• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Belajar

Dalam dokumen PTK Himpunan Matematika SMP (Halaman 32-38)

BAB II LANDASAN TEORI

E. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar (Catharina,2006:5).

Menurut Benyamin S.Bloom dalam Catharina (2006:7) mengusulkan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori berikut:

a. Pengetahuan

Pengetahuan ini meliputi pengingatan kembali tentang rentangan materi yang luas. Pengetahuan mencerminkan tingkat hasil belajar paling rendah pada ranah kognitif.

b. Pemahaman

Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi pembelajaran. Hasil belajar ini berada pada satu tahap di atas pengingatan materi sederhana dan mencerminkan tingkat pemahaman paling rendah.

c. Penerapan

Penerapan mengacu pada kemampuan menggunakan materi pembelajaran yang telah dipelajari di dalam situasi baru dan kongkrit. Hal ini mencakup penerapan hal-hal seperti aturan, metode, konsep, prinsip-prinsip, dalil, dan teori. Hasil belajar di bidang ini memerlukan tingkat pemahaman yang lebih tinggi daripada tingkat pemahaman sebelumnya.

d. Analisis

Analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam bagian-bagian sehingga dapat dipahami struktur organisasinya. Hal ini mencakup identifikasi bagian-bagian, analisis hubungan antar bagian dan mengenai

prinsip-tinggi daripada pemahaman dan penerapan, karena memerlukan pemahaman isi dan bentuk struktural materi pembelajaran yang telah dipelajari.

e. Sintesis

Sintesis mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagian dalam rangka membentuk struktur yang baru. Hasil belajar bidang ini menekankan perilaku kognitif dengan penekanan dasar pada pembentukan struktur atau pola-pola baru.

f. Penilaian

Penilaian mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi pembelajaran untuk tujuan tertentu. Hasil belajar di bidang ini adalah paling tinggi di dalam hirarkhi kognitif karena berisi unsur-unsur seluruh kategori tersebut dan ditambah dengan keputusan tentang nilai yang didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan secara jelas.

2. Ranah afektif

Tujuan pembelajaran ini berhubungan dengan perasaan, sikap, minat, dan nilai. Kategori tujuan pembelajaran ini mencerminkan hirarkhi yang berentangan dari keinginan untuk menerima sampai dengan pembentukan pola hidup. Kategori tujuan pembelajaran afektif adalah sebagai berikut:

a. Penerimaan, mengacu pada keinginan siswa untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena tertentu. Dari sudut pandang pembelajaran, ia berkaitan dengan memperoleh, menangani, dan mengarahkan perhatian siswa. Penerimaan ini mencerminkan tingkat hasil belajar paling rendah di dalam ranah afektif.

b. Penanggapan, mengacu pada partisipasi aktif pada diri siswa. Hasil belajar di bidang ini adalah penekanan pada kemahiran merespon, keinginan merespon,

atau kepuasan dalam merespon. Tingkat yang lebih tinggi dari kateori ini adalah mencakup tujuan pembelajaran yang umumnya diklasifikasikan ke dalam minat siswa, yakni: minat yang menekankan pencarian dan penikmatan kegiatan tertentu.

c. Penilaian, berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat pada objek, fenomena atau perilaku tertentu pada siswa. Penilaian didasarkan pada internalisasi seperangkat nilai tertentu, namun menunjukkan nilai-nilai yang diungkapkan di dalam perilaku yang ditampakkan oleh siswa. Hasil belajar di bidang ini dikaitkan dengan perilaku yang konsisten dan cukup stabil di dalam membuat nilai yang dapat dikenali secara jelas. Tujuan pembelajaran yang diklasifikasi ke dalam sikap dan apresiasi akan masuk ke dalam kategori ini.

d. Pengorganisasian, berkaitan dengan perangkaian nilai-nilai yang berbeda, memecahkan kembali konflik-konflik antar nilai, dan mulai menciptakan sistem nilai yang konsisten secara internal. Hasil belajar ini dapat berkaitan dengan konseptualisasi nilai atau pengorganisasian sistem nilai. Tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan pandangan hidup dapat dimasukkan dalam kategori ini.

e. Karakeristik nilai atau internalisasi nilai, yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Perilaku pada tingkat ini adalah bersifat persuasif, konsisten dan dapat diramalkan. Hasil belajar pada tingkat ini mencakup berbagai aktivitas yang luas, namun penekatan dasarnya adalah pada kekhasan perilaku siswa atau siswa memiliki karakteristik yang khas.

3. Ranah Psikomotorik

Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti ketrampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf. Penjabaran ranah psikomotorik ini sangat sukar karena seringkali tumpang tindih dengan ranah kognitif dan afektif.

Menurut Elizabeth Simpson dalam Catharina (2006:10), kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik yaitu:

a. Persepsi, berkaitan dengan penggunaan organ penginderaan untuk memperoleh petunjuk yang memandu kegiatan motorik.

b. Kesiapan, mengacu pada pengambilan tipe kegiatan tertentu. Kategori ini mencakup kesiapan mental, kesiapan jasmani, dan kesiapan mental.

c. Gerakan terbimbing, berkaitan dengan tahap-tahap awal di dalam belajar keterampilan kompleks. Ia meliputi peniruan mengulangi tindakan yang didemonstrasikan oleh guru dan mencoba-coba.

d. Gerakan terbiasa, hasil belajar pada tingkat ini berkaitan dengan keterampilan unjuk kerja dari berbagai tipe, namun pola-pola gerakannya kurang kompleks dibandingkan dengan tingkatan berikutnya yang lebih tinggi.

e. Gerakan kompleks, berkaitan dengan kemahiran unjuk kerja dari tindakan motorik yang mencakup pola-pola gerakan yang kompleks. Kecakapan ditunjukkan melalui kecepatan, kehalusan, keakuratan, dan yang memerlukan energi minimum.

f. Penyesuaian, berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan sangat baik sehingga individu siswa dapat memodifikasi pola-pola gerakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan baru atau ketika menemui situasi masalah baru.

g. Kreativitas, mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu. Hasil belajar pada tingkat ini menekankan aktivitas yang didasarkan pada keterampilan yang benar-benar telah dikembangkan.

Beberapa fungsi hasil belajar, adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar sebagai indikator kuantitas dan kualitas pengetahuan yang telah dikuasai oleh siswa.

2. Hasil belajar sebagai lambang pemuas hasrat ingin tahu.

3. Hasil belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan, asumsinya bahwa hasil belajar dapat dijadikan pendorong bagi siswa dalam meningkatkan mutu pendidikan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar (Herman Hudoyo,1990:8) Usaha dan keberhasilan belajar dipengaruhi oleh banyak faktor:

1. Faktor dalam diri individu atau faktor dari dalam peserta didik

Faktor-faktor tersebut menyangkut aspek jasmaniah maupun rohaniah dari individu, aspek jasmaniah mencakup kondisi dan kesehatan jasmani dari individu, sedangkan aspek psikis menyangkut kondisi kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotorik serta kondisi afektif dan konatif dari individu.

2. Faktor lingkungan

Keberhasilan belajar juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar diri siswa, baik faktor fisik maupun sosial psikologis yang berada pada lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Lingkungan sekolah memegang peranan penting bagi perkembangan belajar para siswanya. Lingkungan ini meliputi

sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar, media belajar, suasana, dan pelaksanaan kegunaan belajar mengajar.

Adapun faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa diantaranya adalah faktor guru. Dalam hal ini guru hendaknya dapat menggunakan teknik penyajian materi pelajaran secara sistematif yang dapat menunjang proses belajar, sehingga dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Keberhasilan suatu proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh adanya variasi model pembelajaran yang dipakai oleh guru.

Dalam dokumen PTK Himpunan Matematika SMP (Halaman 32-38)

Dokumen terkait