• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA

B. Hasil dan Analisis Data

Setelah melakukan tes tertulis, peneliti kemudian memeriksa jawaban partisipan berdasarkan kriteria yang telah dibuat dalam bab III. Peneliti memeriksa jawaban partisipan dengan menggunakan format tabel (3.7) yang terdapat pada bab III. Data hasil penelitian tersebut ada pada lampiran 8.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam tes tertulis yang terdapat pada lampiran 8, dapat diketahui jumlah partisipan yang memahami konsep tersebut serta jumlah partisipan yang mengalami miskonsepsi untuk setiap soal yang diberikan. Dari jumlah tersebut dapat diperoleh persentase partisipan yang paham dan miskonsepsi dari setiap soal. Cara untuk mengetahui persentase pemahaman dan miskonsepsi siswa kelas XI

IPA SMAN I Titehena tahun ajaran 2016/2017 dari setiap soal digunakan perhitungan dengan menggunakan persamaan (1) dan Persamaan (2) seperti pada yang telah dijelaskan pada bab III.

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut diperoleh persentase pemahaman dan miskonsepsi untuk setiap soal seperti yang disajikan dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1 Persentase dan Kategori Tingkat Pemahaman Partisipan untuk Setiap Soal Nomor Soal Jumlah Partisipan Paham Persentase (%) Kategori Tingkat Pemahaman 1 0 0 Rendah 2 3 30 Sedang 3 1 10 Rendah 4 5 50 Tinggi 5 1 10 Rendah 6 1 10 Rendah 7 1 10 Rendah 8 2 20 Sedang 9 5 50 Tinggi 10 0 0 Rendah 11 1 10 Rendah 12 0 0 Rendah 13 1 10 Rendah 14 0 0 Rendah 15 2 20 Sedang 16 3 30 Sedang 17 0 0 Rendah 18 1 10 Rendah 19 2 20 Sedang 20 0 0 Rendah 21 3 30 Sedang 22 4 40 Tinggi 23 1 10 Rendah 24 0 0 Rendah 25 1 10 Rendah

Tabel 4.1 menunjukan bahwa dari 25 butir soal persentase tingkat pemahaman tertinggi sebesar 50% dari sepuluh partisipan, yaitu pada butir soal nomor 4 dan 9. Sedangkan persentase pemahaman terendah adalah 0% yaitu pada soal nomor 1, 10, 17, 20, dan 24. Hal ini menunjukan bahwa tidak ada soal yang benar-benar dipahami oleh seluruh partisipan. Hanya setengah dari seluruh siswa di kelas XI IPA SMAN I Titehena tahun ajaran 2016/2017 yang benar-benar memahami konsep yang diujikan pada soal nomor 4 dan 9 yaitu konsep gerak lurus dan gaya; serta gerak parabola. Selain itu tidak ada partisipan yang memahami konsep yang diujikan pada soal nomor 1, 10, 17, 20, dan 24 mengenai konsep gerak jatuh bebas; gerak parabola; gaya normal; perlambatan dan gaya gesek; serta gaya aksi reaksi. Pada butir soal yang lain terlihat bahwa ada partisipan yang memahami konsep yang diujikan. Namun, tingkat pemahaman partisipan untuk konsep pada setiap soal yang diujikan hanya berkisar diantara 10% - 40% saja dari sepuluh partisipan.

Tabel 4.2 berikut merupakan tabel persentase miskonsepsi partisipan untuk setiap soal. Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa partisipan paling banyak mengalami miskonsepsi pada soal nomor 1 dan 13 dengan persentase sebesar 80%. Sedangkan partisipan paling sedikit mengalami miskonsepsi pada soal nomor 2 dan 8 dengan persentase sebesar 10%. Hal ini menunjukan bahwa untuk setiap soal ada partisipan yang mengalami miskonsepsi.

Tabel 4.2 Persentase Miskonsepsi Partisipan untuk Setiap Soal Nomor Soal Jumlah Miskonsepsi Persentase (%) Kategori Tingkat Miskonsepsi 1 8 80 Tinggi 2 1 10 Rendah 3 5 50 Sedang 4 2 20 Rendah 5 4 40 Sedang 6 5 50 Sedang 7 3 30 Rendah 8 1 10 Rendah 9 2 20 Rendah 10 6 60 Tinggi 11 3 30 Rendah 12 5 50 Sedang 13 8 80 Tinggi 14 6 60 Tinggi 15 5 40 Sedang 16 3 30 Rendah 17 3 30 Rendah 18 5 50 Sedang 19 4 40 Sedang 20 6 60 Tinggi 21 3 30 Rendah 22 2 20 Rendah 23 4 40 Sedang 24 4 40 Sedang 25 3 30 Rendah

Berdasarkan tabel 4.3 berikut dapat diketahui bahwa partisipan yang memiliki jumlah pemahaman tertinggi yakni 5 atau setara dengan 20% adalah partisipan E. Sementara partisipan yang memiliki jumlah miskonsespi tertinggi yakni 17 atau setara dengan 68% adalah partisipan D dan E. Sedangkan partisipan yang memiliki jumlah pemahaman terendah yakni 1 atau setara dengan 4% adalah partisipan A. Sementara partisipan

yang memiliki jumlah miskonsepsi terendah yakni 1 atau setara denga 4% adalah partsipan J.

Tabel 4.3 Jumlah dan Persentase Pemahaman dan Miskonsepsi untuk Seluruh Soal pada Setiap Partisipan.

Kode Partisipan Jumlah Pemahaman Persentase Pemahaman (%) Jumlah Miskonsepsi Persentase Miskonsepsi (%) A 1 4 5 20 B 8 32 8 32 C 3 12 13 52 D 3 12 17 68 E 5 20 17 68 F 2 8 7 28 G 4 16 7 28 H 5 20 15 60 I 4 16 11 44 J 3 12 1 4

Pada tabel 4.4 digambarkan data urutan persentase tingkat pemahaman partisipan berdasarkan sub topik yang diuji dalam penelitian ini dari yang paling banyak tingkat pemahamannya. Tabel 4.4 menunjukan bahwa yang termasuk kategori pemahaman tinggi adalah topik gerak lurus dan gaya; serta gaya-gaya ketika benda di udara. Hanya ada tiga topik yang termasuk kategori pemahaman sedang yaitu topik perpindahan, gaya gesek pada benda diam dan gaya setripetal. Sedangkan topik yang lain termasuk kategori tingkat pemahaman rendah diantaranya terdapat topik yang paling sedikit dipahami partisipan yaitu resultan gaya dan gaya gesek serta gerak parabola dengan persentase sebesar 0%.

Tabel 4.4 Persentase Pemahaman Berdasakan Sub Topik No. Topik Nomor Soal Jumlah Partisipan Paham (%) Kategori Tingkat Pemahaman

1. Gerak lurus dan gaya 4 dan 9 5 50 Tinggi 2.

Gaya-gaya ketika benda di udara 21 dan 22 7 35 Tinggi 3. Perpindahan 2 3 30 Sedang 4.

Gaya gesek pada benda diam 15 2 20 Sedang Gaya sentripetal 8 2 20 Sedang 5.

Gaya normal 16 dan

17 3 15

Rendah

6.

Gerak vertikal ke atas 3 1 10 Rendah Arah kecepatan linier 6 1 10 Rendah Hukum Newton I 18 1 10 Rendah Perlambatan dan gaya gesek 19 dan

20 2 10

Rendah Gaya gesek pada benda

bergerak

23

1 10

Rendah Gaya-gaya dalam gerak

melingkar

7

1 10

Rendah Resultan gaya pada benda di

bidang datar 11 1 10

Rendah 7. Gerak jatuh bebas 1 dan 5 1 5 Rendah

Hukum Newton III 13 dan

14 1 5

Rendah Gaya aksi reaksi 24 dan

25 1 5

Rendah 8. Resultan gaya dan gaya gesek 12 0 0 Rendah Gerak parabola 10 0 0 Rendah

Dari tabel 4.5 ditunjukan bahwa ada topik yang termasuk kategori miskonsepsi tinggi. Siswa paling banyak mengalami miskonsepsi pada topik Hukum Newton III dengan persentase miskonsepsi sebesar 70%. Sedangkan siswa paling sedikit mengalami miskonsepsi pada topik perpindahan dan gaya sentripetal dengan persentase sebesar 10%.

Tabel 4.5 Persentase Miskonsepsi Berdasarkan Sub Topik No Topik Nomor Soal Jumlah Miskonsepsi (%) Kategori Tingkat Miskonsepsi

1. Hukum Newton III 13 dan 14 14 70 Tinggi 2. Gerak jatuh bebas 1 dan 5 12 60 Tinggi Gerak parabola 10 6 60 Tinggi 3. Gerak vertikal ke atas 3 5 50 Tinggi Arah kecepatan linier 6 5 50 Tinggi Resultan gaya dan gaya

gesek

12

5 50 Tinggi Hukum Newton I 18 5 50 Tinggi Perlambatan dan gaya

gesek

19 dan 20

10 50 Tinggi Gaya gesek pada benda

diam

15

5 50 Tinggi Gaya gesek pada benda

bergerak

23

4 40 Sedang 5. Gaya aksi reaksi 24 dan 25 7 35 Sedang 6. Gaya-gaya dalam gerak

melingkar

7

3 30 Sedang Resultan gaya pada benda

di bidang datar 11 3 30 Sedang Gaya normal 16 dan 17 6 30 Sedang Gaya-gaya ketika benda di

udara

21 dan 22

5 30 Sedang 7. Gerak lurus dan gaya 4 dan 9 4 20 Rendah 8. Perpindahan 2 1 10 Rendah Gaya sentripetal 8 1 10 Rendah

Pada tabel 4.6 digambarkan tentang bentuk pemahaman partisipan mengenai konsep-konsep gerak dan gaya.

Tabel 4.6 Bentuk Pemahaman Partisipan Berdasarkan Sub Topiknya

No. Topik Pemahaman

1 Gerak lurus dan gaya • Sebuah meja yang didorong akan terus bergerak jika diberi gaya luar terhadap meja atau didorong terus menerus.

• Pada peristiwa bola yang ditendang, bola tersebut akan tetap bergerak jika diberi gaya luar.

2 Gaya-gaya ketika benda di udara

No. Topik Pemahaman

di udara adalah gaya tarik bumi dan gaya gesek udara.

• Gaya yang bekerja pada peluru yang berada di udara adalah gaya yang bekerja adalah gaya tarik bumi dan gaya gesek udara.

3 Gaya gesek pada benda diam

Pada peristiwa Riano mendorong lemari yang berada di atas lantai kasar dan leari tersebut tidak bergerak disebabkan oleh Fgesek = Friano.

4 Perpindahan Perpindahan yang dilakukan Rena sejauh 25 Km. 5 Gerak parabola (Tidak ada partisipan yang paham konsep ini)

6 Hukum Newton III Meja yang didorong anak tidak bergerak karena gaya yang diberikan anak terhadap meja sama besar dengan gaya yang diberikan meja terhadap anak.

7 Gaya normal Gaya normal selalu tegak lurus bidang datar.

8 Gerak vertikal ke atas Gaya yang bekerja pada bola yang dilempar ke atas dan kemudian jatuh lagi ke bawah adalah gaya dari tangan, gaya berat, serta gaya gesek dengan udara 9 Arah kecepatan linier Bola yang diikatkan pada tali kemudian diputar dan

tali tersebut putus maka bola akan bergerak ke arah (B) karena ketika benda yang dililit tali kemudian diputar, akan bergerak tegak lurus tali jika tali tersebut tiba-tiba putus.

10 Hukum Newton I Pada peristiwa kotak cokelat yang diam di atas meja maka pernyataan yang salah adalah kotak cokelat tersebut tidak mengalami gaya apapun.

11 Perlambatan dan gaya gesek

Mobil yang bergerak dengan kecepatan konstan tiba-tiba diberhentikan maka mobil tersebut melambat dan akhirnya berhenti.

12 Gaya gesek pada benda bergerak

Pernyataan yang salah mengenai gaya gesek adalah gaya gesek searah dengan gerak benda.

13 Gaya aksi reaksi Pasangan aksi reaksi adalah T1 dan T3 berarti pada benda yang berbeda dan memiliki arah yang berlawanan.

14 Gaya-gaya dalam gerak melingkar

Benda yang bergerak melingkar memiliki kecepatan sudut dan laju yang konstan.

15 Resultan gaya pada benda di bidang datar

Gaya gravitasi sama besarnya dengan gaya normal. 16 Gaya sentripetal Arah gaya sentripetal tegak lurus lintasan ke titik

pusat.

17 Gerak jatuh bebas Pernyataan salah mengenai benda jatuh dari ketinggian tertentu adalah massa benda mempengaruhi percepatan.

18 Resultan gaya dan gaya gesek

Pada tabel 4.7 digambarkan tentang bentuk miskonsepsi partisipan mengenai konsep-konsep gerak dan gaya.

Tabel 4.7 Bentuk Miskonsepsi Siswa Berdasarkan Sub Topiknya

No. Topik Miskonsepsi

1 Gerak jatuh bebas  Benda yang lebih berat pasti menyentuh lantai lebih dahulu meskipun dijatuhkan dari ketinggian yang sama dan dalam waktu yang bersamaan.  Ketika benda jatuh dari ketinggian tertentu maka:

• kecepatan benda tidak berubah-ubah atau tetap. • Gerak jatuh benda tidak dipengaruhi oleh

percepatan gravitasi.

• Kecepatan awal benda tidak sama dengan nol. 2 Hukum Newton III • Gaya yang diberikan anak terhadap meja lebih

besar dari gaya yang diberikan meja terhadap anak sehingga meja yang didorong tidak bergerak. • Gaya yang diberikan anak terhadap meja adalah 0

N sehingga meja yang didorong tidak bergerak. • Jika gaya yang diberikan kecil maka besarnya gaya

sama dengan nol.

• Tembok tidak bergerak setelah ditabrak mobil karena mobil memberikan gaya sebesar 0 N.

• Tembok tidak bergerak setelah ditabrak mobil karena mobil memberikan gaya yang lebih kecil serta berlawanan gaya gesek.

• Tembok tidak bergerak setelah ditabrak mobil karena mobil memberikan gaya yang sama besar serta searah gaya gesek.

3 Gerak vertikal ke atas Ada gaya normal yang bekerja pada benda yang dilemparkan keatas dan jatuh kembali kebawah. 4 Arah kecepatan linier Ketika bola diikatkan pada tali kemudian tali

tiba-tiba terputus maka:

• Bola bergerak ke arah (A) karena bisa bergerak ke segala arah; bola mengikuti arah putarannya; dan pasti bergerak ke atas lebih dahulu ketika tali pengikatnya terputus.

• Bola bergerak ke arah (E) karena benda akan bergerak tegak lurus titik pusat.

5 Resultan gaya dan gaya gesek

• Pada buku yang diletakan pada meja yang dimiringkan tetap diam gaya geseknya sejajar dengan bidang dan arahnya ke bawah.

• Pada buku yang terletak pada meja yang dimiringkan tetap diam gaya geseknya sama dengan gaya normal.

• Pada buku yang terletak pada meja yang dimiringkan tetap diam gaya geseknya sama dengan gravitasi bumi

No. Topik Miskonsepsi

mengalami gaya gesek yang sangat besar.

• kotak cokelat yang diam diatas meja tidak mengalami gaya berat.

7 Perlambatan dan gaya gesek

• Mobil yang bergerak dengan kecepatan konstan dan diberhentikan secara tiba-tiba akan langsung berhenti seketika.

• Mobil yang mengalami perubahan kecepatan pasti mengalami kecepatan berubah beraturan.

8 Gerak parabola • Bom yang dijatuhkan akan membentuk setengah parabola dan arahnya berlawanan dengan gerak pesawat.

• Bom yang dijatuhkan dari pesawat yang sedang bergerak akan tegak lurus permukaan tanah. 9 Gaya gesek pada benda

diam

 Jika lemari yang didorong diatas lantai kasar tidak bergerak maka:

• FRiano< Fgesek.  Fgesek = 0.

 Jika gaya yang diberikan lebih sedikit maka besarnya gaya sama dengan nol.

10 Gaya gesek pada benda bergerak

 Gaya gesek tidak menyebabkan benda berhenti bergerak.

 Gaya gesek memiliki nilai maksimum ketika benda bergerak.

11 Gaya aksi reaksi • FA dan F bearti pasangan aksi reaksi adalah gaya dari benda yang berbeda dan searah.

• WA dan NA berarti pasangan aksi reaksi adalah gaya yang berlawanan pada benda yang sama. • WB dan NB berarti pasangan aksi reaksi adalah

gaya yang berlawanan pada benda yang sama. • T1 dan T2 berarti pasangan aksi reaksi adalah

pasangan gaya yang memiliki arah yang sama. • T4 dan T1

12 Gaya-gaya dalam gerak melingkar

Ketika benda bergerak melingkar maka kecepatannya konstan, serta percepatannya konstan. 13 Resultan gaya pada benda

di bidang datar

• Besar gaya gravitasi bumi pada balok sama dengan nol.

• Besar percepatan gravitasi sama dengan berat balok.

• Gaya normal balok sama dengan nol

14 Gaya normal • Gaya normal selalu tegak lurus dengan gaya berat. • Gaya normal selalu berlawanan dengan gaya berat. • Gaya normal memiliki besar yang sama dengan

gaya gesek.

• Gaya normal dipengaruhi oleh gaya berat. 15 Gaya-gaya ketika benda

di udara

• Gaya dorong dari bola dan racket juga merupakan gaya yang bekerja pada bola yang melambung di udara.

• Adanya gaya dorong dari penembak merupakan salah satu gaya yang bekerja pada peluru di udara. 16 Gerak lurus dan gaya • Hal yang harus dilakukan agar bola yang ditendang

tetap bergerak adalah dengan mengurangi gaya gesek tanah, gaya gesek bola, serta gaya gesek.

No. Topik Miskonsepsi

• Untuk menjaga agar meja yang didorong tetap bergerak maka yang harus dilakukan adalah mengurangi gaya gesek lantai dan gaya gesek meja. 17 Perpindahan Yang merupakan perpindahan adalah jumlah garis

yang sejajar dengan titik A dan H. Partisipan tersebut menjelaskan bahwa perpindahan merupakan jarak dari A ke B ditambah jarak dari G ke H.

18 Gaya sentripetal Arah gaya sentripetal mengikuti lintasan.

2. Wawancara

Transkrip wawancara dan rangkuman dari transkrip wawancara dilampirkan pada lampiran nomor 9 dan lampiran nomor 10. Berdasarkan rangkuman transkrip wawancara ditemukan beberapa miskonsepsi yang tidak ditemukan dalam tes tertulis. Pertama, mengenai besarnya gaya gesek yaitu gaya gesek pada bidang kasar lebih kecil dari gaya gesek pada bidang licin. Kedua, ada miskonsepsi lain yang ditemukan yaitu partisipan masih sering berpikir bahwa gravitasi merupakan salah satu contoh gaya. Ketiga, partrisipan beranggapan bahwa F = 0 berbeda dengan tidak ada gaya yang bekerja.

Dari wawancara ditemukan juga satu hal yang menguatkan hasil tes tertulis, yaitu miskonsepsi mengenai dua benda dengan massa berbeda yang dijatuhkan dari ketinggian dan waktu yang sama. Menurut hasil wawancara partisipan menganggap bahwa benda yang lebih berat akan sampai ke lantai terlebih dahulu.

Dokumen terkait