• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Belajar Sosiologi

Dalam dokumen PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (Halaman 22-27)

Hasil belajar selalu dinyatakan dalam bentuk perubahan tingkah laku.

Bagaimana bentuk tingkah laku yang diharapkan berubah itu dinyatakan dalam perumusan tujuan instruksional, (Zakiah Daradjat,dkk, 2008:197).

Hasil belajar/bentuk perubahan tingkah laku meliputi 3 aspek yaitu, aspek kognitif meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan pengetahuan, serta perubahan keterampilan/kemampuan untuk menggunakan pengetahuan tersebut,

aspek afektif meliputi perubahan-perubahan dalam segi sikap mental, ketenangan, dan kesadaran, aspek psikomotorik meliputi perubahan dalam bentuk-bentuk tindakan motorik, (Zakiah Daradjat,dkk, 2008:197).

Hasil belajar sosiologi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah skor yang menunjukkan tingkat penguasaan dan pemahaman siswa dalam pelajaran sosiologi setelah mengikuti pembelajaran.Skor hasil belajar sosiologi diperoleh dari hasil pemberian tes hasil belajar.

3.Pokok BahasanMasalah Sosial a. Pengertian Masalah Sosial

Masalah sosial sesungguhnya merupakan hasil dari interaksi interaksi sosial antar individu, antar individu dengan kelompok, atau antara kelompok dengan kelompok lain, bahkan masalah sosial merupakan hasil dari proses perkembangan masyarakat.

Unsur utama dari masalah sosial adanya perbedaan yang mencolok antara nilai-nilai dan norma-norma sosial dengan kondisi nyata dalam realitas kehidupan bermasyarakat. Artinya, adanya ketidak kecocokan antara anggapan-anggapan masyarakat tentang apa yang seharusnya terjadi dengan yang telah terjadi dalam kenyataan pergaulan hidup.

Kasifikasi masalah sosial terdiri dari dua macam:

1. masalah sosial nyata adalah masalah sosial yang timbul sebagai akibat terjadinya kepincangan-kepincangan yang di sebabkan tidak sesuainya tindakan dengan norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat, dan masyarakat umumnya tidak menyukai kepincangan itu. Masalah sosial nnyata

keberadaannya di akui oleh masyarakat dan ada keyakinan dapat di atasi atau di hilangkan.

2. Masalah sosial laten adalah masalah-masalah sosial yang terjadi di dalam masyarakat tetapi masyarakat tidak mengakuinya sebagai masalah di tengah-tengah mereka, hal ini di sebabkan oleh suatu ketidak berdayaan mereka untuk mengatasinya. Misalnya, korupsi di yakini sebagi masalah sosial akan tetapi masyarakat tidak mampu mengatasinya.

Beberapa Masalah-MasalahSosial Penting a. Kemiskinan

Kemiskinan adalah suatu keadaan ketika seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.Pada masyarakat yang bersahaja, kemiskinan identik dengan kesulitan memenuhi kebutuhan primer (sandang dan pangan). Tetapi, pada masyarakat kota yang lebih modern, kemiskinan berarti harta bendanya tidak cukup untuk memenuhi standar kehidupan kota. Inilah yang menyebabkan kemiskinan menjadi masalah sosial.

b. Kejahatan

Kondisi dan proses sosial menghasilkan berbagai prilaku sosial di masyarakat, termasuk prilaku kejahatan. Kejahatan di anggap sebagai masalah sosial sebab dapat merugikan anggota masyarakat lainnya. Kejahatan terbentuk melalui proses imitasi, pelaksanaan peran sosial, diferensiasi, kompensasi, identifikasi, dan kekecewaan yang agresif.

c. Dis Organisasi Keluarga

Keluarga adalah unit kelompok terkecil di dalam masyarakat sehingga segala permasalahan yang terjadi dalam keluarga akan mempengaruhi masyarakat secara umum. Sebaliknya, keharmonisan hubungan dalam keluarga akan menjadi modal terbentuknya suatu masyarakat yang stabil.

Bentuk-bentuk keretakan keluarga di antaranya sebagai berikut:

1).Keluarga yang tidak lengkap karna hubungan di luar nikah. Misalnya, anak tanpa ayah.Maka dalam hal ini ayah kandung gagal dalam mengisi peran sosialnya, begitu pula keluarga pihak ayah dan ibu anak yang bersangkutan.

2).Keluarga yang mengalami disorganisasi keluarga atau perceraian yang sering di sebut broken home.

3).Burukya komunikasi dalam keluarga.

4) Hilangnya pimpinan rumah tangga atau orang yang berkedudukan sebagai pimpinan karna meninggal, di hukum, atau bertugas keluar kota dalam jangka waktu lama.

5) Terganggunya keseimbangan jiwa (gila) salah satu anggota keluarga, terutama jika menimpa ayah dan ibu.

d. Masalah Remaja

Di dalam masyarakat modern selalu di jumpai pertentangan antara pemuda dan orang tua.Pada masa remaja, seseorang sedang mengalami peralihan meninggalkan tahap kehidupan anak-anak menuju tahap kedewasaan.Kepribadiannya sedang terbentuk dang pegangan yang pasti masih di cari.Masa peralihan ini merupakan masa yang kritis, seperti halnya musim panca roba yang merupakan musim peralihan sehingga membuat orang-orang mudah

terkena penyakit. Di masa peralihan ini, jika masuk unsur-unsur negatif, remaja akan mudah terpengaruh dan mengalami krisis.

e. Peperangan

Peperangan di pandang sebagai bentuk pertentangan yang dahsyat sehingga merugikan dan menimbulkan disorganisasi, baik di Negara yang menang maupun di Negara yang kalah. Peperangan juga dapat di pandang sebagai lembaga kemasyarakatan, sebab peperangan biasanya di ikuti dengan akomodasi yang melahirkan bentuk-bentuk kerja sama baru antar Negara atau antar masyarakat yang terlibat konflik.

f. Pelanggaran Terhadap Norma 1). Pelacuran

Pelacuran adalah suatu pekerjaan informal yang menyerahkan diri kepada umum untuk melakukan perbuatan-perbuatan seksual dengan tujuan mendapatkan upah. Pelacuran merupakan warisan lama dari masyarakat, sebab kegiatan melanggar norma ini telah terjadi sejak ribuan tahun yang lalu.

2). Kenakalan Remaja

Kenakalan remaja di wujudkan melalui organisasi semi-formal (geng).Mereka umumya cenderung melakukan hal-hal yang tidak di sukai Masayarakat, misalnya perkelahian antar pelajar, penggunaan narkoba, kebut-kebutan, penggunaan narkoba, mengedarkan bahan-bahan pornigrafi, dan pergaulan bebas.

g. Masalah Kelainan Seksual

Kelainan seksual di sini termasuk homo seksual,baik yang di lakukan sesama laki-laki maupun yang di lakukan sesame wanita (lesbian).

h. Masalah Kependudukan

Penduduk merupakan sumber daya.Negara yang penduduknya banyak berarti memiliki sumber daya yang besar untuk membangun. Akan tetapi, jika jumlah banyak tersebut tidak di imbangi kualitas yang baik, tentu akan menjadi beban atau masalah dalam meningkatkan taraf ekonominya. Selain itu pertumbuhan yang cepat dan persebaran yang tidak merata juga menimbulkan masalah sosial lebih lanjut.

Soerjono Soekanto mengklasifikasikan masalah sosial menjadi empat komponen:

Dalam dokumen PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (Halaman 22-27)

Dokumen terkait