• Tidak ada hasil yang ditemukan

C. Hubungan Jumlah Kendaraan Bermotor dengan Tingkat Kebisingan pada jam sibuk pagi 07.00-08.30 tinggi terhadap hubungan antara jumlah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Pengetahuan Tentang Kompetensi Inti

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu, sehingga melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Sebagian besar guru memiliki pengetahuan rendah, yaitu 16 guru (49%) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan agak rendah, yaitu 2 guru (6%) dan sangat tinggi, yaitu 2 guru (6 %). Mayoritas guru memiliki pengetahuan agak rendah sampai sangat rendah, yaitu 26 guru (79%).

2. Pengetahuan Tentang Mata Pelajaran & Alokasi Waktu

Mata pelajaran dan alokasi waktu disusun berdasarkan kompetensi inti yang sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan.

Sebagian besar guru memiliki pengetahuan sangat rendah, yaitu 20 guru (61%) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan agak rendah, yaitu 4 guru (12%).

Tidak ada guru yang memiliki pengetahuan agak tinggi sampai sangat tinggi (0%).

194 3. Pengetahuan Tentang Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

Sebagian besar guru memiliki pengetahuan sangat tinggi, yaitu 12 guru (37%) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan rendah, yaitu 6 guru (18%).

Mayoritas guru memiliki pengetahuan agak tinggi sampai sangat tinggi, yaitu 20 guru (61%).

4. Pengetahuan Tentang Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:

a. Kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;

b. Kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;

c. Kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3; dan

d. Kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4

Sebagian besar guru memiliki pengetahuan rendah, yaitu 16 guru (49%) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan agak rendah, yaitu 1 guru (3%).

Mayoritas guru memiliki pengetahuan agak rendah sampai sangat rendah, yaitu 26 guru (79%).

5. Pengetahuan Tentang Muatan Pembelajaran

Muatan pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah yang berbasis pada konsep-konsep terpadu dari berbagai disiplin ilmu untuk tujuan pendidikan adalah matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran dalam bentuk integrated sciences dan integrated social studies. Muatan IPA berasal dari disiplin biologi, fisika, dan kimia, sedangkan muatan IPS berasal dari sejarah, ekonomi, geografi, dan sosiologi.

Sebagian besar guru memiliki pengetahuan sangat rendah, yaitu 9 guru (28%) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan sangat tinggi, yaitu 2 guru (6%).

Mayoritas guru memiliki pengetahuan agak rendah sampai sangat rendah, yaitu 22 guru (67%).

6. Pengetahuan Guru IPS Terpadu SMP/Sederajat di Kecamatan Banjarmasin Tengah Menghadapi Penerapan Kurikulum 2013

Pengetahuan guru IPS Terpadu SMP/Sederajat tentang Kurikulum 2013 adalah hal yang diketahui guru mengenai struktur kurikulum 2013 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 68 tahun 2013 pada

195 SMP/Sederajat yang terdiri dari Kompetensi Inti, mata pelajaran & alokasi waktu, beban belajar, Kompetensi Dasar dan muatan pembelajaran.

Sebagian besar guru memiliki pengetahuan rendah, yaitu 15 guru (46%) dan sebagian kecil memiliki pengetahuan sangat tinggi, yaitu 1 guru (3%). Mayoritas guru memiliki pengetahuan agak rendah sampai sangat rendah, yaitu 26 guru (79%).

B. Pembahasan Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan persentase jawaban Guru IPS Terpadu, dapat diketahui bahwa mayoritas Guru IPS Terpadu SMP/Sederajat di Kecamatan Banjarmasin Tengah memiliki pengetahuan agak rendah sampai sangat rendah terhadap penerapan Kurikulum 2013 yaitu sebanyak 26 guru dengan persentase 79%, sehingga hal ini sesuai dengan hipotesis pada penelitian. Hasil wawancara pada saat menyebar angket ke sekolah-sekolah, guru sudah mengetahui adanya perubahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menjadi Kurikulum 2013 namun belum mencari referensi bacaan tentang Kurikulum 2013, karena kegiatan belajar mengajar di sekolah masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Sebagian besar guru mengaku belum mendapatkan sosialisasi dan pelatihan Kurikulum 2013 oleh Dinas Pendidikan sehingga belum mengetahui secara menyeluruh tentang Kurikulum 2013.

V. KESIMPULAN

Pengetahuan guru IPS Terpadu SMP/Sederajat di Kecamatan Banjarmasin Tengah menghadapi penerapan kurikulum 2013 termasuk dalam kriteria agak rendah sampai sangat rendah, yaitu 26 guru (79%). Kegiatan belajar mengajar di sekolah masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sehingga guru belum mempelajari Kurikulum 2013. Kurang meratanya sosialisasi dan pelatihan menyebabkan guru kurang mengetahui secara menyeluruh tentang Kurikulum 2013 dan belum mempersiapkan diri menghadapi penerapannya.

VI. UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Karunia Puji Hastuti, M.Pd dan Bapak Drs.H.Sidharta Adyatma, M.Si yang telah memberikan bimbingan serta saran dalam penyusunan skripsi ini.

VII. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pedekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Fajrianoor, M. 2012. Upaya Orang Tua Siswa SMA Negeri 1 Barabai Tahun Ajaran 2012/2013 dalam MenyediakanFasilitas Belajar di rumah. Skripsi.

Banjarmasin: FKIP UNLAM.

Khairiah, 2009. Kesiapan Guru SMP Negeri 5 Banjarmasin dalam Penerapan KTSP. Skripsi. Banjarmasin: FKIP UNLAM.

Marsudiyanto, 2013. Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013, (On Line).

(http://marsudiyanto.blogspot.com/2013/08/perbedaan-ktsp-dan-kurikulum-2013.html, diakses 3 Januari 2014).

196 Syam, N. 2013. Guru dan Implementasi Kurikulum 2013, (On Line).

(http://nursyam.uinsby.ac.id/?p=3736, diakses 3 Januari 2014).

Muzamiroh, M. L. 2013. Kupas Tuntas Kurikulum 2013. Jakarta: Kata Pena.

Ngadiyana, Y. M. Sidharta Adyatma. Nasruddin. Ellyn Normelani. Deasy Arisanty. Rosalina Kumalawati. Eva Alviawati. Norma Yuni Kartika.

Karunia Puji Hastuti. Parida Angriani. 2011. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Yogyakarta: Eja Publisher.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/

Madrasah Tsanawiyah. 2013.

Arifin, Z. 2011. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya.

Saud, U. S. 2010. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta.

Susilo, T. 2010. Kesiapan Guru SMAN 1 Pelaihari Kecamatan Pelaihari Kabupaten Tanah Laut dalam Penerapan KTSP. Skripsi. Banjarmasin:

FKIP UNLAM.

Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendiikan Nasional.

Prasetyo, H. 2006. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi. Semarang. Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang.

Bahan Uji Publik Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2012.

Soetjipto, & Raflis Kosasi. 2004. Profesi Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.

Masduki, M. Y.M. Ngadiyana. Eliani dharmanata. 1990. Statistika Pengajaran.

Banjarmasin: Lambung Mangkurat University Press.

Sudijono, A. 2010. PengantarStatistik Pendidikan. Jakarta: PT.

RAJAGRAFINDO PERSADA.

Kecamatan Dalam Angka. 2012. Kecamatan Banjarmasin Tengah Dalam Angka.

Banjarmasin: BPS Kota Banjarmasin.

Salahudin, A. 2011. Filsafat Pendidikan.Bandung: Pustaka Setia.

197 KER/ENTANAN KEBAKARAN DI KELURAHAN SUNGAI ANDAI

KECAMATAN BANJARMASIN UTARA KOTA BANJARMASIN

Oleh

Ruth Fransisca, H. Sidharta Adyatma, M. Si.Arif Rahman Nugroho.

Abstrak

Penelitian ini berjudul Kerentanan Kebakaran di Kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kerentanan kebakaran di Kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala Keluarga (KK) Kelurahan Sungai Andai yang berjumlah 5.720 Kepala Keluarga (KK), dengan sampel berjumlah 263 Kepala Keluarga (KK) menggunakan teknik sampel random sampling. Data primer diperoleh melalui observasi di lapangan dan penyebaran koesioner atau angket, sedang data sekunder diperoleh dari Badan Penaggulangan Bencana Daerah dan Kebakaran, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, Badan Pusat Statistik, Kantor Kecamatan Banjarmasin Utara dan Kantor Kelurahan Sungai Andai. Teknik analisis yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik presentase.

Hasil penelitian menunjukan bahwa kerentanan kebakaran tergolong rendah dengan kriteria sangat rendah berjumlah 10 KK atau 31,81%, kriteria rendah berjumlah 91 KK atau 34,61%, dan kriteria cukup rendah berjumlah 125 KK atau 47,52%.

Kata Kunci : Kerentanan, Kebakaran I. PENDAHULUAN

Kebakaran adalah suatu bencana, malapetaka, atau musibah yang ditimbulkan oleh api yang tidak diharapkan atau tidak dibutuhkan, sukar dikuasai, dan merugikan (Wachyudin, M.Y., 1986: 1). Kebakaran dapat dikategorikan sebagai bencana alam (natural disasters) maupun bencana non-alam yang diakibatkan oleh kelalaian manusia (man-made diasters). Sumber bencana yang ditimbulkan oleh alam yang menyebabkan kebakaran seperti petir, gempa buni, letusan gunung berapi, dan kekeringan. Kebakaran yang diakibatkan oleh kelalaian manusia disebabkan karena pemasangan instalasi listrik, penggunaan kompor, dan penggunaan alat penerangan. Kebakaran tidak hanya dapat menimbulkan kerugian materiil, tetapi dapat menghilangkan nyawa manusia (Lasuda, S., 2010: 1).

Kebakaran sering terjadi pada kawasan perkotaan daripada kawasan pedesaan, karena pusat pertumbuhan penduduk terpusat di perkotaan yang menyebabkan aktifitas di kawasan perkotaan semakin tinggi sehingga peluang terjadinya kebakaran di kawasan perkotaan lebih besar.

Kota Banjarmasin merupakan ibu Kota dari Provinsi Kalimantan Selatan yang terdisi dari 5 Kecamatandan terdapat 52 kelurahan. Penduduk Kota Banjarmasin berjumlah 634.990 jiwa, luas 16,54 Km², penduduk laki-laki

198 317.449, penduduk perempuan 317.541 jiwa, dan kepadatannya8.314 km²(BPS Kota Banjarmasin, 2012). Seluruh Kecamatan di Kota Banjarmasin memiliki kerentanan terhadap kebakaran, karena setiap Kecamatan di Kota Banjarmasin selama lima tahun terakhir memiliki angka terjadinya kebakaran. Kecamatan di Kota Banjarmasin yang memiliki kerentanan kebakaran salah satunya adalah Kecamatan Banjarmasin Utara (BPBD-K Kota Banjarmasin, 2013).

Kecamatan Banjarmasin Utara dalam lima tahun terakhir memiliki kerentanan kebakaran yang tinggi terdapat di Kelurahan Sungai Andai, karena angka terjadi kebakaran setiap tahun meningkat (BPBD-K Kota Banjarmasin, 2013). Kelurahan Sungai Andai sebelumnya bergabung dengan Kelurahan Sungai Jingah, pada tahun 2010 bulan Agustus Sungai Andai baru pemekaran dan berpisah dengan Kelurahan Sungai Jingah. Penduduk Kelurahan Sungai Andai berjumlah 25.232 jiwa, luas 6,64 Km², laki-laki berjumlah 12.561 jiwa, perempuan berjumlah 12.671 jiwa, dan Kepala Keluarga (KK) berjumlah 7.520 KK. Kelurahan Sungai Andai terdapat 4 RW yang terdiri dari 63 RT. Kebakaran pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 penyebab yang sering terjadi karena instalasi listrik (Kelurahan Sungai Andai, 2013).

Tabel 1. Intensitas Kebakaran Permukiman Kecamatan Banjarmasin Utara Tahun 2009-2013

No Kelurahan Jumlah kebakaran

Jumlah 2009 2010 2011 2012 2013

1 Sungai Miai 2 3 2 3 - 10

2 Antasan Kecil Timur - 1 - 1 1 3

3 Surgi Mufti - - - 2 1 3

4 Sungai Jingah - - - 3 1 4

5 Alalak Utara 1 - 1 1 3 6

6 Alalak Tengah - 2 - 2 4 8

7 Alalak Selatan - - - 1 2 3

8 Kuin Utara 1 1 - 3 2 7

9 Pangeran 1 - 2 1 2 6

10 Sungai Andai - - 1 2 6 9

Jumlah: 5 7 6 19 22 59

Rata-rata: 11,8

Sumber : BPBD-K Kota Banjarmasin dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Kota Banjarmasin, 2013.

Kelurahan Sungai Andai merupakan wilayah yang rentan kebakaran dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, maka penelitian ini berjudul “Kerentanan Kebakaran di Kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin”.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Dokumen terkait