• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I : PENDAHULUAN

B. Hasil Belajar

dalam hal menerima, merespon, dan menghargai terhadap proses

pembelajaran, yaitu meliputi kedisiplinan, sikap ketika guru

sedang menyampaikan materi, dan sikap ketika teman sedang

mengeluarkan pendapat. Hasil belajar siswa dalam aspek afektif

dapat diukur dengan lembar kuisioner dan lembar observasi

siswa.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dapat

meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XA pada materi

Pengelolaan Lingkungan di SMA Pangudi Luhur Sedayu tahun ajaran

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian tindakan kelas ini, antara lain bagi guru, bagi

siswa, bagi sekolah dan bagi peneliti.

1. Bagi Guru

a. Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan gambaran,

pendekatan dan model pembelajaran Biologi serta menambah

wawasan dan pengalaman melaksanakan pembelajaran dalam hal

ini meningkatkan keaktifan belajar siswa dengan model Two Stay

Two Stray (TSTS). Selain itu, guru diharapkan dapat mengasah

kreativitas guru dalam melakukan proses pembelajaran

b. Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan

strategi belajar mengajar.

c. Memberikan suatu inovasi dalam dunia pendidikan khususnya

dalam pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi

pelajaran Biologi.

2. Bagi Siswa

Dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay

Two Stray (TSTS) diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan

hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Memberikan informasi dalam rangka peningkatan mutu pendidikan

dengan penerapan model pembelajaran aktif dalam pembelajaran di

4. Bagi Peneliti

Sebagai bahan inspirasi dan referensi terkait dengan penelitian

10

BAB II DASAR TEORI

A. Belajar dan Pembelajaran 1. Belajar

Menurut Dahar (2006 : 3), belajar dihasilkan dari pengalaman

dengan lingkungan yang didalamnya terjadi hubungan-hubungan

antara stimulus dan respon. Menurut Winkel (2009:5), belajar adalah

suatu aktifitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi

aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan

pengetahuan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap.

Belajar merupakan suatu proses akibat dari pengalaman serta

interaksi aktif dengan lingkungan sehingga menghasilkan perubahan

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Belajar

merupakan kegiatan yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang

sedang terjadi dalam diri seorang yang sedang belajar, tidak dapat

diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang itu. Bahkan,

hasil belajar orang itu tidak langsung kelihatan, tanpa melakukan

sesuatu yang menampakkan kemampuan yang telah diperoleh melalui

2. Pembelajaran

Menurut Dahar (2006 : 169), pembelajaran adalah penggunaan

jenis-jenis belajar yang tepat dengan memberi kesempatan pada siswa

untuk mengungkapkan konsep sebelumnya dan kesempatan untuk

berdebat dan menguji konsep ini sehingga dapat meningkatkan

kesadaran akan kemampuan untuk menggunakan pola penalaran yang

terlibat dalam pembentukan dan pengujian pengetahuan konseptual.

Menurut Suherman (2003: 8), pembelajaran merupakan upaya

penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar

tumbuh dan berkembang secara optimal. peristiwa belajar yang

disertai proses pembelajaran akan lebih terarah dan sistematik

daripada belajar yang semata-mata dari pengalaman dalam kehidupan

sosial dalam masyarakat. Belajar dengan proses pembelajaran ada

peran guru, sumber belajar, dan lingkungan kondusif yang sengaja

diciptakan. Sedangkan menurut Usman (2000 :4), pembelajaran

merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan

guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung

dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah serangkaian

kegiatan yang melibatkan guru, siswa, dan sumber belajar dalam suatu

lingkungan yang kondusif dalam rangka mencapai tujuan belajar yang

B. Hasil Belajar

Menurut Bloom dalam Sudjana (1989 : 22), hasil belajar secara

garis besar dibagi dalam tiga ranah yaitu: ranah kognitif, ranah afektif

dan ranah psikomotoris.

1. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam

aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi,

analisis, sintesis dan evaluasi.

a) Pengetahuan atau ingatan

Tipe hasil belajar pengetahuan termasuk kognitif tingkat

rendah yang paling rendah. Namun, tipe hasil belajar ini

menjadi prasyarat bagi hasil belajar berikutnya. Hal ini

berlaku bagi semua bidang studi, baik bidang Matematika,

IPA, IPS maupun Bahasa.

b) Pemahaman

Tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan

adalah pemahaman. Pemahaman dapat dibedakan dalam tiga

kategori:

1. Pemahaman terjemahan

Menerjemahkan dalam arti yang sebenarnya, misalnya

2. Pemahaman penafsiran

Menghubungkan bagian-bagian yang terdahulu dengan

yang diketahui berikutnya atau menghubungkan

beberapa bagian dari grafik dengan kejadian,

membedakan yang pokok dan yang bukan pokok.

3. Pemahaman ekstrapolasi

Pemahaman untuk melihat dibalik yang tertulis, dapat

membuat ramalan tentang konsekuensi atau dapat

memperluas persepsi dalam arti waktu, dimensi, kasus,

ataupun masalahnya.

c) Aplikasi

Aplikasi adalah kemampuan menggunakan abstraksi berupa

ide, teori atau penunjuk teknis kedalam situasi konkret atau

situasi khusus. Abstraksi tersebut merupakan prinsip atau

generalisasi yang sifatnya umum.

Bloom dalam Sudjana (1989: 26), membedakan delapan tipe

aplikasi yang akan dibahas dalam menyusun tes kemampuan

aplikasi.

1. Dapat menetapkan prinsip atau generalisasi yang akan

diterapkan dalam situasi yang dihadapi.

2. Dapat menyusun kembali problemnya sehingga dapat

3. Dapat memberikan spesifikasi batas-batas relevansi suatu

prinsip atau generalisasi.

4. Dapat mengenali hal-hal khusus yang terpampang dari

prinsip dan generalisasi.

5. Dapat menjelaskan gejala baru berdasarkan prinsip dan

generalisasi tertentu.

6. Dapat meramalkan sesuatu yang akan terjadi berdasarkan

prinsip dan generalisasi tertentu.

7. Dapat menentukan tindakan atau keputusan tertentu

dalam menghadapi situasi baru dengan menggunakan

prinsip dan generalisasi yang relevan.

8. Dapat menjelaskan alas an menggunakan prinsip dan

generalisasi bagi situasi yang dihadapi.

d) Analisis

Analisis adalah usaha memilah suatu integritas menjadi

unsur-unsur atau bagian-bagian sehingga jelas hierarkinya

dan susunannya. Analisis merupakan kecakapan yang

kompleks, yang memanfaatkan kecakapan dari ketiga tipe

sebelumnya. Dengan analisis diharapkan seseorang

mempunyai pemahaman yang komprehensif dan dapat

memilahkan integritas menjadi bagian yang tetap terpadu,

untuk beberapa hal memahami prosesnya, untuk hal lain

e) Sintesis

Sintesis merupakan penyatuan unsur-unsur atau

bagian-bagian kedalam bentuk menyeluruh. Salah satu berpikir

sintesis adalah menjadikan orang menjadi lebih kreatif.

Berpikir kreatif merupakan salah satu hasil yang hendak

dicapai dalam pendidikan.

f) Evaluasi

Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu

yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja,

pemecahan, metode, materil, dll.

2. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni

penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan

internalisasi.

3. Ranah Psikomotoris

Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan

bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan

refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,

keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampian kompleks dan

Dokumen terkait