merupakan penyampaian pesan, pesan yang akan dikomunikasikan yaitu melalui media tertentu ke penerima. Pesan yang

19

Wah liew. Ibid. 20

Joyce,”Predict Observe Explain (POE)”.[online].Tersedia (http://arb.nzcer.org.nz/strategies/ poe.php.) di akses pada tanggal 20 Juli 2015.

21

(35)

18

akan dikomunikasikan adalah materi pelajaran yang ada pada kurikulum. Prosespembelajaran merupakan upaya yang dilakukan guru untuk mencapai tujuan yang dirumuskan dalam kurikulum.22

Suatu proses pembelajaran yang dikatakan efektif apabila dapat memberikan prestasi yang lebih baik. Pembelajaran merupakan pertama yaitu dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental peserta didik secara maksimal bukan hanya menuntut peserta didik untuk sekedar mencatat, mendengarkan, akan tetapi menghendaki aktivitas peserta didik dalam proses berfikir.23

Hakekatnya, dalam pendidikan biologi menekankan adanya interaksi antara peserta didik dengan obyek yang dipelajari. Interaksi ini memberi peluang kepada peserta didik untuk berlatih belajar dan mengerti bagaimana belajar, mengembangkan potensi rasional pikir, keterampilan, dan kepribadian serta mengenal permasalahan biologi dan pengkajiannya”.24

3. Hasil Belajar

a. Pengertian Hasil Belajar

Secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut :

22

Anonim, Hakikat pembelajaran Biologi, 2010, Tersedia di : http://www.sarjanaku.com /2010/ 12/hakikat-pembelajaran-biologi.html (diakses tanggal 20 agustus 2015).

23

Anonim, Ibid. 24

(36)

19

“Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan sseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.”25

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada dua, yaitu faktor ekstern dan intern.

Secara etimologi (bahasa) kata hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu “hasil dan belajar”. Hasil adalah sesuatu yang diadakan (dibuat,dijadikan dsb)26 sedangkan belajar adalah berusaha (berlatih dsb) supaya mendapatkan suatu kepandaian.27jadi berdasarkan uraian pengertian diatas yang dimaksud dengan hasil belajar adalah merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana peubahan itu dapat mengarah kepada tingkahlaku yang lebuh baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkahlaku yang lebih buruk sesuai dengan hasil belajar yang ia peroleh.

Secara terminology (istilah) yang dimaksud dengan Hasil Belajar adalah hasil dari suatu interaksi hasil belajar dan tindak mengajar.28 Secara umum belajar juga dapat diartikan sebagai proses perubahan prilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungan. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan setiap proses belajar mengajar keberhasilannya diukur dari seberapa jauh hasil belajar yang dicapai peserta didik. Hasil belajar berasal dari dua kata dasar yaitu hasil dan belajar, istilah hasil dapat diartikan sebagai sebuah prestasi dari apa yang telah dilakukan. Hasil belajar dapat dilihat setelah evaluasi atau ujian akhir, berhasilkah para pendidik menggunakan pembelajaran inkuiri.Keberhasilan pembelajaran adalah keberhasilan peserta didik dalam membentuk kompetensi dan mencapai

25

Slameto, Op. Cit. h.2 26

Poerwadarminta. Kamus Umum Bahasa Indonesia. (Jakarta : Balai Pustaka, 2003), h. 408 27

Poerwadarminta, Ibid., h. 121 28

(37)

20

tujuan, serta keberhasilan guru dalam membimbing peserta didik dalam pembelajaran.29

a. Indikator hasil belajar

Indikator hasil belajar yang menjadi petunjuk bahwa suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil apabila telah memenuhi beberapa indikator keberhasilan belajar. Adapun indikator keberhasilan belajar adalah:

1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.

2. Prilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran (instruksional) khusus (TIK) telah dicapai oleh peserta didik, baik secara individu maupun kelompok.30

Namun demikian, indikator yang banyak dipakai sebagai tolak ukur keberhasilan adalah daya serap. Setiap proses belajar mengajar selalu mengahasilkan hasil belajar. Masalah yang dihadapi adalah sampai ditngkat mana prestasi (hasil) belajar yang telah dicapai.

b. Cara mengevaluasi hasil belajar.

Untuk mengetahui hasil dari proses kegiatan belajar mengajar maka seorang guru harus maelakukan evaluasi dan penilaian terhadap hasil belajar peserta didik. Berdasarkan tujan dan ruang lingkupnya, penilaian hasil belajar dapat digolongkan dalam beberapa jenis penilaian yaitu:

29

Enco Mulyasa, Ibid., h. 121 30

(38)

21 1. Tes Formatif

Penilaian ini digunakan untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan tertentu dan bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang daya serap peserta didik terhadap pokok bahasan tersebut. Hasil tes ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar bahan tertentu dalam waktu tertentu.

2. Tes Subsumatif

Tes ini meliputi sejumlah bahan pengajaran tertentu yang telah diajarkan dalam waktu tertentu.Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran daya serap peserta didik untuk meningkatkan tingkat prestasi belajar peserta didik. Hasil tes subsumatif ini dimanfaatkan untuk memperbaiki proses belajar mengajar dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor. 3. Tes Sumatif

Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap peserta didik terhadap bahan pokok-pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu smester, satu atau dua tahun pelajaran.Tujuannya adalah untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar peserta didik dalam suatu priode belajar tertentu.Hasil dari tes sumatif ini ini dimanfaatkan untuk kenaikan kelas, menyusun peringkat (ranking) atau sebagai ukuran mutu sekolah.31

31

(39)

22

c. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Dalam proses belajar mengajar akan berhasil atau tidaknya proses belajar mengajar, dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Slameto, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik dalam belajar terdapat dua faktor yaitu, faktor internal dan faktor eksternal.

1. Faktor Internal adalah faktor yang ada didalam individu yang sedang belajar, faktor yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah : 1) Faktor jasmani, meliputi; Faktor Kesehatan dan Faktor Cacat Tubuh. 2) Faktor Psikologis, meliputi; Intelegensi, Perhatian, Minat, Bakat,

Motif, Kematangan, Kesiapan. 3) Faktor Kelelahan.

2. Faktor ekternal adalah; faktor yang ada diluar individu. Adapun faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah:

1) Faktor keluarga, yang meliputi; cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.

2) Faktor sekolah, yang meliputi; pembelajaran mengajar, kurikulum, relasi guru dengan peserta didik, relasi peserta didik dengan peserta didik, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, pembelajaran belajar, tugas rumah. 3) Faktor masyarakat, yang meliputi; kegiatan peserta didik dalam

masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat.32

b.Macam-macam Pengukuran Hasil Belajar 1)Hasil Belajar Kognitif

Kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran yang berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat

32

(40)

23

pengetahuansampai ketingkat yang lebih tinggi yakni evaluasi.33 Kemampuan yang termasuk ranah kognitif ini terdiri dari 6 tingkatan menurut jenjang kognitif Taksonomi Bloom, yaitu :

a. Mengingat adalah mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang. b. Memahami adalah mengkontruksi makna dari materi pembelajaran, apa

yang diucapkan, ditulis dan digambarkan oleh guru.

c. Mengaplikasikan adalah menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu.

d. Menganalisis adalah memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunannya dan menentukan hubungan-hubungan antara bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan.

e. Mengevaluasi adalah mengambil keputusan berdasarkan kriteria standar. f. Mencipta adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu

yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal.34 Adapun penelitian ini hanya C1 sampai C4 yaitu mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalisis (C4).Karena dilihat dari kompetensi dasar dan kata kerja oprasionalnya.Kemudian kata kerja oprasionalnya dicocokan dengan Taksonomi Bloom Revisi.

2) Hasil Belajar Afektif

Afekif adalah satu domain yang berkaitan dengan sikap, apresiasi (penghargaan). Tingkatan afektif ini yaitu :

a) Kemauan menerima, yakni keinginan memperhatikan suatu gejala atau rancangan tertentu.

33

Hamzah, Perencanaan Pembelajaran (Jakarata : Bumi Aksara, 2010), h. 35 34

(41)

24

b) Kemauan menaggapi, yakni keinginan yang menunjuk pada partisipasi aktif dalam kegiatan tertentu, seperti menyelesaikan tugas dan manaati peraturan.

c) Penerapan karya, yakni penerimaan terhadap berbagai sistem nilai yang berbeda-beda berdasarkan pada suatu sistem nilai yang lebih tinggi.

d) Ketekunan dan ketelitian, pada paraf ini individu yang telah memiliki sistem nilai selalu menyelaraskan perilakunya sesuai dengan sistem nilai yang dipegangnya. 35

3) Hasil Belajar Psikomotor

Psikimotor adalah tujuan yang berkaitan dengan keterampilan (skill) yang bersifat manual atau motorik. Adapun tingkatan-tingkatannya yaitu : a) Persepsi, yakni penggunaan indra dalam melakukan kegiatan.

b) Mekanisme, yakni penampilan respons yang sudah dipelajari dan menjadi kebiasaan.

c) Respon terbimbing, yakni meniru atau mengikuti dan mengulangi perbuatan yang diperintahkan atau ditunjukan oleh orang lain.

d) Adaptasi, yakni keterampilan yang sudah berkembang pada diri individu sehingga yang bersangkutan mampu memodifikasi pada pola gerakan sesuai dengan situasi dan kondisi tertentu.36

Dari macam-macam hasil belajar peneliti hanya akan meneliti pada ranah kognitif saja, karena nilai afektif dan psikomotrik sudah diatas KKM.

B. Materi Sistem Pencernaan

Kajian materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah pada materi pencemaran lingkungan, kelas 7 di SMP Negeri 5 Pesawaran. Berikut ini adalah indikator kurikulum IPA KTSP materi Pencemaran Lingkungan :

35

Hamzah, Op. Cit., h. 37 36

(42)

25

Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.37

2. Macam-macam pencemaran lingkungan a. Pencemaran Air

Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:

37

(43)

26

1) Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan sampah domestik, misalnyasisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun. 2) Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan O2 di air

berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air. 3) Fosfathasil pembusukan dan pupuk pertanian terakumulasi dan

menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineralyang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Bloomingalga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.38

b. Pencemaran Tanah

Tanah merupakan tempat hidup berbagai jenis tumbuhan dan makhluk hidup lainnya termasuk manusia. Kualitas tanah dapat berkurang karena proses erosi oleh air yang mengalir sehingga kesuburannya akan berkurang. Selain itu, menurunnya kualitas tanah juga dapat disebabkan limbah padat yang mencemari tanah.Limbah padat dapat berasal dari sampah rumah tangga (domestik), industri dan alam (tumbuhan).Sampah dapat dibedakan menjadi sampah organik dan sampah anorganik.Sampah organik berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, seperti dedaunan, bangkai binatang, dan kertas.Adapun sampah anorganik biasanya berasal dari limbah industri, seperti plastik, logam

38

(44)

27

dan kaleng.Sampah organik pada umumnya mudah dihancurkan dan dibusukkan oleh mikroorganisme di dalam tanah.Adapun sampah anorganik tidak mudah hancur sehingga dapat menurunkan kualitas tanah.39

c. Pencemaran Udara

Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut mengandung unsur-unsur yang mengotori udara.Bentuk pencemar udara bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair atau padat.

1) Pencemar Udara Berbentuk Gas

Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan makhluk hidup.Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida, senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2), dan chloroflourocarbon (CFC).Kadar CO2 yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan. Kadar gas CO lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat menimbulkan kematian. Gas SO2 dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan asam.Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian.Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.

39

(45)

28

2) Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat

Partikel yang mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat.Partikel dalam bentuk cair berupa titik-titik air atau kabut.Kabut dapat menyebabkan sesak napas jika terhiap ke dalam paru-paru.Partikel dalam bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik.Selain itu, dapat juga berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau serangga-serangga yang telah mati.Partikel-partikel tersebut merupakan sumber penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.40

d. Pencemaran Suara

Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup disekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan suara – suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan tidak menyenangkan.Sumber Polusi suara adalah suara bising dari pabrik, radio, tape recorder, kendaraan, pesawat terbang, pasar dan sebagainya. Polusi suara dapat menimbulkan perubahan-perubahan seperti meningkatnya tekanan darah, meningkatnya denyut nadi, kontraksi otot perut dan stress.

40

(46)

29

e. Dampak Pencemaran Bagi Manusia Secara Global

Pembakaran bahan bakar minyak dan Batubara pada kendaraan bermotor dan industri menyebabkan naiknya kadar CO2 di udara. Gas ini juga dihasilkan dari kebakaran hutan. Gas CO2 ini akan berkumpul di atmosfer Bumi. Jika jumlahnya sangat banyak, gas CO2 ini akan menghalangi pantulan panas dari Bumi ke atmosfer sehingga panas akan diserap dan dipantulkan kembali ke Bumi. Akibatnya, suhu di Bumi menjadi lebih panas.Keadaan ini disebut efek rumah kaca (green house effect). Selain gas CO2, gas lain yang menimbulkan efek rumah kaca adalah CFC yang berasal dari aerosol, juga gas metan yang berasal dari pembusukan kotoran hewan.

(47)

30

f. Upaya Penanggulangan Pencemaran Lingkungan

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:

1)Membuang sampah pada tempatnya

Membuang sampah ke sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, sampah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan. Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos.

Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos.Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.

2) Penanggulangan limbah industri

(48)

31

atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.

3) Penanggulangan pencemaran udara

Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik.Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan kenalpot kendaraan bermotor.

4) Diadakan penghijauan di kota-kota besar

Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara.Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.

(49)

32

masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan. Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian.

6) Pengurangan pemakaian CFC

Untuk menghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.

(50)

33

Artinya: “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka

sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (Qs. Ar-Ruum:41).41

C. Penelitian Relevan

Dalam penelitian kali ini peneliti mengacu pada penelitian terdahulu, diantaranya penelitian dengan judul :

1. Skripsi Shanti. NPM : 1011060196. 2014. Judul Penelitian “Pengaruh Model

Pembelajaran POE (Predict Observe Explain)Terhadap Kemampuan Berfikir Kritis PesertaDidik Materi Pokok PencemaranLingkungan(Study Quasi Eksperimen Pada Peserta Didik Kelas X Sma Negeri 1 Katibung Lampung

Selatan Tahun Ajaran 2013/2014)”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, serta sesuai dengan pembahasan yang telah diutarakan di atas tentang pengaruh model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) terhadap kemampuan berfikir kritis peserta didik kelas X1 SMA Negeri 1 Katibung Lampung Selatan, menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran POE yang telah dilakukan berpengaruh positif dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis peserta didik dapat dilihat dari nilai presentese rata-rata nilai pada setiap sub indikator yaitu tes awal 64,3% sedangkan tes akhir 83,1%, mengalami peningkatan 19%, dapat disimpulkan

41

(51)

34

bahwa adanya pengaruh model pembelajaran Predict Observe Explain (POE) terhadap kemampuan berfikir kritis peserta didik materi pokok pencemaran lingkungan kelas X SMA Negeri 1 Katibung Lampung Selatan.

2. Jurnal Annisa Shinta Devi, Darlen Sikumbang, Arwin Achmad. 2014. Judul

Penelitian “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Predict Observe

Explain Terhadap Aktivitas dan Pemahaman Konsep”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran POE membuat peserta didik aktif dalam berdiskusi dan mengemukakan pendapat serta dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep pada materi keanekaragaman ciri makhluk hidup. Dengan demikian model pembelajaran terebut dapat meningkatkan aktivitas dan pemahaman konsep.

3. Skripsi Hafrizdha Chandra Yuvita. NIM : 080210193034. 2014. Judul Penelitian “Pengaruh Model POE (Predict-Observe-Explain) dengan Performance Assessment terhadap hasil Belajar Biologi Peserta didik Kelas VII SMP Negeri 1 Arjasa Jember”. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan

bahwa model pembelajaran POE dapat meningkatkan hasil belajar biologi peserta didik kelas VII di SMP Negeri 1 Arjasa Jember.

(52)

35

penelitian dengan menggunakan model yang sama yaitu Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dengan pokok bahasan yang berbeda yaitu tentang pencemaran lingkungan. Dari itu pendidik menggunakan model pembelajaran POE dengan materi pokok pencemaran lingkungan apakah akan menghasilkan peningkatan pada hasil belajar peserta didik kelas VII di SMP Negeri 5 Pesawaran.

D. Kerangka Pikir

Pendidik di SMP Negeri5 Pesawaran dalam meningkatkan mutu pendidikan telah melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan pencapaian hasil belajar diantaranya dengan menggunakan model pembelajaran, dengan berbagai sumber pembelajaran serta mengaplikasikan berbagai model pembelajaran pada proses belajar mengajar. Namun, tetap saja hasil belajar peserta didiknya masih banyak yang belum mencapai KKM yang ditentukan oleh sekolah.

(53)

36

Adapun kelebihan dari model pembelajaran POE ini adalah dapat digunakan untuk menggali gagasan awal yang dimiliki oleh peserta didik, membangkitkan diskusi baik antara peserta didik dengan peserta didik maupun antara peserta didik dengan pendidik, memberikan motivasi kepada peserta didik untuk menyelidiki konsep yang belum dipahami, serta membangkitkan rasa ingin tahu peserta didik terhadap suatu permasalahan.

Untuk mengetahui lebih jelasnya pengaruh model pembelajaran POE terhadap hasil belajarpeserta didik kelas VII pada materi pencemaran lingkungan dapat digambarkan melalui diagram kerangka berpikir sebagai berikut :

Gambar 1. Diagram kerangka berpikir Pembelajaran Ideal :

3. Tidak menggunakan strategi pembelajaran

4. Menggunakan strategi

pembelajaran yang bervariasi.

Pembelajaran menggunakan strategi atau metode yang monoton.Contohnya metode ceramah.

Pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran active yaitu Predict observe explain (POE).

Hasil belajar (kognitif, afektif dan

(54)

37 E. Hipotesis

Sudjana menyebutkan bahwa hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekkannya.42Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumus penelitian dinyatakan dalam bentuk pertanyaan.Hipotesis dikatakan sementara jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Berdasarkan deskripsi teoritis tersebut maka hipotesis yang bisa diajukan dalam penelitian ini adalah :

1. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah pada bab I maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

H0 : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model pembelajaran POE terhadap hasil belajar peserta didik.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model pembelajaran POE terhadap hasil belajar peserta didik

2. Hipotesis statistik H0 : µ1 = µ2

H1 : µ1 ≠ µ2

42

(55)

38 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April 2016 di SMP Negeri 5 Pesawaran kelas VII semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016.

2. Tempat Penelitian

Tempat dilaksanakan penelitian adalah SMP Negeri 5 Pesawaran kelas VII semester genap Tahun Pelajaran 2015/2016.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.43 Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian yaitu dengan menggunakan quasy experiment yaitu untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan memberikan perlakuan pada dua kelompok eksperimen dengan tingkat kemampuan yang sama dalam bentuk strategi dan model pembelajaran.44 Karena untuk mengetahui pengaruh

43

Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RDD, (Bandung : Alfabeta, 2012), h.2

44

(56)

39

variabel bebas terhadap variabel lain (terikat) dilakukan manipulasi dalam artian bahwa data yang terambil merupakan hasil perlakuan yang dilakukan pada sampel penelitian.

Model rangcangan penelitian yang akan digunakan adalah randomized control group pretest-posttest desigent. Rancangan ini sekelompok subjek yang diambil dari populasi tertentu dikelompokan secara rambang menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kontrol. Kelompok eksperimen dikenai variabel perlakuan tertentu dalam jangka waktu tertentu, lalu kedua kelompok itu dikenai pengukuran yang sama. Perbedaan yang timbul dianggap bersumber pada variabel perlakuan.45 Bagan rancangan dapat dilukiskan sebagai berikut :

Group Pretest Treatment Posttest

Exp. Group (R)* T1 X T2

Control Group (R) T1 T2

Keterangan :

X :Perlakuan yang akan diberikan kepada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran POE.

T1: Tes yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. T2 : Tes yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

45

(57)

40

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.46Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. “Variabel independen sering disebut dengan variabel bebas yang merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya, sedangkan variabel dependen sering disebut variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.47

Berikut ini adalah variabel-variabel dari penelitian ini.

1. Variabel independen dinyatakan dengan X (vairabel bebas) yaitu variabel yang cenderung mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran POE.

2. Variabel dependen dinyatakan dengan Y (variabel terikat) yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar peserta didik .

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas VII SMP N 5 Pesawaran Tahun Pelajaran 2015/2016 yang tersebar pada 6 kelas, yaitu dari kelas VII.A, VII.B, VII.C, VII.D, VII.E, danVII.F dan Jumlah keseluruhan peserta didik ada 240. Dimana setiap kelas berisi 40 peserta didik,

46

Sugiyono, Op.Cit, h. 60 47

(58)

41 2. Sampel

Pada penelitian ini, dari populasi diambil 2 kelas, yaitu kelas VII.C sebagai kelas kontrol dan kelas VII.D sebagai kelas eksperimen.

E. Tehnik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan sampel.48Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini ialah probability sampling yaitu:teknik pengambilan sampel yang memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.49Teknik sampling probabilitas yang digunakan adalah sampel acak kelas (cluster random sampling ). Cluster random sampling merupakan pengambilan sampel secara bertahap.Populasi di SMP Negeri 5 Pesawaran Kabupaten Pesawaran yang diambil adalah kelas 7, yang terdiri dari 6 kelas. Pada penelitian ini kelas yang digunakan hanya dua kelas sebagai sampel, untuk menentukan dua kelas tersebut, penulis mengadakan undian. Hasil undian yang didapat adalah kelas 7.C dan kelas 7.D. Cara untuk mengambil kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan mengundi seluruh kelas VII SMP N 5 Pesawaran yang terdiri dari 6 kelas, pada kertas kecil-kecil dituliskan nomor untuk setiap kelas kemudian kertas digulung kecil-kecil.Untuk kelas yang petama keluar adalah kelas eksperimen.Dengan demikian terambil secara acak dua kelas yang ada.

48

Sugiyono,Ibid., h. 118 49

(59)

42 F. Tehnik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Tes yang digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan peserta didik, yaitu melalui tes formatif yang diberikan pada akhir materi pokok. Dalam bentuk tes obyektif sebanyak 20 soal.

2. Observasi yaitu cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.50 3. Dokumentasi adalah alat pengumpulan data tertulis atau tercetak tentang

fakta-fakta yang akan dijadikan sebagai bukti fisik penelitian dan hasil penelitian dokumentasi ini akan menjadi sangat kuat kedudukannya51. Metode ini digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan keterampilan proses serta pengaruh model pembelajaran berbasis masalah peserta didik dan data-data yang berkaitan dengan penelitian.

G. Uji Coba Instrumen

Data yang digunakan dalam penganalisaan diperoleh melalui instrumen yang diberikan kepada subyek penelitian dalam bentuk test pada materi pencemaran lingkungan.

50

Anas Sudijono,Pengantar Evaluasi Pendidikan, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2009, h. 76 51

Gambar

Tabel 1 Dafar Nilai KognitifPeserta Didik Kelas VII SMPN 5 Pesawaran
Tabel 2 Dafar Nilai AfektifPeserta Didik Kelas VII SMPN 5 Pesawaran
Tabel 3 Dafar Nilai PsikomotorikPeserta Didik Kelas VII SMPN 5 Pesawaran
Gambar 1. Diagram kerangka berpikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dampak konflik kepentingan terhadap sistem kekerabatan pada masyarakat pesisir di Desa Teluk Limau ini lah yang akan menjadi fokus dalam penelitian ini.. Peneliti tertarik

23 Tahun 2004 memberikan pengertian tentang Kekerasan dan Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, yakni di dalam Pasal 1 UU ini yang dimaksud dengan

Trifena, 2012, Analisis uji in vitro dan in vivo ekstrak kombinasi kulit manggis ( Garcinia mangostana L.) dan pegagan ( Centella asiatica L.) sebagai krim antioksidan,

Dari hasil analisis terdapat korelasi antara status gizi berdasarkan MNA dengan kekuatan genggam tangan lansia pada kedua jenis kelamin dengan nilai p =0,037 (p<0,05) r=0,34.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Perilaku kepemimpinan dalam pelaksanaan program kerja budaya organisasi pada Sekolah Tinggi Agama Islam Gajah

Pengabdian masyarakat pada hakekatnya merupakan perwujudan dari salah satu dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat, yang bersifat lintas disiplin

Simpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan bahwa metode penerapan strategi pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) dengan media permainan monopoli efektif

Hasil penghitungan dana pensiun para pendeta GPM menggunakan metode Individual Level Premium menunjukkan bahwa manfaat yang didapatkan oleh peserta sesuai dengan masa kerja,