• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

B. KerangkaTeoritik

2. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Islam sebagai rahmatal li al-‘alamin sangat mewajibkan umatnya untuk selalu belajar. Bahkan Allah mengawali menurunkan Al-Qur‟an sebagai pedoman hidup manusia dengan ayat yang memerintahkan rasul-Nya, Muhammad SAW., untuk membaca dan membaca (iqra’).16 Sebagaimana dalam surat al- „Alaq ayat 1-5.



















































1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang

menciptakan,

2. Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam

5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak

diketahuinya.(Q.S. al- „Alaq/ 96 : 1-5).

Sejak turunnya wahyu pertama kepada Muhammad SAW., Islam telah menekankan perintah untuk belajar. Ayat pertama juga menjadi bukti bahwa Al-Qur‟an memandang penting belajar agar manusia dapat memahami seluruh kejadian yang ada di sekitarnya, sehingga meningkatkan rasa syukur dan mengakui akan kebesaran Allah SWT.

Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Belajar dimulai sejak lahir sampai akhir hayat.kemampuan manusia untuk belajar merupakan

16 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jogjakarta : Ar Ruzz Media, 2010), hlm.29.

16

karakteristik penting yang membedakan manusia dengan mahluk lain.17 Seperti dalam firman Allah SWT surat at Tiin ayat 4.















” Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” . (Q.S. at- Tiin /95 : 4)

Dalam Kamus Besar Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti ”berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhannya mendapatkan ilmu, sehingga dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu.18

Dalam belajar selalu berkenaan dengan perubahan-perubahan pada diri orang yang belajar, apakah itu mengarah kepada yang lebih baik ataupun yang kurang baik, direncanakan atau tidak. Hal lain yang selalu terikat dalam belajar adalah pengalaman yang berbentuk interaksi dengan orang lain atau lingkungannya.19

Unsur perubahan dan pengalaman hampir selalu ditekankan dalam definisi tentang belajar yang dikemukakan oleh beberapa pakar pendidikan.

17

Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran. 18 Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran. hlm.13. 19 Nana Syaodih Sukmadinata,Landasan Psikologi Proses Pendidikan, ,( Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2009),hlm.155.

17

1) Gagne

Belajar adalah kecenderungan perubahan disposisi atau kemampuan yang dicapai seseorang yang Dapat dipertahankan selama proses pertumbuhan melalui aktivitas.20

2) Howard L. Kingsleny

Learning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed trough practice or training (Belajar adalah

proses ketika tingkah laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melalui praktik atau latihan).21

3) Cronbach

Learning is shown by a change in behavior as a result of

experience.22 (Belajar adalah perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman)

4) Morgan

Learning is any relatively permanent change in behavior that is a result of past experience. (Belajar adalah perubahan perilaku yang

bersifat permanen sebagai hasil dari pengalaman).

5) Syekh Abdul Aziz dalam kitab At-Tarbiyatul wa Thuruqut Tadris mendenifisikan belajar sebagai berikut:

.

“Belajar adalah merupakan perubahan tingkah laku pada hati (jiwa) si pelajar berdasarkan yang sudah dimiliki menuju perubahan baru”.

20 Yatim Riyanto, Paradigm Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi Bagi Guru/Pendidik Dalam Implementasi Pembelajaran Yang Efektif dan Berkualitas, hlm.4.

21 Baharuddin, Pendidikan & Psikologi Perkembangan, (Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2010), Cet. 2., hlm.162.

22

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : Raja Gravindo Persada, 2008), hlm. 231.

23 Sholeh Abdul Aziz, Abdul Aziz Abdul Majid, At-Tarbiyah wa Turuqu al-Tadris, Juz 1, (Mekkah: Darul Ma‟arif, t.t.), hlm. 169.

18

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah proses perubahan tingkah laku melalui aktivitas atau pengalaman. Yang memiliki beberapa ciri yang dapat membawa perubahan bagi si pelaku, baik perubahan pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Antara lain:

a) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change

behavior)

b) Perubahan perilaku relative permanent.

c) Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar berlangsung.

d) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman. e) Pengalaman atau latihan dapat diberikan penguatan.24

b. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Menurut Agus Suprijono, hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, milai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.25 Merujuk pemikiran Gagne yang dikutip Aunurrahman, menyimpulkan ada lima macam hasil belajar yaitu:

1) Informasi verbal

Yaitu kemampuan mendeskripsikan sesuatu dengan kata-kata dengan jalan mengatur informasi-informasi yang relevan.

2) Keterampilan intelektual

Yaitu kemampuan mempresentasikan konsep atau lambang yang terdiri dari kemampuan mengkatagorisasi, analisis-sintesis fakta-konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

3) Strategi kognitif

Kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru dengan jalan mengatur proses internal masing-masing individu dalam memperhatikan, belajar, mengingat, dan berfikir.

4) Keterampilan motorik

Kemampuan untuk melakukan dan mengkoordinasikan serangkaian gerakan-gerakan jasmani yang berhubungan dengan otot.

24 Bahruddin, Pendidikan & Psikologi Perkembangan.

25 Agus Suprijono, cooperative learning, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), cet.3., hlm.5.

19

5) Sikap

Kemampuan internal yang mempengaruhi tingkah laku seseorang yang didasari oleh emosi, kepercayaan serta faktor intelektual.26

Sedangkan menurut Bloom dkk, mengkatagorikan hasil belajar ke dalam tiga ranah yaitu : ranah kognitif, terdiri dari enam jenis perilaku (pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, evaluasi), Ranah afektif terdiri dari lima jenis perilaku (penerimaan, sambutan, penilaian, organisasi, karakterisasi), dan ranah psikomotor terdiri dari tujuh perilaku atau kemampuan motorik (persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, kreativitas).27

c. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua kategori yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut saling mempengaruhi dalam proses belajar individu sehingga menentukan kualitas hasil belajar.

1) Faktor internal

a) Faktor biologis (jasmaniah)

Bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Kondisi fisik mencakup kelengkapan dan kesehatan indra penglihatan, penciuman, pendengaran, perabaan, dan pencecapan.

b) Faktor psikologis

Mencakup kndisi kesehatan psikis, kecerdasan, bakat, dan kemauan.28

26 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, (Bandung : ALFABETA, 2009), cet.3., hlm.47.

27

Oemar Hamalik, Psikologi Belajar dan Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2009), cet.6., hlm. 78.

28

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar (Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004), cet.2., hlm. 138.

20

2) Faktor eksternal

a) Lingkungan keluarga

Mencakup suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, cara orang tua mendidik, relasi antara anggota keluarga, keadaan ekonomi keluarga.

b) Lingkungan sekolah

Mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten.

c) Lingkungan masyarakat

Mencakup kegiatan siswa dalam measyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.29

Sedangkan menurut Syaikh Ibrahim bin Isma‟il, faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dalam kitab Ta‟lim Muta'allim ada 6 yaitu:

ﻢﻠﻌﻠ ﺍ ﻞ ﺎﻧﺘ ﻻﻻﺍ

ﺔﺘﺴﺒ ﻻ

#

ﻦﺎﻴﺑﺑ ﺎﻬﻋﻮﻤﺟﻤﻦﻋ ﻚﺒﻨ ﺄﺴ

ﺮ ﺎﺑﻄﺻ ﺍﻮ ﺺﺮﺤﻮ ﺀﺎﻛ ﺫ

ﺔﻐﻠﺒﻮ

#

ﻦ ﺎﻣﺯ ﻝﻮﻄﻮ ﺫﺎﺗﺳﺍ ﺪ ﺎﺸﺮﺍﻮ

“(Ingatlah, kamu tidak akan berhasil dalam memperoleh ilmu, kecuali dengan 6 perkara yang akan dijelaskan kepadamu secara ringkas, yaitu kecerdasan, cinta kepada ilmu, kesabaran, biaya cukup, petunjuk guru, dan masa yang lama)”.31

Jadi dapat di ketahui bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar seseorang. Antara lain adalah kesehatan jasmani, psikis, keluarga, lingkungan sekitar, sekolah, dan lain-lain.

29 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), cet.5., hlm. 60-72.

30

Ibrahim bin Isma‟il, Syarah Ta’lim Muta’allim, (Surabaya : Al Hidayah), hlm. 15. 31 Az Zarnuji, Pedoman Belajar Bagi Pelajar dan Santri, (Surabaya : Al- Hidayah, 2000), hlm. 21.

21

Dokumen terkait