• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

B. Hasil penelitian 1 Siklus

3. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran IPS dengan menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw menunjukkan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan, bahwa pada siklus I, II, dan III hasil belajar siswa meningkat walaupun belum mencapai nilai maksimal. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 20. Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Per-Siklus

Interval Nilai Siklus I Siklus II Siklus III

Frekuensi Frekuensi Frekuensi

2 - 1 50-59 3 4 1 60-69 8 4 5 70-79 11 10 3 80-89 2 9 8 1 - 9 Jumlah 27 27 27 Nilai Rata-rata 66,29 70,92 79,44 Peningkatan

Siklus I ke Siklus II Siklus II ke Siklus III

4,63 8,52

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I, II dan III. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 66,29, sementara pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai sebesar 70,92 dan pada siklus III nilai rata-rata yang dicapai sebesar 79,44, dengan demikian terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 4,63 dan dari siklus II ke siklus III sebesar 8,52. Hal tersebut membuktikan bahwa model cooperative learning tipe jigsaw berhasil

83

meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS. Peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa pada setiap siklus dapat dilihat pada grafik berikut ini:

Gambar 4. Grafik Rekapitulasi Nilai Hasil Belajar Siswa Per-Siklus Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa dari siklus I, II dan III. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 66,29, sementara pada siklus II nilai rata-rata yang dicapai sebesar 70,92 dan pada siklus III nilai rata-rata yang dicapai sebesar 79,44. Dengan demikian terjadi peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 4,63 dan dari siklus II ke Siklus III sebesar 8,52.

Sementara itu persentase ketuntasan hasil belajar siswa setiap siklusnya dapat dilihat pada table berikut ini:

Tabel 21. Rekapitulasi Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa Per- Siklus Nilai Siklus I II III Jumlah siswa (%) Jumlah Siswa (%) Jumlah Siswa (%) < 65 10 37,03 8 29,63 4 14,81 17 62,96 19 70,37 23 85,18 55 60 65 70 75 80 66.29 70.92 79.44

84

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada setiap siklusnya. Pada siklus I dari 27 siswa ketuntasan belajar siswa menunjukkan 10 siswa (37,03%) mendapat nilai <65 dan 17 siswa (62,96%) memperoleh

.

Pada siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan dibandingkan siklus I, dari 27 siswa ketuntasan belajar siswa menunjukkan 8 siswa (29,63%) mendapat nilai <65 dan 19 siswa

65.

Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus III menunjukkan peningkatan dari siklus I dan II dari 27 siswa ketuntasan belajar siswa menunjukkan 4 siswa (14,81%) mendapat nilai <65 dan 23 siswa

(85,18%) .

Persentase ketuntasan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran dapat diamati pada grafik berikut ini:

Gambar 5. Grafik Rekapitulasi Pesentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Siklus I Siklus II Siklus III

p e rs e n ta se (% ) Tuntas Tidak Tuntas

85

Berdasarkan grafik di atas dapat dilihat ketuntasan hasil belajar siswa dari siklus ke siklus semakin meningkat. Pada siklus I ketuntasan

menunju

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan terhadap siswa kelas VA SD Negeri 8 Metro Timur pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan model cooperative learning tip jigsaw pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini sesuai dengan hasil pengamatan observer terhadap aktivitas belajar siswa yang telah dilakukan mulai dari siklus I, II dan III dan terjadi peningkatan di setiap siklusnya yaitu nilai rata-rata pada siklus I mencapai 49,65% kemudian meningkat pada siklus II menjadi 62,75% dan selanjutnya pada siklus III

86

meningkat menjadi 77,54%. Berdasarkan hasil rekapitulasi tersebut, menunjukkan bahwa terjadi peningkatan persentase aktivitas siswa setiap siklusnya yaitu pada siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 13.1% dan pada siklus II ke siklus III sebesar 14,79%. Hal tersebut menunjukkan bahwa model cooperative learning tipe jigsaw berhasil meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPS.

2. Penggunaan model cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan nilai hasil belajar yang telah diperoleh siswa pada siklus I, II dan III. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 66,29, kemudian pada siklus II nilai rata-rata meningkat menjadi 70,92 dan pada siklus III meningkat menjadi 79,44. Bila dilihat dari persentase ketuntasan hasil belajar siswa, dari 27 siswa pada siklus I persentase ketuntasan belajar siswa sebanyak 17 siswa (62,96%), pada siklus II meningkat menjadi 19 siswa (70,37%) dan pada siklus III meningkat menjadi 23 Siswa (85,18%).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan temuan data di atas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain bagi:

a. Siswa

Sebaiknya untuk selalu aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, selalu membaca dan mempelajari lembar topik yang diberikan serta bertanggung jawab untuk mempelajari materi pelajaran kemudian mengajarkan materi yang dikuasai kepada siswa lain.

87

Sebaiknya dalam mengajar guru hendaknya lebih kreatif dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih aktif dan tidak terpaku pada guru, salah satunya yaitu dengan modelcooperative learningtipejigsaw.

c. Sekolah

Hendaknya memberikan fasilitas pembelajaran yang memadai, serta dapat memotivasi guru-guru untuk berinovasi dalam melaksanakan pembelajaran, antara lain seperti penggunaan modelcooperative learning tipejigsawsehingga dapat membantu mewujudkan visi dan misi sekolah.

88

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Arief. 2005. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di SD. http://re- searchengines.com/0805arief7.html. 5 Februari 2012@ 22.10 WIB.

Abdillah. 2011. Tujuan IPS di SD. http: // gudangilmuabdi. blogspot.com /2011/03/tujuan-ips-di-sd.html. 5 Februari 2012@ 2019 WIB.

Anitah, Sri. 2009.Strategi Pembelajaran di SD. Universitas Terbuka. Jakarta. Anonim. 2008. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar. http:// duniabaca.

com/pengertian-belajar-dan-hasil-belajar.html. 5 Desember 2011@ 14.30 WIB.

Arikunto, Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara. Jakarta.

Asma, Nur. 2006. Model Pembelajaran Cooperative. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta.

Aqib, Zainal, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru SD, SLB, & TK. Yrama Widya. Bandung.

Aziz, Abdul. 2010. Model Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. http:// azisgr. blogspot.com/2010/05/model- pembelajaran- kooperatif-tipe.html. 18 Januari 2012@ 22.25 WIB.

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif. Publisher. Jakarta.

89

Dimyati & Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran. Bumi Aksara. Jakarta. Hernawan, dkk. 2007.Belajar dan Pembelajaran SD. UPI PRESS. Bandung. Hidayati, dkk. 2008. Pengembangan IPS SD. Direktorat Jenderal Pendidikan

Tinggi. Jakarta.

Ihsan, Fuad. 2008.Dasar-dasar Kependidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Isjoni. 2007.Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Alfabeta. Jakarta.

Juliantara, Ketut. Aktivitas belajar. http://edukasi. kompasiana.com/ 2010/04/11/aktivitas-belajar/. 6 Desember 2011@ 17.03 WIB.

Komalasari, Kokom. 2011. Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Refika Aditama. Bandung.

Kunandar. 2010. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Rajawali Pres. Jakarta.

Kusumah, Wijaya dkk. 2009. Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Malta Pritindo. Jakarta.

Lie, Anita. 2010. Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang. Nusa Media. Bandung.

Purwanto, Ngalim. 2008. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Remaja Rosdakarya. Bandung.

Rusman. 2011.Model-model Pembelajaran. Rajawali Pers. Jakarta.

Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. UPI PRESS. Bandung.

Sapriyatna, Nana dkk. 2007.Pendidikan IPS di SD. UPI PRESS. Bandung. Sardiman. 2010.Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers. Jakarta. Sardjiyo, dkk. 2009.Pendidikan IPS di SD. Universitas Terbuka. Jakarta.

Slavin, Robert. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media. Bandung.

Subroto. 2011. Pembelajaran IPS di SD. http:// sdnegerikamalkulonprogo . blogspot.com /2010/10/pembelajaran- ips-di-sekolah-dasar.html. 15 Mei 2012@ 13.35 WIB.

90

Sudrajat, Akhmad. 2009. Cooperative Learning. http:// akhmadsudrajat. wordpress.com/2008/07/31/cooperative-learning-teknik-jigsaw/. 7 Desember 2011@ 21.35 WIB.

Suharjo. 2006. Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar Teori dan Praktek. Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan. Jakarta.

Sumarni, Siti. 2005. Pengertian motivasi Belajar. http:// belajarpsikologi.com/ pengertian-motivasi-belajar/. 7 Desember 2011@ 20.03 WIB.

Sunarto. 2009. Cooperative Learning. http:// sunartombs. wordpress.com /2009/03/20/ pengertian-cooperative-learning/. 28 Januari 2012@ 15.28 WIB.

Sunyono. 2009. Modul Perencanaan PTK dan Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Kegururan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Wardhani, I.G.A.K dkk. 2007.Penelitian Tindakan Kelas. Universitas Terbuka.

Jakarta.

Yasa, Doantara. 2008. Aktivitas dan Prestasi Belajar. http:// ipotes. wordpress. com/2008/05/24/prestasi-belajar/.html. 6 Desember 2011@ 13.45 WIB.

Dokumen terkait