• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN TEORETIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN

E. Acuan Teori Area dan Fokus yang Diteliti 1. Strategi Pembelajaran Aktif Teknik Mind Maps

2. Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI a.Pengertian Hasil Belajar

Menurut Purwanto menyatakan bahwa "Hasil belajar merupakan ukuran kemampuan dan keterampilan peserta didik yang diharapkan setelah peserta didik menyelesaikan suatu unit pengajaran tertentu"23. Siswa yang berhasil dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari hasil belajarnya yang tinggi, sedangkan yang kurang berhasil dapat dilihat dari hasil belajarnya yang rendah. Untuk menilai hasil belajar yang telah dicapai siswa dalam proses belajar mengajar maka perlu dilakukan suatu kegiatan evaluasi. Evaluasi dalam proses belajar mengajar merupakan bagian yang sangat penting, bahkan dapat dipandang sebagai bagian yang tak terpisahkan dari proses belajar mengajar, karena dengan evaluasi akan diketahui apakah proses belajar mengajar tersebut telah berhasil atau belum24.

Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. 25 Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran.

Evaluasi bersifat komprehensif dan menyeluruh. Komprehensif berarti tak satupun materi yang sudah diberikan terlewatkan, dan menyeluruh artinya seluruh ranah terevaluasi, mulai dari ranah kognitif, afektif, sampai psikomotorik.

Menurut Tafsir menyatakan “Menyeluruh dalam evaluasi menunjukan pengertian

23

Ngalim Purwanto M.. Psikologi Pendidikan. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 1990).hlm.120

24

Slameto. Evaluasi Pendidikan. (Jakarta: Bina Aksara. 1988).hlm.125 25

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hlm. 250-251

bahwa evaluasi itu harus ditujukan pada seluruh aspek pembinaan pendidikan, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik”26

.

Kegiatan penilaian dalam proses belajar merupakan kegiatan mutlak yang harus dilaksanakan guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru perlu memiliki kemampuan dalam menilai hasil belajar siswa. Penilaian belajar dalam kegiatan akhir pembelajaran tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran tersebut. Perlu diperhatikan sebelum melaksanakan kegiatan penilaian akhir guru harus mengkondisikan siswa supaya siswa secara maksimal dapat mengorganisasi pemahaman kembali tentang materi pelajaran yang telah di bahas.

Kegiatan penilaian dalam pembelajaran perlu dikembangkan oleh guru, meliputi penilaian proses dan penilaian produk. Penilaian proses dilakukan pada saat kegiatan inti dalam proses pembelajaran berlangsung, sedangkan penilaian produk lebih menekankan pada kegiatan penilaian untuk mengetahui tentang sejauh mana pecapaian hasil belajar siswa.

Menurut Hamalik ada 5 tujuan evaluasi hasil belajar, diantaranya adalah : 1) memberikan informasi tentang kemajuan siswa dalam upaya mencapai

tujuan belajar melalui kegiatan belajar.

2) memberikan informasi yang dapat digunakan untuk membina kegiatan belajar siswa lebih lanjut, baik keseluruhan kelas maupun masing – masing individu.

3) memberikan informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa, menetapkan kesulitan – kesulitannya dan menyarankan kegiatan –

kegiatan remedial.

4) memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk mendorong motivasi belajar siswa dengan cara mengenal kemajuannya sendiri dan merangsangnya untuk melakukan upaya perbaikan.

5) memberikan informasi tentang semua aspek tingkah laku siswa sehingga guru dapat membantu perkembangannya menjadi warga masyarakat dan pribadi yang berkualitas27.

26

Tinggi rendahnya hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal diantaranya kondisi fisik, minat, bakat, kecerdasan, motivasi, dan juga faktor eksternal diantaranya guru sebagai pembimbing belajar, sarana dan prasarana belajar, kurikulum, dan sebagainya. Menurut Sudjana menyatakan

bahwa ”Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu : a)

bakat belajar, b) waktu yang tersedia untuk belajar, c) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, d) kualitas pengajaran, e) kemampuan yang dimiliki oleh individu"28.

Menurut Chaplin, pengertian hasil belajar atau hasil belajar adalah : “Hasil

belajar merupakan suatu tingkatan khusus yang diperoleh sebagai hasil dari kecakapan kepandaian, keahlian dan kemampuan di dalam karya akademik yang

dinilai oleh guru atau melalui tes prestasi”29

Pendapat Chaplin di atas mengandung pengertian bahwa prestasi itu hakikatnya berupa perubahan perilaku pada individu di sekolah, perubahan itu terjadi setelah individu yang bersangkutan mengalami proses belajar mengajar tertentu.

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia ingin menerima pengalaman belajar atau yang optimal yang dapat dicapai dari kegiatan belajar di sekolah untuk pelajaran. Hasil belajar seperti yang dijelaskan oleh Poerwadarminta adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan). Pengertian hasil belajar menurut pendapat Mochtar Buchari adalah hasil yang dicapai atau ditonjolkan oleh anak sebagai hasil belajarnya, baik berupa angka atau huruf serta tindakannya yang mencerminkan hasil belajar yang dicapai masing-masing anak dalam periode tertentu. 30

Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. 31

27

Oemar Hamalik,. Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: PT. Bumi Aksara. 1999). hlm.89

28

Nana Sudjana. Media Pembelajaran. (Bandung : CV. Sinar. 1990) .hlm.115 29

Deni Koswara. Bagaimana Menjadi Guru Kreatif. (Bandung: Pribumi Mekar.2008). h:74

30

Ibid. hlm:76

31

Nasution berpendapat bahwa hasil belajar adalah kemampuan anak didik berdasarkan hasil dari pengalaman atau pelajaran setelah mengikuti program belajar secara periodik.32 Dengan selesainya proses belajar mengajar pada umumnya dilanjutkan dengan adanya suatu evaluasi. Dimana evaluasi ini mengandung maksud untuk mengetahui kemajuan belajar atau penguasaan siswa atau terhadap materi yang diberikan oleh guru.

Dari hasil evaluasi ini akan dapat diketahui hasil belajar siswa yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka. Dengan demikian hasil belajar merupakan suatu nilai yang menunjukkan hasil belajar dari aktifitas yang berlangsung dalam interaksi aktif sebagai perubahan dalam pengetahuan, pemahaman keterampilan dan nilai sikap menurut kemampuan anak dalam perubahan baru. Dalam proses belajar mengajar anak didik merupakan masalah utama karena anak didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran yang diprogramkan didalam kurikulum.

Berdasarkan pengertian tentang hasil belajar maupun faktor-faktor yang mempengaruhinya maka harus diperhatikan faktor-faktor tersebut supaya berpengaruh menguntungkan bagi belajarnya sehingga hasil belajar sebagai suatu hasil yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan baik berupa angka atau huruf dapat meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan hasil belajar adalah kegiatan belajar yang menghasilkan perubahan dalam aspek pengetahuan, keterampilan, sikap, dari yang tidak tahu menjadi tahu melalui proses belajar dan hasilnya dapat diketahui setelah diadakan evaluasi.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya, tetapi dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada diluar individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menurut Slameto adalah: Faktor-faktor intern

32

yaitu faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Faktor-faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. 33

Dari uraian menurut Slameto tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah:

Pertama, faktor-faktor intern yang meliputi: Faktor jasmaniah (faktor kesehatan, cacat tubuh). Faktor psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan, faktor kelelahan).

Kedua, faktor-faktor ekstern yang meliputi: Faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan). Faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah).

Ketiga, Faktor masyarakat yang meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergauldan bentuk kehidupan masyarakat.

Berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga kategori ranah antara lain kognitif, afektif, psikomotor. Perinciannya adalah sebagai berikut:

1) Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan penilaian.

2) Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai, organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

3) Ranah Psikomotor

Meliputi keterampilan motorik, manipulasi benda-benda, koordinasi neuromuscular (menghubungkan, mengamati). Tipe hasil belajar kognitif

33

Slameto. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. (Jakarta : PT Rineka Cipta. 2003). hlm : 54-72

lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah. 34

c. Hasil BelajarPendidikan Agama Islam (PAI)

Hasil belajar Pendidikan Agama Islam adalah kemampuan siswa dalam menguasai materi PAI berdasarkan hasil dari pengalaman atau pelajaran setelah mengikuti pembelajaran secara periodik dalam kelas. Dengan selesainya proses belajar mengajar diakhiri dengan evaluasi untuk mengetahui kemajuan belajar atau penguasaan siswa atau terhadap materi PAI terutama kompetensi dasar hakekat negara yang diberikan oleh guru. Dari hasil evaluasi ini akan dapat diketahui hasil belajar siswa yang biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka.

Agama Islam sebagai bidang studi, sebenarnya dapat diajarkan sebagaimana mata pelajaran lainnya. Harus dikatakan memang ada sedikit perbedaannya dengan bidang studi lain. Perbedaan itu ialah adanya bagian-bagian yang amat sulit diajarkan dan amat sulit dievaluasi. Jadi, perbedaan itu hanyalah perbedaan gradual, bukan perbedaan esensial.35

Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu bidang studi yang membahas perihal agama kepada siswa tentang bagaimana cara beribadah yang baik, berakhlak terpuji serta masalah hukum-hukum dalam menjalani hidup sebagai hamba Allah.

Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan salah satu pelajaran yang mengupayakan secara sistematis dalam mempersiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertakwa, berakhlak mulia, mengamalkan

ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al Qur’an dan al Hadits,

melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, serta penggunaan pengalaman. Hal demikian dapat dilakukan oleh setiap guru PAI yang berdedikasi dalam mengajar demi tercapainya tujuan dari pembelajaran PAI.

34

Daryanto, Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), hlm. 102-124 35

Ahmad Tafsir. Metodologi Pengajaran Agama Islam. (Bandung: Remaja Rosda Karya, 1997). hlm.84

Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat dimaknai dari dua sisi yaitu: pertama PAI dipandang sebagai sebuah bidang studi seperti dalam kurikulum sekolah umum (SD, SMP, SMA). Kedua, PAI berlaku sebagai gabungan pelajaran yang

terdiri dari aqidah akhlak, fiqih, al Qur’an hadis dan sejarah kebudayaan Islam

seperti yang diajarkan di sekolah madrasah (MI, MTs, MA).

Jadi Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan bidang studi agama di sekolah umum yang berupaya untuk mengajarkan siswa tentang fiqih, aqidah

akhlak, al Qur’an hadist, dan sejarah kebudayaan Islam secara umum melalui

proses bimbingan yang telah ditentukan agar dapat di aplikasikan oleh siswa dalam kehidupan.

Dokumen terkait