• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

D. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1 Pengertian IPS

IPS adalah bidang studi yang mempelajari, menelaah, menganalisis gejala dan masalah sosial di masyarakat dengan meninjau dari berbagai aspek kehidupan atau satu perpaduan (Sardjiyo, dkk., 2009: 1.27). sedangkan menurut Keller (id.shvoong.com, 2011) IPS adalah suatu paduan dari pada sejumlah ilmu-ilmu sosial dan ilmu lainnya yang tidak

19

terikat oleh ketentuan/disiplin/struktur ilmu tertentu melainkan bertautan dengan kegiatan-kegiatan pendidikan yang berencana dan sistematis untuk kepentingan program pengajaran sekolah dengan tujuan memperbaiki, mengembangkan dan memajukan hubungan-hubungan kemanusiaan kemasyarakatan. IPS merupakan hasil kombinasi dan hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, dan politik (Saidiharjo dalam Hidayati, 2008: 1-7). Berdasarkan beberapa definisi di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari aspek-aspek yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya.

2. Tujuan Pembelajaran IPS

Hasan (Sapriyatna, dkk., 2007: 5) mengemukakan bahwa tujuan pendidikan IPS dapat di kelompokan ke dalam tiga kategori, yaitu pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi.

Soemantri (Sapriya, dkk., 2006: 9-10) mengemukakan ada empat tujuan pembelajaran IPS dipersekolahan, antara lain:

1. Mendidik para siswa menjadi ahli ekonomi, politik, hukum, sosiologi, dan pengetahuan sosial lainnya.

2. Menumbuhkan warga negara yang baik.

3. Simplikasi dan distilasi dari berbagai ilmu sosial untuk kepentingan pendidikan.

4.

dengan mempelajari bahan pembelajaran yang pantang (tabu) untuk dibicarakan, para siswa akan dapat memperoleh kesempatan untuk memecahkan konflik interpersonal maupun antarpersonal. Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan

20

kemampuan peserta didik dalam menguasai ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi.

3. Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SD

Achmad (re-searchengine.com, 2005) menyatakan bahwa pendidikan IPS di SD hendaknya harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun. Sedangkan Piaget (re- searchengine.com, 2005) mengemukakan bahwa anak dalam kelompok usia 7-11 tahun berada dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan kongkrit operasional. Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh, dan menganggap tahun yang akan datang sebagai waktu yang masih jauh. Yang mereka pedulikan adalah sekarang (=kongkrit), dan bukan masa depan yang belum bisa mereka pahami (=abstrak). Padahal bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep- konsep seperti waktu, perubahan, kesinambungan (continuity), arah mata angin, lingkungan, ritual, akulturasi, kekuasaan, demokrasi, nilai, peranan, permintaan, atau kelangkaan adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS harus dibelajarkan kepada siswa SD.

4. Tujuan Pembelajaran IPS SD

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menyatakan bahwa IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, anak diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.

Mata pelajaran IPS bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan sbb:

a. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya

b. Memliki dasar untu berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan maslah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial.

c. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

d. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan

berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat local, nasional dan global

21

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa IPS SD adalah ilmu pengetahuan sosial yang diberikan sesuai dengan kebutuhan anak yang berusia antara 6-12 tahun yang berada dalam perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan kongkrit operasional.

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut, apabila dalam pembelajaran IPS menggunakan model cooperative learning tipe jigsaw dengan memperhatikan langkah-langkah secara tepat, maka aktivitas dan hasil belajar siswa kels VA SD Negeri 8 Metro Timur dapat meningkat.

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research, Wardhani, dkk. (2008: 1.4) mengungkapkan penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat. Sesuai dengan metode Penelitian Tindakan kelas (PTK), prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari empat tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu:

(1)Perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) pengamatan (observing), (4) refleksi (reflecting).

Pendapat yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Kusumah, dkk. (2009: 26) bahwa ada empat langkah utama dalam PTK yaitu, perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Dalam PTK siklus selalu berulang. Setelah satu siklus selesai, mungkin guru akan menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas dipecahkan, maka dilanjutkan ke siklus kedua dengan langkah yang sama seperti pada siklus pertama, dan siklus yang baik biasanya lebih dari dua siklus. Adapun siklus dari PTK ini adalah sebagai berikut.

23

Gambar 1: Siklus Penelitian Tindakan Kelas Modifikasi dari Arikunto (2006: 16)

B. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini, peneliti mengambil lokasi di SD Negeri 8 Metro Timur, yang terletak di Jl. Stadion Tejosari No. 24 A Kelurahan Tejosari Kecamatan Metro Timur Kota Metro.

2. Waktu Penelitian Refleksi Pelaksanaan Observasi Perencanaan Pelaksanaan Refleksi Perencanaan Observasi Pelaksanaan Refleksi DST Observasi SIKLUS I SIKLUS II SIKLUS III Perencanaan nn

24

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2011/2012, dalam jangka waktu 5 bulan, dihitung dari perencanaan, sampai penulisan laporan hasil penelitian.

3. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru kelas VA di SD Negeri 8 Metro Timur. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah 1 orang guru dan 27 siswa kelas VA yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan.

C. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan selama kegiatan pelaksanaan tindakan. 1) Observasi, dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kinerja guru dan

aktivitas belajar siswa selama pembelajaran berlangsung.

2) Tes hasil belajar, dilakukan untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa.

D. Alat Pengumpul Data

1) Lembar observasi, instrumen ini dirancang dengan berkolaborasi antara peneliti dan guru. Lembar ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai kinerja guru dan aktivitas belajar siswa selama penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran dengan membubuhkan poin penilaian pada lembar observasi.

25

2) Soal-soal tes adalah instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data mengenai hasil belajar siswa khususnya terhadap materi yang telah diajarkan dengan menggunakan modelcooperative learningtipejigsaw.

E. Teknik Analisis data

Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif dan kuantitatif.

a. Analisis kualitatif

Analisis kualitatif digunakan untuk menganalisis data selama proses pembelajaran sebagai acuan perbaikan pada tiap rencana tindakan selanjutnya, dalam kaitannya dengan penggunaan model cooperative learning tipe jigsaw. Data kualitatif yang dianalisis dari instrumen aktivitas siswa dan kinerja guru yang terangkum dalam lembar observasi. Data kualitatif pada lembar observasi kegiatan siswa, dianalisis dengan menggunakan persentase:

NA = 100%

Keterangan:

NA = Nilai aktivitas yang dicari atau diharapkan JS = Total skor yang diperoleh

SM = Skor maksimum ideal dari aspek yang diamati 100 = Bilangan tetap

Diadopsi dari Aqib, dkk. (2009: 41).

Setelah diperoleh persentase hasil kegiatan siswa, kemudian dikategorikan sesuai dengan kriteria hasil observasi pada tabel berikut ini:

26

Tabel 1. Kriteria Hasil Observasi Aktivitas Siswa.

Tingkat Keberhasilan (%) Arti

> 80% Sangat tinggi 60-79% Tinggi 40-59% Sedang 20-39% Rendah <20% Sangat rendah (Sumber: Aqib, dkk., 2009: 41)

Analisis kualitatif pada lembar penilaian kinerja guru dianalisis dengan menggunakan rumus:

= 100

Keterangan:

NK = Nilai Kinerja

TS = Total skor yang diperoleh

SM = Total skor maksimum ideal dari aspek yang diamati (sumber Aqib, dkk., 2009: 41)

Setelah diperoleh nilai kinerja guru, kemudian dikategorikan sesuai dengan kriteria hasil observasi pada tabel berikut ini:

Tabel 2. Kriteria Hasil Observasi Kinerja Guru.

Tingkat Keberhasilan Arti

> 80 Sangat tinggi

60-79 Tinggi

27

20-39 Rendah

< 20 Sangat rendah

(Sumber: Aqib, dkk., 2009: 41)

b. Analisis Kuantitatif

Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengetahui adanya kemajuan hasil belajar siswa melalui tes dalam hubungannya dengan penguasaan materi yang dipelajari siswa dalam cooperative learnig tipe jigsaw.

Nilai rata-rata belajar siswa dihitung dengan rumus sebagai berikut:

NA = 100

Keterangan : NA = Nilai Akhir

SB = Skor yang diperoleh dari jawaban benar pada tes TS = Total Skor Maksimum dari tes

100 = Konstanta

Diadopsi dari Purwanto (2008: 112).

F. Urutan Penelitian Tindakan Kelas Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan, guru dan peneliti secara kolaboratif partisipaif melakukan kegiatan antara lain:

28

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara kolaboratif antara guru dan peneliti.

b. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi untuk kegiatan guru dan siswa, lembar kerja siswa.

c. Menyusun instrumen evaluasi pembelajaran berupa soal-soal test. 2. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus pertama materi pembelajarannya adalah Kekalahan Jepang dalam perang pasifik dan masa persiapan kemerdekaan

Adapun langkah-langkah kegiatan sebagai berikut: I. Kegiatan Awal

1. Guru mengkondisikan kelas.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi pembelajaran serta memotivasi siswa melalui pelemparan isu dan permasalahan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang disajikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi dan dijelaskan sehingga menimbulkan minat untuk mendiskusikannya di kalangan siswa.

II. Kegiatan Inti Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1. Memfasilitasi siswa dengan menampilkan media gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran yaitu kekalahan Jepang dalam perang pasifik dan masa persiapan kemerdekaan.

29

2. Melibatkan siswa dalam mencari informasi mengenai materi yang akan dipelajari.

3. Meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1. Membagi siswa ke dalam kelompok yang heterogen dengan jumlah 4-6 orang (kelompok awal).

2. Memfasilitasi siswa dengan pemberian teks dan topik ahli, dan selanjutnya siswa diperintahkan untuk membaca teks tersebut. 3. Meminta siswa dengan topik yang sama berkumpul dalam satu

kelompok baru (ahli)

4. Memfasilitasi kelompok ahli dengan pemberian lembar kerja siswa (LKS) dan menunjuk salah satu siswa sebagai pemimpin kelompok.

5. Memberikan kesempatan untuk siswa berpikir, menganalisis dan menyelesaikan LKS yang diberikan.

6. Meminta semua siswa dari kelompok ahli untuk kembali kekelompok awal dan mengajari teman-teman satu kelompoknya tentang materi yang telah didiskusikan bersama kelompok ahli.

7. Memfasilitasi siswa melalui pemberian lembar soal post test serta lembar jawaban. (kegiatan ini dilakukan pada pertemuan II).

30

8. Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir, menganalisis dan menyelesaikan post test yang diberikan (kegiatan ini dilakukan pada pertemuan II)

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1. Melakukan tanya jawab pada siswa tentang materi yang belum dipahami siswa.

2. Bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman tentang materi yang telah dipelajari.

III. Kegiatan Akhir

1. Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami.

2. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari.

3. Guru memberi penguatan kepada siswa.

3. Observasi

Observasi oleh observer dilaksanakan pada saat pelaksanaan dengan menggunakan lembar observasi. Segala aktivitas siswa dan kinerja guru diamati dengan membubuhkan tanda checklist pada lembar observasi.

4. Refleksi

Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh peneliti dan guru untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan

31

mengkaji aktivitas siswa selama proses pembelajaran, sebagai acuan membuat rencana tindakan pembelajaran baru pada siklus berikutnya.

Siklus II

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus II, guru dan peneliti secara kolaboratif partisipaif melakukan kegiatan antara lain:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara kolaboratif antara guru dan peneliti.

b. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi untuk kegiatan guru dan siswa, lembar kerja siswa.

c. Menyusun instrumen evaluasi pembelajaran berupa soal-soal test. 2. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus II materi pembelajarannya adalah saha-usaha persiapan kemerdekaan dan peristiwa Rengasdengklok

langkah-langkah kegiata sebagai berikut:

I. Kegiatan Awal

1. Guru mengkondisikan kelas.

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi pembelajaran serta memotivasi siswa melalui pelemparan isu dan permasalahan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang disajikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi dan dijelaskan sehingga menimbulkan minat untuk mendiskusikannya di kalangan siswa.

32

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1. Memfasilitasi siswa dengan menampilkan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran yaitu usaha-usaha persiapan kemerdekaan dan peristiwa Rengasdengklok.

2. Melibatkan siswa dalam mencari informasi mengenai materi yang akan dipelajari.

3. Meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1. Membagi siswa ke dalam kelompok yang heterogen dengan jumlah 4-6 orang (kelompok awal).

2. Memfasilitasi siswa dengan pemberian teks dan topik ahli, dan selanjutnya siswa diperintahkan untuk membaca teks tersebut. 3. Meminta siswa dengan topik yang sama berkumpul dalam satu

kelompok baru (ahli)

4. Memfasilitasi kelompok ahli dengan pemberian lembar kerja siswa (LKS) dan menunjuk salah satu siswa sebagai pemimpin kelompok.

5. Memberikan kesempatan untuk siswa berpikir, menganalisis dan menyelesaikan LKS yang diberikan.

6. Meminta semua siswa dari kelompok ahli untuk kembali kekelompok awal dan mengajari teman-teman satu

33

kelompoknya tentang materi yang telah didiskusikan bersama kelompok ahli.

7. Memfasilitasi siswa melalui pemberian lembar soal post test serta lembar jawaban. (kegiatan ini dilakukan pada pertemuan II).

8. Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir, menganalisis dan menyelesaikan post test yang diberikan (kegiatan ini dilakukan pada pertemuan II)

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1. Melakukan tanya jawab pada siswa tentang materi yang belum dipahami siswa.

2. Bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman tentang materi yang telah dipelajari.

III. Kegiatan Akhir

1. Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami.

2. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari.

3. Guru memberi penguatan kepada siswa. 3. Observasi

Observasi oleh observer dilaksanakan pada saat pelaksanaan dengan menggunakan lembar observasi. Segala aktivitas siswa dan

34

kinerja guru diamati dengan membubuhkan tanda checklist pada lembar observasi.

4. Refleksi

Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh peneliti dan guru untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mengkaji aktivitas siswa selama proses pembelajaran, sebagai acuan membuat rencana tindakan pembelajaran baru pada siklus berikutnya.

Siklus III

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan siklus III, guru dan peneliti secara kolaboratif partisipaif melakukan kegiatan antara lain:

a. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) secara kolaboratif antara guru dan peneliti.

b. Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari lembar observasi untuk kegiatan guru dan siswa, lembar kerja siswa.

c. Menyusun instrumen evaluasi pembelajaran berupa soal-soal test.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus III materi pembelajarannya adalah etik-detik Proklamasi dan menghargai jasa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan

Adapun langkah-langkah kegiatan adalah sebagai berikut: I. Kegiatan Awal

35

2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan apersepsi pembelajaran serta memotivasi siswa melalui pelemparan isu dan permasalahan yang berhubungan dengan pokok bahasan yang disajikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi dan dijelaskan sehingga menimbulkan minat untuk mendiskusikannya di kalangan siswa.

II. Kegiatan Inti Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

1. Memfasilitasi siswa dengan menampilkan gambar yang berkaitan dengan materi pembelajaran yaitu detik-detik proklamasi dan menghargai jasa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.

2. Melibatkan siswa dalam mencari informasi mengenai materi yang akan dipelajari.

3. Meminta beberapa siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

1. Membagi siswa ke dalam kelompok yang heterogen dengan jumlah 4-6 orang (kelompok awal).

2. Memfasilitasi siswa dengan pemberian teks dan topik ahli, dan selanjutnya siswa diperintahkan untuk membaca teks tersebut. 3. Meminta siswa dengan topik yang sama berkumpul dalam satu

36

4. Memfasilitasi kelompok ahli dengan pemberian lembar kerja siswa (LKS) dan menunjuk salah satu siswa sebagai pemimpin kelompok.

5. Memberikan kesempatan untuk siswa berpikir, menganalisis dan menyelesaikan LKS yang diberikan.

6. Meminta semua siswa dari kelompok ahli untuk kembali kekelompok awal dan mengajari teman-teman satu kelompoknya tentang materi yang telah didiskusikan bersama kelompok ahli.

7. Memfasilitasi siswa melalui pemberian lembar soal post test serta lembar jawaban. (kegiatan ini dilakukan pada pertemuan II).

8. Memberikan kesempatan siswa untuk berpikir, menganalisis dan menyelesaikan post test yang diberikan (kegiatan ini dilakukan pada pertemuan II)

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

1. Melakukan tanya jawab pada siswa tentang materi yang belum dipahami siswa.

2. Bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalah pahaman tentang materi yang telah dipelajari.

III. Kegiatan Akhir

1. Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum dipahami.

37

2. Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari.

3. Guru memberi penguatan kepada siswa. 3. Observasi

Observasi oleh observer dilaksanakan pada saat pelaksanaan dengan menggunakan lembar observasi. Segala aktivitas siswa dan kinerja guru diamati dengan membubuhkan tanda checklist pada lembar observasi.

4. Refleksi

Pada akhir siklus, dilakukan refleksi oleh peneliti dan guru untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan mengkaji aktivitas siswa selama proses pembelajaran, sebagai acuan membuat rencana tindakan pembelajaran baru pada siklus berikutnya.

G. Indikator Keberhasilan Penelitian

Penerapan model cooperative learning tipe jigsaw pada pembelajaran IPS dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila:

1) Persentase siswa aktif meningkat setiap siklusnya, 2) Adanya peningkatan rata-rata nilai setiap siklusnya,

3) Tingkat keberhasilan belajar siswa telah mencapai KKM yaitu 65 dan secara klasikal mencapai 75%.

38

BAB IV

Dokumen terkait